spot_img
Latest Phone

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

PC Global Melonjak 4,9% di Q1 2025, Tapi Tarif China Ancam Pasokan

Telko.id - Angka-angka terbaru dari IDC mengungkap fakta mengejutkan:...

Lenovo Yoga Slim 9i: Laptop Premium Pertama dengan Kamera di Bawah Layar

Telko.id - Bayangkan sebuah laptop yang tidak hanya memukau...
Beranda blog Halaman 1424

Nicepay Optimis Akhir Tahun Bisa Jadi Nomor 1 di Indonesia

0

Telko.id – Bisnis e-commerce di Indonesia terus menunjukan pergerakan yang baik dari waktu ke waktu. Jumlah penduduk yang lebih dari 250 juta serta jumlah star up dan UKM yang bertambah pun menjadikan Nicepay optimis mampu menjadi nomor 1 di Indonesia di akhir tahun 2016.

“Kami sangat optimis bisa menguasai pasar dan mampu menjadi nomor satu di Indonesia pada akhir tahun ini. Apalagi, kami mendapat dukungan dari Nicepay Korea yang memiliki banyak solusi pembayaran. Tentunya, solusi itu dapat diadopsi ke Indonesia dengan beberapa penyesuaian,” ujar Dina Kim, CEO Nicepay Indonesia menjelaskan.

Pengalaman dari Nicepay di Korea yang memiliki competitor cukup banyak, tentu menjadi pembelajaran yang baik bagi Nicepay Indonesia. Di Korea sendiri ada 30 perusahaan payment gateway. Dengan 600 ribu merchant. Tentu, hal tersebut menjadi sebuah tantangan tersendiri untuk bisa leading di Korea.

Di Indonesia, kompetisinya, dianggap oleh Dina tidak terlalu ketat seperti di Korea. Di Indonesia, hanya ada 3 perusahaan payment gateway lokal dan 4 sampai 5 perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia. “Dengan adanya beberapa perusahaan yang mirip dengan Nicepay maka akan terjadi persaingan yang sehat karena sama-sama akan melakukan edukasi pada merchant,” ujar Dina menjelaskan.

Dina juga menambahkan bahwa saat ini, Nicepay sudah mampu menggandeng sekitar 80 merchant yang menggunakan solusinya. Beberapa merchant besar seperti Elevania, Bhinneka, Blanja.com, sudah menjadi klien dari Nicepay.

Potensi di Indonesia ini dilihat oleh Nicepay sangat potensial. Di mana, pengguna mobile internet di Indonesia tumbuh pesat. Di lihat dari tahun 2014 ke tahun 2015, terjadi pertumbuhan 22%. Dari 55 juta pengguna menjadi 67 juta pengguna. Dan, di tahun 2016 ini akan terjadi pertumbuhan hingga 25%. Yang artinya, diprediksi jumlah pengguna mobile internet akan menjadi 84 juta. Pertumbuhan tersebut, tentu mendukung perkembangan industry online di Indonesia. Khususnya e-commerce dan start up usaha kecil menengah dan mikro atau UMKM.

Dengan solusi yang diberikan oleh Nicepay maka star up dan UMKM dapat mewujudkan solusi online paymet yang cepat, satu platform untuk semua bank transfer dan dapat di customized untuk memajukan bisnisnya serta mengembangkan skala usaha menjadi lebih besar lagi. (Icha)

Transformasi Bisnis Digital Adalah Sebuah Keharusan

Telko.id – Seperti diketahui, era digitalisasi memang sedang melanda semua unit dan sektoran perusahaan tnpa terkecuali. Tren digital juga sejatinya mengharuskan setiap perusahaan untuk bertransformasi kearh digital, apalagi perusahaan yang berkecimpung padda ranah data analitik.

Menurut survey Microsoft yang dilakukan oleh pihak ketiga pada tahun 2016 ini, mendapati laporan bahwa 91% dari para pemimpin bisnis di Asia Tenggara sepakat bahwa bisnis yang kuat perlu di dasari oleh dat yang tepat, namun hanya 44% saja dari total perusahaan tersebut yang memiliki strategi digital.

Sementara itu, Untuk Indonesia sendiri laporan tersebut menunjukan bahwa 49% pengambil keputusan did perusahaan Indonesia menyatakan bahwa mereka berminat untuk mulai menerapkan strategi digital. Para pengambil keputusan ini berasal dari CEO,CIO, CFO, Pemimpin IT Senior serta Chief Data Officer.

Alasan pentingnya melakukan transformasi ini karena pentingnya pengelolaan data analitik. Mulai dari mencari data, memilah data yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, hinggga mengolah data tersebut menjadi sebuah ‘insight’ yang berguna untuk mendukung perusahaan guna menghadapi ketidakpastian ekonomi serta bertahan di era pasar persaingan terbuka seperti saat ini.

Aries Triwahyudi, Cloud & Enterprise Business Group Head Microsoft Indonesia yang mengatakan, “Kita melakukan survey untuk lingkup Asia, dengan 45% business leader di Indonesia menyatakan minat transformasi bisnis,” ucapnya.

