spot_img
Latest Phone

Bocoran Samsung Galaxy Watch8: Desain Baru, Tapi Kecepatan Isi Daya Masih Sama?

Telko.id - Bocoran resmi dari sertifikasi 3C di China...

Garmin Instinct 3 Tactical Edition: Smartwatch Tangguh untuk Misi Ekstrem

Telko.id - Garmin baru saja menghadirkan Instinct 3 –...

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...
Beranda blog Halaman 1472

Bank Dunia Bantu Telefonica Bayar Spektrum di Ekuador

0

Telko.id – Upaya Telefonica untuk memuluskan jalannya sebagai pemenang lelang spektrum terjawab sudah. Perusahaan yang berbasis di Spanyol ini telah mendapat pinjaman sebesar USD75 juta dari Bank Dunia – dengan International Finance Corporation (IFC) sebagai penjaminnya – untuk melakukan pembayaran berikutnya, menyusul kemenangan mereka dalam lelang spektrum 4G tahun lalu.

IFC mengumumkan pada hari Senin bahwa pinjaman ini juga akan membantu Otecel, yang beroperasi di bawah merek Movistar, untuk memperluas layanan mobile broadband di negara itu, terutama di daerah tak terlayani.

“Otecel berterima kasih pada IFC untuk keyakinannya sehingga memungkinkan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya kepada negara sehubungan dengan konsesi spektrum 4G LTE,” kata CEO Telefonica Ekuador, José Manuel Casas, dalam sebuah pernyataan.

Otecel dan Claro milik America Movil bersama-sama setuju untuk membayar USD330 juta untuk masing-masing 50 MHz dan 60 MHz spektrum 4G tahun lalu.

Pinjaman ini dirancang untuk membantu Telefonica melunasi pembayaran kedua dari tiga pembayaran yang direncanakan. Pembayaran terakhir akan jatuh menjelang akhir tahun ini.

“Kami bangga bahwa jaringan 4G LTE kami sekarang yang terbesar di Ekuador, mengingat komitmen kami adalah untuk menghadirkan teknologi dan kemungkinan membawa ini kepada lebih banyak orang,” kata Casas seperti dilaporkan Total Telecom, Rabu (2/3).

IFC mengatakan investasi terbaru akan menjadi kunci untuk mendukung ekonomi Ekuador.

“Untuk IFC, mendukung pengembangan sektor telekomunikasi sangat penting untuk mendorong pertumbuhan di negara berkembang,” kata Guillermo Mulville, Kepala tim telekomunikasi IFC untuk Amerika Latin dan Karibia.

Ia menambahkan, sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa peningkatan 10% dalam cakupan broadband dapat menyebabkan peningkatan 1,5% produk domestik bruto suatu negara.

Otecel Telefonica adalah operator seluler terbesar kedua di Ekuador, yang melayani sekitar 5 juta orang. Sementara Claro mengklaim memiliki lebih dari 8 juta pelanggan pada akhir 2015.

Otoritas Brazil Tangkap Petinggi Facebook Terkait Data WhatsApp

0

Telko.id – Perseteruan antara otoritas berwenang dengan perusahaan teknologi tampaknya tak berhenti hanya di kasus Apple dan FBI. Baru-baru ini, seorang eksekutif Facebook telah ditangkap di Brazil setelah perusahaan gagal untuk bekerja sama dengan perintah pengadilan dalam kasus perdagangan narkoba.

Menurut laporan, wakil presiden Facebook untuk Amerika Latin, Diego Dzodan, dibawa untuk ditanyai di Sao Paulo, sebelum akhirnya ditangkap.

Facebook sendiri menilai tindakan itu terlalu “ekstrim dan tidak proporsional.” Pasalnya perusahaan selalu dan akan bersedia untuk menjawab pertanyaan otoritas Brazil jika dibutuhkan.

Dilansir dari BBC, Rabu (2/3), penangkapan berawal dari kasus yang melibatkan layanan pesan WhatsApp, yang beroperasi secara terpisah dari platform Facebook. Polisi federal di Sao Paulo mengatakan, mereka membawa surat perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh hakim pidana dari distrik Lagarto, di negara bagian terkecil Brazil, Sergipe. Sebuah pernyataan yang dirilis oleh pasukan itu mengatakan bahwa Facebook telah diperintahkan oleh pengadilan untuk memberikan bukti yang akan membantu penyelidikan “kejahatan terorganisir dan perdagangan narkoba.”

