spot_img
Latest Phone

Garmin quatix 8, Smartwatch Maritim dengan Fitur Canggih

Telko.id - Garmin Indonesia resmi meluncurkan quatix 8, smartwatch...

Moto g86 Power 5G: Spek Lengkap dengan Harga Terjangkau

Telko.id - Smartphone terbaru dari Motorola akan segera diluncurkan....

Apple Kembangkan Chatbot AI Sendiri, Saingan ChatGPT

Telko.id – Perusahaan teknologi besar Apple, mulai bergerak mengembangkan...

Pendapatan Apple Naik 10%, Penjualan iPhone Tembus 3 Miliar Unit

Telko.id - Apple mengumumkan hasil keuangan kuartal III 2025...

ASUS Zenbook S16 OLED, Tipis dengan Performa AI Terbaik

Telko.id - ASUS resmi meluncurkan Zenbook S16 OLED (UM5606WA)...
Beranda blog Halaman 1491

Indosat Ooredoo ‘Penasaran’ dengan Google Loon

0

Telko.id – Teknologi Google Loon memang diperuntukan koneksi di wilayah yang sulit dijangkau oleh teknologi telekomunikasi lain. Itu sebabnya, operator cukup menanti seperti apa kelanjutan dari project loon ini. Begitu juga dengan Indosat yang ikut menandatangani kerjasama dengan Google beberapa waktu lalu, bersama dengan operator lainnya.

Namun, ternyata hingga saat ini masih belum ada kemajuannya. Apa penyebabnya? Google harus memiliki ijin untuk mengaplikasikan teknologinya di Indonesia. Bahkan untuk melakukan uji coba. Pasalnya, balon yang membawa peralatan telekomunikasi itu akan diterbangkan 20 km diatas permukaan tanah. Dengan demikian dibutuhkan juga ijin dari menteri perhubungan untuk melakukan uji coba.

Sedangkan bagi operator, Google hanya seperti vendor teknologi lainnya. Seperti Huawei, ZTE, Ericsson. Jadi, Google tidak akan diberikan frekuensi. Frekuensi hanya akan diberikan oleh pemerintah pada operator saja. Jadi, Google harus menggunakan frekuensi dari Operator.

Indosat, sangat penasaran dengan teknologi balon ini. Pasalnya, Balon akan terbang di angkasa dan bekerja menggunakan angin dan lainnya. Lalu, bagaimana untuk melakukan koneksinya? “Itu sangat sulit. Jadi wajar, kita sangat penasaran dengan teknologi ini dan berharap, project loon ini dapat diuji coba,” ujar Alexander Rusli, Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo menjelaskan.

Ditambah lagi, teknologi sebenarnya menguntungkan bagi operato jika memang bisa diterapkan. Namun, operator sendiri tidak bisa melakukan apa-apa, jika memang project loon ini belum memperoleh ijin dari pihak-pihak yang terkait. (Icha)

Alexander Rusli: Mobile Money di Indonesia Masih Sulit Tumbuh

0

Telko.id – Mobile money memang menjadi masa depan bagi industri telekomunikasi. Di mana, transaksi keuangan dapat dengan mudah dapat dilakukan melalui mobile phone. Namun, ternyata untuk menumbuhkan mobile money ini tidak mudah. Perlu edukasi yang terus menerus. Berbagai upaya sudah dilakukan oleh operator sebagai pemberi layanan mobile money, tetap saja pertumbuhannya kurang signifikan.

“Aduh, nggak gampang bos,” sahut Alexander Rusli, Presiden Direktur & CEO Indosat Ooredoo ketika ditanya masalah mobile money ini. “Lebih mudah jualan pulsa,” sahutnya lagi. Indosat sendiri hingga sampai saat ini masih terus menerus melakukan promosi dan edukasi tentang mobile money ini.

Pernah, 6 bulan Indosat Ooredoo melakukan promosi tentang mobile money ini. Namun, responnya sangat minim. Pernah juga melakukan pengiriman informasi produk melalui SMS dan mendapatkan pulsa 100 ribu dengan cara melakukan registrasi ke Galeri Indosat. “Tapi itupun tidak mempan. Malah dikira hoax. Bahkan, kita sampai telepon ke mereka. Namun, tetap mereka tidak percaya. Kita juga pernah kirim ke-20 orang di Jawa Tengah, dites dengan kasih saldo Rp500 ribu, tetap enggak sukses memang susah,” ujar Alex menjelaskan betapa sulitnya mengedukasi mobile money ini.

Akhirnya dilakukan promosi per wilayah sehingga lebih fokus. Baik promosi maupun turun langsung ke lapangan. “ATM saja, sampai sekarang masih ada yang tidak paham. Apalagi mobile money,” tambahnya.

