spot_img
Latest Phone

Garmin Index Sleep Monitor Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin secara resmi meluncurkan Index Sleep Monitor,...

Google Photos Hadirkan Fitur Edit AI dengan Perintah Suara di Pixel 10

Telko.id - Google resmi meluncurkan fitur editing berbasis kecerdasan...

Galaxy Watch8 Series Jadi Wellness Coach Pribadi untuk Gaya Hidup Sehat

Telko.id - Samsung Galaxy Watch8 Series hadir sebagai smartwatch...

Garmin Venu X1 Dukung Performa Padel dengan Fitur Canggih

Telko.id - Garmin resmi menghadirkan Venu X1, smartwatch premium...

Garmin quatix 8, Smartwatch Maritim dengan Fitur Canggih

Telko.id - Garmin Indonesia resmi meluncurkan quatix 8, smartwatch...
Beranda blog Halaman 1467

Singtel dan Airtel Bangun IP VPN Global Bersama

0

Telko.id – Singapore Telecommunications Limited (Singtel) dan Bharti Airtel Limited (Airtel) pada hari Selasa mengumumkan bahwa mereka telah bergabung tangan untuk memberikan kecepatan tinggi, cakupan jaringan data aman untuk Asia-Pasifik, Timur Tengah, Afrika, Eropa dan Amerika Serikat.

Kedua perusahaan akan mengkombinasi sumber daya nya ke dalam satu jaringan untuk menyediakan konektivitas data kecepatan tinggi ke 325 kota di seluruh dunia melalui 370 Points of Presence (PoP). Ini akan membentuk salah satu yang terbesar Internet Protocol Virtual Private Networks (IP VPN) global.

“Dengan cakupan yang luas dari kota di India, jaringan ini membuka jalan bagi pelanggan internasional kami untuk masuk ke dalam salah satu ekonomi paling dinamis di dunia. Sebaliknya, kemitraan ini juga membuka pintu bagi perusahaan India untuk berekspansi ke luar negeri, didukung oleh jaringan IP VPN berkualitas tinggi Singtel di kota-kota bisnis utama di Asia, Eropa dan Amerika Serikat, “kata Lim Seng Kong, Managing Director Global Enterprise Business di Singtel Grup menjelaskan.

“Asosiasi ini akan sangat meningkatkan proposisi nilai kami untuk pelanggan perusahaan dengan menawarkan jangkauan global yang lebih luas dan jangkauan terbesar di India dalam satu platform. Secara khusus, ini akan menguntungkan perusahaan di farmasi, IT dan jasa serta segmen jasa keuangan, yang bercabang ke lokasi internasional pesat IT-enabled, “kata Manish Prakash, Direktur Ventures Strategis Bharti Airtel menjelaskan.

Jaringan baru akan memastikan pengalaman pelanggan yang konsisten karena mendapatkan dukungan bersama, termasuk juga operasi dan pemeliharaan sistem terintegrasi yang dikembangkan bersama.

Melalui kemitraan ini, Singtel juga memperkuat memimpin sebagai penyedia IP VPN terbesar di Asia Pasifik dengan jaringan data domestik yang kuat di Australia, India dan Singapura. (Icha)

Oh No, 3000 Karyawan Ericsson Terancam Kena PHK

0

Telko.id – PHK besar-besaran tampaknya tidak hanya akan dialami oleh karyawan Nokia saja. Penyedia infrastuktur jaringan lainnya, Ericsson, baru-baru ini juga dikabarkan akan memberhentikan setidaknya 3.000 staf selama beberapa bulan ke depan.

Langkah ini merupakan bagian dari rencana yang sudah diumumkan perusahaan, yang ingin menghemat biaya hingga 9 miliar kronor atau sekitar US$ 1 miliar, lapor GTB, Rabu (15/6).

Ericsson mengatakan kepada Reuters, program ini sesuai rencana tetapi selebihnya masih harus dilakukan sebelum program selesai … Secara paralel, seperti yang diumumkan pada tanggal 21 April, perusahaan menerapkan perubahan struktural untuk lebih mempercepat pelaksanaan strategi dan mendorong efisiensi serta pertumbuhan lebih baik.

