spot_img
Latest Phone

Garmin Index Sleep Monitor Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin secara resmi meluncurkan Index Sleep Monitor,...

Google Photos Hadirkan Fitur Edit AI dengan Perintah Suara di Pixel 10

Telko.id - Google resmi meluncurkan fitur editing berbasis kecerdasan...

Galaxy Watch8 Series Jadi Wellness Coach Pribadi untuk Gaya Hidup Sehat

Telko.id - Samsung Galaxy Watch8 Series hadir sebagai smartwatch...

Garmin Venu X1 Dukung Performa Padel dengan Fitur Canggih

Telko.id - Garmin resmi menghadirkan Venu X1, smartwatch premium...

Garmin quatix 8, Smartwatch Maritim dengan Fitur Canggih

Telko.id - Garmin Indonesia resmi meluncurkan quatix 8, smartwatch...
Beranda blog Halaman 1255

Huawei Bawa Pulang Jack Headphone ke Huawei P30?

0

Telko.id, Jakarta – Kabar soal kehadiran Huawei P30 kian muncul deras di internet. Informasi terbaru menyebut, suksesor Huawei P20 tersebut bakal membawa pulang fitur jack headphone 3.5 mm.

Penghilangan jack headphone jack 3.5 mm memang telah berkembang dan menjadi tren industri. Setelah produsen meleyapkan 3.5 mm headphone jack dari suatu seri, model berikutnya dipastikan tidak akan mengusungnya lagi.

Namun, tidak demikian dengan Huawei. Sebaliknya, Huawei tampak bersemangat untuk membawa pulang jack headphone 3.5 mm Menurut bocoran, Huawei P30 akan membawa kembali kelengkapan itu ke publik.

Huawei selalu dikritik saat memutuskan untuk meleyapkan headphone jack. Pesaingnya, Apple, telah lebih dulu menghapus jack headphone. Samsung pun akan menempuh kebijakan yang sama untuk ponsel flagship karyanya.

Meski begitu, Samsung belum melakukan penghilangan jack headphone untuk lini Galaxy S atau Galaxy Note. Dikutip Telko.id dari Ubergizmo, Selasa (8/1/2019), Huawei mungkin akan melakukan hal serupa demi penggemar.

{Baca juga: Huawei P30 Pro Punya Sensor 3D Lebih Baik?}

Jika bocoran yang beredar benar-benar akurat, ada kemungkinan Huawei P30 akan menampilkan 3.5 mm headphone jack di bagian bawah, tepatnya di sebelah port USB Type-C. Sayang, pihak Huawei belum bisa dimintai konfirmasi.

Sebelumnya, Evan Blass dan Michaal Rahman, leaker ternama di Twitter, mengungkap serangkaian bocoran tentang Huawei P30. Perangkat itu dikabarkan menggunakan tiga kamera belakang beresolusi maksimal 40 MP. [SN/HBS]

Sumber: Ubergizmo

Nubia Luncurkan Smartphone Gaming di CES 2019

0

Telko.id, Jakarta – Nubia meluncurkan smartphone gaming bernama Red Magic Mars di Consumer Electronic Show  2019 (CES 2019) di Amerika Serikat. Smartphone ini memiliki sistem pendingin cair dan udara agar pengguna dapat bermain game dengan nyaman.

Dilansir Telko.id dari CNET pada Selasa (08/01/2019), Red Magic Mars hadir dengan dua tombol sentuh yang terletak di samping seper ASUS ROG Phone.

Red Magic Stars memiliki tampilan serupa panah di bagian belakang yang mengarah ke 16 juta strip LED, kamera heksagonal, fitur flash dan pemindai sidik jari.

Ponsel ini memakai chip Qualcomm Snapdragon 845 dan kategori RAM 6GB/ Memori internal 64 GB, RAM 8GB/ Memori Internal 128 GB dan RAM 10 GB/Memori Internal 256 GB.

{Baca juga: Nubia Red Magic, Smartphone Khusus Gamer}

Tampilan layar adalah 6-inci dengan resolusi 2.160×1.080 piksel. Untuk membuat Anda terus bermain game selama berjam-jam, ponsel ini juga memiliki baterai 3,800 mAh dan sistem pendingin cair dan udara untuk menjaga agar segala sesuatunya tidak terlalu panas.

Dari segi kamera, kamera ini memiliki kamera belakang 16 Mega Piksel (MP) , dan 8 MP di bagian depan. Ada juga sepasang pengontrol Bluetooth jika Anda menginginkan pengalaman bermain yang berbeda.  Ponsel ini akan dijual Amerika Utara dan Eropa sekitar kuartal ini atau bulan Maret 2019 dengan harga $ 399 atau Rp 5,6 juta.

