spot_img
Latest Phone

Elon Musk Gugat Apple dan OpenAI Soal Integrasi ChatGPT di iPhone

Telko.id - Elon Musk melalui perusahaan xAI dan xAI...

iPhone Lipat Apple Akan Gunakan Touch ID, Bukan Face ID

Telko.id - Apple dikabarkan akan menggunakan teknologi Touch ID,...

Apple Gagal Wujudkan iPhone Lipat Tanpa Lipatan, Rilis 2026?

Telko.id - Apple dikabarkan gagal mewujudkan iPhone lipat dengan...

Google Pixel Watch 4, Dukung Koneksi Satelit dan Baterai Lebih Besar

Telko.id - Google secara resmi meluncurkan Pixel Watch 4...

Garmin Index Sleep Monitor Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin secara resmi meluncurkan Index Sleep Monitor,...
Beranda blog Halaman 1277

Dunia Games Gelar Liga eSport Terbesar Di Indonesia

Telko.id – eSport di Indonesia semakin berkembanga. Dan operator yang sangat agresif ikut mengembangkan adalah Telkomsel. Bukan hanya Indonesia Games Championship yang digelar setiap tahun, operator melalui Dunia Games ini pun menggelar Liga eSport sebagai rangkaian kompetisi.

Liga eSport yang diadakan Dunia Games tahun ini dapat diikuti oleh seluruh gamer di Indonesia yang terbagi menjadi tiga liga yaitu Dunia Games League, Dunia Games Campus League, dan Dunia Games Pro League. Total hadiah yang disediakan Rp 3 Milyar dan bagi para pemenang berkesempatan untuk bertanding di IGC 2019.

“Layanan game online akan memerlukan standar jaringan yang sangat bagus dengan kecepatan tinggi dan latensi yang rendah. Untuk itu kami selalu meningkatkan kualitas jaringan broadband 4G LTE untuk memastikan stabilitas layanan data sehingga para gamers dapat menikmati game online dengan nyaman. Hingga saat ini lebih dari 60 juta pengguna Telkomsel dari 90 juta pemain telah aktif yang bermain mobile games secara online di Indonesia,” ujar Crispin P Tristram, Head of Digital Lifestyle Telkomsel dalam peluncuran Liga eSport, di Jakarta (17/10).

Foto: Hendra Wiradi/Telset

Games yang dipertandingkan pada liga eSport ini antara lain adalah Mobile Legends Bang Bang untuk Dunia Games League, Free Fire untuk Dunia Games Campus League dan Dunia Games Pro League. Pendaftaran Dunia Games League sudah dapat diaksessecara online melalui https://dgl.duniagames.co.id/.

Dunia Games League secara serentak diadakan di 141 kota dan 13 tim terbaik akan dipertandingkan di tingkat nasional untuk memperebutkan gelar juara pada grand final yang akan berlangsung pada Maret 2019 di Dunia Games Esports Stadium, Jakarta. Registrasi Dunia Games League dimulai pada awal Oktober 2018 dan mulai berkompetisi pada akhir Oktober 2018.

Sedangkan Dunia Games Campus League akan berlangsung di 13 kampus se-Indonesia dan 12 tim terbaik menuju grand final yang akan dipertandingkan bersamaan dengan grand final Dunia Games League. Registrasi Dunia Games Campus League akan dibuka pada akhir November 2018 dan Dunia Games Pro League dibuka pada awal Januari 2019.

“Liga eSport Dunia Games akan diikuti lebih dari 45.000 peserta terbagi lebih dari 6.000tim. Selama liga ini berlangsung kami menargetkan 60 juta online viewers dari lebih 24.000 pertandingan dan 2.500 jam produksi tayangan, akan menjadikan ajang ini sebagai turnamen eSport terbesar yang diadakan di Indonesia tahun ini. Melalui Liga ini, di samping berkompetisi kami ingin para gamers di Indonesia saling berinteraksi dan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka tentang eSport,” ujar Crispin.

Di jaringan Telkomsel, pemain games cukup banyak. Setidaknya, tercatat di Dunia Games ada 60 juta pelanggan setiap bulan yang aktif bermain. Rata-rata pemain akan mengkonsumsi layanan data 200 – 300 MB. Jika untuk setiap jam itu menghabiskan 30MB maka setiap bulannya pare gamers itu bermain rata-rata 7 jam setiap bulan. Tapi, ada yang juga yang sangat addict maka konsumsi data akan lebih dari itu.

Telkomsel sendiri, mengaku bahwa pendapatan dari games ini cukup tinggi. Apalagi, jika ada kompetisi. “Setidaknya, setiap kompetisi itu ada sekitar 60 ribu pertandingan. Setiap games akan menghabiskan 50-100MB per pertandingan, itu diluar dari latihan,” ujar Auliya Ilman Fadli, GM Games and Apps Telkomsel menjelaskan.

Itu sebabnya, Telkomsel cukup serius menggarap eSport iniBahkan, Telkomsel pun sudah membuat game sendiri yakni Shell Fire. Namun, games ini masih belum digunakan karena ada persyaratan sebuah games untuk bisa dijadikan kompetisi, minimal 200 ribu/hari yang main. Sedangkan Shell Fire baru dimainkan 40 ribu/hari. Jadi, ditargetkan pada tahun depan, game ini akan digunakan dalam kompetisi. (Icha)

Semakin Seru Nonton Drama Korea via Smartfren

0

Telko.id – Peminat drama Korea di Indonesia memang cukup banyak. Tidak melihat umur bahkan. Tua muda, senang nonton konten ini. Padahal, jarang stasiun TV menayang kan nya. Jadi, menikmatinya harus lewat video on deman. Itu sebabnya, jaringan yang stabil dibutuhkan agar nonton nya pun semakin asyik.

Smartfren sebagai operator pun menyadari hal ini. Pasalnya, pelanggan Smartfren yang mengakses layanan VIU sangat tinggi. Berdasarkan data aplikasi streaming yang paling banyak diakses pelanggan, 40% mengakses layanan streaming dari VIU, dimana 33% diantaranya berlangganan konten berbayar VIU.

