spot_img
Latest Phone

Garmin quatix 8, Smartwatch Maritim dengan Fitur Canggih

Telko.id - Garmin Indonesia resmi meluncurkan quatix 8, smartwatch...

Moto g86 Power 5G: Spek Lengkap dengan Harga Terjangkau

Telko.id - Smartphone terbaru dari Motorola akan segera diluncurkan....

Apple Kembangkan Chatbot AI Sendiri, Saingan ChatGPT

Telko.id – Perusahaan teknologi besar Apple, mulai bergerak mengembangkan...

Pendapatan Apple Naik 10%, Penjualan iPhone Tembus 3 Miliar Unit

Telko.id - Apple mengumumkan hasil keuangan kuartal III 2025...

ASUS Zenbook S16 OLED, Tipis dengan Performa AI Terbaik

Telko.id - ASUS resmi meluncurkan Zenbook S16 OLED (UM5606WA)...
Beranda blog Halaman 1243

Wujud Galaxy S10+ dengan Lubang Layar Berbentuk Pil

0

Telko.id, Jakarta – Samsung akan menggelar acara Galaxy Unpacked di San Fransisco, Amerika Serikat pada 20 Februari mendatang. Pada gelaran itu, Samsung kabarnya akan mengumumkan tiga smartphone baru, termasuk Samsung Galaxy S10+ dengan empat kamera belakang dan punya “layar berlubang” sebagai tempat untuk kamera depan ganda.

Menurut The Inquirer, dikutip Telko.id, Jumat (18/01/2019), Galaxy S10+ akan pula mengusung desain layar baru Infinity O. Dengan desain itu, kamera ganda bagian depan akan disematkan di sudut kanan atas layar berlubang.

Untuk bezel layar, Galaxy S10+ tampil lebih tipis dibanding Galaxy S9+. Hal ini terlihat dari bocoran gambar yang memperlihatkan unit Samsung Galaxy S10+ yang sedang digunakan oleh seseorang, jauh sebelum peluncuran smartphone tersebut dilakukan.

{Baca juga: Akhirnya, Undangan Peluncuran Trio Galaxy S10 Tersebar}

Jika dilihat secara lebih seksama, gambar tersebut kemungkinan dipotret di bus dari atau ke kampus Suwon di Korea Selatan, kantor pusat, maupun fasilitas utama Samsung Electronics. smartphone itu tampak masih dalam tahap preproduksi atau menunggu waktu peluncuran.

Galaxy S10+ dilaporkan berbobot lebih ringan ketimbang Galaxy Note 9 meski mengusung ukuran sama persis. Lubang di bagian atas cukup tersembunyi, namun pengguna diprediksi akan mengalami kesulitan dalam mencoba game atau menonton video karena keberadaan “lubang kamera” di layar.

Gambar tersebut pun menampilkan sensor pemindai sidik jari di bawah layar. Soal lubang kamera di sudut kanan atas, diyakini merupakan bentuk pendekatan berbeda Samsung dibanding Galaxy A8s dan Honor View 20. Untuk menyesuaikan tampilan, Samsung akan memadatkan seluruh ikon di bar status ke arah kiri.

{Baca juga: Juni, Samsung Galaxy S10 Versi 5G Meluncur di Amerika Serikat?}

Kendati demikian, masih tersedia ruang untuk jam, notifikasi, bluetooth, mode Silent, Wi-Fi, bar jaringan, persentase baterai, serta ikon bar status. Sayang, Samsung belum bisa dimintai konfirmasi mengenai bocoran tentang foto Galaxy S10+ yang beredar di internet. (FHP)

MAXstream Gandeng Astro Hadirkan Konten Original

Telko.id – Aplikasi video streaming Telkomsel, MAXstream melalui MAXstream Original kembali menghadirkan konten orisinal dalam upaya meningkatkan pengalaman penggunanya dalam menikmati berbagai konten video.

Kali ini MAXstream berkolaborasi bersama Astro memproduksi serial drama horror berjudul “Nawangsih”. Episode 1 dan 2 akan bisa dinikmati mulai tanggal 16 Januari 2019 dan 8 episode berikutnya akan dirilis setiap hari Kamis jam 20:00 di MAXstream.

Nawangsih berkisah tentang Arya (Mario Lawalata) dan istrinya, Kiran (Ririn Ekawati) bersama dua putri mereka Srimaya (Benaya Farah) dan Nawangsih (Gisellma & Chrissie) yang pindah ke sebuah rumah tua milik mendiang ayah Arya. Segalanya tampak baik-baik saja sampai suatu hari di sana Nawangsih kecil menemukan lampu yang sangat tua warisan dari ayah Arya. Sejak itu, Nawangsih memiliki hubungan yang tidak biasa dengan roh yang hidup di dalam lampu tersebut.

