spot_img
Latest Phone

Deretan Wearables Terbaru Apple, iPhone 17 Bukan Satu-Satunya

Telko.id – Selain iPhone 17 Series, pada perhelatan Apple...

Apple Rilis iPhone 17 Series, Ini Bocoran Harga dan Spesifikasinya

Telko.id – Apple akhirnya resmi meluncurkan iPhone 17 Series...

Garmin fēnix 8 Pro Resmi Hadirkan Teknologi MicroLED dan inReach

Telko.id - Garmin resmi meluncurkan seri fēnix 8 Pro,...

Garmin Dorong Gaya Hidup Aktif di Hari Olahraga Nasional 2025

Telko.id - Garmin mendorong masyarakat Indonesia untuk menjalani gaya...

Elon Musk Gugat Apple dan OpenAI Soal Integrasi ChatGPT di iPhone

Telko.id - Elon Musk melalui perusahaan xAI dan xAI...
Beranda blog Halaman 1315

Indonesia Butuh Ahli Coder dan Ahli Big Data Analysis

0

Telko.id, Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan Indonesia membutuhkan banyak sumber daya manusia (SDM) untuk nantinya menjadi ahli coder dan ahli big data analysis.

Oleh karena itu, dia mengajak semua pemangku kepentingan untuk memetakan kebutuhan tersebut dan saling berkolaborasi meningkatkan kompetensi bagi generasi muda.

“Selain coder, kami butuh juga ahli big data analysis. Kami perlu menghitung berapa ahli big data analysis yang dimiliki dan butuhkan,” kata Menkominfo di acara FGD Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel), di Jakarta, Jumat (06/07/2018).

Menurutnya, dua keahlian di bidang teknologi digital itu dibutuhkan agar memastikan Indonesia tidak tertinggal dengan negara lain dalam hal pemanfaatan teknologi informasi.

Karenanya, Rudiantara pun berharap kepada sektor pendidikan agar turut memberikan kontribusi dengan memberikan materi terkait teknologi informasi sejak dini.

Dia pun mencontohkan Singapura, yang sudah mengajarkan coding untuk generasi mudanya, bahkan sejak dari sekolah tingkat terendah.

“Kami memerlukan SDM yang mengetahui coding, bahkan di Singapura, coding sudah diajarkan sejak dari TK,” ungkapnya.

Rudiantara juga memberikan contoh saat dirinya bersama sejumlah pihak membuat sekolah rumah khusus coding alias homeschooling coding.

“Kita tidak boleh hanya andalkan pendidikan formal. Saat ini kita mempunyai peta okupasi kompetensi, tapi so what? Saya tidak sabaran jadi saya membuat homeschooling coding,” tandasnya.

Lebih lanjut, Rudiantara menjelaskan jika homeschooling coding itu memiliki siswa yang sebagian besar berusia 15 tahun. Dengan demikian, saat anak berumur 18 tahun, mereka sudah siap untuk menjadi seorang coder.

Untuk materinya, sekolah tersebut juga telah menggunakan kurikulum yang diambil dari Google Ambassador Indonesia. Sedangkan untuk magang dan mengasah kemampuannya secara langsung, para siswa sekolah bisa bergabung di kantor Go-Jek.

“Ini perlu kerja keroyokan jangan bergantung pada hal formal. Kami keluar dari pakem, aturan diubah. Jangan ubah target tapi ubah cara berpikirnya, tidak perlu out of the box tapi no box,” pungkas pria yang kerap disapa Chief RA ini. (WS/FHP)

Sumber : Telset

Mantap! Driver Gojek Dapat Paket Hemat Dari Telkomsel

Telko.id – Bagi driver ojek online, nama nya pulsa menjadi kebutuhan pokok selain bensin dan oli. Itu sebabnya, Gojek terus berupaya membantu para mitra pengemudi memiliki pendapatan berkesinambungan demi meningkatkan kesejahteraan lewat berbagai cara.

“Kami ingin para mitra driver mendapat jaminan memperoleh pendapatan yang lebih baik. Salah satunya adalah menggandeng Telkomsel sebagai operator yang banyak digunakan oleh para mitra untuk mendapatkan paket yang terbaik,” ujar Michael Say, VP Corporate Communication Gojek menjelaskan dalam peluncuran Paket Siap Online di Jakarta (06/07).

“Berdasarkan data yang kami miliki, lebih  dari 80% mitra pengemudi menghabiskan biaya pulsa di atas Rp150.000 setiap bulannya. Sekitar 62% mitra GO-JEK menggunakan paket data di atas 10 GB,” ujar Jaka Wiradisuria, Vice President Driver Community GO-JEK.

“Paket Siap Online yang kami berikan pada mitra pengemudi Gojek adalah dengan Rp.75 ribu sudah memperoleh data 15GB, Gratis menelpon ke sesama Telkomsel, 200 menit antar operator dan 500 SMS ke sesama Telkomsel,” kata Primadi K. Putra, Vice President Corporate Account Managemetn Telkomsel menjelaskan.

Berdasarkan pengakuan dari Jaka, dengan adanya paket dari Telkomsel ini, pengemudi Gojek akan ‘ngirit’ 50% dibandingkan dengan pengeluaran komunikasi sebelumnya.

Dan, ada potensi untuk mitra pengemudi lain yang belum menggunakan Telkomsel bisa berpindah. Hanya saja,dari sisi perusahaan tidak akan memaksa. “Silahkan saja, jika ada yang tidak mau pindah. Semua keputusan ada di pengemudi. Kami hanya memfasilitasi kerjasama dengan telkomsel,” ujar Michael.

