spot_img
Latest Phone

Google Pixel Watch 4, Dukung Koneksi Satelit dan Baterai Lebih Besar

Telko.id - Google secara resmi meluncurkan Pixel Watch 4...

Garmin Index Sleep Monitor Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin secara resmi meluncurkan Index Sleep Monitor,...

Google Photos Hadirkan Fitur Edit AI dengan Perintah Suara di Pixel 10

Telko.id - Google resmi meluncurkan fitur editing berbasis kecerdasan...

Galaxy Watch8 Series Jadi Wellness Coach Pribadi untuk Gaya Hidup Sehat

Telko.id - Samsung Galaxy Watch8 Series hadir sebagai smartwatch...

Garmin Venu X1 Dukung Performa Padel dengan Fitur Canggih

Telko.id - Garmin resmi menghadirkan Venu X1, smartwatch premium...
Beranda blog Halaman 1455

Eropa Ungkap Rencana Besarnya Terkait 5G

0

Telko.id – Sejumlah perusahaan telekomunikasi terkemuka di Eropa belum lama ini telah mengesahkan perjanjian terkait pengembangan dan penyebaran 5G di benua tersebut. Perusahaan berjanji untuk meluncurkan 5G di setidaknya satu kota di setiap negara Uni Eropa pada tahun 2020.

Ke-17 operator yang meliputi BT, Deutsche Telekom, Telecom Italia dan Vodafone, berjanji untuk meluncurkan 5G di setidaknya satu kota di setiap negara Uni Eropa pada tahun 2020. Perjanjian yang disebut ‘5G Manifesto’ ini menjadi respon atas panggilan Komisi Eropa terkait rencana aksi 5G sebelumnya di Mobile World Congress 2016.

“Saya sangat menyambut 5G Manifesto dan diskusi hari ini dengan kelompok industri tingkat tinggi,” kata Komisi Eropa untuk Ekonomi Digital dan Masyarakat Gunther Oettinger. “Ini akan membantu kita fokus pada tuas kunci untuk memastikan kepemimpinan digital Eropa di 5G. Saya akan datang dengan %G Action Plan pada musim gugur.”

Dalam laporan ini, para operator mengklaim bahwa peluncuran 5G di setiap negara Uni Eropa pada tahun 2020 tidak akan mungkin jika aturan net neutrality tidak dilonggarkan oleh Komisi. Aturan saat ini mencegah pembayaran prioritas lalu lintas web, pemblokiran tidak adil dan kecepatan koneksi throttling.

“Pedoman net neutrality saat ini menciptakan ketidakpastian yang signifikan di sekitar pengembalian investasi 5G,” kata manifesto. “Karena itu investasi mungkin akan tertunda kecuali regulator mengambil sikap positif terhadap inovasi dan menaatinya.”

Laporan juga menyerukan pembuatan aturan main untuk layanan komunikasi OTT seperti Skype dan WhatsApp dan operator. Demikian dilansir dari GTB, Senin (11/7).

Tips & Trik Perusahaan Telko Hadapi Digital Transformation

Telko.id – Transformasi digital mungkin akan terlihat sebagai moment yang ccukup menakutkan bagi operator telekomunikasi, namun tren ini juga akan memberikan dampak positif bagi tiap operator, jika mereka berada di tempat yang memudahkan transisi.

Dilansir dari RCRWirelles (11/7) transformasi digital akan menyapu ruang tersisa di industri telekomunikasi yang tadinya ditempati oleh para operator tradisional dan tren ini harus dimanfaatkan oleh mereka untuk mengambil keuntungan baru, seperti model bisnis berbasis web yang akan menjadi lebih kompetitif dalam menghadapi rival lama dan baru.

Namun, kekhawatiran mengenai transisi ini tetap ada. Sebuah survei terbaru yang dilakukan oleh IDC atas nama Amdocs mengungkapkan bahwa meskipun memiliki kemampuan teknologi yang kuat, apakah penyedia layanan yang bersangkutan dapat menerapkan transformasi digital cukup cepat. Secara global, sekitar 69% dari eksekutif percaya bahwa industri komunikasi memiliki kemampuan teknologi yang kuat, tetapi akan sulit untuk menyelesaikan proyek transformasi digital dalam tempo yang cepat dan 64% percaya transisi ini bisa dilampaui oleh industri lain.

Survei juga mencatat pemimpin bisnis dan TI melihat sesuatu secara berbeda ketika menghadirkan strategi transformasi digital yang jelas. Kurangnya strategi yang jelas adalah salah satu kendala terbesar yang bisa memperlambat atau benar-benar menggagalkan upaya tersebut. kekhawatiran lain yang diidentifikasi oleh survei ini seperti, tingkat adopsi saluran digital yang rendah , lingkungan sistem multivendor; terlalu banyak proses manual; dan platform lawas menahan kemajuan.