Lebih lanjut, Ia juga menyebutkan bahwa strategi digital dan pengelolaan data merupakan prioritas utama para pembuat keputusan saat ini. Hal tersebut dikarenakan pengelolaan data dapat membanttu proses analisis secara realtime, baik untuk analisa Big Data ataupun analisa prediksi. Ia juga mengatakan bahwa di Indonesia sendiri haruslah seorang Top Level Management yang mendrive transformasi data ini, agar dapat segera diimplementasikan oleh para bawahan mereka.

Namun, melakukan Transformasi bisnis bukanlah perkara mudah dan tidak seperti membalikan telapak tangan. Nyatanya, ada beberapa hambatan yang masih menjadi alasan setiap perusahaan untuk belum bertransformasi kearah digital.

Beberapa hambatan tersebut seperti, tingginya biaya investasi di awal, kurangnya  pemahaman yang dimiiki oleh para karyawan di perusahaan tersebut, tidak adanya infrastruktur dan sistem yang memadai, kurangnya tingkat keamanan data serta masalah klasik yakni ketakutan dari si pengambil keputusan untuk berubah.

Akan tetapi, Aries mengungkapkan bahwasanya transformasi digital dan big data saat ini bukanlah menjadi sebuah keinginan saja, melainkan sudah menjadi sebuah kebutuhan bagi setiap perusahaan untuk menjaga kelangsungan hidup dari si perusahaan tadi.

Pasalnya, kekuatan data analitik yang baik dapat memberikan informasi mengenai behaviour pengguna dan tentunya hal ini akan menjadikan setiap promosi dan iklan dari perusahaan menjadi lebih tertarget.

Belum lagi hadirnya para pesaing baru yang lebih ‘melek’ digital dan memiliki data yang kuat. Tentunya akan menjadikan sebuah persaingan serius dan bahkan membahayakan kelngsungan hidup si perusahaan tadi.

Aries juga mengungkapkan, setidaknya terdapat tiga keuntungan perusahaan apabila melakukan transformasi digital dan memiliki data yang kuat. Seperti, Efisiensi dari operasi, bisnis yang berkesinambungan, serta bagaimana data yang mereka punya dapat membantu untuk memepercepat dalam pengambilan keputusan.

Kembali lagi, ini semua tergantung dari bagaimana Anda para pengambil keputusan untuk bertindak. Apakah berminat untuk bertransformasi atau akan bertahan dengan skema yang lama, meskipun ancaman dari pemain baru semakin meningkat.

Mengenal Arsitektur 5G

0

Dibandingkan generasi sebelumnya, arsitektur 5G bisa dikatakan sangat maju, elemen-elemen jaringan dan berbagai terminal diupgrade berdasarkan karakteristiknya untuk mengatasi situasi baru. Pun demikian dengan penyedia layanan dapat menerapkan teknologi maju ini untuk mengadopsi layanan nilai tambah (vas) dengan mudah.

Namun, kemungkinan upgrade didasarkan pada teknologi radio kognitif yang mencakup berbagai fitur yang signifikan seperti kemampuan perangkat untuk mengidentifikasi lokasi geografisnya serta cuaca, suhu, dan lain-lain. Teknologi radio kognitif bertindak sebagai transceiver (beam) yang secara cepat menangkap dan menanggapi radio sinyal dalam lingkungan operasi. Selanjutnya, ia segera membedakan perubahan dalam lingkungannya dan merespon sesuai ketentuan untuk memberikan kualitas layanan tanpa gangguan.

Arsitektur 5G
Seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut, model sistem 5G sepenuhnya berbasis model IP yang dirancang untuk jaringan nirkabel dan mobile.

5g_architecture

Sistem ini terdiri dari terminal pengguna utama dan kemudian sejumlah teknologi akses radio independen dan otonom. Masing-masing teknologi radio dianggap sebagai link IP untuk dunia internet luar. Teknologi IP dirancang secara eksklusif untuk memastikan data kontrol yang cukup untuk routing yang tepat dari paket IP yang terkait dengan koneksi aplikasi tertentu yaitu sesi antara aplikasi client dan server di suatu tempat di Internet. Selain itu, untuk membuat routing yang dapat diakses dari paket harus diperbaiki sesuai dengan kebijakan yang diberikan oleh pengguna (seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah).

5g_architecture1

Teknologi Master Core
Seperti ditunjukkan dalam Gambar 5, MasterCore 5G adalah titik konvergensi untuk teknologi lainnya, yang memiliki dampak sendiri pada jaringan nirkabel yang ada. Menariknya, desain memfasilitasi MasterCore untuk dapat dioperasikan dalam multimode paralel termasuk semua modus jaringan IP dan modus jaringan 5G. Dalam mode ini (seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah), ia mengendalikan semua teknologi jaringan RAN dan Jaringan Access Berbeda atau Different Access Networks (DAT). Mengingat teknologi ini kompatibel dan mengelola semua penyebaran baru (berdasarkan 5G), ini lebih efisien, lebih rumit, dan lebih kuat.

master_core_technology

Anehnya, setiap service mode dapat dibuka dengan 5G New Deployment Mode sebagai World Combination Service Mode (WCSM). WCSM adalah fitur yang hebat pada teknologi ini; misalnya, jika seorang profesor menulis di papan tulis di sebuah negara – ini dapat ditampilkan pada papan tulis lain di bagian lain dari dunia selain percakapan dan video. Lebih lanjut, layanan baru ini dapat dengan mudah ditambahkan melalui layanan multimode paralel.

