spot_img
Latest Phone

Google Pixel Watch 4, Dukung Koneksi Satelit dan Baterai Lebih Besar

Telko.id - Google secara resmi meluncurkan Pixel Watch 4...

Garmin Index Sleep Monitor Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin secara resmi meluncurkan Index Sleep Monitor,...

Google Photos Hadirkan Fitur Edit AI dengan Perintah Suara di Pixel 10

Telko.id - Google resmi meluncurkan fitur editing berbasis kecerdasan...

Galaxy Watch8 Series Jadi Wellness Coach Pribadi untuk Gaya Hidup Sehat

Telko.id - Samsung Galaxy Watch8 Series hadir sebagai smartwatch...

Garmin Venu X1 Dukung Performa Padel dengan Fitur Canggih

Telko.id - Garmin resmi menghadirkan Venu X1, smartwatch premium...
Beranda blog Halaman 1450

Ini Dia Pemenang Tender Palapa Ring Paket Timur

0

Telko.id – Setelah sempat pengulangan lelang Palapa Ring Paket Timur, akhirnya pemenang lelang yang mengerjakan jaringan broadband wilayah timur ini pun sudah ditentukan oleh pemerintah. Pengumuman ini tertuang dalam surat pengumuman lelang nomor 319/KOMINFO/BP3TI.31.9/PL.02.02/06/2017.

Konsorsium Moratelindo, IBS dan Smart Telecom lah yang dinyatakan lulus dan akan mengerjakan proyek kerjasama dengan pemerintah untuk membangun jaringan tulang punggung serat optik Palapa Ring Paket Timur. Sedangkan Konsorsium XL, Indosat dan Alita dinyatakan diskualifikasi dan gugur.

Paket timur ini membutuhkan dana paling besar dibandingkan paket Barat dan Timur. Pasalnya, pembangunan jaringan banyak berada di laut. Setidaknya mencapai 80% dan darat hanya 20%. Itu sebabnya, valuasi proyek ini pun mencapai Rp. 14 Triliun dengan skema availability payment pemerintah selama kurun waktu 15 tahun.

Sebagai informasi, paket Timur ini menjangkau wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat, dan Papua, (sampai dengan pedalaman Papua) dengan total panjang kabel serat optik sekitar 6.300 km di darat dan di laut. Jaringan ini akan membentangkan jaringan tulang punggung serat optik di 35 kabupaten kota di Indonesia.

Pemerintah menargetkan Proyek Palapa Ring akan selesai pada akhir tahun 2018. Pada 1 Januari 2019 mulai beroperasi sepenuhnya. (Icha)

Meski Network Sharing, Operator Tidak Boleh ‘Malas’ Bangun Jaringan

0

Telko.id – Operator telekomunikasi diminta untuk tidak ‘malas’ dalam membangun jaringan tanpa harus menunggu keluarnya aturan soal berbagi jaringan aktif (Network Sharing).

“Pembangunan jaringan oleh operator melekat dalam kewajiban modern lisensi. Seandainya ada network sharing tak boleh melupakan khitah operator penyelenggara jaringan untuk tetap membangun infrastruktur telekomunikasi di Indonesia,” tegas Wakil Ketua Desk Ketahaan dan Keamanan Cyber Nasional, Kementrian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Marsekal Pertama Ir Prakoso.

Ia menambahkan, selama ini operator telekomunikasi yang sahamnya dikuasai investor asing hanya mau membangun di daerah yang mempunyai nilai ekonomis saja. Padahal, Indonesia bukan hanya di Jakarta atau di Pulau Jawa saja. “Jangan sampai network sharing hanya dijadikan alasan bagi operator telekomunikasi untuk tak membangun jaringan telekomunikasi di daerah terpencil,” lanjutnya.

Sampai dengan saat ini, pada industri telekomunikasi seluler terdapat beberapa pemain seperti Telkomsel, Indosat Ooredoo, XL Axiata, Smartfren telecom, serta tak ketingalan Hutchison Tri Indonesia. Diantara deretan pemain ini, memang Telkomsel yang paling giat dalam membangun jaringan hingga ke pelosok. Hal ini juga dikarenakan Telkomsel memiliki mayoritas saham yang dikuasai pemerintah Indonesia.

