spot_img
Latest Phone

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

PC Global Melonjak 4,9% di Q1 2025, Tapi Tarif China Ancam Pasokan

Telko.id - Angka-angka terbaru dari IDC mengungkap fakta mengejutkan:...

Lenovo Yoga Slim 9i: Laptop Premium Pertama dengan Kamera di Bawah Layar

Telko.id - Bayangkan sebuah laptop yang tidak hanya memukau...
Beranda blog Halaman 1233

Ini Dia Solusi Wakaf Digital Pertama di Indonesia

0

Telko.id – Ammana Fintek Syariah menjadi yang pertama sebagai perusahaan teknologi finansial (Fintech) penyedia platform investasi peer-to-peer (P2P) lending Syariah pertama di Indonesia. Setelah diresmikan oleh Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 23 Desember 2017 yang lalu, Ammana Fintek Syariah efektif beroperasi menawarkan solusi keuangan bagi pelaku Usaha Keuangan Menengah (UKM) serta mengajak masyarakat selaku Shahibul Maal menjadi mata rantai kebaikan dan menjauhkan pelaku usaha dari bahaya Riba.

Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah populasi beragama Islam terbesar di dunia, menyimpan jumlah potensi wakaf besar yang tersebar di penjuru negara sehingga dapat dikembangkan ke arah sektor produktif. Besarnya potensi wakaf di Indonesia yang belum dikelola dan diberadayakan secara profesional dan maksimal masih memerlukan perhatian banyak pihak, tidak hanya dari pemerintah, namun juga dari seluruh lembaga yang bergerak di sektor pengembangan ekonomi syariah.

Kehadiran Ammana Fintek Syariah di tengah-tengah masyarakat Indonesia diharapkan dapat menjadi solusi berwakaf yang lebih mudah dan terpercaya karena seluruh kegiatannya dilaksanakan dalam platform digital. Targetnya, Ammana dapat memberi kemudahan bagi pemodal dan agar masyarakat dapat mengambil bagian dalam investasi dunia yang berkah akhirat.

Dalam kesempatan soft-launching dari Ammana di bilangan Tb. Simatupang, Jakarta hari ini, Lutfi Adhiansyah selaku CEO dari Ammana Fintek Syariah

mengatakan bahwa Ammana memiliki visi untuk memberi kemudahan bagi pemodal dan agar masyarakat dapat mengambil bagian dalam investasi dunia yang berkah akhirat.

“Ammana hadir untuk memudahkan kolaborasi pendanaan usaha secara digital yang menguntungkan dan berkah bagi masyarakat, terutama di Indonesia,” jelas Lutfi Adhiansyah, CEO dari Ammana Fintek Syariah saat soft launching di Jakarta (14/05).

Sejak empat belas tahun yang lalu, Pemerintah telah menaruh perhatian lebih tentang kondisi wakaf di Indonesia melalui dibentuknya Badan Wakaf Indonesia (BWI). BWI diberikan mandate melakukan pembinaan terhadap nazir dalam mengelola dan mengembangkan harta wakaf sehingga bisa dimanfaatkan menjadi produktif.

Untuk memfokuskan wakaf ke arah yang lebih produktif, BWI meluncurkan Forum Wakaf Produktif (WFP) yang beranggotakan lembaga-lembaga dan organisasi non-pemerintahan yang diharapkan mampu meningkatkan pemahaman masyarakat Indonesia tentang wakaf serta mendorong wakaf untuk menjadi salah satu penggerak ekonomi negara.

Ammana Fintek Syariah ini mendapatkan dukungan penuh dari BWI dan FWP, serta lembaga-lembaga syariah di Indonesia sebagai inovasi platform fintek syariah.

“Kami mengapresiasi kehadiran Ammana di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Dunia perwakafan diharapkan akan semakin berkah dan kesejahteraan masyarakat lokal maupun global dapat meningkat,“ kata Moeldoko, Wakil Dewan Pembina Masyarakat Ekonomi Syariah dalam kesempatan yang sama.

Sejak efektif beroperasi hingga saat ini Ammana telah menjangkau lebih dari lebih dari seribu pengguna organic (organic users) dan 420 investor dengan perputaran uang mencapai lebih dari 1 miliar rupiah. Meski masih tergolong baru, namun Ammana optimis akan perhatian dan animo yang diberikan masyarakat islam di Indonesia untuk dapat berwakaf dan membantu sesama melalui Ammana dengan lebih mudah lagi.

