spot_img
Latest Phone

Garmin Index Sleep Monitor Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin secara resmi meluncurkan Index Sleep Monitor,...

Google Photos Hadirkan Fitur Edit AI dengan Perintah Suara di Pixel 10

Telko.id - Google resmi meluncurkan fitur editing berbasis kecerdasan...

Galaxy Watch8 Series Jadi Wellness Coach Pribadi untuk Gaya Hidup Sehat

Telko.id - Samsung Galaxy Watch8 Series hadir sebagai smartwatch...

Garmin Venu X1 Dukung Performa Padel dengan Fitur Canggih

Telko.id - Garmin resmi menghadirkan Venu X1, smartwatch premium...

Garmin quatix 8, Smartwatch Maritim dengan Fitur Canggih

Telko.id - Garmin Indonesia resmi meluncurkan quatix 8, smartwatch...
Beranda blog Halaman 1465

Ini Statement Resmi Indosat Ooredoo Tentang Promo Sindir Telkomsel

0

Telko.id – Dunia telekomunikasi Indonesia saat ini tengah menghadapi tantangan yang berat. Program pemerintah Indonesia untuk membangun negara melalui dunia digital dan antusiasme masyarakat untuk memajukan diri melalui kegiatan online, belum bisa segera dijalankan dengan mulus karena penyediaan layanan komunikasi dan akses informasi, utamanya di luar Jawa, belum kompetitif.

Penguasaan pasar luar Jawa yang sangat besar oleh satu penyedia jasa telekomunikasi mengakibatkan turunnya affordability masyarakat. Hal ini berarti akan menghambat laju penetrasi pengguna atau menghambat peningkatan jumlah masyarakat yang bisa masuk ke dunia digital dan melakukan kegiatan online.

Pasar di luar Jawa, saat ini dikuasai oleh satu penyelenggara yang menguasai lebih dari 80% pasar telekomunikasi. Menurut ketentuan UU tentang persaingan usaha, jika terjadi penguasaan pasar lebih dari 50%, maka patut dianggap telah terjadi praktek monopoli sehingga negara harus hadir untuk menciptakan persaingan usaha yang sehat. Kehadiran penyelenggara lain secara seimbang sangat penting untuk menjamin tersedianya layanan komunikasi dan akses informasi yang kompetitif sehingga lebih terjangkau (affordable) oleh masyarakat.

“Melihat kondisi ini, Indosat Ooredoo berusaha memasuki pasar luar Jawa dengan misi untuk memberi pilihan kepada masyarakat. Semua paham bahwa tidak mudah menembus pasar yang sudah monopolistik. Karena itu, Indosat Ooredoo mencoba menjalankan gagasan program tarif telepon Rp.1 per detik ke semua operator yang diharapkan dapat menarik perhatian masyarakat luas di luar jawa. Program ini telah kami jalankan sejak 10 Juni 2016 dengan tagline #buktikanRp1, dan tarif tersebut telah beredar di beberapa tempat sejak Desember 2015,” kata Deva Rachman,Group Head Corporate Communications Indosat Ooredoo, dalam jawaban tertulisnya.

Deva juga menambahkan bahwa sosialisasi tarif Rp. 1 per detik dilakukan melalui kegiatan edukasi dan testimoni pelanggan. “Program ini kami jalankan sebagai bagian dari program akuisisi 1 juta pelangan dalam program Rp 1 per detik ke semua operator di luar Jawa. Komunikasi langsung dengan masyarakat ini kami yakini sebagai cara yang paling efektif dalam rangka menembus pasar yang terlanjur monopolistik. Tentu sangat menarik untuk mendengar langsung testimoni mereka yang sebelumnya tidak memiliki pilihan lain di pasar. Alhamdulillah berhasil sesuai yang diharapkan,” tutur Deva lebih lanjut.

Penguasaan pasar telekomunikasi di luar Jawa oleh satu penyedia layanan yang bersifat monopolistik membuat masyarakat menjadi rentan terhadap kenaikan tarif layanan yang terang-terangan ataupun yang diam-diam. Survey yang dilakukan kepada pelanggan di luar Jawa menunjukkan tingginya tarif layanan. Di beberapa daerah, para pelanggan harus membayar 7 kali lipat lebih mahal. Pelanggan bahkan sering tidak menyadari adanya kenaikan harga yang dikenakan dalam segmen-segmen waktu serta hari-hari tertentu.

Menurut Deva, Indosat Ooredoo menawarkan produk yang murah, skema tarif yang sederhana dan tidak kompleks, dimana produk tarif yang ditawarkan sangat transparan tanpa pemberlakuan segmen waktu dan hari. Produk ini mendapat sambutan baik di masyarakat dimana mereka bersedia melakukan testimoni atas tarif ini secara sukarela.