Lebih lanjut, operator telekomunikasi yang sahamnya dikuasai asing juga seharusnya ikut terlibat dalam membangun jaringan telekomunikasi yang terintegrasi dengan pemerintah hingga tempat terpencil dan daerah perbatasan. Sehingga tak hanya satu jaringan telekomunikasi saja yang ada di daerah perbatasan atau di daerah terpencil. Tujuannya adalah jika terjadi kegagalan dalam satu jalur jaringan tidak akan menyebabkan kegagalan jaringan dalam waktu yang lama (system redundansi).

“Meskipun mereka adalah perusahaan asing, namun mereka juga harus memiliki kontribusi positif terhadap pembangunan nasional khususnya dalam ketahanan nasional di bidang telekomunikasi dan Cyber. Karena mereka telah melakukan kegiatan usaha dan memakai sumber daya terbatas (frekuensi) yang dimiliki oleh Indonesia ,” ujar Marsekal Pertama.

Hal senada juga diutarakan oleh Anggota Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (DetikNas) Garuda Sugardo. Ia menambahkan, jika network sharing tidak diikuti dengan komitmen pembangunan infrastuktur, pihak yang paling diuntungkan adalah operator telekomunikasi asing. Sebab Operator telekomunikasi asing tak perlu capek-capek membangun jaringan di wilayah terpencil atau kurang menguntungkan. Mereka cukup mendompleng operator penyelenggara jaringan yang sudah ada.

“Menurut saya konsep berbagi jaringan itu saling berbagi bukan yang satu berbagi tapi yang lain minta bagian. Itu tidak adil dan bertendensi berpihak. Apalagi kepada operator yang sudah ‘menggadaikan’ jaringan kepada vendor secara managed service,” ujarnya.

“Pemerintah harus mewaspadai operator ‘pemalas’ yang engan membangun infrastruktur telekomunikasi. Padahal mereka telah mengantungi ijin penyelenggaraan Operator Jaringan dan Operator Layanan,” lanjut Garuda.

Sekadar informasi, pintu masuk network sharing di Indonesia tengah berusaha dibuka dengan direvisinya Peraturan Pemerintah (PP) No 52 tahun 2000 tentang penyelenggaraan telekomunikasi dan PP 53 tahun 2000 tentang spektrum sharing.

Revisi PP No 52 rencananya akan mengubah perihal modern licensing bagi penyelenggara telekomunikasi dengan tidak lagi menitikberatkan kepada pembangunan infrastruktur tetapi di service level agreement (SLA). Sedangkan Revisi PP No 53 rencananya akan membuka peluang penggunaan frekuensi secara bersama oleh operator.

Sementara itu, Network sharing dianggap sebagai salah satu cara untuk mencapai tingkat efisiensi dalam industri telekomunikasi. Dan ini diakui betul oleh sejumlah operator, tak terkecuali di Indonesia. Tak heran, jika beberapa diantaranya pun telah mencoba mengimplementasikannya. Network Sharing sendiri, pada dasarnya merupakan mekanisme penggunaan bersama infrastruktur aktif telekomunikasi antar operator telekomunikasi di suatu negara.

“Kita harus melihatnya bukan dari scoop operator, melainkan scoop Nasional,” ungkap Merza Fachys, selaku pengamat telekomunikasi yang juga menjabat sebagai ketua ATSI.

“Sebut saja ada sebuah kota kecil di Indonesia dengan penduduk 300 ribu jiwa dan hanya setengahnya yang menggunakan layanan telepon dan dilayani oleh lima operator di Indonesia sendiri-sendiri. Padahal kapasitas dari jaringan yang dibangun untuk masing-masing operator melebihi dari jumlah pengguna di wilayah tersebut. Untuk apa devisa negara dihamburkan untuk membeli lima network di wilayah tersebut, kebayang gak pemborosan negara kita ini,” ujarnya seraya memberi contoh kasus.

