spot_img
Latest Phone

Garmin Instinct 3 Tactical Edition: Smartwatch Tangguh untuk Misi Ekstrem

Telko.id - Garmin baru saja menghadirkan Instinct 3 –...

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

PC Global Melonjak 4,9% di Q1 2025, Tapi Tarif China Ancam Pasokan

Telko.id - Angka-angka terbaru dari IDC mengungkap fakta mengejutkan:...
Beranda blog Halaman 1367

Sebar 4.500 BTS, Globe Ingin Jaringannya Selimuti 95% Kota di Filipina

0

Telko.id – Globe Telecom mengungkapkan rencananya untuk menyelimuti 95% kota-kota di Filipina dengan jaringan mobile. Menggunakan spektrum yang diperolehnya dari San Miguel Corp (SMC), operator ini memasang target hingga akhir 2018 untuk mewujudkan rencana tersebut.

Target tersebut merupakan bagian dari rencana tiga tahunan perusahaan yang disampaikan kepada Komisi Telekomunikasi Nasional (NTC). Rencana tersebut dimulai pada bulan Juni, dengan menyebarkan sekitar 4.500 BTS di samping upgrade kapasitas di situs yang ada, kata penasihat umum Globe, Froilan Castelo dalam pengajuannya.

“Kami ingin meyakinkan komisi bahwa kami memanfaatkan semua sumber daya yang tersedia dan melakukan semua yang kami bisa untuk meningkatkan pengalaman mobile dari pelanggan kami. Kami berkomitmen untuk mewujudkan program agresif kami dalam cakupan mobile broadband dan ekspansi kapasitas untuk memenuhi pertumbuhan lalu lintas data seluler dan meningkatnya permintaan untuk konektivitas mobile,” katanya seperti dilansir dari Totaltele, Selasa (2/8).

Sebelumnya, Globe dan PLDT setuju untuk mengakuisisi masing-masing 50% aset SMC pada akhir Mei dengan harga €1.02 miliar. Perjanjian tersebut, yang saat ini sedang diselidiki oleh Komisi Persaingan Filipina (PCC), mencakup spektrum yang berharga di pita 700 MHz, 2,5 GHz dan 3,5 GHz.

Globe mengatakan mereka telah mengupgrade 25 situs sel untuk mendukungspektrum 700-MHz yang baru saja diperolehnya.

“Kami yakin bahwa strategi kami menggabungkan situs baru yang dibangun dengan penggunaan sumber daya spektrum yang efisien dan mengadopsi teknologi wireless broadband baru seperti LTE-Advanced (LTE-A) akan memungkinkan kami untuk memenuhi kebutuhan pelanggan seluler kami,” lanjut Castelo.

Disamping itu, Globe juga menguraikan rencananya untuk mendorong peluncuran fixed-line broadband perusahaan. Perusahaan mengatakan akan menyediakan cakupan broadband tetap untuk 2 juta tempat di 20.000 desa pada tahun 2020.

Akhirnya, Operator Mesir Ini Kantongi Ijin untuk Gelar 4G

0

Telko.id – Dewan telah memberikan ‘lampu hijau’ untuk perolehan ijin 4G, perusahaan telco mengatakan membutuhkan waktu satu tahun dari  izin tersebut untuk menggelar layanan.

Dilaporkan TelecomLead (2/8), Pemerintah Mesir telah memberikan persetujuan awal untuk akuisisi lisensi seluler 4G, hal ini tentu membuka jalan untuk meluncurkan layanan mobile dalam 12 bulan kedepan.

Operator fixed broadband ini telah mengeluarkan pernyataanpada minggu lalu, terkait dengan keputusan yang dibuat oleh para eksekutif perusahaan terkait dengan persetujuan ini.

Menurut Reuters, pernyataan menjelaskan bahwa dewan memberikan persetujuan awal untuk rencana 4G untuk Telecom Mesir dan mengumumkan rencana investasi terkait dengan hal ini.

Newswire juga mengutip seorang pejabat perusahaan yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa Telecom Mesir akan meluncurkan layanan 4G dalam waktu satu tahun untuk mendapatkan lisensi, memberikan waktu untuk menunjuk staf dan mengelola layanan mobile-nya, kesiapan jaringan dan perjanjian lainnya.

Sementara itu, Nasional Telecom Regulatory Authority Mesir sedang melakukan negosiasi dengan tiga operator mobile yang ada di negara tersebut serta Telecom Mesir mengenai harga yang mereka harus bayar untuk lisensi 4G dalam kasus pemain mobile dan lisensi untuk menyediakan layanan fixed-line.