Itu sebabnya, Smartfren bersama Viu menghadirkan promo bebas streaming selama 30 hari tanpa syarat. Yang diunggulkan oleh operator ini adalah streaming drama Korea favorit tanpa lag lewat jaringan 4G LTE Smartfren.

“Memanjakan para pengguna kami bersama VIU sepakat untuk membebaskan pengguna mengakses layanan VIU Premium sepuasnya tanpa harus berlangganan ataupun syarat apapun selama 30 hari. Tentunya dengan hadirnya promo ini dilengkapi dengan kehandalan jaringan 4G LTE Smartfren, pelanggan Smartfren dapat menonton film Korea favoritnya dengan nyaman tanpa lag dan tanpa kuatir”. Ujar Debashis Roy, Head of Digital Services Smartfren.

Untuk mendapatkan promo ini, pelanggan Smartfren cukup mendownload aplikasi Viu jika belum ada. Masuk dan tunggu notifikasi promo tersebut dari Smartfren, klik “OK” dan pelanggan langsung dapat menikmati serial ataupun film Korea favoritnya gratis selama 30 hari, menggunakan jaringan 4G LTE Smartfren.

Hadirnya program ini juga sejalan dengan komitmen Smartfren untuk terus memberikan dan memenuhi layanan komunikasi setiap pelangannya. Promo ini berlaku untuk semua pelanggan Smartfren baik pelanggan pra-bayar ataupun pasca-bayar. (Icha)

 

Ternyata Peminat Cryptocurrency Untuk Investasi Di Indonesia Tinggi

Telko.id – Cryptocurrency atau yang lebih umum dikenal dengan nama Bitcoin semakin populer di Indonesia beberapa tahun belakangan ini. Baru- baru ini salah satu lembaga riset terkemuka dunia TNS merilis data yang dikeluarkan untuk Luno bahwa 63% penduduk Indonesia sudah mengetahui apa itu cryptocurrency.

Popularitas cryptocurrency di Indonesia tersebut mengalahkan Malaysia, Perancis, Italia, dan Romania. International Decentralized Association of Cryptocurrency and Blockchain (IDACB) bahkan menurut laporannya menyebutkan bahwa Jakarta merupakan salah satu dari 10 crypto-capital tertinggi di dunia.

Dari responden Indonesia yang mengenal cryptocurrency, sebanyak 69% berasal dari kalangan dewasa muda berusia 25 hingga 34 tahun, 62% dari usia 35-44 tahun, dan 58% dari kelompok usia yang lebih muda (18-24 tahun). Cryptocurrency ini paling dikenal dari kalangan masyarakat dengan kelas sosial menengah ke atas (71%). Sebanyak 64% dari kelas menengah tidak awam dengan cryptocurrency, bahkan lebih dari separuh (51%) kelas menengah ke bawah di Indonesia juga mengenal cryptocurrency.

Di Indonesia, cryptocurrency sudah ditetapkan sebagai subjek komoditi yang dapat diperdagangkan di bursa perdagangan berjangka oleh Kementerian Perdagangan melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Sejak awal 2017, Bitcoin yang merupakan salah satu jenis cryptocurrency mengalami peningkatan nilai lebih dari 500% yang menjadikannya salah satu aset dengan performa terbaik.

Hampir separuh dari orang-orang yang mengenal cryptocurrency di Indonesia menganggap Bitcoin, Ethereum, dan cryptocurrency lainnya sebagai produk investasi yang aman. Sebanyak 40% responden yang mengenal aset kripto sudah memiliki setidaknya salah satu jenis aset ini, di mana 84% di antaranya menggunakannya untuk investasi. Jika dibandingkan dengan data dari lembaga riset pemasaran Inside ID, angka kepemilikan cryptocurrency mengalahkan kepemilikan instrumen investasi lain, yaitu properti (30%), reksadana (22%), dan saham (17%).

Jenis cryptocurrency yang paling banyak dimiliki orang Indonesia adalah Bitcoin, di mana terdapat sebanyak 83% responden sudah memiliki aset ini. Selain di Indonesia, Bitcoin juga mendominasi pasar negara-negara lain. Jenis aset kripto lainnya yang populer di Indonesia adalah Ethereum (36%).

Kanta Nandana, Country Manager Luno Indonesia, mengatakan, “Hasil riset ini membuktikan bahwa cryptocurrency memiliki potensi yang besar untuk diadopsi di Indonesia, sehingga Luno mendukung cryptocurrency untuk menjadi alat investasi menarik dan instrumen untuk menyimpan dan transfer dana dengan mudah dan aman. Masyarakat Indonesia menunjukkan tingginya minat terhadap cryptocurrency, di mana 2 dari 5 responden Indonesia yang sudah mengenal cryptocurrency sudah memilikinya, dan 1 dari 3 orang yang belum punya aset kripto tertarik untuk memiliki aset ini.”

Indonesia yang disebut Global Web Index sebagai salah satu dari 10 negara dengan jumlah pengguna media sosial terbanyak di dunia menunjukkan bahwa masyarakatnya terpapar arus informasi dan melek teknologi. Hal ini dibuktikan oleh media sosial sebagai sumber utama (67%) orang Indonesia memperoleh informasi mengenai cryptocurrency. Selain media sosial, keluarga dan kerabat (45%) serta media massa (42%) juga menjadi sumber informasi masyarakat Indonesia mengenai cryptocurrency.

Saat ini sebanyak 49% masyarakat Indonesia yang tahu tentang aset kripto menyatakan ingin memiliki cryptocurrency. Jumlah ini masih dapat meningkat apabila harga cryptocurrency bisa menjadi lebih stabil, karena kestabilan harga adalah alasan utama (42%) kekhawatiran masyarakatIndonesia terhadap cryptocurrency. Keamanan transaksi juga menjadi salah satu kekhawatiran terbesar peminat cryptocurrency (38%), dan terdapat sebanyak 36% menyatakan bersedia mengadopsi cryptocurrency jika ada penyedia jasa transaksi jual-beli dan penyimpanan aset kripto yang terpercaya.