Kepada surat kabar lokal, Svenska Dagbladet, Per Norlander, pemimpin serikat teknik di Ericsson mengatakan belum pernah mendengar tentang rencana terbaru, terkait rencana PHK ini. “Banyak yang baru saja pulih dari PHK terakhir. Kemudian hal itu terjadi lagi,” katanya.

Seperti diketahui, perusahaan melaporkan kenaikan laba bersih 49% secara year-on-year untuk kuartal pertama sebesar USD 242,6 juta, namun pendapatan ini turun 2% menjadi USD 6,4 miliar.

CEO Ericsson Hans Vestberg sebelumnya pernah berkomentar bahwa perusahaan tidak puas dengan pertumbuhan dan perkembangan profitabilitas secara keseluruhan selama tahun terakhir dan berencana melakukan serangkaian perubahan organisasi dan struktural yang bertujuan membantu merangsang perubahan haluan. Sebagai bagian dari restrukturisasi, perusahaan akan membagi keseluruhan operasinya menjadi lima unit bisnis dan satu kelompok pelanggan khusus untuk industri dan masyarakat. Disamping juga, melakukan PHK massal.

Smartfren ‘Ketagihan’ Bundling Produk Lenovo

0

Telko.id – Seakan ketagihan, Smartfren kembali melakukan kerjasama dengan vendor smartphone asal Tionkok yakni Lenovo untuk meluncurkan sebuah aplikasi baru.

Handset yang dimaksud adalah Lenovo Vibe K5 Plus. Handset yang mendukung band 5 dan band 40 milik Smartfren ini memiliki beberapa kelebihan seperti, sudah native VoLTE, sehingga pengguna tidak perlu mengunduh aplikasi smart volte Smartfren. Ini merupakan produk OMH pertama yang memiliki fitur native VoLTE, kemudian hadir juga teknologi TheaterMax yang memungkinkan konten multimedia apapun menjadi konten VR. Seperti diketahui, Virtual Realty atau VR menjadi salah satu tren yang sedang marak di dunia saat ini. VR sendiri juga menjadi salah satu ‘senjata’ dari handset ini untuk dapat diterima di pasaran Indonesia. Kelebihan lain yakni pengguna akan mendapatkan promo tarif khusus dari Smartfren yang tentunya tidak akan ditemui pada produk OMH ataupun Andromax sekalipun.

Smartfren akan memberikan tambahan bonus, yakni gratis 16 GB selama satu bulan untuk paket bundling pada handset ini. Pengguna juga akan mendapat pulsa senilai 50 ribu rupiah ketika awal aktivasi untuk 100 orang pertama.

Sukaca Purwakardjono, Division Head Device Planning and Management Smartfren berujar, “Dengan smartphone ini, pengguna dapat memanfaatkan berbagai keuntungan yang kami tawarkan dan dapat menikmati layanan 4G LTE Advanced milik Smartfren yang sudah tersebar di 188 kota dan kabupaten di Indonesia,” ujarnya pada saat peluncuran program bundling ini di Jakarta (14/6).

Seperti diketahui, layanan 4G LTE Advanced milik Smartfren sampai dengan saat ini telah mencakup 188 kota di Indonesia. Hal ini mengindikasikan bahwa pengguna tidak perlu takut kehilangan signal 4G ketika sedang mudik Lebaran, bahkan Smartfren juga telah mengantisipasi lonjakan traffik data pada mudik Lebaran tahun ini.

Di sisi lain, kerjasama kedua dengan Smartfren ini disambut baik oleh Country Lead Mobile Business Group Lenovo Indonesia, Adrie R. Suhadi. Ia mengungkapkan bahwa kerjasama ini menjadi sebuah kehormatan bagi mereka, sekaligus menjadi salah satu pelopor layanan VoLTE di Indonesia.

“Teknologi VoLTE yang dipelopori oleh Smartfren di Indonesia merupakan salah satu ‘killer technology’ di ranah 4G LTE karena menawarkan sebuah efisiensi dan kemudahan bagi tiap operator dalam hal perawatan jaringan,” tambah Adrie.

