spot_img
Latest Phone

Elon Musk Gugat Apple dan OpenAI Soal Integrasi ChatGPT di iPhone

Telko.id - Elon Musk melalui perusahaan xAI dan xAI...

iPhone Lipat Apple Akan Gunakan Touch ID, Bukan Face ID

Telko.id - Apple dikabarkan akan menggunakan teknologi Touch ID,...

Apple Gagal Wujudkan iPhone Lipat Tanpa Lipatan, Rilis 2026?

Telko.id - Apple dikabarkan gagal mewujudkan iPhone lipat dengan...

Google Pixel Watch 4, Dukung Koneksi Satelit dan Baterai Lebih Besar

Telko.id - Google secara resmi meluncurkan Pixel Watch 4...

Garmin Index Sleep Monitor Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin secara resmi meluncurkan Index Sleep Monitor,...
Beranda blog Halaman 1275

Passpod, Startup Binaan IDX Incubator Pertama Resmi Melantai di BEI

0

Telko.id – Bagi stratup, salah satu yang sangat dibutuhkan adalah pendanaan. Dan, banyak yang belum mau masuk ke perdagangan saham karena menganggap perlu besar dulu. Padahal, tidak juga.

“Sebagaimana motivasi yang kami dapat selama proses inkubasi di IDX Incubator, Jangan menunggu tumbuh besar untuk IPO, justru dengan IPO startup akan tumbuh,” ujar Hiro Whardana, CEO Passpod.

Memang, Passpood ini tidak serta merta juga langsung melantai ke bursa saham. Pasalnya, Passpood sudah mendapatkan banyak masukan dari Indonesia Stock Exchange atau IDX incubator sebagai startup binaan. Dan akhirnya, Senin (29/10), Passpood pun resmi melantai ke bursa saham dengan kode emiten YELO.

Passpod merupakan startup perusahaan jasa penyewaan modem wifi dan travel assistance bagi pelancong Indonesia ke luar negeri dengan tiga segmen usaha yaitu bidang travel services, AI & big data, dan global connectivity. Produk milik Yelooo Integra Datanet Tbk.

Dengan pencatatan perdana saham ini, YELO menjadi emiten ke 46 pada tahun 2018, sekaligus startup binaan IDX Incubator pertama yang melantai di Bursa Efek Indonesia.

IDX Incubator sendiri merupakan program inkubasi startup yang digagas Bursa Efek Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan. IDX Incubator memiliki visi untuk membantu mengembangkan startup di Indonesia baik dari segi bisnis, legal, pendanaan hingga membantu mereka melenggang ke lantai bursa saham. Passpod merupakan salah satu startup yang mengikuti program tersebut sejak Februari 2018.

Hiro berharap langkah ini bisa menginspirasi startup lainnya untuk terus melihat berbagai opsi pendanaan untuk perusahaan.

Pencatatan perdana saham Yelooo Integra Datanet Tbk. ini sendiri disambut baik oleh masyarakat, dimana sesuai hasil laporan hasil penawaran umum perdana saham yang telah dilakukan pada tanggal 18 – 22 Oktober 2018 lalu, permintaan saham Passpod mengalami oversubscribed lebih dari 10.27 kali. Passpod menunjuk Sinarmas Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan PT Jasa Utama Capital dan Erdikha Elit Sekuritas sebagai penjamin emisi efek.

Adapun jumlah saham baru yang dilepaskan Passpod yaitu 130.000.000 lembar saham, atau sebesar 34.21% dari modal ditempatkan. Dana IPO sendiri akan digunakan untuk pengembangan bisnis, research & development aplikasi termasuk penambahan beragam fitur serta modal kerja.

Hingga April 2018, Passpod mampu mengantongi laba bersih periode berjalan sebesar Rp475 juta. Jumlah tersebut meningkat drastis dari capaian periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya menyentuh angka Rp 26,5 juta.

Hiro mengatakan bahwa kinerja dan pencapaian ini tidak terlepas dari segmen usaha yang diyakini Perusahaan dapat memberikan berbagai solusi inovatif serta relevan sesuai tren bepergian saat ini.

“Jumlah outbound traveller Indonesia akan terus berkembang diprediksi mencapai jumlah 10,6 juta orang di tahun 2021. Dengan memaksimalkan potensi big data, bisnis Passpod bisa memberi layanan maksimal serta berbagai rekomendasi kepada traveler Indonesia tidak hanya saat persiapan tetapi juga selama perjalanan. Beberapa diantaranya yaitu penjualan tiket destinasi wisata on-the-spot, itinerary builder, e-commerce, asuransi perjalanan dan berbagai hal lainnya”.

Selain itu, Hiro mengakui IPO adalah langkah awal untuk pengembangan bisnis Passpod ke mancanegara.

“Selain kebutuhan pendanaan, ketika nanti berhubungan dengan pihak pemangku kepentingan maupun partner bisnis di negara lain, perusahaan terbuka yang mengutamakan akuntabilitas, transparansi serta tata kelola yang baik tentunya akan lebih terpercaya”.

Ekspansi bisnis yang direncanakan Passpod ke lima negara di Asia Tenggara yaitu Malaysia, Singapura, Vietnam, Myanmar, dan Korea Selatan, ditujukan untuk menarik turis dari luar negeri ke Indonesia.

”Passpod yang saat ini sudah dapat digunakan di 70 negara menyasar outbound traveller, tentunya tak menutup kemungkinan di masa yang akan datang, jangkauan itu juga mencakup turis luar negeri yang ingin berwisata ke Indonesia (inbound traveller) sebagai bentuk dukungan pada program Kementerian Pariwisata,” kata Wewy Suwanto, Direktur Operasional dan Keuangan Passpod.

