spot_img
Latest Phone

Garmin Instinct 3 Tactical Edition: Smartwatch Tangguh untuk Misi Ekstrem

Telko.id - Garmin baru saja menghadirkan Instinct 3 –...

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

PC Global Melonjak 4,9% di Q1 2025, Tapi Tarif China Ancam Pasokan

Telko.id - Angka-angka terbaru dari IDC mengungkap fakta mengejutkan:...
Beranda blog Halaman 1434

Indosat Dompetku Kini Bisa Terima Kiriman Uang dari Luar Negeri

0

Telko.id – Dompet ku, layanan e-money dari Indosat ini sekarang membuka fasilitas baru yakni menerima kiriman uang dari berbagai negara. Fasilitas ini dapat terjadi karena Indosat melakukan kerjasama dengan global Skrill. Pengiriman uang dari berbagai negara dapat diterima di Indosat Dompetku dengan mudah dan real time.

Skrill, sebagai bagian dari Paysafe Group, merupakan penerbit e-money resmi pertama di Eropa, dengan sekitar 40 juta nasabah, 180,000 merchants, dan memproses transaksi senilai hampir 16 Milyar Euro per tahun, serta telah beroperasi di lebih dari 200 negara yang melayani lebih dari 40 mata uang.

Dengan terkoneksinya Indosat Dompetku dengan Skrill, pelanggan dapat menggunakan layanan ini untuk pengiriman uang dari seluruh dunia secara online ke Indonesia, dapat diakses selama 24 jam, dimana pengirim cukup buka rekening Skrill dan mengisi saldo Skrill menggunakan kartu kredit atau bank transfer, lalu kemudian dikirim ke nomor HP Indosat, maka penerima akan menerima dananya dalam rekening Dompetku Indosat dan segera bisa digunakan real time.

Manfaat lain yang bisa dinikmati adalah nasabah yang memiliki dana dalam rekening Skrill dapat mencairkan dana mereka langsung ke dalam rekening Dompetku sehingga langsung bisa digunakan saat itu juga, seperti ditarik tunai dilokasi partner Indosat antara lain di Gerai Indosat Ooredoo, Alfamart, Alfamidi, atau dana dapat juga ditransfer ke rekening bank lain di Indonesia yang terdapat dalam jaringan ATM Bersama hanya dengan tarif transfer ATM normal. Selain itu juga bisa melakukan pembelian pulsa semua operator, pembelian voucher games, beli polis asuransi, voucher TV, donasi, atau belanja langsung di banyak merchant yang berkerjasama dengan Indosat Ooredoo, selain itu juga bisa langsung digunakan untuk melakukan pembayaran tagihan telpon, TV berbayar, Air, Internet dan banyak lagi yang akan terus bertambah.

Prashant Gokarn, Chief New Business and Innovation Officer Indosat Ooredoo mengatakan, “Dengan bekerjasama dengan salah satu akses pembayaran Internasional seperti Skrill, kami dari MFS merasa senang karena kerjasama ini menguntungkan bagi pelanggan Dompetku Indosat Ooredoo dan juga bagi pelanggan Skrill sendiri, karena dengan adanya kerjasama ini memberikan kemudahan bagi pelanggan untuk melakukan transfer uang Internasional dari luar negeri ke Indonesia. Semoga kerjasama ini terus akan berkembang dan membawa produk Remittance yg ditawarkan oleh Indosat Ooredoo akan maju dan meningkat ke tahun-tahun berikutnya.”

Sementara itu, Lorenzo Pellegrino, Chief Executive dari Paysafe Digital Dompet, mengatakan , “Kami sangat senang bisa berkolaborasi dengan jaringan ponsel terkemuka seperti Indosat Ooredoo untuk membuka akses transfer uang internasional, yang merupakan pendorong utama dalam pertumbuhan finansial dan perekonomian di Indonesia.”

Untuk memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan di awal kehadirannya, layanan Dompetku-Skrill kini menawarkan promosi menarik yaitu, gratis biaya kirim ke rekening Dompetku, dan tanpa ada batas minimum transaksi, biasanya kirim adalah 1%. Periode ini berlangsung dari tanggal 21 Maret sampai dengan 30 April 2016.

