spot_img
Latest Phone

Facebook Gelar Tiga Hari Festival bertajuk Nyasar ke Dimensi Facebook, Ini Targetnya

Telko.id – Facebook Indonesia siap meramaikan akhir pekan ini...

Garmin Manfaatkan Data Wearable, Pengendalian Diabetes Personal

Telko.id - Memperingati Hari Diabetes Sedunia, Garmin Indonesia menyoroti...

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...
Beranda blog Halaman 1283

Facebook Kurangi Jangkauan Konten Kampanye Anti-Vaksin

Telko.id, Jakarta – Facebook melakukan tindakan tegas terkait konten anti-vaksin di platform mereka. Minggu ini Facebook mengumumkan akan mengurangi jangkauan konten anti-vaksin di platform mereka.

Dilansir Telko.id dari Ubergizmo pada Senin (11/03/2019), mengurangi jangkauan konten maksudnya, konten tersebut tidak lagi diizinkan untuk dipromosikan melalui rekomendasi atau iklan dan juga akan dibuat kurang menonjol dalam hasil pencarian.

Selama ini media sosial seperti Facebook dan YouTube  menerima banyak kritik karena informasi anti-vaksin menyebar melalui platform mereka.

Facebook memang mengatakan bulan lalu bahwa pihaknya sedang mencari cara untuk mengatasi masalah tersebut.

Kabarnya selain mengurangi jangkauan, Facebook  juga sedang mencari cara untuk memberikan lebih banyak konteks kepada pengguna tentang vaksin dari organisasi ahli.

{Baca juga: Akun Rusia Sebar Hoaks Antivaksin via Twitter}

Wakil presiden manajemen kebijakan global Facebook, Monika Bickert menulis  bahwa pihaknya tidak akan lagi menerima iklan yang memiliki informasi palsu tentang vaksinasi, dan menghapus kategori penargetan seperti kontroversi vaksin dari alat iklan.

Pihak Facebook juga akan mengurangi peringkat grup dan halaman yang menyebarkan konten anti vaksin di News Feed dan hasil pencarian di platform. Upaya ini juga meluas ke Instagram, yang dimiliki oleh Facebook, karena konten seperti itu tidak akan lagi direkomendasikan di halaman jelajahi Instagram.

Sebelumnya fenomena kampanye anti-vaksin juga mewabah di laman Youtube. Akhirnya YouTube telah menghapus iklan dari video yang mempromosikan kampanye anti-vaksin. YouTube menyebut bahwa konten itu sebagai sesuatu yang berbahaya.

{Baca juga: YouTube Hapus Iklan Kampanye Anti-Vaksin}

YouTube mengonfirmasi hal itu kepada BuzzFeed News setelah menghubungi tujuh perusahaan. Tujuh perusahaan tersebut tidak sadar bahwa iklan mereka ditampilan di video anti-vaksin. YouTube melakukannya untuk membatasi teori konspirasi dan konten bermasalah lain di platform.

Contoh akun anti-vaksin yang kini tidak lagi mendapatkan uang dari iklan adalah LarryCook333. Demikian pula akun VAXXED TV dan kanal pengobatan alternatif iHealthTube. Secara keseluruhan, menurut The Verge, ketiga kanal itu memiliki total pengikut sebanyak 473 ribu orang. [NM/HBS]

Sumber: Ubergizmo

Dalam 2 Tahun, Bigo Live Blokir 200 Ribu Konten Negatif

Telko.id, Jakarta – Aplikasi live streaming, Bigo Live telah memberantas konten negatif di platform mereka. Aplikasi tersebut telah memblokir 200 ribu konten negatif sejak Januari 2017 lalu.

Informasi tersebut berdasarkan hasil pantauan dan pengawasan Subdit Pengendalian Konten Internet Ditjen Aptika ke kantor perwakilan Bigo Live Indonesia pada Rabu (06/03) lalu. Dari hasil pantauan, ditemukan bahwa Bigo telah melakukan pemblokiran sejak Januari 2017 hingga Februari 2019.

“Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terus melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap kinerja platform media sosial yang beroperasi di Indonesia, termasuk platform video streaming Bigo Live,” ucap Plt. Kabiro Humas Kominfo, Ferdinandus Setu dalam keterangan resmi yang diterima tim Telko.id, Senin (11/03/2019).