Wewy menambahkan, untuk mencapai tujuan itu, perseroan telah mendapatkan sertifikasi tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) dari Kementerian Perindustrian dan sertifikasi Postel A & B dari Kementerian Komunikasi dan Informatika. Dengan izin ini, Passpod akan lebih leluasa untuk menggarap pasar inbound maupun outbound yang potensi pertumbuhannya masih sangat besar di masa mendatang.

Dengan menambah beragam fitur pada aplikasi, memperluas wilayah pemasaran, memperbanyak kerjasama dengan lebih banyak pihak dari industri travel, serta peningkatan pelayanan pada konsumen, Passpod memproyeksikan pendapatan sebesar Rp 165 milyar ditahun 2022 dengan laba bersih Rp15.3 milyar serta proyeksi rata-rata pertumbuhan tahunan (compund annual growth rate / CAGR) sebesar 109.99% dari laba bersih.

“Dari berbagai pilar strategi tersebut, di tahun 2022 Passpod berencana menjadi ekosistem on-demand berbasis aplikasi yang menawarkan berbagai kebutuhan yang relevan bagi traveller selama bepergian”. tutup Hiro. (Icha)

Kinerja Kuartal III 2018, Pendapatan Telkom Tumbuh 8,8% QoQ

0

Telko.id – Dalam kondisi persaingan telekomunikasi yang demikian pelik, Telkom masih dapat menunjukan kinerja yang positif dan baik di kuartal III 2018 ini. Dengan pendapatan tumbuh 8,8% QoQ dibanding kuartal II 2018.

Hal ini diperoleh dari upaya monetisasi layanan data dan pengendalian biaya yang berjalan dengan baik. Sebagai hasilnya, EBITDA dan Net Income tumbuh cukup tinggi masing-masing sebesar 35,5% dan 86,7% QoQ dibanding kuartal II tahun ini.

Direktur Keuangan Telkom Harry M. Zen menyampaikan, kinerja kuartal III jauh lebih baik dibandingkan kuartal sebelumnya. “Peningkatan ini merupakan hasil dari upaya Perseroan dalam memperkuat kinerja segmen bisnis mobile, disamping terus menumbuhkan segmen bisnis fixed line dan melakukan pengelolaan biaya secara efektif,” ujar Harry.

Telkomsel, sebagai anak perusahaan Telkom yang bergerak di bisnis mobile, kuartal ini menyumbangkan pendapatan pada group sebesar Rp23,0 triliun atau tumbuh 10,1% QoQ dibandingkan kuartal II 2018. Salah satu pendorong utama pencapaian ini adalah strategi yang tepat di segmen Digital Business Telkomsel yang tumbuh cukup tinggi. Segmen bisnis digital, khususnya layanan Data, masih menjadi mesin pertumbuhan Telkomsel dan mengkontribusi 54,2% dari total pendapatan Telkomsel di kuartal III 2018.

Telkomsel juga berhasil melakukan pengendalian biaya dengan baik meskipun terus gencar menggelar BTS 4G di seluruh Indonesia. Biaya operasional Telkomsel mengalami sedikit penurunan sebesar 0,1% dibandingkan kuartal sebelumnya dan memberikan dampak terhadap kenaikan EBITDA sebesar 20,7% QoQ menjadi Rp12,4 triliun dan laba bersih sebesar 24,0% QoQ menjadi Rp6,6 triliun.

Untuk meningkatkan kualitas jaringan dan menciptakan excellent customer experience untuk mendukung penggunaan data traffic yang tinggi, selama tahun 2018 Telkomsel telah membangun 22.578 BTS yang semuanya merupakan BTS 4G.

Dengan penambahan tersebut, secara total, hingga akhir September 2018 Telkomsel telah membangun 50.755 BTS 4G. Sehingga, total BTS on-air Telkomsel mencapai 183.283 unit, dengan 72,5% di antaranya merupakan BTS 3G/4G.

Pengembangan jaringan ini mendukung layanan prima kepada para pelanggan Telkomsel. Pada kuartal III 2018, jumlah pelanggan Telkomsel mencapai 167,8 juta di seluruh Indonesia, yang 112,6 juta di antaranya merupakan pengguna layanan data.

Sementara itu Bisnis Digital Telkom semakin menunjukkan peningkatan yang signifikan di sembilan bulan pertama tahun ini dengan capaian pertumbuhan sebesar 21,2%  dibanding periode yang sama tahun lalu, dengan mencatatkan kontribusi dominan sebesar 51,88% dari total pendapatan perseroan.

Kinerja segmen bisnis Fixed Line Telkom juga terus mengalami penguatan. Pada Sembilan bulan pertama di tahun 2018, pendapatan dari layanan IndiHome tercatat sebanyak Rp9,0 triliun atau meningkat 57,7% dari tahun lalu. Kontribusi ini diraih berkat peningkatan produktivitas tenaga sales dan teknisi, diversifikasi produk yang menarik dan konten-konten berkualitas, serta sistem IT yang semakin andal. ARPU IndiHome juga meningkat dari Rp251 ribu pada kuartal II 2018 menjadi Rp 258 ribu pada kuartal III 2018.

Selama sembilan bulan pertama 2018, pelanggan IndiHome bertambah 1,7 juta, sehingga total pelanggan hingga akhir September 2018 mencapai 4,7 juta atau meningkat 101,2% dibandingkan tahun lalu, di mana 52% di antaranya merupakan pelanggan layanan Triple Play.