Indosat Ooredoo Buka Kelas Coding Untuk Anak-anak Karyawan

0

Telko.id – Bukan hanya karyawan Indosat Ooredoo saja yang disekolahkan supaya ‘pintar’. Anak-anak karyawanpun diakomodir supaya ‘tanggap,’ terhadap teknologi. Salah satu programnya adalah Coding Class yang diselenggarakan sebagai pengisi masa liburan sekolah.

Program ini diikuti oleh anak dari kelas 3 SD hingga kelas 3 SMP. Anak-anak mendapatkan pengenalan dan pelatihan Coding setiap harinya mulai jam 08.30 – 11.00 WIB sejak sejak tanggal 11 sampai 15 Juli 2016 di Kantor Pusat Indosat Ooredoo, Jakarta.

“Kami menyelenggarakan Coding Class sebagai upaya perusahaan untuk memberikan fasilitas bagi keluarga karyawan terutama bagi anak umur SD dan SMP untuk mengisi waktu liburan mereka dengan kegiatan yang bermanfaat. Kami berharap dengan kegiatan ini anak-anak mampu menyalurkan kreativitas sekaligus melihat potensi dan minat mereka yang kiranya sudah dapat diarahkan sejak dini,” ujar Deva Rachman, Group Head Corporate Communications Indosat Ooredoo menjelaskan.

Coding sendiri adalah proses pembuatan program komputer untuk aplikasi, permainan, web design, dan banyak bentuk lainnya. Manfaat Coding untuk anak-anak antara lain untuk melatih pola pikir sistematis, mengoptimalkan fungsi dari komputer dan internet, serta menanamkan mindset bahwa mereka dapat melakukan kegiatan yang produktif dan kreatif.

Penyelenggaraan Coding Class bekerjasama juga dengan Coding Indonesia, sebuah lembaga pelatihan dan pengenalan coding untuk anak usia dini dan dewasa. Melalui kegiatan ini, anak-anak diajarkan melakukan coding membuat games sederhana seperti Flappy Bird dan Labyrinth. Antusiasme peserta yang sangat tinggi dalam mengikuti program ini sudah terlihat dari hari pertama yang menyebabkan kelas harus terlambat selesai 30 menit.

“Melihat antusiasme peserta yang mengikuti Coding Class ini, mengispirasi kami untuk membuat program sejenis secara reguler,” tambah Deva Rachman.

Tidak hanya mengikuti Coding Class, peserta juga diberi kesempatan untuk mengunjungi Indosat Ooredoo Network Operation Center (i-NOC), pusat pemantauan jaringan Indosat Ooredoo secara nasional. Pada kunjungan ini, peserta diberikan informasi bagaimana cara Indosat Ooredoo menjaga performansi jaringan untuk melayani kebutuhan komunikasi masyarakat Indonesia. (Icha)

Telkomsel Rangkul Pelanggan KartuHalo Nonton Gratis “Star Trek Beyond”

0

Telko.id – Namanya pelanggan memang harus dijaga loyalitasnya. Demikian juga dengan para pelanggan paskabayar. Walaupun jumlahnya hanya sekitar 10% dari total pelanggan, tetap diperlukan program yang dapat menjaga agar tetap setia.

Untuk itu Telkomsel menggelar nonton gratis film “Star Trek Beyond” di Medan, Bandung, Surabaya, dan Makassar yang diperuntukkan bagi pelanggan yang telah berpartisipasi dalam aktivitas #HALOSTARTREK di media sosial.

Selain itu, pelanggan Telkomsel yang menggunakan smartphone Android yang sudah mengikuti aktivitas digital tersebut juga dapat menikmati konten film “Star Trek” di Google Play™  dengan diskon hingga 75%.

“#HALOSTARTEK kami gelar untuk mengapresiasi pelanggan setia Telkomsel, khususnya ‘Trekkies’ atau para penggemar film ‘Star Trek’. Pelanggan bisa mengikuti digital activity yang seru untuk kemudian meraih berbagai hadiah spesial,” ujar Nirwan Lesmana, Vice President Brand & Communications Telkomsel menjelaskan.