Jalan cerita Nawangsih merupakan hasil karya dari penyanyi dan penulis lagu kenamaan Indonesia yaitu Melly Goeslow. Dengan disutradarai oleh Hedy Suryawan, serial ini juga menjanjikan ketegangan yang intens dengan dukungan music score garapan musisi ternama Anto Hoed.

Head of Digital Lifestyle Telkomsel, Crispin Tristram mengatakan , ”Kami  sangat bangga bisa berkesempatan untuk kembali menghadirkan MAXstream Original. Sebagai layanan video streaming, MAXstream tidak hanya terus memberikan  konten video  digital yang berkualitas bagi para penggunanya,  tapi juga berupaya untuk mengasah bakat kreatif anak bangsa sekaligus dengan menggunakan platform kami  untuk menampilkan karya mereka ke hadapan publik yang lebih luas”.

Director of Content Astro, Agnes Rozario mengatakan, “Astro sangat senang dapat merilis Nawangsih, hasil co-production pertama kami dengan Telkomsel. Kami percaya pada kekuatan cerita, dan oleh karenanya kami berkomitmen untuk lebih banyak memberikan karya seperti ini bersama mitra dengan misi yang sama”.

Astro juga berharap dapat mengulang kesuksesan produksi lokal Indonesia sebelumnya, yaitu Gantung dan Dosa, dan telah menyusun konten IP (intellectual property) yang potensial untuk pengembangan di berbagai genre dan format film, baik itu serial hingga digital show dalam format pendek. Tentunya melalui Nawangsih,  hubungan Astro dan Telkomsel yang dinamis akan semakin kuat dan menjadi awal dari kolaborasi kami lainnya.

MAXstream sendiri sebelumnya telah menghadirkan serial MAXstream Original lainnya yaitu drama crime thriller berjudul “Brata” yang dibintangi oleh Oka Antara dan Laura Basuki. Sampai saat ini, Brata telah ditonton sebanyak lebih dari 1 juta kali sejak episode pertamanya diluncurkan di MAXstream pada bulan September 2018 yang lalu. Selain itu, MAXstream Original yang mendapatkan perhatian cukup tinggi dari pelanggan adalah Critical Eleven dan Pulang Pulang Ganteng.

Selain memproduksi serial orisinal  dengan cita rasa lokal, MAXstream juga menyediakan konten lain seperti film, TV show, olahraga (English Premier League, Italian Serie A, France Ligue 1, Spanish La Liga, dan lain-lain), maupun kartun dari berbagai saluran layanan video on demand dan TV internasional. Sejak diluncurkan di tahun 2018, MAXstream telah menjadi salah satu layanan video yang paling diminati masyarakat Indonesia dengan lebih dari 9 juta unduhan.

Crispin kemudian mengungkapkan bahwa seiring dengan meningkatnya minat masyarakat akan layanan video digital,  Telkomsel berkomitmen untuk terus menggarap segmen ini. Telkomsel sendiri mencatat bahwa dalam kurun waktu setahun terakhir, video payload di jaringan Telkomsel meningkat signifikan hingga 250%. Hal tersebut menggambarkan besarnya potensi bagi produser-produser konten lokal untuk berkreasi.

“Telkomsel akan terus serius menggarap layanan video ini untuk meningkatkan penetrasi film dan konten video lainnya di Indonesia. Dengan pertumbuhan ponsel pintar serta dukungan jaringan broadband, hal ini dapat dicapai melalui  melalui tontonan layanan mobile seperti MAXstream.

Tidak hanya itu, MAXstream juga akan terus berkembang menjadi sebuah marketplace yang dapat mewadahi berbagai konten-konten video lokal yang berkualitas dan menjadi bagian dari ekosistem konten Indonesia”, tegas Crispin. (Icha)

 

 

iPhone Lipat Dirilis Tahun 2020?

0

Telko.id, Jakarta – Gaung smartphone lipat membuat produsen berlomba-lomba untuk segera mengembangkan dan memproduksinya. Beredar kabar, bahwa Apple pun tidak ingin ketinggalan untuk mencoba peruntungan menggarap iPhone lipat.

Dilansir Telko.id dari BGR, Jumat (18/01/2019), smartphone lipat Apple itu akan mengusung pendekatan berbeda ketimbang perangkat karya produsen asal Korea Selatan, Samsung. Sebagai informasi, smartphone layar lipat Samsung Galaxy F akan hadir dengan desain lipat ke arah dalam.

Sementara untuk iPhone lipat, akan mengusung desain lipat ke arah luar. Rumor lain juga menyebut bahwa Apple bakal menawarkan smartphone masa depannya tersebut dengan harga lebih terjangkau dibanding milik Samsung.

{Baca juga: Ponsel Layar Lipat Samsung Unjuk Gigi di CES 2019}

Selain itu, perusahaan asal Cupertino, Amerika Serikat ini pun akan menawarkan kemudahan untuk melakukan berbagai hal, meski body iPhone lipat secara keseluruhan akan lebih tebal dan tampil kurang menarik. Rumor menyoal smartphone lipat Apple diindikasikan oleh Head of Design Innovation Center Samsung.