Sementara itu, untuk segmen bisnis Enterprise, dalam sembilan bulan pertama ini terdapat peningkatan pendapatan sebesar 18,9% YoY. Pertumbuhan di segmen ini diproyeksikan terus menguat seiring dengan tren digitalisasi bisnis di berbagai perusahaan-perusahaan di Indonesia. Telkom berada di posisi yang strategis dalam mendukung tren digitalisasi tersebut, karena kami memiliki jaringan konektivitas, data centers, hingga menyediakan beragam platform dan solusi berbasis teknologi digital yang terintegrasi.

Di sisi lain, segmen bisnis Wholesale and International juga mengalami peningkatan 32,6% dari periode yang sama di tahun 2017. Segmen ini ditargetkan terus tumbuh hingga akhir tahun 2018, didukung oleh infrastuktur terutama backbone, baik domestik dan internasional.

Sehingga di tengah persaingan industri yang semakin ketat, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) membukukan pendapatan Rp99,2 triliun pada sembilan bulan pertama 2018 atau tumbuh 2,3% dibandingkan periode yang sama tahun 2017. Sementara itu, EBITDA tercatat Rp 44,9 triliun dan laba tercatat sebesar Rp14,2 triliun.

Saat ini, Telkom tengah menyelesaikan pembangunan sistem kabel laut Indonesia Global Gateway (IGG) yang diperkirakan rampung pada akhir 2018. IGG menghubungkan sistem kabel laut South East Asia – Middle East – West Europe 5 (SEA-ME-WE-5) dengan South East Asia – United States (SEA-US). Pembangunan IGG merupakan milestone penting untuk menjadikan Telkom sebagai global digital hub.

Telkom juga baru saja meluncurkan Satelit Merah Putih pada 7 Agustus lalu. Satelit Merah Putih membawa 60 transponder aktif yang terdiri dari 24 Standard C-band dan 12 Extended C-band yang menjangkau Asia Tenggara serta 24 Standard C-Band dengan jangkauan Asia Selatan. Selain untuk menyediakan akses information & communication technology (ICT) di wilayah-wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) di Indonesia, keberadaan Satelit Merah Putih juga diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap satelit asing.

Telkom juga telah menerbitkan Medium Term Notes (MTN) dengan nilai Rp1,5 triliun, untuk memperbaiki profil hutang, dengan memperbesar porsi pinjaman dengan bunga tetap. Hal ini sebagai antisipasi atas potensi naiknya suku bunga dalam beberapa tahun ke depan. Telkom menawarkan MTN konvensional dan syariah ijarah, masing-masing dalam tiga seri. MTN tersebut berdurasi satu tahun, dua tahun, dan tiga tahun dengan bunga tetap atau bagi hasil masing-masing sebesar 7,25%, 8,0%, dan 8,35%.

Sampai dengan akhir tahun 2018, Telkom mengalokasikan capital expenditure (capex) sekitar 25% dari total pendapatan Perseroan. Alokasi belanja modal terbanyak digunakan untuk mendukung bisnis broadband.

“Telkom terus fokus memperkuat infrastruktur untuk meningkatkan kualitas layanan yang mendukung excellent customer experience. Dengan jaringan infrastruktur yang kuat dan andal, diharapkan Perseroan dapat menciptakan sustainable competitive growth dalam jangka panjang,” demikian tutup Harry M. Zen. (Icha)

 

 

 

Gunakan Ride-Hailing, Masyarakat Bisa Hemat 45% Waktu Perjalanan

Telko.id – Kondisi perkotaan yang begitu padat memang membuat perjalanan ke kantor ataupun dari satu tempat meeting ke meeting lain jadi memakan waktu. Itu sebabnya, ojek online menjadi salah satu alternative yang bisa membuat hari-hari menjadi lebih produktif.

Dengan fenomena itu, Go-Jek pun meluncurkan kampanye #UdahWaktunya untuk masyarakat dapat beralih dari kendaraan pribadi dan memanfaatkan layanan ojek online atau ride-hailing untuk membantu mengurangi stress akibat macet.

Berdasarkan survei yang dilakukan Go-Jek, rata-rata masyarakat Indonesia yang memanfaatkan kendaraan pribadi habiskan waktu hingga 4 jam perhari di jalan akibat kemacetan. Ini hasil survei internal yang dilakukan GO-JEK kepada lebih dari 1000 responden di 8 kota besar di Indonesia.

“Lamanya waktu yang dihabiskan di jalan akibat nyetir dan menggunakan kendaraan pribadi bisa menyebabkan masyarakat tidak produktif. Waktu tersebut seharusnya bisa dimanfaatkan untuk bersama keluarga, teman, beristirahat atau melakukan hobi,” kata Monita Moerdani, VP Marketing Transport GO-JEK.

Dari hasil survei itu juga menunjukan bahwa bila masyarakat menggunakan layanan ride-hailing mereka bisa hemat waktu. Contohnya, masyarakat Surabaya bisa hemat hingga 45% waktu perjalanan dengan memanfaatkan GO-RIDE. Sedangkan, yang memanfaatkan layanan roda empat bisa melakukan kegiatan lainnya sambil menunggu macet.

Menurut Monita, banyak konsumen atau pengguna kendaraan pribadi tidak memperhitungkan waktu macet dan cari parkir dalam rencana perjalanan mereka.

“Dari hasil survei kami, kedua aktivitas ini lumayan menghabiskan waktu perjalanan. Apalagi, bila konsumen membawa kendaraan pribadi. Dengan kampanye #UdahWaktunya, kami mengajak masyarakat untuk berpindah dari kendaraan pribadi ke layanan ride-hailing dari GO-JEK, karena ini udah waktunya masyarakat tidak terhambat macet.”