Pelanggan yang mendapatkan tiket nonton gratis film “Star Trek Beyond” sebelumnya sudah mengikuti aktivitas digital #HALOSTARTREK dengan mengakses TELKOMSEL.COM/HALOSTARTREK dari smartphone. Pelanggan melakukan login di situs tersebut dengan akun Twitter, Facebook, atau Google Plus yang dimiliki untuk kemudian mengisi identitas lengkap di formulir online dalam situs tersebut.

Selain kesempatan untuk nonton gratis, pelanggan Telkomsel yang menggunakan smartphone Android yang telah melakukan share aktivitas digital di media sosial juga memperoleh kode unik voucher diskon sebesar 75% yang bisa digunakan untuk menyaksikan salah satu dari 14 film “Star Trek” yang tersedia di Google Play™.

Di samping melalui aktivitas digital, pelanggan kartuHalo Priority & Gold juga bisa memperoleh tiket nonton gratis hanya dengan menukarkan Telkomsel Poin. Pelanggan dapat menghubungi *700*990# untuk menukarkan Telkomsel POIN. Selain tiket nonton dan makanan ringan, pelanggan juga memperoleh official merchandise “Star Trek Beyond” eksklusif dan berbagai benefit menarik lainnya. Khusus di Jakarta, pelanggan Priority terpilih akan mendapatkan benefit private dinner serta meet & greet dengan Joe Taslim yang juga bermain dalam film ini.

Telkomsel telah memilih ratusan pelanggan yang masing-masing mendapatkan dua tiket elektronik gratis menonton “Star Trek Beyond” pada 23 Juli 2016 di bioskop yang telah dipilihkan, yakni Centre Point (Medan), Trans Studio Mall (Bandung), Grand City (Surabaya), dan Mall Panakkukang (Makassar).

Untuk menyemarakkan kehadiran film “Star Trek Beyond”, Telkomsel juga berpartisipasi dalam penayangan perdana (premiere) film tersebut untuk yang pertama kalinya di seluruh dunia di Epicentrum, Jakarta (18/7). Pada kesempatan tersebut, Telkomsel menghadirkan Joe Taslim, aktor Indonesia yang menjadi salah satu pemeran film “Star Trek Beyond”. Joe, yang juga merupakan brand ambassador KartuHalo, berkesempatan untuk menyapa dan berfoto bersama “Trekkies” yang hadir dalam event tersebut. Film yang menceritakan petualangan seru awak pesawat USS Enterprise ini mulai tayang di Indonesia pada 20 Juli 2016. ( Icha)

XL Manfaatkan Pokemon Go Untuk Jualan Paket Data 4G

0

Telko.id – Pokemon Go, games yang berbasis location-based augmented reality mobile game yang merupakan hasil pengembangan oleh Niantic dan dipublished oleh The Pokémon Company sungguh fenomenal. Tentu hal ini menjadi kabar gembira bagi operator karena akan merangsang penggunaan data 4G yang saat ini sedang gencar dipasarkan.

“Sebagai operator penyedia layanan internet cepat 4G LTE dan layanan Data, XL menyambut baik munculnya produk-produk inovatif yang bisa dinikmati oleh masyarakat Indonesia. Pokemon Go adalah salah satunya,” ujar Dian Siswarini, CEO XL Axiata ketika dimintai keterangannya melalui What’s Up.

Dian juga menambahkan bahwa XL berharap fenomena Pokemon tersebut berdampak positif pada pelaku industri digital, termasuk mampu mendorong kreativitas developer dalam negeri untuk lebih maju dan tampil di pasar produk digital.

Namun, jikapun ada kemungkinan dampak negatifnya, Dian berharap masyarakat mampu menyikapinya secara bijak dengan mempertimbangkan dampak yang bisa timbul dari permainan tersebut.

Tren Pokemon Go inipun akan dimanfaatkan oleh XL sebagai communication angle dalam memasarkan paket data 4G. Pasalnya,  pelanggan XL dalam memainkan Pokemon Go tentunya akan membutuhkan paket data dengan speed, quality dan quota yg tepat agar selalu nyaman dlm memainkan game ini.

