spot_img
Latest Phone

Google Photos Hadirkan Fitur Edit AI dengan Perintah Suara di Pixel 10

Telko.id - Google resmi meluncurkan fitur editing berbasis kecerdasan...

Galaxy Watch8 Series Jadi Wellness Coach Pribadi untuk Gaya Hidup Sehat

Telko.id - Samsung Galaxy Watch8 Series hadir sebagai smartwatch...

Garmin Venu X1 Dukung Performa Padel dengan Fitur Canggih

Telko.id - Garmin resmi menghadirkan Venu X1, smartwatch premium...

Garmin quatix 8, Smartwatch Maritim dengan Fitur Canggih

Telko.id - Garmin Indonesia resmi meluncurkan quatix 8, smartwatch...

Moto g86 Power 5G: Spek Lengkap dengan Harga Terjangkau

Telko.id - Smartphone terbaru dari Motorola akan segera diluncurkan....
Beranda blog Halaman 1250

Penerbit Buku Tuntut Netflix Rp 351 Miliar, Ada Apa?

0

Telko.id, Jakarta – Netflix lagi-lagi harus berhadapan dengan tuntutan. Kali ini, layanan streaming film itu menerima tuntutan bernilai jutaan dolar Amerika Serikat. Sang penuntut adalah sebuah perusahaan penerbitan buku.

Kapan lalu, Netflix menghadirkan film lewat cerita Bandersnatch. Mengetahuinya, penerbit buku bernama Chooseco tak terima. Mereka mengklaim, Netflix sengaja mengambil keuntungan dari film tentang pembuat game tersebut.

Dalam episode itu, film Bandersnatch menggunakan tagline “Choose Your Own Adventure”. Menurut Engadget, dikutip Telko.id pada Minggu (13/1/2109), tagline tersebut diklaim sebagai serial buku terbitan Chooseco.

Dalam tuntutan, Chooseco menegaskan bahwa Netflix mencoba untuk membuat episode Bandersnatch yang dikembangkan dari buku. Di lain sisi, kata Chooseco , Netflix sama sekali tak memiliki lisensi dari buku itu.

Berdasarkan informasi, Chooseco telah melayangkan gugatan pada 11 Januari 2019 lalu di pengadilan Vermont, Amerika Serikat. Chooseco mengajukan tuntutan kepada Netflix senilai USD 25 juta atau setara Rp 351 miliar.

{Baca juga: Netfli Minta Warga AS Hentikan Aksi Bird Box Challenge}

Asal tahu saja, Bandersnatch merupakan film produksi Netflix yang mencuri perhatian pada akhir 2018. Tayangan lepas dari serial Black Mirror tersebut merupakan film interaktif yang melibatkan siapapun yang menyaksikannya.

Sebelumnya, Netflix memutuskan untuk menghapus komedi satir yang mengkritik penguasa kerajaan Arab Saudi. Episode kedua Patriot Act dengan komedian AS berdarah India, Hasan Minhaj, dihapus setelah ada protes dari Saudi.

{Baca juga: Komedi Satir Ini Dihapus Netflix Setelah Diprotes Arab Saudi}

Menurut otoritas negara itu, komedi satir Netflix tersebut telah melanggar hukum anti-kejahatan siber Saudi. Meski sangat mendukung kebebasan artistik, Netflix tak memungkiri bahwa seni juga harus mematuhi hukum negara setempat.

Kendati dihapus dari Netflix, orang-orang di Saudi masih dapat menonton episode itu di saluran YouTube. Dalam episode tersebut, Minhaj mengkritik Putra Mahkota Mohammed Bin Salman terkait pembunuhan Jamal Khashoggi. [SN/IF]

 

Facebook Ubah Akun Nukman Luthfie jadi “Akun Kenangan”

0

Telko.id, Jakarta – Kabar duka menghampiri dunia digital Indonesia. Salah satu pakar media sosial, Nukman Luthfie meninggal dunia di Yogyakarta pada Sabtu malam (12/01/2019). Sepeninggal Nukman, akun Facebook pribadinya pun berubah statusnya menjadi akun kenangan atau Memorialized Accounts.