Macet ini meningkatkan stress masyarakat. Hal ini disampaikan Psikolog Klinis dari Universitas Indonesia Dessy Ilsanty. Masyarakat urban usia produktif yang biasa membawa kendaraan pribadi dan terjebak macet, memiliki tekanan dari lingkungan misalnya harus berada di suatu tempat pada waktu yang ditentukan.

Misalnya, ada tuntutan untuk bisa tiba tepat waktu, tapi ternyata dengan kondisi jalanan yang macet, tidak bisa memenuhi tuntutan tersebut. Hal ini lah yang akan memunculkan stress,” kata Dessy.

Jika hal tersebut terjadi pada pekerja kantoran, maka stress itu akan berpengaruh pada kinerjanya dalam melakukan pekerjaan.

“Nantinya seseorang yang terlalu lama menyetir dalam kemacetan akan mengalami gejala psikis negatif seperti mudah lupa, sulit berkonsentrasi, serta mudah terdistraksi,” tambahnya.

Pada saat yang bersamaan dengan meluncurkan kampanye #UdahWaktunya, Go-Jek juga memperkenalkan fitur inovatif edit destination, di mana pelanggan bisa dengan mudah mengganti tujuan mereka lewat aplikasi ketika berkendara dengan GO-CAR tanpa perlu membatalkan orderan. Misalnya, saat konsumen di tengah perjalanan tiba-tiba perlu menuju ke arah yang berbeda dari tujuan yang telah diinput, konsumen tinggal menekan tombol edit destination dan langsung mengubah tempat akhir dari perjalanan.

Khusus di Surabaya, para pengguna GO-CAR bisa menikmati kenyamanan berkendara yang lebih luas dan lega dengan keluarga dan kerabatnya lewat fitur GO-CAR L.

“Para pengguna di Surabaya tidak perlu khawatir kalau ingin bepergian dengan jumlah orang yang banyak karena kami menyediakan fitur GO-CAR L di mana mobil yang disediakan lebih besar dan mampu memuat hingga 6 orang,” kata Monita.

Di sisi lain, supaya lebih ramah di kantong, GO-JEK juga menawarkan promo khusus lewat voucher baik untuk kode promo dan kartu diskon hingga 50%, untuk pengguna GO-RIDE dan GO-CAR yang kami sebarkan di beberapa media komunikasi di Surabaya, Jabodetabek, dan Bandung.

Bagi Go-Jek, setiap pengembangan produk dan layanan selalu berusaha memecahkan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat, termasuk tantangan terkait produktivitas.

“Jadi, sudah waktunya juga konsumen lebih produktif dan bebas stress. Tidak perlu takut pesan GO-CAR dan GO-RIDE karena kami memberikan pelatihan safety driving untuk para mitra. Sehingga mereka mampu memberikan keamanan dan kenyamanan bagi konsumen saat sedang berkendara di jalan,” kata Michael Say, VP Corporate Affairs GO-JEK. (Icha)

Ini Dia 3 Aplikasi Terbaik Pemenang The NextDev 2018 

0

Telko.id – Salah satu syarat untuk menjadi pemenang The NextDev 2018 adalah yang memberikan dampak social terbesar bagi masyarakat. Bukan sekedar membuat aplikasi saja. Dan, yang menjadi pemenang tahun ini adalah Fishgo, Garda Pangan, Hello Beauty. Ketiga pemenang ini diumumkan pada ajang festival kreatif terbesar Indonesia, IdeaFest.

“Selamat kepada tiga aplikasi terbaik The NextDev 2018. Semoga aplikasi-aplikasi ini dapat memberikan dampak langsung yang positif terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat,” kata Ririek Adriansyah, Direktur Utama Telkomsel.

Ririek menambahkan bahwa setiap tahunnya kompetisi The NextDev terus menelurkan aplikasi digital yang inovatif. Hal ini menunjukkan tingginya kreativitas anak muda Indonesia untuk mencari solusi menggunakan teknologi bagi permasalahan yang ada di lingkungannya. Ini sesuai dengan upaya Telkomsel dalam membangun ekosistem digital di Indonesia, dimana salah satu komponen utamanya adalah kehadiran berbagai aplikasi yang berkualitas ciptaan anak negeri.

Fishgo, Garda Pangan dan Hello Beauty, berhasil menjadi pemenang The NextDev 2018 setelah melewati fase akhir penjurian berdasarkan penilaian panel juri yang terdiri dari praktisi startup dan pakar teknologi, yaitu Alamanda Shantika, Yoris Sebastian, Denny Abidin, Dennis Adishwara, Alfatih Timur dan David Soukhasing.

Tiga aplikasi terbaik The NextDev 2018 mendapatkan hadiah utama berupa Seed Fund, Mentoring, Knowledge, Marketing, Media Publication serta kesempatan mengikuti management trip mewakili Indonesia dalam Future Makers in Asia Pasific Investment Summit.

The NextDev Academy

Pada kesempatan yang sama, Telkomsel juga mengumumkan tiga pemenang NextDev Academy yakni Squline, Lindungi Hutan dan Botika. NextDev Academy, adalah ajang lanjutan untuk mengasah dan mempertajam kualitas aplikasi yang diciptakan startup yang menjadi finalis The NextDev 2017.

Dengan berpartisipasi dalam akademi yang berlangsung pada bulan april hingga september 2018 ini, para finalis The NextDev memperoleh insight yang tepat dan bermanfaat sehingga mampu mengembangkan aplikasinya secara lebih efektif, sekaligus turut berperan serta dalam menjaga keberlangsungan komunitas pengembang aplikasi dan ekosistem digital berbasis aplikasi.

