spot_img
Latest Phone

Garmin Index Sleep Monitor Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin secara resmi meluncurkan Index Sleep Monitor,...

Google Photos Hadirkan Fitur Edit AI dengan Perintah Suara di Pixel 10

Telko.id - Google resmi meluncurkan fitur editing berbasis kecerdasan...

Galaxy Watch8 Series Jadi Wellness Coach Pribadi untuk Gaya Hidup Sehat

Telko.id - Samsung Galaxy Watch8 Series hadir sebagai smartwatch...

Garmin Venu X1 Dukung Performa Padel dengan Fitur Canggih

Telko.id - Garmin resmi menghadirkan Venu X1, smartwatch premium...

Garmin quatix 8, Smartwatch Maritim dengan Fitur Canggih

Telko.id - Garmin Indonesia resmi meluncurkan quatix 8, smartwatch...
Beranda blog Halaman 1470

82% Lalu LIntas IP Didominasi Video pada 2020

0

Telko.id – Lalu lintas IP akan tumbuh tiga kali lipat pada tahun 2020 dan 82% diantaranya akan berupa video. Timur Tengah dan Afrika menjadi dua kawasan dengan lalu lintas yang paling cepat – dengan tingkat pertumbuhan tahunan 41% – diikuti oleh Asia Pasifik, dengan pertumbuhan tahunan 22%, demikian dilaporkan Cisco.

Menurut sang direktur, Thomas Barnett, ada tiga tren utama yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ini. Pada tahun 2020, smartphone akan menghasilkan 30% dari total trafik IP, sedangkan total kontribusi trafik IP PC akan jatuh ke angka 29%. Pada tahun yang sama, koneksi mesin-ke-mesin (M2M) akan melebihi 12 miliar dan mewakili hampir setengah (46%) dari semua perangkat yang terhubung (26 miliar).

“Pada tahun 2020, Wifi dan perangkat mobile yang terhubung akan menghasilkan 78% dari lalu lintas internet,” kata Barnett.

Secara keseluruhan, pertumbuhan di angka 22% per tahun sangat sedikit di atas perkiraan Cisco VNI tahun lalu, yang memperkirakan angka tahunan 23% dari 2014 ke 2019. “Tampak bahwa pertumbuhan lalu lintas IP global stabil di kisaran 20-25 persen,” kata Cisco.

Perusahaan menambahkan beberapa pengamatan tambahan. Misalnya, pada tahun 2020, semua film yang dibuat setara gigabyte akan melewati Internet global setiap dua menit. Secara global, lalu lintas IP akan mencapai 511Tbps pada tahun 2020, setara dengan 142 juta orang streaming video internet high-definition secara bersamaan, sepanjang hari , setiap hari. Lalu lintas IP global pada 2020 akan setara dengan 504 miliar DVD per tahun, 42 miliar DVD per bulan, atau 58 juta DVD per jam.

Sementara itu, jumlah lalu lintas internet telah mengalami pertumbuhan dramatis dalam dua dekade terakhir. Pada tahun 1992, jaringan internet global membawa sekitar 100GB lalu lintas sehari. Sepuluh tahun kemudian, pada tahun 2002, lalu lintas internet global sebesar 100Gbps. Pada 2015, lalu lintas internet global mencapai lebih dari 20,000Gbps.

Koneksi M2M akan menjadi kategori yang paling cepat berkembang, tumbuh hampir 2,5 kali lipat selama periode proyeksi, dengan 20% per tahun, menjadi 12,2 miliar sambungan di 2020. Pertumbuhan tercepat kedua ada pada smartphone, yang akan tumbuh 13% per tahun. TV yang terhubung dan perangkat sejenis tumbuh sebesar 12% per tahun.

“Pada tahun 2020 pangsa konsumen dari perangkat total, termasuk perangkat tetap dan bergerak, akan menjadi 74%, dengan bisnis sebagai sisanya di 26%,” kata Cisco seperti dilansir GTB, Kamis (9/6).

Sambut Euro 2016, Perancis Luncurkan Aplikasi ‘Terror Alert’

0

Telko.id – Hanya beberapa hari menjelang digelarnya turnamen sepak bola empat tahunan di Eropa (Euro 2016), Pemerintah Perancis memperkenalkan aplikasi “attack alert.” Menurut laporan Liberation, aplikasi tak hanya akan memperingatkan pengguna dari serangan teror potensial, tetapi juga memberitahu mereka di mana serangan itu mungkin terjadi, dengan menggunakan layanan lokasi.