{Baca juga: Nubia Indonesia Siap Boyong Nubia Z17 di Q4 2017}

Pada April 2018 lalu Nubia  juga menghadirkan smartphone khusus para gamer. Hadir dengan desain dengan sentuhan magic, Nubia Red Magic disokong dengan chipset snapdragon 835.

Kalau ditelaah dari spesifikasinya Nubia Red Magic memiliki layar Full HD+ 5,99 inci dengan layar 2.5D NEG T2X-1, rasio aspek 18: 9, dan rasio kontras 1500: 1. Tubuh smartphone ini terbuat dari aluminium dengan desain ergonomis yang ramah untuk bermain game dengan waktu yang lama.

Nubia Red Magic hadir dengan konsep desain yang berani, menonjolkan sisi estetika berupa vektor baru yang terbuat dari bahan aluminium yang setara dengan material pesawat terbang. Perangkat memiliki 174,5 derajat dot-cutting dengan ketebalan 6,85 mm di titik tertipis.

{Baca juga: Review Nubia N1 Lite: Desain Elegan, Kemampuan Standar}

Berbeda dengan Xiaomi Black Shark, Nubia Red Magic menggunakan teknologi pendingin udara yang inovatif, semacam ventilasi. Slot-slot itu bisa dengan mudah ditemukan di bagian belakang body logam-nya, menjaga perangkat tetap dingin ketika digeber menjalankan game dalam waktu yang lama. [NM/HBS]

 

Samsung Pamer TV “The Wall” di CES 2019

0

Telko.id, Jakarta – Tahun lalu, Samsung mengumumkan televisi berukuran sangat besar sehingga tidak mungkin muat di ruang keluarga kebanyakan. Sekarang diumumkan versi yang lebih besar bernama ‘The Wall’ , nama yang akan memberi anda kesan ukuran yang sangat besar dari televisi besar ini.

TV super besar kelas atas milik Samsung ini dipamerkan dalam pameran Consumer Electronics Show (CES) tahun ini. TV dengan ukuran layar 219 inci dan menggunakan teknologi LED Mikro yang menawarkan kualitas gambar yang tak tertandingi.

Samsung Head of Group LED R&D Group, Corporate SVP, Younghun Choi, mengatakan The Wall 2019 telah ditingkatkan dalam desain dan kegunaan untuk rumah sehingga konsumen dapat merasakan suasana yang lebih santai disesuaikan dengan gaya hidup masing-masing.

MicroLED menggunakan LED mikroskopis yang berubah menjadi merah, biru dan hijau. Jutaan lampu kecil ini kemudian digabungkan dalam televisi besar untuk menghasilkan warna cemerlang di layar.

{Baca juga: Samsung Ancang-ancang Garap Mobil Otonom 5G}

Teknologi ini memberikan kualitas gambar yang tak tertandingi yang melampaui teknologi layar yang saat ini tersedia di pasar. Teknologi ini juga akan tersedia dalam ukuran 75 inci yang lebih sederhana.

Samsung berharap The Wall akan digantung di dinding seolah-olah itu adalah sebuah karya seni. Televisi ini akan dikirimkan dengan beragam lukisan yang dimuat di dalamnya serta berbagai jenis ‘bahan dinding premium’ , menjadikannya sentuhan akhir.

Televisi ini tidak akan memiliki bezel (bingkai di sebagian besar televisi) yang berarti TV ini seolah akan menyatu dengan backgroundnya. TV ini juga memungkinkan beberapa televisi digunakan sekaligus, jika anda ingin membuat layar IMAX di rumah anda sendiri.

Choi mengatakan, ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk merancang berbagai ‘fitur gaya hidup yang dapat mengubah ruangan dalam hitungan menit’. Samsung bahkan berkonsultasi dengan desainer interior untuk memastikan bahwa berbagai gaya akan diwakili.

{Baca juga: Smartphone 5G Samsung Siap Melenggang di MWC 2019}

“Tahap pengembangan baru dirancang untuk produk ini, mulai dari melakukan penelitian sejarah yang membantu kami menangkap esensi dari desain periode, seperti gaya Victoria atau Georgia, hingga menguji sudut bayangan dengan membangun dinding sementara,” kata Choi.