Gratiskan Sosial Media Bagi Pelanggan, Operator Ini Ajukan Syarat

0

Telko.id – Operator Swedia, Telia, akan menjadi penyedia jaringan pertama di negara tersebut yang akan memungkinkan pelanggannya chatting di media sosial tanpa dikenakan biaya, alias gratis. Namun, pengguna harus berjanji untuk tidak menyalahgunakan hak istimewa ini dengan memposting komentar bernada kebencian.

Fasilitas yang akan memungkinkan pelanggan dapat mengakses media sosial populer seperti Facebook, Instagram, Messenger, WhatsApp, Twitter and Kik secara gratis ini telah mulai digulirkan sejak 18 April lalu. Demikian dilaporkan Thelocals, Rabu (20/4).

“Jaringan sosial adalah bagian penting dari pola komunikasi saat ini, mereka adalah perekat dari teka-teki kehidupan keluarga dan salah satu hal paling penting yang kami berikan kepada pelanggan kami adalah komunikasi dengan keluarga dan teman dekat,” ungkap Jonas Hasselberg, Kepala Unit Bisnis Consumer Telia.

Berbagai studi terbaru menunjukkan bahwa jaringan sosial kini terhitung antara 15 dan 30 persen dari lalu lintas data mobile. Namun Hasselberg bersikeras bahwa perusahaannya masih berniat untuk menghasilkan uang dari paket data.

“Ini tidak berarti bahwa kami mengubah model bisnis dasar kami, yang semuanya adalah tentang mobile data. Kami masih akan memiliki bundel data yang berbeda,” tambahnya.

Terkait permintaan perusahaan kepada pelanggan, agar tidak tidak menyalahgunakan tawaran istimewa ini – diantaranya dengan tidak menebar kebencian – perusahaan telah bekerja sama dengan organisasi anti-bullying Swedia Friends dan menjadi bagian dari kampanye yang disebut #hatahat (hate hate) yang dirancang untuk mempromosikan “internet yang lebih bersahabat.”

Bicara tentang fasilitas gratis, sebelumnya operator Tre juga memperkenalkan streaming musik gratis untuk pelanggannya dan akan segera mengalihkan pengguna ke jaringan Wi-Fi jika mereka mengalami masalah pada sinyal mobile.

Studi: Orang Mulai Tinggalkan Internet Rumah Demi Mobile

Telko.id – Menurut studi terbaru yang dilakukan oleh Biro Sensus AS, semakin banyak rumah tangga di Amerika – dari berbagai kategori pendapatan – bergantung pada layanan mobile internet sebagai sarana utama untuk online. Bahkan, layanan internet mobile telah mencapai titik di mana harus bersaing secara langsung dengan koneksi internet kabel. Demikian diungkapkan Giulia McHenry, Kepala Ekonom Kantor Analisis Kebijakan dan Pembangunan.

Berdasarkan data yang dikumpulkan dari hampir 53.000 rumah tangga, ditemukan bahwa tiga perempat dari rumah tangga Amerika dengan internet menggunakan koneksi DSL, kabel atau serat untuk online di rumah. Sementara itu masih mayoritas, ini adalah penurunan yang signifikan dari 82 persen pada tahun 2013.

Di sisi lain, proporsi rumah yang hanya menggunakan koneksi mobile internet naik dari 10 menjadi 20 persen pada periode yang sama. Sebagaimana dilaporkan Washington Post, kira-kira satu dari lima rumah tangga yang online di AS kini hanya menggunakan mobile.

“Hasil ini menunjukkan bahwa meskipun layanan internet kabel terus menjadi mode yang disukai dalam penggunaan Internet di rumah pada tahun 2015 di antara mereka yang paling mungkin untuk dapat berlangganan, penggunaan mobile data jelas menjadi lebih populer di seluruh demografi,” kata Giulia McHenry. “Penting juga untuk dicatat bahwa semua angka di atas menggambarkan rumah tangga yang menggunakan Internet di rumah. Dua puluh tujuh persen rumah tangga Amerika masih tidak menggunakan layanan Internet dari rumah, mencerminkan kesenjangan yang tinggi dalam adopsi.”

McHenry dalam hal ini ingin mendorong operator di AS, sebagai pembuat tarif dan kebijakan untuk mempertimbangkan tren pergeseran konsumsi internet yang diamati tahun ini.

Sementara kota-kota seperti New York mendorong untuk membuat universal broadband menjadi kenyataan bagi rumah tangga berpendapatan rendah, FCC telah memperluas program Lifeline-nya untuk menyertakan koneksi mobile dan masa depan akses universal kemungkinan besar tidak akan mencakup broadband sama sekali. Dan hanya berpikir tentang semua hal kemanusiaan yang bisa dicapai jika tidak pernah ada yang mengeluh kepada layanan pelanggan Comcast.