{Baca juga: Kominfo Kepincut Teknologi Penyaring Konten Negatif Bigo}

Menurutnya, jenis konten yang diblokir antara lain konten streaming yang menampilkan pakaian tidak senonoh, tarian tidak senonoh, serta pembicaraan yang tidak senonoh. Pemblokiran dilakukan berdasarkan temuan tim monitoring dan laporan dari pengguna Bigo Live.

Berdasarkan pantauan pihak Kominfo, pemblokiran konten negatif pada platform Bigo Live diklasifikasikan menjadi dua, yakni pemblokiran device atau banned permanent dan pemblokiran berjangka waktu atau non device.

“Kominfo mengapresiasi setiap langkah positif yang dilakukan oleh platform media sosial yang beroperasi di Indonesia, termasuk langkah Bigo memblokir 200 ribu konten negatif pada platformnya,” tambah Ferdinandus.

{Baca juga: Bigo Live Gandeng UC Browser Luncurkan Fitur Baru “Kuis Kaget Uang Kaget”}

Sebelumnya, pada 14 Januari 2019 pihak Dirjen Aplikasi informatika Kominfo bersama Pimpinan Bigo Live Indonesia telah melakukan penandatangan MoU tentang penanganan konten pornografi secara bersama-sama menggunakan sistem Artificial Intelegence (AI).

Untuk diketahui, Bigo Live adalah perusahaan internet asal Singapura yg mulai beroperasi di Indonesia sejak 2016 akhir. Pada Desember 2016 Kemkominfo pernah melakukan pemutusan akses Bigo Live dari Indonesia namun setelah Bigo memperbaiki SOP dan mekanisme streaming, blokir dibuka kembali pada 13 Januari 2017. Saat ini terdapat sekitar 20 juta warga Indonesia tercatat sebagai pengguna Bigo Live. (NM/FHP)

5 Medsos Ini Pernah Hits di Masanya, Anak Tua Gak Bakal Lupa!

Telko.id, Jakarta – Kembali ke awal-awal tahun 2000an, tepatnya ketika media sosial (medsos) pertama kali diperkenalkan. Saat itu sebagian dari kita mungkin tak pernah menduga jika perkembangannya akan sedemikian pesat.

Kita telah menjadikan media sosial sebagai bagian integral dari kehidupan. Bukan saja untuk terhubung dengan teman dan keluarga, kita juga menjadikan media sosial sebagai acuan untuk mengikuti acara terkini, dan mungkin, yang paling penting, untuk menghibur diri sendiri.

Apapun itu, yang pasti media sosial terus bertumbuh. Dan sementara beberapa nama seperti Facebook, Instagram, dan Twitter masih bersinar hingga saat ini, bertahun-tahun ke belakang, tak sedikit pula jejaring sosial yang sempat berkibar, sebelum akhirnya tutup usia seiring perkembangan zaman.

{Baca juga: 8 Jenis Orang yang Harus Kita Unfollow di Media Sosial, Biar Bahagia!}

Nah, beberapa nama berikut adalah contohnya, yang sempat berjaya pada eranya, namun akhirnya tergilas oleh kedatangan pesaingnya. Apakah sebagian dari Anda pernah mengenalnya?

Friendster

Mereka yang besar di awal tahun 2000-an mungkin tak asing lagi dengan nama Friendster. Pendahulu MySpace dan Facebook ini didirikan sebagai situs jejaring sosial standar pada tahun 2002 (dan berganti nama menjadi platform game pada tahun 2011). Friendster adalah salah satu situs pertama yang memungkinkan pengguna untuk berbagi foto dan video online, serta berita dan info acara.

Selama masa jayanya, seperti dilaporkan imaginativegroup, Friendster memiliki lebih dari 150 juta pengguna! Kehancurannya pada tahun 2015 bisa jadi disebabkan oleh banyak hal. Entah desain ulang yang kurang oke, waktu pemuatan yang semakin lambat, ataupun meningkatnya persaingan dari MySpace dan Facebook.

MySpace

Dibuat pada tahun 2003, MySpace adalah platform modern yang ditujukan untuk pengguna yang lebih muda. Setidaknya pada masanya. Situs ini memiliki kemampuan jejaring ala Friendster namun dengan bonus tambahan membiarkan orang terhubung dengan artis musik terbaru.

