spot_img
Latest Phone

Bocoran Samsung Galaxy Watch8: Desain Baru, Tapi Kecepatan Isi Daya Masih Sama?

Telko.id - Bocoran resmi dari sertifikasi 3C di China...

Garmin Instinct 3 Tactical Edition: Smartwatch Tangguh untuk Misi Ekstrem

Telko.id - Garmin baru saja menghadirkan Instinct 3 –...

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...
Beranda blog Halaman 1469

Kominfo Janjikan TKDN di Palapa Ring Paket Timur

0

Telko.id –  Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan janjikan adanya Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam penyelesaian Proyek Palapa Ring, khususnya untuk Paket Timur yang saat ini masih dalam tahap prakualifikasi.

Hal tersebut berdasarkan pernyataan pria yang kerap disapa Chief RA ini pada acara penandatanganan Palapa ring paket tengah beberapa waktu lalu. Dalam pernyataannya, Ia menyebutkan aturannya akan segera disusun agar bisa diterapkan saat tender di Paket Timur sekitar kuartal ketiga atau awal kuartal keempat 2016 ini.

“Saat ini belum ada aturannya. Nanti akan diatur berapa persentasenya. Kita maunya semaksimal mungkin TKDN. Ini aturannya sedang disusun,” ungkapnya usai penandatangan proyek Palapa Ring Paket Tengah di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta.

Namun karena perjanjian kerjasama untuk paket Barat dan Tengah sudah ditandatangani, kemungkinan aturan TKDN tersebut akan berlaku untuk Proyek Palapa Ring Paket Timur yang ditargetkan penandatanganan perjanjian kerjasamanya dilakukan pada September 2016.

“Yang pasti aturan TKDN ini dimasukkan untuk paket Timur. Paket Barat dan Tengah kan sudah ditandatangani, tapi nanti akan saya minta juga,” tambahnya.

Rudiantara juga telah berbicara pada Menteri Perindustrian (Menperin) saleh Saleh Husin terkait hal ini. “Saya sudah bicara dengan Pak Saleh Husein (Menteri Perindustrian) tentang bagaimana memanfaatkan produksi dalam negeri dalam konteks Palapa Ring. Nanti akan dibuat aturannya,”

Menanggapi permintan tersebut, Saleh Husin langsung bertindak cepat dengan meminta PT. Len Telekomunikasi Indonesia yang akan menggarap Paket Tengah agar dapat memanfaatkan komponen yang sudah dapat diproduksi di dalam negeri.

“Banyak juga produk yang sudah bisa dibuat di dalam negeri dalam rangka mendukung Palapa Ring, misalnya kabel optik untuk di darat maupun di laut. Kira-kira sudah ada 10 perusahaan yang bisa memproduksinya dan bisa dimanfaatkan,” lanjut Saleh Husein.

Seperti diketahui, kawat baja merupakan komponen dominan dari serat optik, sementara harga kawat baja lokal dari Krakatau Steel saja seharga USD 1.200 per metric ton. Bandingkan dengan harga kawat baja dari China yang hanya USD 700 per metric ton. Apakah TKDN akan benar-benar dimasukan dalam paket timur Palapa Ring? Kita tunggu saja.

Telkomsel Jajal T-Bike Pada 17 Brand Sepeda Motor

0

Telko.id – T-Bike adalah layanan dari Telkomsel untuk tracking sepeda motor. Dengan dukungan M2M atau machine to machine. Setelah diluncurkan beberapa waktu, Telkomsel melanjutkan unjuk kebolehan dengan menghadirkan keunggulan layanan T-Bike yang ditanamkan di 17 brand sepeda motor yang berbeda, yang menjadi bagian dari peserta gelaran Touring Motor Plus Award.

Kemampuan fitur T-Bike seperti memonitor, memandu dan mengendalikan sepeda motor dari ponsel cerdas dapat dinikmati para Bikers peserta touring sejak keberangkatan dari Jakarta (Gedung Kompas Gramedia) hingga finish nanti di kota Bandung, (5/3).

Sebanyak 17 brand sepeda motor ternama dari pabrikan Jepang seperti Honda, Suzuki, Yamaha, dan dari pabrikan Eropa seperti Vespa, Aprillia, BMW, MV Agusta dan lain sebagainya akan menjajal keunggulan penggunaan sejumlah fitur yang tersedia di aplikasi T-Bike, seperti Fine My Bike (fitur untuk memandu pencarian lokasi sepeda motor), Tracking (fitur Melacak lokasi kendaraan Anda dengan menunjukkan alamat lengkap dan titik koordinat), Engine On/Off (Fitur yang memberikan keamanan ekstra pada sepeda motor), dan Geo Fence (fitur yang mengatur peringatan batas aman kecepatan maksimum berkendara).

