spot_img
Latest Phone

Bocoran Samsung Galaxy Watch8: Desain Baru, Tapi Kecepatan Isi Daya Masih Sama?

Telko.id - Bocoran resmi dari sertifikasi 3C di China...

Garmin Instinct 3 Tactical Edition: Smartwatch Tangguh untuk Misi Ekstrem

Telko.id - Garmin baru saja menghadirkan Instinct 3 –...

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...
Beranda blog Halaman 1471

Dimo Kenalkan Solusi Pembayaran “Pay by QR”

0

Telko.id – Di beberapa negara, khususnya negara maju, cashless tak bisa dipungkiri lagi telah menjadi budaya tersendiri bagi sebagian besar warganya. Kemana pun mereka pergi, apapun yang mereka beli, cashless hampir menjadi metode pembayaran yang paling sering digunakan. Bandingkan dengan di Indonesia, dimana budaya ini masih menjadi sesuatu yang butuh diedukasi.

Dimo Pay Indonesia, menyadari betul kebutuhan itu. Oleh karenanya, perusahaan startup yang bergerak dalam bidang mobile payment ini pun mencoba hadir dengan solusi pembayaran digital terbarunya, Pay by QR.

Solusi pembayaran melalui pemindaian kode QR ini dinilai perusahaan merupakan alternatif pembayaran baru yang efisien, efektif dan aman untuk masyarakat Indonesia.

“Sistem Pay by QR ini diintegrasikan pada layanan mobile banking bank maupun aplikasi uang elektronik sehingga dapat langsung digunakan sebagai sumber dana atau berfungsi sebagai dompet digital dalam bertransaksi,” kata Brata Rafly, CEO Dimo Pay Indonesia saat ditemui diacara peluncuran Pay by QR di D.Lab, Jakarta (3/3).

Ia menambahkan, Pay by QR yang dikedepankan Dimo ini bersifat inklusif, dimana Dimo menyediakan sebuah “bahasa” yang dapat digunakan oleh sumber dana manapun (bank, telko, e-wallet), pengguna smartphone dengan brand mana pun, dan juga merchant apa pun. Para merchant dapat melakukan penagihan dengan menampilkan QR Code melalui print out pada mesin Electronic Data Capture (EDC) yang sudah ada, monitor komputer, sticker tempel, maupun langsung pada monitor smartphone.

Dengan meningkatnya penetrasi smartphone yang mencapai 128% pada akhir 2015, Dimo pun mengaku cukup optimis dengan peluang pertumbuhan solusi pembayaran Pay by QR di Indonesia.

“Pay by QR memungkinkan pengguna smartphone untuk melakukan transaksi pembayaran dengan aman, cepat, dan mudah hanya dengan menggunakan satu layanan aplikasi yang diberikan oleh Dimo,” pungkas Brata

Saat ini, Pay by QR dapat diaplikasikan oleh merchant lewat berbagai cara, entah itu melalui monitor komputer, dicetak melalui mesin EDC, ataupun langsung dipindai dari layar smartphone.

“Pay by QR buat kita sih sangat menyenangkan. Pertama simple, kedua convenient, dan yang ketiga, sangat murah. Karena dengan ini kita tidak harus memiliki cash register,” ungkap Aldo Benas, Founder Double Spout Coffee.

Didirikan pada 2013, Dimo – singkatan dari Digital Money – telah bermitra dengan sejumlah institusi finansial di Indonesia untuk menghadirkan solusi pembayaran dengan memanfaatkan teknologi Quick Response Code (QR Code) yang dapat diakses oleh setiap pengguna smartphone. Selain dengan Dompetku (Indosat), saat ini Dimo juga bermitra dengan Uangku (Smartfren), Zimplepay (El John Digital Finance) dan Simobi (Bank Sinarmas). Untuk merchant sendiri, saat ini Dimo yang baru tersedia di Jakarta telah mencapai angka 160, sementara outlet sekitar 350.

AT & T Ikut ‘Jualan’ TV Streaming

0

Telko.id – Pada tahun ini, AT & T akan menawarkan konten dari penyedia satelit DirecTV sebagai layanan streaming mereka. Layanan ini mampu diakses melalui sambungan internet kabel atau nirkabel dari operator manapun serta dari hampir semua perangkat yang ada seperti smartphone, tablet, smart TV, streaming media hardware atau PC.

Dimulai pada kuartal keempat, operator akan menawarkan tiga pilihan untuk streaming konten. Yakni, DirecTV Now, DirecTV Mobile dan DirecTV Preview. Sekedar informasi, kabar ini bocor pada akhir 2015 silam.