{Baca juga: Ini Durasi Ideal Penggunaan Media Sosial Menurut Ilmuwan}

Sepintas, terdengar mengasyikkan. Namun nyatanya nasibnya tidaklah lebih baik dari Friendster. MySpace tewas lantaran diduga tidak mampu beradaptasi dengan preferensi pengguna yang terus berkembang.

Yahoo!Messenger

Siapa yang tak mengenal Yahoo! Pada masa jayanya, hampir semua pengguna internet tak bisa melepaskan diri darinya. Cari berita, ke Yahoo! Terhubung dengan teman, ke Yahoo! Yah, sampai Google mengambil alih kedudukan.

Kini hampir tak banyak lagi orang yang menggunakan layanan email dari Yahoo! Pun demikian chatting melalui layanan Yahoo! Messenger. Orang-orang beralih ke Gmail, membuat layanan inipun akhirnya ditutup pada 2016.

Google +

Di awal-awal kemunculannya, Google + cukup banyak digandrundi. Apalagi ini juga dirancang untuk menjadi semacam perpaduan antara Facebook dan LinkedIn.

Namun demikian, perpaduan profesional dan santai sepertinya tidak terlalu dibutuhkan oleh pengguna. Mereka yang ingin berinteraksi dengan teman bisa langsung pergi ke Facebook, sementara yang lebih berorientasi pada pekerjaan bisa pergi ke LinkedIn. Pada akhirnya, Google + tak lagi dibutuhkan. Tahun 2019 ini, Google direncanakan akan menutupnya.

miRC

mIRC merupakan perangkat lunak berbayar untuk Internet Relay Chat atau percakapan daring yang beroperasi di sistem operasi Windows. Diciptakan tahun 1995 oleh Khaled Mardam-Bey, aplikasi ini adalah layanan chatting yang cukup populer pada masanya.

Dalam kategori chatting, miRC bahkan memiliki pengguna terbanyak setelah diunduh hingga 9.129.578 kali. Nielsen-Net pun memasukan mIRC ke dalam daftar “10 aplikasi internet terbaik” tahun 2003.

Dengan tersedianya skrip, para pengguna bisa mengatur cara bekerja mIRC sebebas-bebasnya. Huruf ‘m’ dalam mIRC sendiri belum diketahui pasti, tetapi dalam FAQ (pertanyaan yang sering ditanyakan) dalam forum mIRC, pihak mIRC mengatakan ‘m’ adalah singkatan dari “Moo”. Nah lho….

 

Platform Video Streaming ini Pun Sudah Blokir 200 Ribu Konten Negatif

0

Telko.id – Mati satu tumbuh seribu, itu memang terjadi pada bermunculannya konten negative. Tapi tanpa lelah, Bigo Live secara terus menerus melakukan pemantauan. Bahkan sejak Januari 2017 sampai dengan Februari 2019 sudah ada 200 ribu konten negative yang diblokir.

Data ini diperoleh merupakan hasil pantauan dan pengawasan Subdit Pengendalian Konten Internet Ditjen Aptika ke kantor perwakilan Bigo Live Indonesia pada Rabu (6/3). Ini merupakan bentuk pengawasan dan pemantauan terhadap kinerja platform media sosial yang beroperasi di Indonesia oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, termasuk juga pada platform video streaming Bigo Live.

Menurut Ferdinandus Setu, Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo, dalam pernyataan tertulisnya, jenis konten yang diblokir antara lain konten streaming yg menampilkan pakaian tidak senonoh, tarian tidak senonoh, serta pembicaraan yang tidak senonoh.

Pemblokiran ini juga dilakukan berdasarkan temuan tim monitoring dan laporan dari pengguna Bigo Live.

Berdasarkan pantauan dan pengawasan Subdit Pengendalian Konten Internet Ditjen Aptika, pemblokiran konten negatif pada platform Bigo Live diklasifikasikan menjadi dua yakni pemblokiran device (banned permanent) dan non device (pemblokiran berjangka waktu).

Kementerian Kominfo RI mengapresiasi setiap langkah positif yang dilakukan oleh platform media sosial yang beroperasi di Indonesia, termasuk langkah Bigo memblokir 200 ribu konten negatif pada platformnya.

