spot_img
Latest Phone

Garmin Index Sleep Monitor Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin secara resmi meluncurkan Index Sleep Monitor,...

Google Photos Hadirkan Fitur Edit AI dengan Perintah Suara di Pixel 10

Telko.id - Google resmi meluncurkan fitur editing berbasis kecerdasan...

Galaxy Watch8 Series Jadi Wellness Coach Pribadi untuk Gaya Hidup Sehat

Telko.id - Samsung Galaxy Watch8 Series hadir sebagai smartwatch...

Garmin Venu X1 Dukung Performa Padel dengan Fitur Canggih

Telko.id - Garmin resmi menghadirkan Venu X1, smartwatch premium...

Garmin quatix 8, Smartwatch Maritim dengan Fitur Canggih

Telko.id - Garmin Indonesia resmi meluncurkan quatix 8, smartwatch...
Beranda blog Halaman 1463

Gandeng Grab dan Alfamidi, Alfacart Mudahkan Orang Belanja Sahur

0

Telko.id – Program Beli di Kota Ambil di Kampung Halaman sepertinya tidak akan menjadi satu-satunya tawaran Alfacart.com di bulan Ramadan. Baru-baru ini, pemain baru (setelah transformasi) di industri e-commerce ini mengumumkan kolaborasinya dengan jaringan Alfamidi serta Grab untuk memberi solusi belanja online, serta antar barang secara mudah dan praktis.

Dipanggil Grab Sahur Bareng Alfacart, program ini akan memungkinkan pelanggan untuk melakukan pembayaran pada saat barang pesanan diterima atau Cash-on-Delivery (COD). Program ini akan tersedia untuk pelanggan di wilayah Jakarta, Tangerang dan Depok.

“Bagi pelanggan yang karena kesibukan hanya memiliki waktu terbatas sehingga tidak sempat untuk pergi berbelanja keperluan sahur, sementara asisten rumah tangga sudah berada di kampung halaman, kini kami sediakan solusinya melalui layanan Grab Sahur Bareng Alfacart,” kata Catherine Hindra Sutjahyo, Chief Executive Officer, Alfacart.com dalam keterangan resmi, (21/6).

Cara untuk menggunakan layanan ini juga terbilang mudah, karena pelanggan cukup mengakses situs grabsahur.alfacart.com sebelum akhirnya mengikuti tahapan berikutnya.

“Pemesanan kami layani hingga jam 02.00 WIB dan layanan pengiriman terakhir kami lakukan di jam 03.00 WIB,” tambah Catherine.

Program Grab Sahur Bareng Alfacart ini sendiri akan digelar hingga 5 Juli 2016.

“Inovasi layanan demi terpenuhinya kebutuhan, gaya hidup serta kepuasan pelanggan telah menjadi komitmen kami. Grab Sahur Bareng Alfacart adalah salah satu wujud dari kesungguhan tersebut,” kata Catherine lagi.

Digandengnya Alfamidi dalam program ini juga bukan tanpa alasan. Jaringan toko ini dinilai Alfacart.com mampu menyediakan produk-produk atau bahan makanan yang sesuai dengan kebutuhan Sahur pelanggan. Sementara untuk memberikan kecepatan dan keamanan layanan antar, Grab Sahur Bareng Alfacart menggunakan jasa layanan GrabExpress.

Alfacart.com juga menggratiskan ongkos kirim untuk pembelanjaan Rp.50ribu ke atas. Sementara bagi pelanggan dengan nilai belanja Rp.100ribu ke atas akan mendapatkan tambahan diskon sebesar 10% dengan memasukkan kode voucher HEMAT di bagian “my shopping cart”.

Garap Pasar Telko Myanmar, Institusi Keuangan AS Siapkan Rp 3 Triliun

0

Telko.id – Institusi Keuangan milik Pemerintah AS, Overseas Private Investment Corporation (OPIC) telah mengumumkan investasi pertamanya di sektor telekomunikasi Myanmar yang sedang berkembang, dengan meminjamkan uang sebesar US$250 juta kepada Apollo Towers Myanmar.

Sejak diluncurkan pada tahun 2014, Apollo telah membangun sekitar 1.800 menara untuk mendukung sektor mobile di Myanmar. Perusahaan berencana untuk membangun lebih dari 2.000 menara tambahan di tahap pengembangan berikutnya, lapor TelecomAsia, Rabu (22/6).