Bagi Telkomsel, kerjasama dengan Gojek ini meneruskan kerjasama sebelumnya yang sudah berjalan dua tahun. Selama waktu itu, ada 800 ribu mitra pengemudi yang menggunakan jasa layanan Telkomsel. Kerjasama kali ini pun memiliki durasi dua tahun untuk nantinya dievaluasi lagi.

Dengan adanya kerjasama ini, tentu revenue dari Telkomsel akan turun karena harganya. Namun, Nyoman Adiyasa, GM Account Manager Jabodetabek Jabar Telkomsel optimis bahwa pengguna dari pengemudi Gojek juga akan bertambah sehingg tidak akan terlalu mengurangi pendapatannya.

Saat ini, mitra pengemudi Gojek ada sekitar 1 juta. Ini lah yang menjadi potensi revenue dari Telkomsel dari kerjasama ini. Jika saat ini ada 800 ribu pengemudi yang menggunakan Paket Siap Online ini maka pendapatan Telkomsel akan mencapai Rp.60 miliar.

Primadi kemudian menambahkan bahwa kenyamanan pelanggan dalam menggunakan layanan Telkomsel juga didukung lebih dari 167.000 BTS yang tersebar hingga pelosok negeri, dimana sekitar 70% di antaranya merupakan BTS 3G/4G (BTS broadband).

Kerja sama GO-JEK dan Telkomsel yang menjangkau seluruh mitra pengemudi  di seluruh Indonesia sejalan dengan semangat Telkomsel dalam memberikan layanan telekomunikasi ke seluruh lapisan masyarakat, di manapun mereka berada demi membangun Indonesia digital.

“Mitra pengemudi merupakan tulang punggung GO-JEK dan keberhasilan mitra merupakan kebanggaan tersendiri bagi GO-JEK. Ke depannya GO-JEK berharap dapat terus bekerja sama yang berkelanjutan dengan Telkomsel demi mengusahakan pendapatan yang berkesinambungan dengan memberikan akses terhadap berbagai program yang membantu para mitra dalam mengatur pengeluaran kesehariannya dan merencanakan masa depan yang lebih baik bagi keluarga,” tutup Jaka Wiradisuria. (Icha)

Bayar dan Top-up “Ojol” Grab Bisa Pakai Dompet Digital OVO

0

Telko.id, Jakarta – OVO bertekad menjadi aplikasi dompet digital universal di Indonesia dengan menggandeng sejumlah mitra strategis empat perusahaan ternama yakni Bank Mandiri, Grab, Alfamart dan Moka.

Kerjasama tersebut menyambung kemitraan yang sudah ada sebelumnya dengan jaringan Lippo yang memiliki banyak perusahaan yang berberak diberbagai bidang.

Presiden Direktur OVO Adrian Suherman optimistis kerjasama ini bisa membuat OVO menjadi platform pembayaran dengan penerimaan terluas di Indonesia. Ini didasarkan perkembangan aplikasi dompet digital ini dalam kurun waktu kurang dari satu tahun bisa mendapat sekitar 5 juta pengguna aktif.

“Dengan kerjasama ini OVO akan menjadi dompet digital yang universal di Indonesia. Sebentar lagi OVO tersedia di 350 ribu gerai di 212 kota, mengungguli perusahaan dompet digital lainnya,”ujar Adrian dalam acara peluncuran kemitraan strategis dengan Bank Mandiri, Alfamart, Grab dan Moka di Jakarta, Kamis (5/7/2018).

Menurut Adrian, saat ini OVO merupakan satu-satunya dompet digital yang diterima secara nasional di gerai fisik dan online. Tingkat penerimaan OVO diklaim mencapai lebih dari 90 persen pusat perbelanjaan di Indonesia, yang termasuk hypermarket, department store, coffee shop, bioskop, penyedia parkir dan jaringan rumah sakit terkemuka di Indonesia.

Dengan kemitraan ini, lanjut dia, pengguna dapat melakukan pengisian ulang alias top up di OVO wallet melalui ATM Mandiri, Jaringan Alfamart dan pengemudi Grab di seluruh Indonesia.

Selain itu, OVO juga berencana memperluas jangkauan teknologi QR code pada OVO wallet untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) diseluruh penjuru negeri.

“Kami bekerjasama dengan mitra untuk menciptakan kepercayaan akan transaksi non tunai bagi konsumen Indonesia dan membantu mempercepat transformasi Indonesia menuju ekonomi digital,”kata Adrian.

Managing Director Grab Rizki Kramadibrata menyambut baik kerjasama tersebut karena dapat meningkatkan benefit bagi kedua perusahaan. Konsumen OVO bisa menggunakan dompet digitalnya untuk membayar layanan Grab dimana saja sekaligus melakukan top up.

Dari sisi perusahaan, OVO juga mendapat benefit dari adanya potensi tambahan jutaan pelanggan dan driver Grab.

“Semua driver Grab akan bisa diminta untuk melakukan top up saldo OVO dimana saja. Saat ini belum semua bisa melakukan, karena ini kami sedang terus melakukan pelatihan untuk para mitra kami,” tukas dia.

Sumber : Telset.id

Gaet Bank Mandiri, OVO Pastikan Tak Rebutan Pelanggan

0

Telko.id, JakartaPlatform pembayaran OVO menggaet Bank Mandiri untuk memperluas jaringan kemitraan dan cakupan layanan mereka di Indonesia. Langkah ini dinilai berpotensi akan bisa menimbulkan gesekan alias rebutan pelanggan antar sesama pemain Fintech (Financial Technology).