Sebelumnya, pada 14 Januari 2019, Dirjen Aplikasi informatika bersama Pimpinan Bigo Live Indonesia telah melakukan penandatangan MoU tentang penanganan konten pornografi secara bersama-sama menggunakan sistem Artificial Intelegence (AI).

Untuk diketahui, Bigo Live adalah perusahaan internet asal Singapura yg mulai beroperasi di Indonesia sejak 2016 akhir. Pada Desember 2016 Kemkominfo pernah melakukan pemutusan akses Bigo Live dari Indonesia namun setelah Bigo memperbaiki SOP dan mekanisme streaming, blokir dibuka kembali pada 13 Januari 2017. Saat ini terdapat sekitar 20 juta warga Indonesia tercatat sebagai pengguna Bigo Live. (Icha)

 

Microsoft Kasih Banyak Fitur untuk Skype, Apa Saja?

Telko.id, JakartaSkype Windows 10 diberikan beragam fitur baru oleh Microsoft. Layanan tersebut kini memiliki fitur yang memungkinkan pengguna untuk melakukan panggilan video HD langsung di browser Google Chrome dan Microsoft Edge.

Dilansir dari Slashgear, Senin (11/03/2019), selain di Windows 10, pengguna juga mendapatkan fitur terbaru tersebut pada Skype untuk Mac OS X 10.12 atau yang lebih tinggi.

Panggilan video HD tersebut terdapat pada mode video one-on-one serta grup. Selain fitur tadi, Skype juga memiliki fitur call recording yang memungkinkan pengguna merekam kegiatan video call dan panggilan penting mereka.

{Baca juga: Awas! Malware Ini Disebar via Messenger dan Skype}

Microsoft juga menghadirkan sejumlah fitur yang terdapat pada versi aplikasi pada Skype versi website. Fitur tersebut seperti panel notifikasi, mention dalam percakapan grup, reaksi pesan dari pengguna lain, sampai peringatan saat pesan pengguna dikutip oleh pengguna lainnya.

Update ini pun menghadirkan fitur Chat Media Gallery. Fitur ini mampu memudahkan pengguna untuk mencari foto, link dan data-data lainnya yang dibagikan dalam percakapan sebelumnya.

Fitur terakhir pada update untuk Skype Windows 10 adalah, memudahkan pengguna menemukan pesan dalam percakapan saat ini. Penemuan pesan bisa dicapai dengan mengetikkan kata kunci di search box.

{Baca juga: Awas! Jangan Asal Download Gambar PNG di Android}

Sebelumnya, para peneliti keamanan dari Avast telah menemukan malware baru bernama Rietspoof. Malware Rietspoof diketahui telah disebarkan melalui dua aplikasi media sosial populer, seperti Facebook Messenger dan Skype.

Malware Rietspoof pertama kali ditemukan pada Agustus 2018, namun diacuhkan. Belakangan, malwareitu kembali menarik perhatian karena aktif menyebarkan diri dalam satu bulan terakhir.

Tujuan utama malware tersebut adalah untuk menginfeksi perangkat korban, kemudian berubah menjadi persistent malware, dan mengunduh berbagai malware lainnya ke perangkat kotban. Malware ini diperintah melalui server utama dari sang hacker. (BA/FHP)

Kacau! Robot Telemedis “Berani” Vonis Pasien di Depan Keluarga

Telko.id, Jakarta – Prediksi yang menyatakan bahwa profesi manusia akan sepenuhnya diambil alih oleh robot sepertinya tidak akan terjadi. Sebab, ada beberapa bidang yang dilakukan oleh manusia dan tidak bisa digantikan oleh robot, salah satunya adalah telemedis untuk memberikan vonis pasien.

Telemedis memungkinkan dokter dan pasien berkomunikasi tanpa harus tatap muka secara langsung. Caranya, bisa mengandalkan video call maupun teknologi lain untuk memandu pasien melakukan tindakan medis atau konsultasi.

Dilansir New York Times, keluarga seorang pasien bernama Ernest Quintana (78) marah besar kepada Kaiser Permanente Medical Center, Fremont, California, Amerika Serikat. Gara-garanya, dokter menggunakan robot telemedis untuk menggantikannya.