“Telkomsel menawarkan inovasi teknologi T-Bike yang hadir sebagai solusi digital terbaik untuk berkendara sepeda motor. Dengan penggunaan aplikasi T-Bike di 17 brand sepeda motor ini, kami ingin menunjukkan bahwa T-Bike dapat dengan mudah dan nyaman digunakan di semua jenis dan brand sepeda motor,” Jaka Susanta, Vice President M2M Business Telkomsel, menjelaskan.

Kelebihan utama dari aplikasi T-Bike ini adalah ketersediaan fitur yang lengkap dan cara pemasangan yang mudah dan cepat. Kedua kelebihan ini yang membuat aplikasi T-Bike mendapat pengakuan dari MURI sebagai operator telekomunikasi pertama yang mengimplementasikan tracker GPS pada sepeda motor (First), aplikasi motor tracker terbaik di Indonesia (Finest) dari Motor Plus, dan rekor instalasi tercepat di Indonesia berkat sistem plug-in device yang hanya memakan waktu kurang dari 10 menit (Fastest) dari Forwot (Forum Wartawan Otomotif).

Jaka menambahkan, saat ini T-Bike telah digunakan oleh sejumlah perusahaan ternama yang mempercayakan layanan fitur T-Bike untuk mendukung operasional pekerjaan mereka, seperti KFC, Berrybenka, Wingstop, Carl’s Jr., Bakmi GM, Domino Pizza, Hoka-Hoka Bento, McDonald’s serta beberapa partner reseller sepeda motor seperti RTX dan Bintang Motor.

Telkomsel berharap penggunaan aplikasi T-Bike juga dapat mendorong perilaku berkendara yang baik di seluruh kalangan masyarakat, serta mendukung upaya peningkatan ketertiban berkendara dengan adanya fitur khusus bagi pengendara (rider) dan pemantau (circle) yang terintegrasi. T-Bike merupakan kelanjutan dari roadmap layanan T-Drive yang telah terlebih dahulu diperkenalkan Telkomsel untuk moda transportasi kendaraan roda empat, yang beroperasi dengan menggunakan Telkomsel Driving Analytics berupa OBD (On Board Diagnostic Device) GPS Tracking yang dapat dengan mudah di instalasi pada kendaraan, tutup Jaka. (Icha)

Karyawan Indonesia Sudah Siap Jadi Mobile Worker, Tapi?

Telko.id – Microsoft melakukan studi tentang produktivitas kerja para pebisnis di Asia Pasific. Disebut dengan Studi New World of Work. Hasilnya, Indonesia memiliki nilai tertinggi dalam hal karyawan yang bekerja secara mobile. Sayangnya hanya 29% karyawan bisnis di Indonesia yang merasa telah terfasilitasi oleh tempat kerja mereka untuk menghadapi tantangan dalam era gaya kerja baru (New World of Work).

Studi yang dilakukan oleh Microsoft ini melibatkan bisnis se-Asia Pasifik. Hasilnya menunjukkan bahwa adanya ekspektasi karyawan terhadap tempat kerja yang masih belum terpenuhi dalam hal produktivitas, kolaborasi, dan inovasi di era mobile-first, cloud-first.

Di mana, para pekerja banyak yang merasa tidak mendapat dukungan untuk bekerja secara mobile dari sisi teknologi, kebijakan perusahaan maupun tempat kerja. Pasalnya, para pekerja tetap diharuskan hadir di kantor, mengakses informasi dan data penting melalui server internal perusahaan, serta tidak memiliki teknologi yang mendukung kerja kolaborasi jarak jauh.

“Teknologi berperan sebagai kunci utama yang memungkinkan karyawan untuk bekerja dari manapun serta meningkatkan produktivitas. Namun, terdapat aspek lain seperti budaya organisasi, kebijakan, infrastruktur, peluang kolaborasi atau kemampuan untuk menanggulangi hal-hal yang menghalangi inovasi, yang menjadi semakin penting bagi organisasi dalam usahanya untuk lebih kompetitif,” ujar César Cernuda, President of Microsoft Asia Pacific, menjelaskan.

Salah satu pionir e-commerce di Indonesia yang berdiri sejak 1993, Bhinneka.com, telah menerapkan sistem bekerja secara mobile bagi karyawannya sejak 5 tahun lalu. Menurut CEO Bhinneka.com, Hendrik Tio, saat ini perusahaan mau tidak mau harus mengikuti kebutuhan karyawan untuk bekerja secara mobile. “Kami melihat demand dari karyawan saat ini untuk bekerja secara mobile terus meningkat. Sebagai perusahaan, kami harus mendukung keinginan tersebut, agar kami tidak kehilangan peluang untuk merekrut talenta yang kreatif serta bisa bersaing di pasar.”