Gesekan antara kedua perusahaan dianggap bisa saja terjadi, mengingat kedua perusahaan berbeda sektor ini sama-sama memiliki layanan dompet digital, dimana Mandiri juga memiliki layanan e-money. Namun dugaan akan terjadi gesekan itu dibantah oleh pihak OVO.

Presiden Direktur OVO Adrian Suherman menyatakan kerjasama dengan Bank Mandiri itu adalah cross transaction alias transaksi silang yang justru saling menguntungkan.

Pasalnya pengguna OVO bisa melakukan transaksi dengan mitra pedagang alias merchant bank plat merah itu. Disisi lain, nasabah e-money Bank Mandiri otomatis akan bisa melakukan transaksi di seluruh gerai mitra OVO.

“Kami tidak lihat sesama pemain fintech sebagai kompetitor, justeru sama-sama ingin membuat orang menggunakan dompet digital. Potensinya masih sangat besar di Indonesia,” ujar Adrian dalam acara peluncuran kemitraan OVO dengan Bank Mandiri, Alfamart, Grab dan Moka di Jakarta (5/7/2018).

Baca juga: Bank dan Fintech: Teman atau Musuh?

Menurut Adrian, saat ini jumlah orang Indonesia yang mempergunakan dompet digital masih sangat kecil karena 90 persen masih menggunakan metode digital alias memakai uang tunai.

Dengan begitu, kerjasama antara sesama pemain fintech diharapkan bisa memperluas jaringan gerai mitra yang akan menarik minat masyarakat menggunakan dompet digital.

Selain Bank Mandiri, Grab juga memiliki layanan dompet digital Grab Pay. Namun pasca kerjasama ini, fitur pembayaran transportasi online ini sudah berganti dengan logo “O” yang merupakan simbol OVO.

Managing Director Grab Rizki Kramadibrata juga tidak memberikan komentar mengenai hilangnya fitur pembayaran tersebut. Rizki mengatakan Grab dan OVO sama-sama memiliki misi yang sama mewujudkan inklusi keuangan dan digital.

Selain itu, kerjasama ini membuat pelanggan Grab mendapat berbagai keuntungan seperti bisa bertansaksi di berbagai gerai mitra OVO dan tidak perlu membawa banyak uang tunai, khususnya untuk perempuan.

Baca juga: Bayar “Ojol” Grab Bisa Pakai Dompet Digital OVO

“Ini pilihan sangat logis untuk pelanggan karena meningkatkan pengalaman dengan Grab dan menghindari membawa uang dalam jumlah besar, sehingga lebih aman juga,” tukas dia.

Dengan kerjasama tersebut, Adrian optimistis OVO bisa digunakan oleh lebih dari 60 juta pengguna ponsel di Indonesia karena juga menggandeng MOKA, sistem point of sale (POS) alias kasir digital yang terintegrasi sistem pembayaran berbasis komputasi awan (cloud) terkemuka.

Platform MOKA tersedia di hampir 200 kota dan telah membantu lebih dari 10.000 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di seluruh tanah air menerima pembayaran digital pertama kalinya. [WS/HBS]

Sumber : Telset.id

Panggilan Darurat 112 Multibahasa Siap Sukseskan Asian Games 2018

0

Telko.id –  Jelang perhelatan Asian Games 2018, Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, INASGOC, Pemerintah Kota Palembang dan penyelenggara layanan telekomunikasi meresmikan Layanan Panggilan Darurat 112 “Palembang Siaga 112”. Layanan itu siap digunakan warga dan peserta untuk menyukseskan perhelatan olahraga Asian Games XVIII yang berlangsung bulan depan.

“Layanan ini merupakan pusat informasi yang digunakan untuk menerima dan mengirimkan permintaan pertolongan dalam keadaan darurat melalui jaringan telekomunikasi di Kota Palembang dan sekitarnya,” jelas Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Kominfo Ahmad M. Ramli saat launching Layanan Palembang Siaga 112 di Griya Agung, Istana Gubernur, Palembang, Sumsel, Kamis (05/07/2018).

Hal khusus yang membedakan Layanan Palembang Siaga 112 dengan layanan 112 di daerah lain yaitu bahwa layanan ini menyediakan akses dalam enam bahasa, yaitu Bahasa Indonesia, Inggris, Arab, Cina, Korea dan Jepang. Fasilitas multi bahasa ini disediakan untuk atlet, official maupun tamu lain dari 45 negara peserta Asian Games XVIII 2018 yang akan hadir di Kota Palembang selama perhelatan dari tanggal 18 Agustus s.d. 2 September 2018.

“Diharapkan, dengan hadirnya Layanan Palembang Siaga 112, dapat lebih mempermudah dan memberikan kenyamanan kepada masyarakat serta para atlet dan official selama bertanding di Asian Games 2018 di Kota Palembang terutama dalam keterkaitannya dengan penanggulangan keadaan darurat,” jelas Dirjen Ramli.

Pada kesempatan yang sama, dilaksanakan pula Ikrar Dukungan Operator Telekomunikasi dan Internet untuk mendukung dan menjamin kualitas layanan telekomunikasi selama penyelenggaraan Asian Games XVIII 2018. Kegiatan itu dihadiri Dirjen PPI beserta jajarannya, Gubernur Sumatera Selatan, para pejabat di lingkungan Pemrov Sumatera Selatan dan Pemkot Palembang, perwakilan Kementerian PUPR, Kemenpora, INASGOC, ATSI, APJII serta operator telekomunikasi dan internet.