{Baca juga: Hati-hati! Ada Video Bunuh Diri di YouTube Kids}

Pada suatu hari, Quintana mendapat kunjungan dari sebuah robot dengan layar yang menampilkan video sang dokter di lokasi lain. Lewat layar monitor, dokter menyampaikan bahwa Quintana divonis tidak bisa selamat dari penyakitnya.

Seperti dikutip Telko.id, Senin (11/03/2019), Quintana divonis tidak bisa bertahan hidup lama mengingat punya penyakit paru-paru kronis. Sang anak, Catherine Quintana menyatakan sangat marah atas cara yang dilakukan oleh sang dokter.

“Seharusnya dokter datang dan berada di samping ranjang pasien,” ungkap Catherine penuh emosi. “Saya takut dan cemas dengan reaksi Chaterine. Saya bisa melihat kekecewaannya, juga kakek,” timpal Annalisia Wilharm, cucu Quintana.

{Baca juga: Awas! Banyak Video Operasi Plastik ‘Abal-abal’ di YouTube}

Ia menambahkan, selama ini Quintana sudah mengalami penurunan kemampuan pendengaran. Dengan kata lain, Catherine harus menyampaikan ulang vonis dokter ke telinga Quintana karena suara dari layar di robot kurang bisa terdengar.

Pihak rumah sakit mengaku sudah berkomunikasi dengan keluarga Quintana. Perwakilan Kaiser Permanente Medical Center, Gaskill Hames, menyatakan bahwa teknologi itu digunakan untuk membantu rumah sakit melayani pasien. (SN/FHP)

BKPM Inisiasi ‘Kopdar’ Startup Dengan Angel Investor

Telko.id – Untuk mewujudkan visi menjadikan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi digital terbesar di ASEAN pada tahun 2020, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia menyelenggarakan Regional Investment Forum (RIF) sebagai ajang promosi investasi tahunan pada 11 Maret 2019. Ajang ini diharapkan menjadi meeting point bagi para investor, pelaku bisnis startup, pemerintah daerah dan stakeholders terkait lainnya, sehingga perkembangan industri ini memiliki dampak yang maksimal bagi investasi Indonesia.

Tahun ini, tema RIF yang diusung adalah “Indonesia’s Digital Drive: Utilizing Digital Technology in Developing Regional and Tourism Investment Opportunities”. Tema ini sesuai dengan perkembangan industri digital yang cukup signifikan beberapa tahun terakhir.

Hingga Februari 2019, jumlah startup di Indonesia mencapai 2.070 startup dengan pertumbuhan tertinggi di tiga sektor yaitu ­on-demand services, financial technology (fintech) dan e-commerce.  Tingginya angka pertumbuhan startup ini mendorong BKPM untuk mengubah konsep RIF tahun ini menjadi berbeda, yaitu mengundang para perusahaan rintisan (startup). Setidaknya, ada 250 startup yang hadir dalam perhelatan ini.

“Perkembangan industri startup yang cukup cepat ini harus segera direspon oleh pemerintah, terutama BKPM sebagai lembaga yang melaksanakan fungsi pelayanan dan pelaksanaan penanaman modal,” ungkap Thomas Trikasih Lembong, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal.

Jika melihat dari dari APJII, pengguna internet di Indonesia mencapai 143 juta atau 54% dari total populasi dengan jumlah pemilik smartphone dan mobile internet mencapai 90 juta (statista).

Riset Google dan Temasek juga menyebutkan market size ekonomi digital Indonesia juga mencapai USD 27 miliar dan berpotensi menjadi USD 100 miliar pada tahun 2025. Dari aliran investasi asing per tahun di level USD 20-25 miliar, diperkirakan 10% disumbang dari sektor ekonomi digital.

“Tujuan pelaksanaan kegiatan RIF adalah untuk mempromosikan peluang investasi Indonesia khususnya bidang ekonomi digital dan pariwisata. Jadi kami fokus membuka jalur komunikasi antara pemerintah daerah, calon investor, dan startup di bidang tersebut. Harapannya, investasi di bidang ekonomi digital dan pariwisata juga bisa naik secara signifikan,” ungkap Farah Ratnadewi Indriani, Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal.

BKPM juga mengundang beberapa pembicara dalam event ini, di antaranya Menteri Komunikasi dan Informatika, Staf Khusus Bidang Teknologi Informasi Pariwisata Kementerian Pariwisata, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Wakil Gubernur Jawa Timur, serta Vice President Media and Digital Telkom.