“Terkait testimoni yang spesifik menyebut nama operator lain telah kami tarik agar tidak menimbulkan salah paham,” sahut Deva menjelaskan.

Indosat Ooredoo selalu berupaya untuk hadir di luar Jawa agar dapat memberikan alternatif pilihan layanan kepada masyarakat disana. Namun terkendala beberapa hal seperti perilaku persaingan yang tidak sehat serta biaya interkoneksi yang masih terlalu tinggi.

“Banyak produk-produk kami diborong di pasar oleh pihak kompetitor, shop sign kami dipaksa untuk diganti dengan shop sign kompetitor serta outlet-outlet yang menjual produk kami banyak mendapatkan ancaman oleh pihak kompetitor dan diminta agar tidak menjual Kartu Perdana kami,” ujar Deva menyesalkan.

Indosat Ooredo merasa bahwa masyarakat di luar Jawa berhak mendapatkan layanan komunikasi dan akses informasi yang lebih terjangkau untuk kemajuan sosial dan perekonomiannya. Itu sebabnya, Indosat Ooredoo akan terus berjuang memberikan yang terbaik kepada pelanggan dengan memberikan harga yang wajar, jujur dan terbuka.

“Kami berusaha untuk melayani masyarakat dengan hadir di pasar secara kompetitif yang sehat,” ujar Deva menjelaskan.

Indosat Ooredoo pun menghimbau kepada semua pihak yang terkait bahwa kondisi ini harus segera dibenahi. Baik dari sisi pemerintah maupun semua pihak yang berwenang melakukan penegakan regulasi untuk mewujudkan persaingan usaha yang sehat.

“Dengan kita bersaing sehat, masyarakat bisa menikmati layanan komunikasi dan akses informasi yang terbaik bagi peningkatan kualitas masyarakat dan perekonomian nasional,” ujar Deva sebagai penutup. (Icha)

Wow, Pengguna Smartfren Bisa Gunakan Wifi Untuk ‘Nelpon’?

0

Telko.id – Smartfren tengah berusaha untuk menghadirkan kemudahan lagi bagi para pengguna mereka dengan menghadirkan Voice Over Wifi (VoWifi). Meskipun belum diluncurkan secara resmi, namun operator 4G itu telah memperkenalkan dan melakukan ujicoba fiur ini kepada awak media.

Ditemui pada workshop 3CA yang berlokasi di kantor jaringan mereka di BSD, Tangerang Selatan(17/6). Smartfren mendemonstrasikan secara langsung layanan ini.

Voice over wifi sendiri nantinya memungkinkan pengguna Smartfren untuk menerima atau melalukan panggilan menggunakan jaringan wifi milik provider mana saja dengan syarat, pengguna harus bermigrasi ke jaringan 4G LTE milik mereka terlebih dahulu.

Jika demikian, tentu saja hal ini akan memberikan dampak yang positif kepada pengguna, dikarenakan mereka dapat memanfaatkan akses wifi publik untuk menghubungi orang lain.

Ketika dilakukan demo, fitur ini ternyata berjalan pada layanan VoLTE milik Smartfren. Pengguna hanya tinggal mengunduh aplikasi Smart VoLTE milik Smartfren yang tersedia di playstore, kemudian seperti biasa memasukan nomor 4G mereka sebagai ID dan tinggal mencoba untuk memanggil rekan yang ada di kontak. Jika smartphone pengguna sudah native VoLTE, maka mereka tidak perlu mengunduh aplikasi Smart VoLTE tadi.

Si penerima hanya tinggal menerima panggilan saja seperti layaknya panggilan biasa. Untuk penerima yang menggunakan jaringan 4G milik Smartfren, kelebihan lain dari VoWifi ini adalah bisa juga digunakan untuk melakukan panggilan video. Karena ini berdasarkan pada VoLTE, baik si pemanggil dan si penerima tidak akan dikenakan biaya data untuk streaming video call tersebut.

Pada ujicoba tadi juga dilakukan ke operator lainnya. Terbukti, panggilan melalui wifi yang ditujukan ke operator selain Smartfren berjalan lancar. Namun, karena operator tadi belum menghadirkan VoLTE, fitur video call tidak bisa terhubung.

Masalah kedepannya tentu akan menghinggapi Smartfren. Pasalnya, mereka perlu bekerjasama dengan operator penyedia wifi yang lain. Lagipula, akses free wifi yang benar-benar gratis pun belum banyak tersedia di Indonesia.