Investor Apollo saat ini, TPG Growth, Tillman Global Holdings dan Myanmar Investment International telah memfasilitasi proses pinjaman dan berencana untuk terus bermitra dengan Apollo dalam ekspansinya.

“Apollo telah mampu memanfaatkan naiknya permintaan layanan mobile dan telekomunikasi, bekerja sama dengan operator jaringan global seperti Telenor dan Ooredoo, serta Myanmar Pos dan Telekomunikasi yang berbasis lokal,” kata pendiri Apollo, Sanjiv Ahuja.

Ia menyebut, pembiayaan OPIC ini merupakan sebuah kolaborasi unik antara sektor swasta dan publik dalam membantu memperluas infrastruktur penting yang dibutuhkan untuk membawa layanan telekomunikasi ke porsi yang lebih besar dari penduduk Myanmar.

Investasi TPG Growth 2014 di Apollo adalah investasi pertama di Myanmar oleh sebuah perusahaan ekuitas swasta besar dari luar (asing), menyusul upaya pemerintah untuk meliberalisasi telekomunikasi dan sektor lainnya.

Produk IoT Smartfren Sasar Perusahaan Asuransi

0

Telko.id – Smartfren, salah satu operator 4G LTE Advanced yang memiliki coverage terluas di Indonesia kini mencoba merambah dunia IoT. Tidak tanggung-tanggung, produk IoT mereka kini menyasar perusahaan asuransi.

Smartfren mendukung pengembangan produk pada bisnis asuransi melalui layanan Smartrek UBI (Usage Based Insurance) secara end-to-end. Layanan ini sejatinya merupakan perangkat yang kerap dipasang di kendaraan-kendaraan untuk mengetahui perilaku berkendara pengemudi.

Dengan layanan ini perilaku mengemudi yang di luar batas kewajaran dapat diketahui, seperti kebiasaan berakselerasi yang tidak sesuai, melakukan pengereman mendadak, melebihi batas kecepatan yang wajar, atau waktu tempuh yang melebihi batas rata-rata. Dari alat inilah, perusahaan asuransi dapat mengumpulkan dan menganalisa perilaku berkendaraan setiap nasabah atau kliennya.

Berdasarkan keterangan pers yang diterima tim Telko.id, Smartfren yang juga merupakan pemain baru di ranah M2M dan IOT, ingin menciptakan inovasi yang memberikan pengalaman baru bagi pelanggan.

Revie Sylviana, Senior Vice President Digital Services Smartfren mengatakan bahwa layanan mobile apps Smartrek adalah solusi cerdas bagi pemilik kendaraan baik perusahaan maupun perseorangan yang membutuhkan solusi tracking dan fleet management. Dengan hanya membeli Asuransi dari PT. Asuransi Simas Net, kendaraan pelanggan secara otomatis dilengkapi oleh perangkat On Board Diagnostic (OBD) GPS.

Sementara untuk Cara kerja perangkat Smartrek yang dilengkapi dengan SIM Card Smartfren 4G LTE setelah dipasang pada port OBD di mobil, maka perangkat akan merekam dan mengirimkan seluruh informasi berkenaan dengan kendaraan pelanggan seperti koordinat kendaraan, informasi kondisi mesin mobil dan kebiasaan mengemudi dan seluruh informasi yang diterima akan disimpan di database Smartrek.

Lebih lanjut, Sistem Smartrek akan mengolah dan mengirimkan data sesuai dengan kebutuhan melalui data terenskripsi untuk menjamin keamanan dan API khusus bagi para pelanggan perusahaan. Klien atau nasabah dapat mengetahui informasi lokasi kendaraan secara realtime melalui mobile application dengan memasukkan nomor Smartfren atau nomor polis asuransinya.

Sebagai tahap awal, Smartfren bekerjasama dengan Asuransi Simasnet yang akan diluncurkan pada 8 Agustus sedangkan pre-order layanan sudah dibuka dan bagi pelanggan yang beruntung tersedia kejutan THR dengan total hadiah sebesar Rp.10 juta bagi 10 pelanggan untuk pembelian di bulan Juni s/d Juli 2016.

Sejatinya, beberapa operator selular di Indonesia juga telah menghadirkan layanan IoT untuk segala aspek kebutuhan masyarakat. Namun, patut ditunggu bagaimana sepak terjang Smartfren di ranah IoT ini, karena tren saat ini memang mengarah ke Internet of Things.

