spot_img
Latest Phone

Deretan Wearables Terbaru Apple, iPhone 17 Bukan Satu-Satunya

Telko.id – Selain iPhone 17 Series, pada perhelatan Apple...

Apple Rilis iPhone 17 Series, Ini Bocoran Harga dan Spesifikasinya

Telko.id – Apple akhirnya resmi meluncurkan iPhone 17 Series...

Garmin fēnix 8 Pro Resmi Hadirkan Teknologi MicroLED dan inReach

Telko.id - Garmin resmi meluncurkan seri fēnix 8 Pro,...

Garmin Dorong Gaya Hidup Aktif di Hari Olahraga Nasional 2025

Telko.id - Garmin mendorong masyarakat Indonesia untuk menjalani gaya...

Elon Musk Gugat Apple dan OpenAI Soal Integrasi ChatGPT di iPhone

Telko.id - Elon Musk melalui perusahaan xAI dan xAI...
Beranda blog Halaman 1314

Kedepannya, Google Assistant Duplex Akan Gantikan Peran Call Center?

Telko.id, Jakarta – Kabar dari The Information menyebut bahwa beberapa perusahaan besar sedang dalam tahap awal pengujian asisten suara Google, yakni Google Assistant Duplex. Aplikasi tersebut akan digunakan untuk menggantikan peran call center di perusahaan.

Kabar itu mencuat ketika industri call center berbasis awan tumbuh USD 6,8 miliar pada tahun lalu. Bahkan, pada 2022, industri tersebut diperkirakan mendulang pendapatan USD 20,9 miliar. Meski begitu, perusahaan tetap menjajaki penggunaan Google Assistant Duplex.

Selama ini, perusahaan besar yang bergerak di industri call center adalah Amazon, IBM, Microsoft, Cisco, Avaya, dan Genesys. Semuanya menawarkan solusi call center berbasis awan. Ke depan, mereka mencoba menerapkan teknologi asisten suara sebagai inovasi.

“Jelas merupakan kabar baik jika perorangan maupun perusahaan menggunakan teknologi yang tengah kami uji. Kalau pengujian berhasil, Google Assistant Duplex akan mengguncang bisnis call center,” kata jurubicara Google, seperti dilansir GSM Arena, Sabtu (7/7/2018).

Baca juga: Google Assistant Bisa Identifikasi Percakapan Telepon

Tak Cuma mengguncang bisnis call center, Google Assistant Duplex juga berpotensi menimbulkan pemberhentian tenaga kerja. Akan tetapi, sejumlah pihak masih meragukan cara kerja Google Assistant versi ini jika benar-benar menggantikan tenaga manusia.

Google Assistant Duplex menggunakan teknologi kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI). Akhir tahun ini, Google Assistant Duplex bahkan bakal berbekal kemampuan mengingatkan penerima telepon bahwa panggilan tengah disadap.

Informasi itu terungkap pada gelaran Google I/O, beberapa waktu lalu. Sejumlah pihak menyambut gembira kemampuan yang akan disematkan di Google Assistant. Namun, tak sedikit pula yang menyatakan ketidaksetujuan perihal pelanggaran ranah privasi pengguna.

Saat berlangsung Google I/O, beberapa waktu lalu, didemonstarikan teknologi Google Assistant Duplex yang menampilkan berbagai peniruan gaya bicara. Kendati demikian, saat itu, kemampuan teknologi tersebut belumlah sesempurna sekarang.

Baca juga: Trik Perintah Google Assistant Pakai Bahasa Indonesia

Google Assistant Duplex akan diluncurkan dalam format uji coba pada musim panas mendatang. Konsumen bisa memanfaatkannya untuk melakukan panggilan telepon guna kepentingan bisnis, semisal memesan restoran atau mengatur waktu untuk perawatan rambut. [SN/HBS]

Sumber: GSMArena

Sumber : Telset

Tahun 2023, Blue Origin Berangkatkan Wisatawan ke Bulan

Telko.id, Jakarta – Blue Origin, perusahaan roket ruang angkasa milik bos Amazon, Jeff Bezos sudah santer dikabarkan segera merealisasikan paket wisata ke Bulan. Jika semua persiapan tak menemui kendala, Blue Origin siap meluncur ke orbit pada tahun 2023 mendatang.