Belum lagi masalah regulasi yang belum mengatur tentang panggilan ini. Karena kedepannya, panggilan ini tentunya akan digunakan untuk lintas operator atau offnet, yang tentunya akan menimbulkan tarif interkoneksi, dan siapa yang akan menanggung tarif tersebut? Smartfren? Penyedia Wifi? Atau pengguna? Well, kita tunggu saja.

Ujicoba 3CA Smartfren Sentuh 200 Mbps

0

Telko.id – Smartfren, operator 4G yang saat ini memiliki cakupan hingga 188 kota untuk LTE Advanced ini, mengajak tim Telko.id untuk sama-sama melakukan ujicoba 3CA atau 3 Carier Aggregation.

Seperti diketahui, 3CA akan memberikan koneksi yang lebih stabil dibandingkan 4G milik operator lainnya. Smartfren juga merupakan operator pertama di Indonesia yang melakukan inovasi ini. 3CA menjanjikan kecepatan internet yang lebih besar dari 200 Mbps serta memastikan layanan streaming yang tidak akan putus.

“Karena kita memiliki tiga CA, yang menjadi satu-satunya di Indonesia dan kita memiliki teknologi FDD dan TDD. Terimakasih untuk Nokia dan Qualcomm yang telah membantu mendevelope teknologi ini, khususnya untuk Qualcomm yang telah menyediakan device untuk ujicoba ini,” ujar Christian Daigneault, CTO Smartfren pada workshop 3CA di BSD (17/6).

Christian menambahkan, “We bring the capability to the network end of this year, but network capability from now for Big City and major city,” imbuh Christian bersemangat.

DSC_0060(1)

Pada Ujicoba kali ini, Qualcomm berkontribusi dalam menyediakan perangkat Mobile Testing Prototype yang mampu mendukung jaringan mobile broadband super cepat ini.

Shanedy Ong, Country Director Qualcomm Indonesia menyebutkan, “Saat ini perkembangan teknologi sudah sangat pesat, dan smartfren sudah bicara tentang LTE Advanced karena mereka sudah menjalankan Carier Aggregation (CA),” ujarnya.

DSC_0061

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Nokia membantu Smartfren untuk mendeploys 4G di Wilayah Barat Indonesia. Nokia mendukung dalam hal network, yakni Radio serta Core network di daerah Sumatera, Jawa Barat dan Jakarta. Sekadar Informasi, Pada tahun 2020 nanti, Nokia juga mencanangkan akan mendukung 1000 kali kapasitas lebih besar dari saat ini dan tentunya menurunkan tingkat latency.

Kembali kepada 3CA, Capaian Smartfren ini menjadikan mereka operator 4G pertama di Indonesia yang telah menyentuh angka lebih dari 200 Mbps. Untuk awal, mereka akan mengalirkan jaringan super cepat ini pada 22 kota di Indonesia.

Namun, untuk saat ini jaringan 3CA mereka masih belum diluncurkan secara resmi. Salah satu penghalang adalah belum tersedianya handset dengan kemampuan chipset Cat9 di Indonesia.

Bahkan, sampai dengan saat ini saja, jaringan LTE Advanced Smartfren dengan 2 Carier masih sedikit digunakan oleh pelanggan mereka karena hanya sebagian kecil saja pengguna mereka yang menggunakan handset 4G cat6, sedangkan untuk cat9 sendiri belum tersedia di pasaran Indonesia.

Smartfren juga mengungkapkan, bahwa Kegunaan LTE Advanced lebih ditujukan untuk Streaming HD Video, Download foto hires, serta berguna untuk transfer data ukuran besar dengan cepat.

3CA Smartfren sendiri menggunakan satu carier di band 5 dan 2 carier di band 40. Qualcomm sendiri menyediakan chipset snapdragon 808 dan 820 yang telah mendukung 4G Cat 9. LTE Advanced nantinya akan membawa end user ke level yang lebih tinggi dalam hal services.

Sekadar informasi, saat ini 4G Smartfren untuk multi carier atau tanpa aggregator memiliki range kecepatan antara 2 hingga 10 Mbps, sementara untuk LTE Advanced dengan dua Carier, Smartfren menargetkan range kecepatan dari 10 hingga 40 Mbps. Sementara untuk 3CA, mereka mematok range kecepatan antara 40 hingga 200 Mbps bahkan lebih dari itu, tergantung dari seberapa banyak pengguna yang menggunakan 3CA mereka kedepannya.

Sementara kemungkinan kedepannya chipset premium Qualcomm yang mendukung 3CA akan digunakan pada Andromax, Shenedy mengatakan ada kemungkinan tapi belum untuk waktu dekat.