Pengelolaan Panggilan Darurat

Kota Palembang menjadi kota ke-17 yang menyelenggarakan layanan panggilan darurat 112. Sebelumnya, layanan ini sudah diimplementasikan di 10 (sepuluh) kota yang menjadi Pilot Project yaitu Bogor, Depok, Tangerang, Bandung, Batam, Surakarta, Denpasar, Balikpapan, Mataram dan Makassar. Selain itu juga, terdapat 6 (enam) pemerintah daerah yang menyelenggarakan layanan panggilan darurat secara mandiri yaitu Pemprov DKI Jakarta, Pemkot Surabaya, Pemkab Pandeglang, Pemkot Cilegon, Pemkot Semarang dan Pemkot Manado, 

Pemkot Palembang selaku pelaksana Layanan Palembang Siaga 112 menyediakan dukungan tim teknis, supervisor dan operator serta fasilitas pusat informasi yang siap melayani laporan masyarakat Palembang dan sekitarnya. Petugas layanan 112 menerima dan menindaklanjuti laporan masyarakat terkait kebakaran, tindak kriminal, kecelakaan, kebutuhan ambulans dan penangganan kesehatan yang bersifat gawat darurat.

Sejumlah operator telekomunikasi turut mendukung Layanan Palembang Siaga 112 antara lain Telkom, Telkomsel, Indosat Ooredoo, XL Axiata, Hutchison Tri Indonesia, Smartfren serta Sampoerna Telekomunikasi Indonesia (STI). Untuk menggunakan layanan Palembang Siaga 112, masyarakat dapat langsung mengontak nomor 112 dari sambungan telepon rumah atau seluler dari semua operator telekomunikasi tanpa biaya, karena layanan ini merupakan layanan bebas pulsa.

Layanan panggilan darurat 112 ditetapkan dalam Peraturan Menteri Kominfo Nomor 10 Tahun 2016 tentang Layanan Nomor Tunggal Panggilan Darurat. Sebagai nomor tunggal panggilan darurat, layanan itu ditujukan untuk menyediakan akses yang mudah diingat dan dihubungi warga ketika terjadi kondisi darurat. (Icha)

 

 

Menkominfo : Tik Tok Harus Komit Hilangkan Konten Negatif dan Filtering

0

Telko.id – Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengapresiasi respons Penyedia Platform Tik Tok untuk memenuhi komitmen membersihkan dan menerapkan filtering konten negatif.

“Sehubungan dengan diblokirnya aplikasi Tik Tok, mereka merespons cepat. Tadi mereka sampaikan komitmen untuk membersihkan konten negatif dan filtering aplikasi itu,” katanya usai bertemu dengan Perwakilan Tik Tok Bytemod Pte. Ltd di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Rabu (04/07/2018) sore.

Menurut Menteri Rudiantara, sebelumnya Kementerian Kominfo meminta dua komitmen yang harus dipenuhi oleh Tik Tok. “Komitmen nomor satu membersihkan semua konten negatif di platform sekarang. Kami juga minta komitmen kedua untuk melakukan filtering konten-konten yang akan datang untuk menghindari pemblokiran lagi,” jelasnya.

Proses filtering yang dibutuhkan untuk di Indonesia terutama berkaitan dengan batas usia pengguna. “Komitmen ini termasuk bagaimana melakukan filtering soal batas usia pengguna, yang ternyata di Tik Tok dibatasi pada usia 12 tahun, sementara ketentuan yang berlaku di Indonesia itu usia 13 tahun atau 15 tahun. Jadi kita minta naikkan batas usia penggunanya,” jelasnya.

Secara khusus, Menteri Kominfo juga menyatakan telah meminta agar Tik Tok memiliki kantor operasi di Indonesia. “Agar bisa komunikasi lebih cepat dan mudah, termasuk jika ada konten negatif lagi,” tandasnya seraya menjelaskan perlakuan seperti itu berlaku sama untuk semua penyedia platform yang beroperasi di Indonesia.

Sejumlah perwakilan yang ditunjuk khusus mewakili Bytemod Pte. Ltd bertemu langsung dengan Menteri Kominfo Rudiantara dan Dirjen Aplikasi Informatika Semuel Abrijani Pangerapan di Kantor Kementerian Kominfo. Mereka berangkat langsung dari Singapura mewakili perusahaan yang berada di Beijing, Tiongkok.

CEO Bytemond Miss Kelly Chang menyatakan kesediaan perusahaannya untuk mematuhi regulasi yang ada di Indonesia. Bahkan ia menegaskan saat ini telah menyiapkan 20 orang untuk melakukan filtering konten negatif.

“Kami telah merekrut 20 orang dan pada akhir tahun ini kita targetkan ada 200 orang yang akan menangani konten negatif sesuai permintaan Kementerian Kominfo,” jelasnya.

Bahkan Kelly menyatakan saat ini pihaknya telah menyiapkan program bersama dengan sejumlah NGO untuk membuat konten khusus untuk anak-anak Indonesia. “Kami juga menyatakan komitmen untuk mematuhi aturan dari Kementerian Kominfo dan menghormati budaya di Indonesia. Nantinya ada joint programme untuk membuat konten anak-anak bersama NGO dan stakeholders lain,” jelasnya.

Kelly memastikan pihaknya akan menjadikan Tik Tok sebagai platform yang lebih baik dengan meningkatkan relasi dengan stakeholders di Indonesia dan bermanfaat bagi generasi muda Indonesia.