Perusahaan eksplorasi luar angkasa garapan Jeff Bezos yang berdiri pada 2000 itu bakal membawa banyak muatan ke bulan. Blue Origin sekarang sedang menjajaki kemungkinan bekerja sama dengan badan antariksa Amerika Serikat atau NASA.

“Program itu merupakan misi untuk membangun permukiman manusia di bulan,” kata Direktur Pengembangan Blue Origin, AC Charania, saat konferense NewSpace Space Frontier di Washington, seperti dilansir Business Insider, Sabtu (7/7/2018).

April 2018 lalu, perusahaan roket ini berhasil menyelesaikan peluncuran roket yang bisa kembali ke bumi. Percobaan itu menggunakan roket New Shepherd. Mereka optimistis uji coba tersebut menjadi permulaan baik bagi rencana perusahaan.

Baca juga: Blue Origin Bawa Turis ke Luar Angkasa Tahun 2019

Tak hanya misi penting, perusahaan roket ini juga berencana menyediakan wisata eksplorasi luar angkasa. Penjualan tiket perdana diharapkan bisa dilakukan pada 2019. Blue Origin memastikan tiket wisata ke bulan bisa didapatkan dengan harga terjangkau.

Perusahaan roket milik Jeff bezos ini nantinya akan mengajak penumpang melakukan perjalanan wisata ke ujung atmosfer bumi atau sekitar 62 mil di atas permukaan planet. Penerbangan wisata hanya berlangsung singkat, yakni tak lebih dari 11 menit saja.

Di dalam kapsul New Shepard, nama kapsul Blue Origin, yang mampu menampung maksimal enam orang, penumpang dapat duduk melingkar seperti mengelilingi meja kopi silindris. Setiap penumpang diikat ke kursi yang bisa direbahkan sekitar 70 derajat menghadap ke setiap jendela.

Penumpang tidak perlu khawatir jika ingin mengambil foto selfie atau merekam penerbangan via ponsel selama perjalanan. Sebab, New Shepard dilengkapi banyak kamera yang bisa memotret interior kabin maupun eksterior.

Baca juga: Penumpang Blue Origin Wajib ke Toilet Sebelum Wisata ke Bulan

Satu hal yang perlu dicatat, penumpang New Shepard disarankan lebih dulu ke kamar kecil sebelum menikmati penerbangan tersebut. Sebab, di dalam kapsul New Shepard tidak tersedia ruang toilet.

Padahal, selama penerbangan, penumpang akan merasakan pengalaman berkendara seperti naik pesawat jet yang posisi duduknya “tidak biasa”. [SN/HBS]

Sumber: Business Insider

Sumber : Telset

Robot Cheetah yang Bisa Lompat dan Naik Tangga

Telko.id, Jakarta – Massachusetts Institute of Technology mengembangkan robot berbentuk hewan mirip cheetah. Robot yang diberi nama Cheetah 3 ini bisa melompat menghindari rintangan dan menaiki tangga tanpa kamera penglihatan.

Menurut TechCrunch, Sabtu (7/7/2018), robot seberat 40 kilogram itu dilengkapi algoritma baru yang membantu navigasi. Robot Cheetah 3 mampu menaiki tangga, melompat ke atas meja setinggi 76 sentimeter.

Robot Cheetah 3 tidak memiliki kamera atau sensor on-board visual. Ia menggunakan algoritma dan sensor khusus untuk memberi rasa ketika berjalan menaiki tangga. Ia berjalan tanpa melihat jalan.

Seorang peneliti, Sangbae Kim, mengemukakan, apabila terlalu bergantung kepada teknologi mesin untuk membantu pengelihatan, robot justru akan berjalan lambat. Bisa-bisa, robot malah akan tersandung.

Baca juga: Wow! Robot Bernama Atlas Ini Jago Koprol

“Teknologi mesin tidak akurat. Karenanya, kami memilih mengandalkan informasi sentuhan. Dengan begitu, robot bisa melewati rintangan sambil bergerak cepat,” tambah Kim.