Berdasarkan pantauan tim Telko.id saat mengakses halaman Facebook Nukman Luthfie, perubahan tersebut terlihat ketika munculnya notifikasi di bagian atas halaman profil dengan judul “Remembering Nukman Luthfie”.

“Kami berharap bahwa orang yang mencintai Nukman akan menemukan kenyamanan saat mengunjungi profilnya untuk mengingat dan merayakan perjalanan hidupnya,” tulis Facebook dalam notifikasi itu.

{Baca juga: Pakar Media Sosial Nukman Luthfie Meninggal Dunia}

Sekadar informasi, Facebook memang memiliki fitur yang mengubah akun penggunanya menjadi akun kenangan, ketika pengguna meninggal dunia. Tujuannya, agar teman-teman, keluarga atau orang-orang terdekat masih dapat berkumpul dan berbagi cerita di akun kenangan tersebut.

Untuk mengubah akun pengguna yang meninggal dunia menjadi akun kenangan, teman, anggota keluarga hingga pengguna yang ditunjuk sebagai ahli waris dalam aturan Legacy Contact Facebook diharuskan mengajukan permohonan ke Facebook melalui halaman Memorialization Request.

Di dalam permohonan, harus disertakan nama orang yang meninggal, sampai dokumen pendukung seperti surat kematian. Khusus bagi pengguna ahli waris, mereka bisa mengurus akun Facebook pengguna yang telah diubah menjadi akun kenangan atau memilih untuk menghapus akun tersebut.

{Baca juga: Pendiri Microsoft Meninggal Dunia, Bos Teknologi Berduka}

Nukman Luthfie sendiri menghembuskan napas terakhir akibat serangan stroke, setelah sebelumnya sempat dirawat di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta selama hampir seminggu. Menurut sang adik, Lazuardi Nurdin, kakaknya meninggal dunia pada pukul 22.00 WIB, dan akan dimakamkan pada hari Minggu (13/01/2019) di Kendal, Jawa Tengah.

Nukman merupakan sosok dikenal sebagai pegiat dan pakar media sosial Indonesia. Pria kelahiran Semarang pada 24 September 1964 ini juga terbilang sangat aktif di Twitter dan Instagram dengan akun @nukman.

Ia juga banyak memberikan pandangan kepada warganet Tanah Air soal berperilaku di media sosial. Isu seputar hoaks, keamanan siber, hingga etika soal selfie di kawasan terdampak bencana pun tak luput dari perhatiannya. (FHP)

Pakar Media Sosial Nukman Luthfie Meninggal Dunia

0

Telko.id, Jakarta – Sabtu malam (12/01/2019) bisa disebut menjadi malam duka bagi ranah digital Indonesia. Sebab, Tanah Air telah ditinggal oleh salah seorang pakar media sosial, Nukman Luthfie yang meninggal dunia di Yogyakarta.

Menurut adik Nukman Luthfie, Lazuardi Nurdin, kakaknya meninggal dunia pada pukul 22.00 WIB.

Ia mengatakan, Nukman menghembuskan napas terakhir akibat serangan stroke, setelah sebelumnya sempat dirawat di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta selama hampir seminggu.

{Baca juga: Wanita Pencipta Prosesor Pertama Meninggal Dunia}

Rencananya, jenazah Nukman akan dimakamkan pada hari Minggu (13/01/2019) di Kendal, Jawa Tengah.

Sebelum dikenal sebagai pegiat dan pakar media sosial, Nukman lebih dulu diakui sebagai pakar internet marketing di Indonesia.Ia juga terbilang sangat aktif di Twitter dan Instagram dengan akun @nukman.

Pria kelahiran Semarang pada 24 September 1964 ini juga banyak memberikan pandangan kepada warganet Tanah Air soal berperilaku di media sosial. Isu seputar hoaks, keamanan siber, hingga etika soal selfie di kawasan terdampak bencana pun tak luput dari perhatiannya.