Menurut survei IDC, 50% dari tingkat Chief dan pembuat keputusan senior lainnya yang diwawancarai memprediksi akan membawa perusahaan mereka lebih dari lima tahun untuk menyelesaikan perjalanan digital mereka. Di Amerika Utara, sekitar 35% dari eksekutif bersama prediksi ini, sementara 68% di Karibia dan Amerika Latin memperkirakan transisi ini akan mengambil setidaknya lima tahun.

kelincahan bisnis, keterampilan digital baru dan pengalaman pelanggan omnichannel dipandang sebagai kemampuan yang paling penting untuk bertahan hidup di era digital, menurut para eksekutif yang diwawancarai. Lebih lanjut, survey tersebut juga mencatat bahwa penggerak utama untuk memungkinkan penciptaan dan pelaksanaan strategi transformasi digital adalah ketersediaan keterampilan yang tepat untuk menciptakan strategi digital, ketersediaan keterampilan yang tepat untuk merancang dan mengimplementasikan perubahan yang diperlukan serta memanfaatkan pengalaman pelanggan sebagai prinsip desain untuk pengembangan produk dan layanan.

Adapun prioritas bisnis, responden mencatat kebutuhan untuk kelincahan bisnis akan meningkatkan pendapatan dari layanan dan produk yang ada, dan untuk memberikan pengalaman omnichannel seluruh layanan dan untuk meningkatkan pengalaman pelanggan.

Meskipun masih berbentuk kekhawatiran, analis terus menyoroti kebutuhan para operator telekomunikasi untuk merangkul masa depan dan beradaptasi dengan tren yang baru atau mereka akan tertinggal dari kompetitor dan bahkan pemain baru.

“Telco menghadapi sejumlah tantangan utama karena mereka mengalami transformasi digital, yang paling penting bagaimana menggeser budaya, bukan hanya teknologi,” jelas Susan Welsh de Grimaldo, director of wireless operator strategies at Strategy Analytics.

Susan menambahkan, “Menjaga fokus pada dampak pada pengalaman pelanggan sejalan dengan transisi peluang pertumbuhan bisnis, dan menunjukkan dampak awal penghematan biaya. Kegagalan untuk mengubah strategi dapat menyebabkan penyusutan bisnis, meninggalkan uang di atas meja dan bahkan kehilangan bisnis karena kalah dari para pesaing. ”

Mengatasi hal tersebut, berikut tips dan trik yang telah kami sediakan berdassarkan laporan dari RCR Wirelles seperti,

Buat ekosistem terbuka

Penyedia layanan digital melampaui teknologi domain tertentu yang dapat menghambat perubahan dan bermitra dengan vendor yang menawarkan layanan seperti backup awan, kolaborasi, atau file sharing tools. Untuk mendorong perubahan, membuat katalog ekosistem terpadu yang bekerja di sistem dan mitra yang ada, memungkinkan Anda untuk membangun produk dan proses di berbagai layanan digital.

Memberdayakan tenaga penjualan

Mengantisipasi kebutuhan pelanggan dan menempatkan mereka menjadi prioritas utama. Merupakan sebuah hal penting bahwa platform yang memprediksi tindakan terbaik berikutnya untuk tenaga penjualan dalam memberikan penawaran secara real time. tenaga penjualan menjadi penasehat terpercaya dalam siklus penjualan customer-centric ini. Platform ini juga harus memasukkan ahli subjek dari mitra Anda untuk membantu menjual, dan beradaptasi serta melaksanakan proses penjualan yang tepat untuk bisnis Anda.

Smash silo TI

Sementara banyak operator yang terbelenggu oleh bisnis dan dukungan sistem operasi lambat, operator perlu menggunakan proses manajemen untuk menavigasi silo sistem. Akibatnya, tenaga penjualan harus mampu mengkonfigurasi, harga dan mengutip kontrak kompleks untuk layanan digital dengan tablet atau perangkat mobile.

Dapatkan 360 derajat customer view

Tradisional TI melihat pelanggan di silo oleh saluran, end-to-end visibilitas membantu mengidentifikasi masalah potensial awal dan memungkinkan pelanggan untuk berinteraksi di saluran mereka sukai. Plus, siapa pun di setiap departemen (tidak hanya layanan pelanggan) dapat mengatasi masalah pelanggan.

Setidaknya sedikit tips ini bisa menjaga perusahaan telekomunikasi untuk tetap bertahan dalam menghadapi tren digital transformation yang akan hadir di beberapa waktu kedepan.

Apa beda TDD dan FDD di 4G LTE

1

Telko.id – Penerapan layanan 4G LTE di Indonesia saat ini sudah cukup besar penyebarannya. Hal ini terlihat dari semakin luasnya coverage para operator penyelenggara layanan generasi keempat ini.

Bukan hanya itu, ketersediaan smartphone yang mendukung layanan ini dengan harga terjangkau juga semakin menjamur di Indonesia, baik secara resmi ataupun melalui jalur black market. Namun, tulisan kali ini tentu tidak akan membahas mengenai kasus black market tersebut.

Meski telah banyak yang menggunakan jaringan 4G LTE, nyatanya tidak banyak juga masyarakat umum yang belum mengetahui apa itu FDD, TDD serta perbedaan kedua teknologi tersebut dan pengaruhnya pada kecepatan 4G yang mereka miliki. Namun, anda tidak perlu khawatir, karena tim Telko.id telah menyiapkan ulasan mengenai FDD dan TDD serta perbedaanya yang dirangkum dari berbagai sumber.