Intel Berencana PHK 12.000 Karyawan

0

Telko.id – Intel baru saja mengumumkan bahwa perusahaannya akan melakukan “restructuring initiative”. Setidaknya 12 ribu pekerjanya akan diberhentikan atau sekitar 11% dari total karyawan yang tersebar di seluruh dunia sampai pertengahan 2017 mendatang. Kabar ini akan disampaikan pada karyawan yang terkena PHK dalam 2 bulan ini.

Dalam siaran pers nya, Intel menyebutkan bahwa “inisiatif restrukturisasi” ini akan mempercepat evolusi dari sebuah perusahaan PC ke salah satu yang mendukung bisnis Cloud dan miliaran perangkat cerdas yang akan saling terhubung. Dan perusahaan akan meningkatkan investasinya di data center, IOT, bisnis memori, dan konektivitas.

“Langkah ini bukan hal ringan yang saya ambil. Kami mengucapkan selamat tinggal kepada rekan-rekan yang telah memainkan peran penting dalam keberhasilan Intel. Kami sangat berkomitmen untuk membantu karyawan kami melalui transisi ini dan akan melakukannya dengan sangat martabat dan rasa hormat, dan segera akan memberikan informasi lebih detail lagi,” tulis Brian Krzanich, CEO Intel dalam email yang diberikan pada karyawannya.

Dalam siaran pers nya, Intel juga menyebutkan bahwa bisnis pusat data dan Internet of Things (IOT) adalah mesin pertumbuhan utama Intel, dengan memori dan field programmable gate arrays (FPGA). Hal itu juga akan memicu pertumbuhan bisnis perusahaan. Tahun lalu, pertumbuhan bisnis Intel mencapai $2,2 miliar dan terdiri dari 40% pendapatan dan mayoritas laba operasi yang sebagian besar mengimbangi penurunan di segmen pasar PC.

Brian menambahkan bahwa “Hasil penelitian kami selama setahun terakhir menunjukkan bahwa strategi yang diterapkan berjalan baik dan menjadi dasar yang kuat untuk pertumbuhan. Dan, sekarang ini menjadi kesempatan yang baik untuk mempercepat momentum ini dan membangun kekuatan kami”.

“Tindakan ini juga mendorong perubahan jangka panjang untuk lebih membangun Intel sebagai pemimpin dalam smart, connected world,” tambahnya. “Saya yakin bahwa kami akan muncul sebagai sebuah perusahaan lebih produktif dengan jangkauan yang lebih luas dan eksekusi lebih tajam,” ujar Brian optimis.

Untuk membuat perusahaan lebih efisien, Intel berencana untuk meningkatkan investasi di produk dan teknologi yang akan mendorong pertumbuhan pendapatan, dan mendorong bisnis mobile dan PC yang lebih menguntungkan. Melalui inisiatif komprehensif, perusahaan berencana untuk meningkatkan investasi di bisnis data center, IOT, memori dan konektivitas, serta segmen nasabah yang tumbuh seperti 2-in-1, game dan gateway rumah.

Perubahan ini akan mengakibatkan pengurangan hingga 12.000 pekerja secara global atau sekitar 11 persen dari karyawan hingga pertengahan 2017 melalui konsolidasi di seluruh dunia. Baik melalui kombinasi sukarela maupun tidak sukarela dan re-evaluasi program. Mayoritas tindakan ini akan dikomunikasikan kepada karyawan yang terkena selama 60 hari ke depan dengan beberapa tindakan hingga 2017.

Intel mengharapkan langkah ini dapat memberikan tabungan sampai $ 750 juta di tahun ini dan tingkat tabungan jangka tahunan sebesar $ 1,4 miliar pada pertengahan 2017. Selain itu, perusahaan akan mencatat biaya satu kali, sekitar $ 1,2 miliar pada kuartal kedua. (Icha)

Awas ! Industri Manufaktur Terancam Pencurian Data

0

Telko.id – Berdasarkan laporan bertajuk Internet Security Thread Report (ISTR) 2015 dari Symantech menyebutkan bahwa industri manufaktur terancam pencurian data melalui jalur internet. Terlebih, laporan tersebut menyebutkan bahwa terjadi peningkatan dari jumlah serangan ransomware dan Phising di Indonesia.

Sekadar informasi, ISTR 2015 merupakan Laporan yang berdasarkan data dari Symantec Global Intelligence Network, yang digunakan oleh para analis Symantec untuk mengidentifikasi, menganalisis dan memberikan komentar mengenai tren yang muncul dalam serangan, aktivitas kode berbahaya, phishing, dan Spam.

Berdasarkan laporan tersebut, Indonesia berada pada peringkat 13 untuk wilayah Asia Pasifik dengan jumlah serangan dari ransomware mencapai 14 serangan di tiap harinya.

Indonesia sendiri berada pada peringkat ke 10 untuk kawasan Asia pasifik dan Jepang (APJ) dalam hal penipuan pada sosial media, dengan presentase serangan mencapai 0.29 persen.