Dalam peluncuran resminya, pemerintah Perancis mengatakan bahwa aplikasi bernama SAIP ini memiliki ide untuk memutus jaringan sosial selama serangan terjadi, mengingat media ini menyebar informasi palsu dengan cepat. Pemerintah mengatakan bahwa setelah serangan 13 November, pihaknya ingin sebuah aplikasi yang dapat memberikan informasi kepada publik dalam kasus krisis, secara real time. Sebelumnya, ide SMS massal ditolak lantaran masalah biaya dan potensi penerimaan.

Dilaporkan Telecompaper, Kamis (9/6), SAIP pada dasarnya memiliki dua misi utama, mengingatkan pengguna dalam kasus serangan atau gangguan keamanan sipil lainnya dan memberitahu mereka tentang bagaimana harus bertindak.

Aplikasi ini akan memunculkan kedipan lampu berwarna merah di layar smartphone jika ada kasus atau peristiwa, tanpa suara atau getar, dalam hal bahaya sudah dekat. Pengguna akan dapat menekan tombol “Je m’informe” (Saya ingin informasi) untuk mendapatkan info lebih lanjut tentang apa yang sedang terjadi. Sementara untuk mendapatkan instruksi, seperti “telepon hanya jika mendesak, sehingga tidak membebani jaringan untuk layanan darurat,” pengguna dapat mengklik tombol “Comment agir” atau bagaimana bertindak.

Selain itu, aplikasi juga akan memungkinkan pengguna untuk mengirim peringatan melalui Facebook dan Twitter. Ini akan memastikan berita sampai ke masyarakat dari teman-teman dan pengikutnya.

Pemerintah mengatakan bahwa tidak ada informasi lokasi akan diungkap kepada pihak ketiga dan bahwa teknologi keamanan dibalik SAIP adalah patent pending, dengan pengguna tidak menyediakan informasi (lokasi) tetapi memilih apa yang ingin mereka ketahui (lokasi, informasi). Di masa depan, SAIP juga akan digunakan untuk situasi darurat lainnya, seperti bencana alam atau kecelakaan yang disebabkan manusia.

Isu Keamanan Jadi Alasan 47% Pelanggan Selular Ganti Operator

Telko.id – Dalam sebuah penelitian yang dilakukan Nokia baru-baru ini, diketahui bahwa pelanggan selular kini lebih mementingkan nilai dan layanan konsumen ketika memilih operator. Pelanggan selular di dunia, khususnya di pasar-pasar yang telah matang, menginginkan transparansi lebih dari persyaratan kontrak, struktur tarif dan biaya data.

Walaupun harga masih merupakan faktor terpenting sehubungan dengan akuisisi dan retensi pelanggan, penelitian menunjukkan bahwa struktur data dan panggilan 14 persen lebih penting bagi pelanggan saat ini dibandingkan dengan 2014.

Laporan juga mengungkapkan bahwa pelanggan, yang kebingungan dengan berbagai paket berbeda, seringkali memilih persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang lebih mudah dimengerti dibanding harga.

Responden mengatakan bahwa layanan konsumen berdampak 60% terhadap loyalitas mereka dibanding di tahun 2014. Ini adalah perubahan terbesar dalam penelitian. Menurut responden, layanan umum yang lebih baik, kemampuan self-service serta penanganan keluhan yang efektif menjadi semakin penting bagi mereka. Layanan konsumen kini pada dasarnya setara dengan kualitas jaringan sebagai faktor penentu untuk tetap setia terhadap satu provider selular.

Jaringan menjadi semakin baik di pasar-pasar yang telah matang, tetapi masih ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan di pasar-pasar transisi. Pelanggan di pasar-pasar yang telah matang melaporkan 13 poin persen peningkatan dalam kepuasan mereka terhadap kualitas koneksi Internet dibanding 2014, sementara di pasar-pasar transisi terjadi sedikit penurunan.

Terkait isu keamanan yang kini sedang berkembang, 90% pelanggan di pasar-pasar yang telah matang dan 94% di pasar-pasar transisi mengkhawatirkan keamanan selular. Secara global, 47% responden akan berganti operator jika mereka mengalami pelanggaran keamanan – ini berarti 7 poin persen lebih tinggi dibanding 2014.

Sementara ekspektasi pelanggan terhadap IoT terus meningkat, dengan 56% responden di pasar-pasar yang telah matang dan 82% di pasar-pasar transisi ingin memiliki kontrol atas sedikitnya satu perangkat melalui ponsel atau tablet mereka.