Tujuan dari AT & T adalah untuk menyediakan versi layanan yang lebih terjangkau dibandingkan konten premium lainnya dengan memberikan fleksibilitas kepada pengguna dalam mengkonsumsi layanan ini.

Namun, layanan streaming ini tidak memerlukan kontrak tahunan, satelit atau kotak set-top seperti yang ada di beberapa layanan streaming lainnya.

Dilaporkan dari MobileWorldLive (3/3), Meski hadir sebagai langkah radikal untuk operator karena decouples infrastruktur konten, analis mengatakan dampak yang terjadi pada AT & T akan tergantung dari harga dan berapa banyak pengguna yang dapat memilih paket yang terjangkau.

DirecTV Now terlihat paling dekat dengan para konsumen saat ini, menampilkan fitur on-demand dan live programming, ditambah dengan pilihan premium add-on, tentunya pengguna akan dapat mengakses layanan melalui sambungan internet kabel atau nirkabel dan perangkat yang terhubung dengan internet. Konsumen hanya perlu mendaftar untuk layanan ini, kemudian hanya men-download aplikasi dan mulai bisa menikmati program DirectTv Now.

Sementara untuk DirectTV Mobile dirancang untuk memberikan penawaran yang terjangkau tentunya menjanjikan pengalaman pengguna mobile pertama bagi orang yang ingin video yang premium dan dibuat untuk digital konten secara langsung pada smartphone. Konsumen dapat mulai menonton video segera setelah tanda ‘up’ dan proses aplikasi Download.

Sementara layanan ketiga yakni DirecTV Preview menawarkan layanan gratis bagi siapa saja dengan koneksi internet kabel atau nirkabel dan akan menampilkan beberapa program yang tersedia di DirecTV. Layanan yang didukung iklan ini akan menampilkan konten dari AT & T Jaringan Pemirsa, serta sumber-sumber konten lainnya, dan video yang tentunya difokuskan dari Otter Media, yakni perusahaan patungan dari AT & T dan Chernin Group.

Lebih dari 11 Juta OpenSSL Website rentan terhadap serangan Drown

Telko.id – Sebuah kerentanan keamanan yang mematikan baru telah ditemukan di OpenSSL yang mempengaruhi lebih dari 11 juta situs web modern dan layanan e-mail yang dilindungi oleh protokol keamanan kuno, transport layer, serta Secure Sockets Layer (SSLv2).

Dijuluki ‘Drown’, merupakan sebuah lubang keamanan yang sangat penting dalam OpenSSL yang juga sebagai serangan yang bersifat low-cost namun mampu mendekripsi data sensitif, komunikasi HTTPS aman si pengguna, termasuk juga password dan rincian kartu kredit dalam hitungan jam. Ucap 15 tim peneliti keamanan dari berbagai perguruan tinggi dan masyarakat kepada TheHackerNews (3/3).

“Kami sudah bisa mengeksekusi serangan terhadap versi OpenSSL yang rentan terhadap CVE-2016-0703 di bawah satu menit menggunakan satu PC. Bahkan untuk server yang tidak memiliki bug tertentu, varian umum serangan itu, yang bekerja terhadap server SSLv2, dapat dilakukan di bawah 8 jam dengan biaya total $ 440,” ucap tim keamanan tadi.

Lantas, apa itu Drown Attack dan bagaimana mereka menyerang TLS?

Drown sendiri merupakan singkatan dari Decrypting RSA with Obsolete and Weakened eNcryption, yang mana Drown merupakan serangan lintas-protokol yang menggunakan kelemahan dalam pelaksanaan SSLv2 terhadap keamanan lapisan transport (TLS), dan tentunya dapat mendekripsi secara pasif sesi TLS dan mengumpulkannya dari ‘up-to-date klien’.

Sementara versi terbaru tidak mengizinkan koneksi SSLv2 secara default, administrator kadang-kadang tidak sengaja menimpa pengaturan tersebut dalam upaya untuk mengoptimalkan aplikasi yang ada.

Anda akan memiliki banyak resiko jika sertifikat situs Anda atau kunci yang digunakan di tempat lain pada server yang tidak mendukung SSLv2, “kata peneliti keamanan.” Contoh umum termasuk SMTP, IMAP, dan server POP mail, serta server HTTPS sekunder yang digunakan untuk aplikasi web tertentu,” tambahnya.