Menurut studi New World of Work konsep tradisional tentang kerja telah mengalami perubahan, bahkan pada bisnis di Indonesia. Perubahan itu ditunjukkan antara lain dengan semakin banyaknya karyawan yang menggunakan perangkat mereka sendiri (bring-your-own-device) untuk menyelesaikan pekerjaan; tuntutan untuk memberikan respon yang cepat kepada konsumen maupun pemangku kebijakan di perusahaan; tuntutan bagi karyawan untuk mudah dihubungi di luar jam kantor, dan beberapa hal lainnya.

Bhinneka.com memiliki 700 karyawan dan sebagian besar dari mereka, terutama karyawan dari bagian support yang terdiri dari marketing, developer dan produk, telah menerapkan gaya kerja mobile. “Mereka bisa bekerja dari manapun, bertukar e-mail dengan mudah, mengakses data dengan cloud, berkolaborasi menggunakan Office 365, menganalisa data dengan Microsoft Power BI dan fitur-fitur lain dari Microsoft,” ujar Hendrik.

Lebih jauh Hendrik menjelaskan bahwa prinsip-prinsip New World of Work memberikan dampak yang positif bagi bisnisnya. “Yang paling penting adalah karyawan menjadi lebih fun dan tidak harus bekerja pada office hours. Dampaknya adalah produktivitas yang lebih baik dan lahirnya ide-ide kreatif dari karyawan. Efisiensi juga kami rasakan dari segi waktu, karena tidak perlu mengalami kemacetan di Jakarta, serta dari segi tempat dimana kami tidak perlu menyediakan kubikel untuk masing-masing karyawan,” ungkapnya.

Microsoft mendukung bisnis di Indonesia untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dengan menyediakan tools yang sesuai dengan gaya bekerja dalam New World of Work. “Tujuan kami jelas bukan untuk membuat lebih banyak teknologi, namun untuk membuat teknologi dapat melakukan lebih banyak hal untuk pengguna dan bisnis mereka,” jelas Peter Sutiono, Small & Midmarket Solutions & Partners (SMS&P) Director, Microsoft Indonesia. (Icha)

Inilah Pemenang Palapa Ring di Setiap Paketnya

0

Telko.id – Seperti diketahui sebelumnya, Proyek Palapa Ring untuk paket barat dan tengah telah diumumkan pemenangnya. Bukan hanya pengumuman, Para vendor terpilih pun juga telah menandatangani kontrak untuk proyek tersebut.

Sekedar informasi, untuk ruang lingkup proyek Palapa Ring ialah, Melayani daerah non-financially feasible (tidak layak secara bisnis/keuangan), Pemerintah berperan menyediakan penjaminan, Distruktur sebagai PPP/Kerjasama Pemerintah Badan Usaha dan Merupakan proyek PPP pertama di sektor telekomunikasi. Seperti diketahui sebelumnya, Proyek Palapa Ring akan melayani 57 kabupaten/kota di Indonesia dan terbagi menjadi tiga paket wilayah yakni, Wilayah Barat, Tengah dan Timur.

Untuk paket Barat, dimenangkan oleh konsorsium Moratel – Triasmitra dengan komposisi Moratel memegang 90% dan 10% untuk Trasmitra. Proyek paket barat ini diperkirakan akan menghaiskan biaya sekiar US$ 40,39 Juta. Untuk target penyelesaian proyek ini, pemerintah menargetkan pada akhir ahun 2018 dan mulai beroperasi pada 1 Januari 2019.

Sementara Untuk Paket Tengah, tender ini dimenangkan oleh Konsorsium Pandawa Lima. Dengan Presentase sebagai berikut : PT LEN (51 %), PT. Teknologi Riset Global Investama (34 %), PT. Sufia Technologies (5%), PT. Bina Nusantara Perkasa (5%) dan PT Multi Kontro Nusantara (5%). Paket Tengah akan meliputi 17 kabupaten atau kota di Indonesia bagian Barat yang akan terhubung dengan serat optik di darat dan laut sepanjang 1.676 KM. Paket Tengah sendiri nantinya akan menjangkau wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara dengan total panjang kabel serat optik sekitar 2.700 km. Estimasi biaya untuk pembangunan Paket Tengah ini akan mencapai US$47,08 juta.

Baik paket barat dan tengah, para pemenang paket ini telah melakukan penandatangan MoU dan hanya membutuhkan waktu satu minggu saja. Menkominfo, Rudiantara mengungkapkan, “Ini pekan sejarah. Dalam waktu seminggu kita tanda tangan 2 kontrak. Saya berharap financial closing-nya cepat,” ucap Rudiantara.

Beda halnya dengan paket timur. Untuk wilayah ini, Pemerintah haruss melakukan prakualifikasi ulang. Pasalnya, wilayah geografis dari paket Timur lebih kompleks. Selain itu, peserta tender yang terdahulu digugurkan karena belum memenuhi persyaratan.