“Insya Allah, melalui Ammana mudah-mudahan lebih banyak lagi masyarakat yang merasa terbantukan, dan ibadah wakaf dapat dilaksanakan dengan lebih baik,” tutup Lutfi.

 

 

Sambut Ramadhan, Telkomsel Bagi-Bagi Kurma dan Kotak Amal Digital

0

Telko.id, Maataram – Di sela-sela menyiagakan jaringan dan layanan menjelang Ramadan dan Idul Fitri, menyerahkan bantuan berupa 500 kilogram sebagai ta’jil bagi masyarakat yang berbuka puasa di Masjid Agung Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Bantuan kurma ini merupakan bagian dari bantuan berbagi ta’jil sebesar 23 ton kurma yang diserahkan kepada 15 masjid di berbagai daerah di Indonesia.

Pada saat yang sama, Telkomsel juga menyerahkan bantuan operasional bagi masjid raya tersebut sebesar Rp 50 juta serta memberikan fasilitas “kencleng digital” dalam bentuk QR code uang elektronik TCASH yang menggantikan fungsi kotak amal. “Kencleng digital” ini diharapkan mempermudah jamaah dalam menyampaikan infaq bagi kebaikan masjid dan masyarakat di sekitar lingkungan masjid.

Sambut Mudik Lebaran, Telkomsel Bangun 12.000 BTS Multi-band LTE

0

Telko.id, Mataram – Sambut mudik lebaran, Telkomsel mulai memperkuat jaringannya di titik-titik strategis jalur mudik dan pusat-pusat keramaian publik. Secara khusus, Telkomsel membangun 12.000 base transceiver station (BTS) multi-band Long Term Evolution (LTE) di seluruh Indonesia.

Telkomsel menyatakan telah menyiapkan layanan yang berkualitas dengan kapasitas yang memadai, sebagai upaya Dalam upaya memberikan kenyamanan berkomunikasi bagi pelanggan pada periode Ramadan dan Idul Fitri (RAFI) tahun ini,

“Bagi Telkomsel, periode RAFI menjadi momentum yang istimewa, di mana keandalan jaringan dan layanan Telkomsel yang sesungguhnya diuji,” ujar Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah, dalam acara Media Gathering Telkomsel di Lombok, Jumat (11/5/2018).

Pada RAFI tahun ini, Telkomsel memperkirakan terjadi lonjakan trafik layanan data sebesar 40% dibandingkan hari normal, bahkan sekitar 137% jika dibandingkan periode RAFI tahun lalu.

Hal tersebut sangat mungkin terjadi karena perilaku komunikasi pemudik maupun wisatawan di Indonesia kini didominasi penggunaan layanan data,” jelas Direktur Network Telkomsel, Bob Apriawan.

Menurutnya, tingginya penggunaan layanan data antara lain dipicu seringnya pelanggan mengunggah foto dan video aktivitas di lokasi mudik dan wisata ke media sosial serta aplikasi pesan instan.

Jika layanan Data diperkirakan meningkat, di sisi lain, trafik layanan suara diperkirakan akan turun sekitar 8%-9% dibanding hari normal, sedangkan trafik layanan SMS cenderung stagnan, tidak mengalami perubahan yang signifikan dibanding hari biasa.

Hal ini sudah diprediksi sebelumnya, mengingat perilaku pelanggan yang kini semakin fasih dan intensif dalam menggunakan berbagai aplikasi dan layanan digital, yang mengakibatkan turunnya intensitas penggunaan layanan suara maupun layanan SMS.

Ririk menlanjutkan, bahwa kualitas jaringan merupakan prioritas utama kami dalam mengantisipasi tingginya penggunaan layanan komunikasi pada periode RAFI.

“Dengan mengimplementasikan 12.000 BTS 4G di seluruh pita frekuensi, kami menjamin pelanggan dapat menikmati layanan broadband secara optimal,” jelas Ririek.

Dari 12.000 BTS 4G tersebut, 26% di antaranya menggunakan frekuensi 2.300 MHz, 8% di pita frekuensi 2.100 MHz, 60% di pita frekuensi 1.800 MHz, dan 5% di pita frekuensi 900 MHz.