Selain layanan uang international, Dompetku Pengiriman Uang juga tersedia di jaringan Alfamart, Alfamidi, Gerai Indosat Ooredoo, layanan *789# atau dari layanan aplikasi Dompetku anda.Layanan ini memungkinkan nasabah kirim uang dan diterima cash oleh penerima di seluruh Indonesia, dana langsung tiba dalam hitungan menit dan bisa diakses dibanyak lokasi yang bahkan buka pada hari libur sampai pukul 22:00, seperti Alfamart dan Alfamidi, bahkan selama bulan April ini setiap pengiriman uang di Alfamart akan berhadiah langsung minuman Big Cola, Gratis dan jika pengirim menggunakan nomor Indosat, baik pra bayar dan pasca bayar, akan di top up pulsa sejumlah Rp.5000. (Icha)

3 Sweden Pilih Nokia Implementasikan Teknologi TD-LTE Advanced

0

Telko.id – Permintaan akan mobile data memang terjadi hampir di seluruh dunia. Termasuk juga Sweden. Itu sebabnya, Hi3G Access atau dikenal juga dengan 3 Sweden memilih Nokia untuk menggelar teknologi broadband selular TD-LTE-Advanced. Implementasi teknologi tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan di Swedia secara signifikan.

Ketika spektrum di band-band FDD tradisional menjadi langka, 3 Sweden akan memanfaatkan lebih banyak spektrum yang tersedia di 2600 MHz band 38 yang saat ini digunakan oleh hanya beberapa operator di Eropa Barat untuk menggelar teknologi TD-LTE-Advanced. Hal ini akan memungkinkan 3 Sweden untuk segera meningkatkan kecepatan dan bandwidth, memenuhi peningkatan kebutuhan penggunaan selular di rumah-rumah.

“Sebagai salah satu operator terkemuka Swedia, kami selalu mencari cara untuk meningkatkan kualitas layanan suara dan data kami secara menyeluruh. Sehubungan dengan visi ini, kami sedang bekerjasama dengan Nokia untuk memanfaatkan potensi TD-LTE-A agar dapat memberikan pengalaman layanan tidak terlupakan kepada para pelanggan kami. Kami bangga dapat meluncurkan satu dari penggelaran TD-LTE-A pertama di Eropa di band 38 – sebuah perkembangan yang menggarisbawahi reputasi kami sebagai pimpinan inovasi di pasar telekomunikasi domestik,” ujar Jörgen Askeroth, CTO 3 Sweden, menjelaskan.

“Kami sangat gembira dapat mendukung inisiatif TD-LTE-A 3 Sweden yang ambisius dan berwawasan jauh ke depan, yang akan menyenangkan para konsumennya. Proyek ini merupakan saksi dari status kami sebagai pemasok pilihan di Eropa, yang memiliki fokus nyata dalam pemanfaatan teknologi-teknologi yang akan memungkinkan para operator memberikan pengalaman broadband seluar terbaik kepada para penggunanya,” ujar Wolfgang Hackenberg, VP Nokia Eropa Barat, menjelaskan.

Nokia berjanji akan merampungkan penggelaran jaringan – yang akan mencakup Gothenburg, kota kedua terpadat di Swedia – di semester pertama 2016.

Solusi dan layanan yang disedikan oleh Nokia adalah Teknologi radio TD-LTE-Advanced, berdasarkan Flexi Multiradio 10 Base Station, untuk mendukung 2600 MHz band 38, Upgrade jaringan WCDMA dan FDD-LTE dan Layanan Care, termasuk layanan piranti keras dan lunak. (Icha)

China Mobile Ujicoba Centralized RAN untuk TD-LTE

0

Telko.id – China Mobile dan Nokia telah melakukan ujicoba pertama dari Centralized RAN dalam jaringan TD-LTE di sebuah stadion olahraga untuk menunjukkan kemampuan keduanya dalam memenuhi tuntutan bandwidth tinggi yang dihasilkan oleh event besar.

Percobaan ini telah dilakukan di Stadion Beilun di Ningbo, China, dengan menyediakan konektivitas mobile untuk sekitar 6.000 penonton.

Teknologi Centralized RAN digunakan untuk memantau sinyal hingga enam sel radio, menggabungkan empat yang terbaik untuk berkomunikasi dengan perangkat pelanggan dan mengkonversi gangguan ke lalu lintas yang terlayani.

Selama masa puncak penggunaan perangkat menerima data dengan kecepatan 12Mbps atau lebih tinggi, kata perusahaan seperti dilansir Asiatelecom, Selasa (12/4).

Kecepatan upload juga meningkat sebesar 62 persen dibandingkan dengan jaringan TD-LTE yang ada di daerah lalu lintas tinggi, sementara efisiensi daya perangkat ditingkatkan hingga 33 persen.