Petinggi Samsung tersebut menyebut bahwa Apple berpeluang untuk mencoba pendekatan layar lipat ke arah luar untuk produk barunya. Namun begtiu, ia mengaku optimis bahwa smartphone lipat karya Samsung akan menawarkan pengalaman lebih baik.

{Baca juga: Smartphone Lipat Xiaomi Lebih Canggih dari Samsung?}

iPhone lipat kabarnya akan diperkenalkan pada tahun 2020 mendatang. Sebelumnya, Apple telah menghadirkan casing dengan baterai ekstra untuk tiga iPhone terbarunya di situs Apple Store.

Casing tersebut dipasarkan seharga USD 129 atau Rp 1,8 juta dan hanya tersedia dalam pilihan warna hitam dan putih. Menurut Apple, tiga casing itu kompatibel dengan charger nirkabel bersertifikasi Qi. Artinya, baterai iPhone tetap terisi saat menggunakan casing. (BA/FHP)

Karyawan Telkomsel Turun Ke Desa Salem Ajarkan Digitalisasi

0

Telko.id – Selama dua hari, Telkomsel menurunkan 15 orang karyawannya untuk berpartisipasi dan berkontribusi dalam kerja sukarela melalui program Employee Volunteering di Desa Salem, Purwakarta.

Para relawan tersebut hadir untuk menularkan gerakan peduli lingkungan (green movement) serta memberikan edukasi kewirausahaan, literasi keuangan juga pemasaran digital, melalui pemanfaatan platform aplikasi digital yang diberi nama Baktiku Negeriku. Masyarakat pun didukung dengan pembangunan fasilitas digital center yang berisi perangkat komputer beserta akses internetnya.

Baktiku Negeriku merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) yang berkomitmen dalam melakukan pendampingan wilayah pedesaan Indonesia melalui penyediaan akses informasi dan pemberdayaan masyarakat berbasis digital. Program ini memiliki tujuan pengembangan 4 aspek utama, yaitu stakeholder relationship, community development, employee involvement serta industrial relationship dengan mengkolaborasikan Corporate Management melalui keterlibatan Serikat Pekerja Telkomsel (SEPAKAT).

“Telkomsel menyadari pentingnya edukasi dan sarana penunjang untuk mewujudkan Indonesia digital. Melalui program Baktiku Negeriku, kami hadir dalam membangun sinergi yang kuat antara masyarakat dan perangkat desa bersama mengangkat potensi desa di dunia digital. Kami ingin mendukung terciptanya ekosisitem digital desa, dimana masyarakat juga bisa ikut memanfaatkan kemajuan teklnologi digital yang ada untuk hal yang positif dan mengangkat kemajuan ekonomi desa,” kata Badar, General Manager Sales Regional Eastern Jabotabek Telkomsel.

Fase pertama dari program ini telah dituntaskan di delapan titik yang tersebar di seluruh Indonesia, pada tahun 2017 lalu. Gelaran fase kedua berlanjut lagi pada akhir tahun 2018 dimulai dari Desa Gambung Ciwidey, kemudian bergeser ke Lembang-Bandung pada awal tahun 2019 dan berlanjut ke wilayah agrowisata desa Salem di Purwakarta. Telkomsel menargetkan total 14 Desa di seluruh Indonesia yang akan dimaksimalkan potensi daerahnya melalui program ini.

Desa Salem memiliki potensi yang menarik untuk diangkat sebagai lokasi program Baktiku Negeriku. Antara lain di bidang pertanian seperti padi, sektor perkebunan seperti kebun durian dan sayur-sayuran, budidaya jamur serta potensi peternakan jangkrik.

Selain itu, desa ini juga punya potensi dibidang UMKM yang cukup besar khususnya dalam industri pengelolaan makanan dari hasil panen masyarakat setempat seperti pengolahan jahe dan kunyit bubuk, kripik bawang, dan sagon bakar serta pengelolaan makanan lainnya.

Kegiatan ini menyasar pada komunitas warga desa seperti Karang Taruna dan kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) serta para pelajar. Disini relawan karyawan Telkomsel ikut membaur berbagi ilmu agar masyarakat desa dapat memanfaatkan kemajuan teknologi digital secara efektif dan kreatif dalam memajukan ekonomi desa, sebagai bagian dari penerapan konsep smart people.

