spot_img
Latest Phone

Bocoran Samsung Galaxy Watch8: Desain Baru, Tapi Kecepatan Isi Daya Masih Sama?

Telko.id - Bocoran resmi dari sertifikasi 3C di China...

Garmin Instinct 3 Tactical Edition: Smartwatch Tangguh untuk Misi Ekstrem

Telko.id - Garmin baru saja menghadirkan Instinct 3 –...

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...
Beranda blog Halaman 1470

AT & T Juga Berikan Dukungannya Untuk Apple

Telko.id – Mungkin mengejutkan, dua operator terkemuka AS yang mendukung Apple pada penolakannya untuk membuat backdoor ke iOS.

Sekedar informasi, AT & T mengikuti rival mereka Verizon dalam mendukung Apple dan menentang FBI yang bulan lalu memperoleh perintah pengadilan yang meminta raksasa smartphone berlogo buah ini untuk membuat backdoor ke dalam iPhone yang digunakan oleh salah satu pelaku penembakan di San Bernardino, California.

Dalam sebuah pernyataan, senior Eksekutif Wakil Presiden dan penasihat umum AT & T, David McAtee, mengatakan perintah pengadilan mengharuskan Apple untuk ‘mengambil beberapa langkah yang cukup luar biasa’ untuk membantu FBI.

McAtee pun langsung menentang keputusan yang diminta oleh hakim ini dan mendukung Kongres untuk menyediakan kerangka kerja yang jelas, yakni sebuah hukum bagi semua pemain dalam ekonomi digital.

“Solusinya adalah untuk Kongres untuk meloloskan undang-undang baru yang memberikan kejelasan nyata bagi warga negara dan juga perusahaan teknologi tentunya,” katanya seperti dilaporkan MobileWorldLive (7/2).

Reuters juga melaporkan bahwa komentar dari McAtee merupakan referensi bagi Communications Assistance for Law Enforcement Act (CALEA) dari tahun 1994, yang meliputi operator, namun tidak termasuk pada “layanan informasi”, yang merujuk pada perusahaan internet.

Sementara itu, Quartz mencatat bahwa posisi AT & T pada kasus ini mungkin mengejutkan, mengingat catatan masa lalu dari dukungan untuk pengawasan pemerintah. Sekedar informasi, Edward Snowden pernah mengungkapkan bahwa AT & T bersedia untuk membantu Badan Keamanan Nasional AS selama bertahun-tahun, termasuk menawarkan bantuan teknis dalam penyadapan pelanggan dan memasang peralatan pengawasan di hub mereka. Tentunya dengan dukungan yang diberikan kepada Apple jelas memberikan sedikit kejutan bagi masyarakat di Amerika Serikat.

Selain AT & T, sejumlah perusahaan teknologi juga membuat pengajuan yang mereka berinama ‘amicus briefs’ untuk  mendukung Apple. amicus briefs sendiri merupakan bentuk pengajuan yang dibuat dengan minat khusus dalam subyek kasus pengadilan.

Sekedar informasi, beberapa perusahaan teknologi yang ikut mendukung Apple pada kasus ini adalah Google, Facebook, Microsoft, Mozilla, Twitter, LinkedIn dan tentunya dua operator raksasa di Amerika Serikat yakni AT & T dan Verizon.

Seperti diletahui, akses backdoor yang diminta oleh FBI merupakan akses pembukaan kode PIN pada iPhone, yang mengunci perangkat secara otomatis setelah beberapa upaya penggunaan PIN yang salah.

Sinar Mas Land Siap Jadikan BSD City Integrated Smart Digital City

0

Telko.id – Sinar Mas Land terus berupaya untuk menjadikan BSD City sebagai Integrated Smart Digital City. Sebagai langkah awal, pengembang properti inipun bekerjasama dengan PT Kresna Graha Investama Tbk, sebuah perusahaan jasa keuangan dan teknologi digital yang nantinya akan mengembangkan platform digital yang terintegrasi.

Platform ini sendiri rencananya akan dirancang khusus agar dapat digunakan untuk menunjang aktivitas keseharian warga penghuni BSD City dan berlaku di seluruh kawasan.

Menurut Group CEO Sinar Mas Land, Michael Widjaja, pengembangan aplikasi ini merupakan awal kerjasama yang baik dan saling menguntungkan bagi kedua perusahaan dan diharapkan dapat dikembangkan lebih jauh di masa depan.