“Dengan suksesnya uji coba ini, kami telah menunjukkan bahwa teknologi RAN yang terpusat dapat menghilangkan ketegangan jaringan 4G yang biasanya disebabkan di acara-acara besar,” kata Wang Yong, asisten manajer umum di anak usaha China Mobile, Ningbo Mobile.

Ia menambahkan, dengan semakin meningkatnya penggunaan mobile data, inovasi seperti ini (dari Nokia) akan membantu perusahaan telekomunikasi dalam memenuhi tuntutan untuk layanan berkualitas tinggi dari pelanggan di stadion yang ramai dan daerah lainnya.

Schneider Lakukan Studi Global Tentang IoT. Apa Hasilnya?

0

Telko.id – Era Internet of Things atau IoT memang sudah di depan mata. Bahkan beberapa perusahaan sudah mulai menjajakinya. Shneider Electric merilis kasih Studi Global nya tentang era IoT 2020 ini yang termuat dalam IoT 2020 Business Report.

IoT ini dipercaya akan memicu gelombang transformasi digital sebuah perusahaan di masa depan. Dalam report schneider ini dipaparkan seberapa besar organisasi di berbagai belahan dunia akan memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT) sebagai perangkat bisnis yang kritikal hingga tahun 2020 nanti.

Kita sudah tidak perlu mempertanyakan apakah IoT akan membawa nilai terhadap sebuah perusahaan. Saat ini dunia bisnis perlu mengambil keputusan tentang bagaimana memosisikan diri dalam memalksimalkan nilai IoT dalam organisasi mereka, ujar Dr. Prith Banerjee, Chief Technology Officer, Schneider Electric dalam rilis tertulisnya. Lebih lanjut, Banerjee juga menyatakan bahwa IoT 2020 Business Report ini didesain sebagai panduan bagi implementasi dan inovasi di bidang IoT untuk membantu konsumen menikmati manfaatnya di tengah evolusi pasar yang akan terus terjadi selama lima tahun mendatang. Hal itu juga menjadi refleksi komitmen Schneider untuk menghadirkan teknologi yang memastikan bahwa Life Is On di manapun, bagi siapapun dan kapanpun.

Survei global mengenai IoT tersebut melibatkan 3.000 pemimpin perusahaan di 12 negara, termasuk juga di dalamnya pelanggan dan mitra kerja Schneider Electric. Berdasarkan survery tersebut, memaparkan pentingnya IoT untuk langsung diaplikasikan dalam sektor public maupun swasta.

Banerjee juga menambahkan bahwa Internet of Things telah berada di puncak Hype Curve selama beberapa waktu, namun hasil survei menunjukkan teknologi IoT mampu dan akan terus mendorong nilai bisnis secara nyata, lintas industri maupun batasan geografis.

Dari survey tersebut juga memperlihatkan bahwa ada 5 poin penting yang dapat dijadikan acuan para pemimpin perusahaan dalam mengantisipasi perkembangan pasar.

Poin pertama adalah IoT ini merupakan gelombang transformasi digital masa depan. Di mana, IoT ini akan memicu gelombang transformasi digital perusahaan di masa depan, memadukan dunia OT dan IT serta mendorong dunia kerja yang mobile dan diaktifkan secara digital. Ketika semakin banyak perusahaan memperluas dan memperdalam program digitalisasi perusahaan mereka, IoT akan semakin menjadi pusat perhatian. Gelombang baru transformasi ini akan terjadi berkat alat sensor dan kontrol yang semakin terjangkau dan cerdas. Lalu dipengaruhi juga oleh jaringan komunikasi yang lebih cepat dan lebih menyebar, infrastruktur cloud dan kemampuan data analisis canggih.

Point ke dua adalah Data yang berguna. Di mana, IoT akan menerjemahkan data yang belum dimanfaatkan sebelumnya sebagai informasi yang memungkinkan perusahaan membawa pengalaman pelanggan ke level berikutnya. Ketika berpikir tentang proposisi nilai IoT, sebagian besar bisnis akan merujuk kepada efisiensi dan penghematan biaya sebagai manfaat utama. Namun, akses ke data termasuk data yang belum dimanfaatkan tersebut dan kemampuan untuk menerjemahkannya ke bentuk informasi yang bisa ditindaklanjuti, yang merupakan ciri khas IoT, akan memacu transformasi layanan pelanggan yang lebih besar dan membuka kesempatan baru untuk membangun loyalitas terhadap merek atau jasa dan kepuasan pelanggan.