“Untuk itu, kami juga memberikan diskon 20% paket data via modern channel agar pelanggan senantiasa lebih nyaman menggunakan paket data XL dalam setiap aktifitasnya. Sehingga kami berharap hal ini juga membantu meningkatkan penetrasi 4G di masyarakat,” ujar Dian menjelaskan. (Icha)

 

Bersinergi dengan Fishpond, MatahariMall Perbanyak Pilihan Belanja

0

Telko.id – Lebih banyak pilihan akan dapat dinikmati oleh pelanggan situs belanja online, MatahariMall.com (MatahariMall). Hal ini menyusul kerjasama marketplace tersebut dengan perusahaan asal Selandia Baru yang merupakan pemasok produk untuk pasar global terbesar dunia, Fishpond.

Lewat perjanjian ini, Fishpond akan menggunakan hak milik platform WorldFront, yang telah menjual dan mengirimkan lebih dari 20 juta produk dari pemasok di seluruh dunia.

“Dengan bermitra bersama Fishpond, kami akan memiliki tambahan mitra penting ke dalam daftar mitra strategis kami, dan yang lebih penting, pelanggan kami akan dapat menikmati pilihan produk yang lebih banyak untuk berbelanja,” kata Hadi Wenas, CEO MatahariMall, seraya menambahkan bahwa kemitraan ini akan memungkinkan perusahaan untuk lebih menumbuhkan pemetaan e-commerce di Indonesia.

Sementara itu, Ben Powles, CEO Fishpond mengungkapkan bahwa kemitraan ini akan membuat kedua perusahaan lebih fokus pada teknologi dan inovasi untuk membawa pengamalan e-Commerce terbaik ke Indonesia.

“Platform WorldFront sempurna untuk marketplace seperti MatahariMall.com karena mereka telah memiliki keahlian lokal yang dikombinasikan dengan pelanggan yang ingin membeli beragam produk yang ditawarkan,” kata Ben Powles.

Industri e-Commerce di Indonesia telah tumbuh pesat dalam tiga tahun terakhir. Indonesia telah berada pada jalurnya untuk menjadi salah satu Negara dengan pasar eCommerce terbesar di dunia. Pemerintah Indonesia telah membuka investasi asing di sektor eCommerce, dimana mereka menargetkan US$ 130 miliar nilai e-Commerce di tahun 2020. Meskipun penjualan e-Commerce di Indonesia hanya mencapai sekitar 1% dibandingkan dengan penjualan ritel secara offline, hal tersebut dipercaya akan tumbuh lebih dari sepuluh kali lipat dalam lima tahun ke depan.

“Industri teknologi merupakan sektor yang paling cepat berkembang di Selandia Baru. Hal tersebut menjadikan teknologi menjadi pendapatan ekspor terbesar ke-tiga di Selandia Baru, setelah produk susu dan pariwisata, yang menghasilkan pemasukan lebih dari $7 miliar,” tambah Komisaris Perdagangan Selandia Baru untuk Indonesia, Tim Anderson.

Online Sembarangan di Luar Negeri Berpotensi Datangkan Serangan

Telko.id – Penelitian terbaru dari Kaspersky Lab menunjukkan bahwa banyak dari responden yang membahayakan data-data pribadi serta diri mereka sendiri karena lengah ketika berada di luar negeri. Penyebabnya bisa beragam, salah satunya adalah dengan membiarkan smartphone digunakan oleh orang asing.

Penelitian ini menyoroti bahaya yang mengintai kebiasaan responden ketika bepergian, dengan dua dari lima (42%) mengakui bahwa kurang amannya cara mereka terhubung ke internet ketika berlibur, apabila dibandingkan cara mereka terhubung ketika bepergian untuk urusan bisnis.

Dalam penelitian yang dilakukan terhadap 11.850 orang di seluruh dunia, Kaspersky Lab menemukan bahwa dorongan yang kuat dari para wisatawan untuk terhubung ke internet, sikap sembrono terhadap keamanan data dan kecenderungan untuk berperilaku berisiko, meningkatan risiko serangan siber terhadap mereka.