Telefonica Seriusi Garap VoLTE di Peru

0

Telko.id – Raksasa telekomunikasi, Telefonica mengatakan akan terus bekerja dengan vendor asal China yakni ZTE pada implementasi teknologi NFV.

Telefonica dan mitra penjual ZTE telah mengumumkan bahwa segera mengoperasikan layanan Voice-over-LTE (VoLTE) secara komersial di Peru.

Dilansir TotalTelecom (22/6), jaringan VoLTE akan berjalan berdasarkan infrastruktur inti IMS milik Telefonica yang dihadirkan berkat kerjasama dengan ZTE pada empat tahun lalu. Jelas vendor asal China ini. ZTE menambahkan, bahwa hal ini merupakan jaringan VoLTE IMS pertama yang akan diluncurkan di Peru.

Sekadar informasi, kedua perusahaan inj  telah bekerja pada elemen VoLTE sejak Agustus tahun lalu, yang antara lain melihat ZTE membangun session border controller (SBC) untuk VoLTE terbaru.

“Telefónica del Perú telah dan akan cukup aktif pada evolusi jaringan untuk memberikan layanan yang lebih menguntungkan dan kompetitif untuk pengguna kami sambil mengurangi TCO (total biaya kepemilikan) kami, mengatakan CTO Telefonica Pedro Planas.

Dia mencatat bahwa seluruh proyek, termasuk modernisasi infrastruktur fixed dan mobile broadband Operator, dilaksanakan dengan cepat dan lancar.

“Tantangan baru untuk Telefónica del Perú adalah evolusi jaringan terhadap teknologi virtualisasi. Kami sangat senang untuk melanjutkan kerjasama kami dengan ZTE, mitra referensi Telefónica dalam teknologi NFV.” Lanjut Planas.

ZTE menambahkan bahwa solusi Cloud Unicore, yang menggunakan NFV dan software-defined networking (SDN) merupakan teknologi untuk memfasilitasi operasi virtualisasi dari infrastruktur IMS core network, telah digunakan di 50 proof of concept (PoC) dan penyebaran komersial di seluruh dunia, dengan angka yang berasal dari nama besar perusahaan telekomunikasi, termasuk kelompok Telefonica.

Samsung Gelontorkan Dana Rp 15 T Untuk IoT

0

Telko.id – Samsung telah menggelontorkan dana sekitar US$1.2 miliar atau setara Rp 15 Triliun untuk penelitian dan pengembangan IoT atau Internet if Things selama tiga tahun ke depan.

Perusahaan raksasa asal Korea Selatan ini telah mengalokasikan investasi ke ketiga fungsi R&D utamanya, dipimpin oleh Samsung Strategy and Innovation Centre, Samsung Global Innovation Center dan Samsung Research America.

Menurut Samsung, sebanyak 15.000 karyawan akan terlibat dengan proyek, yang diklaim akan kembali fokus pada unsur manusia dari IoT ini. Demikian dilaporkan Telecom, Rabu (22/6).

“Di Samsung, menempatkan manusia sebagai pusat dari segala sesuatu yang kami lakukan adalah nilai tertinggi kami. Hal yang sama harus dilakukan untuk IoT jika kami ingin mewujudkan kekuatan transformatif secara penuh,” kata vice chairman Samsung Electronics, Oh-Hyun Kwon.

Ia menambahkan, hari ini IoT telah mengubah kehidupan individu, dimana ini memungkinkan untuk membantu orang mendapatkan rumah mereka sendiri. Tapi besok, menggunakan IoT, kemerdekaan yang sama bisa diberikan untuk jutaan orang Amerika. “Kita bisa membuat orang keluar dari rumah sakit dan panti jompo. Mengingat populasi kita hidup lebih lama, manfaat dan penghematan biaya bagi masyarakat tidak bisa diabaikan,” katanya.

Kerjasama industri dan interoperabilitas standar terbuka diakui Samsung sebagai faktor utama evolusi IoT. Untuk itu, Samsung akan mengejar kemitraan lintas sektor dan membentuk National IoT strategy Dialogue, sebuah alat yang diklaim perusahaan akan menjadi acuan pembuat kebijakan dalam memungkinkan teknologi agar bermanfaat bagi individu, masyarakat, inovator dan ekonomi AS.

“[Pengumuman] ini … bukan tentang langkah pertama – itu karena IoT sudah terjadi di sekitar kita. Sekarang sudah waktunya untuk membayangkan potensi transformatif dari IoT untuk masyarakat kita – dan belajar bagaimana mendapat manfaat yang sebesar-besarnya bagi manusia dan sosial,” pungkas Kwon.