Untuk kebutuhan proses tender ulang tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkomifo) melalui Panitia Pengadaan Badan Usaha Pelaksana membuka kembali prakualifikasi Tender Palapa Ring untuk Paket Indonesia Timur.

Proses pengadaan akan dilakukan sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2015 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur dan Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 19 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pengadaan Badan Usaha Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur.

Paket Timur ini menjangkau wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat dan Papua hingga pedalaman Papua. Sebagai informasi, peserta terdahulu yang mengikuti tender Palapa Ring paket timur ini adalah PT iForte Solusi Infotek, Konsorsium PT Matra Mandiri Prima-PT Hitachi High Technologies Indonesia-PT Partibandar Utama, Konsorsium Super Sistem Ultima-Huawei, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, dan PT Indosat Ooredoo Tbk yang membentuk konsorsium bersama PT XL Axiata Tbk.

Ketika ditemi oleh tim telko.id beberapa waktu lalu, Menkominfo, Rudiantara mengatakan, saat ini ada 7 perusahaan yang sudah ikut pra-kualifikasi proyek Palapa Ring untuk paket Timur.

“Dari ketujuh perusahaan itu, ada yang dari operator besar, ada juga dari pemenang tender barat dan tengah, dan ada juga yang baru,” ujar menteri disela acara peresmian proyek Palapa Ring paket Tengah, di Jakarta, Jumat (4/3/2016).

Paket Timur menjangkau wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat, dan Papua, (sampai dengan pedalaman Papua) dengan total panjang kabel serat optik sekira 6.300 kilometer.

Kominfo juga menargetkan, bahwa penandatanganan paket timur akan rampung pada bulan pertama di kuartal keempat tahun ini. Selain itu, Ia juga berjanji akan memasukan unsur TKDn pada proyek Palapa Ring paket ini, namun Ia belum mau mengungkapkan berapa kadar dari TKDN tersebut.

Menkominfo juga berharap proyek Palapa Ring paket barat dan tengah sudah mulai berjalan sebelum paket timur digulirkan dan diketahui pemenangnya.

Telkomsel Gadeng 5 Merek Smartphone Untuk Lengkapi Ekosistem 4G

0

Telko.id – Penetrasi 4G tidak bakal mulus jika ekosistem tidak lengkap. Ekosistem itu terdiri dari DNA yakni device, Network dan Aplication. Telkomsel, sudah siap dengan jaringan 4G LTE nya, kini giliran device yang perlu dilengkapi. Itu sebabnya, Telkomsel menggelar program TAU 4G dengan skema bundling dan paket data yang menarik. Program ini dijalankan dengan menggandeng 5 merek smartphone global dan lokal untuk menyediakan device 4G untuk masyarakat.

“Layanan Telkomsel 4G LTE saat ini sudah terus digelar ke berbagai kota di Indonesia, dan tidak lupa kami pun terus melengkapi ekosistemnya, seperti dalam hal ketersediaan device (perangkat) berupa smartphone 4G yang berkualitas dengan harga terjangkau. Untuk itu program TAU 4G ini kami hadirkan dengan banyak pilihan device dan paket yang atraktif serta kompetitif bagi pelanggan sehingga layanan 4G LTE dapat dinikmati secara maksimal,” ujar Ririn Widaryani, Vice President Prepaid and Broadband Marketing Telkomsel, menjelaskan.

Lebih lanjut Ririn menambahkan bahwa dengan adanya penawaran menarik dari program ini, maka diharapkan ke depannya lebih banyak lagi pelanggan yang dapat segera beralih ke layanan 4G dengan menukarkan simcardnya ke USIM (simcard 4G LTE) dan upgrade untuk menggunakan smartphone Android 4G yang terkenal dengan beragam fiturnya. Pada akhirnya hal ini akan dapat mendukung gaya hidup digital yang saat ini semakin lekat dengan keseharian masyarakat.

Dalam program TAU 4G ini Telkomsel menggandeng lima mitra device global dan lokal yaitu Samsung, Lenovo, Asus, Evercross, Advan. Dengan begitu, selain memiliki banyak pilihan smartphone Android berkualitas, pelanggan pun dapat dengan mudah melakukan pembelian paket bundling smartphone TAU 4G di berbagai point of sales mitra di seluruh Indonesia.

Selain itu, sebagai point of education Telkomsel pun menghadirkan ‘smartphone corner’ di berbagai mitra distributor Telkomsel, seperti  Erafone Megastore, OkeShop dan Telesindo Shop tertentu di kota Medan, Pekanbaru, Palembang, Jakarta, Bandung, Solo, Surabaya, Denpasar, Balikpapan dan Makassar. Di smartphone corner, selain mendapatkan edukasi mengenai smartphone dan layanan 4G Telkomsel, kedepannya pelanggan juga dapat melakukan migrasi kartu SIM nya dengan uSIM (kartu SIM 4G LTE). Telkomsel pun akan segera memperluas lokasi smartphone corner ini di berbagai kota 4G Telkomsel lainnya.