Kantor berita Reuters melaporkan bahwa pejabat pengadilan di Sergipe juga membenarkan penahanan Diego Dzodan.

Sebuah sumber mengatakan bahwa kantor Facebook di Brazil hanya berurusan dengan penjualan dan mengatakan bahwa tidak ada seorang pun yang memiliki akses ke informasi pengguna WhatsApp atau wewenang untuk membuat keputusan atas aplikasi messaging itu.

Masalah privasi telah sering menempatkan Facebook dan raksasa internet lainnya bertentangan dengan aparat penegak hukum Brazil yang mencari bukti dalam kasus pidana, meskipun konfrontasi jarang muncul seperti halnya kasus yang melanda Apple Inc dan FBI belakangan ini.

Pada bulan Desember, seorang hakim Brazil menangguhkan layanan pesan WhatsApp milik Facebook selama sekitar 12 jam setelah perusahaan gagal untuk mematuhi dua perintah pengadilan untuk berbagi informasi dalam kasus pidana. WhatsApp dilaporkan menjadi aplikasi yang paling sering digunakan di Brazil, dengan sekitar 93 juta pengguna.

Pengadilan Brazil belum berhenti menjadikan pejabat teknologi senior sebagai target. Reuters melaporkan, pada tahun 2012, pengadilan di Mato Grosso do Sul memerintahkan penahanan eksekutif senior Google di Brazil setelah perusahaan gagal untuk menghapus video YouTube yang menyerang calon walikota setempat.

Aplikasi SingTel Eror, Data Pengguna Terancam

0

Telko.id – SingTel terpaksa menghentikan sementara fungsi aplikasi mobile mereka setelah kesalahan dari perangkat lunak ini mengakibatkan pengguna melihat informasi pribadi dari akun lain.

Pelanggan yang masuk ke aplikasi My Singtel mampu melihat semua rincian pribadi dari pelanggan yang berbeda, dan memodifikasi data lapangan pada informasi akun untuk menambahkan pesan mereka sendiri.

Beberapa pengguna melaporkan mengalami kesalahan ini di media sosial, dengan sejumlah orang mengungkapkan kekhawatiran bahwa rincian rekening mereka telah dikompromikan.

TelecomAsia (2/3) melaporkan bahwa SingTel akhirnya menangguhkan akses ke aplikasi tersebut, dalam sebuah pernyataan, mereka juga menyebut bahwa kesalahan mengekspos informasi pelanggan hanya mempengaruhi satu akun.

Bukan hanya itu, dalam pernyataan tersebut, pihak SingTel menambahkan bahwa mereka masih berusaha untuk berhubungan dengan dengan pelanggan untuk meminta maaf dan menjelaskan perihal kejadian ini.

Namun, beberapa hari yang lalu, sebagian fungsi dari aplikasi itu telah dikembalikan, namun tidak tersedia fitur tagihan, reward dan fitur e-appointment.

Perusahaan bersikeras bahwa ini adalah insiden yang terisolasi dan memastikan pelanggan bahwa keamanan akun mereka masih terjaga dengan aman.

Blibli.com Tunggu Waktu yang Tepat Untuk IPO

0

Telko.id – CEO Blibli.com Kusumo Martanto tidak menampik adanya keinginan dari perusahaan yang dipimpinnya untuk melantai di bursa. Namun, ia mengaku bahwa hal itu belum akan terjadi dalam waktu dekat.

“Kalau ada kesempatan kenapa tidak. Tapi yang pasti belum dalam waktu dekat. Mungkin 5 tahun lagi sudah siap,” ungkapnya saat ditemui di Mall Kota Kasablanka hari ini, Selasa (1/3).

Kusumo mengurai beberapa alasan terkait belum akan IPO-nya Blibli.com. Salah satunya adalah mengenai tekanan yang umumnya diterima sebuah perusahaan ketika telah listing.

“Kalau perusahaan sudah IPO, dan short-term goal-nya tidak tercapai, itu biasanya akan diberi punish dan itu tidak baik untuk bisnis, bisnis partner maupun kostumer,” tambahnya.

Namun, ia tak menampik bahwa IPO memang bagus. Hanya saja, ia menambahkan, waktunya harus tepat.

Saat ini, Blibli.com menghadirkan lebih dari 40.000 produk pilihan dari 15 kategori yang terdiri dari Handphone & Tablet, Kamera, Komputer & Laptop, Peralatan Elektronik, Fashion Pria, Fashion Wanita, Kesehatan & Kecantikan, Ibu & Anak, Hobi & Olahraga, Otomotif, Kuliner dan Galeri Indonesia.

