spot_img
Latest Phone

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

PC Global Melonjak 4,9% di Q1 2025, Tapi Tarif China Ancam Pasokan

Telko.id - Angka-angka terbaru dari IDC mengungkap fakta mengejutkan:...

Lenovo Yoga Slim 9i: Laptop Premium Pertama dengan Kamera di Bawah Layar

Telko.id - Bayangkan sebuah laptop yang tidak hanya memukau...
Beranda blog Halaman 1421

Survei Membuktikan, 28% Orang ‘Tidak Percaya’ Pada Facebook

Telko.id – Sebelumnya kita mengenal Facebook hanya sebagai media sosial. Kini, dengan segala proyek ambisius perusahaan yang ingin menghubungkan dunia, kita pun mengenal Facebook dengan internetnya. Mereka ingin membuat semua orang melakukan segala sesuatu di halamannya. Facebook pun seolah menjadi orang tua yang benci jika anaknya keluar rumah.

Lantas, apakah dengan semua ketersediaan ini orang menjadi lebih percaya pada Facenbook?

Menurut sebuah jajak pendapat yang dilakukan Huffington Post/YouGov, diketahui bahwa masih ada sedikit pekerjaan rumah yang harus dilakukan Facbook.

28% dari 1.000 responden yang disurvei antara 22 dan 25 April mengatakan bahwa mereka ‘sama sekali tidak’ percaya dengan Facebook dan datanya. 34% mengatakan mereka ‘tidak terlalu’ percaya pada Facebook.

Namun, itu hanya 62% orang.

Lalu apa itu artinya 38% orang ‘sangat’ percaya pada Facebook? Tidak juga tampaknya. 3% merupakan jumlah yang ‘sangat percaya’ pada Facebook. 32% mengatakan ‘agak’ percaya pada Facebook, sementara sisanya 3% mengaku ‘tidak yakin’.

Facebook menolak untuk berkomentar terkait jajak pendapat ini. Namun, polling ini bisa menjadi indikasi bahwa Facebook tidak sepenuhnya didukung pengguna dalam setiap kegiatannya.

Tapi, apakah itu berarti kita patut untuk benar-benar mengeluhkan Facebook?

Koreksi kami jika salah, kitalah yang memutuskan untuk menerima tawaran Facebook dengan ruang bebasnya yang memungkinkan kita bisa menipu “teman-teman” dan membuat mereka percaya bahwa kita bahagia.

Kitalah yang menikmati ruang bebas itu hingga kemudian hampir tidak bisa melepaskan diri darinya. Dan kita jugalah orang-orang yang tidak ingin repot-repot memikirkan bagaimana Facebook mencari uang. Apa ada yang perlu dikoreksi?

Majukan Jadwal, AT&T Matikan 2G Akhir Tahun Ini

0

Telko.id – Sementara ‘kematian’ 2G masih menjadi tanda tanya di Indonesia – dengan masih begitu banyaknya pengguna yang berada di jaringan tersebut – sejumlah negara telah mulai mewanti-wanti pengguna 2G-nya untuk segera bermigrasi. Di AS misalnya, operator AT&T mengumumkan bahwa perusahaan akan mematikan atau menutup jaringan 2G pada akhir tahun.

Transisi pelanggan dari jaringan 2G sendiri sebenarnya telah mulai dilakukan perusahaan sejak setahun terakhir, dengan sekitar enam juta pelanggan dipindahkan dari basis 2G saat itu. Alasannya tentu saja tidak semata karena 2G sudah terlalu lambat (dibanding teknologi penerusnya) untuk pengguna saat ini, tetapi juga karena biaya.

Menurut CTO AT&T, John Stevens, masih ada banyak biaya dibutuhkan hanya untuk mengoperasikan satu jaringan 2G. Oleh karenanya, perusahaan ingin menghemat itu dan menggunakannya untuk terus memperkuat EBITDA bisnis nirkabel-nya.

Setelah jaringan 2G tersebut ditutup, itu kemudian akan ditata ulang untuk membantu memenuhi tingginya permintaan data.