Saat ini, dalam tahap edukasi, limit atas dompetku, produk mobile money milik Indosat Ooredoo ini sebesar Rp.1 juta, Rp.5 juta dan nanti nya akan sampai Rp.10 juta. Jika memang masyarakat sudah paham tentang konsep dompetku ini.

Di sisi lain, ada beberapa tantangan lain yang dihadapi oleh operator. Yakni datang dari pemain perbankan yang sudah nyaman dengan kondisi saat ini. Ketika perbankan didorong ke level yang lebih bawah lagi, perbankan kesulitan untuk masuk. “Perbankan tidak mau dan tidak mampu masuk ke pelosok, karena biaya yang harus dikeluarkan pasti tinggi. Sikap ini persis seperti mentalitas incumbent, status quo menjadi lebih baik dibandingkan perubahan. Dan, masuknya operatator telekomunikasi melalui mobile money nya ini sudah tentu mengganggu zona nyaman mereka,” ujar Alex menjelaskan.

Bank Indonesia sebagai wasit pun, dinilai memiliki kedekatan yang sangat erat dengan perbankan. Namun, BI juga harus mengeksplorasi peluang lain dan operator telekomunikasi menjadi salah satu alternatifnya. Operator sendiri memiliki kemampuan masuk ke pelosok-pelosok, namun, begitu dilakukan, respon masyarakat pun masih sangat minim. Walau demikian, Alex tetap optimis bahwa mobile money akan tumbuh di Indonesia. (Icha)

 

Saingi EE, Virgin Media Ciptakan Proyek FTTP

0

Telko.id – Perusahaan telko asal Inggris, Virgin Media telah berjanji untuk menggelar layanan fiber-to-the-premis (FTTP) untuk setidaknya satu juta rumah dan bisnis sebagai bagian dari investasi ‘Project Lightning’ sebesar 3 miliar poundsterling.

Seperti diketahui, FTTP sendiri merupakan sebuah koneksi serat yang terbentang sepanjang jalan (biasanya kabel optik berada di gorong-gorong) hingga ke rumah (FTTH) atau bisnis (FTTB), sebagai lawan dari node atau lemari di mana bagian akhir dari kabel berbasis tembaga. FTTP secara signifikan akan memberikan koneksi internet lebih cepat, namun cukup mahal untuk investasi awal. Virgin telah berjanji bahwa setidaknya seperempat dari empat juta sambungan baru akan terlaksana oleh ekspansi Project Lightning mereka.

“Investasi £ 3 milyar kami untuk membawa konektivitas ultrafast ke bagian yang lain dari Inggris bukan hanya tentang broadband yang lebih baik, ini tentang masa depan-pemeriksaan infrastruktur jaringan negara dengan menghadirkan teknologi yang terbaik dan paling modern,” kata CEO Virgin Media Tom Mockridge.

“Sementara beberapa perusahaan berbicara mengenai permainan yang baik, Virgin Media menempatkan uangnya dan meletakkan fiber for premis bersama jaringan HFC unggul yang tentunya akan memberikan koneksi tercepat dengan broadband yang tersedia secara luas” ujarnya seperti dilansir dari Telecoms (28/4).

Mereka bahkan mendapat bantuan dari Menteri Keuangan Britania Raya, “Perusahaan Backing yang tumbuh dan menciptakan lapangan kerja merupakan bagian penting dari rencana kami untuk meningkatkan produktivitas dan memberikan keamanan ekonomi bagi orang-orang yang bekerja,” kata George Osbourne.

Osbourne menambahkan, “Ini fantastis untuk berada di Virgin Media hari ini untuk mendengar tentang rencana mereka untuk membuat 500 pekerjaan terampil terbaru ditahun ini, dan memperluas layanan internet ultrafast mereka untuk empat juta rumah dan gedung perkantoran yang baru.”

Pengumuman ini datang dalam minggu yang sama ketika BT milik EE mengumumkan perluasan besar cakupan 4G-nya, jadi mungkin Virgin Media merasa terdorong untuk melihat 4G milik EE dan meningkatkan layanan dengan strategi FTTP nya.

Sejatinya, tidak ada investasi baru yang dijanjikan selama proyek ini berlangsung, jadi ini adalah tentang menambah program cakupan dengan janji kinerja mereka.

Sekadar informasi, Ofcom baru-baru ini menyimpulkan bahwa Inggris memiliki proporsi terendah dari FTTP. Berkaca dari hal ini, Virgin Media tertarik untuk mendapatkan kredit sebanyak mungkin dan berperan dalam mengubah situasi ini , terlihat dari George Osbourne, dengan banyak berbicara tentang manfaat ekonomi langsung dan tidak langsung dari perbaikan infrastruktur.