“Pelanggan dapat segera menukarkan kartu SIM nya dengan uSIM (kartu SIM 4G LTE) dan menikmati pengalaman broadband terbaik di jaringan 4G LTE Telkomsel yang cepat dan stabil. Melalui smartphone corner, kami pun menambah channel migrasi uSIM, sehingga pelanggan akan semakin mudah mendapatkan layanan 4G Telkomsel”, jelas Ririn.

Pelanggan yang membeli smartphone Android 4G yang tergabung di dalam program TAU 4G dapat menikmati benefit khusus dari telkomsel berupa paket data bundling dengan harga khusus dan kuota besar, yang bisa didapatkan para pelanggan pra bayar melalui nomor existing mereka maupun nomor baru. Dengan mengaktifkan paket data mulai dari Rp. 49,000,-per bulan, pelanggan akan mendapatkan data hingga 10 GB (syarat dan ketentuan berlaku). Pelanggan dapat mengaktifkan layanan ini melalui UMB *363*13# dan melakukan pengecekkan melalui UMB *889# atau SMS TAU(spasi)info ke 3636.

Seiring dengan digelarnya layanan Internet cepat 4G LTE dan penambahan kota-kota yang dilayani, Telkomsel juga terus menggenjot penetrasi smartphone 4G di tengah-tengah masyarakat. Selama tahun 2015, porsi smartphone 4G yang beroperasi di jaringan Telkomsel tumbuh sekitar 146% dibandingkan tahun sebelumnya, dimana angka ini didominasi oleh smartphone berbasis Android.

Untuk mendukung layanan 4G LTE, secara nasional Telkomsel memiliki 4.500 eNodeB atau BTS 4G yang tersebar di lebih dari 40 kota. Ketika menggelar jaringan, Telkomsel selalu memastikan bahwa layanan ini dapat dinikmati di sekitar 70% – 80% dari wilayah lokasi tersebut sehingga pelanggan mendapatkan pengalaman broadband terbaik. Adapun hingga saat ini jumlah pelanggan 4G Telkomsel yang menggunakan smartphone 4G berjumlah sekitar 3 juta. (Icha)

 

Telkomsel, Perkuat 4G LTE di Lokasi KTT LB OKI

0

Telko.id – Perhelatan konfrensi Tingkat Tingga Luar Biasa (KTT LB) Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 6-7 Maret 2016. Untuk itu, Telkomsel melakukan berbagai upaya agar data menjamin kenyamanan berkomunikasi para delegasi peserta KTT LB OKI di lokasi tempat acara berlangsung, khususnya di area indoor Jakarta Convention Center (JCC).

Sejumlah penguatan baik infrastruktur maupun pengamanan kualitas jaringan untuk pengalaman para delegasi peserta KTT LB OKI telah dipersiapkan, terutama ketika menikmati pengalaman Mobile Broadband menggunakan jaringan 4G LTE Telkomsel. Disamping mengandalkan kekuatan 10 BTS Node B jaringan 3G, Telkomsel juga sudah mempersiapkan 5 eNode B jaringan 4G LTE yang tersebar di area indoor JCC.

Kenyamanan pengalaman Mobile Broadband menggunakan jaringan 4G LTE para peserta akan semakin terasa dengan dukungan jaringan yang beroperasi di frekuensi 15 Mhz menggunakan konsep Base Transceiver Station (BTS) indoor terbaru, yaitu Lamp Site. Untuk menjaga realibity (kehandalan performansi jaringan), Telkomsel secara teknis juga sudah menerapkan Dual Homing di setiap BTS yang meng-cover area JCC untuk mengantisipasi dan mengamankan keberlangsungan layanan jaringan Telkomsel selama KTT LB OKI berlangsung

General Manager ICT Operation Region Jabotabek Telkomsel, A. Moelky Furqan, mengatakan “Telkomsel siap menjaga dan menjamin kualitas jaringan 4G LTE Telkomsel untuk kenyamanan pengalaman menggunakan mobile broadband oleh para delegasi KTT LB OKI di Jakarta. Lokasi Jakarta Convention Center yang selama ini selalu menjadi titik berkumpulnya orang dalam sebuah acara memang menjadi perhatian besar untuk kami agar di setiap momen acara besar pelanggan Telkomsel dapat merasakan True Broadband Experience yang berbeda.”