Selain AT&T, beberapa operator seluler lain juga telah melakukan hal yang sama sebelumnya. Pada tahun 2014, T-Mobile mengumumkan bahwa mereka menutup jaringan 2G EDGE 1.9GHz dan menggantinya dengan spektrum LTE. Pada 2021, Verizon akan menutup jaringan 2G dan 3G mereka untuk membuat lebih banyak ruang bagi layanan 4G LTE. AT&T sendiri pada awalnya berencana menutup jaringan 2G tahun depan, tetapi kemudian jadwal dimajukan.

Saat ini, tak ubahnya Verizon yang telah mulai menguji 5G, AT&T pun melakukan hal serupa. Keduanya perusahaan ingin membuktikan kehebatan 5G, yang konon mampu memberikan kecepatan 100 kali lebih cepat dari 4G. Dengan teknologi ini, pengguna bahkan dapat mengunduh film full-length hanya dalam hitungan detik.

Atasi Ketimpangan Bandwith, Kominfo Minta Dukungan Kepala Daerah

0

Telko.id – Menkominfo Rudiantara meminta para Kepala Daerah yang hadir dalam kegiatan MoU antara Kemkominfo dan Kemendagri tentang Percepatan Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang Komunikasi dan Informatika, untuk ikut turut serta dalam membantu proyek Palapa Ring sebagai solusi untuk mengatasi ketimpangan akses internet di seluruh wilayah Indonesia.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyampaikan pemaparan ringkas mengenai Proyek Palapa Ring di hadapan pimpinan daerah yang hadir. Ia juga menjelaskan bagaimana ketimpangan akses telekomunikasi dan internet di negara ini masih sangat jauh.

“Di Jakarta saat ini kita sudah bisa menikmati kecepatan internet hingga 10 Mbps, yang membuat Jakarta naik peringkat menjadi nomor dua se-ASEAN setelah Singapura. Namun saudara-saudara kita di Maluku, Papua, masih 300 Kbps kecepatannya,” papar Rudiantara, seperti tertuang dalam laman resmi Kominfo (29/04).

Pria yang kerap disapa Chief RA ini menyebutkan, bahwa salah satu penyebab terjadinya ketimpangan ini adalah karena kurangnya infrastruktur yang memadai di wilayah tersebut. Hal ini tergambar dari 514 kabupaten dan kota yang ada, baru 400 yang terhubung dengan broadband.

“Dari 114 itu, setelah kita bicarakan dengan operator, setengahnya nanti akan dibangun oleh operator. Operator itu tidak punya kewajiban untuk membangun BTS di daerah yang tidak feasible secara bisnis. Tapi operator punya dana Kewajiban Pelayanan Universal (Universal Services Obligation), ini yang harus dikembalikan ke masyarakat di daerah yang boleh dikatakan secara keuangan tidak feasible,” ujar Rudiantara.

Menurut Menkominfo, terdapat 57 daerah yang sama sekali tidak feasible secara bisnis, yang tidak akan sanggup dibangun oleh operator jika untuk tujuan bisnis. “Tapi secara Nasional, kita harus jaga NKRI ini. NKRI bukan hanya Jakarta dan Jawa, NKRI itu dari Sabang sampai Merauke. Jadi betul-betul kita harus bangun,” tutur Rudiantara.

Proyek Palapa Ring adalah salah satu cara pemerintah menjaga perataan pembangunan. Menkominfo menjelaskan, proyek Palapa Ring Paket Barat dan Paket Tengah diperkirakan akan selesai pada pertengahan 2018. Sementara untuk Paket Timur, saat ini masih dalam proses tender, namun diperkirakan kontraknya akan ditandatangani pada bulan September dan diharapkan juga akan selesai pada akhir 2018. Proyek tersebut diharapkan dapat membantu penyempitan gap (kesenjangan) masyarakat secara ekonomi. “Inilah yang disebut NKRI,” tegas Menkominfo.

Oleh karena itu, lanjut Menteri, pemerintah pusat sangat butuh bantuan dari pemerintah daerah dan kota untuk mempermudah izin pembangunan tersebut. Nantinya Kemkominfo juga akan mengadakan roadshow ke masing-masing pemerintah daerah dan kota.

Bantuan dari pemerintah daerah tentunya akan sangat berguna bagi perjalanan dari proyek Palapa Ring ini. Pasalnya, mulai dari perizinan hingga birokrasi, tentunya akan menjadi lebih mudah, jika ada andil dari pemimpin di wilayah yang bersangkutan.