Dua wilayah yakni, Cambridgeshire dan Leicestershire akan menjadi tempat pertama yang mengadopsi FTTP milik Virgin Media.

Kebiasaan Buruk Pengguna Internet di Dunia, Apa Saja?

Telko.id – Kaspersky Lab menguji ketangkasan siber kepada lebih dari 18.000 pengguna di seluruh dunia untuk mengetahui bagaimana mereka berperilaku di Internet dan seberapa berisikonya kebiasaan online mereka.

Para responden disajikan serangkaian situasi online standar yang biasa dihadapi oleh sebagian besar pengguna, dan terdapat berbagai jawaban yang dapat mereka pilih.

Dari semua pilihan jawaban “berbahaya” yang dipilih oleh responde, seperti, pilihan jawaban yang menyebabkan hilangnya aset digital, identitas, uang, dan sebagainya, sebagian besar merupakan respon ketika menanggapi situasi di mana pengguna harus mengidentifikasi ancaman siber yang spesifik.

Menurut Kaspersky Lab, 76% responden yang disurvei tidak dapat membedakan halaman web asli dari yang palsu (di Meksiko angkanya mencapai 82%). Ketika dihadapkan dengan ancaman serupa di Web, para pengguna biasanya melakukan kesalahan dengan memasukkan identitas mereka pada halaman phishing yang memang dirancang untuk mencuri kredensial. Penjahat siber menggunakan data yang dikumpulkan dari situs-situs palsu tersebut untuk mengakses akun pengguna yang kemudian digunakan untuk mendistribusikan iklan, file dan link berbahaya, serta mencuri uang dan data-data rahasia.

75% responden bahkan dengan ceroboh memeriksa format dari file yang akan mereka unduh. Alih-alih file musik, misalnya, mereka kemungkinan besar berpotensi mengunduh virus, memilih ‘scr’ (screensaver – format umum untuk embedding virus), sebuah file executable ‘exe’ atau arsip ‘zip’ dengan konten yang tidak diketahui dan bukannya file aman ‘wma’. Warga Inggris (85%) adalah yang paling mungkin untuk jatuh ke dalam trik ini.

Menurut hasil penelitian, Jerman, Spanyol dan Australia mendapatkan skor rata-rata terbaik untuk ketangkasan siber, tetapi bahkan warga dari negara-negara ini masih banyak lagi yang harus mereka pelajari. Misalnya, masih banyak warga Jerman yang menyimpan password mereka dalam format yang tidak aman – seperti, menuliskannya pada selembar kertas.

Warga Spanyol lain lagi, mereka sering membuat backup yang tidak dapat diandalkan pada media fisik tanpa enkripsi atau proteksi terhadap password. Sementara, banyak warga Australia yang tidak mengetahui bahwa browser dapat menyimpan sejarah aktivitas online mereka.

Untuk pilihan jawaban yang paling berbahaya, kebanyakan dipilih oleh para pengguna di India, Jepang dan Malaysia, dimana para penduduk masing-masing negara ini memiliki kebiasaan buruk ketika online yang berbeda-beda.

Warga India tampaknya menjadi yang paling mudah tertipu – mereka lebih cenderung untuk membuka lampiran yang mencurigakan dalam email, menambahkan siapa pun yang mengirimkan permintaan untuk menjadi teman dan meng-klik link dari teman-teman mereka di jejaring sosial tanpa memeriksa terlebih dahulu apakah link tersebut aman.

Jenis perilaku seperti ini menunjukkan bahwa pengguna di negara ini berada pada risiko yang lebih besar menjadi korban penipuan dari pengguna di negara lain.

Warga Jepang bahkan mengabaikan keselamatan diri mereka sendiri dengan tidak menghiraukan pentingnya untuk membuat salinan cadangan dari data-data milik mereka dan berpikir bahwa mereka tidak memiliki data-data rahasia yang perlu dilindungi. Selain itu, mereka cenderung untuk tidak menginstal pembaruan sistem operasi dibandingkan dengan pengguna di negara-negara lain. Perasaan bahwa diri mereka aman dan bukan target serangan dengan mudah dimanfaatkan oleh penjahat siber – semakin sedikit usaha dari pengguna untuk melindungi dirinya, maka akan semakin mudah untuk meretas perangkat dan mencuri data atau uang.