“Kami senang masyarakat desa Salem menyambut positif kegiatan Baktiku Negeriku ini. Kami harap melalui kegiatan ini dapat tercipta ekonomi desa yang lebih baik lagi, khsusnya melalui pemanfaatan teknologi digital yang ada. Telkomsel hadir tidak hanya memberikan produk dan layanan terbaik untuk masyarakat, tetapi juga memastikan layanan tersebut dapat dimanfaatkan dengan positif dan maksimal, khususnya untuk mengangkat sektor ekonomi dan agrowisata seperti di desa Salem ini”, pungkas Badar. (Icha)

 

3 Prediksi Tren Smartphone Tahun Ini Menurut Oppo, Apa Saja?

0

Telko.id, Jakarta – Tahun lalu, tren smartphone lebih ke memaksimalkan desain bezelless dengan memperkecil bingkai yang mengelilingi layarnya, ditambah dengan adanya notch atau poni di bagian atasnya. Selain itu peningkatan fitur kamera pun tak luput dari perhatian brand smartphone di tahun lalu. Lantas, seperti apa prediksi tren smartphone di tahun 2019?

Oppo memberikan pendapatnya soal prediksi tren smartphone tahun ini. Diungkapkan oleh PR Manager Oppo Indonesia, Aryo Meidianto, setidaknya ada tiga tren yang bakal diadopsikan pada smartphone yang dirilis di tahun 2019.

Tren pertama menurutnya adalah layar. Diprediksi di tahun ini, layar smartphone akan semakin tipis bezel-nya.

{Baca juga: Ini 4 Prediksi Tren Teknologi di 2019}

Ada dua model yang mungkin diaplikasikan, seperti model notch yang lebih kecil seperti Oppo R17 Pro, Oppo F9, dan smartphone sejenisnya. Lalu, smartphone tanpa notch sama sekali, dengan menggunakan teknik seperti Oppo Find X.

Foto: Muhammad Faisal/Telko.id

“Tren ke depan sudah kelihatan. Layar yang punya notch seperti R17 Pro atau tidak punya notch sama sekali dengan teknologi mekanik seperti Find X,” jelasnya saat ditemui usai First Sale Oppo R17 Pro, di Jakarta, Kamis (17/01/2019).

Tren kedua adalah desain dengan warna gradasi yang lebih bebas. Tahun lalu, warna gradasi pada smartphone terbatas hanya efek warna yang terbagi antara bagian atas dan bawah, atau kiri dan kanan yang ditambah dengan adanya pola cahaya.

{Baca juga: Oppo Ogah Ikutan Tren “Smartphone Empat Kamera”}

Tapi sekarang, warna gradasinya akan jauh lebih bebas. Sebab, tidak ada lagi batas atau garis tengah yang memisahkan perpaduan warna gradasi tersebut.

Foto: Muhammad Faisal/Telko.id

“Sekarang gradasi gak ada garis tengah, karena untuk memperlihatkan kebebasan,” ujarnya.

Terakhir adalah teknologi 5G. Namun sayang, Aryo mengatakan tren itu belum berlaku di Indonesia di tahun ini. Penyebabnya, aturan soal teknologi jaringan super cepat dengan latency yang rendah tersebut belum ada di Indonesia.

Meski demikian, Oppo sendiri telah siap soal teknologi 5G. Perusahaan asal China ini telah mempunyai dan memamerkan smartphone 5G-nya, yakni Oppo Find X.

“Di Indonesia belum ada, karena aturannya belum ada. Untuk device 5G, Oppo kan sudah punya,” papar Aryo.

{Baca juga: Oppo Kenalkan Prototipe Smartphone 5G Pertamanya}

Sekadar informasi, Oppo Find X 5G tersebut ditopang oleh prosesor Snapdragon 855 dan telah disematkan modem X50 5G dari Qualcomm.

OPPO, Qualcomm dan Keysight Technologies Inc., selaku perusahaan yang memproduksi peralatan dan perangkat uji serta pengukuran elektronik, telah mendemonstrasikan konektivitas data dan aplikasi 5G termasuk browsing, pemutaran video online, dan panggilan video menggunakan prototipe Find X 5G.

Kedepannya, seperti dijelaskan pihak Oppo, perusahaan akan terus memperdalam kolaborasinya dengan Qualcomm, produsen infrastruktur jaringan, penyedia layanan telekomunikasi dan mitra rantai pasokan lainnya dalam membangun ekosistem 5G.

Oppo kini sedang dalam pembicaraan dengan penyedia layanan telekomunikasi di Cina, Eropa, Australia dan pasar luar negeri lainnya, dengan rencana untuk meluncurkan produk 5G komersial tahun ini.

{Baca juga: Siapkah Indonesia Menyambut Teknologi 5G? Ini Kata Qualcomm}

Saat ini memang sudah ada beberapa negara yang menyatakan kesiapannya untuk menyambut teknologi 5G, seperti Amerika Serikat, Korea, China, Jepang, dan beberapa negara Eropa lainnya. Namun untuk Tanah Air, itu tergantung dengan pemerintah untuk menentukan kapan Indonesia siap mengadopsi teknologi 5G.