Jumlah transaksi rata-rata per hari mencapai 10 ribu, dengan smartphone menjadi kategori paling laris. Sementara untuk metode pembayaran, kartu kredit memiliki porsi 30 persen sementara sisanya adalah melalui internet banking

Pertumbuhan bisnis Blibli.com sendiri ditargetkan untuk meningkat lima kali lipat pada tahun ini.

 

Sasar Industri Perhotelan, Alcatel-Lucent Hadirkan Solusi Terbaru

0

Telko.id – Alcatel-Lucent Enterprise (ALE), menghadirkan solusi terbaru yang lrbih menyasar industri pariwisata dan perhotelan. Solusi ini juga sejatinya menawarkan connected experience secara personal bagi para tamu dan wisatawan yang hadir.

Solusi ini juga dapat membantu para pengusaha hotel, kapal pesiar serta pelaku industri lainnya untuk mengurangi biaya infrastruktur dan meningkatkan kinerja operasional dari hotel itu sendiri.

Derrick Lee, Vice President Global dan Vertikal Akun Alcatel-Lucent menyebutkan, “Sampai dengan saat ini, Solusi perhotelan dari kami telah digunakan oleh tiga hotel mewah di Eropa dan satu hotel di Amerika Serikat,” ucapnya ketika media briefing dengan Tim Telko.id (1/3).

Derrick juga menyebutkan, di Indonesia juga sudah tersedia beberapa hotel yang siap bekerjasama dengan mereka seperti Kempinsky, Shangri -La, Four Season Jimbaran dan beberapa hotel mewah lainnya di Indonesia.

Sementara mengenai sistem kerja sendiri, Derrick menjelaskan bahwa nantinya para pengunjung hotel dapat memesan berbagai layanan kamar dari smartphone mereka.

Pengguna juga dapat memesan kamar di salah satu hotel yang telah bekerjasama dengan ALE sebelum mereka tiba di hotel tersebut. Sebagai contoh, apabila pengunjung hendak berpergian ke Paris, ketika masih di Indonesia sejatinya pengunjung bisa memesan kamar dan mengestimasi jam berapa mereka akan tiba dan menggunakan fasilitas hotel tersebut.

Setidaknya terdapat tiga solusi yang ditawarkan oleh ALE untuk setiap hotel seperti, Mobile Guest Softphone, Smart Guest Application Suite serta e-concierge.

Untuk Mobile Guest Softphone, Solusi dari ALE ini menggunakan aplikasi yang nantinya perlu diinstal oleh tamu hotel sehingga tamu bisa menggunakan perangkat pribadi mereka untuk menggunakan fasilitas hotel serta pelayanan kamar melalui smartphone mereka.

Solusi berikutnya adalah Smart Guest Application Suite yang memungkinkan para tamu untuk mengontrol fasilitas yang tersedia di kamar seperti pengaturan pencahayaan, suhu kamar, melakukan tur hotel secara digital serta mengakses layanan kamar lainnya.

Kemudian hadir juga e-concierge yang mana solusi ini menggunakan cloud sebagai landasannya. Ketika tamu hotel telah terhubung ke internet, maka mereka bisa mengakses layanan ini dan memilih berbagai macam layanan kamar. Tamu akan diminta untuk login terlebih dulu yang hanya bisa dilakukan setelah check-in.

Melalui solusi ini, tamu bisa memesan makanan, atau melakukan reservasi di spa langsung melalui perangkat pribadi mereka. Biaya akan ditambahkan secara otomatis ke tagihan saat tamu melakukan check-out.

Pihak ALE juga memberikan kebebasan kepada pihak hotel untuk memilih salah satu atau ketiga solusi ini sekaligus. Sementara mengenai tarif, pihak hotel hanya perlu membayar jumlah okupansi dari hotel tersebut.

Blibli.com dan Standard Chartered Tawarkan Program Menarik

0

Telko.id – Mall online Blibli.com mengumumkan kerjasama strategisnya bersama Standard Chartered Bank hari ini. Lewat kerjasama ini, Blibli akan menawarkan beragam penawaran istimewa dan menarik bagi para pelanggan saat melakukan transaksi dengan menggunakan kartu kredit Standard Chartered Bank.

Ditemui dalam konferensi pers yang berlangsung di Mall Kota Kasablanka, Jakarta, Selasa, (1/3), CEO Blibli, Kusumo Martanto mengungkap optimismenya terkait kerjsama dengan Standard Chartered Bank. Menurutnya, Perbankan adalah pilar yang sangat penting untuk menciptakan transaksi jual beli e-commerce, sebagai penyedia solusi pembayaran (payment solution).