Perusahaan global terkemuka penyedia platform untuk transaksi cryptocurrency yang berbasis di London, Luno, hadir di Indonesia sejak 2016 danmenyediakan platform yang sangat mudah untuk membeli, menyimpan, dan mempelajari aset kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Luno menyediakan fitur portal edukasi pada aplikasinya yang memiliki rating 4.2 dari 5, dan kehadirannya dapat mendukung popularitas cryptocurrency.

“Kami percaya bahwa tingkat keamanan aplikasi Luno adalah yang terbaik dalam hal penyimpanan cryptocurrency, dan kami ingin menjadi pilihan nomor satu bagi orang-orang Indonesia untuk memiliki Bitcoin pertama mereka. Platform Luno memberikan keamanan dan kemudahan untuk membeli Bitcoin dan Ethereum,” tambah Kanta.

Berdiri pada tahun 2013 dengan nama BitX di Singapura sebelum berganti nama menjadi Luno di tahun 2017, Luno sudah memiliki 250 pegawai dan mengalami pertumbuhan pendapatan sebanyak 20 kali dalam 2 tahun terakhir. Saat ini Luno memiliki volume transaksi cryptocurrency harian sebesar 50-70 Bitcoin dan Ethereum dari jumlah total 2 juta pengguna Luno secara global, di mana Indonesia berkontribusi sebanyak 15% dari total jumlah pengguna tersebut. Luno menargetkan untuk memiliki 1 miliar pengguna di tahun 2025. (Icha)

 

 

Kisah Dua Sahabat Paul Allen dan Bill Gates Dirikan Microsoft

0

Telko.id, Jakarta – Paul Allen dan Bill Gates bertemu ketika masih sekolah dan keduanya menjadi rekan ketika mendirikan Microsoft di tahun 1975. Menanggapi kepergian temannya akibat kanker, Bill Gates menuliskan kesan dan rasa terima kasihnya kepada Allen. “Komputer personal tidak akan ada tanpanya,” tutur Gates.

Baik Allen dan Gates memiliki rasa ketertarikan yang tinggi terhadap komputer. Keduanya bertemu di Sekolah Persiapan Lakeside, setara dengan SMA, di Seattle. Saat itu, Allen berusia 14 tahun dan Gates 12 tahun.

Allen, yang ayahnya bekerja di perpustakaan Universitas Washington (UW), sering menghabiskan waktu bersama Gates dan teman-temannya di Laboratorium Ilmu Komputer Universitas Washington.

Saking seringnya hingga ia mendapat surat di tahun 1971 yang memberitahu ia tidak lagi memiliki akses ke laboratorium komputer tersebut.

Namun, laboratorium tersebut merupakan tempat Allen dan Gates meluncurkan startup pertamanya, yaitu Traf-O-Data, untuk menghitung traffic. Pada peresmian nama Paul G. Allen School of Computer Science & Engineering Universitas Washington tahun lalu, Allen menuturkan bahwa Traf-O-Data merupakan kegagalan yang juga berperan dalam kesuksesan Microsoft.

Baca juga: Pendiri Microsoft, Paul Allen Tutup Usia Karena Kanker

“Walaupun Traf-O-Data secara teknis adalah kegagalan bisnis, pemahaman mikroprosesor yang (kami) pelajari sangat krusial bagi kesuksesan kami di masa mendatang,” ujar Allen.

“Jika bukan karena Traf-O-Data, dan jika bukan karena waktu yang kami habiskan di komputer UW, Anda bisa mengatakan kalau Microsoft mungkin tidak akan berdiri,” sambungnya.

Bersama Gates, Allen mendirikan Microsoft di tahun 1975. Perusahaan yang memiliki nama dari gabungan kata microcomputer dan software itu awalnya bertujuan untuk mengimplementasikan bahasa pemrograman bagi mikrokomputer, atau yang sekarang disebut komputer personal (personal computer).

Pecah Kongsi

Di tahun 1986, Allen terdiagnosis penyakit Hodgkin. Persahabatan Allen dan Gates mulai memasuki masa-masa sulit. Perbedaan pendapat dan hadirnya “orang ketiga”, membuat hubungan kedua sahabat ini memburuk, dan beruujung pecah kongsi.

Dalam memoarnya yang terbit tahun 2011, “Idea Man,”, memuat detail hubungan Allen dan Gates yang tidak banyak diketahui publik, termasuk negosiasi akan kekayaan Microsoft dan pengunduran Allen ketika ia didiagnosis penyakit Hodgkin.

Baca juga: Bill Gates, Anak Mama Jadi Inspirasi Dunia

Dalam buku itu, Allen menuliskan ia mendengar Gates berbincang dengan Steve Ballmer, karyawan Microsoft yang kelak menjadi CEO, mengenai kurangnya kontribusi Allen terhadap perusahaan. Hal inilah diduga yang menciptakan jarak antara kedua pengusaha raksasa tersebut.

Namun seiring berjalannya waktu dan keduanya sudah semakin menua, hubungan Allen dan Gates kemudian dilaporkan membaik setahun setelah buku tersebut terbit. [AU/HBS]

Sumber : Telset

Trafik Layanan Data XL Axiata Naik 94% Di Sulawesi Utara

0

Telko.id – Operator saat ini memang banyak yang sudah focus membangun jaringan dan meningkatkan kualitas layanan di luar pulau Jawa. Pasalnya, wilayah luar pulau Jawa ini memiliki potensi yang luar biasa. Tak heran, operator pun berlomba memberikan layanannya. Salah satunya adalah XL Axiata.

Berdasarkan data yang dimiliki oleh XL, trafik layanan data di daerah terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah pengguna smartphone dan juga aktivitas digital para pelanggan. Hal itu mengharuskan XL Axiata untuk terus mampu menjaga kualitas layanannya. Kali ini yang disasar XL adalah Sulawesi Utara dengan penambahan jumlah BTS di sejumlah kabupaten dan kota.