{Baca juga: Pendiri Microsoft Meninggal Dunia, Bos Teknologi Berduka}

Tentu saja, meninggalnya pakar media sosial Indonesia ini membuat warganet Indonesia, terutama di Twitter berduka. Berdasarkan pantauan tim Telko.id, warganet ramai mencuitkan tagar #RIPNukman di Twitter, tak terkecuali tokoh-tokoh publik yang mengenal dekat Nukman.

Kebanyakan dari mereka mengatakan bahwa Nukman merupakan sosok yang menyenangkan dan telah berhasil menjadi inspirasi bagi warganet Tanah Air.

Bos Xiaomi Ungkap “Fitur Terlupakan” Redmi Note 7, Apa Itu?

0

Telko.id, Jakarta – Setelah merilis Redmi Note 7, bos Xiaomi, Lei Jun mengatakan bahwa ada fitur unggulan yang tidak disebutkan ketika smartphone tersebut diperkenalkan. Melalui akun Weibo pribadinya, ia menyebutkan bahwa Redmi Note 7 punya fitur tahan air, karena telah disematkan segel kedap air di dalamnya.

Melansir dari GSMArena, Minggu (13/01/2019), tim teknik Xiaomi telah berupaya untuk mengamankan titik terlemah di Redmi Note 7 dari air, seperti slot kartu SIM, port USB-C, jack audio 3,5mm, tombol, speaker, sampai modul kamera menggunakan segel kedap air.

Meski diklaim tahan air, Redmi Note 7 pada kenyataannya belum mendapatkan sertifikasi IP (anti air dan debu).

{Baca juga: Andalkan Kamera 48MP, Harga Redmi Note 7 Cukup Mengejutkan}

Akan tetapi, kemungkinan smartphone ini bisa bertahan ketika tidak sengaja terjatuh ke dalam air, sampai saat digunakan pada kondisi lingkungan yang basah atau berdebu.

Redmi Note 7 sendiri merupakan smartphone pertama Redmi setelah “berpisah” dari Xiaomi. Smartphone ini mengusung layar berukuran 6,3 inci berjenis IPS LCD dengan resolusi Full HD+ yang dikelilingi bezel cukup tipis di tiap sisinya.

Smartphone tersebut ditenagai oleh prosesor yang sama dengan Xiaomi Mi 8 Lite, yakni prosesor octa-core 2.2 GHz Snapdragon 660. Didukung juga oleh tiga varian RAM dan ROM, masing-masing 3/32 GB, 4/64 GB, dan 6/64 GB serta baterai berkapasitas 4,000 mAh dengan teknologi Qualcomm Quick Charge 4.

{Baca juga: Realme Siapkan Pesaing Redmi Note 7, Realme 3?}

Selain spesifikasi yang mumpuni, Redmi Note 7 sebenarnya mengandalkan kamera 48MP di bagian belakang sebagai daya tarik utamanya. Kamera tersebut ditemani oleh kamera sekunder beresolusi 5MP untuk keperluan mode Portrait yang didukung oleh teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI) di dalamnya. Sementara kamera depannya, beresolusi 13MP saja. (FHP)

Setelah SuperVOOC, Smartphone Oppo akan Punya Wireless Charging

0

Telko.id, Jakarta – Smartphone Oppo dan OnePlus di masa mendatang kemungkinan besar akan didukung oleh teknologi Qi Wireless Charging. Sebab, baru-baru ini Oppo dilaporkan telah bergabung sebagai anggota Wireless Power Consortium.

Perlu diketahui, Wireless Power Consortium merupakan grup perusahaan yang mengembangkan dan mempromosikan teknologi Qi Wireless Charging.

Dilansir Telko.id dari Android Police, Minggu (13/01/2019), karena Oppo dan OnePlus beroperasi di bawah perusahaan induk yang sama, dan sering berbagi teknologi dan sumber daya satu sama lain, maka bisa jadi smartphone keduanya segera disematkan teknologi wireless charging dari Qi.

{Baca juga: 3 Inovasi yang Harus Dimiliki Smartphone Flagships di 2019}

Sebelum Oppo bergabung, sudah ada beberapa brand smartphone yang lebih dulu menjadi anggota di grup Wireless Power Consortium sampai sekarang, seperti Apple, Samsung, Huawei, ZTE, Panasonic, sampai Sony.