China Telecom Paparkan Laporan Q1

0

Telko.id – Operator asal Cina yakni China Telecom telah memiliki basis pelanggan 4G hingga 75 juta user. Hasil ini juga tentunya meningkatkan pendapatan dan kenaikan laba bersih di Q1.

China Telecom berhasil menambahkan 5.810.000 pelanggan 4G pada bulan Maret,  angka tersebut juga merupakan sebuah peningkatan dari bulan sebelumnya. Operator Tionkok ini mengumumkan pada hari Kamis lalu bersama denga satu set hasil keuangan yang solid untuk kuartal pertama tahun ini.

Dilaporkan TotalTelecom (29/4), Pendapatan bersih untuk 4G dari perusahaan telko ini hadir di angka 16, 45 juta pada Q1, angka tersebut tentunya mneingkatkan pendapatan keseluruhan dari 4G Base menjadi 74, 91 juta. Basis pelanggan secara keseluruhan tumbuh sebesar 4,74 juta selama tiga bulan pertama tahun ini untuk menjadi 202,64 juta.

“Untuk kuartal pertama 2016, perusahaan tegas merebut peluang pengembangan 4G dan mencapai pertumbuhan yang cepat pada pengguna 4G serta pendapatan layanan seluler,” kata China Telecom, dalam sebuah pernyataan.

Operator tidak membagi pendapatan layanan mobile untuk kuartal ini, melainkan pendapatan layanan secara keseluruhan – termasuk bisnis wireline – yang menghasilkan 76,36 miliar yuan atau setara dengan € 10,4 miliar, atau naik 5% dari kuartal yang sama pada tahun lalu.

Pendapatan operasi tumbuh sebesar 6,1% menjadi CNY86.43 miliar. Sementara untuk EBITDA turun sebesar 2,9% menjadi CNY23.81 miliar, namun laba bersih tumbuh sebesar 1,4% menjadi CNY 5.12 miliar atau setara dengan € 696.000.000.

Selain dari segi mobile, China Telecom juga memiliki bisnis fixed-line yang kuat.

“Fundamental layanan wireline kami secara keseluruhan tetap stabil dan pendapatan dari layanan wireline juga meningkat terus,” ucap, laporan tersebut.

Namun, untuk Fixed-line, dalam pelayanan turun sekitar 1,46 juta pada kuartal pertama 132.86 juta tetapi mencatat 3,11 juta penambahan di bisnis fixed broadband, sehingga total untuk keseluruhan menjadi 116,17 juta.

Bakrie Telecom Siap Masuk Bisnis Triple Play

0

Telko.id – Setelah lama tidak terlihat gerakannya di pasar, Bakrie Telecom hari ini mengumumkan, telah melakukan RUPSLB dan menyetujui pengangkatan direktur baru perseroan yakni Mark Robson dan Andi Pravidia.

Tugas dari direktur baru ini antara lain adalah mempersiapkan pengembangan bisnis telekomunikasi seluler berbasis 4G LTE pada saat yang tepat. Hal tersebut merupakan tindak lanjut dari diperolehnya lisensi seluler jasa teleponi dasar dan selanjutnya BTEL secara bertahap mengurangi layanan bisnis Fixed Wireless Access (FWA) CDMA.

“Kami melihat ada kebutuhan besar dalam mensinergikan telekomunikasi, internet, dan media. Oleh karena itu, dengan lisensi MVNO, jaringan Fiber Optik milik BTEL yang jumlahnya mencapai 100,000 homepass, kemampuan dan pengalaman bertransformasi, serta adanya bisnis aplikasi dengan EsiaTalk yang semakin berkembang, beserta potensi LTE kedepan kami merencanakan untuk turut memberikan sumbangsih kepada kemajuan bangsa dengan melalui solusi triple play”, ujar Taufan E. Rotorasiko, “Wakil Direktur Utama dan CEO BTEL menjelaskan.

Taufan juga menambahkan bahwa layanan triple play adalah salah satu dari langkah ekspansi Bakrie Telecom kedepan dan akan menjadi pilar pengembangan bisnis digital Bakrie Telecom. Rencananya, beberapa bulan ke depan, layanan triple play ini akan soft launching dan BTEL juga berjanji sudah mendapatkan lebih dari 3000 pelanggan.