“Belum lama ini, ketika berlangsung music ternama di JCC dengan jumlah penonton hingga ribuan orang, jaringan Telkomsel khususnya 4G LTE tetap stabil dan tanpa ada kendala berarti, yang memberikan pengalaman lebih bagi para penonton ketika mengabadikan momen saat menonton konser, seperti itu dengan mengunggah foto di social media secara real time saat konser berlangsung. Dengan begitu, kami cukup yakin kualitas jaringan akan tetap terjaga di KTT LB OKI dikarenakan jumlah pesertanya jauh lebih sedikit ketimbang saat konser lalu” tambah Moelky.

Tak hanya pengamanan jaringan di lokasi berlangsungnya KTT LB OKI, Telkomsel juga akan memastikan kenyamanan pengalaman mobile broadband para peserta dengan kualitas jaringan 4G LTE di frekuensi 15 MHz sejak kedatangan di Bandara Soekarno Hatta dan Halim Perdanakusuma sudah bisa dirasakan, termasuk meningkatkan kualitas jaringan di 17 Hotel yang menjadi titik penginapan delegasi peserta KTT LB OKI di sekitar wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.

Guna meningkatkan kepuasan pelanggan dalam menggunakan layanan mobile broadband yang cepat dan stabil, saat ini Telkomsel terus konsisten menggelar teknologi generasi selular keempat, yakni layanan 4G LTE di lebih dari 40 kota. Saat ini secara nasional Telkomsel memiliki lebih dari 4500 BTS 4G dan dipercaya oleh 3 juta  pelanggan 4G. Sementara layanan 3G juga akan terus diperluas hingga ke daerah pelosok dan perbatasan.

Kini, Telkomsel fokus untuk memberikan layanan dengan kualitas yang prima, sehingga para pelanggan akan mendapatkan pengalaman terbaik ketika menggunakan layanan data Telkomsel. Untuk menyajikan great customer experience dalam memastikan kecepatan akses layanan data dan stabilitas koneksi jaringan tetap terjaga yaitu Coverage, Capacity dan Quality, tutup Moelky. (Icha)

XL Gandeng Alfamart Untuk Muluskan Transformasi

0

Telko.id – Dalam rangka memuluskan salah satu pilar transformasi yang dicanangkan oleh XL yakni untuk naik kelas. Di mana segmentasi pelanggan yang diharapkan bisa naik kelas. Untuk itu diperlukan juga beberapa penunjang agar apa yang ditargetkan tercapai. Salah satunya adalah dengan bekerjasama dengan Alfamart dalam hal penjualan pulsa.

“Untuk mendukung transformasi itu, diperlukan tempat yang sesuai juga dengan karakter pelanggan yang disasar XL. Itu sebabnya, XL bekerjasama dengan alfamart sebagai tambahan modern channel,” ujar Dian Siswarini, Direktur Utama XL Axiata menjelaskan. Lebih lanjut, Dian juga menyebutkan bahwa objektif dari kerjasama ini adalah kepuasan pelanggan XL.

Di sisi lain, operator saat ini sangat sulit untuk mengendalikan harga di pasar. Untuk itu, dengan Alfamart dilakukan kerjasama dengan cara Host to Host direst connection secara langsung. Tidak menggunakan jasa pihak ketiga lagi. Plus, kerjasama promosi selama 1 tahun untuk program diskon 20% setiap tanggal 8. Di mana, potongan harga tersebut dapat diperoleh jika pelanggan membeli pulsa 100 ribu, 200 ribu, 300 ribu dan 500 ribu. Program ini disebut dengan XL Day.

“Melalui kerjasama ini, XL melihat peluang yang cukup baik  untuk  mendapatkan pelanggan baru dan meningkatkan penjualan pulsa hingga 2 kali  lipat  dari  hasil  yang diperoleh sepanjang 2015, ujar Danny Chew Kar Wai,Chief Commercial Officer XL. Sebelumnya, XL dan Alfamart  telah menjalin kerjasama melalui pihak ketiga. Target XL tersebut berdasarkan  pada  perkembangan  bisnis  Alfamart yang cukup pesat dan kini merupakan  salah  satu  retail terkemuka di Indonesia.

Saat  ini,  jumlah  gerai Alfamart di seluruh Indonesia mencapai lebih dari 11.300  gerai  yang  tersebar  di Indonesia. Lokasi yang tersebar dan dekat dengan masyarakat, menjadikan Alfamart sebagai salah satu alternatif tempat berbelanja yang sesuai dengan berbagai kalangan.