Diharapkan, TV super besar ini akan dirilis tahun ini, namun harga dan tanggal rilis The Wall belum diumumkan. [BA/HBS]

Sumber: Metro

 

Belanja IoT Dunia Pada 2019 Akan Mencapai $ 745 Miliar

0

Telko.id – Berdasarkan laporan dari Internasional Data Corporation (IDC) bertajuk Worldwide Semiannual Internet of Things Spending Guide, pengeluaran seluruh dunia untuk Internet of Things (IoT) diperkirakan akan mencapai $ 745 miliar pada tahun 2019, meningkat 15,4% dari $ 646 miliar yang dihabiskan pada tahun 2018.

Kondisi tersebut akan didominasi oleh Sektor Manufaktur, Konsumen, Transportasi, dan Utilitas.

“Adopsi IoT terjadi di berbagai industri, di pemerintahan, dan dalam kehidupan sehari-hari konsumen. Kami semakin mengamati bagaimana data yang dihasilkan oleh perangkat yang terhubung membantu bisnis berjalan lebih efisien, mendapatkan wawasan tentang proses bisnis, dan membuat keputusan waktu nyata. Untuk konsumen, akses ke data mengubah cara mereka untuk mengetahui status rumah tangga, kendaraan, dan anggota keluarga serta kesehatan dan kebugaran mereka sendiri, “kata Carrie MacGillivray, Vice President Internet of Things and Mobility IDC.

Carrie menambahkan bahwa “saat ini merupakan mulainya babak baru dari IoT. Di mana kita melihat peralihan dari secara digital yang memungkinkan fisik menjadi otomatisasi dan menambah pengalaman manusia yang terhubung dengan dunia.”

Pada tahun 2019 ini, industri yang diperkirakan menghabiskan paling banyak untuk solusi IoT adalah produksi diskrit ($ 119 miliar), proses manufaktur ($ 78 miliar), transportasi ($ 71 miliar), dan utilitas ($ 61 miliar).

Pengeluaran IoT di antara produsen sebagian besar akan difokuskan pada solusi yang mendukung operasi manufaktur dan manajemen aset produksi.

Sedangkan pada transportasi, lebih dari setengah pengeluaran IoT akan digunakan untuk pengawasan pengiriman, diikuti oleh manajemen armada.

Dalam industry utilitas, pengeluaran IoT akan didominasi untuk smart grid listrik, gas, dan air.

Namun, industri ini yang memiliki tingkat pertumbuhan tahunan gabungan tercepat (CAGR) selama periode perkiraan lima tahun adalah asuransi (17,1%), pemerintah federal / pusat (16,1%), dan perawatan kesehatan (15,4%).

“Pengeluaran konsumen IoT akan mencapai $ 108 miliar pada tahun 2019, menjadikannya segmen industri terbesar kedua. Kasus penggunaan pada konsumen terutama yang terkait dengan rumah pintar, kesehatan pribadi, dan infotainment kendaraan yang terhubung,” kata Marcus Torchia, direktur riset, Customer Insights & Analisis.

“Di dalam rumah pintar, otomatisasi rumah dan peralatan pintar akan mengalami pertumbuhan pengeluaran yang kuat selama periode perkiraan dan akan membantu menjadikan konsumen segmen industri yang tumbuh tercepat secara keseluruhan dengan CAGR lima tahun sebesar 17,8%,” ujar Marcus menambahkan.

Kasus penggunaan IoT yang memiliki tingkat investasi terbesar pada 2019 didorong oleh pengeluaran industri: operasi manufaktur ($ 100 miliar), manajemen aset produksi ($ 44,2 miliar), rumah pintar ($ 44,1 miliar), dan pemantauan pengiriman barang ($ 41,7 miliar) ).

Kasus penggunaan IoT yang diharapkan memberikan pertumbuhan belanja tercepat selama periode perkiraan 2017-2022 memberikan gambaran di mana industri lain melakukan investasi IoT. Hal ini termasuk otomatisasi fasilitas bandara (transportasi), pengisian kendaraan listrik (utilitas), pemantauan bidang pertanian (sumber daya), bedside telemetry (Healthcare), dan pemasaran kontekstual di dalam toko (ritel).

Layanan IoT akan menjadi kategori teknologi terbesar pada 2019 dengan $ 258 miliar digunakan untuk layanan TI dan instalasi tradisional serta perangkat non-tradisional dan layanan operasional.

Pengeluaran perangkat keras akan mendekati $ 250 miliar dipimpin oleh lebih dari $ 200 miliar dalam pembelian modul / sensor. Pengeluaran perangkat lunak IoT akan berjumlah $ 154 miliar pada 2019 dan akan melihat pertumbuhan tercepat selama periode perkiraan lima tahun dengan CAGR 16,6%. Pengeluaran layanan juga akan tumbuh lebih cepat daripada pengeluaran IoT keseluruhan dengan CAGR 14,2%. Pengeluaran konektivitas IoT akan berjumlah $ 83 miliar pada tahun 2019.