Menurut Bhaskar Gorti, president Applications & Analytics di Nokia, tampak pertarungan marketing yang sengit untuk mendapatkan pelanggan selular. Sementara upaya operator untuk untuk mempertahankan pelanggan setiap harinya tidak terlihat.

“Penelitian kami menunjukkan betapa pentingnya upaya tersebut – juga betapa menantangnya ketika pelanggan, yang sudah lekat dengan ponsel mereka, meminta tingkat layanan lebih tinggi lagi,” katanya.

Masih dalam penelitian yang sama, diungkapkan pula trend-trend di area-area layanan bernilai tambah, perangkat terkoneksi, suara dan perpesanan, layanan bundling dan lainnya.

Nilai penting layanan provider selular dan portfolio perangkat berdampak 10% terhadap akuisisi konsumen, meningkat dari 6% di 2014. Layanan-layanan 4G dapat memainkan peran lebih besar dalam akuisisi dan retensi pelanggan. Para responden yang menggunakan 4G 38% lebih mungkin merasa puas dengan kecepatan data mereka dan 24% lebih mungkin merasa puas dengan konsistensi data dibanding teknologi generasi sebelumnya.

Namun demikian, di tahun lalu, hanya 38% dari responden yang mendaftar 4G. Hampir sepertiga dari responden tidak mengetahui apakah operator mereka menawarkan teknologi tersebut.

Penelitian melaporkan berbagai penggunaan aplikasi di pasar-pasar matang dan transisi, 87% dari pelanggan di pasar-pasar transisi menggunakan aplikasi-aplikasi perpesanan dibandingkan dengan 46% di pasar-pasar yang telah matang. Sementara 38% dari responden mengatakan mereka bersedia menerima iklan di perangkat selular mereka apabila ada imbalannya.

68% responden mengatakan mereka akan meninggalkan operator bila tejadi masalah dengan kualitas jaringan. Khususnya, kecepatan dan konsistensi dari koneksi Internet lebih berarti untuk tetap menjaga kesetiaan pelanggan dibandingkan kualitas suara atau coverage jaringan.

Program Ramadhan Ini Bisa Bantu Mitra GoJek

0

Telko.id – GoJek sebagai salah satu perusahaan teknologi yang bergerak di bidang Jasa Transportasi menghadirkan program Ramadhan yang ditujukan untuk para pengguna dan mitra mereka.

Program Ramadhan ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan para pelanggan untuk berbagi dan memaknai lebih dalam perihal bulan suci Ramadhan.

Piotr Jakubowski, CMO GoJek Indonesia menuturkan, “Kita sudah bebrapa bulan memulai persiapan untuk ramadhan, kita memiliki definisi Ramadhan versi kita yaitu kebersamaan, berbagi dan niat baik,” ujarnya pada saat peluncuran program ini di Jakarta (8/6).

Sekadar informasi, program yang dinamakan ‘Ramadhan Bersama GoJek’ ini sejalan dengan misi GoJek untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dengan memanfaatkan teknologi dan memberdayakan para pelaku usaha.

Beberapa program Ramadhan tersebut adalah fitur Terimakasih, Bersih-Bersih Mesjid, User Experience yang menggambarkan Ramadhan, serta memberikan takjil gratis untuk Mitra.

Terimakasih

Fitur Terimakasih hadir untuk memberikan sebuah apresiasi kepada mitra mereka. Mitra yang mendapatkan bintang 5 dari pengguna, akan mendapatkan ucapan terimakasih dan berkesempatan untuk mendapatkan tips dari pelanggan.

Bersih-Bersih Mesjid

GoJek melalui GoClean melakukan sebuah inisiatif untuk membersihkan 100 mesjid ikonik di sepanjang tol Jakarta-Cikampek. Mesjid pertama yang akan mendapatkan layanan ini adalah Mesjid Istiqlal, Jakarta.

User Xperience Spesial Ramadhan

Fitur ini tersedia pada aplikasi baru, UX ini seperti menghadirkan animasi tirai pada fitur Go Food, layaknya yang terjadi di rumah makan pada umumnya.

Takjil Untuk Mitra

Bagi para mitra GoJek yang melakukan pengambilan pesanan GoFood. Caranya, pengguna hanya perlu memilih makanan dari sejumlah merchant yang bekerjasama pada program ini dan para mitra akan langsung mendapatkan takjil gratis ketika mengambil pesanan GoFood.