Algoritma robot Cheetah 3 mampu mendeteksi kontak dan kontrol model prediktif yang membantu menambah keseimbangan. Peneliti juga menambah kemampuan posisi kaki saat robot menaiki tangga.

Baca juga: RoboFly, Robot Lalat Canggih Bertenaga Laser

Kemampuan yang dimiliki robot Cheetah 3 bakal berguna untuk membantu misi pencarian dan penyelamatan orang. Robot Cheetah 3 dirancang untuk memasuki area-area yang terlalu berbahaya bagi manusia. [SN/HBS]

Sumber : Telset

UMKM, Khususnya Kreator Lokal Harus Bisa Naik Kelas

0

Telko.id – UMKM Indonesia jika ingin bertahan di dunia digital seperti sekarang ini harus lebih kreatif dan mampu naik kelas. Namun, tentu tidak mudah dilakukan sendiri. Itu sebabnya, Makerfest bersama Tokopedia dorong kreator lokal jadi brand nasional yang mendunia dengan melakukan berbagai macam pendampingan.

Makerfest, sebuah platform independen yang memiliki misi untuk mencari, mengedukasi dan menginspirasi kreator Indonesia, resmi diselenggarakan di Jakarta.

Sebanyak 30 kreator lokal dari Jakarta dan sekitarnya mendapatkan kesempatan untuk menjual dan mempresentasikan ide uniknya kepada masyarakat lewat festival Makerfest City Big Bang, yang diselenggarakan pada tanggal 7-8 Juli di Taman Bintaro XChange, Tangerang. Kreasi yang dihadirkan tergolong beragam, mulai dari produk fashion, aksesoris, peralatan rumah tangga, bahkan moda transportasi seperti sepeda yang dihadirkan dengan konsep dan material yang unik.

Selain bazaar,workshop dan kompetisi, Makerfest bekerja sama dengan TopCommunity (sebutan komunitas seller Tokopedia) Jakarta turut menyelenggarakan program  bantuan sosial untuk komunitas difabel yang tergabung di Yayasan Wisma Cheshire. Dalam kesempatan ini,  Makerfest dan TopCommunity memberikan pelatihan serta bantuan alat produksi untuk pembuatan produk kerajinan tangan.

Melissa Siska Juminto selaku Vice Chairman Makerfest 2018 menjelaskan bahwa hadirnya Makerfest diharapkan dapat mendorong UMKM, khususnya kreator lokal, agar mampu semakin naik kelas.

“Makerfest hadir sebagai panggung online dan panggung offline bagi para kreator Indonesia untuk merealisasikan dan mengembangkan ide usaha kreatif mereka. Kami berharap ajang ini mampu berkontribusi terhadap penciptaan ekosistem bisnis yang lebih kondusif, sehingga lebih banyak lagi usaha kecil yang dapat tumbuh menjadi industri lalu dari industri menjadi brand-brand masa depan Indonesia yang mendunia,” pungkas Melissa.

Melissa melanjutkan, “Edukasi bisnis berbasis digital merupakan salah satu semangat yang diangkat dalam Makerfest. Semoga melalui program ini, kami dapat menemukan serta mengasah bakat dan kemampuan lebih banyak lagi kreator lokal Indonesia, tidak terkecuali kreator lokal berkebutuhan khusus seperti di Cheshire”.

Keberadaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sendiri memiliki peranan strategis sebagai penggerak perekonomian masyarakat Indonesia. Upaya-upaya dalam menciptakan ekosistem yang kondusif bagi para pelaku UMKM pun terus digalakkan pemerintah, namun kompleksitas pengembangan UMKM Indonesia tidak dapat menjadi tanggung jawab pemerintah semata, melainkan perlu dukungan dari berbagai pemangku kepentingan lainnya.

Sebagai ibukota negara dengan pergerakan aktivitas perekonomian yang tinggi, Jakarta menawarkan peluang usaha yang sangat besar bagi kreator lokal. Perdagangan besar dan eceran merupakan sektor terbesar dalam perekonomian, mencapai 453.812 atau 36,73% dari total usaha yang ada di Jakarta (Sensus Ekonomi Badan Pusat Statistik, 2016).