IDC juga melaporkan bahwa Amerika Serikat dan Cina akan menjadi pemimpin global untuk pengeluaran IoT pada 2019 masing-masing dengan $ 194 miliar dan $ 182 miliar. Dikuti oleh Jepang ($ 65,4 miliar), Jerman ($ 35,5 miliar), Korea ($ 25,7 miliar), Prancis ($ 25,6 miliar), dan Inggris ($ 25,5 miliar).

Sedangkan negara-negara yang akan melihat pertumbuhan pengeluaran IoT tercepat selama periode perkiraan semuanya berada di Amerika Latin: Meksiko (28,3% CAGR), Kolombia (24,9% CAGR), dan Chili (23,3% CAGR).

Internet Semiannual Worldwide of Spending Guide Internet juga meramalkan pengeluaran IoT untuk 14 kategori teknologi dan 82 kasus penggunaan di 20 industri di sembilan wilayah dan 53 negara. Tidak seperti penelitian lain di industri ini, panduan belanja komprehensif dirancang untuk membantu vendor memahami dengan jelas peluang spesifik industri untuk teknologi IoT saat ini. (Icha)

 

Apple Siapkan iPhone XI dengan Tiga Kamera Belakang?  

0

Telko.id, Jakarta – Memasuki tahun baru, salah satu produsen ponsel yang tengah sibuk menyiapkan produk terbarunya adalah Apple. Informasi menyebut bahwa Apple sedang merancang smartphone baru bernama iPhone XI, yang dipersenjatai tiga kamera belakang.

Seorang leaker teknologi OnLeaks membagikan wajah perangkat yang diduga sebagai iPhone XI. Perangkat itu sepertinya bakal hadir dengan tiga kamera di bagian belakang.

Tiga kamera iPhone XI yang baru tidak hanya membuat pengguna memiliki opsi lain dalam memainkan gadget. Setup tiga kemera di bagian belakang juga akan membantu pengguna mencapai sistem Time of Flight (ToF).

Sistem TOF merupakan teknologi yang memungkinkan untuk membuat peta kedalaman melalui pengukuran kecepatan cahaya yang bepergian ke dan dari suatu permukaan. Fitur memengaruhi pencahayaan dan sudut untuk kamera.

Output foto yang diambil dari kamera iPhone XI diharapkan memiliki nuansa 3D karena triple-lens akan menambah kedalaman. Fitur itu akan banyak berubah untuk fotografer ponsel atau mereka yang hanya mengambil gambar sederhana.

Namun, menurut laporan IBTimes, iPhone XI masih dalam tahap pengujian validasi teknik sehingga bisa berubah bentuk maupun jeroan sebelum dirilis. Perubahan tersebut juga termasuk penghapusan kamera tiga lensa sekaligus.

Pada tahun lalu, Apple telah memilih membuat iPhone lebih ramping dan tipis tanpa mengurangi kualitas kinerja. Kamera tiga lensa memang akan memberi iPhone XI bertentangan dengan desain Apple selama bertahun-tahun.

Berdasarkan rumor yang beredar, iPhone XI akan dirilis pada September tahun ini. Apple memiliki waktu lebih dari setengah tahun untuk menambahkan banyak tambal sulam ke perangkatnya terbarunya itu. Sayang, Apple belum mengonfirmasi laporan ini. [BA/HBS]

Sumber: IB Times

Mantap! Spotify Ada di iPhone XR dan Apple Watch Series 4

0

Telko.id, Jakarta – Setelah empat bulan pasca peluncurannya, ada kabar gembira bagi para pengguna iPhone XR, iPhone XS Max dan Apple Watch Series 4, karena akan menerima kehadiran layanan streaming musik Spotify.

Dilansir Telko.id dari PhoneArena pada Selasa (08/01/2019), hadirnya layanan di masing-masing perangkat Apple itu sebagai bagian dari pembaruan terbaru untuk aplikasi iOS.

Pelanggan Spotify di seri iPhone terbaru tersebut memiliki dua opsi untuk layanan musiknya, yakni mengaktifkan peregangan UI untuk mendapatkan tampilan semua layar. atau cukup dengan tampilan bar hitam di sekitar aplikasi.

Sedangkan aplikasi Spotify di Apple Watch akhirnya mendukung panel besar yang termasuk dalam Apple Watch Seri 4. Sebelumnya, itu hanya mendukung tampilan yang lebih kecil.