Adalah Halim Santoso, Director Systems Engineering Symantech ASEAN yang menyebutkan bahwa peningkatan dari GDP di Indonesia menjadi salah satu alsan kunci mengapa Inonesia akan ramai akan serangan cyber. lebih lanjut, Ia menyebutkan bahwa industri manufaktur menjadi sektor yang menjadi ancaman dari pencurian data tersebut.

Mengapa? Seperti diketahui, Hadirnya peraturan baru terkait dengan TKDN untuk perangkat 4G di Indonesia mengharuskan para vendor smartphone untuk merakit ponselnya disini. Hal inilah yang menyebabkan pertumbuhan signifikan dari ranah industri manufaktur. Belum lagi peningkatan yang terjadi dari ranah otomotif.

Lantas, apa serangan yang dikhawatirkan? Berdasarkan data dari ISTR ini, serangan pencurian data dari ransomware, phising serta zero-day menjadi ancaman serius dari industri ini. Jika tingkat keamanan perusahaan berhasill diretas, sudah barang tentu data-data penting perusahaan akan di enkrip dan si penjahat mungkin akan menjual data tersebut di ‘Dark Web’.

Halim menambahkan, “Kelompok-kelompok serangan kriminal canggih kini menunjukkan rangkaian keahlian penyerang nation-state. Mereka memiliki sumber daya yang besar dan staf teknis yang sangat terampil yang beroperasi secara efisien,” tambahnya.

Untuk itu, halim menghimbau agar para teknisi IT di perushaan tersebut untuk menggunakan berbagi solusi canggih agar mencegah ancaman dan serta dapat membantu perusahaan untuk menemukan indikator penyusupan dan merespon lebih cepat terhadap insiden peretasan tadi.

Selain itu, Halim juga menghimbau agar perusahaan menggunakan sistem keamanan yang berlapis pada keamanan jaringan, enkripsi, serta Bermitra dengan penyedia layanan keamanan untuk memperluas tim TI perusahaan.

 

Duet Telkomsel dan BTPN Hadirkan TCASH – BTPN Wow! 

0

Telko.id – Gerakan Nasional Non-Tunai terus didengungkan oleh pemerintah. Namun, gerakan itu tidak akan berhasil jika pihak-pihak terkait tidak mendukung. Salah satu pihak yang harus mendukung tentu adalah Bank. Itu sebabnya, BTPN berduet dengan Telkomsel untuk mendukung gerakan pemerintah itu. Lahirlah TCASH – BTPN Wow!.

“Kolaborasi antara Telkomsel TCASH dengan BTPN Wow! merupakan salah satu perwujudan visi Telkomsel dalam menciptakan ekosistem layanan keuangan mobile yang terintegrasi dengan tujuan untuk turut  mengakselerasi keuangan inklusif bagi masyarakat Indonesia. Hal tersebut dapat terwujud dengan memanfaatkan sebaran pengguna layanan telepon seluler Telkomsel di penjuru Indonesia untuk mendorong penyediaan akses layanan keuangan, menggabungkan layanan uang elektronik dengan layanan laku pandai,” ujar Ririek Adriansyah, Direktur Utama Telkomsel menjelaskan.

Sementara itu, Direktur Utama BTPN Jerry Ng mengatakan, “Kerja sama strategis dengan Telkomsel ini sejalan dengan komitmen BTPN untuk mengambil peran penting dalam mewujudkan keuangan yang inklusif di Indonesia. Kami meyakini kerja sama ini akan meningkatkan jumlah masyarakat yang belum tersentuh jasa layanan keuangan formal untuk masuk ke dalam sistem perbankan. Selain itu, kerja sama ini juga meningkatkan pelayanan dengan penambahan berbagai fitur bagi nasabah BTPN Wow!. Ke depan BTPN akan terus membuka peluang kerja sama strategis, karena kami meyakini kolaborasi akan mempercepat pencapaian visi tercapainya keuangan inklusif di Indonesia.”

Telkomsel dan Bank Tabungan Pensiun Nasional bekerjasama untuk mengembangkan layanan keuangan terhubung antara TCASH dan BTPN Wow! yang dipasarkan secara bersama. Interkonektivas  kedua produk menjadikan layanan keuangan terhubung TCASH – BTPN Wow! lebih lengkap. Layanan ini menghubungkan mobile money TCASH serta rekening tabungan BTPN Wow! yang merupakan layanan perbankan dengan memanfaatkan telepon genggam, sehingga menjadikan TCASH – BTPN Wow! sebagai layanan keuangan terhubung pertama di Indonesia yang  mengkombinasikan kekuatan produk dan jaringan telekomunikasi dengan produk dan jaringan perbankan.

Layanan keuangan terhubung TCASH – BTPN Wow! diluncurkan secara nasional pada 18 April 2016 melalui acara peresmian dan edukasi masyarakat di Desa Ciampea, Bogor, Jawa Barat.  Kerjasama ini akan memperluas layanan keuangan terhubung, sekaligus memberikan kemudahan bertransaksi dan menabung melalui telepon genggam, khususnya bagi masyarakat yang belum tersentuh layanan lembaga keuangan formal (unbanked segment).