“Aplikasi mobile yang terintegrasi ini diharapkan dapat memberikan kemudahan informasi dan kemudahan dalam segala bentuk transaksi bagi para penghuni BSD City, mulai dari pembayaran IPL, pembayaran sewa bagi para tenant, hingga melakukan pemesanan tempat di berbagai restoran yang ada di BSD City,” katanya.

Ia menambahkan, aplikasi ini nantinya akan mencakup layanan e-Wallet, community platform, loyalty programs serta business performance management solutions. 

BSD City, kota mandiri dengan total luas lahan mencapai 6.000 hektar yang dikembangkan Sinar Mas Land kini telah dihuni sekitar 200.000 jiwa penduduk. Laju perkembangan teknologi digital di dunia turut mengubah pola kehidupan para penghuni di BSD City yang kini terbiasa dengan penggunaan smart phone dengan beragam perangkat aplikasinya.

Hal ini tak luput dari perhatian Sinar Mas Land sebagai pengembang yang ingin memberikan kemudahan serta memanjakan para penghuni di BSD City, sekaligus mengembangkan beragam aspek di kawasan tersebut. Karena itu, Sinar Mas Land berupaya menjadikan BSD City sebagai Integrated Smart Digital City dengan memaksimalkan peran teknologi digital yang mudah diakses dan banyak digunakan  masyarakat,  yakni aplikasi mobile.

“Sinar Mas Land berupaya agar semua masyarakat yang menghuni wilayah BSD City memiliki sarana dan prasarana berkualitas, mendapatkan kualitas kehidupan terbaik serta kemudahan dalam berbagai macam hal, salah satunya dalam konteks kali ini yaitu dalam hal bertransaksi dengan aplikasi mobile yang terintegrasi,” lanjut Michael Widjaja.

Sementara itu, Michael Steven, Presiden Direktur PT. Kresna Graha Investama Tbk mengaku bangga telah mendapatkan kepercayaan dari Sinar Mas Land untuk ikut berperan dalam mengembangkan BSD City sebagai Integrated Smart Digital City. “Untuk itu, kami akan berusaha memberikan hasil terbaik untuk mewujudkan impian tersebut,” ungkapnya.

Langkah BSD City menuju Integrated Smart Digital City juga semakin mudah dengan beragam kelebihan di kawasan tersebut, yakni dari sisi teknologi dan geografi. Dari sisi teknologi, BSD City telah dilengkapi koneksi fiber untuk mendukung akses internet dan kecepatan pengiriman data, high resiliencies fiber backbone, keterbukaan akses untuk fleksibilitas, pengembangan kota yang terintegrasi, serta  kesiapan pelayanan Cloudkelas dunia.

Dari sisi geografi, BSD City juga memiliki lokasi yang berdekatan dengan Jakarta dan bandara internasional Soekarno Hatta, kemudahan akses wilayah ditunjang 2 jalur tol  utama serta stasiun kereta api. Tak hanya itu, BSD City memiliki kelengkapan infrastruktur, kombinasi perkantoran, retail dan kawasan residensial yang dikembangkan dengan memperhatikan aspek ramah lingkungan dan pelestarian alam.

 

Ini Tanggapan Regulator Tentang TKDN

0

Telko.id – Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang saat ini belum juga menemukan skema final nampaknya masih dalam penggodokan pihak regulator.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Kementerian Perindustrian mengeluarkan setidaknya lima skema yakni, skema 100 persen hardware, skema 100 persen software, kemudian komposisi 75 persen hardware dan 25 persen software, skema rasio rata dimana baik software maupun hardware memiliki masing-masing 50 persen, dan yang terakhir adalah hardware 25 persen serta software 75 persen.

Dari kelima skema ini, skema 100 persen software dirasa cukup merugikan bagi beberapa vendor smartphone yang telah menginvestasikan dana yang tidak bisa dibilang sedikit untuk membangun pabrik di Indonesia. Pasalnya, jika menggunakan 100 persen software, berarti mereka tidak perlu membangun pabrik disini.

Lantas, bagaimana menurut pandangan pihak regulator mengenai ‘tarik ulur’ skema TKDN ini.