Setelah Blokir Netflix, Telkom Gandeng iflix Hadirkan Konten Hiburan

0

Telko.id – Medio Januari 2016 lalu, Telkom Group menolak kehadiran Netfilx, bahkan melakukan pemblokiran. Layanan video streaming Netflix dipastikan tak akan bisa diakses melalui broadband Indihome, WiFi.id, dan akses seluler Telkomsel. Alasannya adalah Netflix dianggap tidak memenuhi regulasi di Indonesia dan banyak memuat konten berbau pornografi.

 

Bagaimana dengan iflix yang baru saja digandeng oleh Telkom untuk memberikan layananTV Internet. Bedanya adalah iflix sudah berbadan hukum tetap dan bekerja sama dengan operator telekomunikasi di Indonesia. Itu sebabnya, iflix bisa dinikmati oleh masyarakat Indonesia.

Pada awal kehadirannya, iflix sebagai layanan TV Internet terkemuka di Asia Tenggara, mengumumkan bahwa masyarakat Indonesia dapat mendaftarkan dan mencoba layanan iflix gratis selama 30 hari di website iflix. Layanan yang ditawarkan adalah akses penuh ke semua fitur iflix, beragam acara TV, film, dan hiburan lain tanpa harus menyertakan kartu kredit atau rincian pembayaran untuk berpartisipasi.

Sayang layanan ini masih diberikan terbatas pada pelanggan Telkom Indonesia saja atau pelanggan fixed line Telkom. Baik pelanggan baru maupun pelanggan lama Telkom IndiHome akan mendapatkan layanan iflix selama 12 bulan, tanpa biaya tambahan.

Yang diperoleh pelanggan Telkom adalah Akses unlimited ke katalog iflix yang terdiri dari ribuan tayangan perdana eksklusif, acara TV peraih penghargaan internasional, film-film blockbuster, konten Asia serta konten lokal populer, program anak-anak dan lainnya. Lalu, dapat pula mengakses ke layanan iflix dengan menggunakan hingga 5 perangkat sekaligus, meliputi ponsel, laptop, tablet, TV, dan perangkat terhubung lainnya.

Pelanggan Telkom pun dapat mengunduh acara TV dan film favorit untuk menonton secara offline tanpa henti, ketika tidak terhubung pada jaringan internet. Yang menarik, ketika sudah menjadi pelanggan iflix, bisa menonton program yang berbeda pada 2 perangkat yang berbeda secara bersamaan.

Iflix pun menawarkan beragam konten karena sudah kerjasama kerja sama lebih dari 100 distributor dan studio film di seluruh dunia, iflix menawarkan berbagai pilihan serial TV ikonik terdepan dan film-film favorit, baik lokal maupun internasional yang tersedia di masing-masing wilayah.

Dari ratusan tayangan terbaik yang kini telah tersedia di iflix antara lain adalah The Flash, Arrow, Gotham, dan How I Met Your Mother. Serial TV peraih penghargaan Emmy® yang fenomenal, Mr. Robot dan Fargo, bersama dengan tayangan terlaris The Real O’Neal, The Family, Sons of Liberty, dan The Magicians merupakan tayangan perdana eksklusif dari katalog iflix yang tersedia untuk pertama kalinya di Indonesia.

iflix juga menawarkan berbagai pilihan program lokal, film-film box office, serial TV populer, dan tayangan eksklusif favorit Indonesia.

Ketika masa 30 hari selesai maka pelanggan dapat Langganan ritel bulanan untuk akses unlimited layanan iflix sebulan penuh akan dibanderol dengan harga menarik sebesar Rp. 39.000. Sedangkan langganan ritel tahunan akan menerima diskon 20% dari tarif bulanan, akan dibanderol dengan harga yang menakjubkan sebesar Rp 375.000 per tahun. Selain itu, pelanggan Telkom IndiHome akan mendapatkan layanan iflix selama 12 bulan, dibundel dengan paket berlangganan yang sudah yang ada.

Kini iflix tersedia di Malaysia, Thailand, Filipina, Indonesia, dan akan terus mengembangkan layanannya lebih luas lagi untuk sejumlah pasar utama di Asia Tenggara dalam beberapa bulan mendatang. (Icha)

Qualcomm Punya Solusi Untuk Bantu DKI Atasi Kemacetan

Telko.id – Macet, sudah menjadi makanan keseharian masyarakat di Jakarta. Tidak lama lagi, pemerintah Jakarta akan memberlakukan mesin Electronic Road Pricing atau ERP di beberapa wilayah. Sebenarnya, Qualcomm memiliki solusi yang lebih efisien dibandingkan dengan ERP.