Dalam The NextDev Academy, para peserta memperoleh pengetahuan dan informasi yang komprehensif mengenai tech startup untuk meningkatkan kualitas aplikasi yang mereka ciptakan dan membangun bisnis dalam waktu dekat. Di samping itu, para peserta juga mempelajari berbagai keterampilan secara lebih mendalam untuk menghasilkan strategi perencanaan produk yang matang dan siap untuk dipasarkan.

20 tim peserta The NextDev Academy melalui tahapan Assessment, Engagement, Enhancement, Establishment, hingga Inauguration. Setelah melewati berbagai tahapan tersebut, para pemenang NextDev Academy atau yang disebut Evangelist memperoleh reward berupa managemnet trip dan seed money.

Para peserta The NextDev Academy dibimbing oleh beberapa mentor yang memiliki expertise di bidang desain, tren pasar, pitching, dan pendanaan. Para expert ini berasal dari beragam kategori industri.

“Kami melihat teknologi bisa menjadi percepatan dalam penyelesaian suatu masalah. Melalui The NextDev, kami harap program ini bisa memberikan inspirasi bagi lebih banyak lagi anak muda Indonesia untuk berkarya melalui teknologi, mewujudkan ide dan impian mereka melalui kreasi aplikasi digital yang dapat memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat luas”, tutup Ririek. (Icha)

Cari Inspirasi? Datang Saja Ke IdeaFest X The NextDev

Telko.idAjang pengembangan startup teknologi di bidang sosial impact yang diusung oleh Telkomsel, yaitu The NextDev,  tahun ini menghadirkan festival kreatif tahunan terbesar di Indonesia IdeaFest X The NextDev.

Melalui event ini Telkomsel menyebarkan semangat kolaborasi diantara insan-insan industri kreatif tanah air untuk kemajuan ekosistem digital Indonesia. Selain itu, event yang berlangsung  tanggal 26 -27 Oktober 2018 ini juga menjadi ‘showcasing’ layanan-layanan digital masa depan Telkomsel guna mendukung roadmap pemerintah Making Indonesia 4.0.

rhdr

Direktur Utama Telkomsel, Ririek Adriansyah mengatakan, “Dukungan kami, The NextDev, dalam IdeaFest 2018 ini didasari visi yang sama yakni menyediakan wadah bagi anak muda untuk mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia melalui pemanfaatan teknologi. Kami terus mendorong generasi kreatif untuk terus mencari inspirasi agar dapat terus berkarya agar dapat memberikan dampak sosial positif (social impact) di tengah-tengah masyarakat.”

Ajang IdeaFest x The NextDev  menjadi semakin spesial dengan hadirnya Telkomsel Experience Zone di area IDEAXPERIENCE dengan tema ‘Living The Balance Between Work and Passion’, dimana Telkomsel menyajikan layanan-layanan digital lifestyle terdepan di sisi bisnis sekaligus mengakomodasi kebutuhan entertainment dengan konten terkini.

Telkomsel Experience Zone menampilkan layanan-layanan masa depan Telkomsel yang mendukung transformasi digital Indonesia menuju Revolusi Industri 4.0, seperti IoT, Big Data, Digital Advertising Digital Lifestyle (Musik dan Video), Mobile Financial Services, hingga digital library.

Mengenai Telkomsel Experience Zone yang hadir dalam ajang IdeaFest ini, Ririek menjelaskan menjelaskan bahwa  dalam beberapa tahun belakangan ini, Telkomsel konsisten melakukan transformasi digital dengan meningkatkan kesiapan teknologi dan jaringan serta senantiasa menghadirkan layanan dan solusi digital terkini yang dapat meningkatkan perkembangan ekonomi bangsa.

“Inovasi yang dilakukan Telkomsel merupakan bagian dari upaya mengakselerasi terbentuknya ekosistem digital di Indonesia, yang sesuai dengan roadmap pemerintah Indonesia yaitu ‘Making Indonesia 4.0’ dalam rangka memasuki revolusi industri 4.0.

Oleh karenanya dengan menghadirkannya dalam Telkomsel Experience Zone,  Telkomsel berharap dapat mendorong munculnya karya dari generasi kreatif yang dapat memajukan negeri, meningkatkan kapabilitas anak muda dan menumbuhkan kemandirian bisnis melalui teknologi digital”, ungkap Ririek.

Selain diwarnai oleh berbagai layanan masa depan, Telkomsel Experience Center juga  menghadirkan banyak inspirasi mengenai ekosistem digital yang berkelanjutan dari berbagai speaker, salah satunya dari Kementerian  Perindustrian yang menyampaikan key note speech dengan tema ‘Ever Changing Dynamic of Industrial Revolution 4.0: Our Digital Creative Bunsiness Landscape’.

Sedangkan inspirasi mengenai landscape ekosistem IoT di Indonesia akan disampaikan oleh Vice President Corporate Planning Telkomsel, Andri Kristianto. Selain itu, di sini diadakan juga mini-workshop tentang konten digital yang dibawakan oleh Ardhi Suryadhi (Wakil Pemimpin Redaksi detik.com) dan Danang “CakDan” Arradian (Vlogger Tech, Travel & Automotive).

Di ajang IdeaFest ini, Telkomsel juga akan melakukan penjurian final dan mengumumkan pemenang  kompetisi The NextDev 2018, kompetisi yang telah sukses melahirkan startup – startup pencipta aplikasi digital yang inovatif.

Ririek kemudian menambahkan, “IdeaFest akan menjadi panggung bagi peserta The NextDev Telkomsel untuk mengangkat kualitas dan kompetensi para pemenang sehingga mereka dapat terus berinovasi. Harapan kami kolaborasi IdeaFest x The NextDev  dapat membawa semangat perubahan dan menjadi katalis bagi pertumbuhan gerakan ekonomi kreatif agar semakin merata hingga ke seluruh penjuru Tanah Air”.