Di samping itu, hadir sebagai narasumber dari pelaku bisnis dan investor antara lain Co-Founder Nalagenetics, Founding Partner of Kejora Ventures, serta Founder Sale Stock (Sorabel). Dalam sesi digital startup pitching, BKPM menghadirkan panelist yang terdiri dari NextICorn, Kejora Ventures, MDI Ventures, dan East Ventures. (Icha)

Waduh, Capres Ini akan Bubarkan Google, Apple dkk

Telko.id, JakartaElizabeth Warren, bakal calon Presiden Amerika Serikat (AS) kembali menebar ancaman. Tak hanya Google, Amazon, dan Facebook yang ingin ia bubarkan, tetapi juga Apple. Capres AS ini akan menuntaskan janjinya itu jika terpilih pada pemilu pada 2020 mendatang.

Dilansir Business Insider, apabila terpilih sebagai Presiden AS, ia menyatakan akan menerapkan aturan khusus untuk perusahaan dengan pemasukan tahunan secara global lebih dari USD 25 miliar atau Rp 357,4 triliun. Ia pun menegaskan, Apple masuk dalam kriteria perusahaan yang ia sebut itu.

Seperti dikutip Telko.id, Senin (11/03/2019), Warren menyebut bahwa bisnis Apple memiliki “gaya bisnis” serupa dengan Amazon, Facebook, dan Google yang ingin menguasai pasar. Sama seperti Google, Apple punya App Store dan mendistribusikan aplikasi bikinan sendiri.

{Baca juga: Gara-gara Trump, Akun Twitter Tim Cook Pun Berganti Nama}

“Apple tak bisa menjalankan platform serta toko aplikasi secara bersamaan,” tegas Warren, yang tercatat sebagai senator.

Ia melanjutkan, Apple selama ini juga menyedot informasi tentang setiap pembeli dan setiap penjual sebelum memutuskan untuk menjual produk ke pasar.

Sebelumnya, politikus Partai Demokrat itu pernah mengatakan bahwa Apple harus membayar pajak lebih banyak. Pernyataan tersebut dikeluarkan setelah Uni Eropa memerintahkan Apple membayar kembali pajak sebesar USD 14 juta pasca pembayaran tarif satu persen atau lebih rendah.

{Baca juga: Partai Demokrat Larang Capres Pakai Ponsel Huawei}

Sekadar informasi, baru-baru ini Warren juga berjanji akan membubarkan perusahaan teknologi besar seperti Facebook, Google, dan Amazon jika terpilih sebagai Presiden AS. Menurutnya, perusahaan teknologi besar punya kontrol terlalu besar terhadap hidup orang AS.

Selain itu, ia menyampaikan akan membuat aturan khusus untuk perusahaan dengan pemasukan tahunan secara global lebih dari USD 25 miliar. Bahkan, ia tak segan melakukan peninjauan ulang terhadap peraturan yang berlaku di Silicon Valley, markas para perusahaan besar. (SN/FHP)

Transfer uang ke Akun Apple ID Ada Bonus 10%

Telko.id, Jakarta – Apple memberikan penawaran menarik bagi penggunanya. Mulai tanggal 10 hingga 14 Maret 2019, pengguna yang transfer uang ke akun Apple ID akan mendapatkan tambahan bonus 10%.

Dilansir Telko.id dari The Verge pada Senin (11/03/2019) seperti diketahui pengguna Apple memang bisa menambahkan uang di akun mereka.

Caranya Anda harus masuk ke menu pengaturan, kemudian pilih menu iTunes & App Store. Dari sana, Anda mengklik, Apple ID Anda dan kemudian pilih View Apple ID.

Selanjutnya, Anda dapat mengklik Add Founds ke Apple ID dan akan ada pengumuman terkait skema bonus dan menunjukkan kepada Anda jumlah saldo yang dimiliki. Jika Anda menambahkan $ 10 maka akan ada bonus sekitar $ 1.

Kemudian ketika Anda menambahkan $ 100, ada bonus tambahan $ 10. Tambahan bonus tersebut mengikuti kalipatan dengan batas maksimal $ 200.