“Kita kerjasama dengan beberapa partner GoFood, untuk memberikan takjil kepada driver GoJek ketika mengambil pesanan di beberapa merchant yang ikut program ini, ” tambah Piotr.

Disinggung mengenai raffik layanan selama Ramadhan, Piotr menyebutkan semuanya berjalan seperti biasanya, namun Ia belum bisa memprediksi lonjakan trafik, GoJek tidak memiliki target khusus terkait lonjakan ini.

Inilah Prediksi Pasar Tower di Amerika Serikat

0

Telko.id – Dengan suku bunga diperkirakan akan meningkat dan upgrade dari putaran berikutnya jaringan operator tidak diharapkan untuk lebih dari satu tahun, beberapa pengamat mungkin mengatakan ini bukan waktu terbaik untuk berinvestasi di sektor tower.

Sementara, pihak lain mungkin mengatakan ini adalah waktu yang tepat untuk berinvestasi, karena harga aset bisa meningkat ketika belanja pembawa mengambil.

“Seperti kita melihat tren penyewaan rasanya seperti kita berada di sebuah ‘palung’,” ucap Ric Prentiss dari Raymond James & Associates, seperti dilaporkan RcrWirelles (9/6).

Alasan Prentiss mengungkapkan kata-kata ‘palung’ dalam kegiatan penyewaan operator ini terutama disebabkan oleh pengeluaran yang dipangkas oleh AT & T Mobility dan Sprint, mencatat Verizon Wireless dan T-Mobile AS mendrive sebagian besar aktivitas penyewaan menara baru di AS sekarang.

“Ketika Anda menyebut Verizon, perusahaan ini merupakan perusahaan yang besar dan seperti yang kita lihat di Verizon terlihat cukup stabil. Jika Anda berbicara dengan menara perusahaan besar dan kecil, publik dan swasta, semua orang tampaknya menunjukkan bahwa Verizon telah menjadi salah satu bagian terpenting atas dua kegiatan sewa guna usaha [operator] pada tahun ini,” tambah Prentiss.

Sementara itu, hal berlainan terjadi pada diri AT & T. Mereka sangat aktif pada tahun 2013 dan 2014, namun kemudian aplikasi dan pipa mereka melambat dan berdampak pada penetrasi tower yang juga melambat pada tahun 2015, dan terus ke 2016. Sedangkan T-Mobile, lebih baik ketimbang AT & T,  T-Mobile terlihat sangat aktif sementara Sprint hanyalah MIA besar.

Dilain pihak, Panel moderator Clayton Funk dari Media Venture Partners mencatat total belanja dari operator Amerika Serikat mencapai angka rata-rata USD 31,5 miliar per tahun selama kurun waktu 2011 hingga 2013, namun pada tahun 2014 sudah berada di kisaran USD 27 miliar hingga USD 29 miliar. Prentiss menunjukkan varian mereka lebih berdampak bagi vendor peralatan atau lebih tepatnya untuk perusahaan menara, yang menyadari sebagian besar pendapatan mereka dari kontrak jangka panjang.

Sedangkan Menara eksekutif pada panel mengatakan belanja operator dapat dipengaruhi oleh isu-isu ekonomi makro dan oleh projectories jaringan operator tertentu. Kedua perusahaan Tower yakni Amerika Tower dan SBA Communication menambahkan bahwa perusahaan mereka terus menerus meminjam dana untuk membeli lebih banyak menara selagi mereka bisa.

Marc Ganzi, co-founder Digital Bridge Holdings, mengatakan bahwa perusahaannya telah meningkatkan ekuitas sekitar USD 4 miliar untuk berinvestasi di menara, smallcell, serat dan pusat data. Ganzi mengatakan Digital Bridge telah mengalokasikan setengah miliar dolar untuk memulai rollup dari ruang data center.

“Kami sangat fokus pada infrastruktur internet, Ini semacam kaki ketiga dari apa yang kita pikirkan dan semacam ekosistem kritis yang mampu menyediakan infrastruktur untuk pelanggan kami, onramp menjadi menara dan smallcell serta komponen transportasi dari jaringan menjadi serat, dan kemudian ultimate home yang berfungsi sebagai agregasi data dan benar-benar berada di pusat data. Jadi kami menghabiskan banyak waktu di sekitar colocation service, managed service, cloud connectivity dan disaster recovery, yang kami pikir semua layanan yang pelanggan kami inginkan di suatu hari. “Tukasnya.