Sekedar mengingatkan, beberapa kelebihan VoLTE dibandingkan dengan panggilan voice konvensional yakni, setup call yang lebih cepat, kualitas suara HD, mampu melakukan panggilan video tanpa menggerus kuota data internet, serta menggunakan dedicated bearer yang menjadikan pengguna tetap bisa mengunduh data sambil melakukan panggilan tanpa khawatir mengalami penurunan jaringan 4G mereka ke 3G bahkan 2G.

IMG-20160614-WA0001

Sedikit mengenai spesifikasi, Lenovo Vibe K5 Plus menggunakan prosesor Qualcomm Snapdragon 615 Octa-core dengan kecepatan 1.5 Ghz sebagai dapur pacunya. Sedangkan untuk RAM, handset ini memiliki kapasitasi RAM sebesar 2GB dengan OS Android Lollipop 5.1.

Sedangkan untuk kamera, handset ini dibenamkan kamera belakang sebesar 13 MP PDAF rapid focus dan kamera depan sebesar 5 MP untuk keburuhan selfie pengguna.

Lebih lanjut, disinggung mengenai target penjualan serta jumlah subcriber pelanggan baru Smartfren, baik Lenovo dan Smartfren tidak mau memberikan angka pasti. Namun, karena ini merupakan kerjasama ekslusif, sehingga dalam smartphone ini sudah langsung di sisipi Usim 4G milik Smartfren.

Mengenai harga, Lenovo membanderol ponsel pintar ini pada harga Rp. 2.249.000,- dan 100 pembeli pertama di tanggal 16 Juni esok di 10 Gallery Smartfren akan mendapatkan VR Glasses.

Bos Lenovo Beberkan Alasan Motorola Belum Masuk Indonesia

0

Telko.id –  Smartphone dengan brand Motorola yang telah diakuisisi oleh Lenovo beberapa waktu lalu, hingga saat ini belum menginjakan kakinya di industri smartphone Tanah Air.

Padahal, smartphone yang digadang-gadang bakal menjadi smartphone untuk lini High-End Lenovo ini telah lama berkeliaran di berbagai pasar di negara lain. Lenovo Indonesia pun sejatinya sangat ingin memasukan smartphone ‘moto’ tersebut ke Indonesia. Jika berkaca pada komentar Adrie R. Suhadi, Country Lead Mobile Business Group Lenovo Indonesia beberapa waktu lalu, Ia menyatakan bahwa akan segera memasukan smartphone dengan Brand Motorola ketika sudah siap akan TKDN.

Lantas, mengapa hingga saat ini belum ada tanda-tanda Motorola akan hadir di Indonesia? Ditemui pada peluncuran Lenovo Vibe K5 Plus di Jakarta (14/5), Adrie menjelaskan alasan mereka belum menghadirkan smartphone premium Motorola di pasar Indonesia.

Ia mengungkapkan, “Kita masih menunggu assessment pabrik, karena untuk software Motorola kan agak beda, jadi karena teknologinya lebih Sophisticated sehingga perlu adanya rekanan pabrik yang sanggup mengerjakan itu,” ujarnya disela peluncuran dan program bundling Vibe K5 Plus dengan Smartfren.

Adrie juga mengakui, masalah TKDN juga masih menjadi alasan mengapa handset Motorola tak kunjung tiba di Indonesia.

“Kita juga masih menunggu kejelasan TKDN mengenai aturan software, kalau memang boleh software ya kita juga akan pelajari gimana chance nya untuk memasukan Motorola,” tambah Adrie.

Seperti diketahui, skema baru aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) untuk ponsel 4G tinggal menyisakan dua skema, yaitu 100 persen hardware atau 100 persen software. Padahal, sebelumnya pemerintah memberikan lima opsi untuk pemenuhan aturan ini.

Menurut I Gusti Putu Suryawirawan, Direktur Jenderal ILMATE Kemenperin, rata-rata industri keberatan dengan skema tersebut sehingga diputuskan untuk diubah menjadi dua skema saja.

Menanggapi hal tersebut, Adrie mengaku belum mendapatkan keterangan resmi dari Kemenperin terkait dengan skema baru ini. “Saya baru dengar, dan saya mau minta kejelasan dulu tentang peraturan yang baru ini,” jawab Adrie.