Hal ini dikatakan oleh Senior Manager Marketing Qualcomm Indonesia, Dominikus Susanto beberapa waktu lalu. Menurutnya, pemerintah harus benar-benar memastikan spektrum frekuensi yang akan digunakan untuk 5G ke depannya. Jika sudah, kemudian giliran operator Indonesia yang mempersiapkan teknologinya. (FHP)

XL Axiata Buatkan Paket Special Buat Mitra GOJEK

0

Telko.id – XL Axiata memperkuat kerja sama strategis dengan platform on-demand terkemuka di Indonesia, GOJEK, melalui peluncuran layanan XL paket “LEBIH UNTUNG”. Paket “LEBIH UNTUNG” ini dapat dinikmati oleh para mitra pengemudi GOJEK dan mitra penyedia jasa GO-LIFE.

Kerja sama XL Axiata dan GOJEK diawali dengan peluncuran paket “LEBIH UNTUNG” khusus mitra pengemudi GOJEK di Oktober 2018. Paket khusus dari XL Axiata ini mendapatkan respon yang  luar biasa dan telah digunakan oleh ribuan mitra pengemudi hingga saat ini.

Seiring dengan animo positif para mitra pengemudi, XL Axiata dan GOJEK kini memperluas kerja sama tersebut untuk para mitra penyedia layanan GO-LIFE. Sebagai platform gaya hidup on-demand — bagian dari GOJEK, GO-LIFE memberikan ragam pelayanan mulai dari layanan pijat profesional GO-MASSAGE, layanan kebersihan GO-CLEAN, layanan kecantikan GO-GLAM, layanan solusi otomotif GO-AUTO, layanan pesan-antar kebutuhan harian GO-DAILY dan layanan perbaikan GO-FIX,  layanan laundry GO-LAUNDRY dan layanan pesan-antar bahan bakar minyak GO-PERTAMINA.

Kerja sama yang dijalankan melalui XL Business Solutions ini memungkinkan para mitra pengemudi layanan GOJEK dan juga para penyedia jasa yang tergabung dalam GO-LIFE untuk  mendapatkan tarif spesial menggunakan layanan XL paket “LEBIH UNTUNG”.

Dengan paket “LEBIH UNTUNG”, para mitra GOJEK dan GO-LIFE akan mendapatkan beragam manfaat telekomunikasi yang lebih lengkap & terjangkau. Telekomunikasi sendiri  merupakan penopang utama mereka dalam bekerja mencari nafkah.

Kerja sama ini efektif berlangsung mulai Oktober 2018 yang lalu, yang kemudian diperluas bagi mitra GO-LIFE di bulan Januari 2019, dan ke depannya akan dikembangkan dengan menyediakan layanan khusus connected cars dan business connectivity, sehingga pada akhirnya bertujuan untuk memberikan “Total Solusi Bisnis” untuk GOJEK.

”Kami memperkuat kerjasama kemitraan dengan GOJEK melalui paket “LEBIH UNTUNG” ini sebagai salah satu wujud komitmen kami dalam mendukung pemerintah untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam beraktifitas termasuk para mitra pengemudi GOJEK dalam menjalankan pekerjaanya,” ujar Kirill Mankovski XL Axiata, Chief Enterprise & SME Officer XL Axiata.

Apalagi, GOJEK telah memiliki lebih dari satu juta mitra pengemudi mulai dari Sabang hingga Merauke. Jadi, kerjasama ini juga dipercaya mampu memberikan manfaat lebih kepada masyarakat karena sebagai pelopor penyedia layanan ride-hailing di Indonesia.

Sementara itu, VP Corporate Affairs GOJEK, Michael Say mengungkapkan, “Mitra pengemudi dan mitra GO-LIFE merupakan bagian penting dalam pertumbuhan ekosistem GOJEK dan kesejahteraan mitra merupakan fokus bagi kami. Kerja sama strategis dengan XL Axiata ini sejalan dengan program GOJEK SWADAYA di pilar ringankan, dimana kami ingin memberikan akses ke para mitra terhadap berbagai program yang membantu mereka dalam meringankan pengeluarannya dalam menjalankan order sehari-hari”.

Kedepannya GOJEK juga berharap makin banyak inovasi yang dapat dikembangkan dengan XL Axiata agar dapat memberikan dampak sebesar-besarnya bagi seluruh mitra kami di Indonesia.

Kirill Mankovski melanjutkan, dalam kerjasama ini XL Business Solution akan  menyediakan kartu perdana khusus dan paket “LEBIH UNTUNG” bagi seluruh mitra pengemudi GOJEK  dan penyedia jasa GO-LIFE. Dengan paket ini, para mitra pengemudi dan penyedia jasa GO-LIFE dapat dapat menikmati ragam manfaat dari kemudahan solusi komunikasi yang lengkap dan terjangkau.

Paket “LEBIH UNTUNG” saat ini tersedia dalam dua variasi harga yang sangat terjangkau, yaitu Paket mingguan Rp 20 ribu dengan kuota internet 2GB dan Paket bulanan Rp 50 ribu dengan kuota internet 7GB[SLM5].