Warga Malaysia juga cukup mengkhawatirkan, mereka menggunakan segala macam perangkat dan aplikasi tanpa menghiraukan bahwa keduanya pada dasarnya bukan diperuntukkan untuk korespondensi yang rahasia. Mereka juga menginstal program pada perangkat tanpa membaca terlebih dahulu syarat dan ketentuan yang menyertainya, biasanya yang mereka lakukan adalah “next-next-next-agree”.

Dengan kata lain, mereka tanpa sadar menyetujui perangkat lunak tambahan dan adanya perubahan pengaturan pada OS ketika mengunduh aplikasi. Yang paling menyedihkan dari semua itu adalah fakta bahwa sepertiga dari responden dari negara ini juga bersedia untuk menonaktifkan solusi antivirus jika memblok proses instalasi dari program. Pada dasarnya, mereka memberikan perangkat lunak yang berpotensi membahayakan kebebasan penuh untuk melakukan apapun yang diinginkan pada perangkat mereka.

Ketika menyangkut perlindungan terhadap data keuangan, sikap yang paling berbahaya ditunjukkan oleh pengguna di Rusia dan Republik Ceko. Mereka lebih cenderung untuk membuat kesalahan ketika memilih situs perbankan yang aman dan juga mengakui bahwa mereka tidak mengambil langkah-langkah keamanan tambahan saat melakukan pembelian secara online.

Bagaimana dengan Indonesia?
Sementara itu, berdasarkan laporan Kaspersky Security Network (KSN) untuk Q1 tahun 2016, banyak pengguna internet di Indonesia yang mengalami serangan ketika berselancar di web, adapun serangan yang paling banyak berasal dari Trojan-Clicker.HTML.Iframe.dg.

Laporan ini juga mengungkapkan bahwa banyak terdeteksi obyek berbahaya seperti Trojan.Win32.Wauchos.a di komputer pengguna serta Indonesia juga menjadi hosting untuk program jahat yang paling aktif digunakan oleh penjahat siber.

Naluri mempertahankan diri merupakan hal yang umum pada diri kita semua. Dalam dunia nyata, banyak orang yang cukup siap untuk melindungi apa yang berharga bagi mereka.

Namun, menurut survei ketangkasan siber, di dunia maya naluri ini sering kali gagal, padahal kehidupan pribadi, identitas, properti dan uang dari pengguna masih perlu untuk dilindungi ketika mereka online. Khususnya, bagi orang-orang yang cenderung membuat kesalahan berbeda-beda tergantung di mana mereka tinggal. Nah, bagaimana dengan Anda? Sejauh mana ketangkasan siber Anda?

Geliat Tri Dalam Tingkatkan Pelayanan

0

Telko.id – Hutchison 3 atau yang lebih dikenal dengan nama Tri Indonesia melakukan beberapa langkah konkret dalam mengembangkan kualitas layanan mereka kepada para pelanggan di Indonesia.

Baru-baru ini, Tri menyewa data center milik Telkom yang berlokasi di Sentul. Sekadar informasi, data center ini merupakan data center ketiga milik Tri. Dengan dua data center Tri sebelumnya berada di Menara Mulia dan Plaza Kuningan, Jakarta.

Nantinya, data center ketiga mereka ini akan berfungsi sebagai pusat integrasi jaringan IT dan network. Selain itu, ia juga akan difungsikan sebagai Disaster Recovery Center (DRC), meski dua data center Tri lainnya juga dilengkapi dengan DRC.

Sekadar informasi, setelah melakukan peresmian data center ini, Tri berencana untuk menempatkan sarana telekomunikasi lain seperti Metro Ethernet dan IP Transit.

“Kita kan tidak memiliki properti yang banyak, namun kita tahu, salah satu mitra terbesar kita yaitu Telkom yang mempunyai banyak STO yang kosong, dan kita sama-sama berdiskusi bagaimana memanfaatkan properti ini dan tercetuslah ide bagaimana kita menjadikan STO ini sebagai data cener kita, ” ujar Danny Buldansyah, Vice President Director Hutchison 3 Indonesia ketika ditemui Tim Telko.id pada ajang FTTH Summit di Jakarta (27/4).

Danny menambahkan, mereka akan menyewa STO milik Telkom ini dalam kurun waktu lima tahun kedepan.

Ia juga berujar, “Dengan pola kerjasama ini, kita akan menambah lagi data center di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Kita selalu melihat, bahwa Telkom ini punya banyak tempat yang bisa dimanfaatkan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Danny mengungkapkan bahwa sampai akhir tahun kemungkinan mereka akan menambah satu data center lagi yang akan di tempatkan di wilayah Kalimantan.

Bukan hanya data center, Geliat Operator yang belum lama meresmikan 4G ini juga terlihat dari kerjasama mereka dengan vendor jaringan, Nokia.