Kerjasama GoJek dan Rumah Zakat Permudah Masyarakat Untuk Beramal

0

Telko.id – Bertepatan dengan bulan suci Ramadhan tahun ini, GoJek selaku perusahaan teknologi yang bergerak di bidang transportasi ini menggandeng Rumah Zakat agar mempermudah para pengguna mereka untuk beramal.

Nantinya, para pengguna bisa memanfaatkan layanan GoSend dan GoBox, serta GoTix untuk memberikan barang bantuan ke Rumah Zakat. Sementara GoTix berguna untuk memfasilitasi masyarakat untuk memberikan bantuan berupa donasi.

Nur Efendi, CEO Rumah Zakat menyebutkan, ” Setiap bantuan yang terkumpul melalui GoSend dan GoBox akan kami distribusikan ke beberapa wilayah seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Semarang dsn Makassar,” ujarnya pada saat peresmian kerjasama ini (8/6).

Kerjasama ini akan menjadikan layanan GoBox sebagai mitra logistik resmi dari Rumah Zakat. Sedangkan untuk GoTix akan dimanfaatkan untuk program pemberdayaan yang dikelola oleh Rumah Zakat seperti Sekolah Juara (sekolah gratis berkualitas), Rumah Bersalin Gratis dan wilayah serta komunitas binaan lainnya.

DSC_0123

Untuk pendonasian barang, para pelanggan dapat mendonasikan pakaian muslim, alat solat, buku & alat tulis, pakaian sekolah dan sembako dengan menggunakan layanan GoBox atau GoSend selama periode 6-30 Juni 2016.

Setelah donasi terkumpul, GoBox bersama Rumah Zakat akan menyalurkan donasi untuk anak-anak asuh secara bertahap, mulai dari tanggal 20 Juni hingga 30 Juli 2016.

Untuk GoTix, bentuk donasi yang tersedia di layanan ini berupa donasi uang dan paket bingkisan dengan rincian sebagai berikut.

  • Donasi uang sebesar Rp.5000, Rp.20.000, Rp.50.000 dan Rp. 100.000 (berlaku kelipatan yang akan disumbangkan kepada Sekolah Juara dan Rumah Bersalin Gratis.
  • Paket Bingkisan berupa Kado Lebaran Yatim seharga Rp. 310.000,- yang berisikan perlengkapan sekolah, makanan, susu dan bingkisan Lebaran Lebaran Keluarga seharga Rp.360.000 yang berisikan perlengkapan solat dan sembako.

Periode pengumpulan donasi akan dimulai dari tanggal 6 sampai 30 Juni 2016 dengan memanfaatkan GoPay dan Kartu Kredit.

Diharapkan, dengan kerjasama ini akan semakin mempermudah pelanggan GoJek untuk beramal dan berbagi dengan sesama.

ATSI Canangkan Kampanye Internet Cerdas dan Sehat

0

Telko.id – Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) danpara penyelenggara telekomunikasi hari ini menyatakan mendukung kampanye program internet cerdas dan sehat guna menghindari dampak negatif penggunaan internet yang akhir-akhir ini semakin marak terjadi.  Hal ini sejalan dengan program yang dicanangkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, agar seluruh masyarakat yang menggunakan layanan internet senantiasa  berlaku cerdas untuk menghindari dampak negatif dari penggunaan internet.

Menteri Kominfo Rudiantara menyatakan berinternet cerdas dan sehat adalah bagaimana seorang pengguna internet dapat mengelola dan memanfaatkan teknologi internet secara bijak disesuaikan dengan kebutuhan dan tidak melanggar etika dan kode etik berinternet.Berbagai konten negatif dari penggunaan internet antara lain berupa pornografi, perjudian, penipuan, pencemaran nama baik, cyberbullyingdan kejahatan dunia maya lainnya.

Alexander Rusli, Ketua Umum ATSI menyatakan bahwa sosialisasi yang melibatkan seluruh komponen masyarakat mengenai penggunaan internet yang sehat dan aman serta cerdas perlu dilakukan secara terus menerus sehinggainternet memberi dampak yang positif. “Sebenarnya kampanye ini bukan hanya kami lakukan pada bulan Ramadhan, tetapi momen Ramadhan yang banyak mengajarkan menahan hawa nafsu, adalah saat yang tepat untuk mengurangi penggunaan internet yang negatif,” kata Alex. 