“Manado menjadi kota pertama di Kawasan Timur Indonesia yang merasakan manfaat layanan 4G LTE dari Xl Axiata sejak 2015. Hal tersebut menunjukkan bahwa Sulawesi Utara memiliki potensi pasar yang besar. Untuk itulah pembangun infrastruktur di area ini terus ditingkatkan untuk mengakomodir peningkatan trafik,” ujar Rahmadi Mulyohartono, Group Head Commercial Go To Market XL Axiata.

Rahmadi melanjutkan, dalam setahun terakhir, trafik layanan data XL Axiata di Sulawesi Utara meningkat hingga 94%. Sementara itu jumlah pelanggan yang menggunakan layanan data kini telah mencapai kurang lebih 1,1 juta, atau sekitar 88% dari total pelanggan XL Axiata di Sulawesi Utara.

Peningkatan trafik terjadi hampir di semua kota/kabupaten. Trafik tertinggi antara lain terjadi di kota/kabupaten seperti Kota Palu, Kota Manado, Kab. Parigi Moutong, serta Kab. Minahasa Utara dengan peningkatan mencapai 94%.

XL Axiata pun akan terus melakukan sosialisasi manfaat layanan data di daerah-daerah yang dinilai masih belum maksimal pemakaiannya. Saat ini di seluruh Sulawesi Utara, layanan data XL Axiata didukung oleh sekitar 400 BTS 3G dan lebih dari 160 BTS 4G. Khusus Manado, XL Axiata memiliki sekitar 150 BTS 3G dan lebih dari 100 BTS 4G.

Untuk mendorong penggunaan layanan data oleh para pelanggannya di Sulawesi Utara ini, XL pun membuat tiga program. Ketiga program tersebut adalah Paket YouTube, Xtra Combo Lite & Xtream Smartphone 4G.

Yang menarik adalah diberlakukannya program “Double Lokal Kuota” yang mask dalam program Xtra Combo Lite. Program ini khusus berlaku di Kota Tomohon, Kota Manado, Kab. Minahasa, Kota Bitung, Kab. Minahasa Selatan, Kab. Minahasa Tenggara, dan Kab. Minahasa Utara, Jika nomor pelanggan dipakai di luar wilayah kota/kabupaten tersebut, maka tambahan kuota tidak berlaku.

Benefit yang diberikan mulai dari 4.5GB hingga 37GB, yang mana di kota-kota tertentu akan mendapatkan tambahan kuota dari 1.5GB hingga 18GB yang dapat digunakan di semua jaringan.

Program tersebut dapat dinikmati jika pelanggan baru maupun lama yang menggunakan Paket Xtra Combo Lite. Bagi pelanggan baru, manfaat dari program ini bisa langsung didapatkan begitu aktivasi kartu. Bagi pelanggan lama, manfaat akan didapatkan setelah pelanggan melakukan perpanjangan paket data baru.

Untuk program “YouTube Paket”, pelanggan di area tertentu diberikan produk khusus yakni diberikan benefit 15GB untuk akses YouTube dan iFlix hanya dengan Rp 1000/30hari. Paket ini hanya tersedia di UMB *123# bagi pelanggan di 27 kota. Khusus untuk wilayah Sulawesi Utara, kota-kota yang dapat menikmati benefit ini yaitu kota Manado dan Tomohon.

Program ketiga adalah XTREAM Smartphone 4G yang menawarkan keunggulan untuk mengakses layanan video online, untuk berbagai tujuan baik hiburan, informasi, maupun edukasi. Pelanggan yang membeli smartphone 4G ini akan mendapatkan manfaat berupa kuota YouTube unlimited selama 24 jam, satu tahun penuh, dan 1GB x12 bulan untuk akses data dan internet termasuk social media.

Pelanggan juga akan mendapatkan keleluasaan mengakses layanan penyedia film “iFlix” termasuk konten VIP tanpa biaya berlangganan, serta gratis layanan telepon dan SMS ke sesama nomor XL.

Semua keuntungan tersebut dapat dinikmati langsung selama nomor prabayar XL-nya aktif. Masyarakat dan pelanggan bisa mendapatkan Smartphone 4G Xtream dimulai dari Rp 559 ribu untuk Xtream 1 MINI hingga Rp 1,2 juta untuk Xtream 1 PRIME. Pembelian bisa dilakukan di XL Center, toko-toko smartphone di seluruh Indonesia dan secara online. Khusus untuk Xtream 1 PRIME, sudah dilengkapi dengan fingerprint, memory 2GB RAM dan 16GB ROM, dan layar lebar 5.5 inchi yang sudah full screen dan sangat cocok untuk streaming video di YouTube maupun nonton film di iFlix. (Icha)

Pemerintah Usulkan Perubahan Penggunaan Frekuensi 2.3 GHz

0

Telko.id – Pemerintah dalam hal ini Kominfo akan melakukan perubahan penggunaan spektrum frekuensi radio pada pita frekuensi radio 2.3 GHz. Dengan Memperhatikan ketentuan Pasal 4 Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2000 tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit.

Menurut Ferdinandus Setu, Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo Konsultasi publik RPM Perencanaan Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio pada Pita Frekuensi Radio 2.3 GHz perlu dilakukan dengan alasan, untuk pencegahan terjadinya saling mengganggu, efisiensi dan ekonomis, perkembangan teknologi, dan kebutuhan spektrum frekuensi radio di masa depan. Termasuk juga dalam rangka rencana pengurangan 100 Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika, Kementerian Kominfo.

Adapun yang dilakukan oleh Kominfo ini adalah menggabungkan, mengubah, dan mencabut 4 (empat) Peraturan Menteri. Pertama Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 08/PER/M.KOMINFO/01/2009 tentang Penetapan Pita Frekuensi Radio untuk Keperluan Layanan Pita Lebar Nirkabel (Wireless Broadband) pada Pita Frekuensi Radio 2.3 GHz. Kedua, Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 19 Tahun 2011 tentang Penggunaan Pita Frekuensi Radio 2.3 GHz untuk Keperluan Layanan Pita Lebar Nirkabel (Wireless Broadband) Berbasis Netral Teknologi.