“Untuk itu kami optimis bahwa kerjasama ini akan menghasilkan inovasi-inovasi dari sisi payment yang bisa dikembangkan bersama Standard Chartered Bank untuk pembelajaan Blibli.com,” katanya.

Menurut sebuah riset, saat ini nasabah di Indonesia menghabiskan sekitar Rp 5,5 juta per tahun dalam melakukan transaksi via online, dimana 48 persen diantaranya adalah berusia 30-40 tahun dengan pendapatan lebih dari Rp 10 juta per bulan. Riset menunjukkan adanya peningkatan pesat dalam transaksi belanja yang dilakukan secara online dengan menggunakan kartu kredit.

“Sebagai salah satu bank tertua di Indonesia, Standard Chartered menyadari bahwa perbankan harus berevolusi guna memenuhi kebutuhan nasabah yang semakin mobile. Oleh karena itu, kami terus berinovasi dalam memberikan pengalaman perbankan yang menyenangkan dan kegiatan bertransaksi yang lebih mudah, lebih inovatif, serta lebih intuitif bagi para nasabah,” sambung CEO Standard Chartered Bank Indonesia, Shee Tse Koon.

Ia menambahkan, kerjasama strategis dengan Blibli.com ini juga menjadi bagian dari rencana pengembangan perusahaan secara agresif di Indonesia. Tentunya, disamping kerjasama dengan partner-partner lainnya yang memang bersifat jangka panjang.

“Harapannya dengan kerjasama ini value atau nilai yang dihasilkan akan jauh signifikan dibanding dengan kerjasama biasa,” tambah Ruddy Martono, Head of Segment Standard Chartered Bank.

Mengusung tema #Cermat #CerdasHemat, program menarik yang menjadi bagian dari kerjasama Blibli.com dan Standard Chartered Bank ini mencakup tiga pilar, yaitu Everyday Spending – berupa tambahan diskon 7 persen setiap hari untuk semua produk; kejutan setiap tanggal 5, 15 dan 25 dimana program flash sale yang memberikan harga sangat spesial akan digelar; serta program festival, yang menghadirkan benefit seperti diskon langsung atau cashback.

Selain ketiga program tersebut, Blibli.com juga menggelar program khusus bertajuk Grand Launch yang berlaku sejak hari ini hingga lima hari ke depan (5 Maret 2016), dimana pelanggan dapat menikmati belanja online dengan nilai hanya Rp 50.000, Rp150.000 dan Rp250.000 untuk transaksi antara pukul 10.00-13.00 WIB.

Soal TKDN, Pemerintah Harus Konsisten!

0

Telko.id – Asosiasi Industri Perangkat Telematika Indonesia (AIPTI) meminta pemerintah harus konsisten terhadap peraturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang berlaku bagi perangkat ponsel 4G yang digunakan di Indonesia.

Ketua Umum AIPTI Ali Soebroto mengungkapkan, saat ini kapasitas industri ponsel di Indonesia melebihi 70 juta perangkat per tahun. 50 juta dari perangkat tersebut, kata Ali, diproduksi di bawah naungan asosiasi.

“Kebutuhan ponsel per tahun itu mencapai 70 juta perangkat. Pemerintah beberapa waktu lalu telah melakukan program lokalisasi ponsel yang dipoduksi di Indonesia,” ucap Ali pada konferensi pers terkait Perkembangan Industri Manufaktur Ponsel di Indonesia di Jakarta, (29/2).

Bukan hanya itu, Ali juga menyebut, melalui Permen kominfo No. 27 tahun 2015, ponsel berjaringan 4G LTE dijalankan dengan persyaratan TKDN.

Sekedar informasi, Kementerian Perdagangan yang dipimpin Gita Wiryawan dan Kementerian Perindustrian yang dipimpin MS Hidayat pada 2013 juga pernah membatasi impor ponsel berjaringan 2G dan 3G yang mewajibkan vendor membangun pabrik atau bekerja sama dengan pabrik ponsel. Seharusnya dalam kurun waktu tiga tahun, yakni tahun 2016 semua ponsel 2G dan 3G sudah diproduksi di Indonesia.

Pemerintah juga dinilai cukup ‘lembek’ dan cenderung memberikan kemudahan pada vendor untuk mengimpor barang jadi dan bukan merakit perangkat tersebut di Indonesia.