{Baca juga: iPhone Xs, Suksesor Sempurna iPhone X}

Pembaruan ini juga membawa dukungan untuk iPad Pro model terbaru dan perbaikan bug. Sayangnya dukungan Spotify ini masih offline di Apple Watch. Yang berarti tidak seperti aplikasi Pandora, Spotify masih sebagai hanya pengontrol untuk aplikasi iPhone.

Sebelumnya pada September 2018 lalu Apple memperkenalkan iPhone Xs, iPhone Xs Max dan iPhone XR dalam sebuah acara yang diselenggarakan di Steve Jobs Theater, Amerika Serikat. Sesuai bocoran serta spekulasi sebelumnya, keduanya mengusung sejumlah teknologi terbaru.

{Baca juga: iPhone Xr, iPhone Xs, dan iPhone Xs Max, Apa Bedanya?}

iPhone Xs maupun Xs Max dikemas dengan desain yang hampir sama seperti iPhone X. Keduanya sama-sama memiliki notch atau poni di bagian atasnya dengan ukuran yang cukup besar dan dibangun dengan bahan dasar stainless steel yang dipadu oleh lapisan kaca di bagian belakangnya.

Khusus bagi iPhone Xs, smartphone tersebut mempunyai ukuran layar yang sama dengan iPhone X, tepatnya berjenis OLED berukuran 5,8 inci dengan resolusi 2436 x 1125 piksel.

Yang berbeda justru iPhone Xs Max yang punya layar lebih besar, yakni 6,5 inci yang menjadikannya sebagai iPhone terbesar sampai saat ini. [NM/HBS]

Juni, Samsung Galaxy S10 Versi 5G Meluncur di Amerika Serikat?

0

Telko.id, Jakarta – Samsung Galaxy S10 dikabarkan akan hadir dalam jaringan 5G di Amerika Serikat pada musim panas atau pertengahan Juni 2019. Hal ini dikarenakan operator telekomunikasi Sprint akan meluncurkan jaringan 5G di versi terbaru smartphone andalan raksasa Korea Selatan tersebut.

Dilansir Telko.id dari GSMArena pada Selasa (08/01/2019), melalui siaran persnya, pihak Sprint mengatakan jika jaringan 5G akan hadir di musim panas nanti di perangkat Samsung.

Adapun pada paruh pertama tahun ini Sprint akan meluncurkan jaringan 5G selulernya di sembilan kota yakni Atlanta, Chicago, Dallas, Houston, Kota Kansas, Los Angeles, Kota New York, Phoenix, dan Washington, D.C.

{Baca juga: Smartphone 5G Samsung Siap Melenggang di MWC 2019}

Sebelumnya Samsung dikabarkan telah menyiapkan smartphone 5G andalan mereka.  Diprediksi mereka akan memamerkan smartphone 5G mereka pada gelaran Mobile World Congress (MWC) 2019 pada Februari mendatang.

Perlu diketahui, MWC adalah salah satu pameran teknologi tahunan terbesar di dunia. Ajang tersebut memang menjadi gelaran favorit bagi Samsung untuk meluncurkan beberapa perangkat inovatif mereka. Di MWC 2019, Samsung kembali ingin unjuk gigi dengan merilis smartphone 5G-nya.

Laporan menyebut bahwa Samsung Galaxy S10 akan diluncurkan pada MWC 2019. Penerus Galaxy S9 itu disebut-sebut sebagai smartphone pertama dari Samsung yang mendukung teknologi 5G.

Samsung juga bekerja sama dengan Otoritas Keselamatan Transportasi Korea (Kotsa) mengembangkan infrastruktur jaringan 5G untuk kendaraan otonom di fasilitas K-City.

{Baca juga: Samsung Ancang-ancang Garap Mobil Otonom 5G}

Dilansir  Venture Beat, K-City adalah ‘kota’ untuk uji coba teknologi kota pintar terbaru. Inisiasi itu dicetuskan untuk menyaingi Amerika Serikat dan Rusia yang terlebih dahulu memiliki fasilitas uji coba teknologi.

Korea Selatan membangun K-City di tanah seluas 320 ribu meter persegi. Korea Selatan menggembor-gemborkan bahwa K-City adalah fasilitas terdedikasi terbesar untuk menguji coba mobil otonom di dunia. [NM/HBS]

Sumber: GSMArena

Seharga Mobil, Acer Yakin Kursi Gamingnya Laku di Indonesia

0

Telko.id, Jakarta – Kursi gaming Acer Predator Thronos telah resmi diluncurkan di Indonesia. Kursi gaming dengan desain futuristik tersebut bisa dibilang dikhususkan bagi gamers berkantong tebal, karena harganya yang setara dengan harga mobil keluarga saat ini.