Ketika disinggung ingin memilih antara dua skema ini, Adrie menjelaskan untuk saat ini mereka masih memilih untuk hardware karena mereka sudah berinvestasi dalam pabrik perakitan.

“Sudah pasti kita akan memilih hardware karena kita sudah investasi, hanya saja kita kan juga punya Motorola, kalau Motorola ada chance untuk software ya kita akan pelajari juga tentang softwarenya, cuma saya belum mendapatkan detilnya untuk skema software,” tukasnya.

Indosat Ooredoo Sasar Pelanggan Korporate lewat Pro Freedom

0

Telko-id – Dalam era digital seperti saat ini, perusahaan membutuhkan mobilitas yang tinggi untuk tetap dapat kompetitif di pasar. Perusahaan membutuhkan tenaga kerja yang dapat bekerja kapan saja, di mana saja dan tetap dapat berkomunikasi melalui email, aplikasi kantor, social media atau bahkan video call jika dibutuhkan. Di sisi lain, perusahaan juga masih memiliki ke khawatiran ketika semua itu dilakukan maka akan terjadi lonjakan tagihan yang tidak diinginkan.

Indosat Ooredo paham dengan kebutuhan tersebut. Itu sebabnya, Indosat meluncurkan program Pro Freedom yang terdiri dari tiga komponen yakni Pro Freedom Bundling, Pro Freedom Combo dan Freedom Data Roaming.

Untuk Pro Freedom Bundling, ditujukan bagi perusahaan yang membutuhkan solusi komunikasi sekaligus juga dengan perangkatnya. Sedangkan Pro Freedom Combo, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan perusahaan terhadap komunikasi saja. Di dalamnya, terdapat empat paket pilihan yang dapat disesuaikan dengan layer managemen perusahaan. Yang terakhir adalah Pro Freedom Data Roaming yang pada bulan Juli mendatang sudah mulai dapat digunakan.

“Semua paket yang tersedia menganut 4 kelebihan yang memang sangat dibutuhkan oleh perusahaan menuju era digital,” ujar Herfini Haryono, Director & Chief Wholesale & Enterprise Officer Indosat Ooredoo menjelaskan. Keempat kelebihn itu adalah tanpa batas waktu, bonus unlimited kuota 4G, unlimited telepon dan SMS antar Indosat maupun antar operator. Terakhir adalah bebas khawatir tagihan data roaming.

Herfini juga menambahkan bahwa dengan adanya program Pro Freedom ini, Indosat mengharapkan bahwa pelanggan bisnis atau korporasi juga dapat terbebaskan dari kerumitan dan keterbatasan dalam menyediakan fasilitas komunikasi bagi karyawannya untuk meningkatkan produktifitas kerja.

Dengan adanya program ini, Herfini berharap mampu menambah jumlah pelanggan korporate nya yang saat ini masih berjumlah 4000 pelanggan. “Tidak semua pelanggan korporat ini menggunakan layanan mobile Indosat karena kami memiliki solusi paling lengkap di telekomunikasi. Namun, dengan adanya program ini maka kami berharap, pelanggan korporat yang sudah ada tersebut menambah lagi dengan paket Pro Freedom ini,” ujar Herfini optimis.

Saat ini, revenue dari pelanggan korporate ini sekitar 20% dari total revenue perusahaan. Sumbangan dari mobile sendiri mencapai 25% dari total revenu korporat. “Angka ini akan terus meningkat seiring dengan adanya layanan M2M dan IoT yang terus dikembangkan oleh Indosat,” ujar Herfini menjelaskan. (Icha)

Tak Lama Lagi Smart Home Bakal Booming

0

Telko.id – Dengan mulai berkembangnya Internet of Things, maka smart home juga akan ikut berkembang karena termasuk di dalamnya. Namun, ada masalah yang dihadapi ketika smart home akan tumbuh pesat. Hal ini disebabkan oleh banyak nya vendor, device dan protokol yang berbeda sehingga tidak dapat berkomunikasi secara maksimal semuanya.