Sinar Mas Land Hadirkan Silicon Valley di BSD

0

Telko.id – Salah satu pemain properti terbesar di Indonesia, Sinar Mas Land kembali melakukan inovasi dengan menghadirkan ‘silicon valley’ di kawasan BSD, Tangerang Selatan yang diberinama Digital Hub.

Managing Director President Office Sinar Mas Land Dhony Rahajoe menyebutkan, “Hari ini merupakan suatu babak baru bagi BSD dalam 20 tahun kedepan, dimana kita bisa menjawab tantangan terhadap ekonomi kedepan. Saat ini, semua data bisa di compress menjadi lebih kecil dan bisa dikirim dengan cepat secara realtime,” ujarnya pada saat Jumpa Media di BSD (21/6).

Ia menambahkan, berkat hadirnya internet segala kemudahan dapat dirasakan oleh setiap masyarakat. Seperti memasarkan produk properti, mencari tiket pesawat dengan harga terjangkau serta mencari alamat di seluk beluk kota besar. Lebih lanjut, Ia juga menyoroti tentang taksi online yang mampu menyaingi taksi biasa.

DSC_0109_1

Digital Hub merupakan sebuah kawasan seluas 25.86 Ha yang dikembangkan oleh Sinar Mas Land untuk menghadirkan coworking space bagi para startup, Tech Leader serta Komunitas Digital. Digital Hub juga diharapkan dapat menjawab kebutuhan akan suatu wilayah yang memiliki infrastruktur teknologi serta diharapkan akan menjadi percontohan dari Smart City.

Digital Hub juga diharapkan akan memberikan perubahan bagi masyarakat BSD City, guna mendukung new economy. Selain itu, Digital Hub juga akan dijadikan rumah bagi komunitas untuk berinovasi dan mendukung startup agar mampu menyokong perekonomian Indonesia.

Sementara itu, Irvan Yasni selaku CTO Sinar Mas Land menyebutkan, “Kita mengkoneksikan beberapa ekosistem di dalam kota kita, sehingga informasi bisa saling terkoneksi dan terciptanya digital ecosystem,” ujarnya.

Irvan menambahkan, saat ini sudah banyak perusahaan besar yang terkena imbas dari digital distruption. Sebagai contoh adalah perusahaan Kamera terkenal yakni Kodak, Nokia Mobile, bahkan perusahaan taksi terbesar di Indonesia pun bisa disaingi oleh taksi online. Sejatinya, digital distruption dapat menjadi sebuah peluang sekaligus ancaman bagi perusahaan yang belum mengadopsi digitalisasi.

Irvan menyebutkan, untuk merealisasikan Digital Hub ini, Sinar Mas membangun setidaknya lima tahap seperti : Mobile Apps, Integrated Operation Center, Digital Platform, Digital Network Infrastructure dan IoT.

Karena sekitar 5 atau 6 startup sudah masuk BSD, Sinar Mas akan segera menghadirkan fiber optic guna mengaliri internet diwilayah tersebut. Selain itu, wifi akses dan sensor IoT yang dikoneksikan ke jaringan yang mereka punya juga dihadirkan sehingga dapat terkoneksi ke mobile apps buatan mereka.

Sementara itu berbicara mengenai infrastruktur, seperti disebutkan diatas Sinar Mas akan menghadirkan konektifitas via fixed broadband dengan kecepatan 1Gbps.

Sinar Mas Land memanfaatkan jasa dari vendor raksasa asal China yakni Huawei. Keyakinan mereka terkait posisi Huawei saat ini sebagai vendor jaringan terbesar di dunia.

Sementara untuk implementasi, Sinar Mas melakukan secara bertahap, dengan coverage berada di kawasan BSD Barat, karena lokasi BSD Timur sudah digelar oleh pihak swasta.

Operator Rusia Klaim Tembus 1Gbps Dalam Uji Coba 5G

0

Telko.id – Dalam sebuah uji coba yang dilakukan di St Peterburg, Rusia, operator MegaFon berhasil mencapai kecepatan lebih dari 1Gbps melalui carrier agregasi dan MIMO.

Dilaporkan GTB, Selasa (21/6), haasil ini dicapai setelah operator tersebut menggabungkan dua band 20MHz di spektrum 2.6GHz dan 1.8MHz, menggunakan peralatan radio dan tower Huawei.