Drown Attack dapat memungkinkan penyerang untuk mendekripsi koneksi HTTPS dengan mengirimkan paket berbahaya khusus yang dibuat untuk server atau sertifikat tersebut yang dibagi pada server lain, paket ini berpotensi melakukan serangan Man-in-the-Middle (MITM).

Jika kita kembali ke era 1990-an ketika SSLv2 secara sengaja atau secara otomatis diaktifkan saat menyiapkan server baru, kita dapat menemukan alasan kenapa Drown bisa bekerja. Pengaktifan sistem ini karena dukungan dari cipher lemah yang ditambahkan ke semua versi SSL dan TLS sebelum tahun 2000 sebagai bagian dari peraturan ekspor pemerintah Amerika Serikat.

Bahkan, server yang aman sekalipun juga dapat terkena hacking karena mereka berada di jaringan yang sama dengan server yang rentan tadi. Dengan menggunakan serangan Bleichenbacher, kunci RSA swasta dapat didekripsi, dan tentunya mampu membuka gate server yang aman tadi dengan menggunakan kunci pribadi yang sama.

Bagaimana Mematikan OpenSSL Drown Attack?

Lebih dari 33 persen dari semua server HTTPS rentan terhadap serangan ini. Tercatat, krisis keretakan telah mempengaruhi 11,5 Juta server di seluruh dunia, termasuk beberapa situs top Alexa, seperti Yahoo, Alibaba, Weibo, Sina, BuzzFeed, Flickr, StumbleUpon, 4Shared dan Samsung, rentan terhadap serangan Drown Attack melalui MITM tadi.

Namun, ada cara untuk menahan gempuran dari serangan ini, seperti open source OpenSSL, Microsoft Internet Information Services (IIS) versi 7 dan sebelumnya, serta Network Security Service (NSS) juga mampu untuk meredam Drown Attack.

Bukan hanya itu, Anda dapat mengetahui apakah website Anda rentan terhadap lubang keamanan yang kritis ini menggunakan situs uji Drown Attack.

Kabar baiknya adalah bahwa peneliti akademis menemukan lubang keamanan Drown dan patch untuk kerentanan telah dibuat dan tersedia dalam update OpenSSL terbaru.

Sementara kabar buruknya adalah bahwa serangan Drown hanya memerlukan waktu kurang dari satu menit untuk mengeksploitasi dan bug tersebut telah dibeberkan kesemua orang. Hal ini sejatinya dapat dimanfaatkan oleh para hacker untuk menyerang server secara aktif.

Namun, anda masih bisa menggunakan beberapa cara untuk memproteksi kerentanan ini. Seperti, pengguna OpenSSL 1.0.2 sangat disarankan untuk meng-upgrade ke OpenSSL 1.0.2g dan pengguna OpenSSL 1.0.1 dianjurkan untuk meng-upgrade ke OpenSSL 1.0.1s.

Dan jika Anda menggunakan versi lain dari OpenSSL untuk keamanan, Anda harus naik ke versi yang lebih baru seperti 1.0.2g atau 1.0.1s.

Dalam rangka untuk melindungi diri terhadap serangan Drown, Anda harus memastikan SSLv2 dinonaktifkan, serta memastikan bahwa kunci pribadi tidak dibagi di server lain.

Nokia: Smartphone Penyebab 60% Virus di Jaringan Selular

Telko.id – Jumlah smartphone di dunia pertumbuhannya sangat signifikan. Seiring dengan fenomena tersebut, penyebaran virus pun ternyata banyak di bawa oleh smartphone dan ‘menginfeksi’ jaringan selular. Hal ini diungkapkan oleh Nokia melalui Threat Intelligence Lab Nokia dalam hasil penelitiannya. Penelitiannya kali ini fokus pada malware yang banyak ‘menginfeksi’ smartphone.

“Sekuriti adalah perhatian utama setiap perangkat dengan IP address, apakah itu Android, iPhone atau bahkan PC Windows yang terkoneksi ke jaringan selular. Sementara virus-virus Android terus meningkat dan menjadi semakin canggih,” ujar Kevin McNamee, pimpinan Threat Intelligence Lab Nokia menjelaskan. Lalu, seperti apa detail hasil penelitian tersebut?

Laporan tersebut merupakan hasil meneliti trend umum serta statistik dari virus-virus malware di perangkat-perangkat terkoneksi melalui jaringan-jaringan selular maupun tetap. Data diagregat di mana teknologi deteksi malware Nokia digelar, yang meliputi lebih dari 100 juta perangkat.