Padahal, potensi smart home di era internet of things ini sangat luar biasa. Dengan jumlah perangkat internet IoT yang diperkirakan akan meningkat dari 1,6 miliar di 2014 menjadi 20 hingga 46 miliar di 20201. Sebagian dari itu semua ada perangkat smart home. Itu sebabnya, para operator jaringan sedang mencari cara-cara baru untuk membantu pelanggan memanfaatkan Internet of Things dalam semua aspek kehidupan mereka.

Dengan semua persoalan itu semua, Nokia menawarkan Gateway smart home. Solusi dalam satu kotak terpadu untuk para operator yang memungkinkan pelanggan memonitor dan mengontrol segala sesuatu yang berada di dalam rumah mereka dengan mudah melalui sebuah smartphone atau tablet, termasuk sensor temperatur dan gerak, sensor pintu dan jendela, saklar lampu dan kamera sekuriti.

Solusi ini juga mampu mendukung berbagai sensor, plug serta beragam perangkat internet penting lainnya untuk keamanan rumah, otomatisasi dan layanan meteran cerdas, serta memberikan konsumen pengalaman plug-and-play yang sederhana tetapi sepenuhnya terpadu.

“Pasar Smart Home yang luas ini baru saja tumbuh. Sebagai sebuah segmen IoT terdepan, masih terbuka potensi pertumbuhan pesat serta peluang-peluang revenue baru bagi para operator. Namun demikian, menyediakan interoperabilitas di antara berbagai perangkat sangat penting untuk pertumbuhan. Operator harus semakin memastikan bahwa perangkat smart home residensial yang mereka luncurkan harus dapat mendukung berbagai protokol dalam satu perangkat, termasuk Wi-Fi, ZigBee dan Z-Wave,” ujar Jonathan Collins, Direktur Penelitian Smart Home di ABI Research menjelaskan kendala yang perlu dicarikan solusinya demi pertumbuhan internet of things ke depan.

Nokia jeli melihat peluang ini. Federico Guillén, Presiden Fixed Networks Nokia mengatakan bahwa dengan pertumbuhan pesat IoT dan kenaikan jumlah perangkat cerdas di rumah, konsumen residensial mencari sebuah solusi tunggal yang memiliki cara pemasangan yang sederhana serta pengelolaan yang mudah. Dalam pasar yang terfragmentasi, operator jaringan memiliki peluang unik untuk dapat menonjol dari pemain-pemain OTT lain serta menempatkan diri mereka sebagai provider smart home masa depan.

Guillén menambahkan bahwa Solusi Smart Home Nokia menawarkan operator peluang untuk berada di depan di trend IoT serta memberikan konsumen sebuah solusi plug-and-play yang sepenuhnya interoperable dengan teknologi-teknologi dan standar-standar Wi-Fi terkemuka yang dibutuhkan untuk mengelola berbagai perangkat dan aplikasi cerdas.

“Solusi ini juga akan membantu operator menyediakan layanan otomatisasi dan sekuriti smart home baru yang dapat menghasilkan peluang revenue tambahan dan lebih memperkuat loyalitas konsumen,” ujar Federico Guillén menambahkan.

Dengan menggunakan Gateway Smart Home dari Nokia, sangat memungkinkan operator untuk merampingkan dan menyederhanakan instalasi. Untuk itu, solusi Smart Home Nokia menyediakan tiga elemen penting untuk para operator jaringan. Elemen pertama adalah sebuah perangkat yang berfungsi sebagai Optical Network Terminal (ONT), gateway residensial dan smart home. Kedua adalah sebuah aplikasi selular (IOS dan Android) untuk mengontrol rumah. Dan terakhir, sebuah platform pengelola end-to-end untuk mengontrol ekosistem Smart Home, dengan beberapa standar penggunaan dan pengelolaan yang telah diatur sebelumnya untuk seluruh perangkat cerdas yang ada di rumah.

Solusi ini akan tersedia untuk seluruh operator jaringan di akhir 2016. Dengan adanya, smart home gateway baru ini memberikan cara sederhana tetapi sepenuhnya terpadu untuk menggelar solusi pada teknologi over-the-top lainnya serta dapat membantu operator jaringan mendapatkan bagian dari pasar smart home yang tengah berkembang ini, yang diprediksi akan tumbuh 24% hingga mencapai $39 miliar antara 2015 dan 20202.