“Telkomsel juga mengajak  para startup, kreator dan insan kreatif Indonesia untuk bergerak bersama melalui ide dan inovasi untuk memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat, kami akan mewadahi mereka melalui proses pembinaan, scaling capability hingga kesempatan komersialiasi serta partnership dengan Telkomsel,” pungkas Ririek. (Icha)

Tak Hanya Jaringan, XL pun Bantu Bangun Sekolah Darurat Di Palu

0

Telko.id – Pemulihan kembali Sulawesi Tengah (Sulteng) pasca gempa bumi dan tsunami yang terjadi beberapa waktu yang lalu terus berlangsung. XL  Axiata menegaskan komitmen untuk ikut membantu pemerintah. Termasuk akan terus membangun jaringan data.

“XL Axiata telah memulihkan jaringan dan layanannya di seluruh wilayah Sulawesi Tengah sejak awal Oktober 2018 lalu. Jaringan yang telah sepenuhnya pulih tersebut memiliki fungsi yang cukup vital sebagai infrastruktur yang dibutuhkan oleh semua pihak dalam proses recovery yang mencakup berbagi bidang. XL Axiata juga akan siap mendukung masyarakat dan pemerintah daerah jika membutuhkan sarana pendukung semacam sistem penanganan bencana dengan memanfaatkan teknologi digital,” kata Direktur Teknologi XL Axiata, Yessie D Yosetya.

Melalui momentum pembangunan kembali Sulawesi Tengah pasca bencana ini, XL Axiata menegaskan komitmen untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur jaringan data di Sulawesi Tengah, baik untuk layanan 3G maupun 4G LTE.

Apalagi dari peristiwa bencana yang terjadi kemarin sangat terasa betapa keberadaan infrastruktur layanan telekomunikasi dan data memiliki fungsi yang sangat vital untuk mengirimkan informasi dan berkomunikasi dengan wilayah lain ketika terjadi kondisi darurat. Untuk itu, diperlukan suatu infrastruktur jaringan yang benar-benar kuat dan solid, baik secara fisik maupun sistem.

Saat ini jaringan XL Axiata di Sulawesi Tengah telah menjangkau 7 kota/kabupaten atau seluruh daerah di provinsi tersebut dengan didukung infrastruktur BTS sebanyak lebih dari 450 BTS. Khusus untuk layanan data, XL Axiata memiliki sekitar 200 BTS 3G dan sekitar 80 BTS 4G.

Layanan internet cepat 4G LTE ini sudah hadir di 6 kota/Kabupaten di provinsi ini, yaitu di Kota Palu, Kab. Donggala, Kab. Parigi Moutong, Kab. Poso, Kab. Sigi dan Kab. Tolitoli. Sementara itu khusus di Palu, jaringan XL Axiata ditopang lebih dari 130 BTS termasuk lebih dari 110 BTS jaringan data ( 3G & 4G).

Selain jaringan, XL Axiata juga akan membantu pemulihan di bidang pendidikan melalui penyediaan sekolah darurat menggunakan fasilitas tenda yang dilengkapi dengan akses internet.

“XL Axiata akan membangun sekolah darurat dengan menggunakan tenda besar. Sekolah ini akan didirikan di sejumlah titik, berkoordinasi dengan sekolah-sekolah yang membutuhkan,” ujar Yessie.

Selain tenda, sekolah darurat ini nanti juga akan dilengkapi dengan akses internet cepat yang bisa dimanfaatkan sebagai perangkat penunjang pendidikan. Sementara itu, untuk perlengkapan belajar mengajar lainnya akan menggunakan perlengkapan sudah dimiliki pihak sekolah, seperti meja dan bangku, papan tulis, dan alat tulis.

Tenda yang dipergunakan memiliki ukuran cukup besar, dengan daya tampung hingga 30 orang. Tenda lapangan ini sejenis dengan tenda peleton yang biasa dipergunakan oleh TNI di lapangan untuk berbagai keperluan karena bisa dibentuk menjadi ruangan besar dan lapang. Untuk keperluan sekolah darurat ini, XL Axiata menyiapkan sejumlah tenda, yang masing-masing tenda bisa dipergunakan oleh lebih dari satu sekolah secara bergantian.

Saat ini, tim XL Axiata sedang berkoordinasi dengan instansi terkait dengan penyelenggaraan pendidikan di kota/kabupaten yang terlanda bencana, terutama di Palu dan Donggala. Untuk tahap awal, sudah ada beberapa sekolah yang akan memanfaatkan tenda ini, antara lain SMP Negeri 4 Palu dan SMP Negeri 1 Sigi.

Selain untuk sekolah darurat, bantuan tenda juga akan XL Axiata serahkan bagi warga yang membutuhkannya sebagai pengganti sementara rumahnya yang rusak karena gempa bumi. Sejumlah tenda telah disiapkan, dan penyerahannya dikoordinasikan dengan instansi terkait yang menangani bencana. Tenda ini mampu menampung hingga 10 orang. Sebagian besar warga masyarakat yang rumahnya rusak terlanda bencana kini tinggal di pengungsian dengan kondisi darurat. (Icha)

Rogoh Kocek Rp.777 Ribu, Dapat Advan S50 4G Plus Segudang Bonus

0

Telko.id – Advan dapat privileged dari Indosat Ooredoo. Soalnya, dibuatkan paket khusus yang menarik buat masyarakat. Bagaimana tidak, hanya dengan Rp.777 Ribu, dapat Advan S50 4G dengan segudang bonus.

Bonus apa saja? Anda dapat menikmati gratis YouTube setahun, akses aplikasi media sosial sampai kepada streaming iFlix dan Spotify. Adapun kuota utama sebesar 12GB yang berlaku hingga satu tahun.