Oppo sebenarnya pernah mengajukan paten wireless charging dengan daya 15W di tahun lalu. Tapi sejauh ini, paten tersebut belum diimplementasikan dalam produk apapun.

Meski belum ada informasi soal smartphone apa yang bakal mengusung teknologi Qi Wireless Charging, tapi diprediksi, smartphone Oppo dan OnePlus pertama yang memiliki teknologi itu adalah OnePlus 7T dan suksesor dari Oppo Find X.

{Baca juga: Mengenal Teknologi Pengisian Cepat Oppo, VOOC Flash Charge}

Oppo sendiri saat ini mempunyai teknologi pengisian baterai cepat bernama VOOC Flash Charge, yang diklaim mengisi baterai 4 kali lebih cepat daripada teknologi pengisian baterai lainnya. Teknologi ini dinilai aman, dan tidak menimbulkan panas yang berlebih saat smartphone diisi baterainya.

Itu karena, VOOC Flash Charge menggunakan teknik meningkatkan arus daya, bukan meningkatkan tegangan arus daya, sehingga akan mencegah terjadinya tegangan arus daya yang tinggi.

Pada teknologi itu, terdapat juga lima lapisan proteksi keamanan yang berfungsi untuk mencegah kelebihan arus daya, ketika VOOC Flash Charge aktif. Kelimanya adalah, Adaptor Overload Protection, Rapid Charge Condition Judgement, Port Overload Protection, Battery Overload Protection, dan Battery Fuse Protection.

{Baca juga: Hands-on Oppo R17 Pro: Flagship Menarik di Awal Tahun Ini}

Selain VOOC Flash Charge, Oppo juga memiliki teknologi pengisian baterai yang jauh lebih cepat bernama SuperVOOC Flash Charge, yang disematkan pada Oppo Find X Lamborghini Edition dan Oppo R17 Pro.

SuperVOOC Flash Charge merupakan teknologi pengisian baterai dengan daya 10V/5A, dan desain baterai bi-cell (2 x 1850mAH). Oppo mengklaim, teknologi ini mampu mengisi 40% baterai dalam waktu 10 menit saja dengan aman dan tanpa kendala. (FHP)

Amazon Ajukan Paten “Kemampuan Ramal” untuk Amazon Echo

0

Telko.id, Jakarta – Smart speaker Amazon Echo dipastikan akan semakin pintar ke depannya. Sebab, Amazon telah mengajukan paten yang memungkinkan speaker pintar tersebut untuk menganalisis pencarian yang pengguna tanyakan.

Dengan paten tersebut, Amazon Echo dimungkinkan akan tersambung ke Amazon Prime atau Amazon Music, dan dapat menebak serta menunjukkan jenis film, album musik, buku favorit, dan hal lainnya yang disukai oleh pengguna.

Dilansir Telko.id dari The Sun, Minggu (13/01/2019), paten tersebut juga bisa jadi akan digunakan Amazon agar Echo dapat menyarankan produk yang dijual di Amazon, sehingga pengguna bisa langsung membelinya di e-commerce tersebut.

{Baca juga: Duh! Siswa SD Ketahuan Kerjakan PR dengan Bantuan Alexa}

Amazon mengatakan, patennya ini akan menentukan minat pengguna terhadap konten media yang diungkapkan melalui pencarian konten media secara verbal. Ini termasuk pencarian yang dilakukan melalui fitur baru yang memudahkan pengguna untuk mencari musik atau film favorit melalui kutipan lirik atau kata yang diketahui.

“Contoh konten media tersebut dapat mencakup film, acara televisi, buku audio, lagu, serta dialog film, dialog televisi, buku audio, lirik lagu, dan lain-lain,” kata Amazon.