Point ke tiga adalah Keyakinan pada premise-to-cloud. Di mana, IoT akan mendorong pendekatan komputasi yang terbuka, inteoperable dan hybrid serta menumbuhkan kolaborasi antara industri dan pemerintah pada standar arsitektur global yang mampu mengatasi masalah keamanan cyber. Sementara solusi IoT berbasis cloud meraih kepopuleran, tidak ada satu pun arsitek komputasi yang memonopoli. IoT justru akan berkembang di seluruh sistem, baik di komputasi edge dan on-premise, sebagai bagian dari cloud pribadi atau cloud umum. Hal ini, membuat IoT hadir di lingkungan komputasi yang heterogen dan akan membantu pengguna akhir untuk mengadopsi solusi IoT dengan cara yang paling sesuai dengan keamanan serta kebutuhan mission-critical mereka, sekaligus menawarkan jalan yang logis dan mudah untuk memungkinkan konsumen yang memiliki infrastruktur teknologi generasi terdahulu bertransformasi dari waktu ke waktu.

Point ke empat adalah Inovasi yang melampaui infrastruktur yang ada. Di mana, IoT akan berfungsi sebagai sumber inovasi, terobosan model bisnis, dan pertumbuhan ekonomi bagi bisnis, pemerintah dan negara berkembang. Sama seperti Revolusi Industri, kelahiran internet dan revolusi selular telah mendorong kemajuan, inovasi dan kemakmuran, begitu pula IoT. Perusahaan dan juga sebuah kota akan memperkenalkan pelayanan berbasis IoT. Ini akan menjadi model bisnis baru yang berkembang. Lalu, perekonomian negara berkembang juga akan memiliki kesempatan yang signifikan untuk memanfaatkan IoT tanpa terkendala infrastruktur generasi terdahulu, atau dengan kata lain melampaui cara-cara lama. Bahkan, McKinsey meramalkan 40 persen pasar dunia untuk solusi IoT akan dihasilkan oleh negara-negara berkembang.

Point ke lima adalah Planet yang lebih baik. Di mana, solusi-solusi IoT akan dimanfaatkan untuk menjawab berbagai permasalahan besar sosial dan lingkungan. IoT akan membantu negara berkembang dan ekonominya untuk merespon tantangan-tantangan terbesar yang dihadapi planet kita, termasuk pemanasan global, kelangkaan air dan polusi. Bahkan, responden survei mengidentifikasi penggunaan sumber daya yang lebih baik sebagai manfaat utama IoT terhadap masyarakat secara keseluruhan.

Sejalan dengan sektor swasta, pemerintah lokal dan nasional akan menyambut IoT untuk mempercepat dan mengoptimalkan inisiatif saat ini untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sesuai dengan kesepakatan iklim COP21, dimana 196 negara berjanji untuk menjaga pemanasan global tetap di bawah ambang batas 2 derajat Celsius.

Hasil dari survei tersebut memprediksikan bahwa 75% perusahaan yang terlibat dalam survei merasa optimis bahwa kehadiran IoT akan menumbuhkan. Lalu, 63% perusahaan berencana menggunakan IoT untuk menganalisa perilaku konsumen di tahun 2016. Tercetus juga 5 potensi manfaat bisnis paling besar karena IoT, diantaranya penyelesaian masalah yang lebih cepat, pelayanan pelanggan yang lebih baik dan tingkat kepuasan pelanggan yang lebih tinggi.

Hasil survei itu juga menunjukan bahwa akan terjadi penghematan biaya di automasi. Di mana, automasi gedung dan industri mewakili potensi penghematan biaya tahunan tertinggi. Masing-masing 63% dan 62%. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa teknologi automasi akan menjadi masa depan IoT, dimana hampir setengah atau 42% responden mengindikasikan bahwa mereka berencana untuk mengimplementasikan sistem automasi gedung berbasis IoT dalam dua tahun ke depan.

Dipaparkan juga bahwa teknologi selular akan memberikan nilai tambah pada IoT. Sekitar 67% perusahaan berencana untuk mengimplementasikan IoT melalui aplikasi selular di tahun 2016. Sisanya atau 32% bahkan sudah memiliki rencana untuk memanfaatkan IoT pada aplikasi selular dalam waktu 6 bulan, dengan menyebutkan potensi penghematan hingga 59% sebagai pendorong utama dalam melakukan implementasi.

Dengan adanya IoT ini pun, 81% responden merasa bahwa pengetahuan yang diperoleh dari data dan atau informasi yang dihasilkan oleh IoT tersalurkan secara efektif ke seluruh organisasi. Namun, disisi lain, masih ada yang khawatir tentang ancaman keamanan cyber yang berhubungan dengan IoT dan merasa sebagai tantangan yang serius dalam bisnis mereka. Setidaknya 41% masih merasa khawatir.