Selain itu, Bakrie Telecom juga akan melakukan pengembangan aplikasi Esia Talk yang diikuti dengan beberapa pengembangan lainnya. Sebagai tambahan informasi, EsiaTalk merupakan aplikasi untuk melakukan dan menerima panggilan suara dan pesan ke dan dari manapun. Langkah ini diharapkan dapat menjadi dorongan ekspansi operator ini ke depannya. Saat ini, Esia Talk sudah memiliki lebih dari 300 ribu pengguna.

Bakrie Telecom dalam mendorong ekspansinya ini akan melakukan bekerjasama dengan berbagai perusahaan penyedia layanan teknologi, telekomunikasi dan media dalam memberikan nilai lebih kepada pelanggan, pemegang saham, karyawan, para mitra serta seluruh stakeholder BTEL. “Dengan bergabungnya Mark Robson yang sudah berkecimpung lama dalam bisnis triple play di manca negara dan Indonesia serta kehadiran Andi Pravidia dalam tim manajemen, kami yakin visi kami tersebut bisa tercapai” ungkap Taufan.

Pada RUPSLB tersebut juga disetujui untuk melakukan penerbitan saham baru di harga Rp.200 melalui Obligasi Wajib Konversi (OWK) dengan mekanisme Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD). Hasil dari penerbitan saham tersebut digunakan untuk pembayaran hutang sebesar Rp7,6 T. Hal ini merupakan implementasi Perjanjian Perdamaian antara BTEL dan para krediturnya yang disepakati pada tanggal 8 Desember 2014 lalu.

BTEL meyakini dapat memperbaiki struktur permodalan serta kinerjanya dengan merambah lini bisnis baru triple play selain mengembangkan bisnis digital dengan esiatalknya serta layanan MVNO 4G LTE. (Icha)

Indosat Ooredoo ‘Penasaran’ dengan Google Loon

0

Telko.id – Teknologi Google Loon memang diperuntukan koneksi di wilayah yang sulit dijangkau oleh teknologi telekomunikasi lain. Itu sebabnya, operator cukup menanti seperti apa kelanjutan dari project loon ini. Begitu juga dengan Indosat yang ikut menandatangani kerjasama dengan Google beberapa waktu lalu, bersama dengan operator lainnya.

Namun, ternyata hingga saat ini masih belum ada kemajuannya. Apa penyebabnya? Google harus memiliki ijin untuk mengaplikasikan teknologinya di Indonesia. Bahkan untuk melakukan uji coba. Pasalnya, balon yang membawa peralatan telekomunikasi itu akan diterbangkan 20 km diatas permukaan tanah. Dengan demikian dibutuhkan juga ijin dari menteri perhubungan untuk melakukan uji coba.

Sedangkan bagi operator, Google hanya seperti vendor teknologi lainnya. Seperti Huawei, ZTE, Ericsson. Jadi, Google tidak akan diberikan frekuensi. Frekuensi hanya akan diberikan oleh pemerintah pada operator saja. Jadi, Google harus menggunakan frekuensi dari Operator.

Indosat, sangat penasaran dengan teknologi balon ini. Pasalnya, Balon akan terbang di angkasa dan bekerja menggunakan angin dan lainnya. Lalu, bagaimana untuk melakukan koneksinya? “Itu sangat sulit. Jadi wajar, kita sangat penasaran dengan teknologi ini dan berharap, project loon ini dapat diuji coba,” ujar Alexander Rusli, Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo menjelaskan.

Ditambah lagi, teknologi sebenarnya menguntungkan bagi operato jika memang bisa diterapkan. Namun, operator sendiri tidak bisa melakukan apa-apa, jika memang project loon ini belum memperoleh ijin dari pihak-pihak yang terkait. (Icha)

Alexander Rusli: Mobile Money di Indonesia Masih Sulit Tumbuh

0

Telko.id – Mobile money memang menjadi masa depan bagi industri telekomunikasi. Di mana, transaksi keuangan dapat dengan mudah dapat dilakukan melalui mobile phone. Namun, ternyata untuk menumbuhkan mobile money ini tidak mudah. Perlu edukasi yang terus menerus. Berbagai upaya sudah dilakukan oleh operator sebagai pemberi layanan mobile money, tetap saja pertumbuhannya kurang signifikan.