Rudiantara selaku Menkominfo, saat ditemui pada penandatangan Palapa Ring paket tengah mengungkapkan, sangat mendukung roadmap dari Kementrian Perindustrian mengenai adanya unsur software didalam perhitungan TKDN.

“Artinya, jangan jadikan indonesia sebagai basis industri, Indonesia harus punya nilai tambah yaitu di software,” ujar pria yang sering disapa Chief RA (4/3).

Lebih lanjut, Ia menegaskan, “Saya sebagai menteri kominfo mendukung kebijakan Kementerian Perindustrian untuk hardware dan juga software.”

Sementara itu, I Gusti Putu Suryawirawan selaku dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika, Kementerian Perindustrian mengungkapkan terus mendorong hadirnya unsur software di dalam kandungan TKDN tadi.

Ia menyebut, “makanya kita memberikan solusi, untuk mencapai TKDN juga membutuhkan industri softwarenya, dengan industri software itu anak-anak Indonesia akan lebih banyak terlibat di dalam industri ponsel ini,” ujarnya ketika ditemui di acara penandatanganan proyek Palapa Ring paket Tengah (4/3).

Ia juga menambahkan, dengan adanya software lokal dalam skema TKDN, nantinya akan lebih banyak startup company yg bisa lebih berkreasi. Ia juga menambahkan, dalam era Jokowi-JK ini kita berencana menumbuhkan 1000 startup dalam waktu lima tahun. Dengan hadirnya unsur software ini akan banyak anak-anak Indonesia yang menjadi developer.

Sekali lagi, ia menekankan jika berfikir tidak hanya membuat pabrik, melainkan membuat industri, “pabrik itu bagian dari industri”.

Putu juga mengungkapkan, kalau pihak nya juga masih perlu berbicara lagi dengan industri ponsel untuk membuat rencana pengembangan industri ponsel di Indonesia.

Mengenai industri dan manufaktur, ia menyebutkan bahwa semua bahan masih diimpor dan belum benar-benar dibuat disini.

Sekedar informasi, saat ini total TKDN para vendor smartphone baru menyentuh angka 20% dan harus ditingkatkan menjadi 30% pada awal 2017 mendatang.

Mengenai hal tersebut, Putu mengungkapkan, “untuk naik dari 20 ke 30 kan gak mudah, makanya kami mengusulkan unsur software untuk menaikan itu, unsur software sendiri itu berupa aplikasi dan bukan platform.” Dengan harapan, nanti  aplikasi lokal buatan Indonesia sudah langsung  ‘embedded’ didalam sebuah ponsel 4G.

“Kita berharap kalau smartphone memiliki lokal konten, ketika baru dibuka dari kardusnya, maka yang akan muncul adalah aplikasi lokal kita yang berasal dari developer kita, jadi smartphone ini benar-benar menggunakan aplikasi buatan developer kita dan smartphone ini benar-benar menciptakan trafik buat internet yang ada di dalam republik Indonesia,” jelas Putu.

Disinggung soal apakah vendor smartphone seperti Apple mau memasukan konten lokal Indonesia, beliau menjawab dengan santai, “Ya harus mau, kalau gak mau ya gak usah masuk sini,” ujarnya.

Ia meminta agar semua stakeholder untuk optimis terhadap skema ini. “Kita harus optimis agar banyak anak-anak dengan aplikasi lokal Indonesia yang bermain di industri smartphone ini,” pungkasnya.

Sejatinya, para vendor smartphone boleh memilih skema-skema yang sudah disediakan oleh Kemenperin dan bukan harus mengikuti satu skema saja.

Kemudian, disinggung mengenai Proyek Palapa Ring, Putu menjawab, sejatinya terdapat 10 industri pembuat serat optik dan lokal konten di Indonesia. Dan selanjutnya, Kemenperin akan memanggil mereka untuk tahap lebih lanjutnya.

Selesai Paket Barat, Giliran Palapa Ring Paket Tengah Diresmikan

0

Telko.id – Setelah beberapa hari lalu proyek Palapa Ring paket Barat yang memiliki panjang kabel serat optik sekitar 2.000 km resmi ditandatangani, hari ini gantian paket Tengah yang mendapat gilirannya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, selaku Ketua Komite Percepatan Penyiapan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) menyatakan proyek Palapa Ring Paket Tengah adalah proyek Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) yang tercepat progresnya.