“Momen Ramadhan di era digital ini, adalah momen tepat untuk mengkampanyekan internet sehat dan cerdas.  Kita ketahui banyak bukti korelasi antara tindakan negatif dan penggunaan internet yang tidak baik seperti pornografi, penipuan dan lain sebagainya.  Bulan Ramadhan ini, ATSI mengajak seluruh penggunamobile internet untuk menggunakan internet dengan cerdas,” kata Alex. 

Indonesia dengan jumlah penduduk mencapai lebih dari 250 juta jiwa,  PDB per kapita  tahun 2014 sebesar Rp 33,9 juta atau USD 2,500 merupakan populasi layanan Facebook ke-4 terbesar di dunia dimana 75% melalui mobile , dan negara Twitter ke-3 di dunia dengan 385tweet per detik.

Dengan profil digital yang begitu tinggi, timbul resiko dan dampak negatif yang harus dihadapi oleh bangsa Indonesia atas layanan internetapabila pemanfaatan layanan internet tidak dilakukan secara bijak. Untuk menghindari atau meminimalkan dampak negatif dari penggunaan internet, Penyelenggara Telekomunikasi anggota ATSI, akan melakukan kampanye dengan berbagai sarana media,” tambah Alex.

Data dari Kementerian Kominfo menyebutkan bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia pada saat ini mencapai 82 juta orang dan berada pada peringkat ke-8 dunia.  Dari jumlah tersebut, 80 persen diantaranya adalah remaja berusia 15-19 tahun. (Icha)

Ini Negara Dengan Penetrasi Smartphone Tertinggi di Asia Tenggara

Telko.id – Singapura terus memimpin di wilayahAsia Tenggara dalam kedua hal yakni penetrasi smartphone dan penetrasi pengguna mobile broadband dari keseluruhan penduduk, ujar laporan Ericsson Mobility Report.

Dilaporkan TelecomAsia (8/6), penetrasi smartphone di Singapura telah melebihi 100% dan pelanggan mobile broadband telah menyentuh angka 140% dari total penduduk mereka. Hal ini menunjukan bahwa satu orang penduduk berlangganan mobile broadband pada lebih dari satu provider. Sementara itu, laporan menunjukkan bahwa tingkat penetrasi rata-rata di Asia Tenggara untuk smartphone dan mobile broadband berada pada angka 40% dan 60%.

Secara global, pelanggan mobile tumbuh sekitar 3% secara year-on-year dan mencapai 7,4 miliar pada Q1 2016. Sedangkan Indonesia dan Myanmar diidentifikasi sebagai salah satu lonjakan pasar utama di Asia Tenggara, dengan tambahan 5 juta pelanggan di masing-masing negara untuk Q1 2016. Sementara di Asia Pasifik, diperkirakan langganan smartphone akan mencapai 1,7 juta pada tahun 2021.

Pada akhir 2015, hanya Singapura memiliki penetrasi pelanggan smartphone di atas 100% di Asia Tenggara. Pada 2021, Singapura diperkirakan akan mencapai hampir 130% penetrasi pengguna smartphone.

Pertumbuhan ini telah dan pada gilirannya, memicu permintaan besar untuk konten premium dari pelanggan, dengan YouTube sekarang menjadi aplikasi kedua yang paling populer di Singapura dibelakang WhatsApp, serta menjadi aplikasi nomor satu di Indonesia dan semakin menenggelamkan nama Blackberry dengan BBM nya.

Sebelum revolusi smartphone, sebagian besar perhatian dalam operasi jaringan seluler difokuskan pada pengelolaan cakupan voice. Untuk voice sendiri saat ini memiliki porsi yang kurang dari lima persen dari lalu lintas mobile. Pengguna masih berharap cakupan voice yang bagus, namun mereka juga mengharapkan pengalaman pengguna yang baik ketika mereka mengakses internet melalui aplikasi yang berjalan pada perangkat pintar mereka. Berbicara mengenai kualitas jaringan, Singapura memiliki hasil teratas dari keseluruhan negara di Asia Tenggara untuk kecepatan downlink dan latency terendah.

Laporan ini juga menyoroti pertumbuhan besar diharapkan pada perangkat yang terhubung dengan IOT di Asia Pasifik, yang secara global diperkirakan akan melampaui langganan ponsel pada tahun 2018. Ini akan didorong oleh aplikasi dan model bisnis yang muncul, dan didukung oleh penurunan biaya perangkat.