Nokia nantinya akan didapuk untuk memperluas jaringan inti Tri guna memenuhi permintaan layanan data mobile yang meningkat di pasar Indonesia. Hal ini dikarenakan,Tri melihat peningkatan lalu lintas data sebesar dua kali lipat setiap sekitar sembilan bulan.

Nokia sendiri akan mendukung Tri dengan paket teknologi inti di beberapa kota penting di Indonesia, seperti Surabaya, Semarang, Solo dan Yogyakarta, yang dianggap sebagai kota-kota dengan penduduk yang paling padat di Indonesia.

Sekadar informasi, Teknologi Nokia akan membantu Tri memanfaatkan sumber daya jaringan dengan lebih baik dan memberikan pengalaman layanan yang berbeda, seraya meletakkan pondasi untuk evolusi jaringan sehingga memungkinkan untuk memenuhi permintaan layanan data pelanggan di masa depan.

Beberapa layanan yang akan diberikan oleh Nokia diantara nya :

  • Perencanaan Jaringan dan Optimisasi, Implementasi dan Perawatan Jaringan,
  • Elemen Jaringan  Inti Layanan meliputi Evolved Packet Core-ready Nokia, Flexi Network Gateway dan Flexi Network Server
  • Nokia Flexi Convergent Mediation Device
  • Sistem Pendukung Operasional Nokia NetAct.

Dengan kerjasama ini, diharapkan kualitas layanan dari Tri akan semakin baik dan efisien. Kerjasama ini juga sekaligus menjadi angin segar bagi 55,5 juta pelanggan mereka di Indonesia.

Celcom Axiata Tunjuk Ericsson dan Huawei Untuk Gelar Jaringan LTE

0

Telko.id – Celcom Axiata Bhd memilih Ericsson Malaysia Sdn Bhd dan Huawi technologies sebagai partner infrastruktur jaringan utama untuk mengintegrasikan, menyebarkan dan mengelola perkembangan jaringan generasi keempat (4G) Long Term Evolution (LTE).

Chief executive officer (CEO) Datuk Seri Shazalli Ramly mengatakan bahwa penyedia telekomunikasi seluler telah menyiapkan dana RM1.8bil untuk RM2.2bil, yang meliputi biaya refarming spectrum dan untuk menyebarkan infrastruktur selama lima tahun ke depan. Lebih lanjut disampaikan bahwa kemitraan dengan Ericsson dan Huawei merupakan salah satu komponen besar dari rencana migrasi Celcom dari traditional voice menjadi real voice, data dan digital centric player, karena telah berhasil menyelesaikan rencana transformasi lima tahun nya di September 2014, menjelang tenggat waktu 2015-nya.

Kontrak kemitraan ini mengikat kedua perusahaan tersebut untuk bertanggung jawab dalam penyediaan penuh turnkey dan pengiriman produk, peralatan, sistem, karya dan jasa untuk Celcom Radio Access Network (RAN) yang akan memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik.

“Kami akan mengadopsi teknologi baru yang dari Ericsson dan Huawei, yang akan mengurangi jumlah site namun mendapatkan cakupan yang lebih luas. Hal Ini akan mendorongan penghematan yang besar. Selain itu, Celcom juga akan menjadi lebih siap menghaapi era 5G di masa depan,” ujar Shazalli, seperti dikutip dari The Star usai penandatanganan kerjasama yang menandai kolaborasi Celcom dengan Ericsson dan Huawei.

“Sementara itu, Celcom akan lebih fokus untuk melakukan penguatan pada layanan, para pelanggan, iklan dan interaktif pendapatan, juga bertujuan untuk menjadi jaringan terbesar di Malaysia,” ujar Shazalli menambahkan lebih lanjut.

“Langkah ini pun akan membuat Kami ingin menjadi efisien dalam penggunaan teknologi dan lebih bijaksana dalam membelanjakan modal atau CAPEX. Pada 25 wilayah utama di Malaysia akan terjadi throughput data yang kuat, dengan cakupan 95%,” sahut Shazalli menjelaskan.

Celcom juga menyatakan bahwa akan mengalokasikan investasi setidaknya RM1.2bil sebagai belanja modal tahun ini yang akan dipergunakan untuk memperluas area layanan 4G-nya, serta membangun cakupan kualitas lebih di 25 daerah kota utama diidentifikasi.

Langkah ini pun dianggap sebagai “smart-belanja” dan “menghemat biaya” sehingga mampu memberikan margin yang signifikan ditengah persaingan yang ketat di industry ini.

Sementara itu, berkenaan dengan akan diluncurkannya infrastruktur jaringan 5G, CEO Huawei Abraham Liu mengatakan akan memulai uji coba 5G 2018 dengan jaringan metro komersial untuk dirampingkan pada tahun 2020.