Orange pada bulan Juni juga mengungkapkan bahwa mereka telah diminta untuk membayar dana sebesar 3.54 miliar pound Mesir atau setara dengan € 352.000.000 untuk lisensi 4G, serta 100 juta pound Mesir untuk lisensi fixed-line, dan 1.8 miliar pound Mesir untuk lisensi panggilan internasional.

Harga untuk berbagai lisensi tidak sama untuk masing-masing operator, harga tersebut bervariasi berdasarkan posisi pasar.

Namun, bulan lalu Reuters melaporkan bahwa Telecom Mesir dan Etisalat Mesir dalam pembicaraan dengan pihak bank yang dimaksudkan untuk mengamankan pinjaman masing-masing 5 miliar pound Mesir guna menutupi biaya lisensi mereka.

DoCoMo Catat Pertumbuhan Laba di Q2

0

Telko.id –  Operator Jepang NTT DoCoMo mendapatkan pertumbuhan laba bersih untuk kuartal Juni sekira 38,1% secara year-on-year sebagai operator yang membuat kemajuan beradaptasi dengan lingkungan bisnis yang berkembang.

Operator melaporkan laba bersih untuk kuartal fiskal pertama yakni ¥ 206,9 miliar atau setara dengan USD 2,01 miliar, di belakang peningkatan 31,8% pendapatan usaha menjadi 1,08 triliun yen.

Dilansir dari TelecomAsia (2/8), Pendapatan usaha dari bisnis telekomunikasi inti operator tumbuh sekira 1,9% menjadi ¥ 878,6 miliar meskipun terjadi penurunan pendapatan penjualan peralatan.

Perusahaan mengakhiri kuartal ini dengan jumlah pelanggan selular mencapai 71.600.000, sementara pelanggan LTE baru mencapai 2.4 juta user.

Pada kuartal tersebut, DoCoMo memperluas cakupan jaringan LTE-Advanced untuk 1.203 kota di seluruh Jepang dengan 30.900 BTS, dan menambahkan carrier 3,5-GHz untuk lebih meningkatkan kualitas jaringan.

Laporan triwulan DoCoMo menyatakan bahwa lingkungan sekitar bisnis mereka telah berubah secara signifikan, dengan persaingan yang ketat sebagai akibat dari masuknya pasar MVNOs dan kebijakan pro-kompetisi pemerintah.

Selain itu, kemajuan teknis di bidang layanan awan, IOT, Big Data dan kecerdasan buatan (AI), dll, dan perkembangan kebijakan baru seperti liberalisasi penuh listrik.

Pasar ritel, membawa persaingan aktif dan bekerja sama dengan pemain baru dari industri lain, mempercepat persaingan di pasar baru yang melampaui batas-batas konvensional bisnis telekomunikasi.

Menanggapi ini, DoCoMo bertujuan untuk menggunakan tahun keuangan saat ini untuk membuat lompatan hidup ke arah pertumbuhan lebih lanjut, berkonsentrasi pada memperkuat bisnis telekomunikasi inti sambil memperluas bisnis ke dalam ‘kehidupan cerdas’ dan daerah lain, kata operator.

Anak-anak dan Remaja pun Sudah Belajar Coding

Telko.id – Saat ini, sekitar 80% anak-anak di Indonesia mengakses internet setiap harinya. Jika dilihat dari arah perkembangan generasi, sekitar 30 juta anak-anak dan remaja sudah familiar dengan internet dan dunia digital.

Untuk dicegah karena ketakutan akan dampak negatif yang mungkin saja terjadi pada penerus bangsa tersebut pub sulut. Pasalnya, trend dunia memang mengarah para sinis digital. Itu sebabnya, Indosat Ooredoo melalui program IWIC berusaha meningkatkan generasi muda untuk berinovasi melalui pengembangan aplikasi digital yang nantinya dapat berguna bagi masyarakat dan negara.

Indosat Ooredoo Wireless Innovation Contest (IWIC) adalah ajang kompetisi aplikasi mobile yang digagas Indosat Ooredoo sejak 10 tahun lalu dan secara konsisten diselenggarakan setiap tahun, untuk merangsang minat generasi muda Indonesia di dunia digital serta memenuhi memenuhi kebutuhan talenta digital Indonesia di tengah tingginya trend penggunaan aplikasi online saat ini.