Penelitian menunjukkan banyak dari responden yang ceroboh dengan perangkat digitalnya ketika berada di luar negeri. Seperempat (28%) responden meninggalkan perangkatnya secara sembrono (seperti di atas meja atau di ruang rapat), dan satu dari lima (19%) meninggalkan perangkatnya kepada hotel concierge – khusus wisatawan Amerika bahkan sebanyak dua dari lima responden.

Kesempatan untuk berfoto juga mendorong tindakan berisiko seperti ini, sebanyak 18% dari responden – dan satu dari empat responden di bawah umur 25 tahun – lebih mungkin untuk menyerahkan smartphone mereka ke orang asing yang berada di dekat mereka ketika berada di luar negeri, untuk membantu mengambil foto.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketika kita dalam ‘mode liburan’, perilaku kita sering tidak menentu, dan sangat berisiko. Banyak yang mengatakan bahwa mereka lebih mungkin untuk menghubungi orang yang mereka tidak kenal (18%) dan terlibat dalam ‘sexting’ (6%) ketika berada di luar negeri. Penelitian tersebut juga menemukan 15% responden minum minuman beralkohol lebih banyak ketika di luar negeri, mengalami kenaikan 29% untuk wisatawan dari Inggris.

Banyak dari kita tidak mempertimbangkan dengan baik cara kita untuk terhubung ke internet, atau seseorang kemungkinan ‘menguping’ saat kita berada di luar negeri. Sebagian besar (82%) responden memilih sedapat mungkin untuk terhubung ke Wi-Fi publik yang tidak terjamin keamanannya ketika di luar negeri, seperti di terminal bandara, hotel dan kafe.

Memang, banyak dari kita yang menjadikan hal ini sebagai sebuah kebiasaan – 28% menggunakan Wi-Fi publik dengan lebih mudah di luar negeri daripada di rumah – dan 18% tidak mengambil tindakan pencegahan khusus sama sekali untuk tetap aman selama online.

Sepertiga responden (33%) bahkan mengaku mengunjungi situs yang sensitif ketika menggunakan Wi-Fi publik. Tidak hanya itu, hampir setengah responden melakukan online banking (48%) dan belanja online (46%) ketika mereka berada di luar negeri. Dan yang mengkhawatirkan, sepertiga responden (35%) mengakui membuat panggilan rahasia dengan alasan bahwa bahasa menjadi penghalang bagi orang asing untuk memahaminya, dan oleh karena itu menjadi suatu tindak pengamanan terhadap data.

Perilaku seperti ini cukup mengejutkan, karena dari responden yang pernah terkena serangan siber keika berada di luar negeri, sekitar satu dari lima bahkan tidak mengetahui sumber pemicu serangan tersebut.

Menurut Elena Kharchenko, Head of Consumer Product Management, Kaspersky Lab, merupakan hal yang wajar jika seseorang ingin bersantai pada hari libur, tapi seringnya kewaspadaan berkurang pada saat terhubung ke Internet, begitu juga dengan penilaian.

“Haruskah kita terhubung ke internet? Haruskah kita posting di media sosial? Ya, tentu saja – tapi kami juga menyarankan pengguna untuk mengambil tindakan pencegahan ekstra ketika mereka melakukan hal ini di luar negeri. Pastikan Anda cerdas dalam hal siber dan menerapkan langkah-langkah untuk melindungi diri sendiri serta data-data Anda,” katanya.

Jauh dari keamanan jaringan rumah mereka, pengguna harus menggunakan solusi keamanan TI yang kuat dan terhubung ke jaringan melalui VPN, untuk melindungi dirinya ketika bepergian.

Gedung Putih Siapkan US$ 400 Juta untuk Penelitian 5G

0

Telko.id – Gedung Putih mengungkapkan niatnya untuk memberi dukungan dalam penelitian 5G. Tak tanggung-tanggung, pemerintahan Obama bahkan bersedia mengeluarkan US$ 400 juta untuk Advanced Wireless Research Initiative yang akan dipimpin oleh National Science Foundation (NSF).