Secara global, perangkat yang terhubung dengan IOT diperkirakan meningkat dan mendekati angka 16 miliar pada tahun 2021. Asia Pasifik akan menjadi wilayah dengan tingkat adopsi tertinggi, dengan dengan perhitungan mencapai sekitar 5 miliar koneksi IOT.

IOT, yang merupakan bagian mendasar dari Smart Nation vision Singapura, akan berfokus pada dua segmen utama – yakni koneksi besar dan koneksi kritikal. koneksi IOT besar yang ditandai dengan volume koneksi yang tinggi, biaya rendah, kebutuhan energi yang rendah dan volume lalu lintas data yang kecil. Sebagai contoh termasuk smart building, transportasi logistik, smart meter dan pertanian.

koneksi IOT kritis ditandai dengan persyaratan untuk keandalan ultra dan ketersediaan, dengan tingkat latency yang sangat rendah. Ini termasuk keselamatan lalu lintas, autonomous cars, aplikasi industri, manufaktur terpencil dan kesehatan, termasuk juga operasi jarak jauh.

Martin Wiktorin, Country Head for Singapore & Brunei, Ericsson, mengatakan, “Laporan ini menyoroti pertumbuhan yang luar biasa dari mobile broadband dan teknologi smartphone di Singapura dan di seluruh wilayah. Hal ini juga menunjukkan bagaimana IOT berjanji untuk mengubah masyarakat dalam beberapa tahun ke depan. Sebuah studi IDC baru-baru ini memprediksi bahwa pada 2019, kita akan melihat investasi senilai USD1,3 triliun ke dalam teknologi IOT global yang akan memberdayakan transformasi digital dari semua kehidupan kita, mempercepat kemajuan kita menuju menjadi Masyarakat yang benar-benar terkoneksi. “Tukasnya.

Sambut 5G, Hong Kong Perlu Investasi Lebih di R&D

0

Telko.id – Lembaga Penelitian Teknologi dan Sains Terapan Hong Kong atau ASTRI telah mendesak pemerintah daerah untuk meningkatkan investasi dalam penelitian dan pengembangan untuk memastikan kawasan itu tidak tertinggal dari negara lainnya, khususnya menjelang era 5G.

Berbicara dalam upacara pembukaan EmTech Hong Kong, sebuah konferensi tentang teknologi yang sedang berkembang dan diselenggarakan oleh MIT Technology Review, ketua ASTRI Wong Ming-Yam mengatakan Hong Kong tertinggal dari rekan-rekannya di Asia dalam hal belanja R&D.

“Hong Kong adalah kota yang hidup dari semua standar, tapi kami masih memiliki banyak hal untuk dikejar. Pada tahun 2014, pengeluaran R&D kota hanya menyumbang 0,74% dari PDB, sementara angka di China 2,05%, Singapura 2%, Jepang 3,58%, dan Korea Selatan 4,29%,” kata Wongseperti dilansir Computerworld, Rabu (8/6).

Karenanya, ia merasa bahwa Hong Kong perlu melakukan investasi lebih dalam R&D dan menarik lebih banyak bakat teknologi global.

Dalam konferensi yang sama, para ahli ASTRI juga membahas potensi aplikasi dari proyek R&D di industri yang berbeda dan untuk masa depan Hong Kong.

CTO ASTRI Meikei Yung, Linda Ieong mengatakan pihaknya tengah mengerjakan serangkaian proyek penelitian, mulai dari jaringan generasi berikutnya, keamanan cyber manufaktur cerdas hingga teknologi pembelajaran mesin.

Adapun area penelitian kunci lain untuk ASTRI adalah blockchain, yakni teknologi kriptografi yang mendasari mata uang virtual seperti Bitcoin. Teknologi ini diharapkan memiliki dampak besar pada mata uang, sistem pembayaran, DRM, manajemen catatan kesehatan dan berbagai industri lainnya.

Ini Dia Rahasia Foxconn Sampai Dipercaya oleh Merek Global

0

Telko.id – Foxconn terkenal karena dominasinya sebagai manufaktur oursourcing di sektor 3C (Computer, Communication, and Consumer-electronics). Sehingga populer di kalangan perusahaan dari Eropa, Jepang, dan Amerika yang ingin mengurangi biaya tenaga kerja tanpa mengorbankan kualitas. Kualitas tinggi telah menjadi standard yang tidak bisa dikompromi sehingga dipercaya oleh berbagai perusahaan kelas dunia seperti Apple, Amazon, Sony, BlackBerry, Xiaomi, Motorola, Huawei, dan sebagainya.