Di Indonesia, Acer Predator Thronos bakal hadir pada 14 Januari mendatang lewat program pre-order melalui situs resmi Acer Predator Thronos, dan dibanderol dengan harga mulai dari Rp 199 juta untuk versi paling murah, dan Rp 299 juta untuk model tertingginya.

Meski harganya yang selangit, Acer tetap optimis kursi gaming-nya akan laku keras di Indonesia.

{Baca juga: Hands-on Acer Predator Thronos: Kursi Khusus “Gamers Sultan”}

Menurut Dimas Setyo, Presales Manager Acer Indonesia, para gamers di Indonesia tak segan-segan mengeluarkan banyak uang untuk mendukung mereka ketika bermain game.

“Sebagai contoh, kami berkali-kali menjual laptop gaming termahal, Acer Predator 21X yang harganya ratusan juta, dan itu terjual habis. Belum lagi Predator Orion 9000 dengan harga Rp 90 juta, itu juga terjual puluhan unit,” klaimnya, pada acara Media Experience Acer Predator Thronos di Jakarta, Selasa (08/01/2019).

Selain itu, Dimas juga menyatakan bahwa sekarang pasar gaming di Indonesia terus tumbuh, dan para gamers Tanah Air pun makin menuntut untuk bisa memiliki perangkat yang memberikan pengalaman gaming yang lebih baik dari sebelumnya.

{Baca juga: Review Acer Nitro 5, Terjangkau dengan Kinerja Optimal}

“Di Indonesia pasar game terus tumbuh dan permintaan para gamers untuk mendapatkan pengalaman gaming yang lebih baik juga meningkat. Maka dari itu Predator Thronos akan memberi pengalaman terbaik ketika bermain game,” katanya.

Di balik harganya yang mahal, sebenarnya Acer Predator Thronos memang memberikan pengalaman bermain game yang berbeda. Kursi gaming itu memiliki struktur setinggi 1,5 meter berbahan baja yang dilapisi dual-tone berwarna hitam dengan aksen cahaya lampu LED yang dapat disesuaikan warnanya.

Pada bagian atas struktur tersebut, terdapat tiga monitor Acer Predator X271 U berukuran 27 inci. Ketiga monitor dapat diatur ketinggiannya menggunakan Control Arch untuk memaksimalkan sudut pandang para gamers.

{Baca juga: Gamers PUBG di China Wajib Tunjukkan KTP}

Beratnya sekitar 220 kg, dan memiliki tingkat kemiringan yang dapat disesuaikan hingga 140 derajat. Dilengkapi juga penyangga kaki yang dapat diatur sesuai kenyamanan penggunanya menggunakan panel Cabin Controller.

Terdapat dua tipe Acer Predator Thronos yang bakal diperkenalkan di Tanah Air, yang dibedakan oleh dapur pacu yang disematkannya. Untuk versi “paling murah” dengan harga Rp 199 jutaan, disematkan Predator Orion 5000 (PO5-610) dengan Intel Core i7-9700K dan GPU Nvidia GeForce GTX 1080.

Sementara untuk harga Acer Predator Thronos yang mencapai RP 299 jutaan, dilengkapi dengan Predator Orion 9000 (PO9-900) dengan Intel COre i9-7900X dan GPU Nvidia GeForce RTX 2080Ti dual SLI.

{Baca juga: 3 Smartphone Gaming Khusus untuk Gamers Hardcore}

Keduanya dilengkapi juga dengan mouse Predator Cestus 510, headset Predator Galea 300, keyboard Predator Aethon 500, dan customized mousepad.

“Pelanggan yang membelinya dapat free pemasangan sekali, dan garansi 3 tahun untuk service dan spareparts,” ujar Dimas.

Nah, apabila ingin menjajalnya secara langsung, Acer bakal memamerkannya di Electronic City, Pondok Indah Mall pada 14 sampai 20 Januari 2019, serta acara final Indonesian Asia Pacific Predator League 2019 yang berlangsung pada 25 sampai 27 Januari 2019 di Mall Taman Anggrek, Jakarta. (FHP)

Cuitan Miliarder asal Jepang Pecahkan Rekor Retweet

0

Telko.id, Jakarta – Unggahan miliarder asal Jepang, Yusaku Maezawa memecahkan rekor retweet. Cuitannya paling banyak dicuit ulang oleh pengguna Twitter. Jumlah pengguna yang melakukan retweet mencapai jutaan orang.