Mengomentari tantangan yang dihadapi dalam industri, Shazalli mengatakan penyedia telekomunikasi harus siap menghadapi perubahan yang terjadi terus menerus dalam teknologi dan berkembang kebutuhan konsumen. “Kami membangun beberapa kemungkinan dan itu adalah tantangan migrasi baru,” tambah Shazalli.

Pada kuartal keempat 2015, Celcom memiliki 12.250.000 pelanggan, dimana 9.450.000 pelanggan menggunakan kartu prabayar. (Icha)

Ericsson Umumkan Program IOT Accelerator

0

Telko.id – Setelah program akselerator HTC untuk VR startups, Ericsson juga mengumumkan Accelerator IOT di Hannover Messe Trade Fair. Program ini rencananya akan dapat dinikmati oleh pelanggan secara global pada akhir Q3 tahun ini.

Program ini mengklaim bahwa akan memberikan layanan pada semua pihak yang mencari cara untuk menghilangkan hambatan, seperti biaya dan solusi dalam mengembangkan solusi Internet of Things atau IoT. Tujuannya adalah mengkombinasikan IoT platform dengan layanan Ericsson dan marketplace yang memungkinkan menjangkau customer dari berbagai sector. Seperti public safety, transport dan lainnya untuk dapat berkoneksi dengan partner dan menghasilkan uang. Ericsson juga mengatakan bahwa customer IoT Accelerator dapat menggunakan laboratorium bisnis di regional untuk membantu mereka melaksanakan kemampuan global secara lokal.

Menurut siaran pers yang dikeluarkan oleh perusahaan, kemampuan IOT platform akan mencakup manajemen data, penagihan, manajemen perangkat, layanan konektivitas dan analisis. Selain itu, modul ekspansi yang direncanakan seperti portal self-service, lingkungan pengembang dan software development kit juga akan disertakan. Sekaligus juga mendapatkan benefit dari Ericsson Cloud System yang akan menudukung pengembangan hybrid cloud dan memenuhi persyaratan yang terkait dngan data dan keamanan.

Ericsson juga mengklaim bahwa semua konektivitas standar utama mendukung, dan Accelerator akan memanfaatkan Ericsson Seluler secara besar-besaran untuk solusi perangkat lunak IOT, termasuk dukungan untuk NB-IoT, LTE Cat-M1 dan teknologi EC-GSM-IOT berdaya rendah namun menjangkay area yang luas.

“Kami yakin dengan memberdayakan organisasi untuk menghubungkan orang, perangkat, dan lainnya akan lebih cepat dan lebih mudah. Kami awalnya akan fokus pada keselamatan publik, utilitas, transportasi dan pelanggan smart city, kemudian akan dilakukan penyesuaian berdasarkan umpan balik yang diperoleh. Selanjutnya akan lebih mudah melakukan peningkatan dalam penggunaan dan meneruskan melalui pendekatan DevOps untuk pengembangan perangkat lunak. Dan, semua itu kami memberikan kepada pelanggan kami melalui IOT Accelerator,” Orvar Hurtig, Head of Industry & Society Ericsson menjelaskan. (Icha)

FTTH Summit Jadi Perangsang Perkembangan Fixed Broadband?

0

Telko.id – Ajang Indonesia FTTH Association Summit yang diprakarsai oleh MASTEL (Masyarakat Telematika Indonesia) dan IFA selaku asosiasi FTTH Indonesia, serta dukungan dari Menkominfo dan Huawei Indonesia digadang-gadang dapat memberikan batu loncatan terhadap perkembangan fixed broadband di Indonesia.

Seperti diketahui, bila dibandingkan dengan mobile broadband, perkembangan fixed broadband di Indonesia memang sangat jauh ketinggalan. Hal ini dikarenakan penerapan FTTH (Fiber To The Home) di Indonesia memerlukan biaya yang cukup mahal.

Untuk Mobile sendiri, tahun lalu Indonesia telah memiliki jaringan 4G LTE yang tentunya menjadikan pengguna mobile di Indonesia bisa menikmati kecepatan internet dengan bandwith yang lumayan. Berkaca dari laporan  Opensignal beberapa waktu lalu, setidaknya di Indonesia bagian Barat, kecepatan internet rata-rata mencapai 7Mbps, namun angka tersebut cukup timplang dengan wilayah Indonesia tengah ataupun timur yang hanya dapat menikmati internet dengan kecepatan 300Kbps.

Mengatasi hal ini, Rudiantara selaku Menkominfo mengharapkan fixed broadband sebagai true broadband untuk memberikan internet yang lebih cepat, stabil hingga ke pelosok negeri.