Dari hasil penelitian tersebut Threat Intelligence Lab Nokia menunjukkan bahwa akibat penurunan kegiatan adware, tingkat virus secara keseluruhan di jaringan selular turun dari 0,75% menjadi 0,49% pada PC berbasis Windows yang terkoneksi ke Internet via jaringan selular di semester kedua 2015. Adware adalah piranti lunak yang secara otomatis menampilkan atau mengunduh materi iklan (seringkali yang tidak diinginkan) ketika pengguna sedang online.

Pada periode yang sama, tingkat virus smartphone meningkat dan menjadi penyebab 60% dari virus yang terdeteksi di jaringan-jaringan selular. Dan Android masih merupakan platform selular yang merupakan target utama malware. Bahkan, malware Android telah meningkat dua kali lipat dalam enam bulan terakhir 2015 dan telah menjadi semakin canggih dan gigih.

Sedangkan di smartphone berbasis iOs, ini kali pertama malware berbasis iOS berada di 20 teratas termasuk XcodeGhost dan FlexiSpy. Di bulan Oktober 2015 saja, malware iPhone mewakili 6% dari total virus. Malware XcodeGhost disuntikkan ke dalam aplikasi melalui kit pengembangan piranti lunak berbahaya yang digunakan oleh para pengembang Tiongkok untuk menciptakan aplikasi sah dan didistribusi melalui Apple App Store. Walaupun, Apple telah menghapus aplikasi pembawa itu dari Apple Store, namun beberapa malware tetap aktif.

Penelitian tersebut juga melihat bahwa Ransomware – malware yang secara efektif ‘menginfeksi’ sebuah perangkat dengan mengenkripsi data dan kemudian menguncinya. Contohnya, CryptoLocker yang telah cukup lama beredar di PC Windows, tetapi beberapa variasinya juga menyerang Android di tahun 2015. Pemulihan hanya dapat dilakukan dengan membayar sejumlah uang kepada si penyerang melalui sebuah voucher tunai prabayar atau dengan bitcoin.

Threat Intelligence Lab Nokia mengungkapkan bahwa Malware selular saat ini sudah semakin canggih dalam hal teknik-tehnik yang digunakannya untuk tetap berada dalam perangkat. Itu sebabnya, Malware yang beredar pun menjadi semakin sulit untuk di-uninstall dan bahkan dapat tetap bertahan menghadapi pengaturan ulang pabrik. “Untuk itu, Nokia melakukan pendekatan sekuriti agar mencapai ke dalam jaringan untuk menghentikan malware sebelum mencapai perangkat dan sebelum kerusakan terjadi,” ujar Kevin McNamee menjelaskan.

Sebagai tambahan informasi, Threat Intelligence Lab Nokia fokus pada perilaku malware jaringan komunikasi untuk mengembangkan aturan-aturan deteksi yang mengidentifikasi virus-virus malware berdasarkan perintah dan kontrol komunikasi serta perilaku jaringan lainnya. Pendekatan ini memungkinkan deteksi malware pada jaringan service provider dan aturan-aturan deteksi ini dikembangkan sebagai landasan untuk rangkaian produk deteksi malware berbasis jaringan Nokia. (Icha)

Gempa di Mentawai, Layanan Telkomsel Tetap Normal

0

Telko.id – Telkomsel memastikan bahwa gempa bumi berkekuatan 7.8 skala ricther yang terjadi di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat pada Rabu 2 Maret 2016 tidak mengganggu layanan perusahaan.

Executive Vice President Telkomsel Area Sumatera, Bambang Supriogo mengatakan dalam keterangan resminya, Rabu (2/3), secara keseluruhan jaringan Telkomsel tetap berfungsi normal dan tetap dapat melayani kebutuhan warga untuk melakukan komunikasi menggunakan perangkat telpon selularnya.

Untuk menjaga performansi jaringan di daerah terkena dampak bencana, team Network Operation Telkomsel juga secara terus menerus memantau perkembangan kinerja jaringan agar tetap dapat melayani pelanggan dengan baik.

Untuk kebutuhan komunikasi, selain tetap menjaga kualitas jaringan, Telkomsel juga menjamin ketersediaan produk Telkomsel baik paket perdana kartu prabayar simPATI, kartu AS, dan kartu Loop. Pun demikian dengan pulsa isi ulang, tetap tersedia hingga ke tingkat outlet yang tersebar di wilayah ini.

Sekadar informasi, saat ini Telkomsel memiliki lebih dari 2400 Base Transceiver Station (BTS) di Sumatera Barat. Jumlah ini merupakan bagian dari total lebih dari 8200 BTS di Regional Sumbagteng – meliputi Ridar, Kepri dan Sumbar – yang kini melayani lebih dari 13,5 juta pelanggan.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah membuat analisis awal terkait penyebab gempa di Kepualauan Mentawai, Sumatera Barat. Penyebabnya adalah pergeseran lempeng di lempeng Indo-Australia.