“Standar 5G baru akan membuat ponsel bahkan lebih terjangkau. Pelanggan akan mendapatkan lebih banyak langganan dengan sedikit uang,” kata Sergey Soldatenkov, selaku acting CEO di MegaFon.

“Perusahaan kami adalah yang pertama di Rusia yang meluncurkan jaringan seluler 3G pada 2008 dan jaringan LTE pada 2012. 5G adalah tahap berikutnya dalam teknologi mobile dan menawarkan level baru yang radikal dari layanan dan kemampuan bagi pelanggan kami.”

MegaFon dan Huawei menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk melakukan uji coba layanan jaringan 5G di Piala Dunia FIFA 2018. Di saat yang bersamaan, operator terbesar di Rusia, MTS juga akan melakukan hal serupa bersama Ericsson.

Tidak Puas, Regulator Filipina Selidiki Rencana Merger Dua Operator

0

Telko.id – Regulator Filipina telah mengumumkan rencananya untuk menyelidiki aset telekomunikasi San Miguel Corp menyusul akuisisi bersama antara Globe Telecom dan PLDT.

Badan ini diduga tidak puas dengan dokumen transaksi yang diajukan oleh operator kepada Komisi Persaingan Filipina (PCC).

“Kami telah secara resmi melayangkan pemberitahuan bahwa kami akan secara komprehensif mengkaji akuisisi mereka atas bisnis telekomunikasi SMC, dan kami akan menyetujui atau menolak subjek transaksi setelah melakukan kajian menyeluruh,” kata PCC dalam sebuah pernyataan, Jumat lalu.

Perusahaan telah diberitahu bahwa PCC akan melakukan kajian komprehensif dari akuisisi mereka atas bisnis telekomunikasi SMC dan bahwa hal itu mungkin berpengaruh terhadap rencana merger.

“Kami menilai pengajuan baru dari para pihak, dan berdasarkan totalitas informasi yang tersedia bagi kami, termasuk pernyataan publik yang dibuat oleh kedua pihak, kami yakin ada dasar untuk melakukan ulasan ini berdasarkan kekuasaan yang diberikan kepada Komisi Persaingan Filipina (PCC) oleh Filipina Competition Act (PCA),” kata PCC lagi.

Kajian ini mencakup determinasi pasar yang bersangkutan, apakah akan ada perubahan yang signifikan terhadap struktur pasar, dan dampak potensial dari transaksi pada kesejahteraan masyarakat. Kajian ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa transaksi pada akhirnya akan menghasilkan keuntungan yang berkelanjutan bagi masyarakat dengan tidak membatasi persaingan.

Globe dan PLDT sepakat untuk mengakuisisi masing-masing 50% aset telekomunikasi SMC pada bulan Mei 2016 senilai 52.85 miliar peso atau setara €1.02 miliar. Perjanjian termasuk spektrum yang dimiliki oleh anak perusahaan SMC.

Globe dan PLDT telah mengirimkan kembali notifikasi merger mereka ke PCC bersama dengan yang baru, lapor GTB, Selasa (21/6).

“Kami menilai pengajuan baru dari para pihak, dan berdasarkan totalitas informasi yang tersedia, termasuk pernyataan publik yang dibuat oleh para pihak, kami yakin ada dasar untuk melakukan kajian ini,” kata PCC, Jumat.

Penyelidikan ini akan memeriksa apakah kesepakatan SMC akan menyebabkan perubahan signifikan terhadap struktur pasar ponsel di Filipina.

Telkomsel Tolak Di sebut Monopoli

0

Telko.id – ‘Perseteruan’ antara Indosat Ooredoo dan Telkomsel masih terus hangat. Operator nomor satu di Indonesia yang memiliki pelanggan lebih dari 153 juta pelanggan itu, dengan tegas menolak di sebut telah melakukan monopoli.

“Penguasaan pasar oleh Telkomsel di luar Pulau Jawa diraih melalui sebuah proses yang panjang dan jatuh bangun yang luar biasa sejak berdirinya di tahun 1995. Semangat membangun hingga ke pelosok merupakan semangat yang dimiliki oleh Telkomsel untuk menyatukan nusantara, dimana pada saat itu operator lain lebih fokus membangun di Pulau Jawa dan kota besar yang secara bisnis lebih menguntungkan,” kata Adita Irawati, Vice President Corporate Communications Telkomsel, dalam statemen holding tertulis yang diterima oleh redaksi.