“Penawaran ini, unlimited gratis, tanpa potongan pulsa, setahun penuh,” kata Tjandra Lianto, Marketing Director Advan menjelaskan.

Advan S50 4G ini merupakan smartphone pertama Advan yang menggunakan system operasi Android Go. Dimana, sistem operasi ini membuat memungkinkan perangkat berspesifikasi ringan dengan keterbatasan jaringan, dapat dijalankan dengan prima.

Android GO artinya, konsumen dapat merasakan sensasi Android Oreo di s50 4G. Artinya, tidak perlu mengeluarkan uang besar untuk merasakan fitur kekinian dari sistem operasi terbaru tersebut.

Spesifikasi ponselnya sendiri menggunakan chipset SC 9850 Quadcore 1.3GHz, RAM 1GB, memori internal 8GB, dan daya baterai sebesar 2.000mAh. Kamera belakang 5MP dan kamera selfie 2 MP. Seperti fitur kamera pada umumnya, ada beberapa efek dan filter yang bisa dimanfaatkan pengguna untuk menambah keindahan pada hasil gambar.

“Selain dengan S50 4G, ada dua seri lain yang ikut dalam program bundling ini. Yakni Advan i6A dan Advan iLite,” ujar Tjandra.

Kenapa Indosat? Tjandra melihat bahwa antara Advan dan Indosat, dalam hal ini IM3 Ooredoo memiliki kesamaan. Yakni sama-sama, mempunyai target pasar yang sama. Saya berharap lewat kerja sama ini kita bisa menjawab solusi secara bersama,” sahut Tjandra optimis.

Mengenai bundling dengan Im3 Ooredoo, perusahaan mengaku ingin pengguna mendapat akses unlimited kuota, agar dapat memberi pengalaman yang lebih baik tanpa harus memotong kuota data.

“Bagi Indosat, kerjasama bundling ini mampu menambah pelanggan yang loyal. Seperti dengan Advan ini, setidak nya akan bertahan selama 1 tahun, selama program berlangsung,” ungkap Radhia Bendhifi, Group Head retail & Device Management Indosat Ooredoo.

Terlebih, benefit yang diberikan ini juga sesuai dengan trend masyarakat di Indonesia. Yang senang nonton youtube dan melakukan kegiatan di media social.

“Dan, benefit yang diberikan ini setara dengan Rp.300.000. Cukup besar dan menguntungkan dibandingkan dengan paket yang ditawarkan oleh competitor” sahut Radhia. (Icha)

 

 

 

 

 

 

 

 

IoT Jadi ‘Calon’ Penyumbang Revenue Besar Telkomsel

0

Telko.id – Era digital memang memberikan angin segar bagi semua operator. Dari sekian banyak layanan digital, Internet of Things lah yang diprediksi oleh Telkomsel akan jadi penyumbang revenue terbesar pada operator.

“Dari semua layanan digital, yang memberikan impact terbesar adalah IoT. IoT ini juga sagat erat relevansi nya dengan program pemerintah yakni Making Indonesia 4.0,” ujar Ririek Adriansyah, Direktur Utama Telkomsel saat jumpa media pada ajang festival kreatif, IdeaFest X The NextDev di Jakarta (26/10).

Telkomsel sendiri tidak hanya mengembangkan IoT saja, tetapi juga berbagai layanan, baik yang kini sudah berjalan maupun berbagai macam layanan yang masih dalam bentuk incubator untuk digali potensinya. Baik entertainment maupun bisnis.

IoT sendiri merupakan konsep yang punya tujuan memperluas pemanfaatan Internet agar terus terhubung di segala macam perangkat, mulai dari perangkat rumah tangga hingga korporasi. Konsep ini sangat mungkin dimasuki oleh Telkomsel dalam mengembangkan bisnisnya dan memperkuat posisi sebagai perusahaan telekomunikasi seluler terbesar di Indonesia.

Adapun solusi IoT Telkomsel yang sudah melewati masa inkubasi, antara lain bike sharing di Universitas Indonesia (UI) yang merupakan hasil kolaborasi bersama Banopolis; automatic fish feeder dengan adanya aqua culture solution bagi petani dan petambak di berbagai daerah di Indonesia hasil kolaborasi bersama eFishery; dan, smart bin waste management system bersama Danone dan Alfamart.

Sedangkan beberapa solusi bisnis lainnya yang akan segera masuk ke tahap komersialisasi antara lain adalah smart metering, dan remote tank monitoring.

Ririek juga mengakui bahwa saat ini pendapatan atau revenue, digital sudah memberikan sumbangan yang lebih besar dibandingkan dengan pendapatan dari legacy. “Bahkan, tahun depan besar akan lebih besar lagi,” kata Ririek. Sayang, seberapa besar persentase nya saat ini dan potensi nya tahun depan tidak mau diungkapkan oleh Ririek.

Ririek juga menyakini bahwa semua layanan digital ini tidak bisa dikembangkan hanya oleh Telkomsel saja. Perlu kolaborasi dengan berbagai pihak agar lebih cepat terwujud.

Untuk itulah, Telkomsel menggelar festival kreatif IdeaFest x The NextDev untuk memperkenalkan berbagai teknologi dan layanan yang sedang dikembangkan oleh operator ini sebagai inspirasi bagi masyarakat yang ingin terjun ke dunia digital. (Icha)

Generasi Z Gunakan YouTube dan Media Sosial Sebagai “Guru”

0

Telko.id, Jakarta – Bicara tentang generasi Z pasti tidak jauh-jauh dari teknologi. Dan ini berlaku bahkan sampai ke dunia pendidikan, dimana mereka umumnya lebih akrab dengan metode pembelajaran interaktif, ketimbang tradisional. Sesuatu yang mungkin didapat para orang tuanya bertahun-tahun silam.