Network Sharing, Ini Tanggapan Nokia Indonesia

0

Telko.id – Beberapa waktu lalu, Pemerintah dalam hal ini Kominfo menghimbau agar para operator menyenggarakan Network Sharing. Hal ini dilakukan tidak lain agar terciptanya efisiensi dan skala ekonomi yang sehat bagi para operator itu sendiri.

Namun, efek yang langsung ditimbulkan dari solusi ini mengarah ke para vendor jaringan dan infrastruktur seperti Nokia.

Jika beberapa waktu lalu, Ericsson mengungkapkan dukungan terhadap inisiasi ini, lantas bagaimana dengan Nokia?

Ditemui pada kegiatan Media Briefing di salah satu resto di Jakarta (2/3), Robert Cattanach selaku Presiden direktur Nokia Solution Network (NSN) mengungkapkan dukungannya terhadap kebijakan Pemerintah ini.

Ia meyebut, “Untuk Network Sharing, Kami mendukung sepenuhnya, karena Indonesia adalah negara yg sangat besar sehingga menurut kami masuk akal jika operator melakukan hal ini,” ucapnya kepada tim Telko.id di Jakarta.

Lebih lanjut, Cattanach juga mengungkapkan, bahwa Network Sharing sejatinya bisa lebih efisien dan low cost ketimbang harus membangun infrastruktur sendiri dan Ia mengungkapkan bahwa hal ini adalah ide yang bagus untuk diterapkan di Indonesia.

Seperti diketahui, Network Sharing merupakan mekanisme penggunaan bersama infrastruktur aktif telekomunikasi antaroperator telekomunikasi di suatu negara. Sejatinya terdapat lima model network sharing yakni, CME sharing, Multi Operator Radio Access Network (MORAN), Multi Operator Core Network (MOCN), Roaming serta Mobile Virtual Network Operator (MVNO).

Sementara yang sedang hangat dan dirasa paling cocok digunakan di Indonesia adalah MORAN dan MOCN. Namun, MVNO juga sejatinya pernah diimplementasikan di Indonesia.

Sekedar informasi, dua operator besar di Indonesia yakni XL dan Indosat telah menyatakan bahwa mereka akan melakukan Network Sharing.

Operator lainnya yakni Smartfren juga melakukan telah melakukan Network Sharing menggunakan model MVNO dengan Esia. Walaupun saat ini layanan Esia hanya mencangkup jabodetabek saja.

Meskipun akan mengurangi jumlah permintaan infrastruktur dari para operator di Indonesia, namun NSN tetap ‘pede’ menghadapi Network Sharing ini. Mereka juga beranggapan bahwa pihaknya tidak akan ‘sepi order’ karena di Indonesia masih membutuhkan infrastruktur networking dalam skala besar.

Terlebih, saat ini Nokia berada di peringkat kedua dari daftar infrastruktur operator di Indonesia di bawah Huawei. Nokia juga menjamin kualitas layanan secara jangka panjang untuk tiap operator yang menggunakan jasa mereka, sehingga para operator tidak perlu khawatir akan durabiliti dari infrastruktur yang dibangun oleh Nokia.

Sekedar informasi, Nokia juga enggan melakukan perang harga dengan vendor lainnya.

“Soal Harga, kita gak bisa bicarakan perbandingan kita dengan vendor lain. Tapi kita lebih berbicara soal value, yang mana para operator akan mendapatkan value dari kualitas layanan kita secara real time dan long term,” ujar Niko Steffanus Sutikno selaku Head of Marketing & Communication Nokia Solutions and Networks Indonesia.

XL Siapkan 4G LTE di Belitung Jelang Gerhana Matahari Total

0

Telko.id – PT XL Axiata Tbk (XL) memastikan bahwa layanan 4G LTE perusahaan sudah akan aktif dan bisa dinikmati warga Belitung dalam beberapa hari ke depan. Layanan ini nantinya akan bisa dimanfaatkan oleh para wisatawan yang menyaksikan peristiwa alam Gerhana Matahari Total di pulau tersebut.

Diakui Chief Service Management Officer XL, Yessie. D Yosetya, Belitung memang menjadi prioritas XL untuk segera mendapatkan layanan 4G LTE mengingat pulau ini sudah ditetapkan sebagai salah satu destinasi wisata nasional untuk 2016.