Selain mendapatkan paket internet berkuota besar di jaringan 4.5G XL dengan harga sangat terjangkau, paket ini juga memberikan manfaat berupa telpon dan SMS gratis tanpa batas ke sesama XL dan AXIS, Gratis akses ke aplikasi GOJEK, GOLIFE dan WAZE dan Telpon ke operator lain

Di tahap awal, mitra pengemudi GOJEK dan penyedia jasa GO-LIFE bisa mendapatkan paket ini dengan membeli kartu perdana XL GOJEK yang akan didistribusikan oleh pihak manajemen GOJEK dan GO-LIFE di wilayah masing-masing. Bagi para mitra yang telah memiliki nomor XL dan sudah terdaftar di database GOJEK dan GO-LIFE dapat langsung mengaktifkan paket ini melalui UMB dengan menekan *123*455#.

GOJEK dan GO-LIFE saat ini memiliki lebih dari 1 juta mitra pengemudi dan 30.000 penyedia jasa layanan yang tersebar di 167 kota di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di luar Jawa. (Icha)

 

 

 

Pertumbuhan Negatif Industri Telekomunikasi Indonesia, Ini Sebabnya!

Telko.id – Kehadiran 4G membuat ekosistem DNA (device, network, application) semakin berkembang di Indonesia. Namun ditengah meningkatnya pengguna smartphone yang mendorong lonjakan konsumsi data, industri selular sesungguhnya terbilang rapuh.

Tengok saja, hingga semester pertama 2018,  kinerja operator terus melorot. Bahkan sudah mengalami “negative growth” baik dari sisi pendapatan (-12,3%) dan juga EBITDA (-24,3%).

Industri telekomunikasi Indonesia pun diproyeksi tumbuh negatif 6,4% pada 2018.

Penurunan ini sebenarnya terbilang cepat. Pasalnya, pada 2016, industri selular masih tumbuh sebesar 10%. Namun, rendahnya tarif data, tidak bisa mengimbangi turunnya layanan suara dan SMS. Layanan basic itu, semakin kurang diminati karena pelanggan beralih ke layanan OTT. Alhasil, pertumbuhan menciut menjadi 9% di akhir 2017.

Tumbuhnya konsumsi data masyarakat yang mengakses layanan OTT ini pun dianggap sebagai beban industri karena harga paket internet yang terlalu murah.

Rendahnya tarif  data yang dibarengi dengan dampak dari kebijakan registrasi pra bayar,  dan kondisi ekonomi makro yang tak kondusif, seperti kurs rupiah yang masih tertekan terhadap dollar pun membuat operator menutup 2018 dengan kinerja yang kurang menggembirakan.

Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI) mencatat, rata-rata penggunaan data pada 2014 hanya 0,3 giga byte (GB) per bulan. Angka itu tumbuh menjadi 3,5 GB per bulan pada 2018. Tahun ini, estimasi konsumsi data di Indonesia mencapai 4,8 GB dan meningkat terus menjadi 6 GB pada 2021.

“Harga layanan data Indonesia yang termurah di dunia. Hanya sedikit di atas India,” ujar Ketua ATSI Ririek Adriansyah dalam acara Selular Business Forum di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (17/1).

Padahal untuk memenuhi permintaan layanan data yang naik 3,5 kali lipat dalam lima tahun ke depan, dikatakan Ririk perlu tambahan modal.

“Kami perlu investasi untuk menambah kapasitas,” ujar Ririek.

Dalam kesempatan yang sama, Kristiono, Ketua Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) juga menyebutkan, bahwa harga layanan data di Indonesia justru menurun dari Rp 1 per kilobyte (kb) pada 2010 menjadi Rp 0,015 per kb pada 2018.

“Penurunan harga mencapai 40% per Mega Byte (MB) inilah yang jadi masalahnya,” jelas Kristiono.

Sementara, menurut Kristiono, murahnya tarif layanan data ini  justru menguntungkan perusahaan digital yang penggunaan produknya lebih banyak menggunakan kuota data.

“E-commerce tumbuh di tengah infrastrukturnya, yakni telekomunikasi yang menurun. Jadi seperti benalu saja,” katanya. (Icha)

 

 

Masuk Indonesia, Ini Harga Huawei Y7 Pro

0

Telko.id, Jakarta – Misteri terkait harga Huawei Y7 Pro terjawab sudah. Smartphone entry-level terbaru Huawei ini banderol dengan harga Rp 1.999.000 dan akan dipasarkan di Lazada pada akhir Januari 2019 nanti.

Menurut Advent Jose selaku Product Marketing Manager Huawei Indonesia, anak muda bisa mendapatkan smartphone Huawei Y7 Pro yang dilengkapi dengan fitur-fitur mumpuni tanpa perlu merogoh kocek yang dalam karena harga Huawei Y7 Pro yang terjangkau.