Tak heran, banyak sekolah pun menawarkan beragam metode belajar interaktif kepada para siswanya. Mulai dari memadukan antara materi pelajaran dengan permainan, praktek atau bahkan dengan permainan yang sudah disesuaikan. Intinya, para sekolah mencoba mengajak siswa untuk tidak hanya sekedar duduk dan diam, tapi juga aktif. Tujuannya  sederhana, membuat siswa lebih berkembang dan mau berpikir.

Nah, ada banyak cara yang ditempuh, termasuk menggunakan perangkat digital seperti komputer, laptop ataupun smartphone.

“Di era sekarang ini, perangkat digital jadi tools yang ideal untuk membangun interaksi dalam proses belajar siswa. Mulai dari interaksi antara siswa dengan materi pelajaran, siswa dengan guru, siswa dengan sekolah, hingga interaksi siswa dalam hal memilih metode penyampaian materi yang dianggapnya paling mudah untuk dipahami,” ungkap Fernando Uffie, pemerhati edutech sekaligus Country Manager Extramarks Indonesia.

Ia menambahkan, efektivitas pembelajaran interaktif secara online juga memberikan dampak yang positif karena didalamnya juga mengandung metode belajar Visual, Auditory dan Kinesthetic.

“Bukan sekedar teks, yang adakalanya sering membuat bosan, khususnya bagi generasi Z yang punya kebiasaan melihat layar,” katanya.

Selain itu, metode belajar seperti ini juga disebut-sebut sejalan dengan karakter siswa, dimana ada yang bisa dengan cepat menerima materi pelajaran hanya dengan teks, tetapi tak sedikit pula yang akan lebih mudah paham jika materi pelajaran disampaikan dalam bentuk visual, auditory ataupun kinesthetic.

Materi pelajaran visual disini disampaikan dalam bentuk animasi atau video. Untuk materi pelajaran auditory, disampaikan dengan bentuk cerita atau dongeng. Sedangkan kinesthetic, materi pelajaran diberikan dengan melibatkan gerakan.

“Kebiasaan melihat layar ala generasi Z, menjadikan perangkat digital sebagai alat belajar yang ideal. Dengan perangkat digital, proses belajar juga bisa lebih interaktif, karena mereka tidak hanya bisa learning, tapi juga practice dan test,” ungkap Uffie.

Generasi Z sendiri, jika mengacu pada penelitian yang dilakukan iiD, dikatakan sangat terbantu dengan adanya Youtube dan media sosial. Betapa tidak, S52% dari generasi ini menggunakan kedua media tersebut untuk membantu dalam mengerjakan tugas.

“Dalam konteks belajar, generasi Z cukup matang, mandiri dan banyak akal, khususnya dalam hal pemanfaatan teknologi untuk membantu proses pembelajarannya,” pungkas Uffie.

 

Indosat Dorong Pengusaha Di Banjarmasin Lakukan Transformasi Digital

0

Telko.id – Transformasi digital adalah sebuah keharusan. Hanya saja, tidak semua pelaku usaha melakukan dengan cepat dan efisien dalam melakukannya. Itu sebabnya, Indosat Ooredoo dengan berbagai inovasi produk dan layanan ICTnya mencoba untuk mendorong percepatan kearah transformasi digital tersebut.

Langkah ini sejalan dengan agenda nasional pemerintah melalui Kementerian Perindustrian yakni Making Indonesia 4.0 sebagai sebuah roadmap (peta jalan) yang terintegrasi untuk mengimplementasikan sejumlah strategi dalam memasuki era Industry 4.0. Agenda nasional tersebut menjadi pendorong bagi para pelaku usaha untuk turut mengambil peran dan membuka peluang dalam meningkatkan nilai bisnis mereka melalui transformasi digital.

Untuk itu, Indosat Ooredoo Business menggelar acara konferensi “Indosat Ooredoo Business Connect” untuk para pelaku usaha di Banjarmasin yang berlangsung pada 24 Oktober 2018 di Golden Tulip Galaxy Hotel Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

“Kami menyadari pentingnya sebuah bisnis untuk terus berinovasi guna meningkatkan value dan berkompetisi dalam sebuah persaingan yang semakin ketat. Kami berharap melalui Indosat Ooredoo Business Connect ini, para pelaku usaha dan pemangku kepentingan di wilayah Banjarmasin dapat menemukan model bisnis baru dan business insight untuk meningkatkan nilai dan produktivitas bisnisnya melalui solusi digital yang kami tawarkan,” ungkap Fuli Humaeroh, Group Head Regional Accounts Indosat Ooredoo.

Dengan mengangkat tema “Building Digital Business”, konferensi ini memberikan kesempatan kepada para pelaku bisnis, pemerintah, penyedia teknologi untuk bertemu serta memberikan insight dan berbagi peluang bisnis. Konferensi ini juga menjadi ajang untuk memperkenalkan beragam disruptive teknologi melalui sharing use cases dari para praktisi dan industry leader.

Selain itu, Indosat Ooredoo juga membuktikan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas jaringan dan pelayanan dalam mendukung kegiatan digital di Kalimantan Selatan dengan menambah dan memodernisasi semua jaringan ke jaringan 4G Plus di wilayah Kalimantan Selatan.

Penambahan dan perluasan jaringan baru 4G Plus di wilayah Kalimantan Selatan memiliki keunggulan di kecepatan dan stabilitas jaringan, sehingga pelanggan dapat menikmati internetan lebih cepat, lebih stabil, dan dengan jaringan yang terbaik. (Icha)