Pemerintah juga dinilai tidak konsisten dalam menentukan skema yang pas mengenai standarisasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) untuk ponsel 4G yang ada di Indonesia.

“Sehingga definisi TKDN untuk ponsel 4G dibuat bertambah kabur, terutama dengan munculnya lima skema tentang rancangan TKDN yang melibatkan perangkat hardware dan software,” ujarnya.

Sekedar informasi, kelima bentuk skema tersebut meliputi, skema 100 persen hardware, skema 100 persen software, kemudian komposisi 75 persen hardware dan 25 persen software, skema rasio rata dimana baik software maupun hardware memiliki masing-masing 50 persen, dan yang terakhir adalah hardware 25 persen serta software 75 persen.

AIPTI juga mendesak pemerintah untuk tidak menerapkan skema yang memberikan kelonggaran kepada vendor dalam mengisi software.

“Kalau hanya software, 100 persen diisi lokal tapi akan kesulitan untuk mengukurnya. Vendor juga tidak perlu mendirikan pabrik di Indonesia. Mereka masih tetap bisa mengimpor sebanyak-banyaknya,” ucap Ali.

AIPTI juga meminta ketegasan pemerintah dalam mengatur TKDN serta para pemain industri ponsel yang hendak masuk ke Indonesia harus tunduk dengan ketegasan pemerintah. Karena ini demi melindungi industri perangkat telematika Indonesia.

Ini dia Progress Proyek Palapa Ring

0

Telko.id – Proyek Palapa Ring di buat dalam rangka mewujudkan percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Di mana sudah ada dua paket proyek ini yang ditentukan pemenang tendernya yakni untuk Paket Barat dan Paket Tengah. Lalu, seperti apa progress dari proyek ini?

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menjelaskan bahwa infrastruktur Proyek Palapa Ring yang menggunakan PPP (Public Private Partnership) Availability Payment sudah berjalan. “Prosesnya sudah berjalan, administrasi nyusul karena orientasinya adalah target,” jelasnya dalam sambutan Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dan Perjanjian Penjaminan Proyek Palapa Ring untuk Paket Barat.

Hal itu ditegaskan oleh Rudiantara sebagai cara kerja pemerintahan sekarang yang harus lebih cepat. “Ini cara kerja pemerintah sekarang, cepat, Apa yang bisa dilakukan paralel, dilakukan paralel, ga usah nunggu proses yang serial. Serial tetap kita lakukan, administrasi secara formal. Apa yang kita bisa lakukan, kita lakukan,” tegasnya.

Menurut Menkominfo, pelaksanaan Proyek Palapa Ring di kawasan barat dilaksanakan oleh PT Palapa Ring Barat dan PT. Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII). “Sebenarnya untuk Paket Tengah juga sudah dilakukan dan diumumkan tapi karena masalah administrasi jadi nanti ditandatanganinya,” tutur Rudiantara ketika mengawali sambutannya.

Menkominfo menjelaskan bahwa Palapa Ring adalah jaringan-jaringan yang akan dibangun. Dalam peta Palapa Ring, jaringan tersebut terutama yang berwarna ungu dan merah . “Yang warna hijau ini yang relatif sudah dan akan dibangun oleh penyelenggara sekarang tetapi yang ungu dan merah ini secara keuangan tidak feasible tapi secara ekonomi ini harus karena kita harus posisikan Indonesia di kancah internasional dalam konteks digital,” tambahnya.

Posisi Indonesia dalam Lansekap Digital

Rudiantara juga mengutip angka report dari Open Signal pada bulan Februari 2016 mengenai posisi Indonesia dengan negara lain dalam konteks digital. “Amerika download-nya rata-rata 7,6, paling tinggi Jepang 10,48. Indonesia rata-ratadownloadnya 5,4 tapi upload-nya cuma 1,8 mega. Ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak jelek-jelek banget dibanding Brazil 4,2 dan Thailand 1,8,” paparnya.

Lebih lanjut Chief RA juga mengatakan bahwa, meski layanan broadband Indonesia belum sebagus Singapura namun kondisi itu baik-baik saja. Tapi ke depan kreatifitas orang Indonesia perlu ditingkatkan. “Tapi yang unik rasio antara download dan upload Indonesia relatif paling rendah, hanya sepertiga, artinya orang Indonesia lebih senang download daripada upload yang artinya adalah kreativitas orang Indonesia kurang,” jelasnya.