“Huawei Y7 Pro mulai dipasarkan tanggal 25 Januari 2019 jam 11.00 WIB secara eksklusif di Lazada dan dibandrol dengan harga mengejutkan yaitu Rp 1.999.000,” ujar Jose di Lazada Office Capital Place, Jakarta Kamis (17/01/2019)

Nantinya ada potongan voucher berupa Rp 50.000 bagi 2000 pembeli pertama.  Pada acara tersebut juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Huawei dan Lazada untuk memasarkan smartphone Huawei Y7 Pro secara eksklusif.

{Baca juga: Huawei Y7 Pro (2019) Diperkenalkan, Fitur Premium jadi Andalan}

Menurut Pierre Beckers selaku Chief bussiness Officer Lazada Indonesia pihaknya sangat senang dapat bekerja sama dengan Huawei karena Huawei Y7 Pro memiliki nilai kemampuan mumpuni dengan harga yang terjangkau.

“Menurut saya smartphone ini memiliki speck yang luar biasa dengan harga yang spesial. Saya cukup terkejut dengan harganya dan ini hanya ada di Lazada,” ucap Pierre.

Sedangkan menurut Monika Rudijono selaku Chief Marketing Officer Lazada Indonesia, pihaknya senang dapat menjadi mitra eksklusif Huawei untuk mendistribusikan smartphone terbaru Huawei tersebut.

{Baca juga: Hands-on Huawei Y7 Pro (2019): “Menu Pembuka” untuk Generasi Muda}

“Kami yakni Huawei dapat menciptakan smartphone yang sesuai untuk konsumen Indonesias. Penandatanganan MoU hari ini menjadi bentuk komitmen Lazada untuk selalu memberikan produk terbaik, berkualitas dan asli kepada konsumen Indonesia,” tambah Monika.

Perlu diketahui bahwa Huawei Y7 Pro diperkuat dengan dual camera berteknologi Artificial Intelligence (AI) 13MP + 2MP di belakang dan kamera depan 8 MP dengan aperture (bukaan lensa) kamera yang besar untuk menghasilkan efek bokeh yang menarik. [NM/HBS]

Trio Asus ZenBook Terbaru Resmi Melenggang

0

Telko.id, Jakarta – Mengawali tahun 2019, Asus memperkenalkan trio Asus ZenBook terbarunya di Indonesia. Asus ZenBook 13, Asus ZenBook 14, dan ZenBook 15 diluncurkan dengan sejumlah teknologi dan fitur baru, serta dikemas dengan desain premium ala Asus.

Ketiga seri ini punya beberapa pembeda, salah satunya adalah ukuran layarnya. ZenBook 13 mengusung layar berukuran 13,3 inci, sementara Asus ZenBook 14 mempunyai layar berukuran 14 inci, dan ZenBook 15 berukuran 15,4 inci. Semuanya beresolusi Full HD (1920 x 1080 piksel).

“ZenBook 13 lebih kecil daripada MacBook Air terbaru, bahkan 9% lebih kecil daripada kertas A4,” klaim Jimmy Lin, Region Director Asus Southeast Asia, di acara peluncuran ZenBook 13/14/15, di Jakarta, Kamis (17/01/2019).

“ZenBook selalu mengutamakan estetika desain, jadi gak cuma cantik, tapi powerful,” tambah PC Product Marketing Manager Asus Indonesia, Davina Larissa.

{Baca juga: Punya “Dua Layar”, Segini Harga ZenBook Pro 15 UX580}

Seperti beberapa seri ZenBook terbaru lainnya, ZenBook 13, 14, dan 15 pun mengusung konsep desain bernama ErgoLift, yang memungkinkan bagian bawah layar menjadi penyangganya, sekaligus untuk memaksimalkan kenyamanan pengguna ketika bekerja.

Asus pun memberikan fitur NumberPad untuk ZenBook terbarunya. Fitur ini mirip seperti ZenBook Pro 15 UX580 yang mempunyai fitur screenpad. Bedanya, fitur itu hanya menampilkan numpad pada touchpad, sehingga pengguna dapat dengan mudah memasukkan angka-angka apabila diperlukan, di touchpad ZenBook-nya.

Untuk spesifikasinya, Asus ZenBook 13 dan ZenBook 14 sama-sama ditenagai oleh prosesor Intel Core i5-8265U / Intel Core i7-8565U, GPU integrated Intel UHD Graphics 620 / discreet Nvidia GeForce MX150, RAM 8 GB/16 GB, dan ROM 256 GB/512 GB SSD.

{Baca juga: Hands-on Asus ZenBook S UX391UA: Nyaman dengan ErgoLift}

“Menggunakan Intel core generasi 8 Whisky Lake, lalu menggunakan Nvidia MX150 untuk ZenBook 13 dan 14 atau Nvidia GeForce GTX1050 Max Q untuk ZenBook 15,” jelas Jimmy.