IWIC kali ini mengedepankan teknologi dan dunia digital, termasuk di kalangan anak-anak, dengan menghadirkan kategori baru bagi Kids & Teens. Dalam rangka mensosialisasikan kategori baru Kids & Teen ini, IWIC menyelenggarakan kegiatan coding competition melalui acara Kids & Teens Digital Fair yang berlangsung hari ini bagi siswa mulai SD, SMP hingga SMA.

“Dunia digital saat ini dengan cepat telah menjangkau anak-anak dan remaja, suatu hal yang telah menjadi keniscayaan karena teknologi digital telah melekat dalam berbagai aktifitas keseharian mereka. Sudah selayaknya kita dengan bijak mulai mengarahkan anak-anak sejak dini dalam menggunakan teknologi digital ini dengan cara yang tepat agar teknologi digital memberikan manfaat positif bagi perkembangan dan masa depan mereka,” ujar Ripy Mangkoesoebroto, Chief Human Resources Officer Indosat Ooredoo menjelasakan dalam pernyataan tertulisnya.

Lebih lanjut, Ripy menambahkan, “Di tengah maraknya game Pokemon-Go yang menjadi perdebatan bagi para orang tua, Indosat Ooredoo melalui IWIC ingin para anak-anak bukan hanya sekadar mampu menikmati teknologi sebagai pengguna saja, tetapi juga Creator of Technology.”

Kegiatan Coding Competition dalam  Kids & Teens Digital Fair ini terbuka bagi semua siswa SD, SMP hingga SMA. Mereka cukup membawa laptop dan perlengkapannya termasuk charger. Juara pada kompetisi ini akan mendapatkan hadiah menarik yang mampu menunjang kebutuhan mereka sehari-hari seperti Laptop, Tablet, Voucher Cipika, dan Sertifikat juga Goodiebag.

Dalam kegiatan ini para peserta juga bisa mendapatkan pengalaman digital dengan hadirnya Digital Experience Corner, dimana didalamnya terdapat Virtual Reality, Lumiglass Photo Booth, Pokemon Go Hunt serta berbagai games digital.

IWIC ke-10 menghadirkan berbagai kategori yang dapat diikuti seperti Kids, Teens, University Student and Public, Developers, Special Category for Women and Girls, serta Special Category for Disabled yang dapat diikuti oleh peserta sesuai jenjang usia. Seluruh kategori akan berkompetisi untuk ide dan aplikasi di bidang Communications, Lifestyle, & Education; Multimedia & Games; Utility (tools, security, ideas/apps for disabled); tourism; dan Social Innovation.  Peserta dapat membuat ide dan aplikasi untuk diaplikasikan di sistem operasi Android, Apple, Symbian, Blackberry, dan Windows Phone

Rangkaian program IWIC ke-10 antara lain roadshow ke kampus di Indonesia, gathering dengan komunitas developer, Kids & Teens Digital Fair, Hackathon, dan Bootcamp menjelang Final IWIC.  Berbagai hadiah telah disiapkan diantaranya uang tunai, gadget terbaru, dan kesempatan untuk mendapatkan beasiswa. Pada penyelenggaraan IWIC ke-10, Indosat Ooredoo bekerja sama dengan Kompas Gramedia, Tech in Asia, Dicoding, HarukaEdu, Cody’s App Academy dan Yayasan Cendikia Milenia . (Icha)

Uber Sepakat Merger Dengan Didi ChuXing Senilai $35 Miliar

0

Telko.id – Bisnis Uber banyak ditolak oleh berbagai negara karena dianggap mengganggu bisnis taxi tradisional. Namun, di Cina, Uber Technologies Inc punya strategi lain. Aksi korporasi yang diambil adalah merger dengan perusahaan transportasi yang terkenal di negara Bambu tersebut yakni Didi ChungXing.

Valuasi dari aksi merger ini mencapai $ 35 miliar. Uber di Cina ini akan memberikan share saham pada investornya, Uber, Baidu Inc yang berbasis di San Francisco sebesar 20% pada perusahaan yang baru dibentuk tersebut. Uber pun. di Cina ini masih akan menggunakan aplikasi sendiri.

Didi sudah menginvestasikan $1 miliar di Uber atau nilai valuasinya sebesar $68 miliar. Sayang. untuk masalah investasi ini, baik Uber maupun Didi belum ada yang memberikan komentarnya.

“Sebagai pengusaha, saya telah belajar bahwa menjadi sukses adalah dengan mendengarkan Anda sendiri serta mengikuti hati Anda,” ujat Travis Kalanick, CEO Uber, menulis dalam sebuah posting blog yang diperoleh Bloomberg.