“Proyek ini juga termasuk ke dalam Proyek Strategis Nasional sebagaimana ditetapkan melalui Peraturan Presiden No 3 Tahun 2016,” ucap Darmin Nasution dalam acara penandatanganan MoU Proyek Palapa Ring Paket Tengah, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Jakarta, Jumat (4/3).

Sekedar informasi, proyek ini memiliki multiplier effect dalam mendorong pertumbuhan ekonomi sehingga terpilih menjadi Proyek Prioritas yang mendapatkan dukungan KPPIP dalam Permenko No 12 Tahun 2015.

“Proyek ini bisa menjadi titik awal kesuksesan pembangunan infrastruktur dengan skema KPBU, terutama dengan menggunakan skema Availability Payment yang dapat meningkatkan kelayakan proyek dan selama ini belum pernah digunakan dalam proyek infrastruktur yang lain,” lanjut Darmin.

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan informatika (Menkominfo), Rudiantara, selaku Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) menandatangani Perjanjian Kerjasama untuk Proyek Palapa Ring Paket Tengah dengan PT Len Telekomunikasi Indonesia sebagai konsorsium Pandawa Lima dengan nilai proyek sebesar Rp1,38 Triliun.

Paket Tengah sendiri nantinya akan menjangkau wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara dengan total panjang kabel serat optik sekitar 2.700 km.

Proyek Palapa Ring merupakan salah satu Proyek infrastruktur Strategis Nasional sebagaimana tercantum dalam Perpres No 3 Tahun 2013. yang juga dikategorikan sebagai Proyek Prioritas Nasional.

Pada saat yang bersamaan, dilakukan juga penandatanganan Perjanjian Penjaminan
untuk Proyek antara PT Len Telekomunikasi Indonesia dengan PT Penjaminan infrastruktur lndonesia (Persero) yang merupakan pelaksana single window policy penyediaan penjaminan pemerintah untuk proyek infrastuktur yang dikerjasamakan dengan swasta. serta Perjanjian Regres antara PT Pll dengan Menkominfo selaku PJPK.

“Ini pekan sejarah. Dalam waktu seminggu kita tanda tangan 2 kontrak. Saya berharap financial closing-nya cepat,” ucap Rudiantara.

Sementara untuk urusan TKDN, Menteri yang akrab disapa Chief RA ini menambahkan bahwa pada paket barat dan tengah pemerintah belum memasukan unsur tersebut. Namun Ia menegaskan bahwa pada paket timur nanti, yang diharapkan bisa ditandatangani pada kuartal keempat tahun ini, tingkat kandungan dalam negeri akan dimasukkan.

“Sampai kemarin ada 7 peserta yang mengikuti pra kualifikasi untuk timur dan saya harapkan penandatanganan untuk timur paling lambat pada bulan pertama di kuartal keempat,” katanya.

Ia juga mengharapkan agar proyek di paket barat dan tengah sudah berjalan sebelum paket timur diumumkan pemenangnya.

“Sebelum paket timur diumumkan pemenangnya, saya harap di paket barat dan paket tengah sudah berjalan proyeknya,” pungkasnya. [ak/if]

Telkom Catat Laba Bersih Rp.15,48 Triliun

0

Telko.id – Kinerja operator telekomunikasi di Indonesia di 2015 baru saja diumumkan pada laporan tahunan. Yang paling gemilang adalah Telkom. Salah satu penyebabnya adalah diversifikasi produk yang dimiliki Telkom jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan emiten yang lainnya.

Sepanjang tahun 2015, Telekomunikasi Indonesia atau Telkom berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp15,48 triliun, meningkat 6,97 persen dibandingkan dengan laba bersih perseroan di tahun 2014 sebesar Rp14,47 triliun.

Seperti dikutip dari idx.co.id, peningkatan tersebut didorong oleh perolehan pendapatan perseroan pada tahun 2015 sebesar Rp102,47 triliun dari Rp89,69 triliun di tahun 2014. Itu Artinya, pada tahun 2015 pendapatan perseroan meningkat 14,24 persen.

Pada tahun 2015, total beban yang harus ditanggung perseroan mencapai Rp70,05 triliun, meningkat dibandingkan beban di tahun 2014 yang sebesar Rp60,49 triliun. Sehingga, laba usaha Telkom pada tahun 2015 sebesar Rp32,41 triliun, naik 10,99 persen dibandingkan dengan laba usaha tahun sebelumnya Rp29,20 triliun.