Perkembangan industri telekomunikasi di tanah air saat ini semakin kompetitif, dimana setiap operator terus berlomba untuk memberikan produk dan layanan dengan kualitas terbaik kepada pelanggannya untuk memenangkan pasar. Hal ini pun terus mendorong Telkomsel untuk melakukan berbagai inovasi dari sisi produk dan layanan, serta terus membangun jaringannya hingga ke seluruh pelosok Indonesia.

Terlebih lagi lokasi-lokasi pembangunan jaringan di luar pulau Jawa memiliki pasar yang tidak besar, dan pada saat yang bersamaan CAPEX yang dikeluarkan sangat besar. Begitu pula ketika dioperasikan, juga lebih mahal karena biaya produksi dan operasional jauh lebih tinggi dibandingkan di Pulau Jawa.

Namun Telkomsel tetap membangun, karena hal ini merupakan bagian dari komitmen membangun di seluruh Indonesia yang juga sudah tertuang dalam Modern Licensing, seperti yang diamanatkan dalam UU Nomor 36/1999 tentang Telekomunikasi. Hingga saat ini Telkomsel merupakan satu-satunya operator yang berkomitmen untuk melakukan pembangunan infrastruktur telekomunikasi seluler hingga ke berbagai daerah pelosok, perbatasan dan pulau terluar Indonesia, guna membuka akses telekomunikasi bagi masyarakat Indonesia.

Hal ini dapat terlihat dari tergelarnya 116.000 BTS Telkomsel yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia, dimana angka penambahan jaringan ini dilakukan secara konsisten dengan rata-rata sebesar 25% setiap tahunnya.

“Konsistensi pembangunan jaringan ke berbagai daerah ini sudah merupakan semangat Telkomsel dan ke depannya komitmen ini pun akan terus dijaga sehingga lebih banyak lagi masyarakat Indonesia di berbagai lokasi yang dapat menikmati layanan telekomunikasi yang berkualitas,” tutup Adita. (Icha)

Telstra akan Selimuti 135 Area Pedesaan di Australia dengan Small Cell

0

Telko.id – Menyusul rencana pemerintah Australia untuk meningkatkan cakupan seluler di sejumlah area pedesaan, operator Telstra akan berinvestasi dalam peluncuran small cell (sel kecil), di setidaknya 135 area pedesaan di negara tersebut.

Operator incumbent ini mengatakan pemerintah membuat pengumuman tentang small cell, tapi peluncurannya akan didanai oleh Telstra sebagai bagian dari komitmen perusahaan terhadap proyek negara sebesar A$165 juta itu.

“Pengenalan layanan data 4G yang cepat melalui small cell di lokasi tersebut akan berarti bahwa warga akan dapat mengakses media sosial dan video on the go untuk pertama kalinya serta peningkatan peluang bagi bisnis lokal,” kata Managing Director Telstra untuk jaringan, Mike Wright, dalam sebuah pernyataan.

Ia menambahkan, rencana ini juga akan membuka pintu digital untuk menuju teknologi seperti Voice over LTE (VoLTE), yang akan, pada waktunya, memungkinkan pelanggan untuk membuat panggilan suara menggunakan 4G.

“Telstra bekerja sama dengan pemerintah untuk mengidentifikasi daerah yang akan menerima small cell dan akan terus melakukannya di masa depan, untuk menghadirkan teknologi itu ke daerah yang lebih terpencil,” tambah Wright.

Dalam tahap pertama program Mobile Black Spot yang didanai pemerintah ini, eksekutif Telstra mencatat bahwa perusahaan telah meningkatkan cakupan 3G dan 4G ke 429 daerah.

“Ketika kami mengajukan tawaran pada tahap pertama, tujuan inti kami adalah untuk memaksimalkan cakupan baru untuk masyarakat daerah, yang menjadi alasan mengapa kami membuat janji tambahan ini untuk memperluas layanan mobile data dengan biaya sendiri,” kata Wright.

Saat ini, Telstra telah mulai menghubungkan ke 429 daerah pertamanya.

Telstra telah menerbitkan daftar lengkap dari 135 lokasi yang akan menerima small cell. Mereka termasuk 41 komunitas di New South Wales, 31 di Queensland, 26 di Australia Selatan, 14 di Victoria, 10 di Tasmania, 8 di Northern Territory dan 5 di Australia Barat.