“Kami punya solusi yang lebih baik dibandingkan dengan sistem ERP yang akan diterapkan oleh pemerintah DKI,” ujar Shannedy Ong, Sr. Director and Country Manager Qualcomm Indonesia.

Solusi yang dimaksud oleh Shannedy ini adalah menggunakan teknologi mobile yang memang menjadi kepiawaian dari Qualcomm. Dimana, setiap kendaraan dapat dipasang chipset dari Qualcomm dan nanti yang akan melakukan pemantauan adalah BTS dari para operator. Sehingga tidak perlu menggunakan gerbang khusus seperti ERP.

Saat ini, memang Qualcomm baru akan melakukan pendekatan pada pemerintah DKI Jakarta bersama dengan partner nya. Partner dari Qualcomm ini yang nanti nya akan mengembangkan aplikasi yang mendukung program dari pemerintah DKI sebagai solusi kemacetan tersebut.

“Bahkan, kami sudah siap melakukan point of concept dan akan kami perlihatkan pada pemerintah DKI,” ujar Shannedy menambahkan.

Solusi ini sendiri merupakan konsep internet of thing yang merupakan turunan dari smart city yang dapat menjadi jawabab dari masalah yang dihadapi oleh pemerintah.

Hanya saja, yang menjadi kendala ketika solusi ini diterapkan adalah untuk menanamkan chipset pada kendaraan yang sudah beredar di pasar. Pasti ada biaya yang harus dikeluarkan oleh pemilik kendaraan untuk membeli dan menanamkan chipset ini. Sedangkan untuk kendaraan baru lebih mudah karena Qualcomm bersama dengan partner bisa melakukan kerjasama dengan para Agen Tunggal Pemegang Merek atau sering disebut dengan ATPM mobil di Indonesia. (Icha)

Ini Dia Tanggapan Telkomsel Setelah Disindir Habis Oleh Indosat

0

Telko.id – Sudah sejak Kamis (16/6) lalu, beredar foto-foto spanduk Indosat Ooredoo yang menyindir Telkomsel. “Gratis Kartu IM3 Ooredoo Disini!! Cuma IM3 Ooredoo Nelpon Rp1/Detik Telkomsel? Gak Mungkin”. Begitu isi spanduknya.

Indosat memang dalam rangka ramadan, Indosat Ooredoo memberi kebebasan berkomunikasi kepada pelanggan IM3 Ooredoo lewat tarif Rp 1 per detik ke semua operator. Sebenarnya, sah-sah saja Indosat melakukan program seperti itu. Hanya saja, dalam promo yang dilakukan, rasanya sudah ‘kebablasan’ karena secara terbuka menyindir Telkomsel.

“Kompetisi bisnis adalah hal yang biasa dan bahkan bisa membuat industri lebih sehat dan memberi manfaat bagi masyarakat luas,” ujar Adita Irawati, Vice President Corporate Communication Telkomsel menanggapi sindiran Indisat Ooredoo tersebut.

Adita juga menambahkan bahwa kompetisi itu perlu dijaga agar tetap berpegang pada aturan dan etika sehingga tidak justru merugikan masyarakat. Termasuk dalam hal ini, regulasi yang mengatur kompetisi harus bisa menciptakan iklim usaha yang adil (fair) dan disusun secara transparan. Regulasi harus bisa mendorong industri yang membuat harga layanan terjangkau tapi pada saat yang bersamaan, operator juga tetap sehat dan mampu membangun.

“Apalagi, Telkomsel adalah operator telekomunikasi yang beroperasi hingga pelosok, perbatasan dan pulau terluar Indonesia, dalam menjalankan usahanya Telkomsel selalu berpegang pada prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan patuh pada ketentuan yang berlaku. Selain itu dalam berkomunikasi kepada khalayak kami juga selalu berpegang pada norma dan etika serta menghormati pihak lain,” ujar Adita menambahkan.

Terkait tarif layanan telpon Telkomsel, pelanggan prabayar dapat memilih paket yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan komunikasinya. Saat ini Telkomsel memiliki paket telpon TalkMania dan Jagoan Serbu yang merupakan paket telpon dengan harga murah, dan paket ini selama bertahun-tahun terbukti sangat diminati oleh pelanggan simPATI dan Kartu As.