Berdasarkan data Tokopedia, pertumbuhan seller di Jakarta dan sekitarnya mencapai lebih dari 100 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Produk kreatif seperti pakaian olahraga, mainan anak, dan peralatan rumah tangga masih menjadi produk yang paling banyak dijual dan dicari di Jakarta. Data tersebut memperlihatkan bahwa masih terdapat peluang besar bagi kreator Jakarta untuk mengoptimalkan pemanfaatan platform penjualan online dalam memulai dan mengembangkan bisnisnya.

Salah satu kolaborator Makerfest 2018 Jakarta, Owner NoonaKu Signature, Florentia Jeannemengatakan, “Jatuh bangun tentu dirasakan saya dan adik saya dalam merintis bisnis. Apalagi dulu jual beli online masih dianggap pekerjaan yang kurang menjanjikan, namun kini ekosistem UMKM sudah jauh lebih kondusif.”

“Banyak sekali kesempatan sekaligus dukungan yang diberikan untuk para pelaku UMKM. Anak muda Indonesia harus jeli memanfaatkan peluang tersebut. Semoga melalui Makerfest, semakin banyak kreator lokal yang terdorong untuk memulai dan mengembangkan usahanya, sehingga mampu memberikan dampak positif terhadap masyarakat.” NoonaKu Signature adalah bisnis fashion wanita yang menyediakan produk dan jasa sandang murah berkualitas untuk rakyat Indonesia.

Makerfest sejauh ini sudah hadir di Medan, Padang dan Jakarta dan akan datang di 5 kota, termasuk Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar dan Makassar. Di setiap kota, MAKERFEST memberikan edukasi dan pendampingan usaha sehingga kreator lokal mampu lebih siap menghadapi berbagai peluang dan tantangan, termasuk dalam hal strategi bisnis, branding, pemasaran dan permodalan.

Di puncak acara Makerfest pada Desember mendatang, tiga kreator lokal terbaik dari Jakarta dan sekitarnya akan berkompetisi dengan 21 kreator lokal terpilih dari kota-kota lainnya. Mereka akan memperebutkan hadiah utama berupa modal usaha sebesar Rp 1 miliar, juga pendampingan usaha dalam bentuk konsultasi branding dan marketing campaign, kolaborasi eksklusif dengan pelaku industri kreatif nasional, serta akses ke pameran dan jalur distribusi internasional. (Icha)

 

 

 

 

 

Ini Dia Aplikasi Video Pendek Yang Memiliki Sistem Monitoring

Telko.id – Akhir-akhir ini, video memang menjadi primadona dikalangan masyarakat. Banyak yang membuat konten sendiri. Namun, tidak banyak aplikasi video pendek yang memiliki system monitoring. Akibatnya, banyak pula video pendek yang tidak layak tonton karena masuk dalam katagori konten negatif.

Like merupakan salah satu aplikasi video pendek yang sudah dilengkapi dengan system monitoring ini. Like sendiri baru diluncurkan Agustus 2017 lalu yang merupakan salah satu produk dari BIGO Technology yang terdiri dari BIGO LIVE, Cube TV, dan Hello Yo.

Aplikasi Like ini memiliki sistem penyaringan dan pelaporan yang terintegrasi dengan teknologi Artificial Intelligence (AI). Monitoring konten di aplikasi ini juga dilakukan oleh manusia secara manual 7x24jam untuk membangun ekosistem dan konten berkualitas tinggi untuk semua lapisan masyarakat.

Selain tim di Indonesia, aplikasi LIKE juga memiliki pusat Riset dan Pengembangan (R&D) di Singapura yang saat ini sedang merekrut tim yang terdiri dari 100 ahli AI dan insinyur untuk melakukan monitoring konten video. Pusat R&D ini juga bertanggung jawab untuk kemajuan serta kualitas konten perusahaan. Sistem AI inilah yang akan menghapus semua konten video negative yang diupload oleh para pengguna.