{Baca juga: Apple Buka 1.200 Lowongan Pekerjaan di Markas Qualcomm}

Fitur ini juga tersedia untuk pengguna iTunes di desktop. Pengguna harus masuk ke Akun, lalu ke View My Account. Ada bagian di halaman itu yang disebut Apple ID Account di mana Anda memiliki opsi untuk menambah dana.

Mengeklik salah satu opsi akan secara otomatis menambahkan uang ke akun Anda tanpa konfirmasi, sedangkan di ponsel Anda, Anda memiliki langkah tambahan untuk menyentuh Touch ID atau memasukkan kata sandi.

Sayangnya bonus ini hanya dapat dilakukan pada 1 kali transfer. Setelah Anda menambahkan dana ke akun Anda, Anda masih dapat menambahkan uang ke akun Anda, tetapi bonus tidak akan berlaku pada pembayaran berikutnya.

Bonusnya adalah uang gratis, dan jika Anda berencana untuk membeli album atau yang lain dari iTunes, mungkin ada baiknya Anda menambah saldo sebelum berbelanja.

{Baca juga: Apple Tetap Layani Servis “iPhone KW”}

Tahun ini Apple memang memberikan beberapa pelayanan baru bagi pengguna. Misalnya Apple masih melayani servis iPhone yang sudah mengalami penggantian baterai dari pihak ketiga atau non-Apple di Apple Store maupun Apple Authorized Service.

Padahal sebelumnya, Apple tidak melayani perbaikan iPhone KW atau iPhone dengan komponen dari pihak ketiga. [NM/HBS]

Sumber: The Verge

Hasil Bidikan Kamera 48MP Oppo F11 Pro

Telko.id, Jakarta – Salah satu keunggulan yang ditawarkan Oppo F11 Pro adalah kamera 48MP sebagai lensa utamanya dengan aperture f/1.79. Oppo mengklaim, kamera utama pada smartphone menengah terbarunya yang akan diperkenalkan di Indonesia tersebut mampu menangkap foto secara detail, apalagi dalam keadaan pencahayaan yang kurang atau low-light.

Perlu diketahui, berdasarkan teaser yang diunggah oleh akun Instagram Oppo Indonesia, smartphone ini akan diperkenalkan pada 13 Maret mendatang.

Meski belum diperkenalkan, namun tim Telko.id telah mencoba langsung kemampuan Oppo F11 Pro, khususnya sektor kamera utama dengan resolusi 48MP.

{Baca juga: Berkualitas! Ini Hasil Foto Smartphone Oppo dengan 10x Lossless Zoom}

Kami menangkap beberapa objek foto di lingkungan outdoor pada waktu sudah menunjukkan sekitar pukul 17.00 WIB. Selain itu, kami juga menggunakan pengaturan otomatis saat mengambil foto. Berikut beberapa foto menggunakan kamera 48MP Oppo F11 Pro:

Secara kualitas foto, kami menyukai foto dari kamera 48MP Oppo F11 Pro. Alasannya, kamera tersebut mampu menghasilkan foto dengan komposisi warna yang bagus dan kualitas detail yang menakjubkan. Apabila foto diperbesar beberapa kali, detail dan komposisi warnanya masih terlihat, dan tetap dapat dinikmati dengan baik oleh mata.

Oppo F11 Pro sendiri merupakan salah satu cara dari brand asal China tersebut untuk memperkenalkan “identitas baru”. Mereka di tahun ini akan meninggalkan jargon “Selfie Expert”, dan lebih berfokus pada kemampuan foto portrait sampai menjadi expert seperti saat mereka fokus di ranah selfie.

{Baca juga: Ini Tampang Oppo F11 Pro yang Premium dan Berbeda}

Akan tetapi, hal itu tidak membuat Oppo menurunkan atau tidak mengembangkan kualitas kamera depan pada Oppo F11 Pro. Mereka menyematkan kamera depan beresolusi 16MP aperture f/2.0 yang mampu menangkan foto selfie dengan baik. Berikut beberapa foto selfie yang kami ambil:

Oppo F11 Pro sendiri mengusung layar berukuran 6,53 inci dengan teknologi Panoramic Screen. Selain kamera, smartphone ini dibekali sejumlah teknologi baru di dalamnya, salah satunya adalah teknologi VOOC Flash Charge 3.0 yang diklai 20 menit lebih cepat pengisian baterainya daripada VOOC Flash Charge. (FHP)