Menteri Rudiantara membandingkan Jakarta dengan kota-kota negara lain tentang aspek kreatifitasnya. “Jakarta kapasitas downloadnya 7 mega. Kita jauh lebih bagus dibanding Bangkok yang 2,3, New Delhi 1,9, maupun Rio de Janeiro yang cuma 5,6. Demikian juga Kualalumpur 5,9 tapi kembali kalau dihitung antara download dan upload, kita rasionya masih dibawah New Delhi, dibawah Rio dan Kualalumpur, artinya masyarakat disana lebih kreatif,” tuturnya.

Sementara jika dicermati data antarkota di Indonesia, Menkominfo melihat masih ada ketimpangan antara Jakarta dan luar Jakarta. “Data untuk Jakarta download 7 mega. Jawa secara keseluruhan 3,5 mega kemudian Kalimantan 2 mega, Sumatera diatas 2 mega dan Bali 1,5 mega. Jangan dibandingkan dengan Maluku ataupun Papua yang hitungannya masih ratus kilobyte, belum 1 megabyte,” tegasnya.

Ia menyatakan bahwa ketimpangan tersebut yang harus segera diperhatikan oleh Indonesia untuk memastikan bahwa digital itu tidak hanya bertumpu di Jakarta. “Kita mengejar digital economy dalam hal ini e-commerce pada tahun 2020 akan mencapai proyeksinya Rp130 Miliar Dollar,” tambahnya.

Kondisi tersebut membuat pemerintah untuk terus mendorong dan terus mengimplementasi broadband dengan melibatkan banyak sektor. “Yang membuat ini bisa berjalan adalah proses yang bisa berjalan antara Kementerian Keuangan, Kementerian Kominfo, dan Penjaminan (PT PII). Ini yang menjadikan proses ini menjadi value dari struktur PPP dengan Availability Payment,” paparnya.

Menkominfo mengatakan untuk Paket Timur masih ditunda, pasalnya prosesnya  dilakukan dimasukan di depan seperti perjanjian. Menkominfo menargetkan tahun 2019 semua kabupaten dan kotamadya sudah terhubung dengan broadband.

“Karena ini adalah yang pertama dari semua sektor, semoga ini menjadi role model walau belum sempurna. Mudah-mudahan bisa menjadi nilai tambah dalam hal kita berproses, dalam hal infrastruktur. Mudah-mudahan ini menjadi titik awal untuk membangun infrastruktur di Indonesia,” harapnya. (Icha)

Pembiayaan Proyek Palapa Ring Gunakan Skema Availability Payment 

0

Telko.id – Medio Januari lalu, pemenang tender untuk proyek Palapa Ring Barat sudah ditentukan. Di mana yang terpilih untuk mengerjakan adalah PT. Palapa Ringa Barat yang di dalamnya adalah konsorsium dari Moratel – Ketrosden Triasmitra dengan proyek sebesar Rp. 1.28 Triliun.

Kelanjutan dari proyek itu adalah melakukan penandatangan perjanjian kerjasama antara Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), selaku Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) dengan PT. Palapa Ring Barat. Pada saat yang bersamaan, dilakukan juga penandatanganan Perjanjian Penjaminan untuk Proyek antara PT. Palapa Ring Barat dengan PT. Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) / PT. PII yang merupakan pelaksana single window policy penyediaan penjaminan pemerintah untuk proyek infrastuktur yang dikerjasamakan dengan swasta, serta Perjanjian Regres antara PT. PII dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) selaku PJPK.

Proyek Palapa Ring ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam membangun ketersediaan infrastruktur layanan jaringan serat optik sebagai tulang punggung bagi sistem telekomunikasi nasional yang menghubungkan seluruh kabupaten atau kota di Indonesia. Proyek ini akan membangun infrastruktur jaringan tulang punggung serat optik nasional di daerah-daerah non-commercial demi pemerataan akses pita lebar (broadband) di Indonesia.

Terdapat 3 paket proyek Palapa Ring yaitu : Paket Barat yang akan menjangkau wilayah Riau dan Kepulauan Riau (sampai dengan Pulau Natuna) dengan total panjang kabel serat optik sekitar 2.000 km. Paket Tengah yang akan menjangkau wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara (sampai dengan Kep. Sangihe-Talaud) dengan total panjang kabel serat optik sekitar 2.700 km. Dan Paket Timur yang menjangkau wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat, dan Papua, (sampai dengan pedalaman Papua) dengan total panjang kabel serat optik sekitar 6.300 km. Saat ini, Paket Timur masih dalam tahap prakualifikasi dan ditargetkan penandatanganan PKS pada September 2016.