Selain sistem kontrol konten yang komprehensif, LIKE juga memungkinkan pengguna untuk membuat konten yang unik dan super kreatif dengan berbagai efek sihirnya. Sejak 11 bulan lalu diluncurkan, aplikasi yang memang ditujukan bagi pengguna berusia 16 tahun ke atas ini memang sudah menjadi salah satu komunitas video pendek paling populer di kalangan anak muda di Indonesia.

“Aplikasi LIKE berkomitmen untuk membentuk sebuah komunitas video pendek yang sehat dan kreatif bagi kaum muda. Teknologi AI dan efek sihir kami yang dikembangkan secara independen memungkinkan semua lapisan masyarakat untuk menunjukkan bakat dan kreatifitas mereka,” ungkap Aaron Wei, Wakil Presiden Senior BIGO Technology.

Aplikasi LIKE ini sudah dilengkapi dengan lebih dari 300 efek yang unik dan menyenangka. Seperti

Melakukan Sihir yang menggunakan sistem Augmented Reality (AR) dan AI untuk memanipulasi bentuk tubuh dari ujung rambut hingga ujung kaki serta memberikan efek make up dan menghilangkan noda.

Selain itu juga ada Kekuatan Super yang dapat menambahkan efek AR supranatural yang sesuai dengan gerakan tubuh berdasarkan sistem pelacakan kerangka dan teknologi klasifikasi.

Lalu ada 4D Magic yang memungkinkan pengguna untuk menggunakan latar belakang dan efek yang dinamis. Ada juga Music Magic yang dapat mengidentifikasi dan memilih latar musik sembari secara akurat mencocokan efek khusus pada suara apapun.

Saat ini, Like sudah memiliki lebih dari 50 juta pengguna di lebih dari 200 negara. Platform ini juga telah dianugerahi predikat ‘The Best Social App’, ‘The Most Popular App’, ‘The Most Entertaining App’ di Google Play Awards 2017 dan memuncaki Apple Appstore di AS, Rusia, dan India. (Icha)

Baidu Mulai Produksi Massal Minibus Otonom Tanpa Awak

Telko.id, JakartaBaidu Inc, perusahaan teknologi asal China, mulai memproduksi massal minibus otonom. Minibus tanpa pengemudi pertama di China tersebut bakal dipakai sebagai sarana transportasi di tempat wisata dan bandara.

Minibus otonom bernama Apolong itu dilengkapi 14 kursi berukuran sepertiga kursi bus normal. Dalam membuatnya, Baidu bekerja sama dengan karoseri bus King Lon. Peluncuran dilakukan pada Kamis (5/7/2018) waktu setempat.

Dilansir Neowin, CEO Baidu, Robin Li, mengatakan, Apolong akan dipakai sebagai sarana transportasi di sejumlah destinasi rekreasi serta bandara di Beijing, Guangzhou, Shenzhen, dan kota baru di China bernama Xiong’an.

Di Apolong tersimpan sistem otomatisasi tingkat empat. Tingkat empat adalah teknologi kecerdasan buatan paling tinggi yang tersemat di bus otonom. Apolong bisa beroperasi di jalan mana saja tanpa butuh keberadaan sopir.

Baca juga: Baidu Segera Tes Mobil Tanpa Sopir Di Beijing

Baidu adalah perusahaan di China yang paling bersemangat dalam memproduksi kendaraan otonom untuk kebutuhan publik pada masa depan. “Dalam waktu dekat, China akan mengekspor teknologi AI ke dunia,” kata Li.

Belum lama ini, di Amerika Serikat, perusahaan toko modern Kroger bekerja sama dengan perusahaan transportasi Nuro bersiap menghadirkan mobil otonom. Fungsinya bukan untuk mengangkut penumpang, tetapi mengantar pesanan barang.

Baca juga: Selain Mobil Otonom, Baidu Juga Siapkan Bus Otonom

Kroger bertindak sebagai penyedia barang kebutuhan, sedangkan Nuro bertanggung jawab menyiapkan armada pengantar. Nantinya barang-barang pesanan pelanggan lewat sistem ClickList akan dikumpulkan dan ditempatkan di mobil otonom Nuro. [BA/HBS]

Sumber: Neowin

Sumber : Telko.id

10 Juta Orang Indonesia Gunakan Tik Tok

Telko.id, Jakarta – Aplikasi Tik Tok ternyata memiliki basis pengguna yang terbilang banyak di Indonesia. Diklaim Senior VP Corporate Strategy Bytedance (perusahaan induk Tik Tok), Zhen Liu, jumlah pengguna Tik Tok di Indonesia (active user) mencapai 10 juta orang.