Informasi mengenai harga selalu diinfokan secara transparan sebelum pembelian paket, dan biaya pemakaian diinfokan langsung kepada pelanggan setelah melakukan panggilan, serta pelanggan juga bisa setiap saat mengecek biaya pemakaian. Demikian pula dengan layanan data, Telkomsel selalu memberikan berbagai pilihan paket sesuai kebutuhan pelanggan. Informasi mengenai harga paket juga selalu disampaikan kepada pelanggan sebelum melakukan transaksi pembelian.

Berkaitan dengan kondisi ini, Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia atau BRTI akan memanggil Indosat untuk minta kejelasannya pada Senin mendatang. (Icha)

Ericsson: 2021, Jumlah Pelanggan LTE Indonesia Capai 200 Juta

0

Telko.id – Laporan terbaru dari Ericsson Mobility Report menyebut bahwa jaringan 4G LTE telah digunakan oleh sekitar 25 juta pengguna di Indonesia. Pada akhir 2021, jumlah ini diprediksi akan meningkat tajam menjadi 200 juta pengguna.

Hal itu diungkap Ericsson dalam edisi terbaru Ericsson Mobility Report, South East Asia dan Oceania, yang dipaparkan Presiden Direktur, Ericsson Indonesia, Thomas Jul di Jakarta, Kamis (16/6).

Jul mengatakan Indonesia memiliki jumlah langganan smartphone tertinggi di kawasan Asia Tenggara dan Oceania, dengan hampir 100 juta pelanggan per 2015. Jumlah ini diprediksi akan tumbuh menjadi 250 juta pada akhir 2021.

“Saat ini pengguna smartphone hanya 38 persen dari total pelanggan. Pada 2018, diprediksi pengguna smartphone akan melebihi jumlah pengguna ponsel biasa,” kata Jul.

Sementara untuk seluruh kawasan Asia Tenggara dan Oceania, jumlah pelanggan mobile tercatat ada sekitar 1 miliar di akhir tahun 2016, dimana 11 persen diantaranya merupakan pelanggan 4G LTE. Menurut Ericsson, peningkatan signifikan akan terjadi di kawasan ini, dengan pelanggan 4G LTE diperkirakan mencapai 1,2 miliar pada akhir tahun 2021.

Di Indonesia sendiri, pelanggan 4G LTE masih terbilang sedikit saat ini, yakni sekitar 25 juta hingga kuartal pertama 2016. Diperkirakan, jumlah ini akan melonjak pada akhir 2021, menjadi sekitar 200 juta pengguna, dari total 388 juta pelanggan mobile yang ada.

“Secara global, LTE akan menjadi teknologi mobile yang dominan dari 2019. Saat ini untuk Indonesia sendiri masih didominasi oleh 2G,” tutup Jul.

Bukan Facebook, YouTube Aplikasi yang Paling Sering Diakses di Indonesia

Telko.id – Menurut riset terbaru yang dilakukan Ericsson Mobility Report dan South East Asia and Oceania report, lalu-lintas mobile data akan berlipat ganda di Asia Tenggara dan Oceania pada 2015 dan Indonesia, Myanmar, Bangladesh serta Thailand akan menjadi negara-negara utama yang secara global mengalami penambahan pelanggan net mobile.

Peningkatan yang tajam akan terjadi pada tontonan video stream, terutama di kalangan anak muda, yang saat ini bisa dibilang sebagai generasi streaming.

”Indonesia memiliki jumlah langganan smartphone tertinggi di Asia Tenggara dan Oceania, dengan hampir 100 juta pelanggan di 2015 dan diprediksi tumbuh menjadi lebih dari 250 juta langganan smartphone di akhir 2021,” ungkap Thomas Jul, Presiden Direktur, Ericsson Indonesia dalam acara Buka Bersama di Jakarta, Kamis (16/6).

Ia menambahkan, permintaan untuk kapasitas yang lebih besar dan kecepatan data tertinggi merupakan dua dari banyak faktor yang mempengaruhi performa jaringan pada teknologi-teknologi akses tanpa kabel. Sementara dampak dari aspek-aspek lainnya seperti throughput, spektrum dan latensi merupakan hal yang fundamental bagi suksesnya jaringan masa depan.

Menyadari bahwa penetrasi langganan mobile broadband diharapkan tumbuh mendekati 80% dan penetrasi langganan smartphone akan lebih dari 50% di akhir 2016, dengan peningkatan lebih dari 150 juta nomor langganan smartphone antara 2015 dan 2021, penting bagi operator untuk terus mengoptimalkan jaringan performa dan memastikan jaringan-jaringan yang fleksibel untuk menghadapi pengembangan yang luar biasa ini.

Berdasarkan wawancara face-to-face yang dilakukan Ericsson ConsumerLab pada 2015, diketahui bahwa antara 2 dari 10 smartphone dan pengguna-pengguna internet di indonesia menggunakan semua kategori aplikasi utama setiap hari, seperti jaringan sosial, instant messaging dan social video.