“Aduh, nggak gampang bos,” sahut Alexander Rusli, Presiden Direktur & CEO Indosat Ooredoo ketika ditanya masalah mobile money ini. “Lebih mudah jualan pulsa,” sahutnya lagi. Indosat sendiri hingga sampai saat ini masih terus menerus melakukan promosi dan edukasi tentang mobile money ini.

Pernah, 6 bulan Indosat Ooredoo melakukan promosi tentang mobile money ini. Namun, responnya sangat minim. Pernah juga melakukan pengiriman informasi produk melalui SMS dan mendapatkan pulsa 100 ribu dengan cara melakukan registrasi ke Galeri Indosat. “Tapi itupun tidak mempan. Malah dikira hoax. Bahkan, kita sampai telepon ke mereka. Namun, tetap mereka tidak percaya. Kita juga pernah kirim ke-20 orang di Jawa Tengah, dites dengan kasih saldo Rp500 ribu, tetap enggak sukses memang susah,” ujar Alex menjelaskan betapa sulitnya mengedukasi mobile money ini.

Akhirnya dilakukan promosi per wilayah sehingga lebih fokus. Baik promosi maupun turun langsung ke lapangan. “ATM saja, sampai sekarang masih ada yang tidak paham. Apalagi mobile money,” tambahnya.

Saat ini, dalam tahap edukasi, limit atas dompetku, produk mobile money milik Indosat Ooredoo ini sebesar Rp.1 juta, Rp.5 juta dan nanti nya akan sampai Rp.10 juta. Jika memang masyarakat sudah paham tentang konsep dompetku ini.

Di sisi lain, ada beberapa tantangan lain yang dihadapi oleh operator. Yakni datang dari pemain perbankan yang sudah nyaman dengan kondisi saat ini. Ketika perbankan didorong ke level yang lebih bawah lagi, perbankan kesulitan untuk masuk. “Perbankan tidak mau dan tidak mampu masuk ke pelosok, karena biaya yang harus dikeluarkan pasti tinggi. Sikap ini persis seperti mentalitas incumbent, status quo menjadi lebih baik dibandingkan perubahan. Dan, masuknya operatator telekomunikasi melalui mobile money nya ini sudah tentu mengganggu zona nyaman mereka,” ujar Alex menjelaskan.

Bank Indonesia sebagai wasit pun, dinilai memiliki kedekatan yang sangat erat dengan perbankan. Namun, BI juga harus mengeksplorasi peluang lain dan operator telekomunikasi menjadi salah satu alternatifnya. Operator sendiri memiliki kemampuan masuk ke pelosok-pelosok, namun, begitu dilakukan, respon masyarakat pun masih sangat minim. Walau demikian, Alex tetap optimis bahwa mobile money akan tumbuh di Indonesia. (Icha)

 

Saingi EE, Virgin Media Ciptakan Proyek FTTP

0

Telko.id – Perusahaan telko asal Inggris, Virgin Media telah berjanji untuk menggelar layanan fiber-to-the-premis (FTTP) untuk setidaknya satu juta rumah dan bisnis sebagai bagian dari investasi ‘Project Lightning’ sebesar 3 miliar poundsterling.

Seperti diketahui, FTTP sendiri merupakan sebuah koneksi serat yang terbentang sepanjang jalan (biasanya kabel optik berada di gorong-gorong) hingga ke rumah (FTTH) atau bisnis (FTTB), sebagai lawan dari node atau lemari di mana bagian akhir dari kabel berbasis tembaga. FTTP secara signifikan akan memberikan koneksi internet lebih cepat, namun cukup mahal untuk investasi awal. Virgin telah berjanji bahwa setidaknya seperempat dari empat juta sambungan baru akan terlaksana oleh ekspansi Project Lightning mereka.

“Investasi £ 3 milyar kami untuk membawa konektivitas ultrafast ke bagian yang lain dari Inggris bukan hanya tentang broadband yang lebih baik, ini tentang masa depan-pemeriksaan infrastruktur jaringan negara dengan menghadirkan teknologi yang terbaik dan paling modern,” kata CEO Virgin Media Tom Mockridge.