Proyek Palapa Ring adalah proyek Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) pertama dalam sektor telekomunikasi dengan menerapkan skema pembayaran ketersediaan layanan atau availability payment (AP). Skema availability payment diprakarsai oleh Kementerian Keuangan dan sumber dana availability payment berasal dari Dana Kontribusi Universal Service Obligation (USO).

Skema avalability payment (AP) diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan nomor 190/PMK.08/2015 merupakan pembayaran secara berkala selama masa konsesi berdasarkan pada ketersediaan layanan infrastruktur yang telah dibangun oleh badan usaha. Komponen biaya yang dapat dibayarkan oleh AP adalah biaya modal, biaya operasional, dan keuntungan wajar yang diinginkan oleh badan usaha. Dengan skema ini risiko permintaan (demand risk) dari tersedianya layanan infrastruktur akan ditanggung sepenuhnya oleh PJPK yaitu Kemkominfo.

Dengan diambilnya resiko tersebut, badan usaha mendapat pengembalian investasinya jika dapat mencapai kriteria layanan sebagaimana yang telah diperjanjikan dalam Perjanjian Kerjasama. Pada Proyek Palapa Ring Paket Barat total NPV AP mencapai Rp. 1,71 Triliun yang akan dibayarkan secara berkala selama masa konsesi 15 tahun. Adapun kelangsungan pembayaran dari PJPK kepada Badan usaha akan dijamin oleh Pemerintah melalui PT. PII.

“Akselerasi pertumbuhan dan pemerataan pembangunan infrastruktur jaringan telekomunikasi akan dapat lebih menjangkau dan meningkatkan akses informasi bagi masyarakat Indonesia secara lebih luas,“ ujar Menkominfo, Rudiantara.

Lebih jauh, Rudiantara menjelaskan bahwa dengan terlaksananya Proyek Palapa Ring menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjalin kerjasama dengan badan usaha (investor) dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. Berbagai pihak telah ikut mendukung proyek Palapa Ring hingga saat ini, seperti Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), Kementerian Keuangan dan PT. PII, sehingga proses penyiapan proyek ini dapat berlangsung relatif cepat yaitu secara efektif kurang dari satu tahun. Proyek ini telah memperoleh dukungan fasilitasi pendampingan proses transaksi (PDF) dan Izin Prinsip availability payment dari Menkeu.

Menkeu, Bambang Brodjonegoro menyatakan bahwa hal ini merupakan langkah kongkrit Pemerintah untuk mewujudkan percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia. “Pemerintah dalam RPJMN 2015-1019 menargetkan belanja untuk pembangunan infrastruktur sampai 2019 mencapai Rp 4.796 triliun sedangkan APBN dan APBD menyumbang Rp. 2.817 triliun. Selebihnya perlu ditutupi oleh swasta melalui skema KPBU,” terangnya.

Menkeu juga menambahkan bahwa skema AP merupakan terobosan Pemerintah dalam mengupayakan alternatif pembiayaan proyek infrastruktur dengan skema KPBU. Dengan adanya contoh sukses Palapa Ring, maka skema AP patut dipertimbangkan oleh semua Kementerian Teknis dan Pemerintah Daerah dalam mengadakan infrastruktur sesuai kewenangannya.

Direktur Utama PT. PII, Sinthya Roesly menjelaskan bahwa berdasarkan Perpres No 38 Tahun 2015, terdapat 19 (sembilan belas) sektor infrastruktur ekonomi dan infrastruktur sosial yang dapat dikerjasamakan dan dapat diberikan penjaminan, salah satunya adalah sektor telekomunikasi seperti Proyek Palapa Ring ini. PT PII sebagai satu-satunya Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur (BUPI), di bawah pembinaan Kementerian Keuangan, telah memberikan penjaminan atas proyek Palapa Ring.

“Dalam mendukung proyek Palapa Ring, PT. PII menjamin berbagai risiko yang dialokasikan kepada PJPK sebagaimana diatur dalam  Perjanjian Kerjasama, seperti risiko kegagalan PJPK dalam melakukan pembayaran AP dan dalam membayar biaya terminasi” jelas Sinthya. (Icha)

Apple iPad Pro 9.7 (2016)

0

Telko.id – Spesifikasi Apple iPad Pro 9.7 (2016) bertumpu pada Apple A9X, 2 GB dan kamera yang mampu menghasilkan foto dengan resolusi maksimal 12 MP. Perangkat yang diperkenalkan pada 2016, March ini dibekali sistem operasi iOS 9.3.2, upgradable to iPadOS 13.4.1 dan layar berukuran 9.7″ Inch.