Solusi ini juga merupakan tambahan pada portfolio IoT Nokia, yang dalam enam bulan terakhir telah berkembang dengan beberapa infrastruktur jaringan termasuk layanan-layanan IoT, solusi-solio vertikal khusus seperti IoT Device, IoT Community dan juga IoT platform and gateway yang telah diluncurkan baru-baru. (Icha)

Luncurkan Dua Handset 4G, Bagaimana Dengan TKDN Huawei?

0

Telko.id – Huawei untuk lini smartphone yang kini menjadi vendor smartphone terbesar ketiga di dunia kembali menghadirkan produk baru di pasaran Indonesia. Seperti diketahui, penjualan handset Huawei di beberapa tahun terakhir memperlihatkan grafik yang meningkat sehingga mereka berhasil menduduki peringkat ketiga di dunia. Sekadar informasi, Q1 peringkat tiga dengan pendapatan sebesar 28 juta USD.

Bersamaan dengan bulan suci Ramadhan sekaligus menyambut hari raya Idul Fitri tahun ini, Huawei menghadirkan dua smartphone terbaru dikelas menengah yang diklaim memiliki spesifikasi terbaik dikelasnya. Tidak tanggung-tanggung, dua smartphone yang bernama GR3 dan GR5 ini memiliki desain premium dengan balutan logam alumunium.

Lo Khin Sheng, Sales Director Huawei Device Indonesia menyebutkan, “Saya sangat confidence dengan hero product ini agar dapat memenuhi target 10% di tahun 2016, ” ujarnya pada saat peluncuran kedua smartphone terbaru Huawei di Jakarta (14/6).

Lebih lanjut mengenai spesifikasi, kedua smartphone ini juga mengandalkan fitur kamera sebagai senjata mereka untuk meraup banyak pengguna di pasar Indonesia.

Kedua handset ini dibenamkan kamera sebesar 13 Megapiksel untuk rear kamera serta 5 Megapiksel untuk front kamera yang dihadirkan.

DSC_0013_1

Untuk fingerpirnt yang dihadirkan juga merupakan fingerprint generasi kedua dan diklaim sebagai ‘King Fingerprint’,
Dalam kondisi tangan lembab, fingerprint GR5 masih bisa membaca sidik jari pengguna. Bisa juga digunakan untuk mengcapture foto serta menerima panggilan masuk.

Huawei GR5 ditenagai oleh prosesor Qualcomm Snapdragon 616 Octa-core. Sedangkan pada GR3 menggunakan prosesor Octa-core pabrikan Mediatek. Untuk UI sendiri, kedua handset terbaru dari Huawei ini menggunakan EMUI 3.1 yang di develope sendiri oleh Huawei.

Berbicara mengenai konektifitas, GR5 didukung dengan 4G cat4, yang memiliki kecepatan hingga 150 Mbps. Untuk 4G sendiri, kedua ponsel ini mendukung 4G FDD dan TDD. Untuk GR5, smartphone ini mendukung FDD pada band 1/5/6/8/19 sedangkan untuk TDD, mampu mendukung band 40, sehingga smartphone ini bisa menggunakan konektivitas 4G dari seluruh operator 4G di Indonesia.

Sementara untuk GR3, konektivitas 4G yang disediakan untuk FDD ada pada band 1/3. Sedangkan untuk TDD pada band 38/39/40/41. Mengenai harga dan ketersediaan, kedua perangkat ini hadir di beberapa situs e-commerce, Erafone dan outlet resmi Huawei. Untuk harga, Huawei GR5 dibanderol pada Rp. 3.599.000,- sementara GR3 dibanderol dengan harga 2.699.000,-

Jumlah TKDN

Berbicara mengenai smartphone 4G, tentunya akan saling terkait dengan peraturan TKDN di Indonesia. Sampai dengan saat ini, Huawei telah memenuhi sekitar 20% kandungan lokal mereka, melalui pabrik perakitan mereka yang ada di Surabaya.

Sementara untuk unsur software, Huawei mengungkapkan akan menunggu keputusan final dari pemerintah mengenai unsur software tersebut.