Kalanick juga menambahkan bahwa Uber dan Didi ChuXing berinvestasi miliaran dolar di Cina dan kedua perusahaan belum menghasilkan keuntungan di sana. Untuk mendapatkan profit, satu-satunya cara dalah membangun bisnis berkelanjutan yang dapat melayani pengendara, driver Uber serta masyarakat kota dalam jangka panjang.

Di sisi lain, pemerintah China baru saja mengeluarkan aturan baru pekan lalu yang melegalkan layanan transportasi seperti uang dilakukan oleh Uber dan Didi. Hal ini membuat, prospek dari kedua perusahaan yang merger pun lebih baik.

Langkah yang dilakukan Uber ini menjadi solusi ketidakpuasan para investornya dan minta Uber untuk menjual aset nya di China. Selain itu, merger juga menjadi jalan keluar bagi Fiber dan Dodi yang terus menerus bersaing dan menghabiskan dana yang tidak sedikit.

Uber pernah menyebutkan bahwa telah kehilangan lebih dari $ 2 miliar di negeri ini. Pada semester pertama 2015, Uber boleh saja untung di pasar negara maju. Tapi ternyata tidak cukup beruntung di Cina. (Icha)

Lebih dari 4.000 Model Perangkat LTE Beredar Hingga Februari

0

Telko.id – Berdasarkan statistik GSA, selaku Asosiasi Pemasok Mobile Global, ada sekitar 4.416 model perangkat LTE yang secara kumulatif diluncurkan di seluruh dunia hingga akhir Februari lalu, bertambah 1.770 model dari tahun sebelumnya. Menurut Digitimes Research, 1.311 atau 74,1% dari penambahan itu adalah smartphone.

Smartphone menyumbang 61,2% dari 4.416 model yang secara kumulatif diluncurkan, router menyumbang 18,5%, sementara dongle USB 4.7%.

Dari 1.311 smartphone yang diluncurkan pada Maret 2015 hingga Februari 2016, hanya 89 atau 6,8% yang telah mendukung VoLTE (voice over LTE), menunjukkan rendahnya proporsi operator telekomunikasi yang menyediakan layanan ini.

Dilaporkan Digitimes, Senin (1/8), sampai dengan akhir Februari 2016, 126 operator telekomunikasi LTE telah mengumumkan layanan VoLTE dan 55 dari mereka telah memulai operasi VoLTE, menggenapi 11,1% dari semua operator telekomunikasi seluler di seluruh dunia.

Seiring dengan semakin luasnya cakupan jaringan 4G dan tingginya proporsi pelanggan komunikasi bergerak yang menggunakan ini, VoLTE diharapkan akan lebih banyak diadopsi selama 2016-2017.

VoLTE sendiri, yang merupakan akromin dari Voice Over LTE adalah teknologi yang memungkinkan pegguna memanfaatkan jalur internet 4G LTE untuk menelpon.

Tingkatkan Penetrasi Fixed Broadband, Turkcell Dkk Bikin Usaha Patungan

0

Telko.id – Turkcell Superonline, yang tak lain merupakan anak perusahaan operator Turki, Turkcell, belum lama ini mengumumkan rencananya untuk bekerjasama dengan Vodafone Turki, TURKSAT dan anggota TELKODER (Telecommunication Operator Association) untuk membuat perusahaan patungan dengan tujuan investasi lebih efisien dalam infrastruktur fixed broadband di Turki.

Dilaporkan Developingtelecoms, Senin (1/8), usaha patungan atau Joint Venture ini akan memungkinkan efisiensi dalam penggunaan infrastruktur yang ada, dan menciptakan kondisi yang lebih baik untuk investasi masa depan dengan menghilangkan kebutuhan untuk duplikasi pembangunan infrastruktur. Industri secara keseluruhan akan mendapatkan keuntungan dari kondisi yang lebih adil dalam investasi dan penyediaan layanan, sementara sumber daya ekonomi Turki akan digunakan secara lebih efisien untuk meningkatkan penetrasi broadband supercepat.

Dalam deklarasi bersama ini, perusahaan melihat tentang pentingnya sebuah masa depan yang sepenuhnya digital, dan ini adalah visi yang membawa Turkcell dkk memulai inisiatif ini.