Kerjasama ini juga merupakan wujud nyata komitmen Telkomsel dan BTPN untuk membantu pemerintah dalam Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT) dan percepatan keuangan inklusif di Indonesia. Selain itu kemitraan yang lebih luas dari Telkomsel dan BTPN akan membuka akses masyarakat pada layanan keuangan lainnya seperti micro-loan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta produk asuransi.

Melalui layanan keuangan terhubung TCASH – BTPN Wow! pelanggan dapat menikmati produk keuangan terhubung dengan berbagai fitur. Fitur tersebut antara lain uang elektronik, pembayaran mobile, serta rekening tabungan yang aman dengan bunga bulanan, tanpa dikenakan biaya administrasi dan saldo minimum. Tidak hanya itu, fitur seamless registration yang tersedia di layanan ini akan memungkinkan pelanggan mendapatkan layanan finansial dengan biaya rendah.

Selain itu juga ada Fitur seamless transfer juga akan memudahkan pengaturan dana milik pelanggan yang disimpan dalam bentuk TCASH ataupun disimpan di rekening BTPN Wow! Kerjasama ini akan memberikan manfaat bagi para pengguna TCASH – BTPN Wow! karena biaya akan lebih murah.

Untuk mendapatkan layanan keuangan terhubung TCASH – BTPN Wow! pelanggan baru maupun pelanggan existing TCASH atau BTPN Wow! dapat melakukan registrasi dan transaksi di lebih dari 30.000 agen BTPN Wow! di seluruh Indonesia. Selanjutnya, pelanggan dapat mengakses berbagai fitur finansial dalam layanan keuangan terhubung ini melalui menu USSD *800# milik TCASH, atau menu *247# milik BTPN Wow! dengan biaya yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan layanan mobile banking regular lainnya.

Layanan telekomunikasi seluler telah berkembang dengan pesat selama beberapa tahun terakhir. Penetrasi seluler di Indonesia telah mencapai 130% dari total populasi. Di lain pihak,  terdapat potensi di sektor perbankan, melihat segmen unbanked mencapai 64% dari total populasi di tahun 2015. Untuk itu kerjasama Telkomsel dan BTPN diharapkan dapat memberikan dukungan bagi pemerintah dalam mencapai tujuan percepatan keuangan inklusif dengan sinergi kekuatan masing-masing institusi.

Telkomsel merupakan operator seluler terbesar di Indonesia dengan infrastruktur jaringan mencakup sekitar 95% dari populasi Indonesia atau sekitar 96% kabupaten di nusantara serta jaringan distribusi yang kuat dengan sekitar 400 ribu outlet. Selain itu, Telkomsel telah memiliki lisensi Layanan Keuangan Digital (LKD) dari BI yang mencakup layanan keuangan elektronik TCASH yang konsisten mengembangkan ekosistem non-tunai untuk transaksi keuangan yang saat ini memiliki 6,5 juta pengguna.

Sementara itu, BTPN adalah bank yang fokus melayani dan memberdayakan segmen masyarakat berpendapatan rendah yang terdiri dari para pensiunan, pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), serta komunitas prasejahtera produktif (mass market). Sebagai bank yang fokus menggarap pasar masyarakat berpenghasilan rendah serta pelaku UMKM, BTPN menjadi salah satu dari empat bank nasional yang mendapatkan lisensi Laku Pandai pada kesempatan pertama dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Pada 30 Maret 2015, BTPN meluncurkan BTPN Wow! sebuah layanan perbankan yang memanfaatkan teknologi telepon genggam dan didukung jaringan agen untuk transaksi perbankan. Hingga akhir Maret 2016, jumlah Agen BTPN Wow! mencapai sekitar 30 ribu agen, dengan jumlah nasabah lebih dari 410.000 nasabah.

Sebelum diluncurkan secara nasional pada 18 April 2016, layanan keuangan terhubung TCASH – BTPN Wow! telah diuji coba sejak pertengahan bulan Maret 2016 di lima kota, yaitu Lampung, Bandung, Tasikmalaya, Cirebon dan Bogor.  Uji coba tersebut menunjukan hasil positif dan sambutan yang baik dari masyarakat. Untuk terus menyempurnakan layanan, Telkomsel dan BTPN berkomitmen untuk terus melakukan perbaikan guna melanjutkan kesuksesan tersebut pada roll out nasional.

Uji coba layanan ini dilakukan salah satunya untuk mendukung program Nestlé dalam membuka akses ke perbankan dan pendanaan bagi 20.000 petani swadaya yang menyediakan bahan baku untuk produksi kopi Nescafé. Program ini diharapkan dapat membantu para petani dalam mengelola pendapatan dari hasil tani dengan lebih baik serta menyalurkan pinjaman bagi mereka untuk melakukan budidaya demi meningkatkan produktivitas. Selain itu, uji coba juga dilakukan untuk pembayaran honor santri karya dan belanja para santri di lingkungan Daarut Tauhiid Bandung. Ke depannya, layanan ini berpotensi untuk dikembangkan di 3.000 pesantren di Indonesia, serta berbagai komunitas petani maupun komunitas ekonomi menengah ke bawah lain yang belum terjangkau layanan keuangan formal.