Operator Vimplecom Pilih Ericsson untuk Dandani Infrastruktur TI

0

Telko.id – Banyak cara ditempuh operator untuk meningkatkan kelincahan serta memperkecil biaya. Salah satunya dengan melakukan upgrade pada sistem back office. Operator Vimpelcom, dalam hal ini menempuh jalur serupa. Lewat sebuah kesepakatan bernilai US$ 1 miliar, perusahaan asal Belanda ini memilih Ericsson untuk mendandani infrastruktur TI-nya.

Proyek ini meliputi operasi Vimpelcom di 11 negara, dan akan menghasilkan upgrade pada sistem pendukung bisnis (BSS) perusahaan menjadi ke digital sepenuhnya dalam upaya mempercepat pengembangan produk dan layanan, lapor Total telecom, Selasa, (14/6).

Selain itu, Vimpelcom juga akan menyebarkan analisis real-time untuk menawarkan layanan pribadi kepada pengguna akhir. Harapannya, proyek ini dapat menghasilkan penghematan signifikan pada sisi opex.

“Sistem digital baru akan membantu kami lebih baik dalam merespon pelanggan, disamping juga memusatkan dan menyederhanakan bisnis, menciptakan operasi yang ramping dan lincah yang akan menghasilkan struktur biaya yang lebih efisien di seluruh area cakupan kami,” kata Jean-Yves Charlier, CEO Vimpelcom , dalam sebuah pernyataan.

Menurut Vimplecom, proyek transformasi akan mempercepat strategi berkaitan dengan hiburan mobile, IoT, dan jasa keuangan, di samping tentunya komunikasi.

“Dalam dunia yang terhubung sepenuhnya, kesuksesan untuk operator membutuhkan kinerja, fleksibilitas, dan efisiensi,” kata CEO Ericsson Hans Vestberg.

Keunikan BSS Ericsson sebagai konsep layanan, dikombinasikan dengan kemampuan teknologi perusahaan, diakui Vestberg akan mendukung Vimpelcom dalam mewujudkan ambisinya sementara memposisikan perusahaan untuk pertumbuhan lebih lanjut seiring dengan besarnya dampak ICT pada industri.

Dibeli Microsoft Rp 350 Triliun, LinkedIn Tak akan Berubah

0

Telko.id – Perlahan tapi pasti, Microsoft mulai menapakkan kakinya di media sosial. Kesepakatan terbaru, dimana perusahaan telah setuju untuk mengakuisisi LinkedIn sebesar USD 26,2 miliar atau setara Rp 350 triliun, adalah buktinya.

Berdasarkan kesepakatan, yang mencakup kas bersih LinkedIn, perusahaan akan mempertahankan merek, budaya dan kemandiriannya. Dan Jeff Weiner, seperti diungkapkan bos Microsoft Satya Nadella, akan tetap menjadi CEO.

Baik Weiner maupun Reid Hoffman, chairman, co-founder dan pemegang saham pengendali di LinkedIn, mengaku mendukung sepenuhnya transaksi ini, yang diharapkan akan tuntas sebelum tahun 2016 berakhir.

Proses akuisisi LinkedIn ini akan dibayar secara tunai, dimana setiap lembar saham LinkedIn dihargai USD 196 atau sekitar Rp 2,6 juta, lapor The verge. Sementara itu, kabar akuisisi oleh Microsoft ini sendiri langsung berimbas pada saham perusahaan yang terdongkrak naik sebesar 48%.

Microsoft akan membiayai transaksi terutama melalui penerbitan saham baru. Setelah penutupan, Microsoft akan melaporkan keuangan LinkedIn di bawah segmen Productivity and Business Processes.

Saat ini, seperti dilaporkan Telecompaper, Selasa (14/6), akuisisi masih menunggu persetujuan dari pemegang saham LinkedIn, pun demikian dengan regulasi dan ketentuan lainnya.

Setelah proses akuisisi rampung, Microsoft berencana untuk mendorong pertumbuhan LinkedIn lebih jauh lagi, dan memperluas penggunaan layanan berlangganan Microsoft Office 365 dan Dynamics untuk melengkapi setiap orang maupun organisasi di seluruh dunia.