Dengan melihat hasil survei tersebut, sangat terlihat bahwa era internet of things ini sudah di depan mata. Tinggal bagaimana menyikapinya sehingga mampu memberikan dampak yang positif bagi perusahaan dan perekonomian negara. (Icha)

Lewat Kesepakatan US$1 Miliar, Alibaba Kuasai Saham Lazada

0

Telko.id – Layanan video online Youku Tudou tampaknya tidak akan menjadi satu-satunya pembelian besar Alibaba tahun ini. Terbukti, raksasa ecommerce asal China itu telah membuat kesepakatan senilai US$1 Miliar dengan Lazada, untuk membeli saham pengendali situs jual beli online tersebut.

Menurut laporan Bloomberg, Selasa (12/4), Alibaba akan membayar US$500 juta untuk saham baru di perusahaan dan saham lain yang telah dimiliki investor yang ada.

Dari beberapa investor yang akan menjual sahamnya di Lazada, ada nama-nama seperti Rocket Internet SE, Tesco Plc dan Investment AB Kinnevik.

“Dengan investasi di Lazada, Alibaba mendapatkan akses ke platform dengan basis konsumen yang besar dan berkembang di luar China, dengan tim manajemen yang terbukti kuat,” ungkap Presiden Alibaba, Michael Evans dalam sebuah pernyataan.

Kesepakatan antara Alibaba dan Lazada ini juga mencakup opsi untuk membeli saham Lazada tertentu dalam jangka waktu 12 sampai 18 bulan setelah kesepakatan ditutup. Credit Suisse Group AG akan menjadi penasihat Alibaba, sementara Goldman Sachs Group Inc akan menjadi penasihat keuangan Lazada.

Didirikan oleh Rocket pada tahun 2012, Lazada selama ini dikenal sebagai ecommerce yang menjual produk elektronik dan pakaian di enam pasar Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam. Di Indonesia, situs ini bersaing ketat dengan Tokopedia dan MatahariMall.

Huawei Siap Garap Sejumlah Proyek Smart City di India

0

Telko.id – Ambisi Huawei untuk menjadi perusahaan teknologi terdepan kembali dibuktikan lewat rencananya untuk memulai sejumlah proyek Kota Pintar atau Smart City di India. Bekerja sama dengan mitra-mitranya, perusahaan mengaku akan fokus pada keamanan dan keselamatan publik.

“Saya melihat smart city sebagai konsep daripada solusi. Di Huawei, jika Anda melihat seluruh kota pintar India, itu tidak akan terjadi dalam waktu cepat, berdasarkan pengalaman saya dengan China, Dubai, dan Singapura,” ungkap Joe So, CTO of Industry Solutions Enterprise Business Group Huawei seperti dilansir ET, Selasa (12/4).

“Huawei memulai banyak proyek dengan mitranya di India. Namun strategi kami adalah untuk fokus pada daerah-daerah tertentu daripada melakukan semuanya,” tambahnya, menegaskan bahwa fokus awal akan terletak pada keselamatan publik.

Ia juga menambahkan, perusahaan akan secara aktif terlibat dengan pemerintah India untuk membangun kepercayaan dan menginformasikan pihak berwenang bahwa perusahaan dapat menyediakan peralatan terbaik pada harga yang wajar.

“Seperti perusahaan yang melakukan bisnis, kami ingin mendapatkan kepercayaan, karena itu tidak mudah dengan banyaknya masalah yang menghadang. Kami ingin memberitahu Anda bisa bermitra dengan kami jika mempercayai kami,” tambahnya.

Sebagai penyedia infrastuktur untuk solusi ICT Smart City, Huawei akan menawarkan sebuah platform terbuka yang akan menampung semua aplikasi di lapisan vertikal.

Perusahaan juga mencari peluang untuk berkolaborasi dengan integrator sistem, pengembang perangkat lunak, dan mitra lainnya untuk membentuk platform Smart City, yang dapat diterapkan di kota-kota yang diidentifikasi di negara tersebut. “Ekosistem [Smart City] kami terbuka dan kami tidak memiliki banyak preferensi. Kami menilai mitra dari kompetensinya, kesesuaian, dan antusiasme serta kemauan untuk berinvestasi dalam solusi ini,” katanya.

Pemerintah India baru-baru ini memilih 20 kota, yang direncanakan untuk dijadikan kota pintar dengan menyediakan infrastruktur fisik, sosial, kelembagaan dan ekonomi yang efisien. Pemerintah telah menetapkan kota pintar sebagai kota yang layak untuk ditinggali, memiliki lingkungan yang bersih dan berkelanjutan, dan mendukung penerapan solusi pintar.