LTE itu sendiri adalah kependekan dari Long Term Evolution, yang sering disebut sebagai teknologi 4G LTE. LTE sendiri mempunyai dua cara pengantaran yang dikenal dengan istilah FDD dan TDD.

FDD

FDD sendiri merupakan kependekan dari Frequency Division Duplexing. FDD ini mempunyai cara pengantaran data dengan menggunakan dua buah channel yang berbeda antara transmit dan receive.

Metode ini digunakna oleh mayoritas operator penyelenggara 4G di Indonesia dan banyak negara Asia Tenggara. Di Indonesia, praktis hanya Bolt! saja yang tidak menggunakan teknologi FDD.

Teknologi ini juga memiliki beberapa keunggulan seperti lebih jarang terkena gangguan interferensi dan resepsi penerimaan yang baik.

Cara kerja FDD sendiri diklasifikasikan sebagai sistem full duplex. Ini berarti bahwa baik upload maupun download selalu tersedia. Karena FDD menggunakan dua saluran yang berbeda untuk mengunduh dan mengunggah data.

TDD

Berbeda dengan FDD, TDD adalah kependekan dari Time Division Duplexing, dimana data diantarkan dan diterima dalam satu channel frekuensi yang sama, hanya dengan pemisahan jeda waktu yang singkat.

Teknologi TDD sendiri sangat cocok untuk data yang dikirimkan secara asimetris, misalnya untuk browsing internet, video surveillance atau broadcast. TDD dapat mengalokasikan lebih banyak waktu untuk bagian yang membutuhkan lebih banyak bandwidth, sehingga menyeimbangkan beban data.

Keunggulan cara ini, karena pengiriman dan penerimaan data hanya menggunakan satu channel, maka kapasitas yang tersedia bisa menjadi lebih besar dibanding FDD.

Lebih lanjut, Duplexing sendiri merupakan istilah di mana sebuah smartphone dapat menerima dan mengirim data dalam waktu yang bersamaan. Berbeda dengan Simplexing dimana kegiatan menerima dan mengirim data tidak bisa dilakukan dalam waktu yang sama. seperti halnya pada Walkie-talkie.

Singkat cerita, LTE FDD-membutuhkan dua kanal frekuensi, satu untuk downlink dan satu lagi untuk uplink. Frekuensi carrier ini masing-masing dinamakan frekuensi radio EARFCN (E-UTRA Absolute Frequency Channel Number). Sebaliknya, LTE TDD-hanya memiliki satu EARFCN.

Implementasi di Indonesia

Seperti telah dijelaskan diatas, rata-rata operator di Indonesia menggunakan teknologi LTE-FDD, seperti XL, Indosat, Telkomsel serta Hutchison 3 Indonesia.

Sementara operator Bolt masih setia dengan menggunakan teknologi LTE-TDD yang hanya memiliki lisensi di wilayah Jabodetabek serta Medan.

Sedangkan Smartfren cukup unik, sampai dengan saat ini saja mereka masih menjadi satu-satunya operator yang menggunakan kedua teknologi ini, baik itu TDD maupun FDD. Yang mana hal tersebut dihasilkan dari kekayaan spektrum yang mereka miliki pada band FDD dan TDD.

Selain FDD dan TDD, LTE juga mempunyai varian lain, yaitu LTE Advanced. LTE Advanced merupakan pengembangan lanjutan dari teknologi LTE yang memungkinkan jaringan memiliki pencapaian coverage area yang lebih besar, lebih stabil dan lebih cepat.

Biasanya pengembangan ini dicapai di antaranya dengan penggunaan teknik multi antena (MIMO), dan penambahan Relay Nodes.

Beberapa operator seperti di Korea Selatan dan Jepang sudah menggunakan teknologi ini. Hasilnya yang terlihat adalah transmit data yang lebih cepat.

Jika biasanya pada LTE Standard hanya mampu menyentuh kecepatan download real sekitar 10-100 Mbps, dengan teknologi LTE Advance kecepatan tersebut meningkat menjadi 100-300Mbps. LTE Advanced sendiri sering juga disebut 4G+

Daftar Band 4G LTE di Indonesia

Berikut ini daftar band frekuensi LTE di Indonesia yang kami rangkum dari berbagai sumber:

Telkomsel: B8 FDD LTE frekuensi 900 MHz / B3 FDD LTE frekuensi 1.800 MHz

Indosat Ooredoo: B8 FDD LTE frekuensi 900 MHz / B3 FDD LTE frekuensi 1.800 MHz

XL Axiata: B8 FDD LTE frekuensi 900 MHz / B3 FDD LTE frekuensi 1.800 MHz

Hutchison Tri Indonesia: B3 FDD LTE frekuensi 1.800 MHz

Smartfren: B5 FDD LTE frekuensi 850 Mhz / B40 TDD LTE frekuensi 2.300 MHz

Bolt!: B40 TDD LTE frekuensi 2.300 MHz

Sejatinya, kecenderungan frekuensi FDD adalah coverage, karena biasanya mereka menyediakan cakupan yang luas. Namun, FDD biasanya menyediakan kapasitas yang tergolong sempit.