“Tujuan kami adalah untuk memastikan bahwa layanan broadband cepat tersebar luas, berkualitas tinggi dan terjangkau. Inisiatif ini terbuka untuk semua perusahaan di lanskap telekomunikasi negara dan kami yakin bahwa baik sektor publik dan swasta akan mendukungnya. Kami juga percaya bahwa sebagian besar masyarakat akan mendukung upaya kami yang bertujuan untuk berkontribusi pada masa depan digital yang cerah bagi negara ini,” bunyi pernyataan itu.

Saat ini, Turkcell bisa dibilang merupakan pionir dalam upaya meningkatkan efisiensi investasi fixed broadband, dengan CEO perusahaan Kaan Terzioglu menggagas perusahaan patungan untuk konektivitas fixed broadband pada awal September 2015 lalu.

“Kami telah mengambil langkah yang signifikan dalam membentuk perusahaan infrastruktur dengan visi memastikan penggunaan sumber daya yang efisien ketika membangun lingkungan yang adil dan kompetitif. Para anggota aliansi menciptakan 55% dari pendapatan industri telekomunikasi Turki ini. Tujuan kami adalah untuk memastikan bahwa 21 juta lebih rumah tangga di Turki mendapat solusi FTTH yang layak,” kata Terzioglu.

Sebelumnya, Turkcell telah mengumumkan bahwa Turki bisa menghemat hingga US$12,6 miliar jika 3 operator besar berinvestasi bersama-sama daripada secara terpisah.

Turkcell Superonline sensiri saat ini merupakan ISP alternatif terbesar dan pemimpin pasar untuk fibre-to-the-home (FTTH) dalam hal jumlah pelanggan dengan 965 ribu pelanggan.

India Siapkan Rp7 Miliar untuk Hubungkan Seluruh Desa

0

Telko.id – Perdana Menteri Narendra Modi berencana untuk menghubungkan seluruh desa di India dengan layanan seluler. Saat ini, seperti diketahui, baru sekitar 541.000 desa dari total 597.000 di India yang telah diselimuti oleh layanan seluler, menyisakan 56.000 diantaranya atau sekitar 9.31 persen tidak terjamah.

Menurut sang Menteri Komunikasi, Manoj Sinha, rencana ini akan dilakukan secara bertahap dalam kurun waktu lima tahun ke depan.

Odisha, yang terletak di bagian Timur India memuncaki daftar dengan sekitar 10.398 desa yang masih belum tercover jaringan selular, diikuti oleh Jharkhand dengan 5949 dan Madhya Pradesh dengan 5926. Sementara Maharashtra memiliki 4792 desa, dan Chhattisgarh 4.041.

Wilayah lain seperti Andhra Pradesh mencatat angka 3.812, sementara Arunachal Pradesh 2886, Assam 2885 dan Bihar 2534 desa.

Menurut laporan BT India, Senin (1/8), departemen Telekomunikasi India telah mengambil beberapa langkah untuk perluasan layanan telekomunikasi di pedesaan dan daerah terpencil ini, termasuk merencanakan pembangunan telekomunikasi yang komprehensif untuk Utara-Timur serta mendirikan menara seluler di wilayah ekstremisme sayap kiri negara yang diperkirakan akan menelan biaya sekitar Rs 3,567.5 crore atau setara Rp 7 miliar.

Selain itu, Telecommunications Consultants India Limited (TCIL) telah ditugaskan untuk menyiapkan laporan mengenai rincian proyek untuk penyediaan layanan mobile di 4.752 desa di Jammu dan Kashmir, Himachal Pradesh dan Uttarakhand, serta 2.138 di Rajasthan, Gujarat, Punjab dan Haryana.

Gandeng Ericsson, Vodafone Ceko Hadirkan WiFi Calling

0

Telko.id – Vodafone Republik Ceko telah memilih Ericsson sebagai vendor untuk mengupgrade skala penuh dari jaringan inti operator dan telah meluncurkan VoLTE dan WiFi calling.

Dilaporkan CellularNews (1/8), Ericsson telah menerapkan rangkaian lengkap produk dan layanan yang akan memungkinkan Vodafone untuk menawarkan layanan suara High Definition (HD) dan berselancar simultan melalui jaringan LTE, serta pengalaman layanan komunikasi layanan yang lebih kaya, seperti panggilan video melalui LTE.