Selain Huawei, pemain lain seperti Ericsson, ZTE dan Cisco juga dikabarkan sangat tertarik dengan konsep kota pintar yang akan diterapkan di India, dan mereka telah bertaruh besar untuk proyek ini.

Ericsson berharap bahwa pada tahun 2020, 20 persen dari pendapatan India akan datang dari unit Industri dan Masyarakat-nya, yang berfokus pada kota pintar. Di lain pihak, Cisco telah menyelesaikan empat proposal proyek di Navi Mumbai, Pune, Jaipur dan Lucknow, sementara ZTE baru-baru ini menandatangani perjanjian dengan pemerintah Haryana, Gujarat dan Andhra Pradesh.

Gandeng Nokia, Idea Cellular Hadirkan 4G LTE di India

0

Telko.id – Menyusul beberapa rekannya yang telah lebih dulu menggelar 4G LTE, Idea Cellular menggandeng Nokia untuk melakukan langkah serupa. Menurut pernyataan yang dikeluarkan perusahaan Senin kemarin, Nokia akan bertanggung jawab atas gelaran 4G LTE Idea di beberapa titik, meliputi Kerala, Andhra Pradesh dan Haryana.

Idea Cellular akan menggunakan solusi Single RAN (akses jaringan radio) milik Nokia guna mengoptimalkan investasi dan memberikan pengalaman mobile broadband yang unggul, dengan kecepatan yang lebih cepat dan kinerja smartphone yang lebih baik untuk pelanggan.

“Kami sedang mencari solusi yang dapat mendukung beberapa teknologi radio secara bersamaan pada satu platform. Kami menemukan itu dalam solusi Single RAN Nokia, dilengkapi dengan solusi situs yang hemat energi dan fleksibel. Kerjasama kami sangat baik dengan Nokia kini memasuki fase baru seiring dengan peluncurkan layanan 4G LTE untuk membawa pengalaman terbaik bagi pelanggan,” ungkap Himanshu Kapania, Managing Director, Idea Cellular seperti dikutip dari Gadget360, Selasa (12/4).

Berdasarkan perjanjian tersebut, Idea Cellular akan menggunakan teknologi Single RAN Nokia, yang memungkinkan operasi 2G, 3G dan 4G secara simultan pada satu platform.

Nokia juga akan mendukung modernisasi dan perluasan jaringan inti Idea Cellular dan sistem dukungan operasional untuk mendukung peluncuran 4G LTE, bersama dengan layanan profesional untuk penyebaran jaringan, perencanaan jaringan dan optimasi, integrasi sistem dan banyak lagi.

“Sebagai mitra teknologi pilihan Idea Cellular di 2G, 3G, dan sekarang di 4G, kami akan terus mendukung mereka dengan menyediakan teknologi baru dan kemampuan untuk kualitas jaringan yang unggul,” tambah Sandeep Girotra, Head of India Market.

Ia menambahkan, pengalaman global Nokia dalam menyebarkan jaringan 4G LTE akan memungkinkan Idea Cellular untuk meningkatkan pengalaman pelanggan di seluruh wilayahnya.

 

Nokia dan Zain Akan Sulap Jeddah Jadi Smart City

0

Telko.id – Tren Smart city semakin meningkat di setiap negara maju dan berkembang di dunia saat ini. Hal ini terlihat dari banyaknya kota-kota di dunia yang sudah menerapkan tren smart city sebagai landasan dari pemerintahan mereka. Khusus di Asia pasifik sendiri, setidaknya terdapat 800 kota yang bisa disebut smart city, dengan mayoritas berada di India dan China.

Hal ini nampaknya akan segera terealisasi pada negara kerajaan, Arab Saudi. Dengan mengggandeng Nokia sebagai vendor infrastruktur mereka, pemerintah Arab Saudi akan mulai membangun smart city di beberapa kota besar dinegara tersebut.

Sesuai dengan MoU, Nokia dan Zain KSA (Arab Saudi) akan menerapkan teknologi jejaring yang canggih pada Internet of Things (IoT) dan Cloud untuk mengkoneksi serta mengelola berbagai jenis perangkat, kendaraan, rumah dan aplikasi. Penggunaan teknologi-teknologi ini akan meningkatkan layanan-layanan pada kotamadya dan iklim bisnis di Jeddah serta menciptakan kualitas hidup lebih baik bagi hampir tiga juta penduduk mereka.