“Sementara beberapa perusahaan berbicara mengenai permainan yang baik, Virgin Media menempatkan uangnya dan meletakkan fiber for premis bersama jaringan HFC unggul yang tentunya akan memberikan koneksi tercepat dengan broadband yang tersedia secara luas” ujarnya seperti dilansir dari Telecoms (28/4).

Mereka bahkan mendapat bantuan dari Menteri Keuangan Britania Raya, “Perusahaan Backing yang tumbuh dan menciptakan lapangan kerja merupakan bagian penting dari rencana kami untuk meningkatkan produktivitas dan memberikan keamanan ekonomi bagi orang-orang yang bekerja,” kata George Osbourne.

Osbourne menambahkan, “Ini fantastis untuk berada di Virgin Media hari ini untuk mendengar tentang rencana mereka untuk membuat 500 pekerjaan terampil terbaru ditahun ini, dan memperluas layanan internet ultrafast mereka untuk empat juta rumah dan gedung perkantoran yang baru.”

Pengumuman ini datang dalam minggu yang sama ketika BT milik EE mengumumkan perluasan besar cakupan 4G-nya, jadi mungkin Virgin Media merasa terdorong untuk melihat 4G milik EE dan meningkatkan layanan dengan strategi FTTP nya.

Sejatinya, tidak ada investasi baru yang dijanjikan selama proyek ini berlangsung, jadi ini adalah tentang menambah program cakupan dengan janji kinerja mereka.

Sekadar informasi, Ofcom baru-baru ini menyimpulkan bahwa Inggris memiliki proporsi terendah dari FTTP. Berkaca dari hal ini, Virgin Media tertarik untuk mendapatkan kredit sebanyak mungkin dan berperan dalam mengubah situasi ini , terlihat dari George Osbourne, dengan banyak berbicara tentang manfaat ekonomi langsung dan tidak langsung dari perbaikan infrastruktur.

Dua wilayah yakni, Cambridgeshire dan Leicestershire akan menjadi tempat pertama yang mengadopsi FTTP milik Virgin Media.

Kebiasaan Buruk Pengguna Internet di Dunia, Apa Saja?

Telko.id – Kaspersky Lab menguji ketangkasan siber kepada lebih dari 18.000 pengguna di seluruh dunia untuk mengetahui bagaimana mereka berperilaku di Internet dan seberapa berisikonya kebiasaan online mereka.

Para responden disajikan serangkaian situasi online standar yang biasa dihadapi oleh sebagian besar pengguna, dan terdapat berbagai jawaban yang dapat mereka pilih.

Dari semua pilihan jawaban “berbahaya” yang dipilih oleh responde, seperti, pilihan jawaban yang menyebabkan hilangnya aset digital, identitas, uang, dan sebagainya, sebagian besar merupakan respon ketika menanggapi situasi di mana pengguna harus mengidentifikasi ancaman siber yang spesifik.

Menurut Kaspersky Lab, 76% responden yang disurvei tidak dapat membedakan halaman web asli dari yang palsu (di Meksiko angkanya mencapai 82%). Ketika dihadapkan dengan ancaman serupa di Web, para pengguna biasanya melakukan kesalahan dengan memasukkan identitas mereka pada halaman phishing yang memang dirancang untuk mencuri kredensial. Penjahat siber menggunakan data yang dikumpulkan dari situs-situs palsu tersebut untuk mengakses akun pengguna yang kemudian digunakan untuk mendistribusikan iklan, file dan link berbahaya, serta mencuri uang dan data-data rahasia.

75% responden bahkan dengan ceroboh memeriksa format dari file yang akan mereka unduh. Alih-alih file musik, misalnya, mereka kemungkinan besar berpotensi mengunduh virus, memilih ‘scr’ (screensaver – format umum untuk embedding virus), sebuah file executable ‘exe’ atau arsip ‘zip’ dengan konten yang tidak diketahui dan bukannya file aman ‘wma’. Warga Inggris (85%) adalah yang paling mungkin untuk jatuh ke dalam trik ini.