“Dengan terobosan ini kami ingin memberikan akses keuangan ke masyarakat luas dengan berbagai kemudahan dan manfaat. Telkomsel bersama dengan BTPN juga terus melakukan pengembangan sehingga produk ini senantiasa memberikan solusi yang powerful untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi, yang pada akhirnya memberi kontribusi bagi Indonesia.” tutup Ririek. (Icha)

 

Bank Indonesia Tunjuk Indosat Ooredoo Sebagai Mitra VPN Wireless

0

Telko.id – Komunikasi antar bank ke Bank Indonesia memang harus lancar. Selama ini komunikasi tersebut dilakukan dengan menggunakan metode Dial-Up. Baik untuk pelaporan Sistem Informasi Debitur Online(SID), Pelaporan Bulanan SAKETAP maupun untuk BI Checking Online.

Untuk meningkatkan pelayanan, Bank Indonesia melakukan transfromasi solusi Information and Communication Technology. Salah satunya adalah menggunakan VPN Wireless atau Virtual Private Network. Untuk itu, Bank Indonesia menunjuk Indosat Ooredoo sebagai mitra dalam penyedia layanan VPN Wireless untuk Bank Perkreditan Rakyat dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPR/BPRS) seluruh Indonesia.

“Adalah suatu kebanggaan bagi Indosat Ooredoo menjadi mitra Bank Indonesia untuk penyediaan solusi konektivitas bagi BPR/BPRS. Dengan solusi VPN wireless yang kita sediakan, kami berharap solusi ini dapat memberikan koneksi ekstranet BPR/BPRS ke Bank Indonesia yang aman, stabil dan terjangkau”, ujar Herfini Haryono, Director & Chief Wholesale and Enterprise Officer Indosat Ooredoo.

VPN Wireless atau Virtual Private Network Wireless adalah layanan konektitivitas yang menghubungkan suatu jaringan dengan jaringan lain secara privat melalui jaringan ekstranet wireless. VPN Wireless hadir untuk mengatasi kendala koneksi ekstranet BPR atau BPR Syariah (BPRS) ke Bank Indonesia (BI).

Dengan menggunakan VPN Wireless, BPR/BPRS akan mendapat keuntungan lain berupa biaya operasional yang lebih efisien dengan tersedianya varian paket yang sesuai dengan kebutuhan. Dengan VPN wireless ini juga, proses pelaporan BPR/BPRS ke Bank Indonesia akan lebih terjamin karena didukung oleh jaringan aman dan handal yang tersertifikasi ISO 27001 untuk keamanan information dan ISO 9001 untuk managemen mutu, serta didukung oleh tim technical support tersertifikasi yang selalu siap 24×7 di seluruh Indonesia.

Guna memperkenalkan layanan VPN Wireless, Indosat Ooredoo melakukan sosialisasi layanan kepada perwakilan BPR/BPRS pada event yang digelar Perbarindo DKI Jaya dan Sekitarnya dan dilaksanakan pada tanggal 14-15 April 2016 di Mercure Ancol, Jakarta.

Perbarindo (Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia) adalah organisasi yang menaungi para pelaku industri BPR/BPRS yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat dalam mendongkrak usaha mikro kecil dan menengah. Jika semula Perbarindo adalah wadah untuk bertukar informasi para bankir BPR/BPRS, kini Perbarindo telah bermetamorfosa menjadi sebuah organisasi yang professional yang menjembatani kepentingan masyarakat, pemerintah dan seluruh insan BPR/BPRS. Untuk itulah Indosat Ooredoo turut berpartisipasi dalam event yang digelar oleh Perbarindo ini agar dapat turut serta memberikan solusi komunikasi terbaik melalui VPN Wireless dan solusi ICT lainnya bagi kebutuhan seluruh insan BPR/BPRS.

Pada event yang dihadiri oleh kurang lebih 200 orang perwakilan BPR/BPRS ini, Indosat Ooredoo juga menawarkan menawarkan solusi lain seperti paket komunikasi antar karyawan dengan fitur CUG (Close User Group), layanan Mass Marketing Campaign, layanan digital dan IT Services.

“Komitmen kami adalah untuk terus menyediakan solusi ICT terbaik yang tepat bagi pelanggan korporasi dan pebisnis. Terutama untuk industri perbankan, Indosat Ooredoo menyediakan layanan yang terjamin dengan sertifikasi dan standar global agar memenuhi (comply) dengan regulasi industri perbankan”, tutup Herfini. (Icha)

Symantec Bagikan Tips Menghindari Pencurian Data

Telko.id – Pertumbuhan malware baru secara global meningkat tajam di tahun 2015. Berdasarkan data dari Symantech, terlihat bahwa pada tahun 2015 jumlah malware unik mencapai 430,555,582 malware. Berdasarkan laporan yang berjatuk Internet Security Thread Report (ISTR) 2015 menyebutkan bahwa sekitar setengah miliar data pengguna berhasil dicuri oleh para peretas di tahun 2015 lalu.