Peraturan ketiga yang digabung adalah Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 29 Tahun 2012 tentang Prosedur Koordinasi Penggunaan Pita Frekuensi Radio 2.3 GHz untuk Keperluan Layanan Pita Lebar Nirkabel (Wireless Broadband) Berbasis Netral Teknologi.

Dan keempat adalah Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 28 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 08/PER/M.KOMINFO/01/2009 tentang Penetapan Pita Frekuensi Radio untuk Keperluan Layanan Pita Lebar Nirkabel (Wireless Broadband) pada Pita Frekuensi Radio 2.3 GHz.

Lalu, rencananya penggunaan dari frekuensi 2.3 GHz untuk pemanfaatan moda time division duplexing(TDD) berbasis netral teknologi. Pembagiannya, rentang frekuensi radio 2300-2360 MHz untuk keperluan layanan jaringan bergerak seluler dengan cakupan layanan nasional. Rentang frekuensi radio 2360-2390 MHz untuk keperluan layanan pita lebar nirkabel (wireless broadband) dengan cakupan layanan berbasis zona dan rentang frekuensi radio 2390-2400 MHz untuk keperluan kewajiban pelayanan universal telekomunikasi.

Untuk itu diperlukan koordinasi dalam penggunaan pita frekuensi radio 2.3 GHz. Yang pertama perlu melakukan koordinasi penggunaan pita frekuensi radio 2.3 GHz dengan negara tetangga yang dilakukan melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika.

Selain itu juga perlu koordinasi penggunaan pita frekuensi radio 2.3 GHz untuk keperluan layanan jaringan bergerak seluler dan koordinasi untuk keperluan layanan pita lebar nirkabel (wireless broadband).

Koordinasi juga diperlukan untuk penggunaan pita frekuensi radio 2.3 GHz antar penggunaan untuk layanan jaringan bergerak seluler dengan penggunaan untuk keperluan layanan pita lebar nirkabel (wireless broadband).

Untuk menanggapi Rancangan Peraturan Menteri dimaksud, masyarakat bisa memberikan masukan dari tanggal 16 sampai dengan 21 Oktober 2018 melalui email muht005@kominfo.go.idsiti008@kominfo.go.idkama001@kominfo.go.id, dan lign001@kominfo.go.id. (Icha)

GO-JEK Dorong UMKM Naik Kelas Lewat ‘GO-JEK Wirausaha’

0

Telko.id – Digitalisasi merupakah salah satu alternatif untuk UMKM naik kelas.  Setidaknya dapat mengakselerasi usaha nya ke pasar yang lebih luas lagi dengan lebih efektif. Sayangnya, dengan skala kecil menengah ini, upaya digitalisasi tidak bisa dilakukan sendiri. Perlu juga ‘bantuan’ dari pengusaha besar untuk membentuk ekosistem yang bersahabat dengan pengusaha kecil menengah. Seperti yang dilakukan oleh GO-JEK. Perusahaan rintisan ini menggelar kegiatan GO-JEK Wirausaha di Purwokerto.

Target dari event ini adalah membantu para pengusaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Purwokerto supaya bisa meningkatkan skala bisnisnya usaha dan memperluas pasar mereka melalui teknologi.

“Sejak GO-JEK hadir di Purwokerto tahun 2017, kami berkomitmen meningkatkan perekonomian di Purwokerto. Komitmen ini kami wujudkan melalui akses bagi para pekerja sektor informal dan UMKM untuk mendapatkan penghasilan tambahan dan perluasan pasar. Melalui program GO-JEK Wirausaha, kami memperkuat komitmen tersebut dengan memberikan pelatihan, bukan hanya bagi para UMKM namun juga para calon wirausaha mandiri agar mereka bisa lebih maju lagi,” kata Delly Nugraha – SVP Central Region GO-JEK menjelaskan.

Acara yang digelar di Oemah Daun Cafe & Resto, Purwokerto bersama Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (Muslimat NU) dan Forum Corporate Social Responsibility (CSR) Satria Banyumas ini disambut antusias oleh UMKM. Setidaknya ada 200 pengusaha UMKM menghadiri nya.

GO-JEK Wirausaha adalah program pelatihan berbisnis yang diberikan oleh GO-JEK kepada pelaku industri UMKM dalam bentuk kelas tatap muka. Purwokerto menjadi kota ketiga setelah Kota Depok dan Kota Tangerang Selatan. Dengan pelatihan di Purwokerto ini, maka sudah terdapat hampir 400 pelaku UMKM se-Indonesia yang sudah mengikuti program GO-JEK Wirausaha sehingga menjadi #WirausahaNaikKelas.

Materi yang diajarkan di GO-JEK Wirausaha mulai dari perencanaan bisnis hingga mengelola keuangan yang baik sebagai fundamental membangun bisnis.

“Mereka yang ingin memulai usaha banyak terkendala dengan berbagai macam halangan, terutama mentalitas dan kemampuan dasar berbisnis. Oleh karena itu disini mereka akan belajar untuk berani dan cerdas dalam memulai bisnis.” tambah Delly.

Selain belajar bersama tentang kemampuan fundamental dalam berbisnis, peserta pelatihan yang sudah memiliki bisnis dapat langsung mendaftarkan usahanya ke dalam platform GO-FOOD dan GO-PAY. Hal ini agar para pelaku UMKM bisa langsung memasarkan, menjual, dan mengembangkan usahanya secara digital.

Berdasarkan riset yang diterbitkan oleh Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) pada tahun 2017 menemukan bahwa GO-JEK telah berkontribusi sebesar Rp 1.7 triliun per tahun untuk perekonomian Indonesia melalui penghasilan mitra UMKM. Para mitra UMKM ini pun mengalami peningkatan volume penjualan sebesar tiga kali lipat setelah mereka bergabung di GO-FOOD.

Program ini pun tentu menjadi ‘angin’ segar bagi para UMKM di Purwokerto. Tak heran, Bupati Banyumas, Achmad Husein pun menyambut baik inisiatif GO-JEK untuk membantu UMKM di Purwokerto meningkatkan skala bisnisnya.