Sedangkan, total aset perseroan hingga akhir Desember 2015 berada di angka Rp166,17 triliun, naik 17,17 persen dibandingkan jumlah aset di tahun 2014 Rp141,82 triliun. Dengan liabilitas sebesar Rp72,74 triliun dan ekuitas sebesar Rp93,42 triliun. (Icha)

Operator Telko pun Bersiap Hadapi Lonjakan Trafik Di Lokasi yang Dilintasi Gerhana

Telko.id – Gerhana matahari adalah fenomena langka. Menjadi lebih langka lagi karena akan melewati 11 provinsi di Indonesia yakni Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, Bangka-Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara. Kejadian ini baru akan terjadi lagi di Indonesia, 350 tahun mendatang.

Tak pelak, bukan hanya industri pariwisata yang bersiap menghadapi ‘tamu’ dari lokal maupun manca Negara. Operator telekomunikasi pun bersiap menghadapi kemungkinan lonjakan trafik di beberapa lokasi tersebut. Maklum saja, diperkirakan ada ribuan orang datang ke wilayah-wilayah yang akan menjadi lokasi terbaik untuk menikmati gerhana matahari total ini.

XL misalnya, sudah menyatakan bahwa masyarakat Belitung akan segera bisa menikmati dan memanfaatkan layanan 4G LTE. Layanan internet cepat ini akan aktif dan dinikmati oleh para wisatawan yang menyaksikan peristiwa alam gerhana matahari total di daerah ini.

Sedangkan Telkomsel, merasa tidak hanya Belitung saja yang perlu diperkuat kemampuan jaringannya dalam menghadapi lonjakan wisatawan ini, tetapi juga akan memperkutat jaringan di beberapa lokasi lainnya saat terjadi peristiwa penting ini, seperti di Palembang, Linggau, Bangka, Balikpapan, Palangkaraya, Palu, Ternate, Tidore, Halmahera (Maba). Telkomsel mempredikasi akan terjadi peningkatan aktivitas pada layanan seluler seperti suara, SMS, dan khususnya pada layanan data.

Di beberapa lokasi, bahkan layanan Internet cepat Telkomsel 4G LTE pun sudah dapat dinikmati oleh pelanggan, seperti di Palembang, Belitung, Balikpapan dan Palu. Hal ini akan memberikan pengalaman mobile digital lifestyle terbaik kepada pelanggan, dimana aktivitas menggunggah foto dan video akan terjadi dengan lebih cepat, sehingga pelanggan dapat berbagi momen istimewa peristiwa Gerhana Matahari Total secara real-time.

Direktur Network Telkomsel, Sukardi Silalahi mengatakan, “Peristiwa Gerhana Matahari Total ini menarik perhatian tidak hanya dari turis dalam negeri namun juga mancanegara. Untuk itu sangat penting bagi kami menjaga kestabilan jaringan agar pelanggan tetap dapat menggunakan layanan kami dengan nyaman, sekalipun terjadi lonjakan trafik komunikasi di lokasi-lokasi yang dilewati.”

“Dibandingkan dengan hari normal, lalu lintas layanan data diperkirakan akan mengalami lonjakan yang cukup tinggi bahkan hingga lebih dari 200% di beberapa lokasi. Hal ini disebabkan oleh perilaku masyarakat saat ini yang senang untuk menggunggah momen-momen penting ke social media dalam bentuk foto atau video melalui ponselnya”, jelas Sukardi.

Untuk menghadapi hal tersebut, Telkomsel sudah melakukan berbagai persiapan seperti memaksimalkan kapasitas BTS dan menyiagakan sebanyak 10 unit Compact Mobile Base Station (COMBAT) di titik-titik keramaian tempat berkumpulnya massa untuk melihat Gerhana Matahari Total. Tidak lupa pengamanan jaringan juga dilakukan di hotel-hotel tempat wisatawan menginap. Secara total sebanyak 229 BTS dioptimalisasi, yang tersebar di 37 PoI (Point of Interest) atau spot-spot utama yang akan dipadati oleh wisatawan. (Icha)

T-Mobile Tahan Penjualan Saham Demi Peroleh Spektrum Baru

0

Telko.id – Pemegang saham mayoritas di T-Mobile Amerika berniat untuk menjual kepemilikannya. Namun, karena akan diadakan lelang spectrum oleh pemerintah, niat penjualan saham tersebut ditunda terlebih dahulu.