Informasi ini akan ditautkan dengan riwayat pembelian, riwayat unduhan, riwayat penelusuran, konten media favorit, preferensi, data lain, termasuk teman di media sosial. Kemudian, Amazon akan menggabungkan seluruh informasi tadi untuk membantunya mengetahui konten media yang disukai pengguna, dan menunjukkan lebih banyak pilihan kepada mereka.

{Baca juga: Identik dengan Amazon, Orang Amerika Ogah Pakai Nama Alexa}

Untuk saat ini, ide tersebut hanya sebatas paten, dan tidak dijamin akan segera diterapkan ke Amazon Echo dalam waktu dekat.

“Paten membutuhkan beberapa tahun untuk diterima dan belum  mencerminkan perkembangan  produk dan layanan untuk saat ini,” papar Amazon. (BA/FHP)

Lenovo Rilis Smart Clock, Jam Pintar dengan Google Assistant

0

Telko.id, Jakarta – Lenovo merilis gadget keren di acara Consumer Electronics Show (CES) 2019 yang digelar di Las Vegas, Amerika Serikat. Gadget bernama Lenovo Smart Clock atau jam pintar ini mampu melakukan berbagai hal, selain membangunkan penggunanya menggunakan alarm saja.

Dilansir Telko.id dari The Star Online, Minggu (13/01/2019), Smart Clock disematkan asisten pribadi berbasis Artificial Intelligence (AI) di dalamnya, yakni Google Assistant.

Karenanya, pengguna bisa memerintahkannya untuk berbagai hal, seperti memutar musik, mendapatkan perkiraan cuaca serta kondisi lalu lintas, dan lainnya. Pengguna juga bisa mengatur rutinitas setiap hari menggunakan fitur Google Routines.

{Baca juga: Ada Toilet Pintar di CES 2019, Bisa Diajak Nyanyi Bareng}

Yang menarik, Lenovo Smart Clock pun disematkan kemampuan ala smart home di dalamnya, seperti mampu mematikan lampu kamar pengguna, menyalakan TV untuk memutar video, sampai membuat panggilan telepon.

Smart Clock juga mampu memutarkan musik pengantar tidur kepada pengguna, sampai menyesuaikan kecerahan dan skema warna layar ketika mereka mengucapkan selamat malam. Tujuannya tentu saja, agar pengguna bisa tidur dengan nyenyak.

{Baca juga: Ponsel Layar Lipat Samsung Unjuk Gigi di CES 2019}

Selain bertugas sebagai penunjuk waktu yang ditambah dengan beragam fitur pintar lainnya, Lenovo tidak lupa untuk memberikan fitur pengisian daya untuk smartphone pengguna. Sebab, perusahaan asal China ini melengkapi jam pintarnya dengan port USB.

Lenovo Smart Clock akan mulai dijual pada pertengahan tahun 2019 mendatang, dengan harga sekitar USD 80 atau setara dengan Rp 1,1 jutaan. (BA/FHP)

Ada Toilet Pintar di CES 2019, Bisa Diajak Nyanyi Bareng

0

Telko.id, Jakarta – Tampaknya Amazon ingin Alexa terdapat di seluruh perangkat yang digunakan oleh manusia di masa depan. Sebab, setelah mereka menyematkan Alexa pada sepeda pintar bernama Cybric Legend, kini Amazon menanamkan asisten virtual pada toilet pintar.

Toilet pintar seharta £ 5.500 atau sekitar Rp 99,7 juta ini diproduksi oleh perusahaan asal Amerika Serikat, Kohler dan telah dipamerkan di ajang Consumer Electronics Show (CES) tahun ini.

Numi 2.0 Intelligent Toilet, itulah namanya. Toilet pintar tersebut tidak hanya sekadar memiliki asisten virtual Alexa saja, tapi juga punya keunggulan lainnya.

{Baca juga: Cybric Legend, Sepeda Pintar dengan Alexa di Badannya}

Seperti, kursi yang dapat dipanaskan, speaker internal, hingga fungsi pembersihan dan pengering yang bisa disesuaikan penggunanya. Selain itu, terdapat juga lampu biru yang menyala di bagian belakang toilet.