“Jadi demi menunjang dunia pariwisata Belitung kami berusaha meningkatkan kualitas layanan di sini. Selain itu, tentu saja sebagai apresiasi kami kepada masyarakat Belitung yang selama ini telah mempercayakan kebutuhan atas layanan telekomunikasi dan data kepada XL,” ungkapnya melalui keterangan resmi, Rabu (2/3).

Yessie menambahkan, di tahap awal ini, XL telah menyiapkan sekitar 10 BTS 4G LTE, yang akan meng-cover kota Tanjung Pandan, area Tanjung Binga hingga Tanjung Tinggi, dan Manggar di wilayah Belitung Timur. XL telah menyiapkan jaringan 4G LTE sejak satu bulan terakhir agar segera dapat dinikmati oleh masyarakat dan wisatawan yang datang ke Pulau Belitung.

Saat ini, hampir semua area di Belitung telah terlayani oleh layanan 3G XL. Ada setidaknya 120 BTS di seluruh Belitung, dan hampir seluruhnya adalah BTS 3G. Dengan perpaduan layanan data 3G dan 4G LTE dari XL, maka diharapkan para wisatawan makin mempopulerkan keindahan pantai, laut dan batu-batu raksasa di Belitung sebagai salah satu destinasi wisata utama nasional dan internasional melalui momentum GMT.

Belitung akan menjadi salah satu daerah yang dilalui oleh GMT. Momentum ini oleh pemerintah kemudian dimanfaatkan untuk menjadikan Belitung sebagai distinasi wisata kelas dunia. Diperkirakan ribuan wisatawan domestik dan mancanegara akan datang menyaksikan peristiwa fenomenal tersebut. Termasuk di antara para wisatawan yang akan datang ke “Bumi Laskar Pelangi” tersebut adalah para tokoh dunia. Bahkan Presiden RI juga dikabarkan akan menyaksikan GMT dari salah satu pantai yang indah di sana, Pantai Tanjung Kelayang.

XL mulai melayani masyarakat Belitung sejak tahun 2004. Sejak saat itu bersama dengan Bangka, kedua daerah menjadi “daerah XL” karena lebih dari 85% pengguna layanan seluler menggunakan layanan dari XL. Saat ini, layanan XL telah menjangkau semua destinasi wisata di Belitung, yang ada di dua kabupaten di pulau tersebut, yaitu Kabupaten Belitung dan Kabupaten Belitung Timur.

Seiring dengan terus berkembangnya dunia pariwisata di Belitung, XL berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh kepada masyarakat dan pemerintah daerah setempat melalui penyediaan layanan berkualitas. Selain layanan 4G LTE, XL juga telah menyiapkan sejumlah program ber-visi ekonomi digital yang diharapkan akan bisa mendukung kebutuhan masyarakat, termasuk melalui edukasi pemanfaatan internet di sekolah-sekolah.

90 Persen Karyawan Nokia Indonesia Berasal Dari Tenaga Lokal

0

Telko.id – Nokia Solution Network (NSN) yang baru saja mengakuisisi Alcatel-Lucent mengkonfirmasi persentasi jumlah karyawan mereka dengan karyawan asingnya di unit bisnis Indonesia.

Hal ini diucapkan oleh Niko Steffanus Sutikno selaku Head of Marketing & Communication Nokia Solutions and Networks Indonesia kepada Tim Telko.id pada saat jumpa media di Jakarta (2/3).

Niko menyebutkan, sekitar 90% karyawan NSN Indonesia berasal dari tenaga lokal alias masyarakat Indonesia sendiri, sementara sisanya berasal dari luar negeri yang juga tidak menetap lama di Indonesia.

“Kami memiliki karyawan sekitar 90 persen orang Indonesia dan sisanya dari luar negeri dan hanya bersifat memberikan training, setelah itu kembali ke negaranya masing-masing,” ucap Niko pada acara Nokia Media Briefing dan Perkenalan lebih lanjut dengan Robert Cattanach selaku Presiden direktur mereka.

Meski tidak menyebutkan berapa angka pastinya, namun angka perbandingan sebesar 90% berbanding 10% ini cukup menggembirakan. Pasalnya, Nokia terkesan sangat memperhatikan tenaga kerja lokal. Hal ini juga sejatinya menjadi angin segar bagi pekerja telko di Indonesia dan bukan tidak mungkin, angka tersebut bisa bertambah seiring dengan proses akuisisi Alcatel-Lucent baru-baru ini.