“Orang-orang di Jakarta menikmati troughput internet sebesar 7 Mbps, berdasarkan opensignal. Sementara di Indonesia Timur seperti Ambon, kecepatan internet di wilayah tereebut hanya sekitar 300 kbps. Dengan adanya proyek palapa ring, kami berharap agar keceoatan internet rata2 di Indonesia mencapai 10 Mbps,” ujarnya pada saat keynote speech di ajang Indonesia FTTH Association Summit, di Jakarta (27/4).

Kegiatan Summit ini merupakan yang pertama kali diselenggarakan di Indonesia, dengan mempersatukan semua pemangku kepentingan yang hadir, semoga percepatan pita lebar Indonesia menjadi segera terlaksana dan hasil nyatanya dapat segera di nikmati oleh semua kalangan.

Ajang ini juga merupakan langkah pertama yang dilakukan untuk perkembangan fixed broadband tadi. Pasalnya akan ada beberapa program kerja yang dilakukan guna memberikan pelayanan internet fiber di rumah-rumah dan kantor di Indonesia.

“Kedepannya, kita akan buat tiga kelompok kerja, pertama membahas regulasi, kedua standar teknologi, dan ketiga adalah bisnis model dari teknologi ini,” Ujar ketua IFA, Suwanto Gunawan.

Krstiono, selaku ketua MASTEl menyebutkan, nantinya mereka akan bekerjasama dengan para operator dan juga pihak dinas terkait dalam pengimplementasian FTTH ini. Ia juga mencontohkan Surabaya, yang mana telah sukses dalam penanaman serat fiber yang tidak menganggu keseimbangan jalan karena meletakan serat fiber tersebut pada dinding bawah gorong-gorong, bukannya menanamkan langsung seperti yang kerap terjadi di Jakarta.

“Solusinya adalah infrastruktur sharing dan open akses yg bebas digunakan oleh semua pemain operator. Hal ini juga sejatinya dapat menguntungkan konsumen yang sering merasa di monopoli oleh satu operator saja,” ucap Kristiono.

Kristiono juga menuturkan, alasan dari lambatnya perkembangan fixed broadband di Indonesia, yang setidaknya terdapat dua masalah besar. “Fixed broadband ketinggalan jauh dari mobile, persoalan ada dua yaitu right of way,  dan investasi yang lebih mahal ketimbang wireless broadband,” tuturnya.

Semoga saja, FTTH Summit ini dapat menstimulus perkembangan dari Fixed Broadband di Indonesia, serta banyak provider internet yang juga bermain disana, sehingga pengguna akhir dapat memiliki pilihan yang banyak dan sesuai dengan mereka dari segi harga, kualitas dan juga layanan secara keseluruhan.

 

Mengintip Penerapan Smart City di Surabaya

0

Telko.id – Seperti yang sering diberitakan sebelumnya, bahwa tren smart city di Negara berkembang semakin marak dan menjadi sebuah solusi untuk menghadirkan tata kelola kota yang baik.

Sama halnya dengan di Indonesia, tercatat sudah banyak kota besar di Indonesia yang mengimplementasikan smart city unuk mendukung pemerintahan kota tersebut. Bukan dari Ibukota, justru penerapan e-goverment yang paling dekat dengan kata sukses justru diimplementasikan di Surabaya.

Tim Telko.id mencoba menghadirkan secara singkat mengenai penerapan smart city di kota Surabaya, seperti berikut.

Untuk penerapan smart city mereka tertuang dari pelayanan e-goverment yang nyatanya telah dilakukan sejak tahun 2002 silam. Hal ini diungkapkan langsung oleh walikota mereka Tri Rismaharini yang menyebutkan, “Kami di Surabaya sudah mengimplementasikan hal ini sejak tahun 2002,  Kami juga memiliki eketronik SDM untuk tes CPNS, dan semua proses nya melalui online,” ujarnya ketika di temui Tim Telko.id pada ajang Indonesia FTTH Summit, di Jakarta (27/4).

E-goverment di Surabaya sendiri mencangkup Sistem Pengelolaan Keuangan Daerah, e-SDM, e-Monitoring, e-education, e-permit, e-office, e-health,e-dishub, serta Media Center dan Sistem Siaga Bencana.

Dilihat dari banyaknya sub yang di hadirkan pada program e-goverment tadi, bisa disimpulkan bahwa kota Surabaya dinilai paling maju dalam mengimplementasikan tren smart city dan juga sistem IoT, dengan kesemua nya terkoneksi pada internet.