Bukan hanya itu, pertumbuhan serangan dari Crypto-ransomware yang meningkat sebesar 35 persen juga menjadi tajuk dari laporan ini. Data Symantec juga menyebutkan posisi Indonesia yang cukup rentan terhadap serangan siber bahkan pencurian data oleh para peretas.

Indonesia berada pada peringkat kelima secara global untuk kode berbahaya serta peringkat Peringkat ke-10 di Asia Pasifik dan 45 di dunia untuk penipuan pada sosial media. Sementara untuk ransomware, Indonesia berada ada posisi ke 13 di kawasan Asia pasifik dengan 14 serangan yang hadir di setiap harinya.

Halim Santoso, Director Systems Engineering Symantec ASEAN mengungkapkan, “kelompok-kelompok serangan kriminal canggih kini menunjukkan rangkaian keahlian penyerang nation-state. Mereka memiliki sumber daya yang besar dan staf teknis yang sangat terampil yang beroperasi secara efisien. Mereka bekerja di jam kerja normal dan bahkan libur di akhir pekan dan hari libur nasional,”

Halim juga menyebut, bukan hanya sektor perusahaan yang menjadi target para penjahat siber yang sudah terorganisir ini. melainkan para individu dan pengguna perorangan juga tak luput dari serangan mereka.

Sementara itu, data-data yang biasanya dicuri oleh para peretas dari akun pengguna adalah data-data seperti akun netflix, Games, akun healthcare, Visa serta akun Amazon yang diperjual belikan secara bebas di ‘Dark Web’dengan varian harga yang bermacam-macam.

Dikatakan Halim, Ransomware sejatinya dapat menjangkiti berbagai macam platform seperti android, linux bahkan OSX, Ia menambahkan, malware juga bisa me repacked dirinya sendiri dan melakukannya secara otomatis.

Namun, Halim juga memberikan tips kepada perusahaan serta pengguna perorangan terkait dengan hal ini.

Untuk perusahaan:

Persiapkan perusahaan Anda: Gunakan solusi-solusi canggih untuk mencegah ancaman dan musuh untuk membantu Anda menemukan indikator penyusupan dan merespon lebih cepat terhadap insiden.

Menerapkan postur keamanan yang kuat: Implementasikan keamanan endpoint berlapis ganda, keamanan jaringan, enkripsi, otentikasi kuat dan teknologi berbasis reputasi. Bermitralah dengan penyedia layanan keamanan untuk memperluas tim TI Anda.

Bersiap untuk menghadapi yang terburuk: Manajemen insiden memastikan kerangka keamanan Anda optimal, terukur dan berulang, dan pelajaran yang diambil bisa meningkatkan postur keamanan Anda. Pertimbangkan untuk menambahkan dukungan dari ahli pihak ketiga untuk membantu mengelola krisis.

Memberikan pelatihan dan pendidikan berkelanjutan: Bangun pelatihan berbasis simulasi untuk semua karyawan serta pedoman dan prosedur untuk melindungi data sensitif pada perangkat pribadi dan perusahaan. Secara teratur lakukan penilaian internal terhadap tim dan jalankan latihan-latihan untuk memastikan Anda memiliki keterampilan yang diperlukan untuk secara efektif memerangi ancaman cyber.

Untuk Konsumen:

Gunakan kata sandi yang kuat: Gunakan sandi yang kuat dan aman untuk akun Anda. Ubahlah sandi setiap tiga bulan dan jangan pernah gunakan sandi Anda kembali. Selain itu, pertimbangkan untuk menggunakan password manager untuk lebih melindungi informasi Anda.

Pikirkan sebelum Anda mengklik: Membuka lampiran yang salah dapat membawa malware ke sistem Anda. Jangan pernah melihat, membuka atau menyalin lampiran email kecuali Anda mengharapkan email tersebut dan mempercayai pengirimnya.

Lindungi diri Anda: Satu ons perlindungan bernilai satu pon pengobatan. Gunakan solusi keamanan internet yang meliputi antivirus, firewalls, perlindungan browser dan perlindungan yang telah terbukti dari serangan online.

Waspada terhadap taktik scareware: Versi perangkat lunak yang mengklaim bebas diretas dan dibajak dapat mengekpos Anda ke malware. Engineering social dan serangan ransomware akan mencoba untuk menipu Anda untuk berfikir bahwa komputer Anda terinfeksi dan membuat Anda membeli software yang tidak berguna dan membayar sejumlah uang untuk menghilangkannya.

Lindungi Data Pribadi Anda: Informasi yang Anda bagikan secara online memberikan risiko serangan rekayasa social yang lebih besar. Batasi jumlah informasi pribadi yang disebarkan di jejaring sosial dan online, termasuk informasi login, tanggal lahir dan nama hewan peliharaan.

Demikianlah beberap langkah yang dianjurkan oleh Symantech untuk menjaga keamanan data anda ketika berselancar di dunia maya. Namun, kesadaran pengguna menjadi salah satu faktor penentu keamanan data si penguna tersebut.