“Kita punya lebih dari 10 juta pengguna aktif bulanan di Indonesia,” katanya, usai pertemuan dengan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), di Jakarta, Rabu (04/07/2018).

Jumlah tersebut tentu terbilang sangat besar untuk aplikasi yang pertama kali diluncurkan di Indonesia pada September 2017 lalu. Tik Tok sendiri saat ini, berdasarkan data yang didapat dari South China Morning Post,  memiliki total pengguna aktif bulanan sebanyak 300 juta pengguna.

Baca Juga: Tik Tok akan Buka Lowongan di Indonesia, Berminat?

“Tik Tok merupakan platform populer secara global. Tik Tok beroperasi di banyak negara dari Eropa, Amerika, Jepang, Asia Tenggara, Korea, dan lainnya,” jelas Liu.

Liu menegaskan, pihaknya akan tetap beroperasi di Indonesia dengan berkomitmen untuk mematuhi aturan yang berlaku di Tanah Air. Seperti diketahui sebelumnya, Kominfo beberapa waktu lalu telah memblokir Tik Tok karena banyaknya konten negatif di dalam aplikasi video lipsync itu.

Baca Juga: Pemblokiran Tik Tok Dicabut Kominfo, Asal…

Menurut Rudiantara, ada dua komitmen yang harus dipatuhi Tik Tok jika ingin tetap beroperasi di Indonesia. Pertama adalah membersihkan seluruh konten negatif yang ada di dalam sistemnya.

Komitmen kedua, Tik Tok harus melakukan filtering untuk konten-konten yang akan datang. Aplikasi ini juga harus menaikkan batas umur pengguna serta memiliki kantor perwakilan di Indonesia.

Baca Juga: Catat! Pengguna Tik Tok Harus 16 Tahun ke Atas

“Kami pikir, kami akan terus mencoba untuk menyesuaikan dengan aturan negara-negara terkait tentang, keamanan, dan lainnya. Kita selalu menghormati aturan negara-negara tempat kami beroperasi,” ucap Liu.

Ketika Tik Tok telah menyelesaikan dua komitmen itu, Rudiantara berjanji akan secepatnya mencabut pemblokiran terhadap Tik Tok, sehingga aplikasi itu dapat kembali beroperasi di Indonesia dan digunakan oleh para penggunanya.

As soon as possible, ketika semuanya tercapai, kita bisa melakukannya (membukanya) besok pagi. Kita butuh surat komitmen dari Tik Tok” janji Rudiantara. (FHP)

Sumber : Telset

Samsung Kembangkan Teknologi Sensor Sidik Jari Fleksibel

Telko.id, Jakarta – Artikel yang diterbitkan oleh Nature Communications mengungkapkan bahwa sekelompok peneliti telah mengembangkan teknologi sensor sidik jari yang fleksibel dan transparan. Sensor itu nantinya dapat dipasangkan pada layar smartphone.

Yang menarik, sensor sidik jari tersebut juga dirancang untuk mendukung kemampuan mengukur tekanan serta suhu penggunanya. Dilansir dari TechRadar, Jumat (06/07/2018), para peneliti yang mengembangkan susunan sensor sidik jari di smartphone berasal dari Samsung Display-UNIST Center di Ulsan National Institute of Science and Technology, Korea Selatan.

Menurut para ilmuwan, sebagian besar sensor sidik jari kapasitif yang sekarang digunakan di berbagai smartphone cenderung buram. Komponen tersebut juga harus disembunyikan di bawah bezel, di bawah tombol home, atau bagian belakang smartphone.

Merujuk kepada makalah penelitian yang dirilis, sensor yang dikembangkan oleh para ilmuwan itu bisa diintegrasikan dengan semua bentuk transparan dari sensor tekanan dan sensor suhu kulit manusia.