Fasilitasi Kreativitas Generasi Muda

Menteri Kominfo menyatakan Tik Tok sebagai platform yang bagus untuk generasi muda. “Untuk mengekspresikan kreativitas mereka itu bagus, tapi ada konten negatifnya, Nah, tugas Kominfo untuk memperhatikan soal konten negatif ini,” paparnya.

Mengenai pertanyaan kapan Tik Tok akan dibuka lagi, Menteri Kominfo menegaskan akan melakukan buka blokir Aplikasi Tik Tok jika dua permintaan itu terpenuhi.

“Kapan mau dibuka lagi?  Bagi Kominfo secepatnya (setelah)  memenuhi dua permintaan itu. Jika selesai malam ini atau bahkan dini hari, kita cek maka akan kita buka,” ungkapnya.

Jaminan itu disampaikan oleh Menteri Kominfo sesuai dengan peran Kementerian Kominfo untuk mendorong kreatifitas dan kemunculan konten yang bermanfaat. “Tugas kita untuk memfasilitasi, bukan sekadar meregulasi. Bahkan mengakselerasi industri konten,” jelasnya.

Menteri Rudiantara menegaskan pihak Tik Tok memahami alasan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku di Indonesia. “Mereka menunjukkan keseriusan dan perhatian atas isu compliance ini dan berkomitmen untuk bekerja sama dengan Kominfo untuk mematuhi regulasi di Indonesia,” jelasya.

Aduan Masyarakat Jadi Dasar Pemblokiran

Sejak Selasa (03/07/2018) siang, Kementerian Kominfo melakukan pemblokiran terhadap delapan Domain Name System (DNS) Aplikasi Tik Tok. Pemblokiran dilakukan berdasarkan laporan masyarakat mengenai konten yang beredar platform Aplikasi Tik Tok, hasil pemantauan Tim AIS Kominfo serta Laporan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Hingga Selasa (03/07/2018) pagi tercatat 2.853 laporan masyarakat melalui aduankonten.id serta sejumlah kanal pengaduan Kementerian Kominfo. Pelanggaran konten yang ditemukan antara lain konten yang mengandung pornografi, asusila, dan pelecehan agama.

Sebelum melakukan pemblokiran delapan DNS aplikasi, Kementerian Kominfo telah menghubungi pengelola aplikasi Tik Tok sejak Senin (02/07/2018) kemarin. Secara khusus, Kementerian Kominfo meminta penyedia platform menangani konten negatif dalam platform, mengikuti peraturan yang berlaku di Indonesia dengan memiliki perwakilan di Indonesia.

Kementerian Kominfo memahami platform Tik Tok mampu mewadahi ekspresi kreativitas, namun penyedia aplikasi juga perlu memberikan jaminan agar tidak disalahgunakan untuk hal yang negatif.

Akses terhadap pengelola aplikasi Tik Tok akan dibuka kembali setelah pihak pengelola bersedia untuk melakukan pembersihan konten negatif yang terdapat dalam platform tersebut.

Sesuai dengan Pasal 40 ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik serta Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 19 Tahun 2014 tentang Penanganan Situs Internet Bermuatan Negatif, Pemerintah wajib melakukan tindakan pemblokiran terhadap konten negatif.

Selain pemblokiran konten negatif, Kementerian Kominfo tetap melakukan pendidikan dan literasi digital kepada masyarakat untuk selalu bijak bermedia sosial dan mendorong pemanfaatan aplikasi dan internet untuk hal produktif. (Icha)

 

 

 

Sepertiga Koneksi IIoT Global Akan Ada Di Cina Pada 2025

Telko.id – Cina bukan saja memiliki jumlah pendudukan yang luar biasa. Dari sisi perkembangan industry pun, Negara ini sangat pesat. Itu sebabnya, GSMA dalam laporan nya yang tajuk “The Industrial IoT in Greater China” menyebutkan bahwa Cina bakal memiliki 4,1 miliar koneksi IIoT atau Industrial Internet of Things pada 2025. Atau sepertiga dari koneksi IIoT global yang akan mencapai 13,8 miliar koneksi.

Laporan tersebut dibuat berdasarkan wawancara dengan operator selular termasuk Asia Pacific Telecom Group, China Mobile, China Telecom, China Unicom, Far EasTone dan Taiwan Mobile.

“Teknologi baru ini akan mengubah cara hidup dan kerja kita secara cerdas, menghubungkan secara virtual setiap perangkat, membuat kota kita lebih pintar dan hidup kita lebih mudah dan lebih produktif,” kata Alex Sinclair, CTO GSMA, seperti yang dikutip dari Enteprise IoT Insight.

Alex menambahkan, “Cina bertaruh besar pada IIoT untuk meningkatkan produktivitas dan mendorong efisiensi dengan menyederhanakan dan mengotomatisasi proses manufaktur melalui konektivitas internet. Didukung oleh dukungan pemerintah yang positif, Cina diatur untuk menjadi pemimpin dunia. ”

GSMA menyoroti bahwa IIoT akan meningkatkan produktivitas dengan menggabungkan kecerdasan buatan (AI), komputasi awan dan analisis canggih untuk mengotomatisasi proses manufaktur melalui konektivitas internet. Teknologi ini juga akan memungkinkan pabrik untuk memantau dan menafsirkan data dari jalur produksi dan mesin kompleks secara real time untuk mengantisipasi kesalahan, mengelola infrastruktur dan mengurangi risiko.