Sementara versi tertingginya, ZenBook 15 disematkan dapur pacu “rata kanan”. Notebook ini ditenagai oleh prosesor up to Intel Core i7-8565U, GPU discrete Nvidia GeForce GTX1050 Max Q, RAM 16 GB DDR 4, dan ROM up to 512 GB SSD. (FHP)

Lebih Kecil dari Kertas A4, Ini Harga Trio ZenBook Terbaru

0

Telko.id, Jakarta – Trio Asus ZenBook terbaru, Asus ZenBook 13, ZenBook 14, dan ZenBook 15 resmi diluncurkan di Indonesia. Ketiganya diklaim sebagai notebook premium yang mempunyai ukuran lebih kecil dan ditopang oleh spesifikasi mumpuni, dibandingkan notebook lain di kelasnya. Lantas, berapa harga ZenBook 13, 14, dan 15?

Ukuran menjadi salah satu daya tarik yang ditawarkan oleh trio ZenBook terbaru. Menurut Jimmy Lin, Region Director Asus Southeast Asia, ZenBook 13 bahkan memiliki ukuran jauh lebih kecil daripada MacBook Air versi terbaru, dan lebih kecil dari kertas A4 yang biasa ditemui di toko alat-alat kantor.

“ZenBook 13 lebih kecil daripada MacBook Air terbaru, bahkan 9% lebih kecil daripada kertas,” klaimnya, di acara peluncuran ZenBook 13/14/15, di Jakarta, Kamis (17/01/2019).

{Baca juga: Trio Asus ZenBook “Seukuran Kertas” Resmi Melenggang}

Klaim Jimmy pun ditekankan kembali oleh Jonas Chen, Country Product Manager Asus Indonesia. Menurutnya, trio ZenBook terbaru dikemas dengan body yang lebih kecil dibandingkan notebook premium lain di kelas layar 13 inci, 14 inci, dan 15 inci.

Kecilnya ukuran trio ZenBook ini tak terlepas dari teknologi NanoEdge Display yang digunakannya. Dengan teknologi tersebut, layar 13,3 inci untuk ZenBook 13, 14 inci untuk ZenBook 14, dan 15,4 inci untuk ZenBook 15 dikelilingi oleh bezel yang tipis. Sehingga, aspek rasio layar terhadap body-nya mencapai 95%.

“Kami mendesainnya dengan serius. Bahkan, motherboard di seri ZenBook 13 pun seukuran dengan tiga kartu kredit saat ini,” katanya.

{Baca juga: Punya “Dua Layar”, Segini Harga ZenBook Pro 15 UX580}

Seperti beberapa seri ZenBook terbaru lainnya, ZenBook 13, ZenBook 14, dan ZenBook 15 mengusung konsep desain bernama ErgoLift. Sekadar informasi, ErgoLift merupakan mekanisme dimana bagian bawah layar menjadi penyangganya.

Desain ini juga memungkinkan keyboard untuk membentuk sudut 3 derajat, yang dinilai menjadi posisi nyaman bagi pengguna ketika sedang mengetik. Jadi, posisi keyboard tidak lagi flat atau datar, melainkan sedikit miring ke arah bawah.

“Desain ErgoLift jadi identitas dari ZenBook. Desain ini nyaman saat pengguna mengetik,” ucap PC Product Marketing Manager Asus Indonesia, Davina Larissa.

{Baca juga: Hands-on Asus ZenBook S UX391UA: Nyaman dengan ErgoLift}

Asus pun memberikan fitur NumberPad untuk ZenBook terbarunya. Fitur ini mirip seperti ZenBook Pro 15 UX580 yang mempunyai fitur screenpad. Bedanya, fitur itu hanya menampilkan numpad pada touchpad, sehingga pengguna dapat dengan mudah memasukkan angka-angka apabila diperlukan, di touchpad ZenBook-nya.

Untuk spesifikasinya, Asus ZenBook 13 dan ZenBook 14 sama-sama ditenagai oleh prosesor Intel Core i5-8265U / Intel Core i7-8565U, GPU integrated Intel UHD Graphics 620 / discrete Nvidia GeForce MX150, RAM 8 GB/16 GB, dan ROM 256 GB/512 GB SSD.

Sementara versi tertingginya, ZenBook 15 disematkan dapur pacu “rata kanan”. Notebook ini ditenagai oleh prosesor up to Intel Core i7-8565U, GPU discrete Nvidia GeForce GTX1050 Max Q, RAM 16 GB DDR 4, dan ROM up to 512 GB SSD.

Asus ZenBook 13 dan ZenBook 14, bakal dibanderol dengan harga mulai dari Rp 15,2 jutaan sampai Rp 22,9 jutaan. Jimmy menyatakan, keduanya memiliki harga yang sama karena Asus ingin memberikan opsi kepada pengguna, apakah ingin menggunakan notebook berukuran kecil, atau notebook berukuran kompak dengan spesifikasi yang sama. Sementara Asus ZenBook 15, dihargai Rp 26,9 jutaan. (FHP)