Masalah ini sempat dikemukakan oleh seseorang yang dekat dengan pengambil keputusan, seperti yang dikutip dari Reuters News. Bahwa rencana penjualan tersebut ditunda supaya dapat fokus untuk memperoleh lelang spectrum 600 Mhz yang rencananya akan digunakan untuk broadcast TV.

T-Mobile sendiri sudah menyiapkan dana sekitar 10 miliar US$ untuk mengikuti lelang spectrum tersebut yang rencananya akan dilakukan pada akhir bulan ini. Penundaan ini juga membuat para peminat harus menunggu sampai kondisi yang lebih kondusig untuk melakukan merger di industry telekomunikasi ini. Sebagai tambahan informasi, upaya T-Mobile untuk merger dengan operator lokal lainnya cukup memberikan dampak pada regulator di Negara tersebut.

Saat ini, T-Mobile Amerika ini dimiliki oleh Deutche Telekom Jerman sebesar 65.4 persen. Dan, dua tahun lalau, Deutch Telekom mengambil alih T-Mobile Amerika dari indusk perusahaan Jerman ke Belanda. Spekulasi yang beredar, bahwa perpindahan kepemilikan ini adalah upaya untuk menghindari pajak. (Icha)

Sensor Biometrik Bisa Jadi Metode Pembayaran Berikutnya dari Dimo

0

Telko.id – Kita telah melihat ada begitu banyak solusi pembayaran dewasa ini. Beberapa diantaranya bahkan hadir dengan teknologi terkini, mulai dari menggunakan NFC, QR Code, hingga bahkan face recognition atau pengelan wajah. Dimo Pay Indonesia, sebuah perusahaan startup yang bergerak dalam bidang mobile payment, kemarin memperkenalkan solusi pembayaran digital berbasis teknologi QR code. Ke depan, perusahaan ini bahkan mengaku telah siap untuk maju ke tahap berikutnya, mengenalkan solusi pembayaran dengan menggunakan sensor biometrik.

“Untuk biometrik kita sudah bisa face recognition, retina scan, fingerprint. Itu semua sudah ada, sudah siap. Cuma belum ada issuer atau merchant yang mau menggunakan itu. Tapi kita semua sudah kembangkan, dari segi teknologi sudah siap,” ungkap Ariawan, CTO dan COO Dimo Pay Indonesia.

Ia pun menambahkan, untuk solusi pembayaran dengan NFC pun perusahaan sebenarnya sudah bisa dan siap diluncurkan. Hanya saja semua masih tergantung adopsi pengguna.

‘Kalau misalnya NFC sudah banyak yang menggunakan, dan merchant juga meminta itu, maka kita akan roll out NFC,” tambahnya.

Seperti dikatakan sebelumnya, saat ini Dimo hadir dengan solusi pembayaran digital berbasis QR Code, dengan meggandeng sejumlah issuer seperti Indosat, Smartfren, Bank Sinarmas dan El John Digital Finance.

Pay by QR merupakan metode pembayaran yang dapat digunakan oleh para pengguna smartphone melalui berbagai sumber (bank, telco, e-wallet) di merchant apa pun yang sudah menjadi mitra dari Pay by QR.

Pada dasarnya, Pay by QR merampungkan seluruh data pembayaran yang biasa disalurkan dalam berbagai jenis data ke dalam sebuah Quick Response (QR) Code yang dapat “dipahami” dan diproses oleh seluruh pihak yang terlibat secara real time. Pay by QR dapat ditampilkan oleh merchant melalui berbagai cara, baik itu melalui monitor komputer, dicetak melalui mesin EDC, maupun langsung dari screen sebuah smartphone.

Cisco hijrah ke dunia digital dengan arsitektur jaringan DNA

0

Telko.id – Cisco sebagai perusahaan networking mengumumkan tentang Digital Network Architecture (DNA)  di Cisco Partner Summit 2016, San Deigo.

Perusahaan jaringan raksasa yang berbasis di Amerika Serikat ini sejatinya lebih berfokus pada perangkat seperti switch, router, dan perangkat keras terkait peralatan jaringan lainnya untuk perusahaan dan telekomunikasi. Cisco juga berencana untuk mengeksplorasi ranah teknologi baru seperti Software Define Network (SDN) dan Network Function Virtualization (NFV) serta analisis data.