Sampai berita ini diturunkan, Apple memang belum secara resmi merilis harga Apple iPad Pro 9.7 (2016). Tapi jika melihat dari spesifikasi yang ditawarkan, perangkat ini diperkirakan akan dibandrol dengan harga [content-egg-block template=customizable next=1 show=price] yang kurang lebih sama dengan seri pendahulunya.[content-egg-block template=price_comparison]

(Baca Juga : Harga dan Spesifikasi Apple Terbaru)

Perangkat cerdas ini hadir dengan beberapa pilihan warna (Silver, Gold, Space Gray, Rose Gold) dan memiliki body berdimensi 240 x 169.5 x 6.1 mm (9.45 x 6.67 x 0.24 in) dengan berat 437 g (Wi-Fi) / 444 g (LTE) (15.41 oz). Desainnya dibangun dari komponen Glass front, aluminum back, aluminum frame, dengan slot SIM card yang diletakkan pada sisi body, support Nano-SIM, eSIM.

Spesifikasi Apple iPad Pro 9.7 (2016)

Pada sektor performa, perangkat ini mengandalkan chipset Apple A9X yang ditopang Central Processing Unit atau CPU Dual-core 2.16 GHz (Twister) dan prosesor grafis / GPU PowerVR Series 7 (12-core graphics). Komponen pemrosesan tersebut didukung dengan RAM berkapasitas 2 GB. Lengkap dengan opsi penyimpanan internal / ROM berkapasitas 32GB/128GB/256GB storage, no card slot dan baterai berjenis Li-Ion dengan kapasitas 7306 mAh.

Beralih ke bagian multimedia, ada layar berukuran 9.7″ Inch dengan jenis IPS LCD capacitive touchscreen, 16M colors. Resolusi layarnya 1536×2048 pixels dan telah dilengkapi dengan Scratch-resistant glass, oleophobic coating,True-tone
120Hz touch-sensing. Layar tersebut jadi viewfinder yang cukup nyaman untuk menampilkan beragam fungsi yang dibawanya. Termasuk untuk menonton video dan bermain game tentunya.

Baca Juga : LayarKaca21 dan 7 Situs Nonton Film Gratis Pengganti Indoxxi

Dan layaknya sebuah perangkat cerdas, Apple iPad Pro 9.7 (2016) sudah dibekali konektifitas yang terbilang lengkap. Untuk konektifitas jaringan seluler misalnya. Perangkat ini support teknologi GSM / CDMA / HSPA / EVDO / LTE yang bisa digunakan untuk melakukan komunikasi data dengan kecepatan maksimal HSPA 42.2/5.76 Mbps, LTE-A Cat4 150/50 Mbps, EV-DO Rev.A 3.1 Mbps. Selain itu ada juga konektifitas USB 2.0, proprietary reversible connector; magnetic connector, GPS(Yes, with A-GPS, GLONASS (Wi‑Fi + Cellular model only)), Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac, dual-band, hotspot, dan bluetooth (4.2, A2DP, EDR). Tak ketinggalan fitur lainnya seperti Fingerprint (front-mounted), accelerometer, gyro, compass, barometer, Siri natural language commands and dictation.

Kamera Apple iPad Pro 9.7 (2016)

Sejak kemunculan media sosial dan platform berbagi lainnya, kamera jadi salah satu fitur penting dari sebuah perangkat cerdas. Tak terkecuali perangkat yang satu ini. Ya, berikut adalah sensor kamera utama yang dibenamkan ke dalam body belakang Apple iPad Pro 9.7 (2016) :

  • 12 MP, f/2.2, 29mm (standard), 1/3″, 1.22µm, PDAF.

Sensor kamera tersebut tidak hanya bisa digunakan untuk menghasilkan foto dengan resolusi maksimal 12 MP tapi juga untuk merekam video dengan resolusi maksimal 2160p. Lalu bagaimana dengan kamera depannya?

Well, untuk kamera depan, perangkat ini mengandalkan sensor 5 MP, f/2.2, 31mm (standard) yang tidak hanya penting untuk selfie, tapi juga bisa diandalkan saat melakukan video call ataupun video conference. Kamera tersebut dilengkapi dengan fitur Face detection, HDR, panorama dan bisa digunakan untuk merekam video dengan resolusi maksimal 1080p@30fps.