Distribusi moden channel seperti dengan Alfamart ini melalui cukup menggembirakan hasilnya. Setidaknya, sampai akhir tahun 2015 lalu, ada peningkatan 70% dibandingkan tahun sebelumnya. Hanya saja, kontribusi untuk modern channel ini masih kecil. Masih lebih besar tradisional market. Mungkin ini juga dengan semakin banyak XL bekerjasama secara langsung dengan modern channel, para dealer XL yang menguasai tradisional market belum “teriak”. (Icha)

Mengenal Lebih Jauh Tentang Palapa Ring dan Apa Manfaatnya

0

Telko.id – Proyek Palapa Ring merupakan proyek yang sedang di garap oleh Pemerintah dalam melakukan penyebaran sert fiber nasional. Proyek Palapa Ring sendiri juga sebagai inisiasi dari Pemerintah pusat untuk penyebaran akses internet ke seluruh wilayah di Indonesia, baik itu Barat, tengah maupun wilayah Indonesia bagian Timur.

Lalu, apa itu Palapa Ring dan Bagaimana Latar Belakang dari Proyek yang menelan dana Triliunan rupiah ini ?

Palapa Ring adalah suatu proyek pembangunan jaringan serat optik nasional yang akan menjangkau sebanyak 34 provinsi, 440 kota/kabupaten di seluruh Indonesia dengan total panjang kabel laut mencapai 35.280 kilometer, dan kabel di daratan adalah sejauh 21.807 kilometer.

Pemerintah Indonesia menggunakan ‘Palapa Ring’ sebagai nama proyek pembangunan infrastruktur jaringan tulang punggung bagi telekomunikasi nasional. Cikal bakal dari Palapa Ring sendiri adalah ‘Nusantara 21’ yang merupakan proyek awal pemerintah pada 1998. Namun, krisis ekonomi yang melanda Indonesia membuat proyek tersebut tidak berjalan. Januari 2005, pada ajang Infrastructure Summit I, wacana pembangunan infrastruktur telekomunikasi kembali mencuat ke permukaan.

Setelah Nusantara 21 tenggelam, muncul ide Cincin Serat Optik Nasional (CSO-N) yang diprakarsai oleh PT Tiara Titian Telekomunikasi (TT-Tel). Aplikasi tersebut merupakan jaringan kabel kasar bawah laut berbentuk cincin terintegrasi yang berisikan frekuensi pita lebar yang membentang dari Sumatera Utara hingga Papua bagian barat dengan perkiraan panjang sekitar 25.000 km. Setiap cincin akan meneruskan akses frekuensi pita lebar dari satu titik ke titik lainnya di setiap kabupaten. Akses tersebut akan mendukung jaringan serat optik pita lebar berkecepatan tinggi dengan kapasitas 300 gbps hingga 1.000 gbps di daerah tersebut.

Pemerintah kemudian memopulerkan gagasan tersebut dengan nama Palapa O2 Ring. Akan tetapi karena mirip dengan merek dagang salah satu ponsel, pemerintah mengubah nama proyek serat optik ini menjadi Palapa Ring.

Palapa ring sendiri akan menjangkau sebanyak 34 provinsi, 440 kota/kabupaten di seluruh Indonesia dengan total panjang kabel laut mencapai 35.280 kilometer, sedangkan kabel di daratan adalah sejauh 21.807 kilometer.

Rencana pemerintah, Palapa Ring merupakan jaringan serat optik pita lebar yang berbentuk cincin yang mengitari tujuh pulau, yakni Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua, serta delapan jaringan penghubung dan satu cincin besar yang mengelilingi Indonesia baik lewat dasar laut atau pun lewat daratan.

Proyek Palapa ring sendiri dibagi menjadi tiga paket, yakni paket Barat, Tengah serta Timur. Dengan masing-masing paket memiliki wilayah dan anggaran yang bereda pula.

Lantas, apa manfaatnya bagi masyarakat Indonesia secara luas ?

Seperti diketahui, tujuan utama dari Palapa Ring adalah membuat biaya di operator selular, fixed broadband dan internet secara umum menjadi lebih murah yang pada akhirnya, pelanggan juga yang bisa menikmati murahnya biaya internet atau pun komunikasi lainnya. Iklim kompetisi sebaiknya tidak hanya di operator selular dengan kampanye-kampanye agresif seperti Rp. 10/detik, Rp. 1000 per jam , Rp 47 per menit dan lainnya.

Namun juga harus di terapkan di operator backbone bandwidth. Saat ini, iklim kompetisi belum sampai ke operator backbone bandwidth sehingga mengakibatkan masih mahalnya biaya internet di Indonesia.

Hadirnya Palapa ring juga akan memberikan peluang bisnis baru bagi industri UKM di pelosok daerah, serta dapat juga meningkatkan taaf hidup masyarakat lewat kegiatan ekonomi digital.

Sekedar informasi, Menkominfo juga sedang giat-giatnya melakukan kapanye untuk pertumbuhan e-commerce dan startup lokal. Dengan aliran internet berkecepatan tinggi di seluruh Indonesia, tentunya cita-cita Pemerintah dan Presiden Jokowi untuk menciptakan 1000 startup akan segera terealisasi.