Dalam beberapa tahun terakhir jaringan profesional LinkedIn terus mengalami pertumbuhan yang signifikan, dengan pengguna tumbuh 19 persen setahun dan saat ini menjadi 433 juta pengguna.

Tahun lalu, LinkedIn telah meluncurkan versi baru dari aplikasi mobile-nya untuk meningkatkan jumlah pengguna mereka, disamping menambahkan fitur newsfeed untuk anggotanya.

TKDN dan OnePlus yang Tumbang

0

Telko.id – Aturan pemerintah tentang Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), yang mengharuskan setiap vendor smartphone memasukan minimal 20% unsur lokal ke dalam setiap handset 4G LTE miliknya, mulai menelan korban. Belum lama ini, vendor asal Tiongkok, OnePlus dipastikan meninggalkan pasar Indonesia.

Walaupun belum diketok palu, peraturan yang dimaksudkan agar Indonesia dapat bermain lebih jauh dan bukan hanya sekadar menjadi pasar ini memang tak bisa dipungkiri telah membuat ‘pening’ sejumlah produsen smartphone. Pasalnya, investasi lebih mau tak mau harus mereka kucurkan, jika ingin tetap berjualan di Indonesia. Entah itu dengan cara membangun pusat Research and Development (R&D), bekerjasama dengan pabrik lokal dalam hal perakitan smartphone, ataupun melakukan investasi pada software.

Dari segi manfaat, aturan ini tentu saja membawa dampak positif bagi negara. Karena selain dapat menyerap banyak tenaga kerja lokal melalui pabrik perakitan smartphone yang dibangun, keinginan Pemerintah untuk memasukkan unsur software ke dalam TKDN juga memberikan peluang bagi startup dan pengembang lokal untuk mulai unjuk gigi di kancah internasional.

Bagi produsen smartphone sebesar Samsung, atau Lenovo, aturan TKDN mungkin bukan hal yang tidak mungkin untuk diwujudkan. Tapi bagaimana dengan produsen kecil, yang pasarnya bahkan belum stabil di tanah air?

Bukan hal yang mudah, pastinya. Dan itu dibuktikan oleh OnePlus, yang baru-baru ini terpaksa angkat kaki dari tanah air.

Peraturan Pemerintah yang mengharuskan dimasukannya kandungan lokal, diakui cukup memberatkan oleh perusahaan startup asal Tiongkok ini.

“Karena beberapa perubahan regulasi baru-baru ini, kita tidak akan dapat menjual produk baru di Indonesia sampai pemberitahuan lebih lanjut,” ujar Ryan Fenwick, Head of Communications OnePlus Global, seperti dilaporkan CNN Indonesia.

Fenwick menambahkan, sebagai perusahaan startup, manufaktur OnePlus harus tetap terpusat untuk menjaga produksi dan biaya lebih murah. Dengan begitu, perusahaan dapat memberikan pengalaman terbaik secara keseluruhan untuk pelanggan di seluruh dunia.

Saat ini, OnePlus menjadi perusahaan pertama yang hengkang dari pasar Indonesia. Bukan tidak mungkin ke depannya akan disusul perusahaan lainnya, khususnya yang ‘tidak kerasan’ dengan rencana Pemerintah untuk memberlakukan TKDN. Pun, meski pemerintah masih terbilang ‘labil’ dalam menetapkan skema terbaik untuk TKDN, yang saat ini menjadi lima skema.

Sekedar informasi, Xiaomi dan Apple pun hingga kini belum mengeluarkan produk terbaru mereka di Tanah Air. Alasan serupa disebut-sebut menjadi penyebabnya.

Masalah lain yang ditimbulkan atas peraturan ini adalah dengan maraknya smartphone ‘BM’ yang mejeng di beberapa situs e-commerce. Hadirnya ponsel ‘Ilegal’ ini juga tak bisa dipungkiri telah merugikan negara. Belum lagi, ditambah ulah nakal sejumlah produsen smartphone yang kerap ‘mengakali’ TKDN demi tetap berjualan di tanah air.

Menarik pastinya, untuk melihat sejauh mana dampak aturan TKDN ini ke depan, dan melihat siapa saja kira-kira yang mampu bertahan atau tumbang. [ak/if]