Pernyataan serupa diamini oleh Ketua II Induk Koperasi An-Nisa Muslimat NU (Inkopan MNU), Dara Eriza Iswari. “Kami melihat ilmu yang diberikan sangat bermanfaat dan besar harapan Kami kegiatan ini dapat direspon positif juga oleh Primkopan (Primer Koperasi An-Nisa) khususnya Pengurus Cabang Muslimat NU Banyumas”, kata Dara. (Icha)

‘Gemerlap’ nya Startup Indonesia

0

Telko.id – Pemerintah ingin menjadikan Indonesia sebagai Negara Digital Economy terbesar di Asia Tenggara dan menciptakan 1.000 technopreneurs baru pada dengan valuasi bisnis USD 10 miliar pada tahun 2020.

Mungkin ada orang yang ‘mencibir’ dengan target pemeritah itu. Tapi jangan salah, Indonesia ini memiliki potensi yang luar biasa. Bayang kan saja, dua tahun lalu, orang yang berbelanja online baru 7,4 juta jiwa dengan transaksi Rp 48 triliun. Tahun lalu, angka itu naik menjadi 11 juta dengan total transaksi Rp 68 triliun. Meski belum diketahui persisnya, taksiran total transaksi tahun ini mencapai Rp 95,48 triliun.

Nyatanya, perkembangan ekonomi digital melampaui daya ramal manusia. Praktik e-commercedalam bentuk iklan jual-beli, retail, hingga mal online menanjak cepat. Tahun ini, nilai transaksinya diperkirakan mengambil 3,1 persen pasar retail. Transaksi melalui teknologi finansial atau fintechmenyentuh Rp 252 triliun, yang sebagian besar berasal dari pembayaran digital. Sedangkan e-travel, yang diwakili bisnis mobilitas dan perjalanan, menyumbang Rp 105,798 triliun pada tahun ini.

Bahkan Tempo memprediksikan pada 2020 yang akan datang, valuasi bisnis digital akan mencapai  Rp 135,364 triliun. Dengan Prediksi Nilai Transaksi 2020 sebesar Rp 1.759 triliun.

Angka-angka itu baru dari perdagangan online atau e-commerce. Tak aneh bila perkembangan perusahaan rintisan berbasis digital alias startup menarik perhatian pemerintah. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara masih ingat, dua tahun lalu, ia tanpa pikir panjang menyebut bakal ada lima unicorn di Indonesia pada 2019. “Waktu itu saya ditanya petinggi-petinggi perusahaan modal ventura di Silicon Valley, Amerika Serikat,” kata Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika beberapa waktu lalu. “Saya jawab saja lima. Gak tau dari mana.”

Untuk mencapai target itu memang Indonesia, dalam hal ini pemerintah perlu banyak ‘campur tangan’. Ekosistem yang dibuat agar mendukung pertumbuhan tersebut. Itu sebabnya, pemerintah pun membuat berbagai inisiatif.

“Kami memiliki ribuan startup yang telah melalui proses inkubasi dan akselerasi. Target kami di tahun depan, setidaknya kami sudah memiliki 5 unicorn. Jadi itulah mengapa pemerintah bertindak sebagai match-maker, bukan hanya pemerintah, tetapi juga dengan ekosistem dengan orang-orang di dalamnya, misalnya bersama dengan pendiri unicorn itu sendiri,” paparnya. 

Setidaknya, saat ini ada empat dukungan yang sudah dilakukan oleh pemerintah. Pertama, pemerintah itu sudah diwujudkan dalam reformasi kebijakan dan sudah ada 16 paket kebijakan ekonomi sejak tahun 2015. Kedua, saat ini  pemerintah tengah gencar membangun infrastruktur. Ketiga, pemerintah juga telah melakukan reformasi fiskal bagi pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan. Dan keempat, Indonesia melakukan reformasi hukum bagi kemudahan berusaha dan investasi.

“Saat ini waktu yang tepat karena, pertama, reformasi regulasi, kemudian pembangunan infrstruktur paling gencar dilakukan dalam sejarah Indonesia, reformasi fiskal dan hukum untuk kemudahan berusaha dan investasi,” ujar Rudiantara pada pembukaan Konvensi Internasional Next Indonesia Unicorn (NextIcorn): Digital Paradises Weekend.

Rudiantara pun optimis Indonesia menjadi negara yang tepat buat para investor menanamkan modal. Menurut Data dari Asia Business Outlook Survey 2017, The Economist Corporate Network 2017, Indonesia juga ternyata berada diposisi ke-3 dalam kesediaan investor menambahkan investasi setelah Tiongkok dan India. Kondisi seperti itu  akan membuat keyakinan investor untuk menanamkan modal di Indonesia.

Konvensi Internasional NextIcorn

Insiasi lain yang dibuat oleh pemerintah adalah menggelar Konvensi Internasional NextIcorn. Targetnya adalah mempertemukan mempertemukan perusahaan berbasis teknologi atau start up digital potensial dan terkurasi di Indonesia dengan venture capital global.

“KIta menyediakan platform yang dapat mempertemukan perusahaan berbasis teknologi atau start up digital potensial dan terkurasi di Indonesia dengan venture capital global. Tujuannya mempersingkat proses berinvestasi dengan menyediakan investor yang serius dari seluruh dunia dengan start-up Indonesia agar mudah menjadi unicorn,” jelas Rudiantara.

Di mana, pada NextICorn konvensi kali secara eksklusif mengundang para investor paling terkemuka dari pasar-pasar utama di seluruh dunia untuk berinteraksi dengan para pengusaha terkemuka Indonesia, investor teknologi lokal, dan perwakilan pemerintah di Bali.

Event ini terbukti ampuh. Pasalnya, pada NextICorn yang terakhir diadakan pada Mei 2018 lalu telah berhasil menciptakan permintaan lebih dari 2.000 permintaan pertemuan antara investor dan perusahaan yang dikurasi.