Semua berawal ketika sang miliarder mengumumkan akan bagi-bagi hadiah berupa uang senilai total 100 juta yen atau sekira Rp 13 miliar kepada 100 orang. Caranya, mereka cukup mencuit ulang unggahan Maezawa.

Pemenang akan dihubungi melalui pesan langsung di Twitter tak setelah kompetisi berakhir. Selasa (8/1), unggahannya langsung mendapat respon luar biasa dari warganet.

Seperti dikutip Telko.id dari Mashable, Selasa (08/01/2019), cuitan Maezawa telah dicuit ulang sebanyak 5,6 juta kali sejak diunggah pada  5 Januari 2019 lalu.

Dalam cuitannya, Maezawa mengatakan bahwa kompetisi tersebut merupakan perayaan atas capaian e-commerce Zozotown miliknya yang berhasil meraup penjualan sebesar 100 miliar yen atau sekitar Rp 13 triliun.

{Baca juga: Cuitan Twitter untuk iOS Tampil Sesuai Kronologi}

Unggahan Maezawa mengalahkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh seorang remaja bernama Carter Wilkerson. Pada 2017 lalu, Wilkerson meminta 18 juta retweet.

Unggahannya telah dicuit ulang sebanyak 3,5 juta kali oleh netizen. Meski gagal, Wilkerson tetap mendapatkan nuget dari restoran cepat saji sebagai hadiah kicauan paling banyak dicuit ulang oleh para pengikut.

Rekor Wilkerson memecahkan catatan yang sebelumnya dipegang oleh MC kondang asal Amerika Serikat, Ellen DeGeneres. Swafoto Ellen bersama para aktor dan aktris pada Oscar 2014 mendapat 3,3 juta retweet.

Nama Yusaku Maezawa jadi mendunia setelah SpaceX mengungkapkan penumpang pertamanya ke Bulan. Kekayaannya tidak main-main, karena ia juga turut membiayai para seniman yang akan ia bawa pada perjalanan tersebut.

Maezawa merupakan pendiri Zozotown, butik online terbesar di Jepang. Pria 42 tahun ini menyebutkan bahwa ia dulu seorang skateboarder dan tertarik dengan budaya Amerika.

Setelah menghabiskan enam bulan di Amerika Serikat, ia kembali ke Jepang dan mulai merintis band bernama Switch Style, dan berperan sebagai pemain drum. Kemudian di tahun 1998, ia mendirikan bisnis pesanan lewat pos bernama Start Today sebelum ia berpindah platform ke online.

Baca Juga: Miliarder Jepang jadi Penumpang Pertama SpaceX ke Bulan

Popularitas band Switch Style makin meningkat lewat lagu-lagu mereka yang ber-genre punk rock. Seiring kepopuleran band-nya, Dalam sebuah wawancara, ia menyatakan bahwa dirinya tetap memimpin Start Today sampai meraih kesuksesan.

Merasa tak mampu menjalani keduanya, akhirnya dia memutuskan untuk keluar dari Switch Style dan fokus pada bisnis online-nya. Ide bisnis Maezawa berlanjut pada tahun 2004, ketika dirinya meluncurkan butik online bernama Zozotown. [SN/HBS]

Sumber: Mashable

Hands-on Acer Predator Thronos: Kursi Khusus “Gamers Sultan”

0

Telko.id – Di ajang IFA 2018 lalu, Acer menarik perhatian para penggemar perangkat gaming dengan memperkenalkan gaming chair futuristik, Acer Predator Thronos. Kursi gaming ini diklaim mampu memberikan kenyamanan ekstra kepada para gamers ketika bermain game favorit.

Acer sendiri dipastikan bakal menghadirkan Acer Predator Thronos di Tanah Air pada 14 Januari mendatang lewat program pre-order melalui situs resmi Acer Predator Thronos dengan harga mulai dari Rp 199 juta untuk versi “paling murah”, dan Rp 299 juta untuk versi teertingginya.

Beruntung, sebelum kursi gaming khusus “gamers sultan” itu dijual secara resmi, tim Telko.id berkesempatan untuk melihat dan mencobanya secara langsung.

Oleh karenanya, sekarang kami bakal mengulasnya secara singkat melalui hands-on Acer Predator Thronos. Dalam ulasan ini, kami membagikan sedikit pengalaman serta spesifikasi dari kursi gaming tersebut. Check this out!!

Desain

Foto: Muhammad Faisal/Telko.id

Seorang gamers tidak hanya membahas soal laptop gaming, PC gaming maupun gaming gear saja, tapi juga membahas soal kenyamanan mereka ketika bermain game. Ketika kami menjajal langsung Acer Predator Thronos, kursi gaming ini sukses memberikan kenyamanan maksimal dengan sejumlah fiturnya.