“Kami memberikan akses internet gratis bagi semua warga kami agar bisa mengakses semuanya menggunakan internet, serta tidak perlu antri lagi untuk ke Puskesmas, dan bisa menunggu jadwal dirumah,” ucap Risma.

Untuk Sistem Pengelolaan Keuangan Daerah terdiri dari beberapa poin yakni e-musrenbang yang disusun untuk mendukung sinergi perencanaan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Hadir juga e-budgeting, e-project, e-procurement, e-delivery, e-controlling, e-performance unuk melihat performa dari para staff pemerintahan di Surabaya. Para saff ini nantinya akan mendapatkan nilai dari kinerja mereka. Selain itu, ada juga e-SIMBADA, e-payment, e-tax e- Audit dan fasum-fasos, yakni untuk memantau serta terkait dengan pengadaaan fasilitas umum dan sosial di Surabaya.

Sementara untuk E- SDM, fitur ini mengurusi beberapa hal seperti test CPNS, gaji berkala, kenaikan pangkat, mutasi serta pensiun bagi para staff. E-SDM ini memungkinkan para staff pemerintahan di Surabaya mulai dari level terkecil, untuk mengakses semua nya melalui jalur internet.

E-Education , akan membawahi berbagai urusan seperti penerimaan siswa baru, tryout online, rapor online, penerimaan kepala sekolah online serta radio visual.

E-Monitoring yang bertujuan untuk memonitor keadaan di Surabaya secara real-time, dengan mengkoneksikan CCTV/SITS, untuk penertiban reklame, pajak dan retribusi, Operasi yustisi, Monitoring sampah serta monitoring pemakaman.

E-office untuk mengakomodir kebutuhan e-surat dan e-jadwal, sehingga meminimalisir bahkan meniadakan penggunaaan kertas. Yang mana hal ini dapat mempersedikit beban sampah serta perawatan lingkungan.

Hadir juga E-Health, yang memungkikan warga untuk tidak perlu antri di puskesmas, karena bisa menjadwalkan kapan ingin berobat disana dan dapat menunggu dari rumah. Nantinya, jika para warga dirujuk ke rumah Sakit terdekat, mereka tidak perlu membawa surat rujukan, karena pihak rumah sakit dapat memeriksa nya mengguunakan perangkat tablet.

E-Permit yang berguna untuk mengurus segala macam perizinan secara online. Seperti, pernikahan, surat kematian, akta lahir dan sebagainya.

E-Dishub yang diperuntukan bagi Uji Kir, arus lalu lintas, parkir, perijinan, terminal serta angkutan.

Pada e-goverment di Surabaya juga menyediakan media center yang tentunya dapat memberikan komunikasi dua arah antara pemrintah Surabaya dengan para warganya seperti, e-sapawarga, surabaya.go.id, twitter, facebook, youtube, email dan call center. serta hadir juga layanan Sistem Siaga Bencana 112.

Platform smart city ini dapat diakses oleh para warga mengggunakan mobile device ataupun perangkat PC, dengan aliran internet gratis bagi warga Surabaya, tentunya akan semakin memanjakan para warga untuk menikmati fasilitas tersebut.

 

Seperti Apa Masa Depan 5G?

0

Beberapa penelitian dan diskusi terjadi di seluruh dunia antara ahli teknologi, peneliti, akademisi, vendor, operator, dan pemerintah tentang inovasi, implementasi, kelangsungan hidup, dan keamanan dari 5G.

Seperti yang diusulkan, sarat dengan beberapa fitur canggih mulai dari layanan internet kecepatan super tinggi untuk kelancaran layanan di mana-mana, 5G akan membuka banyak masalah. Namun, pertanyaannya adalah – dalam situasi, di mana teknologi sebelumnya (4G dan 3G) masih dalam proses dan di banyak bagian belum dimulai; bagaimana masa depan 5G?

future_scopeTeknologi generasi ke-5 ini dirancang untuk memberikan kemampuan data yang luar biasa, volume panggilan tanpa hambatan, dan data beragam yang disiarkan dalam sistem operasi mobile terbaru. Singkat kata, ini teknologi yang lebih cerdas, yang akan menghubungkan seluruh dunia tanpa batas. Dengan demikian, dunia kita akan memiliki akses universal dan tidak terganggu untuk informasi, komunikasi, dan hiburan yang akan membuka dimensi baru untuk hidup kita dan akan mengubah gaya hidup kita.

Selain itu, pemerintah dan regulator dapat menggunakan teknologi ini sebagai kesempatan untuk pemerintahan yang baik dan dapat menciptakan lingkungan yang sehat, yang pasti akan terus mendorong investasi dalam 5G, teknologi generasi berikutnya.