Menurut hasil penelitian, Jerman, Spanyol dan Australia mendapatkan skor rata-rata terbaik untuk ketangkasan siber, tetapi bahkan warga dari negara-negara ini masih banyak lagi yang harus mereka pelajari. Misalnya, masih banyak warga Jerman yang menyimpan password mereka dalam format yang tidak aman – seperti, menuliskannya pada selembar kertas.

Warga Spanyol lain lagi, mereka sering membuat backup yang tidak dapat diandalkan pada media fisik tanpa enkripsi atau proteksi terhadap password. Sementara, banyak warga Australia yang tidak mengetahui bahwa browser dapat menyimpan sejarah aktivitas online mereka.

Untuk pilihan jawaban yang paling berbahaya, kebanyakan dipilih oleh para pengguna di India, Jepang dan Malaysia, dimana para penduduk masing-masing negara ini memiliki kebiasaan buruk ketika online yang berbeda-beda.

Warga India tampaknya menjadi yang paling mudah tertipu – mereka lebih cenderung untuk membuka lampiran yang mencurigakan dalam email, menambahkan siapa pun yang mengirimkan permintaan untuk menjadi teman dan meng-klik link dari teman-teman mereka di jejaring sosial tanpa memeriksa terlebih dahulu apakah link tersebut aman.

Jenis perilaku seperti ini menunjukkan bahwa pengguna di negara ini berada pada risiko yang lebih besar menjadi korban penipuan dari pengguna di negara lain.

Warga Jepang bahkan mengabaikan keselamatan diri mereka sendiri dengan tidak menghiraukan pentingnya untuk membuat salinan cadangan dari data-data milik mereka dan berpikir bahwa mereka tidak memiliki data-data rahasia yang perlu dilindungi. Selain itu, mereka cenderung untuk tidak menginstal pembaruan sistem operasi dibandingkan dengan pengguna di negara-negara lain. Perasaan bahwa diri mereka aman dan bukan target serangan dengan mudah dimanfaatkan oleh penjahat siber – semakin sedikit usaha dari pengguna untuk melindungi dirinya, maka akan semakin mudah untuk meretas perangkat dan mencuri data atau uang.

Warga Malaysia juga cukup mengkhawatirkan, mereka menggunakan segala macam perangkat dan aplikasi tanpa menghiraukan bahwa keduanya pada dasarnya bukan diperuntukkan untuk korespondensi yang rahasia. Mereka juga menginstal program pada perangkat tanpa membaca terlebih dahulu syarat dan ketentuan yang menyertainya, biasanya yang mereka lakukan adalah “next-next-next-agree”.

Dengan kata lain, mereka tanpa sadar menyetujui perangkat lunak tambahan dan adanya perubahan pengaturan pada OS ketika mengunduh aplikasi. Yang paling menyedihkan dari semua itu adalah fakta bahwa sepertiga dari responden dari negara ini juga bersedia untuk menonaktifkan solusi antivirus jika memblok proses instalasi dari program. Pada dasarnya, mereka memberikan perangkat lunak yang berpotensi membahayakan kebebasan penuh untuk melakukan apapun yang diinginkan pada perangkat mereka.

Ketika menyangkut perlindungan terhadap data keuangan, sikap yang paling berbahaya ditunjukkan oleh pengguna di Rusia dan Republik Ceko. Mereka lebih cenderung untuk membuat kesalahan ketika memilih situs perbankan yang aman dan juga mengakui bahwa mereka tidak mengambil langkah-langkah keamanan tambahan saat melakukan pembelian secara online.

Bagaimana dengan Indonesia?
Sementara itu, berdasarkan laporan Kaspersky Security Network (KSN) untuk Q1 tahun 2016, banyak pengguna internet di Indonesia yang mengalami serangan ketika berselancar di web, adapun serangan yang paling banyak berasal dari Trojan-Clicker.HTML.Iframe.dg.

Laporan ini juga mengungkapkan bahwa banyak terdeteksi obyek berbahaya seperti Trojan.Win32.Wauchos.a di komputer pengguna serta Indonesia juga menjadi hosting untuk program jahat yang paling aktif digunakan oleh penjahat siber.

Naluri mempertahankan diri merupakan hal yang umum pada diri kita semua. Dalam dunia nyata, banyak orang yang cukup siap untuk melindungi apa yang berharga bagi mereka.