Apa yang membuat Foxconn bisa dipercaya oleh perusahaan global terkemuka? Perusahaan yang didirikan oleh Terry Gou pada 1974 dengan nama Hon Hai Precision Industry Company Ltd ini memiliki keunggulan kompetitif yang berasal dari model bisnis eCMMS dan budaya Foxconnian – sebutan untuk karyawan yang bekerja di Foxconn – yang unik.

eCMMS adalah singkatan dari e-enabled Components, Modules, Moves and Services. Ini adalah model bisnis one stop shopping vertikal yang mengintegrasikan kemampuan mekanik, listrik, dan optik sekaligus. Ini mencakup solusi mulai dari pencetakan, perkakas, bagian mekanis, komponen, modul, sistem perakitan, desain, manufaktur, pemeliharaan, logistik, dan lain-lain.

Melalui model bisnis eCMMS ini, Foxconn tidak hanya menjadi manufaktur 3C terbesar di dunia, tetapi juga di waktu yang sama memiliki rantai pasokan (supply chain) terpendek. Mereka mendefinisikan produk perusahaan pada kecepatan, kualitas, engineering services, fleksibilitas dan hemat biaya. Foxconn juga mengklaim sebagai perusahaan perttama yang menggunakan teknologi CNC untuk produksi yang meliputi lebih dari 80.000 mesin.

Kerangka pengembangan teknologi Foxconn saat ini diklaim mencakup seluruh spektrum teknologi. Mereka memproduksi berbagai jenis perangkat dari seperti wearable, smartphone, tablet, notebook, komputer desktop, TV portable, papan tulis digital, signage digital, kendaraan listrik, dan robot. Juga mengembangkan produk jaringan dan solusi untuk internet, internet of things, dan smart grid.

Proses Pembuatan Smartphone di Foxconn

Foxconn dikenal sebagai produsen untuk smartphone maupun tablet populer seperti iPhone, iPad, Amazon Kindle, Sony Xperia, dan sebagianya. Mereka juga memproduksi beberapa perangkat smartphone yang mana terlibat dari pengembangan sejak awal.

Perusahaan yang berkantor pusat di Taiwan ini menerapkan standard kualitas level tinggi dalam memproduksi setiap perangkat. Sebagai contoh saat memproduksi smartphone InFocus, proses desainnya body-nya dibuat dengan keahlian yang presisi memakai logam dengan 8 CNC process.

“Proses ini digunakan di sektor manufaktur yang melibatkan penggunaan komputer untuk mengontrol peralatan mesin (computer numeric control) yang mencakup internal structure & processing, the antenna structure processing, screen structure processing, 3D side hoe machining, 360 drilling Qieja, structure end milling, dan overall polishing process. Semuanya dilakukan dengan ketelitian tingkat tingggi menggunakan teknologi mutakhir,” ungkap Terry Gou, CEO Foxconn.

Hal yang sama dilakukan pada produksi iPhone. Namun prosesnya lebih rumit lagi karena tiap komponennya didatangkan dari berbagai Negara, kemudian disatukan dan dirakit di pabrik Foxconn sebelum diedarkan ke seluruh dunia.

Memperkuat Sumber Daya Dengan Robot

Foxconn tak henti-hentinya melakukan inovasi demi terus meningkatkan kualitas produksi. Sebagai upaya untuk meningkatkan teknologi otonom demi kelancaran produksi, Foxconn belum lama ini mengaplikasikan robot. Apakah dengan begitu, karyawan manusia tidak lagi dibutuhkan? Sebaliknya, peran manusia tak akan pernah tergantikan robot hingga kapanpun, terutama yang menyangkut kemampuan otak.

Karena pekerjaan yang mengandalkan robot adalah yang sifatnya monoton dan hanya mengandalkan fisik. Perusahaan menggunakan robot untuk mengurangi tugas yang sifatnya repetitive atau berulang-ulang yang sebelumnya dilakukan oleh karyawan manusia.

Sehingga dengan adanya bantuan robot ini, maka pekerja manusia bisa lebih fokus ke bagian manufaktur lain seperti riset dan pengembangan (R&D) dan kontrol kualitas. Dengan kata lain, Foxconn akan terus memanfaatkan tenaga robot otonom dan kekuatan manusia untuk bersinergi dalam operasi manufaktur sehingga baik kualitas maupun kuantitas produksi bisa meningkat secara signifikan. (Icha)