WiFi calling sendiri merupakan bagian yang sangat penting dari solusi yang disampaikan untuk menyiapkan penggunaan pada smartphone dengan dukungan fungsi yang native, hal ini akan menjadikan pengguna hanya melakukan panggilan telepon biasa melalui dialer telepon dengan memanfaatkan akses WiFi. Untuk pengguna dengan smartphone yang tidak mendukung native WiFi calling, Vodafone telah menyiapkan aplikasi khusus yang dapat didownload dan dikonfigurasi oleh pengguna untuk melakukan panggilan melalui WiFi.

“Vodafone akan menjadi operator pertama di Republik Ceko yang menawarkan layanan panggilan pada skala besar dengan melampaui cakupan panggilan selular berkat tersedianya secara bebas aplikasi WiFi Calling. Pelanggan Vodafone dapat memanfaatkan layanan modern ini pada setiap ponsel yang menjalankansistem operasi Android 4.0 atau yang lebih baru. WiFi Calling memungkinkan Anda untuk terhubung ke setiap nomor telepon dalam cara yang sama seperti yang Anda lakukan ketika menempatkan panggilan biasa dari ponsel Anda,” ujar Petr Dvorak, Wakil Presiden end customers di Vodafone.

Dengan WiFi calling, konsumen dapat menggunakan perangkat mereka untuk layanan komunikasi operator pada saat menggunakan akses WiFi dengan nomkr ponsel mereka. Hal ini bermanfaat untuk pengguna yang memiliki cakupan selular rendah, seperti di ruang bawah tanah dan bangunan dengan beton berkerangka besi di dalamnya.

Perangkat akan terhubung melalui jalur akses WiFi yang ada di rumah dan terhubung secara otomatis ke layanan suara yang disediakan oleh operator. Pengguna juga dapat melakukan panggilan suara dari operator di hotspot WiFi di seluruh dunia.

Sekadar informasi, saat ini ada sekitar 15 juta pelanggan mobile dan lebih dari 1,2 juta telepon tetap di Republik Ceko. Jaringan LTE pertama hadir pada tahun 2013 dan layanan LTE telah tersedia untuk 97% dari populasi.

IDC : Q2 Iphone Menurun, Huawei Berjaya

0

Telko.id – Jumlah penetrasi shipment smartphone untuk global tercatat datar pada kuartal kedua tahun inibmenurut IDC, dengan vendor asal China, Huawei berhasil mendekati Apple di nomor dua.

Tercatat, sebanyak 343.300.000 unit smartphone berhasil dikirimkan dalam tiga bulan sampai dengan 30 Juni,kata IDC.

Dilansir dari TotalTelecom (1/8), Perusahaan riset tersebut mengatakan bahwa 343.300.000 smartphone berhasil dikirimkan dalam tiga bulan sampai dengan 30 Juni, angka tersebut sejatinya lebih tinggi jika dibandingkan dengan 342.400.000 pada tahun sebelumnya. Namun, volume kenaikannya tidak terlalu besar. Dibadingkan dengan kuartal pertama saja, kenaikan hanya sekira 3,1% ketika pada Q1 lalu sebanyak 333.100.000 smartphone dikapalkan.

Untuk vendor di pasar smartphone, Samsung masih memimpin pasar, dengan pengiriman tumbuh menjadi 77 juta unit dari 73 juta, cukup baik untuk pangsa 22,4% dari pasar secara keseluruhan. Peringkat kedua diisi oleh Apple yang terlampau jauh dari rival asal Korea Selatan, volume iPhone di Q2 tergelincir menjadi 40,4 juta dari 47,5 juta, meninggalkannya dengan pangsa pasar 11,8%.

Vendor asal China yakni Huawei kini mendekati tempat Apple di nomor dua, dengan pangsa pasarnya tumbuh sekira 9,4% dengan pengiriman sebesar 32,1 juta dibandingkan tahun lalu ketika pangsa pasar 8,6% dengan pengiriman 29,6 juta.

“Untuk Apple, kuartal kedua merupakan musim terendah tahun ini karena konsumen cenderung menunda pembelian untuk mengantisipasi peluncuran besar berikutnya pada kuartal ketiga,” kata IDC dalam sebuah pernyataan.

Meskipun memiliki awal yang positif berkat produk mid-range mereka yakni iPhone SE, Q2 2016 merupakan volume terendah perusahaan untuk lini smartphone dalam tujuh kuartal terakhir, menurut IDC.

“Dengan Huawei nomor satu di Cina saat ini, tantangan yang tersisa bagi Huawei adalah menembus pasar high-end di Amerika Serikat untuk bersaing dengan kedua merek raksasa yakni Samsung dan Apple,” kata perusahaan riset tersebut.