“Di mana 1.035 pertemuan berhasil difasilitasi hanya dalam waktu 1,5 hari. Kami telah mencatat 294 tindak lanjut sejak acara tersebut dengan beberapa yang telah diubah menjadi transaksi,” jelas Rudiantara.

Kali ini tercatat lebih dari 125 investor dan pemodal ventura hadir di event ini, dengan jumlah pertemuan yang diajukan mencapai lebih dari 3200 pertemuan. Lebih tinggi dibandingkan dengan pertemua sebelumnya. Tentu harapannya, tindak lanjut dari pertemuan tersebut juga berubah jadi transaksi.

Menariknya, NexICorn International Convention 2018 ini dihadiri oleh Top-Tier pemodal ventura dan investor global. Panitia begitu selektif hingga yang bukan Principle dan Partner ditolak!.

“Kita tidak terima kalau bukan Principle dan Partner. Gaungnya startup Indonesia sudah membuat VC dunia mau hadir datang langsung ke sini,” ungkap Lis Sutjiati, Deputy to the Chairman for NextICorn Strategy Formulation Coordination.

Jadi yang hadir untuk melakukan pertemuan setingkat dengan para startup adalah tingkat partner dan principle.

Namun, startup di Indonesia juga dipersiapkan agar memang layak bertemu dengan para calon partner maupun principle.

“Di Kominfo sendiri saya lihat sebagai pengamat juga memainkan perannya sudah sangat tepat. Kalau kita tempatkan posisi sebagai investor, ada banyak banget yang bikin startup. Harus ada proses kurasi untuk menemukan potensinya, seperti yang kita jalankan di Nexticorn ini. Jadi sebagai investor, cari startup tuh setengah mati di Indonesia. Dari sudut pandang startup juga sama, sangat-sangat buta. Program ini biar perusahaan punya brosur (compendium) yang bisa mudah dicerna, jadi proposalnya bisa paling atas di mejanya investor,” jelas Daniel Brand Ambassador NextICorn juga juga sebagai pengamat startup.

Indonesia ‘Surga’ nya Investor

Berdasarkan pengamatan Kementerian Komunikasi dan Informastika yang disampaikan oleh Menteri Kominfo Rudiantara optimistis Indonesia ada lima faktor yang menjadi penarik minat investasi di Indonesia.

Pertama, pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 10 tahun terakhir relatif stabil. Kedua, Indonesia memiliki kepercayaan yang tinggi dari para investor untuk berinvestasi. Ketiga,terjadi peningkatan signifikan dalam lingkungan peraturan seperti kemudahan berusaha. Keempat,  indonesia memiliki prospek sebagai negara ekonomi terbesar ke-5 di dunia tahun 2030.

“Kelima, di tahun 2030 juga Indonesia akan menembus angka 135 juta kelas konsumen. Terakhir, ditahun 2030 Indonesia memiliki 180 juta penduduk usia produktif,” tuturnya.

The Next Unicorn: HealthTech dan EduTech

Indonesia dengan jumlah penduduk dan penetrasi internet yang tinggi memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi digital. Apalagi terdapat Dua sektor yang memiliki potensi besar yaitu basis pendidikan atau edutech dan kesehatan atau healthtech. 

“Dua sektor tersebut memiliki potensi untuk digarap oleh startup digital dan modal ventura karena dana pemerintah yang digelontorkan ke sektor tersebut sangat besar,” ungkap Rudiantara.

Potensi sektor pendidikan menurut Rudiantara sangat besar, jika dibandingkan dengan APBN angkanya bisa mencapai Rp10 Triliun. “Apalagi untuk menjadi startup unicorn, kuncinya ada di pendidikan. Dalam APBN, 20% harus dialokasikan ke sektor ini. Tahun ini, anggaran pendidikan sekitar Rp 400 triliun. Dari angka itu, jika pendapatan yang diraih hanya 2%, nilainya sudah mencapai Rp 10 triliun,” paparnya.

Selain sektor pendidikan, menurut Menteri Kominfo, undang-undang juga mewajibkan pemerintah mengalokasikan APBN sebesar 5% ke sektor kesehatan. Dengan Rp 100 triliun anggaran pemerintah untuk kesehatan, maka jika 2% yang didapat, nilainya sudah Rp 2 triliun. ”It’s a big value, ” jelasnya.

Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital, Menteri Rudiantara mengaku, pemerintah akan terus mengurangi fungsi regulator dan lebih menonjolkan fungsi fasilitator dan akselerator.

“Less of a regulator, more of a facilitator, even more of an accelerator,” katanya.

Dengan dukungan oleh pemerintah itu, Rudiantara yakin, Bali akan menjadi acuan pengembangan ekonomi digital selain Beijing (China), Bangalore (India), dan Silicon Valey (AS). (Icha)

 

 

 

Belum Sebulan Dirilis, Adopsi iOS 12 Capai 50 Persen

Telko.id, Jakarta – Terhitung sejak kamis (11/10), sudah 50% produk Apple seperti iPhone dan iPad telah mengadopsi iOS 12.  Ini artinya, setengah dari produk Apple telah memakai sistem operasi terbaru dari perusahaan. Menariknya, iOS 12 sendiri baru dirilis kurang dari sebulan.

Dilansir Telko.id dari PhoneArena, setelah dua hari dirilis, baru sekitar 10,4% produk yang melakukan pembaruan. Namun dua minggu setelahnya terjadi pertumbuhan yang signifikan sebesar 46% dan sekarang sudah mencapai 50%.

Prestasi iOS 12 ini tampaknya setara dengan pendahulunya, iOS 10. Saat dirilis pada Oktober 2016 lalu, sistem operasi Apple ini sudah digunakan di hampir 60% perangkat. Bandingkan dengan iOS 11, yang membutuhkan waktu hingga 1,5 bulan sejak peluncuran, untuk mencapai tingkat adopsi 50%.

Baca Juga : Dua Minggu Rilis, Adopsi iOS 12 Kalahkan iOS 11

Mengenai tingkat pemasangan perangkat iOS, seri iOS 11 mengalami penurunan pada awal September dari 85% menjadi 39% pada 10 Oktober 2018. Demikian pula pada produk iOS lainnya yang duduk di angka 11%. Sedangkan sisanya adalah 50% produk Apple sudah memiliki iOS 12.