Dengan demikian, sensor memungkinkan untuk mendeteksi jari pengguna saat menekan layar smartphone. Konsep ini juga bakal membantu pengguna terhindar dari pejahat siber yang berupaya untuk membajak smartphone mereka menggunakan sidik jari buatan.

Baca Juga: Wow! Layar Smartphone akan Terbuat dari Berlian

“Untuk mencegah pemalsuan sidik jari menggunakan sidik jari buatan, suhu kulit jari manusia dapat dideteksi menggunakan sensor suhu untuk membedakan sidik jari nyata dan palsu. Itu meningkatkan tingkat keamanan lebih lanjut,” jelas para peneliti, di dalam artikelnya.

Baca Juga: Samsung Pasok Panel OLED Untuk Smartphone Huawei

Sayang, tidak ada penjelasan lebih lanjut mengenai komponen lengkap yang mendukung kinerja sensor itu. Karena dikembangkan langsung oleh peneliti Samsung, bisa jadi sensor ini akan dipakai di seri smartphone terbaru yang dikeluarkan oleh Samsung pada masa mendatang. (SN/FHP)

Sumber : Telset

Pemerintah dan Toyota Ajak Universitas Riset Mobil Listrik

Telko.id, Jakarta – Pemerintah, melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) merangkul Toyota Indonesia dan enam perguruan tinggi negeri melakukan riset dan studi secara komprehensif tentang pentahapan teknologi electrified vehicle alias mobil listrik di dalam negeri.

Langkah ini akan menjadi masukkan bagi pemerintah menerapkan kebijakan pengembangan kendaraan listrik, sehingga target 20 persen untuk produksi kendaraan emisi karbon rendah (low carbon emission vehicle/LCEV) 2025 dapat tercapai.

“Pemerintah saat ini terus berupaya untuk mendorong pemanfaatan teknologi otomotif yang ramah lingkungan melalui program LCEV,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam keterangan resmi acara Kickoff Electrified Vehicle Comprehensive Study di Jakarta, Kamis (5/7/2018).

Menperin mengatakan sasaran tersebut tidak terlepas dari komitmen Pemerintah Indonesia untuk dapat menurunkan Emisi Gas Rumah Kaca (CO2) sebesar 29 persen pada 2030. Ini juga menjadi upaya pemerintah menjaga keamanan energi, khususnya di sektor transportasi darat.

Upaya pengembangan kendaraan ramah lingkungan dinilai penting karena selama ini industri otomotif memberikan kontribusi cukup signifikan bagi perekonomian nasional, yang juga menjadi sektor andalan dalam peta jalan (roadmap) program “Making Indonesia 4.0”

“Sebagai salah satu sektor andalan di dalam roadmap Making Indonesia 4.0, industri otomotif nasional diharapkan menjadi basis produksi kendaraan bermotor baik internal combustion engine (ICE) maupun electrified vehicle (EV) untuk pasar domestik maupun ekspor,” paparnya.

Riset bersama ini dijadwalkan akan berangsung selama dua tahun, mulai 2018 hingga 2019. Pembagian tugas riset kepada keenam perguruan tinggi negeri tersebut akan menjadi dua tahap.

Pada tahap pertama, riset akan dilakukan bersama Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Indonesia (UI). Selanjutnya riset dilakukan oleh Universitas Sebelas Maret (UNS), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Universitas Udayana.

Menurut Airlangga keterlibatan perguruan tinggi pada riset ini tidak terlepas dari peran aktif dan partisipasi perguruan tinggi dalam upaya pengembangan kendaraan bermotor listrik beserta komponennya di dalam negeri. Misalnya pembuatan komponen lunak (software) maupun perangkat keras (hardware), seperti baterai, motor listrik, power control unit, hingga sistem charging station.

“Melalui riset dan studi bersama ini, kami juga cari solusi yang meliputi kenyamanan berkendara oleh para pengguna, infrastruktur pengisian energi listrik, rantai pasok dalam negeri, serta adopsi teknologi dan regulasi,” imbuh dia.