Zain dan Nokia juga akan menggunakan jaringan canggih dan peralatan pengelolaan pengalaman konsumen untuk memastikan solusi ini berjalan dengan mulus dan tanpa hambatan di seluruh lokasi dan objek. Untuk memastikan privasi serta memenuhi persyaratan keselamatan publik, kedua perusahaan akan fokus pada kehandalan dan keamanan jaringan.

Berdasarkan keterangan pers yang diterima oleh tim Telko.id (12/4), dalam jangka waktu dua tahun, kedua perusahaan akan meningkatkan kapasitas, aksesibilitas dan efisiensi jaringan broadband selular milik Zain KSA di Jeddah, yang pada akhirnya akan mengarah ke akses 5G, seraya memperluas penggunaan smallcell dan Wi-Fi untuk memastikan konektivitas berkesinambungan di seluruh kota.

Sultan AlDeghaither, Chief Technology Officer Zain mengungkapkan, “Jeddah adalah kota kedua terbesar kedua di Arab Saudi dan berkat kolaborasi kami dengan Nokia, kota ini akan menjadi smart city. Memperkenalkan IoT ke seluruh lapisan masyarakat adalah prioritas utama Zain KSA, dan solusi-solusi Smart City Nokia akan memberikan kami kerangka kerja untuk memperkaya kehidupan masyarakat Jeddah,” ujarnya.

Sementara itu, Ali Aljitawi, Pimpinan Zain KSA Customer Team di Nokia, menyebutkan,“Dunia menjadi semakin urban, dengan lebih banyak perangkat terkoneksi ke internet secara eksponensial. Untuk setiap perangkat terkoneksi Internet saat ini, lebih dari 10 perangkat akan bergabung dalam waktu dekat, ujarnya.

Ia menambahkan, harapan kedepannya pengguna dapat mengontrol semua peralatan yang ada dirumah menggunakan smartphone yang ada di genggamannya.

“Melalui konsep-konsep IoT dan smart city, kami dapat mengotomatisasi kehidupan kita dengan mengkoneksikan perangkat-perangkat selular ke berbagai peralatan, lampu, jalan raya dan hampir segala sesuatu – sebuah pergeseran yang akan meningkatkan efisiensi serta memungkinkan kesinambungan ekonomi, sosial dan lingkungan. Kami yakin bahwa konsep Jeddah Smart City dapat menjadi model bagi smart city – smart city lain tidak hanya di Kerajaan, tetapi di seluruh wilayah serta di seluruh dunia,” tutup Aljitawi.

Gunakan SmallCell, StarHub Hasilkan Kecepatan 1Gbps?

0

Telko.id – StarHub mengungkapkan bahwa mereka telah mencapai kecepatan 4G dalam ruangan hingga 1Gbps, jaringan StarHub ini beroperasi pada teknologi small cell Huawei dan akan menawarkan layanan kepada konsumen ketika perangkat yang kompatibel telah tersedia di pasar.

Pengumuman ini merupakan sebuah tindak lanjut dari peluncuran jaringan 4G LTE Advanced dari operator asal Singapura ini. Sekadar informasi, layanan teranyar mereka ini mereka namakan 4G LTE-Advanced heterogen Network (HetNet), StarHun sendiri telah meng-upgrade kawasan Marina Bay pada tahun lalu, dengan terlihatnya BTS smallcell Huawei yang mana masing-masing dari BTS tersebut tidak lebih besar dari satu rim kertas A4.

Karena mereka jauh lebih kecil dari BTS tradisional, smallcell biasanya difunsikan untuk memberikan jangkauan nirkabel atau memperluas cakupan dan kapasitas internet di dalam ruangan, terutama untuk daerah yang sibuk di mana lalu lintas data biasanya cukup sesak. Selain itu, smallcell juga sangat sedikit mengkonsumsi daya dan menawarkan penggunaan yang lebih efisien dari spektrum radio.

StarHub CTO Mock Pak Lum mengatakan, “Ada lagi yang bisa kita lakukan untuk mendapatkan jarak tempuh yang lebih baik dari spektrum nirkabel yang kita punya, perkembangan solusi smallcell ini tentunya dapat membantu kami meningkatkan kualitas jaringan dengan cepat dan juga biaya yang efisien, solusi ini juga dapat memberikan pelanggan kecepatan data lebih tinggi bahkan di dalam bangunan dan di daerah ramai sekalipun,” ujarnya seperti dilaporkan oleh ZdNet (12/4).

Sekadar informasi, perusahaan telko ini sedang menjalankan pilot project komersial untuk layanan 1Gbps, dengan rencana untuk memperluas layanan ini kepada konsumen ketika model smartphone yang kompatibel dengan layanan mereka telah tersedia di pasar lokal.