Data yang diambil akan membantu perusahaan untuk mengoptimalkan produktivitas dan mengurangi biaya di banyak sektor ekonomi penting di luar manufaktur, seperti energi dan telekomunikasi.

Pemerintah Cina telah mengambil tindakan untuk meningkatkan adopsi IOT Industri di negara ini.

Pada 2015, pemerintah menguraikan strategi “Made in China 2025”, yang bertujuan untuk meningkatkan inovasi manufaktur, termasuk IoT, peralatan pintar dan elektronik konsumen kelas atas. Pemerintah juga meluncurkan “Rencana Aksi Internet Plus” pada tahun 2015 untuk mengintegrasikan internet dengan industri tradisional dan menciptakan mesin baru untuk pertumbuhan ekonomi.

GSMA juga mencatat bahwa operator seluler China akan memainkan peran mendasar dalam perkembangan ini dengan menyediakan konektivitas keandalan untuk bisnis dan perusahaan di seluruh negeri.

Program IoT GSMA bekerja sama dengan semua operator, serta vendor lain dalam ekosistem, untuk mendukung dan membantu mempercepat pengiriman solusi IoT yang aman termasuk jaringan Low Power Wide Area (LPWA), seperti LTE-M dan narrowband IoT, yang membantu mengantarkan layanan baru yang inovatif di seluruh negeri. LTE-M dan NB-IoT akan memainkan peran kunci dalam pengembangan jaringan 5G dan IoT masif, yang akan memungkinkan kota pintar, otomatisasi industri dan aplikasi lain yang melibatkan sejumlah besar perangkat yang terhubung, kata GSMA.

Awal tahun ini, pihak berwenang Cina mengumumkan rencana untuk memperluas program demonstrasi negara untuk manufaktur pintar dengan menambahkan sekitar 100 proyek percontohan selama 2018. Menurut pers China, pemerintah China melakukan upaya tambahan untuk mengimplementasikan proyek manufaktur pintar di sektor termasuk bahan baku, peralatan , barang-barang konsumsi dan elektronik.

Program percontohan manufaktur cerdas awalnya dimulai pada tahun 2015 sebagai langkah untuk mempromosikan manufaktur cerdas. Pemerintah memilih lebih dari 60 proyek pada tahun 2016 dan 97 proyek pada tahun 2017.

Menurut rencana manufaktur cerdas untuk periode 2016-2020, China akan meningkatkan fondasi dan kemampuan pendukung basis manufaktur dan bekerja untuk mewujudkan digitalisasi bidang utama di sektor manufaktur tradisional pada tahun 2020. (Icha)

Membudayakan Teknologi Lewat Pendidikan

Telko.id – Berkarya!Indonesia, sebuah gerakan nasional dengan moto membudayakan teknologi, berharap dapat menampung dan mendorong ide dan karya anak bangsa serta menemukan solusi berkesinambungan atas persoalan IPTEK nasional.

Untuk itu, gerakan yang digawangi oleh Ilham Habibie ini fokus pada usahanya untuk mengubah pola pikir bangsa dari pola pikir konsumen semata menjadi pola pikir produsen. Berkarya!Indonesia meyakini bahwa berubah menjadi bangsa produsen adalah kunci utama untuk mengubah nasib bangsa kedepan.

“Teknologi mampu menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan daya saing serta memberikan manfaat bagi negara dan bangsa dan dapat digunakan untuk mengubah pola pikir bangsa. Hampir 60 persen dari Produk Domestik Bruto Indonesia dari konsumsi, terutama konsumsi barang impor, dan hal inilah yang perlu dibenahi,” jelas Ilham Habibie.

Hal ini sejalan dengan keinginan pemerintah untuk menggenjot pendidikan sumber daya manusia (SDM) lokal guna mendukung pengembangan Revolusi Industri 4.0 di dalam negeri. Kompetensi antar SDM lokal sangat dibutuhkan agar Indonesia tak hanya menjadi penonton dalam Revolusi Industri 4.0.

Terlebih, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Hanya saja, SDM lokal ini masih perlu didorong menggunakan pelatihan ilmu yang sesuai dengan ekonomi digital dalam Revolusi Industri 4.0.

Tapi membudayakan teknologi untuk mengubah pola pikir bangsa tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Perlu usaha berkesinambungan dan perlu dilakukan sedini mungkin. Dan salah satu caranya adalah dengan membudayakan teknologi lewat pendidikan.

“Berkarya!Indonesia menyakini, untuk membangun generasi muda yang kuat maka pendidikan mengenai ilmu pengetahuan, teknologi, rekayasa, seni, dan matematika perlu diberikan sedini mungkin pada generasi muda Indonesia,” ujar Ilham Habibie,  Chairman & Founder Berkarya!Indonesia.

Itu sebabnya, membudayakan teknologi lewat pendidikan ini tidak bisa dimulai dari sekolah menengah atas, harus lebih dini lagi. Bahkan bila perlu sudah diperkenalkan dari pre-school.

Jika dilakukan secara konvensional, maka akan sulit untuk mencapai target secara nasional yakni meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Perlu dikawinkan dengan pendidikan digital atau education technology. Misalnya seperti Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) dan online learning yang akan menjadi sebuah program strategis untuk dikembangkan. Walaupun pembelajaran secara face to face juga tetap dibutuhkan.

“Jika didukung dengan pendidikan berbasis digital atau education technology maka materi pembelajaran, khususnya terkait science, diharapkan dapat lebih mudah diserap. Karena pendidikan berbasis teknologi memungkinkan topik pembelajaran disesuaikan dengan karakter siswa,” kata Ilham menambahkan.