Sementara untuk TDD, mereka lebih memanjakan penggunanya dengan alokasi kapasitas yang besar, namun mereka memiliki kecenderungan dengan cakupan signal yang tidak terlalu luas.

*Dari berbagai sumber*

Huawei Dorong Operator Gunakan Spektrum C Band

0

Telko.id – China Mobile dan Huawei telah menyelesaikan demonstrasi live pertama dari sistem TD-LTE end-to-end yang beroperasi pada band spektrum 3,3 GHz hingga 3.4GHz.

Sekadar informasi, demonstrasi yang dilakukan di ‘markas’ global TD-LTE Initiative di Shanghai ini menggunakan produk jaringan milik Huawei yang dimodifikasi secara komersial agar mampu menggabungkan spektrum 3,5 GHz TD-LTE.

Dilaporkan TelecomAsia (11/6), pada bulan November tahun lalu, Spektrum yang berdekatan dengan 300 MHz C-Band telah ditandai untuk digunakan pada jaringan 4G di 45 negara di wilayah termasuk APAC, Afrika dan Amerika Latin.

Semua sistem komersial yang beroperasi di C-Band saat ini menggabungkan teknologi TD-LTE untuk peningkatan efisiensi spektral pada pita frekuensi tinggi. Beberapa negara seperti China juga ikut mempromosikan agar mengalokasikan frekuensi 3,3-GHz ke 3.4-GHz untuk menggunakan TD-LTE.

“GTI berkomitmen untuk kemajuan perencanaan spektrum C-Band yang konsisten di seluruh dunia dan 3,5 GHz Interest Group didirikan pada tahun 2013   dengan cepat berakselerasi di dalam industri,” kata Huawei dalam sebuah pernyataan.

“Lebih dari 40 operator global, dengan lebih dari 60 model terminal komersial, saat ini mengintegrasikan penyebaran jaringan komersial dan pra-komersial pada band 3,5 GHz. GTI akan terus bekerja sama dengan mitra industri global untuk mempromosikan perencanaan C-Band TDD yang berorientasi dan memberikan kontribusi untuk memajukan pelaksanaan di tingkat nasional ke dalam organisasi standar spesifikasi 3GPP internasional,” Tambah pernyataan tersebut.

Alibaba Group Hadirkan Mobil Internet

0

Telko.id – Alibaba Group telah mengumumkan peluncuran OS’Car, yakni sebuah mobil internet pertama yang diproduksi secara massal dan didukung oleh sistem operasi Smart Car dari YunOS.

Perusahaan telah mengembangkan OS’Car RX5 dan bekerjasama dengan SAIC Motor Corp. Mobil terbaru ini akan didukung oleh platform berbasis cloud yang memungkinkan pengguna melakukan streaming data, pemodelan dan pelaporan untuk meningkatkan pengalaman berkendara.

YunOS sendiri juga akan menyediakan beebrapa fitur untuk si pengemudi, seperti smart map dengan pelacakan lokasi akurat tanpa Wi-Fi atau GPS, serta layar terintegrasi termasuk kaca spion cerdas untuk mengemudi yang lebih aman.

Kendaraan juga mendukung perintah suara – bahkan modus audio utama untuk mengendalikan sistem. Hal ini dapat secara otomatis mengenali pengemudi melalui smartphone atau smartwatch dan menyediakan layanan personalisasi seperti salam atau musik yang disukai.

“Apa yang kita ciptakan bukanlah ‘internet di dalam mobil’, melainkan ‘mobil di dalam internet’. Ini merupakan tonggak penting dalam industri otomotif. sistem operasi pintar menjadi mesin kedua mobil, sedangkan data adalah bahan bakar baru, “kata Alibaba Group chairman Dr Wang Jian seperti dilaporkan TelecomAsia (11/6).

“Ke depan, mobil akan menjadi platform penting untuk layanan internet dan inovasi hardware cerdas. Kami akan merangkul dunia di mana semuanya terhubung erat. “

Sekadar informasi, YunOS sendiri telah dirancang sebagai platform terbuka untuk mendukung hardware dan layanan dari pihak ketiga. Dengan hal ini, tentunya akan semakin membuka peluang bagi perusahaan lain untuk menciptakan produk baik hardware maupun software agar mampu memperkuat ekosistem.

Telkomsel Siagakan BTS 4G di Exit Tol Brebes Timur Untuk Hadapi Arus Balik

0

Telko.id – Telkomsel terus bersiaga untuk menjamin kualitas layanan komunikasi pada arus balik Lebaran 2016 yang puncaknya diperkirakan terjadi pada Minggu (10/7). Telkomsel siap melayani area-area yang menjadi titik keramaian arus balik lebaran 2016 melalui posko pemantauan jaringan dan para petugasnya yang beroperasi selama 24 jam. Hal ini untuk memastikan agar kenyamanan dan kualitas layanan bagi para pelanggan dalam berkomunikasi tetap terjaga ketika melakukan perjalanan panjang.