Mengenai DNA, Cisco menyebut, teknologi ini adalah arsitektur perangkat lunak berbasis solusi bisnis digital berdasarkan pada otomatisasi, virtualisasi, analisis, managed services dan API terbuka yang memungkinkan pelanggan untuk menggunakan fitur keamanan, Internet of Things (IOT), mobile, dan strategi analisis meliputi bidang inti, WAN, access edge, kantor cabang serta keamanan.

DNA datang dalam keluarga Cisco ONETM Software, yang memungkinkan lisensi berbasis perangkat lunak, serta membantu dengan perlindungan investasi dan fleksibilitas termasuk platform otomatisasi dan aplikasi, berbagai layanan manajemen berbasis cloud, dan tentunya NFV.

Selain DNA, perusahaan yang telah berumur 31 tahun ini juga meluncurkan otomatisasi, kemampuan manajemen virtualisasi, dan Cloud untuk arsitektur dan telah memberikan pengaruh untuk pelanggan dan para pemimpin bisnis untuk membuat pergeseran ke bisnis digital.

“CISCO DNA menyatukan virtualisasi, otomasi, analisis, awan, dan programabilitas untuk membangun platform tersebut. Jaringan digital adalah platform untuk bisnis digital, “kata Rob Soderbery, SVP untuk Enterprise Produk dan Solusi di Cisco, seperti dilaporkan TelecomLead (4/3).

Cisco mengatakan, DNA dimulai dengan tersedianya APIC-EM Otomasi Platform yang mengotomatisasi instalasi peralatan dan jasa. Yakni sebuah aplikasi Plug and Play (PnP) yang menyediakan solusi terpadu bagi pelanggan jaringan perusahaan untuk mengotomatisasi cabang baru, yang didukung oleh Cisco switch Catalyst dan produk nirkabel dengan Base plug and play otomatisasi yang telah tersedia saat ini. Sementara versi cloud controlled akan hadir pada bulan Mei mendatang.

Cisco dan mitra channelnya akan mengirimkan peralatan untuk pelanggan, di mana mereka dapat dipasang oleh pengguna tanpa keterampilan teknis, dan hardware akan secara otomatis men-download petunjuk konfigurasi dan melakukan instalasi melalui Internet, untuk boot dan mengkonfigurasi VLAN tanpa intervensi manual.

Hadir juga IWAN yakni wide-area network automatic product yang juga merupakan produk software-defined (SD-WAN) berdasarkan definisi kebijakan relevansi sebuah aplikasi untuk bisnis, mengotomatisasi pengaturan WAN, dengan kebijakan, profil, otomatisasi, dan dibangun di otomatis pemecahan masalah.

Sementara APIC-EM controller dapat memperbarui QoS secara konsisten di seluruh jaringan dalam milidetik, hal ini sejatinya memungkinkan para profesional TI untuk memberikan pengalaman aplikasi yang berbeda. Quality of Service (Qos) dengan kebijakan otomatis akan tersedia pada akhir bulan ini.

Cisco menggunakan StealthWatch, yang merupakan bagian dari akuisisi raksasa jejaring Lancope pada tahun lalu, untuk urusi keamanan.

Di ajang yang sama, Cisco juga menghadirkan CMX Cloud dengan kemampuan penggunaan WiFi tracking pada jaringan, terutama untuk perusahaan dalam industri seperti ritel, perhotelan, kesehatan, pendidikan, dan bahkan instansi pemerintah.

Cisco menggunakan platform orkestrasi terpusat yang dapat dijalankan pada VNFs pihak ketiga, untuk mengelola, dan pemecahan masalah fungsi virtual dan fisik, platform ini berjalan pada Cisco Systems ‘ISR 4000, UCS, atau platform x86 standar. CISCO juga menambahkan routing, firewall, dan optimasi WAN.

T-Bike, Cikal Bakal Bisnis IoT Telkomsel

0

Telko.id – Jumlah pengguna kendaraan roda dua di Indonesia tumbuh sangat pesat. Maklum, dengan kondisi jalanan yang padat, motor adalah menjadi solusi untuk menjangkau tujuan dengan murah dan mudah. Namun, di sisi lain, perilaku pengendara, rawan pencurian dan kecelakaan, juga sering dihadapi.