Dia juga mengharapkan ada dukungan kebijakan fiskal agar kendaraan listrik dapat dimanfaatkan masyarakat tanpa harus dibebani biaya tambahan yang tinggi.

Adapun kendaraan listrik yang digunakan di dalam riset kali ini adalah jenis Hybrid dan Plug-in Hybrid yang bakal dibandingkan dengan kendaraan konvensional (ICE) yang telah menggunakan teknologi mesin kekinian alias advanced engine.

Poin-poin itu antara lain tentang studi kenyamanan pengguna (user convenience study), studi karakter teknik (technical characteristic study), studi lingkungan keseluruhan (overall environment study), industri, studi dampak sosial (social impact study), serta studi kebijakan dan regulasi (policy and regulation study).

Diharapkan, studi ini bisa mendapatkan perbandingan yang komprehensif antara kendaraan jenis EV dan PHEV dengan jenis ICE.

“Setiap unit kendaraan tersebut akan dilengkapi dengan data Logger untuk pengambilan data konsumsi bahan bakar, kondisi charging, kebutuhan data infra charging, user experience, convinience, dan lain-lain,” jelasnya.

Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono menegaskan mendukung kegiatan riset dan studi bersama yang diinisiasi oleh Kemenperin.

Menurutnya, hal ini sebagai upaya untuk memahami secara lebih menyeluruh aspek-aspek yang dapat memengaruhi pengembangan kendaraan elektrifikasi di Indonesia, terutama mengenai preferensi konsumen.

Selain itu, lanjut Tjahjono, dari sisi industrinya, meliputi rantai pasok serta kebutuhan infrastruktur pendukung.

“Kami memberikan dukungan berbentuk penyediaan alat berupa kendaraan, data logger, charger, dan asistensi lainnya yang dapat dipergunaan oleh para peneliti dari universitas-universitas di Indonesia tersebut,” kata dia. [WS/HBS]

Sumber : Telset

Hamas Gempur Tentara Israel Lewat Aplikasi Kencan

Telko.id, Jakarta –  Ketegangan antara pasukan Israel dan kelompok Hamas merembet ke aplikasi kencan. Pasukan Hamas dilaporkan membuat aplikasi kencan palsu untuk mengelabui militer Israel. Aplikasi tersebut dibuat untuk menggali informasi pribadi para tentara Israel.

Dilansir Telko.id dari Business Insider, militer Israel mengakui sebagian personel menerima ajakan untuk mengunduh aplikasi kencan palsu setelah berkenalan dengan seseorang di Facebook.

Mereka menerima pertemanan dari sebuah akun yang diduga palsu dan kebanyakan menggunakan identitas tak asli. Si pemilik akun palsu tersebut mengaku sebagai seorang perempuan.

Setelah terjalin percakapan, akun palsu tersebut mengajak tentara Israel untuk mengunduh beberapa aplikasi di Google Play Store. Padahal, aplikasi itu hanyalah tipu muslihat.

Baca juga: Waspada! Pahitnya Aplikasi Kencan Online

Aplikasi palsu tersebut di antaranya adalah aplikasi kencan Glance Love dan Golden Cup. Golden Cup sendiri adalah aplikasi pemantau skor pertandingan Piala Dunia.

Setelah melalui beragam penelusuran dan menemukan ada yang tak beres, militer Israel menyatakan bahwa pasukannya telah menjadi korban serangan siber.

Identitas pribadi para tentara Israel, meliputi daftar kontak serta akses kamera dan mikrofon di ponsel, dibajak sehingga bisa dikendalikan oleh pelaku serangan siber.

Militer Israel menyatakan bahwa perbuatan itu dilakukan oleh kelompok Hamas. Tentara Israel mengaku tertipu setelah diajak mengobrol oleh perempuan bernama Lina Kramer di Facebook dan WhatsApp.

Baca juga: Jomblo Wajib Tahu! Ini Situs Kencan Online Paling Populer

Sejauh ini, belum ada tanggapan dari kelompok Hamas yang dituding Israel berada di balik serangan siber tersebut. Israel menegaskan akan meningkatkan pengawasan penggunaan media sosial terhadap pasukannya. [BA/HBS]

Sumber: Business Insider

Sumber : Telset