“Dilengkapi dengan speaker baru di toilet Numi, pencahayaan dan peningkatan audio, menciptakan pengalaman yang sepenuhnya mendalam bagi pemilik rumah,” ujar Kohler.

{Baca juga: Berkat Teknologi Ini, Baju Pintar Segera Jadi Kenyataan}

Seperti smart speaker, toilet ini pun memiliki akses ke semua kemampuan yang dimiliki Alexa. Sehingga, pengguna bisa memerintahkan toilet pintar tersebut untuk membacakan berita, memainkan musik, dan kontrol suara sederhana lainnya.

Numi 2.0 Intelligent Toilet rencananya akan dijual secara resmi di akhir tahun 2019 dengan harga mulai dari £ 5.500 atau Rp 99,7 jutaan untuk versi standarnya. Sementara untuk model khusus dengan warna hitam pekat, dibanderol £ 7.000 atau Rp 126,7 jutaan. Berminat? (FHP)

Bahaya! Tantangan Bird Box Akibatkan Kecelakaan Fatal

0

Telko.id, Jakarta – Baru-baru ini netizen sedang dihebohkan dengan tantangan Bird Box. Tantangan tersebut terinspirasi dari film Bird Box dari Netflix yang dibintangi oleh Sandra Bullock, di mana dalam film itu karakter utama harus selalu ditutup matanya untuk menghindari penglihatan yang mendorong mereka untuk bunuh diri.

Tantangan tersebut ternyata telah mengakibatkan kecelakaan cukup fatal, yakni seorang remaja yang menabrakkan mobilnya sambil menutupi matanya sebagai bagian dari tantangan Bird Box.

Menurut petugas kepolisian, seperti dilansir Telko.id dari Metro, Sabtu (12/01/2019), setelah menutup matanya dengan topi, kendaraan yang dikemudikan remaja berusia 17 tahun ini melaju berlawanan arah dan menabrak mobil lain yang melintas.

Beruntung, tidak ada yang terluka dalam kecelakaan yang terjadi di kawasan Salt Lake City di Utah, Amerika Serikat itu. Perwira Polisi Layton, Travis Lyman, mengatakan kejadian ini seharusnya menjadi peringatan bagi netizen yang lain.

{Baca juga: Tak Berguna, Amerika Serikat Larang #InMyFeelings Challenge}

“Jangan mengemudi sambil menutup mata,” katanya.

Netflix sendiri telah meminta kepada penggemar film Bird Box untuk menghentikan tantangan Bird Box Challenge yang sedang mewabah. Netflix menilai, tantangan tersebut sangat berbahaya. Pelaku bisa saja menabrak atau tertabrak sesuatu, bahkan terjatuh dari tempat yang sangat tinggi.

{Baca juga: Netflix Minta Warga AS Hentikan Aksi Bird Box Challenge}

“Tolong jangan sakiti diri kalian dengan Bird Box Challenge. Kami menghargai kecintaan kalian, tapi ada satu harapan pada tahun baru, yakni jangan akhiri waktu kalian dengan terbaring di rumah sakit hanya karena tantangan itu,” begitu kata Netflix.

Memang, saat ini ada banyak tantangan atau challenge di media sosial, yang konon dapat membuat pelakunya mendadak terkenal. Mereka rela melakukannya meski sangat beresiko, hingga menyebabkan kematian.

{Baca juga: Diduga karena Momo Challenge, Bocah 12 Tahun Gantung Diri}

Seperti Momo Challenge yang sempat viral di tahun lalu. Momo Challenge mengharuskan pemain menghubungi Momo dengan mengirim pesan ke sebuah nomor tak dikenal. Momo kemudian akan mengirim gambar bertema kekerasan ke ponsel korban.

Momo juga akan mengirim tantangan ke korban. Jika korban tidak melakukan tantangan itu, Momo akan mengirim pesan bernada ancaman. Akibatnya, korban menjadi ketakutan dan menuruti permintaan Momo.