Penyiagaan jaringan yang sudah dipersiapkan sejak jauh-jauh hari sebelum periode mudik Lebaran difokuskan di area-area jalur balik utama yang dilalui para pemudik seperti Jawa Tengah, Jawa Barat serta di lokasi-lokasi tempat berkumpulnya para pemudik, di antaranya bandara, terminal, stasiun, dan pelabuhan (BTSP).

Di titik-titik yang sebelumnya mengalami kenaikan trafik yang cukup signifikan saat momen mudik dan lebaran seperti di exit tol Brebes Timur, exit tol Pejagan, dan Terminal Wates (Yogyakarta) Telkomsel terus memantau terjaganya kualitas jaringan. Bahkan di wilayah exit tol Brebes Timur, Telkomsel menyiapkan tambahan 13 BTS 4G untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan menggunakan layanan data.

Dari sisi pelayanan pelanggan, tidak lupa sebanyak 809 Posko Siaga hadir di jalur mudik, BTSP, dan lokasi wisata yang siap melayani kebutuhan komunikasi pelanggan. Untuk arus balik, posko utama Telkomsel berada di tol Cikampek arah Jakarta, yaitu KM 62 dan KM 42 yang akan melayani pemudik yang melakukan perjalanan panjang. Di posko-posko tersebut, selain menyediakan pulsa dan paket Internet, pemudik juga dapat melakukan migrasi simcard 4G dan aktivasi TCASH. Tentunya di lokasi-lokasi tersebut ketersediaan kapasitas jaringan terus dipantau ketat, agar pelanggan dapat terus ber-Internetan.

Hasil pemantauan di H+2 Lebaran memperlihatkan adanya kenaikan trafk layanan data di Rest Area yang mengarah ke Jakarta, dengan rata-rata naik sekitar 40%. Kenaikan tertinggi di jalur Timur, terjadi di Tol Cipularang Rest Area KM72B, sebesar 56%, sementara di jalur Barat Kenaikan tertinggi berada di Tol Merak Rest Area KM45, yakni sebesar 49%.

Layanan data memang merupakan layanan dengan kenaikan trafik yang paling tinggi selama momen lebaran, dimana kenaikan tercatat sebesar 78% (dibandingkan tahun 2015) menjadi sekitar 2.700 TB (Terabyte) saat malam takbiran. Jika dibandingkan dengan hari normal 2016, layanan ini mengalami kenaikan sekitar 17%.

Secara umum pada periode libur Lebaran pelanggan memanfaatkan layanan data untuk mencari informasi dengan web browsing, mengunggah foto dan status ke media sosial, berkomunikasi menggunakan pesan instan, serta menikmati hiburan lewat video streaming dan online games.

Secara kualitas, tingkat keberhasilan untuk delivery layanan komunikasi juga secara umum baik. Hal ini ditunjukkan dengan tingkat kesuksesan layanan data dan SMS mencapai lebih dari 99%, sementara tingkat kesuksesan layanan suara di atas 98%. Hadirnya 76 unit compact mobile base station (Combat) atau mobile BTS di titik-titik yang membutuhkan tambahan kapasitas jaringan juga meningkatkan kenyamanan pelanggan dalam berkomunikasi dan mengakses data.

Untuk mengantisipasi lonjakan trafik di momen Lebaran tahun ini, sebelumnya Telkomsel telah melakukan optimalisasi dan peningkatan kualitas jaringan mulai dari H-7 hingga H+7 Lebaran, diantaranya dengan membangun 623 base transceiver station (BTS) baru dan memodernisasi 486 BTS. Selain itu, Telkomsel juga meng-upgrade 1.052 BTS serta 75 base station controller (BSC) dan radio network controller (RNC).

Menyadari kebutuhan komunikasi juga amat diperlukan oleh pihak kepolisian dan pemerintah daerah, sebelumnya Telkomsel telah melakukan kerjasama untuk dukungan komunikasi kepada instansi terkait. Seperti mendukung Operasi Ramadiniya 2016 yang dilakukan Polda Jabar, khususnya pada dukungan layanan 4G untuk fasilitas RTMC Polda Jabar. Selain itu juga bantuan ratusan fasilitas komunikasi meningkatkan koordinasi para petugas korlantas.

Di Jawa Tengah, Telkomsel menjalin kerjasama dengan Kepolisian Daerah untuk memberikan informasi seputar aktivitas mudik di wilayah tersebut melalui website www.mampirjateng.com. Persemian layanan ini pun sebelumnya dilakukan di Pos Terpadu Gerbang Pintu Keluar (Exit) Tol Brebes Timur, yang merupakan salah satu titik dengan kepadatan pemudik yang sangat tinggi. (Icha)

 

Trafik Data Indosat Ooredoo Saat Lebaran 2016 Naik 114.51%

0

Telko.id – Saat lebaran, tidak semua kerabat dan handai taulan dapat berkumpul, bertatap muka. Telekomunikasi menjadi alternatif agar silaturahmi dapat terus terjaga. Indosat Ooredoo pun sudah mempersiapkan kenaikan trafik yang terjadi.