Seperti diketahui, StarHub pada Oktober 2015 silam telah mengatakan bahwa HetNet yang akan dikerahkan untuk 40 bangunan, rumah sakit, dan pusat perbelanjaan komersial pada akhir tahun ini. Perusahaan telko ini juga sedang menguji jaringan di Singapura sendiri pada percobaan HetNet di kabupaten Jurong Lake, yang merupakan bagian dari smart nation initiative. Di Singapura, StarHub juga akan mendapatkan persaingan serius dari SingTel, M1 dan tentunya rising star My Republic.

Tingkat Stres Meningkat Karena Buffering?

Telko.id – Sebuah studi neuroscience mengukur reaksi pengguna terhadap kinerja jaringan yang menunjukkan bahwa denyut jantung dan tingkat stres mereka meningkat ketika seseorang mengalami keterlambatan dalam loading halaman web dan video atau yang sering kita sebut lagging.

Tingkat pengukuran stres dapat dibandingkan dengan situasi lain dalam kehidupan sehari-hari seperti menonton film horor atau memecahkan masalah matematika dan tingkat stres yabf lebih besar yakni menunggu dalam antrean pembeli di toko kelontong.

Studi yang juga dipersembahkan oleh Ericsson ConsumerLab dan termasuk dalam Laporan Mobilitas Ericsson pada Jaringan Masyarakat dirilis pada bulan Februari lalu, mengukur aktivitas otak, gerakan mata, dan detak jantung ketika seseorang menyelesaikan berbagai aktivitas mereka untuk browsing web dan menonton klip video.

Para peserta yang terkena tingkat keterlambatan tinggi, tingkat menengah dari sama sekali tidak mengalami keterlambatan atau internet lemot, pada saat mereka browsing dan menyaksikan kobten video mereka juga direkam dalam studi ini. Respon ke waktu muatan awal (time-to-konten) dan jeda karena internet mereka kembali ‘lemot’ saat menonton video juga direkam dan dianalisis.

Hasil ini membantu untuk mengungkap bagaimana variasi dalam kinerja jaringan dapat mempengaruhi pengalaman konsumen dan akhirnya mempengaruhi ekuitas dari brand provider yang mereka gunakan.

Diantara temuan dari penelitian ini adalah bahwa rata-rata, penundaan tunggal menghasilkan peningkatan 38% denyut jantung. Sementara delay media 2 detik ketika loading video menyebabkan tingkat stres rata-rata meningkat dari 13% menjadi 16% di atas batas normal. Setelah video mulai streaming, jeda karena buffering menyebabkan tingkat stres lebih meningkat yakni sebesar 15 persen.

Studi ini juga mencatat dengan delay yang mencapai enam detik, setengah dari peserta mengalami 19% peningkatan relatif terhadap tingkat dasar. Sementara lainnya menunjukkan bahwa gerakan mata mereka memperlihatkan gangguan tersebut dan tingkat stres menurun. Seperti dilaporkan oleh TelecomAsia (12/4).

Di luar pengaruh kinerja jaringan yang buruk pada individu, laporan itu menyimpulkan bahwa ia juga memiliki efek pada persepsi brand sebuah provider sebagai peserta yang tidak mengalami keterlambatan kinerja, yang tentunya menunjukkan peningkatan minat peserta ke sebuah provider.

“Ini menunjukkan bahwa mereka menjadi lebih bahagia dengan penyedia layanan seluler mereka. Sebagai perbandingan, kelompok yang mengalami delay menengah dan tinggi merasakan keterlibatan suatu brand adalah netral dan bahkan negatif,” dikutip dari laporan tersebut.

“Menariknya, penundaan media streaming mengakibatkan efek negatif ganda pada penyedia layanan, karena mereka tidak hanya menurunkan minat konsumen mereka tetapi juga menyebabkan peningkatan keterlibatan dengan pesaing mereka yang ternyata menyediakan jaringan internet yang lebih baik. Sementara itu, pengguna yang mengalami delay tingkat tinggi merespon negatif untuk semua brand penyedia layanan seluler.” Tutup laporan tersebut.

Sejatinya, dari laporan ini menunjukan bahwa layanan yang baik dari setiap operator, tentu akan membuat mereka tetap berkibar di bisnis ini. Sebaliknya, ketika layanan yang mereka hadirkan kurang maksimal, tentunya tingkat stres pengguna akan menyebabkan si pengguna tersebut menghilangkan minatnya pada operator tadi dan berpindah ke operator pesaing.