“YouTube dalam hal ini menempati posisi teratas, kemudian diikuti WhatsApp dan BBM,” kata Jul.

Jika membuat perbandingan rata-rata data mobile broadband dan pertumbuhan lalu-lintas Wi-Fi di Maret 2016 dan Maret 2015, maka rata-rata lalu-lintas data per pengguna untuk mobile broadband dan Wi-Fi di Indonesia tumbuh sekitar 80%, di mana merupakan peningkatan tertinggi di kawasan Asia Tenggara dan Oceania.

Meskipun permintaan lalu-lintas data tinggi, orang-orang Indonesia masih mengharapkan jangkauan suara yang bagus, mereka juga berharap adanya pengalaman pengguna saat mengakses internet melalui aplikasi-aplikasi yang ada di perangkat-perangkat pintar tersebut.

“Pertumbuhan lalu-lintas data mobile akan terus berlanjut untuk menguji operator-operator. Operator harus memastikan bahwa dengan data yang besar, maka secara terpercaya dan efisien data dapat di transfer,” pungkas Jul.

Qualcomm Kerjasama Dengan TSM untuk Dukung Program TKDN

0

Telko.id – Aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri atau TKDN untuk smartphone 4G memang masih terus diupayakan oleh pemerintah agar berjalan dengan mulus di lapangan. Qualcomm yang memiliki bisnsi di Indonesia pun berupaya untuk turut serta mendukung program pemerintah tersebut. Salah satunya adalah dengan mendorong para merek lokal untuk melakukan kerjasama atau direct licensing dengan Qualcomm agar mampu melakukan kreatifitas dalam berbagai hal dan tentu nya, langkah ini akan memperkaya kandunan lokal dalam negeri nya.

“Tidak lama lagi kami akan bekerjasama dengan Tata Sarana Mandiri, salah satu Original Design Manufacturer lokal sehingga para software developer yang ada bisa melakukan beragam user interface yang localized sesuai dengan kebutuhan sebuah brand,” ujar Shannedy Ong, Country Director Qualcomm Indonesia.

Ong juga menambahkan bahwa jika ada merek global yang ingin masuk ke Indonesia, bisa bekerjasama dengan para ODM itu untuk memperkaya kandungan lokal nya.

Langkah seperti ini sedang terus gencar dilakukan oleh Qualcomm, karena yakin bahwa untuk meningkatkan kandungan lokal tidak bisa dilakukan dengan cepat jika tidak masuk ke dalam atau software.

Pasalnya, untuk masuk ke hardware agar ada supply chain yang mumpuni di Indonesia, pasti membutuhkan economic scale yang cukup sehingga secara hitungan bisnis juga masuk. Walaupun diakui oleh Shannedy, bahwa pasar smartphone di Indonesia yang mencapai 35 juta unit setiap tahunnya dapat menjadi pasar yang cukup menjanjikan jika ada yang mau investasi. Namun, dengan adanya MEA atau Masyarakat Ekonomi Asean, maka peluang juga menjadi lebih besar, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga terbuka ke Asean.

TSM sendiri merupakan ODM yang sudah bermain cukup lama di telekomunikasi karena pada 2010, TSM memasok ponsel untuk Flexi Muslim Smartphone menggunakan chipset dari Qualcomm dual CDMA 800 MHz. Pada 2011, meluncuran hybrid tablet dan smartphone yang bisa menggunakan dua jaringan, CDMA dan 3G.

Kerjasama dengan Qualcomm juga berlanjut pada tahun 2014 lalu dengan meluncuran IVO 5, ponsel 4G LTE TDD pertama yang dirancang dan diproduksi di Indonesia dengan menggunakan chipset Snapdragon dan dukungan teknologi Qualcomm.

Selain itu, TSM juga pada 2015 lalu meluncurkan Polytron Zap 5, ponsel 4G LTE FDD pertama yang diproduksi di Indonesia dengan menggunakan chipset Snapdragon dan dukungan teknologi Qualcomm. Di tahun yang sama juga memperkenalkan ID3OS, sistem operasi (OS) kustom complete, pertama di Indonesia yang berbasis pada teknologi Qualcomm. Dan, tahun 2016 ini, TSM terpilih sebagai mitra pengembangan dan design house resmi untuk merek global dan lokal dengan menggunakan teknologi Qualcomm. (Icha)

Adakan ‘Bukber’, Chairman Smartfren Bicarakan Prospek Andromax

0

Telko.id – Salah satu operator penyelenggara jaringan 4G di Indonesia yakni Smartfren menggelar kegiatan buka puasa bersama atau yang lebih dikenal dengan nama ‘Bukber’ yang berlokasi di kantor pusat mereka di Jalan sabang, Jakarta.