Alfamart Sudah Bersiap Untuk Hadapi Era IoT

0

Telko.id – Era Internet of Things tidak bisa dipersiapkan dalam waktu yang dekat. Harus dipersiapkan dengan matang sehingga nantinya tidak akan mengganggu kenyamanan para pelanggannya. Demikian juga dengan Alfamart. Toko retail yang kini berada di seluruh penjuru Indonesia ini juga sudah mempersiapkannya. Hanya saja, memang masih panjang perjalanannya.

“Era big data dan Internet of Thing memang masih lama, tetapi persiapannya harus dilakukan dari sekarang. Dan, untuk menghadapi itu semua bukan menjadi tugas Negara saja, tetapi juga kami sebagai perusahaan. Itu sebabnya, kami melakukan transformasi IT untuk menghadapinya,” ujar Himawan Setiadi, IT Direktor Alfamart menjelaskan.

Lebih lanjut, Himawan menyebutkan bahwa dana yang dipersiapkan untuk transformasi IT ini sekitar 20% dari total investasi yang dipersiapkan untuk 3 tahun. Mulai dari 2015 hingga 2017 nanti. Namun, setelah itu akan ada investasi lanjutan lagi karena untuk transfromasi IT ini tidak bisa berhenti. Apalagi, untuk big data dan IoT sendiri masih belum jelas standarnya sehingga Alfamart akan terus menerus melakukan transfromasi IT.

Dalam waktu dekat, Alfamart sendiri sudah persiapkan diri untuk menjadi market place. Hanya saja, dalam tahap awal yang akan dikembangkan adalah Alfa online.

Saat ini, Alfamart sudah memiliki 11.300 outlet di seluruh Indonesia. Untuk jawa sendiri sudah hampir ada di daerah kabupaten. Sedangkan di Kalimantan sudah masuk ke Pontianak dan Samarinda. Untuk wilayah Sulawesi sudah masuk ke Menado dan Makasar. Setiap harinya, di Alfamart terjadi 4 juta transaksi. (Icha)

Permudah Pelanggan Korporat, Bharti Airtel Hadirkan Paket Unik

0

Telko.id – penawaran terbaru Airtel tawaran yakni ‘Prabayar di Pascabayar’ akan membuat hidup lebih sederhana bagi pelanggan korporat yang dipaksa untuk menggunakan dua SIM atau bahkan dua perangkat mobile karena pembatasan dalam penggunaan koneksi perusahaan untuk kebutuhan pribadi.

Paket ‘Prabayar di Pascabayar’ ini menawarkan paket data secara prabayar di tiap program pasca bayar perusahaan mereka.

Sekedar informasi, hal ini merupakan inisasi pertama pada industri telekomunikasi. Paket prabayar di pascabayar milik Airtel ini akan memberikan tuntutan untuk konektivitas data kecepatan tinggi guna mengakses media sosial, film, video, e-commerce dan aplikasi gaya hidup lainnya.

Untuk mengakses layanan terbaru ini, setiap pelanggan pada suatu perusahaan membutuhkan Airtel untuk melakukan pengisian data yang dibayar di muka berdasarkan nomor telepon mereka. Setelah itu, data yang kemudian digunakan merupakan data dari paket prayabar tadi, sehingga tidak mengganggu paket pascabayar si pengguna.

Selain itu, pengguna juga dapat melakukan isi ulang prabayar ini di semua saluran ritel prabayar, online atau langsung dari ponsel mereka sendiri.

Nantinya, Pelanggan hanya perlu melakukan isi ulang data yang digunakan dan tidak akan menjadi bagian dari tagihan Pascabayar mereka. Sementara untuk harga paket data standar prabayar mulai dari Rs. 99.

Mengomentari produk baru ini, Srinivasan Gopalan, direktur Bisnis Consumer, Bharti Airtel-India & Asia Selatan, mengatakan, “Fleksibilitas adalah inti dari proposisi pasca bayar kami, dengan Airtel myPlan menawarkan pilihan yang tak terbatas kepada pelanggan untuk membuat ‘data plan’ mobile mereka sendiri, dan sekarang dengan ‘Prabayar di Pascabayar’, kami menawarkan peningkatan fleksibilitas kepada pelanggan korporat kami untuk menyederhanakan pengalaman data mereka,” ujarnya seperti dilaporkan dari laman TelecomLead (7/3).

Gopalan menambahkan, untuk paket terbaru ini, Airtel telah menerima respon yang sangat positif dari para pelanggan korporat mereka di India.

Hadirnya paket unik dan inovatif seperti ini, nampaknya perlu diimplementasikan oleh para operator seluler di Indonesia. Mengingat, jumlah pelanggan korporat yang menggunakan paket pascabayar di Indonesia yang juga cukup besar.