Dibandingkan trafik Telekomunikasi hari lebaran 2016 dibanding dengan trafik reguler hari biasa sangat signifikan. Untuk trafik voice nasional pada hari H mengalami peningkatan menjadi sekitar 355.62 juta menit, atau naik sekitar 14.04% dibandingkan dengan trafik voice reguler hari biasa. Kenaikan tertinggi trafik voice terjadi di area wilayah kota Northern Sumatera (40.18%), Southern Sumatera (39.76%) dan West Java (31.15%).

Sedangkan trafik SMS di hari H menurun menjadi  sekitar 555.48 Juta SMS, atau turun 4.65% dibandingkan trafik SMS reguler hari biasa. Keberhasilan kirim antar pelanggan Indosat lebih dari 94.16% yang berarti tidak ada permasalahan yang signifikan dalam pengiriman SMS internal jaringan Indosat. Sedangkan tingkat keberhasilan pengiriman SMS ke antar operator mencapai sekitar 90.43% walau terjadi  kepadatan jalur pengiriman antar operator. Penurunan trafik SMS tertinggi terjadi di kota/wilayah Sulampapua (-58.00%), Bali Nusra (-38.49%), dan West Java (-22.54%).

Sementara itu trafik data di hari H meningkat menjadi sekitar 1317.00 Terabyte/hari, atau naik 114.51% dibandingkan trafik data reguler pada hari biasa.

Trafik Telekomunikasi hari lebaran 2016 dibanding dengan hari lebaran tahun 2015 pun terjadi peningkatan. Terutama voice dan data.

Apabila diperbandingkan dengan kondisi hari H Lebaran tahun 2015, maka trafik voice hari H tahun 2016 mengalami peningkatan 9.67%. Sedangkan trafik SMS hari H tahun 2016 turun 37.24% dibandingkan trafik SMS pada H tahun 2015. Dan trafik komunikasi data meningkat 121.88% dibanding trafik tahun lalu.

Kondisi selama Ramadhan dan mudik lebaran 2016 pun terkendali dengan baik karena Indosat Ooredoo telah melakukan peningkatkan kapasitas jaringan.

Kapasitas jaringan Indosat Ooredoo telah ditingkatkan antara lain untuk kapasitas trafik suara menjadi 39 juta Erlang/hari, untuk SMS kapasitas ditingkatkan menjadi 4 Miliar SMS/hari, sementara untuk data, Indosat Ooredoo meningkatkan kapasitas data menjadi 6.389 TeraByte/hari. Kapasitas ini disiapkan untuk 69,8 juta pelanggan Indosat Ooredoo yang didukung dengan total BTS 52.326 secara nasional.

Sedangkan untuk mengantisipasi berbagai persoalan atau masalah, Indosat Ooredoo pun melakukan monitoring untuk menjaga performansi jaringan telekomunikasi dan B2B Enterprise selama terjadinya kenaikan trafik telekomunikasi. Monitoring dilakukan dengan mengoperasikan  sistem monitoring jaringan modern yang dikenal sebagai i-NOC (Indosat Network Operation Center) serta dilengkapi dengan ruang Command Center.

Berlokasi di Kantor Pusat Indosat Ooredoo lantai 6 dan telah diresmikan sejak tahun lalu, i-NOC berfungsi untuk melakukan pemantauan stabilitas dan kualitas seluruh jaringan Indosat secara terintegrasi, secara nasional memantau dengan cermat bila terjadi gangguan jaringan dan sinyal di wilayah seluruh Indonesia, untuk selanjutnya dieskalasi dan diselesaikan dengan cepat sehingga pelanggan tidak terganggu dalam menggunakan layanan Indosat Ooredoo. (Icha)

 

Trafik Data XL di ‘Berxit’ Naik 120%

0

Telko.id – Layanan social media dan instan messaging (IM) semakin menjadi sarana utama masyarakat dalam bersilaturahmi Lebaran. PT XL Axiata Tbk (XL) melaporkan, dari total trafik layanan data, menunjukkan bahwa pemakaian terbesar adalah untuk melakukan streaming yaitu sebesar 40% dari total layanan, lalu berikutnya web browsing 22%, serta akses ke social media 21%. Trafik penggunaan social media sebesar lebih dari 300 TB, yaitu meningkat 32% dibandingkan hari normal tahun ini. Sementara itu, penggunaan IM mencapai 38 TB, naik 33% dibanding hari normal. Secara keseluruhan, trafik data meningkat sekitar 130% dibanding hari lebaran tahun sebelumnya.

 

Direktur/Chief Service Management Officer XL, Yessie D. Yosetya mengatakan, “Seperti yang sudah kami prediksi sebelumnya, social media dan instant messaging akan semakin banyak dipakai untuk bersilaturahmi saat Lebaran. Demikian juga, masyarakat termasuk pelanggan XL akan semakin membutuhkan layanan data untuk bisa mengekpresikan dirinya dalam merayakan Lebaran. Jadi tidak heran jika angka upload dan download material foto dan video juga meningkat.”