Proyek ini bertujuan untuk membangun empat “platform pengujian skala kota” selama 10 tahun ke depan. Dalam pengumuman itu, pemerintah menegaskan bahwa AS adalah yang pertama untuk membebaskan spektrum di atas 24 GHz untuk jaringan berkecepatan tinggi yang dikatakan 100 kali lebih cepat dari 4G yag kita gunakan saat ini.

Kemarin pagi, seperti dilaporkan Engadget, Senin (18/7), FCC mengadopsi sejumlah aturan yang akan memandu inovasi dan pengembangan teknologi 5G. Pedoman itu ditujukan untuk mendorong teknologi baru tanpa membiarkan regulasi yang tidak perlu menahan prosesnya.

Ini ditujukan untuk menjadi dasar bagi perusahaan dan operator nirkabel dalam membuat perangkat dan peralatan yang berjalan di jaringan itu dan mereka yang akan memberikan layanan nirkabel. Baik AT&T dan Verizon telah mengumumkan rencana pengujiannya, dan yang lain diperkirakan akan segera mengikuti.

NSF menyiapkan dana sebesar US$ 50 juta selama 5 tahun ke depan sebagai bagian dari US$ 85 juta total investasi oleh perusahaan dan sektor swasta untuk membangun platform pengujian yang dimulai pada tahun fiskal 2017. NSF juga berkomitmen dengan angka US$ 350 juta selama tujuh tahun ke depan yang akan membawa penelitian dari tahap konsep ke pengujian di dunia nyata.

National Science Foundation bekerja sama dengan Intel pada sebuah proyek senilai US$ 6 juta untuk mengembangkan jaringan tepi nirkabel super cepat yang dapat menangani banyak data dalam waktu kurang dari satu milidetik. NSF juga akan bekerja dengan Academy of Finland dalam penelitian bersama senilai US$ 4.7 juta untuk sistem nirkabel dan jaringan, teknologi yang juga mendukung Internet of Things.

Selain AT&T dan Verizon, daftar perusahaan lain yang juga turut mengulurkan bantuannya dalam penelitian 5G federal ini adalah Spring, T-Mobile, Samsung, HTC, Nokia dan Qualcomm.

Manfaatkan ‘demam’ Pokemon Go, Operator Ini Hadirkan Promo Menarik

0

Telko.id – Operator Amerika Serikat, T-Mobile AS menawarkan pelanggannya gratis penggunaan data umlimited untuk bermain game mobile Pokemon GO sebagai bagian dari promosi T-Mobile.

CEO T-Mobile AS John Legere, yang dikenal karena kemampuannya untuk menghasilkan publisitas, dengan cepat melompat pada momen ini,  Ia memanfaatkan akun twiter dan membuat tweet promosinya kemarin bersama foto dirinya dengan Pokémon pada latar belakang. Perusahaannya juga menawarkan imbalan terkait Pokemon GO lainnya, seperti mata uang virtual.

“Ini adalah tentang apa yang T-Mobile lakukan untuk berterima kasih kepada pelanggan yang hebat, kami memberikan free gift baru disetiap minggunya, dan sekarang, tidak ada yang lebih hot dari Pokemon Go,” seru Legere.

Ia menambahkan, Dengan skema data bersama ‘operator, pemain bisa dengan mudah menghambur-hamburkan data mereka dan kemudian tanpa terasa kuota data mereka habis terpakai.

“Pada T-Mobile, kita membebaskan Pokemon Go sehingga pelanggan kami dapat bermain gratis selama setahun. Ini akan menjadi T-Mobile Tuesday fantastis! “

Sekadar informasi, promosi gratis akses data untuk Pokemon Go dari T – Mobile ini hanya tersedia pada hari selasa, yang mana hal tersebut merupakan promosi lama T-Mobile yang bertajuk ‘T-Mobile Tuesday’.