Tidak seperti versi terbaru dari sistem operasi, iOS 12 berkonsentrasi terutama pada peningkatan kinerja untuk semua perangkat yang berasal dari iPhone 5S seri tahun 2013. Faktor itu yang membuat  pengguna iPhone dan iPad melakukan pembaruan menjadi iOS 12 dari perangkat sebelumnya.

Baca Juga : Bug iOS 12 Bikin iPhone Xs Rentan Dihack

iOS 12 memulai debutnya pada 17 September dengan memperkenalkan iPhone XS dan XS Max. Perubahan terbesar pada perangkat lunak ini adalah fitur Memoji baru, peningkatan penanganan notifikasi, perubahan fitur Do Not Disturb dan aplikasi Measure.

Apple juga menambahkan fitur pengawasan orang tua dan fitur Screen Time yang memungkinkan pengguna memantau penggunaan perangkat anak-anak atau diri sendiri.

Pengguna iPhone awalnya sempat enggan memasang iOS baru lantaran banyak ditemukan bug dalam iOS 12 versi sebelumnya. Bug tersebut memungkinkan hacker untuk bypass passcode iPhone dan berpotensi mengambil data-data pribadi pengguna.

Baca Juga : iOS 12 Dirilis, Apple Langsung Ubah Panduan Keamanannya

Kasus itu pertama kali ditemukan oleh Jose Rodriguez, yang memperlihatkan bug iOS 12 dalam video yang tersebar di YouTube. Dalam video ditunjukkan, untuk bypass passcode iPhone, dibutuhkan penggunaan fitur Siri, yakni VoiceOver.

Ketika VoiceOver aktif, hacker cukup menggunakan ponsel lain untuk memanggil nomor ponsel dan mengirim pesan ke iPhone yang ingin di-bypass. Kemudian, dengan beberapa trik lain, mereka bisa mengakses kontak dan foto pengguna.

Bug keamanan tersebut bisa diterapkan di iPhone apapun yang berjalan di iOS 12, termasuk iPhone XS dan iPhone XS Max. Apple pun memperbaiki bug itu dalam pembaruan sistem iOS 12.1 Beta yang mungkin akan dirilis tak lama lagi. [NM/IF]

Sumber : PhoneArena

Sumber : Telset

10 Perubahan Penting Dibalik Strategi Huawei Kembangkan Artificial Inteligent

0

Telko.id – Huawei memprediksi bahwa pada tahun 2025, di dunia akan terdapat lebih dari 40 miliar smart device, dan 90% nya sudah memiliki fasilitas smart digital assistant. Pemanfaatan data pada saat itu akan mencapai 86% dan yang menyediakan adalah layanan Artificial Inteligent atau AI. Hal itu yang menurut perusahaan teknologi asal Cina ini bahwa AI akan mengubah semua industri dan organisasi yang ada di dunia.

Tak pelak, Huawei pun merasa perlu untuk memperdalam lagi teknologi yang dimilikinya berkenaan dengan AI ini.

Huawei Rotating Chairman Eric Xu, menjelaskan semua scenario strategi AI Huawei ini dalam HUAWEI CONNECT 2018 beberapa waktu lalu.

Dalam penjelasannya, Huawei melihat bahwa ada 10 poin yang akan menjadikannya inspirasi di balik strategi AI-nya. Perubahan tersebut yang akan membantu membuka jalan menuju masa depan AI yang lebih baik. Kesepuluh poin tersebut adalah:

  1. Pelatihan model yang lebih cepat
  2. Daya komputasi yang melimpah dan terjangkau
  3. Penerapan AI dan privasi pengguna
  4. Algoritme baru
  5. Otomatisasi AI
  6. Aplikasi praktis
  7. Sistem real-time, closed-loop system
  8. Sinergi multi-teknologi
  9. Platform support
  10. Talent availability

Sebagai langkah pertama dalam menjalankan strategi nya itu, Huawei akan melakukan investasi dalam basic research dan talent development, lalu membangun portofolio AI yang lengkap, membuat skenario AI dan menumbuhkan ekosistem global terbuka.

“Secara internal, kami akan terus mengeksplorasi cara-cara untuk meningkatkan manajemen dan efisiensi dengan AI. Sedangkan di sektor telekomunikasi, kami akan mengadopsi SoftCOM AI untuk membuat jaringan O&M lebih efisien,” ujar Eric Xu.

Di pasar konsumen, Eric menyatakan bahwa ada HiAI yang akan membawa kecerdasan sejati ke perangkat konsumen dan menjadikannya lebih pintar dari sebelumnya. Ditambah juga ada layanan cloud publik Huawei EI dan solusi cloud pribadi FusionMind yang akan memberikan kekuatan komputasi yang melimpah dan terjangkau untuk semua organisasi – terutama bisnis dan pemerintah – dan membantu dalam menggunakan AI dengan lebih mudah.

“Portofolio kami juga akan mencakup kartu akselerasi AI, server AI, alat AI, dan banyak produk lainnya,” ungkap Eric.

Chipset Khusus AI

Sebagai bagian penting dari langkah strategi nya dan juga untuk memenuhi portofolio AI yang lengkap, Huawei meluncurkan Ascend AI IP dan seri chip, seri IP dan chip AI pertama di dunia yang secara alami melayani semua skenario, memberikan TeraOPS per watt yang optimal.

Serangkaian Ascend tersebut memberikan kinerja yang sangat baik per watt di setiap skenario, apakah itu konsumsi energi minimum atau daya komputasi maksimum di pusat data. Arsitektur terpadu nya juga akan mempermudah penerapan, migrasi, dan interkoneksi aplikasi AI di berbagai skenario.

Chip Ascend 910 dan Ascend 310, yang diumumkan tersebut, menandai kemampuan AI terdepan Huawei di level chip – lapisan bawah tumpukan. Chipset ini juga dijanjikan akan sangat membantu mempercepat adopsi AI di semua industri. (Icha)