 

Meningkatnya penggunaan layanan data tersebut juga dipengaruhi oleh meningkatnya kecenderungan pelanggan untuk memanfaatkan layanan telepon/percakapan berbasis data yakni layanan VoIP (Voice over Internet Protocol). Penggunaan layanan VoIP mencapai 17,5 TB, meningkat sebesar 121% dibandingkan hari biasa tahun ini. Termasuk dalam layanan VoIP ini diantaranya Google Talk, Kakao talk, WhatsApp call, BlackBerry call, Skype dan sebagainya.

 

Trafik layanan social media Facebook, Instagram, Path, Twitter, serta Line meningkat cukup signifikan. Trafik Facebook  127,4 TB naik 19% dibandingkan hari biasa. Instagram 123,4 TB meningkat 32%, Path meningkat 53%, Twitter meningkat 40%, serta Line meningkat 32%. Sementara itu IM WhatsApp naik 24% dibanding hari biasa, sedangkan BBM relatif stabil.

 

Yessie menambahkan, dalam 4 tahun terakhir memang terjadi pergeseran konsumsi layanan telko untuk berkomunikasi oleh masyarakat Indonesia. Masyarakat semakin suka memanfaatkan layanan data dibandingkan dengan layanan percakapan (voice) atau layanan SMS.

 

Sementara itu, berdasarkan lokasi, kenaikan trafik layanan data tertinggi selama periode Lebaran dibandingkan periode hari-hari biasa, terjadi di wilayah-wilayah yang menjadi tujuan mudik di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Wilayah Tegal dan sekitarnya mengalami kenaikan tertinggi sebesar 53%, disusul daerah Sampang, Sumenep, Pamekasan sebesar 45%. Kenaikan di  Purwakarta sebesar 40%, Indramayu sebesar 36%, serta wilayah Lebak, Pandeglang sebesar 32%.

 

Data XL juga menunjukkan kenaikan trafik yang tinggi di area-area dalam jalur mudik yang menjadi titik kemacetan parah. Salah satunya di wilayah Brebes, termasuk exit toll Brebes Timur, dengan kenaikan trafik data mengalami kenaikan sebesar 120%, sementara layanan percakapan meningkat sebesar 100% dibandingkan trafik hari biasa. Untuk luar Jawa, kenaikan trafik percakapan tertinggi  terjadi di wilayah Sumatra, meningkat sebesar 52% dibandingkan hari-hari biasa. 

 

Pada layanan SMS, peningkatan trafik terjadi  di beberapa wilayah. Kenaikan trafik SMS tertinggi terjadi di wilayah regional Central (Jawa Barat, Jawa Tengah dan DIY) sebesar 26%, wilayah regional West (Sumatra) sebesar 23% serta wilayah regional East (Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat) sebesar 17%.

 

Selama periode lebaran, XL juga terus meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, termasuk untuk menangani berbagai keluhan dan pertanyaan yang disampaikan oleh pelanggan. Layanan pelanggan (contact centre), XL Centre dan Xplor tetap beroperasi seperti biasa. Rata-rata jumlah pelanggan yang menyampaikan keluhan per harinya selama lebaran mengalami penurunan sekitar 30% dibandingkan rata-rata keluhan yang disampaikan pada hari biasa. (Icha)

Trafik Data Telkomsel Naik 78% Saat Malam Takbiran

Trafik Data Telkomsel Naik 78% Saat Malam Takbiran

Trafik data Telkomsel mencatat kenaikan hingga lebih dari 78% di H-1 Lebaran atau Malam Takbiran 2016. Sedangkan pada hari Lebaran, kenaikan mencapai 75% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2015.

Trafik penggunaan layanan yang tertinggi terkonsentrasi di area Jawa-Bali (diantaranya Jawa Tengah,  Jawa Timur, dan Bali) yang merupakan destinasi utama mudik dan daerah wisata, dimana pengunaan data di area ini menembus angka 771 TB (Terabyte) saat momen H-1 Lebaran.

Adapun area yang mengalami kenaikan penggunaan layanan data tertinggi dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2015 adalah Sumatera, dimana kenaikan  terpantau hingga lebih dari 89% menjadi sekitar 665 TB (Terabyte) saat momen H-1 Lebaran.

Secara nasional trafik layanan data tercatat mengalami kenaikan paling tinggi sebesar 78% menjadi sekitar 2.700 TB (Terabyte), dimana angka ini meningkat jika dibandingkan dengan trafik data di periode yang sama di tahun 2015. Jika dibandingkan dengan hari normal 2016, layanan ini mengalami kenaikan sekitar 17%.

Kenaikan juga masih tercatat tinggi di hari Lebaran, yaitu sekitar 75% menembus angka lebih dari 2.500 TB (Terabyte). Jika dibandingkan dengan hari normal 2016, angka trafik data ini naik sekitar 12%.