Control Arch misalnya, yang memungkinkan pengguna untuk mengatur ketinggian tiga unit monitor Acer Predator X271 U dengan ukuran 27 inci yang ditopang oleh struktur berbahan dasar baja. Fitur itu mampu memaksimalkan sudut pandang para gamers untuk mendapatkan visual terbaik ketika bermain game favorit.

{Baca juga: Kursi “Gamers Sultan”, Acer Predator Thronos Diluncurkan Tahun Depan}

Fitur untuk kenyamanan lainnya adalah Cabin Controller, untuk memudahkan pengguna mengatur kemiringan kursi, penyangga kaki, dan penyangga keyboard untuk memaksimalkan kenyamanan mereka.

Tombol untuk mengaktifkan fitur tersebut berada di sisi kanan arm rest, seperti tombol Cabin Opening dan Close, Zero-g Opening dan Close, Pedal Rise dan Descend, serta pengaturan lainnya.

Acer Predator Thronos juga punya fitur getaran yang bisa meningkatkan pengalaman bermain game penggunanya. Menurut Dimas Setyo, Presales Manager Acer Indonesia, fitur getaran ini mendukung seluruh game yang ada, karena diatur berdasarkan suara dari game yang dimainkan.

Remote khusus untuk mengontrol efek getaran. (Foto: Muhammad Faisal/Telko.id)

“Jadi saat ada suara tembakan atau ledakan, getaran akan muncul untuk memberikan pengalaman lebih ke gamers,” katanya, saat ditemui di kantor Acer, di Jakarta, Selasa (08/01/2019).

{Baca juga: Hey Gamers! Ini Cara Download Map Vikendi di PUBG Mobile}

Namun menurut kami, ada kekurangan dari fitur getaran pada kursi gaming ini. Kekurangannya adalah, fitur getaran tidak hanya aktif pada saat kami masuk ke arena permainan, tapi juga ketika masuk ke menu utama game dengan adanya backsound pada menu tersebut.

Sehingga, efek getaran akan terasa terus menerus mengikuti suara dari menu utama game. Untungnya, efek getaran itu bisa dimatikan atau disesuaikan dengan menggunakan remote khusus.

Acer Predator Thronos sendiri memiliki struktur setinggi 1,5 meter berbahan baja dan punya bobot total sekitar 220 kg. Struktur itu dilapisi dual-tone berwarna hitam dengan aksen cahaya lampu LED yang dapat disesuaikan warnanya. Ada beragam warna yang bisa dipilih pengguna melalui remote khusus yang disediakan, termasuk tingkat kecerahan dari warna yang dipilih.

Spesifikasi

Foto: Muhammad Faisal/Telko.id

Ada dua tipe Acer Predator Thronos yang dibawa ke Tanah Air, yang dibedakan oleh tipe dapur pacu yang disematkan di dalamnya. Untuk versi paling murah dengan harga Rp 199 juta, kursi gaming tersebut menggunakan PC Predator Orion 5000 (PO5-610) dengan prosesor Intel Core i7-9700K dan GPU Nvidia GeForce GTX 1080.

Sementara untuk harga Acer Predator Thronos yang mencapai RP 299 jutaan, dilengkapi dengan Predator Orion 9000 (PO9-900) dengan Intel Core i9-7900X dan GPU Nvidia GeForce RTX 2080Ti dual SLI.

{Baca juga: Review Acer Nitro 5, Terjangkau dengan Kinerja Optimal}

Meski begitu, secara keseluruhan kedua tipe ini dilengkapi dengan struktur body serta gaming gear yang sama, seperti adanya mouse Predator Cestus 510, headset Predator Galea 300, keyboard Predator Aethon 500, dan customized mousepad.

Foto: Muhammad Faisal/Telko.id

Oh ya satu lagi, untuk dapat beroperasi dengan baik, Acer Predator Thronos secara keseluruhan membutuhkan daya listrik sebesar 1.200 Watt. Sedangkan untuk struktur body-nya saja, hanya membutuhkan 180 Watt.

Well, bagaimana menurut Anda? Apabila ingin melihat secara langsung kursi gaming khusus “gamers sultan” tersebut, Acer bakal memamerkannya di Electronic City, Pondok Indah Mall pada 14 sampai 20 Januari 2019, serta acara final Indonesian Asia Pacific Predator League 2019 yang berlangsung pada 25 sampai 27 Januari 2019 di Mall Taman Anggrek, Jakarta. (FHP)