Tantangan ini telah menelan korban, yakni seorang gadis berusia 12 tahun asal Argentina karena bunuh diri. Pihak kepolisian menduga, kejadian ini dilatarbelakangi Momo Challenge yang kini sedang marak di Internet. (BA/FHP)

Huawei Y7 Pro (2019) Diperkenalkan, DNA Premium jadi Andalan

0

Telko.id, Jakarta – Memasuki awal tahun, Huawei langsung merilis smartphone terbarunya di Indonesia. Bukan smartphone flagship, melainkan smartphone entry-level, yakni Huawei Y7 Pro (2019).

Menurut Country Deputy Director Huawei Indonesia, Lo Khing Seng, Y7 Pro (2019) merupakan cara Huawei untuk dapat bersaing pada segmen terbesar di pasar smartphone Indonesia, yaitu segmen entry-level.

“70% pasar Indonesia adalah entry-level. Tapi bukan low, melainkan ke mid-end,” katanya, di acara perkenalan Huawei Y7 Pro (2019), di Jakarta, Sabtu (12/01/2019).

Meski demikian, smartphone ini tidak dibekali spesifikasi ataupun fitur yang “serba terbatas” seperti smartphone entry-level pada umumnya. Sebab, Y7 Pro (2019) membawa beberapa hal premium yang terdapat pada smartphone flagship Huawei, seperti P Series dan Mate Series.

{Baca juga: Hands-on Huawei Y7 Pro (2019): “Menu Pembuka” untuk Generasi Muda}

Desain misalnya, Huawei menyematkan pilihan warna gradasi Aurora Blue untuk Y7 Pro (2019). Warna tersebut, menurut Product Marketing Manager Huawei Indonesia, Advent Jose, merupakan warna bawaan dari seri smartphone flagship mereka.

“Ada dua opsi warna, Aurora Blue dan Midnight Black. Aurora Blue adalah DNA dari P dan Mate Series. Itu berarti Y7 Pro (2019) punya DNA premium,” klaimnya.

Begitu juga dengan bagian depannya, smartphone ini mengusung layar berukuran 6,26 inci dengan resolusi HD+ (720 x 1520 piksel). Layarnya juga telah mengadopsi desain Dewdrop, yang berarti terdapat poni atau notch berbentuk waterdrop di bagian atas layarnya sebagai frame untuk kamera depan, dan sejumlah sensor lainnya.

Di sektor dapur pacunya, disematkan prosesor octa-core 1.8 GHz Snapdragon 450, GPU Adreno 506, RAM 3 GB, ROM 32 GB, dan baterai berkapasitas besar, tepatnya 4,000 mAh. Spesifikasi itu, menopang seluruh proses yang berjalan di atas EMUI 9.0 berbasis Android 8.1 Oreo.

{Baca juga: Review Huawei Mate 20: Jagoan Baru dengan Teknologi Lengkap}

“Baterainya 4,000 mAh dengan kecepatan input 5V2A yang mampu di-charge penuh sampai 2,5 jam,” jelas Jose.

Untuk kameranya, Huawei Y7 Pro (2019) telah memiliki kamera ganda dengan resolusi masing-masing 13MP aperture f/1.8 sebagai lensa utama, dan 2MP sebagai lensa depth untuk mendukung foto dengan mode Portrait atau bokeh. Sementara untuk kamera depannya, Y7 Pro (2019) mempunyai kamera beresolusi 8MP.

“Kameranya punya AI yang mampu mengenali dan menyesuaikan hingga 22 skenario foto berbeda,” paparnya.

{Baca juga: Hands-on Realme U1: Menggoda dengan Kamera 25MP dan Helio P70}

Huawei Y7 Pro (2019) sendiri akan tersedia pada tanggal 25 Januari. Akan tetapi, pengguna dapat melakukan pre-order di e-commerce Lazada pada 17 Januari mendatang.

Sayang, Huawei masih enggan memberikan informasi soal harga smartphone terbarunya ini. Tapi ada kemungkinan harganya akan berada di bawah Rp 2,5 jutaan. Sebab, seperti dilansir dari XDA Developer, Sabtu (12/01/2019), smartphone ini dibanderol dengan harga mencapai USD 170 atau setara dengan Rp 2,3 jutaan di Vietnam. (FHP)