Disinggung mengenai akuisisi tersebut, Niko menjawab persentasi karyawan lokal dan asing tidak banyak berubah, dengan angka dominan masih dipegang oleh tenaga lokal.

Sekedar informasi, Peraturan Menteri Ketenagakerjaan perihal Tata Cara Penggunaan Tenaga Kerja Asing menyebutkan, Pemberi kerja TKA (Tenaga Kerja Asing) yang memperkerjakan 1 (satu) orang TKA harus menyerap TKI sekurang-kurang nya 10 (sepuluh) orang pada perusahaan pemberi kerja TKA. Dengan persentasi seperti ini, tentunya Nokia masih mematuhi dan memegang teguh peraturan tersebut.

Disamping itu, tingkat kepercayaan Nokia terhadap tenaga kerja Indonesia juga tercermin pada Global Dedicated Center (GDC) mereka di Asia Pasific, dengan tenaga lokal Indonesia yang menjadi mayoritas di sana.

“Ada sekitar 1000 orang dan 500 nya adalah orang Indonesia sebagai network technic yang akan bekerja di seluruh layanan Nokia di Asia Pasific,” ujar Niko.

Sekedar informasi,GDC ini juga berpusat di Indonesia, tepatnya di Menara Mulia, Jakarta. Alasan pemilihan Indonesia adalah karena letak negara kita yang strategis sehingga mudah menjangkau peta bisnis Nokia di Asia Pasific.

Niko juga menyinggung perihal kualitas dan kompetensi para pekerja telko di Indonesia. Menurutnya, SDM di Indonesia tidak kalah dengan SDM asing dalam hal kompetensi.

Apa Kabar Project Loon?

0

Telko.id – Konsep Loon Project milik Google memang memberikan wacana baru untuk mempercepat penetrasi telekomunikasi, terutama di wilayah pinggiran atau pedesaan. Selain jangkauannya luas, untuk mengimplementasikan juga membutuhkan waktu yang pendek.

Bayangkan, untuk menerbangkan balon yang nantinya akan berfungsi sebagai ‘BTS terbang’ terbang itu hanya membutuhkan waktu dibawah 30 menit. Seperti yang sempat diberikan oleh engadget yang menyaksikan penerbangan balon Google ini di Puerto Rico.

Namun, tidak semua Negara serta merta memperbolehkan project loon ini beroperasi. Sederet aturan dan kerjasama yang perlu dipenuhi oleh Google. Mengapa?

Ya, project loon ini akan mempengaruhi para operator yang sudah ada dan tentunya memiliki ijin frekuensi. Hal ini berlaku di semua Negara. Itu sebabnya, jika Google tiba-tiba hadir maka akan ‘mengganggu’ bisnis dari para operator tersebut. Tak pelak, berbagai halangan pun kerap dihadapi oleh Google.

Seperti di Sri Lanka. Pemerintah di sana mengharuskan Google untuk memberikan share pada pemerintah yang nantinya, pemerintah akan memberikannya pada operator. Setidaknya, operator akan mendapatkan share 10%.

Lain lagi dengan di India. Pemerintah di Negara yang memiliki wilayah yang begitu luas dan pertumbuhan telekomunikasinya cukup besar ini, mengharuskan Google untuk memilih operator untuk diajak kerjasama dalam rangka melakukan test loon project ini.

Menurut sumber resmi pemerintahan, seperti yang dikutip dari indian express bahwa Google ingin menguji Project Loon yang mahal di band spektru yang langka juga. Itu sebabnya, Google diminta untuk bermitra dengan operator telekomunikasi yang dapat memenuhi kebutuhan dalam melakukan uji coba.

Jika Google memilih untuk melakukan ujicoba dengan Bharat Sanchar Nigam Limited atau sering disebut dengan BSNL yang merupakan perusahaan telekomunikasi milih pemerintah India dan berkantor pusat di New Delhi, India ini maka perlu melakukan pendekatan untuk menyelesaikan masalah spectrum yang akan digunakan. Lalu, perlu juga diperhatikan masalah keamanannya sampai batas tertentu.

Di Indonesia, implementasi project loon ini juga tidak mudah. Pasalnya, beberapa waktu lalu, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara secara tegas mengatakan tidak akan memberikan frekuensi pada Google. Artinya, kerjasama yang sempat ditandatangani oleh tiga operator besar Indonesia di Amerika beberapa waktu lalu.