Namun, menurut survei ketangkasan siber, di dunia maya naluri ini sering kali gagal, padahal kehidupan pribadi, identitas, properti dan uang dari pengguna masih perlu untuk dilindungi ketika mereka online. Khususnya, bagi orang-orang yang cenderung membuat kesalahan berbeda-beda tergantung di mana mereka tinggal. Nah, bagaimana dengan Anda? Sejauh mana ketangkasan siber Anda?

Geliat Tri Dalam Tingkatkan Pelayanan

0

Telko.id – Hutchison 3 atau yang lebih dikenal dengan nama Tri Indonesia melakukan beberapa langkah konkret dalam mengembangkan kualitas layanan mereka kepada para pelanggan di Indonesia.

Baru-baru ini, Tri menyewa data center milik Telkom yang berlokasi di Sentul. Sekadar informasi, data center ini merupakan data center ketiga milik Tri. Dengan dua data center Tri sebelumnya berada di Menara Mulia dan Plaza Kuningan, Jakarta.

Nantinya, data center ketiga mereka ini akan berfungsi sebagai pusat integrasi jaringan IT dan network. Selain itu, ia juga akan difungsikan sebagai Disaster Recovery Center (DRC), meski dua data center Tri lainnya juga dilengkapi dengan DRC.

Sekadar informasi, setelah melakukan peresmian data center ini, Tri berencana untuk menempatkan sarana telekomunikasi lain seperti Metro Ethernet dan IP Transit.

“Kita kan tidak memiliki properti yang banyak, namun kita tahu, salah satu mitra terbesar kita yaitu Telkom yang mempunyai banyak STO yang kosong, dan kita sama-sama berdiskusi bagaimana memanfaatkan properti ini dan tercetuslah ide bagaimana kita menjadikan STO ini sebagai data cener kita, ” ujar Danny Buldansyah, Vice President Director Hutchison 3 Indonesia ketika ditemui Tim Telko.id pada ajang FTTH Summit di Jakarta (27/4).

Danny menambahkan, mereka akan menyewa STO milik Telkom ini dalam kurun waktu lima tahun kedepan.

Ia juga berujar, “Dengan pola kerjasama ini, kita akan menambah lagi data center di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Kita selalu melihat, bahwa Telkom ini punya banyak tempat yang bisa dimanfaatkan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Danny mengungkapkan bahwa sampai akhir tahun kemungkinan mereka akan menambah satu data center lagi yang akan di tempatkan di wilayah Kalimantan.

Bukan hanya data center, Geliat Operator yang belum lama meresmikan 4G ini juga terlihat dari kerjasama mereka dengan vendor jaringan, Nokia.

Nokia nantinya akan didapuk untuk memperluas jaringan inti Tri guna memenuhi permintaan layanan data mobile yang meningkat di pasar Indonesia. Hal ini dikarenakan,Tri melihat peningkatan lalu lintas data sebesar dua kali lipat setiap sekitar sembilan bulan.

Nokia sendiri akan mendukung Tri dengan paket teknologi inti di beberapa kota penting di Indonesia, seperti Surabaya, Semarang, Solo dan Yogyakarta, yang dianggap sebagai kota-kota dengan penduduk yang paling padat di Indonesia.

Sekadar informasi, Teknologi Nokia akan membantu Tri memanfaatkan sumber daya jaringan dengan lebih baik dan memberikan pengalaman layanan yang berbeda, seraya meletakkan pondasi untuk evolusi jaringan sehingga memungkinkan untuk memenuhi permintaan layanan data pelanggan di masa depan.

Beberapa layanan yang akan diberikan oleh Nokia diantara nya :

  • Perencanaan Jaringan dan Optimisasi, Implementasi dan Perawatan Jaringan,
  • Elemen Jaringan  Inti Layanan meliputi Evolved Packet Core-ready Nokia, Flexi Network Gateway dan Flexi Network Server
  • Nokia Flexi Convergent Mediation Device
  • Sistem Pendukung Operasional Nokia NetAct.

Dengan kerjasama ini, diharapkan kualitas layanan dari Tri akan semakin baik dan efisien. Kerjasama ini juga sekaligus menjadi angin segar bagi 55,5 juta pelanggan mereka di Indonesia.