Penggunaan layanan data pada H-1 Lebaran dan saat Lebaran tercatat mengalami peningkatan yang signifikan di beberapa lokasi yang dilalui atau disinggahi oleh pemudik seperti exit tol Kaliangsa, exit tol Pejagan, Terminal Wates (Yogyakarta), dan Pelabuhan Lamijung (Nunukan). Begitu pula dengan lokasi-lokasi wisata, seperti Jam Gadang (Bukittinggi), Berastagi, Pantai Kuta, dan Kota Bunga (Puncak).

Sedangkan untuk layanan suara dan SMS di momen lebaran ini tercatat cenderung stagnan. Di mana layanan suara mengalami penurunan sebesar 4% di hari Lebaran menjadi sekitar 1,5 miliar menit jika dibandingkan dengan trafik percakapan di hari normal 2016. Sedangkan layanan SMS masih mencatat kenaikan sebesar 1% di malam takbiran.

Adapun tingkat keberhasilan koneksi data dan tingkat keberhasilan pengiriman SMS mencapai lebih dari 99%. Sedangkan tingkat kesuksesan panggilan mencapai lebih dari 98% yang artinya tidak ada masalah yang berarti dan secara umum pelanggan dapat menikmati layanan dengan nyaman.

Sebelumnya Telkomsel telah melakukan peningkatan kualitas jaringan guna melayani kebutuhan komunikasi pelanggan selama periode mudik Lebaran. Optimalisasi jaringan ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan trafik komunikasi yang biasanya terjadi pada H-7 hingga H+7 Lebaran.

Untuk menghadapi mudik Lebaran, Telkomsel telah mengidentifikasi sebanyak 809 hotspot atau POI (Point of Interest) yang meliputi Bandar Udara, Terminal Bus, Stasiun Kereta, Dermaga, Rumah Sakit, Area Padat Populasi, Pasar Tradisional, dan Mal, di mana lokasi-lokasi tersebut diprediksi akan mengalami lonjakan komunikasi yang cukup tinggi di masa Ramadhan dan Lebaran. Untuk memaksimalkan kapasitas di lokasi-lokasi tersebut, Telkomsel menyiagakan sebanyak 76 unit compact mobile base station (Combat) atau mobile BTS untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan dalam berkomunikasi dan mengakses data.

Di samping mengerahkan Combat, berbagai upaya yang dilakukan Telkomsel untuk mengoptimalkan kualitas jaringan menghadapi periode mudik Lebaran di antaranya membangun 623 base transceiver station (BTS) baru dan memodernisasi 486 BTS. Selain itu, Telkomsel juga meng-upgrade 1.052 BTS serta 75 base station controller (BSC) dan radio network controller (RNC). (Icha)

XL Jualan Pulsa Di Kemacetan Pantura

0

Telko.id – Kemacetan parah terjadi di beberapa titik jalur mudik utama Pantura (Pantai Utara Jawa). Salah satunya di Kabupaten Brebes Jawa Tengah. Ribuan kendaraan terjebak macet hingga beberapa jam. Akibatnya masyarakat yang menuju kampung halaman terhambat perjalanannya. Selain bahan bakar kendaraan, layanan komunikasi dan data juga dibutuhkan dalam kondisi tersebut. Petugas XL pun terjun ke tengah kemacetan melayani pelanggan.

 

Vice President XL Central Region Rd Sofia Purbayanti mengatakan “Meskipun saat ini membeli pulsa bisa secara on line, namun selalu saja ada pelanggan yang terkendala. Karena itulah petugas kami berinisiatif  mendatangi para pemudik di kemacetan karena kami tahu mereka kesulitan untuk mendatangi kios. Tentu saja kami memperhatikan kondisi lalu lintas di jalan raya saat itu. Itu sebabnya kami mendatangi kendaraan pemudik di titik titik kemacetan”. 

 

Harga pulsa atau layanan XL yang ditawarkan juga tetap harga normal. Lokasi layanan penjualan pulsa ada di sepanjang jalan raya pantura brebes, termasuk akses keluar Tol Brebes Timur. Aktivitas ini akan berlangsung hingga H+5 lebaran. Selain itu petugas XL juga melayani di beberapa rest area, mini market dan pos pos SPBU terdekat.

 

Pulsa Darurat

 

Solusi lainnya yang ditawarkan XL adalah Pulsa Darurat yaitu layanan yang memungkinkan Pelanggan Prabayar XL Dan  AXIS untuk bisa mendapatkan pulsa sejumlah nominal tertentu tanpa harus membayar terlebih dahulu. Untuk mendapatkan Pulsa Darurat, cukup menghubungi *123*9110# atau melalui SMS, ketik ISTIMEWA atau DARURAT lalu kirim ke 911 dan ikuti  petunjuk selanjutnya

 

Keuntungan yang diperoleh pelanggan XL yaitu tetap dapat mempergunakan XL-nya di saat darurat. Pelanggan akan mendapatkan penawaran Pulsa Darurat sesuai dengan profil masing-masing pelanggan. Untuk biaya administrasi Pulsa Darurat bervariasi, tergantung pada profil pelanggan yang bersangkutan. (Icha)