Bersama dengan anak perusahaan Sinar Mas yang lain, Smartfren mengundang sekitar 500 anak yatim se Jakarta. Bukan hanya itu, pada kesempatan kali ini, Smartfren juga mengundang dua Menteri yakni Menkominfo Rudiantara dan Menteri Perindustrian Saleh Husin.

Menkominfo Rudiantara serta Menteri Perindustrian Saleh Husin tidak terlalu banyak berbicara mengenai acara ini. Mereka hanya menyapa para anak yatim yang hadir pada kegiatan ini selepas melaksanakan Ibadah Shalat Maghrib.

Menkominfo Rudiantara yang juga ketua Dewan Masjid Indonesia sempat mendapatkan sumbangan kitab suci Alquran secara simbolis dari SinarMas Group.

Sementara itu, Frangky Wijaya, selaku Chairman Smartfren mengungkapkan, “kita di SinarMas sangat bersyukur sekali bisa berbagi kepada Masyarakat, kami mengucapkan terima kasih sekali karena telah di beri kesempatan untuk dapat mendukung Dewan Mesjid Indonesia. Mudah-mudahan doa dari kita semua selain bisa membuat perusahaan kami menjadi lebih sukses, sekaligus bisa memakmurkan negeri kita,” ujarnya pada saat pembukaan kegiatan Buka Puasa bersama sekaligus Santunan ini di Jakarta (16/6).

Lebih lanjut, Franky juga memaparkan mengenai proyeksi masa depan handset Andromax. Ya, smartphone 4G besutan Hisense ini memang sangat kental sekali dengan Smartfren.

“Industri dynamic sekali dengan tujuannya ingin cepat berkembang, apapun baik kerjasama atau hal lain akan kita pelajari, yang terpenting bagaimana Andromax bisa cepat berkembang lebih luas lagi” ujarnya disela kegiatan buka puasa Smartfren bersama anak Yatim di Jakarta (16/6).

Ia menambahkan, bahwa smartfren serta Andromax merupakan operator pertama di Indonesia yang menyenggarakan layanan Voice over LTE (VoLTE). Maka dari itu, hal ini bisa menjadi sebuah peluang bagi mereka untuk terus maju dan mengembangkan layanan ini.

Disinggung mengenai penyebaran Andromax VoLTE ke beberapa operator lain, Franky menjawab, “VoLTE itu kan harus dua, dalam arti kata handsetnya dan Jaringannya, jadi kalau operatornya belum siap, smartphonenya sudah enable pun juga tidak berarti apa-apa sehingga harus dua-duanya siap,” jawab Franky.

IMG-20160616-WA0013

Lebih lanjut, mengenai kemungkinan ekspansi Andromax dengan partner international roaming VoLTE mereka yaitu LG Uplus, Franky mengungkapkan, “Itu harus kita lihat operatornya dulu, sudah ready or not, jadi masih perlu waktu lah,”

Franky juga menyebutkan jikalau penetrasi 4G sejatinya jauh lebih cepat dibandingkan dengan penetrasi 3G beebrapa waktu lalu. Ia berujar, jika penetrasi 3G dari 2G itu memakan waktu kurang lebih 10 tahun, maka dari 3G ke 4G mungkin hanya memakan waktu 3 sampai 4 tahun saja.

Ia juga memprediksi perihal perkembangan VoLTE di Indonesia, “awal tahun depan sudah mulai banyaklah handset yang enable VoLTE, namun balik lagi operatornya sudah bisa atau belum,”

Senada dengan Franky, Presiden Direktur Smartfren Merza Fachyz menyebutkan bahwa mereka terus berkomitmen untuk mengembangkan jaringan mereka yang tidak hanya VoLTE tapi juga kualitas jaringan yang lain.

Mengenai kemungkinan kerjasama dengan operator lain di Indonesia untuk deployment VoLTE, Merza menjawab, “Kerjasama itu perlu adanya satu visi dan chemistry yang sama, jadi ini semua masih perlu banyak pembicaraan,” namun Merza tidak menapik jikalau kedepannya akan ada kerjasama dengan operator lain di Indonesia dalam hal penyebaran VoLTE.

“Ya kita harapkan semua operator di Indonesia menyusul untuk implementasi VoLTE, saya dengar kan sudah banyak yang trial, artinya tinggal selangkah lagi,” tukasnya.