Namun, dalam perjalannnya, masih banyak yang perlu dilakukan. Bahkan untuk melakukan ujicoba banyak variable yang perlu diperhatikan. Seperti yang dikatakan oleh Alexander Rusli saat menjawab pertanyaan Telko.id. “Jangan dibayangkan test loon project ini simple. Ada ribuan variable dan scenario yang harus di test”.

Telkomsel sudah lebih jelas dalam rangka uji coba Project Loon ini. Di mana dalam siaran press nya sesaat setelah penandatanganan kerjasama, operator plat merah ini sudah menyatakan bahwa uji coba teknis akan menggunakan frekuensi 900 MHz milik Telkomsel, dan berlangsung selama satu tahun di 2016, di lima titik di atas Sumatera, Kalimantan dan Papua Timur.

Direktur Utama Telkomsel, Ririek Adriansyah mengatakan, “Telkomsel melihat Project Loon sebagai salah satu inovasi teknologi terkini yang dapat bermanfaat untuk memperluas penyebaran Internet di daerah-daerah yang sulit terjangkau dan memiliki kerapatan penduduk (densitas) yang rendah. Hal ini diharapkan dapat melengkapi jaringan Telkomsel yang saat ini sudah tersebar ke berbagai wilayah di Indonesia, sehingga lebih banyak lagi masyarakat Indonesia yang dapat menikmati layanan mobile broadband yang berkualitas.”

Ririek menegaskan hadirnya Project Loon saat ini masih sebatas uji coba teknis dan belum ada kesepakatan secara komersial dengan pihak Telkomsel. Uji coba teknis ini pun merupakan kesempatan yang baik bagi Telkomsel untuk meninjau teknologi terbaru Google dalam upaya memberikan layanan Internet ke pelanggan dimanapun mereka berada. Penyediaan mobile broadband sampai ke penjuru tanah air hingga ke pelosok dipercaya akan bermanfaat bagi masyarakat seperti membuka akses pendidikan, budaya dan  peluang ekonomis.

Selama masa uji coba teknis ini, akses Internet melalui Project Loon berada sepenuhnya dalam kontrol Telkomsel melalui infrastruktur backbone yang dimiliki Telkomsel atau Telkom seperti SMPCS (Sulawesi Maluku Papua Cable System).

Balon Project Loon terbang sekitar 20 kilometer di atas permukaan Bumi di bagian stratosfer. Angin di stratosfer telah terstratifikasi secara tetap dan setiap lapis angin memiliki kecepatan dan arah yang bervariasi. Dengan bergerak mengikuti angin, balon-balon dapat diatur untuk membentuk satu jaringan komunikasi yang sangat besar.

Google sendiri berharap dapat mengerahkan balon ini dalam beberapa waktu di tahun 2016 di wilayah Amerika Latin, Afrika Barat dan Asia. (Icha)

Gandeng Unicom, Telefonica Hadirkan Smartphone Murah di Amerika Latin

0

Telko.id – China Unicom dan Spanyol telco Telefonica telah mengumumkan rencana untuk meluncurkan smartphone 4G dengan harga terjangkau dari vendor China yang berbasis di Shanghai yakni Phicomm ke pasar Amerika Latin pada akhir tahun ini.

Sekedar informasi, smartphone yang bernama C630 ditenagai oleh chipset Qualcomm Snapdragon 210, fitur lainnya tentu saja LTE-enabled dengan layar FWVGA 5 inci. Perusahaan tidak mengungkapkan harga dari smartphone ini, namun mereka mengatakan akan tersedia di Amerika Latin pada kuartal kedua tahun ini.

Dalam pernyataan bersama, peluncuran perusahaan mengklaim bahwa peluncuran handset ini merupakan “tonggak” kerjasama strategis dalam Program pengadaan handset global mereka yang diluncurkan pada tahun 2015 lalu, seperti dilaporkan TelecomAsia (2/3).

Telefónica mengatakan kesepakatan distribusi merupakan bagian dari tujuan untuk mempercepat penetrasi perangkat dan layanan 4G pada end user secara lebih terjangkau.

Untuk Unicom, kesepakatan ini nyatanya membantu mereka memperkenalkan mitra smartphone China ke pasar internasional melalui jejak global Telefónica.

Sebagai bagian dari proyek pengadaan bersama yang juga merupakan pertama kalinya ini, Unicom dan Telefonica tahun lalu telah mengakuisisi smartphone 4G ‘murah’ dari Lenovo dan TCL.

Selain itu, Unicom dan Telefónica akan terus memperluas kerjasama mereka dalam kegiatan pengadaan umum untuk kedepannya, mereka juga akan menambah beberapa inisiatif tambahan untuk mendukung bisnis mereka tersebut.