Ilham meyakini bahwa karakter para siswa – siswi Indonesia yang beragam perlu diperhitungkan dalam menentukan metode pembelajaran yang tepat sehingga tujuan untuk membangun generasi muda yang kuat juga tercapai. Selain itu, model pembelajaran dengan menggunakan alat bantu teknologi secara tidak langsung juga akan membudayakan teknologi itu sendiri.

Untuk itu, Berkarya!Indonesia menggandeng Extramarks – penyedia digital learning solution, untuk bersama-sama membudayakan teknologi lewat Pendidikan.

“Di Extramarks, kami membayangkan untuk menyebarluaskan pendidikan ke seluruh spektrum pembelajaran. Melalui solusi pembelajaran kami yang berdasarkan pedagogi Learn, Practice and Test yang dapat diterima secara global, kami membuat pembelajaran menjadi menarik, mudah, dan menyenangkan,” kata Mr. Atul Kulshrestha Founder, Chairman and Managing Director of Extramarks.

Selain itu, pendekatan yang dilakukan oleh Extramarks dalam memberikan solusinya sudah menyesuaikan dengan karakter para siswa yakni V.A.K atau visual, audio, dan kinesthetic. Dalam menggunakannya pun, aplikasi ini dapat diakses secara online maupun offline pada komputer maupun smartphone.

Konten yang digunakan juga sudah disesuaikan dengan kurikulum yang digunakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Dan, tentu saja, sudah menggunakan Bahasa Indonesia.

“Harapannya, para siswa bisa melalui proses belajar dengan senang karena konten yang digunakan sesuai dengan karakternya. Jadi diharapkan penyerapan terhadap konten juga lebih cepat dan pada akhirnya bisa meningkatkan nilai pada saat ujian,” ujar Fernando Uffie, Country Manager Extramarks Indonesia.

Apalagi, Extramarks dapat dimanfaatkan oleh guru, murid, sekolah maupun orang tua murid secara terintegrasi satu dengan yang lain. Dengan demikian, menggunakan education technology milik Extramarks ini semua stake holder bisa saling bekerjasama untuk membudayakan teknologi lewat pendidikan dan juga meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

 

Awas! Olympic Destroyer Datang Kembali Targetkan Entitas Biologi Dan Kimia

0

Telko.id – Para peneliti Kaspersky lab menemukan bahwa ancaman dari Olympic Destroyer masih aktif. Sebelumnya, ancaman ini pernah mengguncang pembukaan Olimpiade Musim Dingin  di Pyeongchang. Kini, para hackers nampaknya menargetkan ke Jerman, Perancis, Swiss, Belanda, Ukraina dan Rusia, dan berfokus pada organisasi yang terlibat dalam perlindungan terhadap ancaman kimia dan biologi.

Olympic Destroyer adalah ancaman canggih yang menyerang penyelenggara, pemasok dan mitra Olimpiade Musim Dingin 2018 di Pyeongchang, Korea Selatan dengan operasi sabotase siber menggunakan worm jaringan perusak. Banyaknya indikator berbeda mengenai asal serangan membuat kebingungan pada informasi keamanan industri Februari 2018.

Dari petunjuk yang ditemukan Kaspersky Lab, menduga  kelompok Lazarus dari Korea Utara sebagai aktor di belakang ancaman ini. Namun, pada bulan Maret, Kaspersky Lab menegaskan bahwa kampanye tersebut menampilkan pengalihan yang rumit, sehingga membuka kemungkinan Lazarus bukan pelakunya.

Kejahatan siber yang terjadi di perhelatan global saat ini menimbulkan kewaspadaan terutama pada acara-acara olahraga berskala internasional mendatang, seperti di Indonesia sendiri yang akan menjadi tuan rumah untuk Asian Games, Agustus 2018. Meningkatkan keamanan bagi para masyarakat yang merasakan euphoria adalah salah satu tindakan preventif terbaik yang dapat dilakukan.

“Dengan Cybercrime yang menargetkan peristiwa global seperti Olimpiade Musim Dingin, kita harus waspada, terutama pada acara olahraga mendatang yang lebih dekat , seperti Asian Games pada Agustus 2018 yang akan diselenggarakan di Indonesia. Meningkatkan cybersecurity selama pertandingan, harus menjadi salah satu tindakan pencegahan yang harus dipertimbangkan oleh penyelenggara,” kata Yeo Siang Tiong,  General Manager Kaspersky Lab Asia Tenggara.

Yeo menambahkan, “Olympic Destroyer yang menyerang Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang, bukan berarti hanya menargetkan peristiwa global. Meskipun demikian, saya yakin penyelenggara harus mempertimbangkan cybersafety dari para penggemarnya.

Para peneliti Kaspersky Lab kini menemukan operasi Olympic Destroyer kembali beraksi menggunakan metode infiltrasi dan  toolset yang pernah dipakai sebelumnya dengan Eropa kini sebagai targetnya. Ancaman tersebut menyebarkan malware melalui dokumen dengan metode spear-phishing yang mirip dengan dokumen-dokumen yang digunakan sebagai persiapan Olimpiade Musim Dingin.

Salah satu dokumen merujuk pada ‘Convergence Spiez’,  konferensi ancaman bio-kimia yang diadakan di Swiss dan diselenggarakan oleh Spiez Laboratory, sebuah organisasi yang memainkan peran kunci dalam penyidikan serangan Salisbury. Dokumen lain menargetkan entitas otoritas kontrol kesehatan dan veteriner di Ukraina. Beberapa dokumen spear-phising ditemukan dalam bahasa Rusia dan Jerman.