Dilaporkan Telecoms (18/7), Yang kurang jelas adalah bagaimana hebatnya penawaran ini. Passlnya, permainan ini tidak mengharuskan pengguna untuk menghambur-hamburkan kuota data mereka, karena sejatinya permainan ini tidak terlalu memakan kuota data pengguna, sementara saat ini terdapat banyak layanan seperti video streaming yang kita sadar memakan banyak kuota data kita. Meskipun demikian, hal ini adalah contoh lain bagaimana pemasaran yang cepat, yang agresif sehingga memungkinkan T-Mobile AS selangkah lebih maju dibandingkan operator lain seperti AT & T dan Verizon.

Penggunaan data

Perusahaan jaringan analisis P3 telah telah melihat konsumsi data pada aplikasi Pokemon Go dan menyimpulkan bahwa penggunaan data dari aplikasi tersebut tidaklah tinggi. Rata-rata konsumsi mobile data sekitar 5-10 MB per jam, atau hanya sebagian kecil dari 350MB yang mengalir pada satu jam video beresolusi HD.

Bagaimana dengan Indonesia?

Tercatat sampai dengan saat ini baru dua operator di Indonesia yang melakukan campaign promosi dengan memanfaatkan hegemoni dari Pokemon Go. Kedua operator tersebut adalah XL Axiata dan Bolt!.

Untuk XL, mereka memanfaatkan demam Pokemon Go dengan menghadirkan promo diskon tarif paket ‘Combo Xtra’ sebesar 20%, meskipun belum resmi hadir di Indonesia, dan paket ini pun tidak dikhususkan untuk Pokemon Go semata, namun melalui media sosial, promosi XL ini nyatanya memanfaatkan demam Pokemon Go di Indonesia.

IMG-20160717-WA0006

Lain halnya dengan Bolt!, operator 4G ini menyediakan aplikasi Pokemon Go pada toko aplikasi mereka yakni ‘Bolt! Apps Store’.

Screenshot_2016-07-17-21-22-15_1

Namun bagi pengguna yang tidak memiliki aplikasi mereka, dihsruskan untuk mengunduh dulu toko aplikasi milik Bolt! tersebut yang tentunya akan lebih efisien mengunduh langsung di berbagai website ataupun blog yang tersedia.

UEA Peringati Warganya Tentang Bahaya Pokemon Go

0

Telko.id – Booming Pokemon Go ditanggapi beragam oleh khalayak. Uni Emirat Arab, misalnya, memperingatkan warganya pekan lalu, bahwa penjahat bisa saja memanfaatkan pemain Pokemon Go dan aplikasi lain untuk meretas ponsel mereka dan memata-matai gerakannya.

Peringatan itu datang setelah polisi Australia mengatakan bahwa beberapa bermain Pokemon Go diancam dengan todongan senjata di sebuah taman di selatan Sydney dan menyalahkan game ini atas banyaknya kejahatan, pelanggaran lalu lintas dan keluhan yang terjadi.

Game populer ini sendiri, yang didasarkan pada game Nintendo tahun 1990an, telah menciptakan hiruk-pikuk global dimana pemain berkeliaran di dunia nyata untuk mencari monster kartun.

Game ini membutuhkan ponsel untuk mengirimkan lokasi melalui GPS dan menggunakan kameranya, yang oleh Telecommunications Regulatory Authority UEA dianggap “melanggar privasi pengguna” dan dapat menyebabkan kriminalitas.

Menurut TRA, seperti dilansir Phys, Senin (18/7), Pokemon Go dapat mengakibatkan pengguna dimata-matai dan mendesak pemain untuk tidak mengaktifkan kamera ponselnya di rumah atau di daerah pribadi lainnya.

Sama seperti di Indonesia, Pokemon Go juga bisa dimainkan di UAE, tetapi belum bisa diunduh dari toko aplikasi lokal.

Saat ini, TRA mengaku masih masih “mengkaji dampak dan bahaya yang … ditimbulkan game dan aplikasi ini bagi masyarakat” sebelum membuat keputusan tentang apakah akan merilis Pokemon Go di negaranya atau tidak.