Untuk pencurian kendaraan roda dua ini, di wilayah Jakarta dan Jawa Barat bisa mencapai 15 kasus per hari. Lalu, angka kecelakaan pun kerap terjadi. Dari data korlantas POLRI, setiap 4 menit terjadi kecelakaan. Yang perlu diperhatikan adalah 60% dari korban kecelakaan tersebut masih berusia 15 – 24 tahun. Hal ini lah yang kemudian Telkomsel melihat bahwa peluang untuk pengembangan Internet of Things moda transportasi kendaraan dua ini cukup besar. Pasalnya, banyak hal yang dapat dilakukan dengan IoT transportasi ini. Bagi orang tua, tentu menjadi cara untuk mendapatkan informasi bagi putra-putranya yang berkendara motor. Selain tentu saja adalah untuk corporate atau industri.

Hasil dari pengembangan tersebut, Telkomsel akhirnya meluncurkan T-Bike. Ini menjadi cikal bakal IoT Telkomsel. “Kami mengembangkan IoT dengan cara melihat apa yang paling dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia. Dan yang kami lihat saat ini adalah masalah transportasi. Itu sebabnya, kami meluncurkan T-Drive tahun lalu dan diikuti oleh T-Bike sekarang,” ujar Jaka Susanta, Vice President M2M Business Telkomsel menjelaskan saat peluncuran T-Bike.

Telkomsel mengembangkan T-Bike sebagai asisten pengendara cerdas dengan fitur lengkap seperti memonitor dan memandu lokasi, kecepatan dan area berkendara  sepeda motor, serta mengendalikan akses mesin sepeda motor dari aplikasi di ponsel cerdas berbasis Android. Untuk iOS baru akan siap aplikasinya pada akhir Maret 2016. Saat ini masih menunggu approval dari Apple.

T-Bike ini didukung oleh sistem GPS yang canggih sehingga T-Bike juga mampu mendukung operasional dan pengelolaan armada secara real time (tracking & fleet management), efisien, pelaporan detail perjalanan, pembatasan wilayah operasional (geofencing) dan pembatasan kecepatan (speed limit).

Instalasi T-Bike pada kendaraan sepeda motor bermesin injeksi ini pun dapat dilakukan dengan cepat dan mudah karena dengan plug-in device. Tidak perlu lagi dilakukan pemotongan kabel dan tidak akan menguras baterai kendaraan. Aplikasi T-Bike juga mendukung upaya peningkatan ketertiban berkendara dengan adanya fitur khusus bagi pengendara (rider) dan pemantau (circle) yang terintegrasi.

Jaka lebih lanjut memaparkan bahwa aplikasi T-Bike ini juga dikembangkan sedemikian rupa sehingga dapat juga mendorong perilaku berkendara yang baik di seluruh kalangan masyarakat. Seperti ketika digunakan oleh keluarga dan anak remaja, T-Bike dapat memantau dan mendampingi mereka dalam berkendara sehingga memberikan rasa aman bagi anggota keluarga mereka .

“Telkomsel masih terus melakukan pengembangan untuk T-Bike sehingga kedepannya aplikasi ini dapat memberikan kegunaan lebih kepada pengendara seperti grup komunitas, touring, analisa penggunaan bahan bakar, informasi navigasi motor, serta analisa kinerja kendaraan“, ujar Jaka.

Pada tahap awal, T-Bike baru akan melayani pelanggan corporate yang memiliki armada kendaraan roda dua. Lalu, baru pada tahap selanjutnya, tapi masih dalam semester I di 2016 ini, akan melayani pelanggan retail. Pada tahap awal ini juga, T-Bike baru akan melayani pengendara motor di wilayah Jabodetabek.

T-Bike merupakan kelanjutan dari roadmap layanan T-Drive yang telah terlebih dahulu diperkenalkan Telkomsel untuk moda transportasi kendaraan roda empat. T-Drive memiliki fitur utama untuk menganalisa kinerja mengemudi, real time engine data, memberikan peringatan dan mengedukasi cara berkendara yang baik. T-Drive beroperasi dengan menggunakan Telkomsel Driving Analytics berupa OBD (On Board Diagnostic Device) GPS Tracking yang dapat dengan mudah di instalasi pada kendaraan. (Icha)