Dokumen perusak yang disebar dirancang untuk mencari akses dan menyusupi komputer yang rentan. Framework open-source dan cuma-cuma yang secara luas dikenal sebagai Powershell Empire, digunakan untuk tahap kedua serangan tersebut.

Para penyerang tampaknya menggunakan server web yang disusupi menghosting dan mengontrol malware. Server-server ini menggunakan Joomla, content management system (CMS) berbasis open-source yang populer. Para peneliti menemukan bahwa salah satu server hosting payload perusak menggunakan versi Joomla (v1.7.3) yang dirilis pada bulan November 2011, dan menunjukkan bahwa varian CMS yang sangat ketinggalan zaman sekalipun dapat digunakan oleh penyerang untuk meretas server.

Berdasarkan telemetri Kaspersky Lab dan dokumen yang diunggah ke layanan multi-scanner, Olympic Destroyer ini tampaknya memiliki ketertarikan untuk menargetkan ancamannya ke Jerman, Prancis, Swiss, Belanda, Ukraina dan Rusia.

“Kemunculannya, pada awal tahun ini, menunjukkan Olympic Destroyer menggunakan upaya penipuan canggih sehingga mengubah permainan selamanya dan memperlihatkan betapa mudahnya membuat kesalahan dengan hanya menggunakan fragmen dari gambar yang terlihat oleh para peneliti. Analisis dan pencegahan ancaman ini harus melalui kerja sama antara sektor swasta dan pemerintah lintas batas negara,” kata Kata Vitaly Kamluk, peneliti keamanan di tim GReAT Kaspersky Lab.

Vitaly menambahkan “Kami berharap bahwa dengan berbagi temuan publik ini, para pelaku keamanan siber akan lebih dapat mengenali dan mencegah serangan canggih pada tahap apa pun di masa depan.

Dalam serangan sebelumnya pada Olimpiade Musim Dingin, tahap awal adalah pengintaian yang terjadi beberapa bulan sebelum wabah worm merusak jaringan dan memodifikasi diri. Sangat mungkin bahwa Olympic Destroyer ini mempersiapkan serangan serupa dengan motif baru. Itulah sebabnya kami menyarankan entitas penelitian biologi dan kimia untuk tetap waspada dan melakukan audit keamanan pada kesempatan tertentu.

Produk Kaspersky Lab berhasil mendeteksi dan memblokir malware yang berkaitan dengan Olympic Destroyer. (Icha)

 

 

Gelar Kompetisi Mobile Games Selam 40 Hari, Telkomsel Raih Rekor MURI

Telko.id – Telkomsel mencatatkan rekor di Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai penyelenggara “Kompetisi Mobile Games Setiap Hari Berturut-turut Terlama 40 Hari”. Kompetisi ini diadakan di gelaran Jakarta Fair Kemayoran (JFK) dari tanggal 23 Mei hingga 1 Juli 2018. Telkomsel menerima anugrah pencatatan rekor MURI ini bersamaan dengan penutupan gelaran JFK 2018 dipanggung utama.

“Telkomsel selalu menghadirkan keseruan untuk para pecinta games online seperti Mobile Games Competition yang kami adakan 40 hari berturut-turut. Telkomsel juga sangat berterimakasih karena kegiatan ini telah tercatat dalam Rekor MURI sebagai penyelenggara Kompetisi Mobile Games terlama”, kata Kurnia Hadhi, General Manager Digital Product Area Expansion Jabotabek Jabar Telkomsel.

Kompetisi Mobile Games terlama ini telah diikuti oleh lebih dari 200 tim yang berasal dari berbagai komunitas dan para pengunjung di JFK 2018. Setiap harinya Telkomsel menghadirkan hadiah jutaan rupiah untuk para pemenang untuk berbagai kategori juara. Selain itu Telkomsel juga menghadirkan keseruan dengan memberikan hadiah “diamond” untuk para pemenang Fun Games di kompetisi ini.

Beberapa online games yang dilombakan adalah games yang sedang hits seperti Mobile Legends, Arena of Valor (AOV), Get Rich, Vain Glory dan Rules of Survival / PUBG Mobile. Ratusan tim turut meramaikan kompetisi ini dengan memperebutkan hadiah total hinga 100 juta rupiah.

Selama gelaran JFK 2018, penggunaan produk dan layanan digital Telkomsel oleh pengunjung mengalami kenaikan sebesar 30% dibandingkan tahun lalu. Rata-rata para pengunjung memanfaatkan produk dan layanan digital Telkomsel seperti TCash, Games Max, Video Max dan Music Max. Dengan kualitas jaringan terbaik, tentunya layanan Telkomsel sangat mendukung untuk menunjang gaya hidup digital seperti mobile games yang saat ini banyak dimainkan oleh anak muda.

“Telkomsel selalu hadir dalam mendukung tren generasi milenial, dimana segmen anak muda sangat cepat dalam mengadopsi perkembangan teknologi digital seperti online games. Apalagi sejak 2014 pemerintah Indonesia telah mengakui online games sebagai salah satu olahraga elektronik atau e-sport yang saat ini sedang hits sebagai gaya hidup digital generasi muda. Untuk itu secara konsisten Telkomsel akan terus mengakomodir dan memnghadirkan wadah yang sesuai agar pemanfaatan layanan gaya hidup digital tersebut menjadi lebih kreatif, positif, dan bermanfaat,” ungkap Hadhi.