Pita frekuensi 1.800 MHz merupakan pita frekuensi utama untuk menggelar layanan LTE. Pita frekuensi 900 MHz difokuskan untuk melayani wilayah-wilayah tidak padat penduduk yang dapat menghasilkan jangkauan layanan lebih luas.

Pita frekuensi 2.100 MHz dimanfaatkan untuk menghadirkan layanan tambahan LTE. Sementara pita frekuensi 2.300 MHz dimaksimalkan sebagai solusi layanan di wilayah-wilayah dengan kepadatan penduduk yang tinggi.

Tambah kapasitas

Di samping membangun belasan ribu BTS 4G di seluruh pita frekuensi, Telkomsel juga menambah kapasitas jaringan pada 579 BTS 4G, mengoperasikan 73 mobile BTS, menambah kapasitas gateway internet 66% dari kapasitas existing menjadi 3.288 Gbps, menambah kapasitas sistem IT untuk layanan, dan menambah kapasitas layanan isi ulang pulsa.

Jalan tol yang merupakan jalur utama yang selalu padat saat mudik juga menjadi fokus pengamanan jaringan Telkomsel. 16 ruas tol utama di Sumatra dan Jawa, termasuk 12 ruas tol baru, sudah dilayani 2.226 BTS, termasuk 666 BTS 4G.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Telkomsel tahun ini juga menggelar drive test rutin di berbagai titik dengan kepadatan trafik komunikasi tertinggi dengan total jarak tempuh lebih dari 10.000 kilometer. Drive test atau uji jaringan ini dilakukan untuk memastikan kenyamanan berkomunikasi pelanggan saat Lebaran.

Ada pun parameter pengukuran yang digunakan adalah kekuatan daya pancar dan daya terima handset (Coverage), tingkat kesuksesan akses jaringan (Call Setup Success Rate/CSSR), tingkat kontinuitas panggilan (Call Completion Success Rate/CCSR), lamanya waktu pembangunan panggilan (Call Setup Time/CST), kualitas suara (Mean Opinion Score/MOS), dan kecepatan akses data (Data Throughput).

Secara umum drive test yang dilakukan memberikan hasil yang baik, di mana angka rata-rata CSSR 99,30%, CCSR 99,38%, CST 6,42 detik, MOS 94,19%, Data Throughput 8.779 kbps. [HBS]

Starup Lokal Penyedia Layanan POS Ini Kini Bisa MenerimaPembayaran Digital

0

Telko.id –  Dalam berbagai bisnis, digitalisasi memang sudah keharusan. Itu sebabnya, Moka, sebagai starup lokal penyedia layanan point-of-sale (POS) berbasis cloud mengembangkan layanannya yakni mengintegrasi model pembayaran dengan platform e-payment seperti OVO, T-Cash, dan DANA untuk sediakan akses pembayaran non-tunai.

“Kerja sama yang terjalin dengan para penyedia layanan e-payment merupakan langkah konkret untuk mendukung bisnis Moka dalam memasuki babak terbaru sebagai pemimpin di industri POS Indonesia,” kata Haryanto Tanjo, CEO dan Co-Founder Moka.

Haryanto menambahkan “Dengan integrasi ini, kami berkomitmen untuk terus tumbuh dalam memberikan solusi teknologi terbaik bagi seluruh merchant, dan memperluas pelayanan lainnya agar pelaku bisnis dapat tumbuh mengembangkan bisnisnya bersama Moka.

Saat ini, Moka telah menjangkau lebih dari 10.000 pengguna berbayar di lebih dari 200 kota dan kabupaten, serta berhasil memproses lebih dari 50 juta transaksi, yang setara dengan 600 juta US dollar per tahun.

Layanan pembayaran e-payment ini diharapkan dapat memobilisasi pelanggan untuk nyaman bertransaksi sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan omzet dan produktivitas usaha para merchant.

Selain itu, Haryanto Tanjo pun juga menjelaskan bahwa kerja sama yang terjalin dengan para penyedia layanan e-payment adalah bentuk kepedulian Moka dalam membantu mengembangkan gerakan digitalisasi keuangan.

“Besar harapan kami agar integrasi inovatif ini bisa menjadi solusi bagi pelaku bisnis untuk terus meningkatkan skala bisnisnya. Kami berkomitmen agar selalu memberikan solusi teknologi terbaik bagi seluruh merchant, dan memperluas pelayanan lainnya agar pelaku bisnis dapat tumbuh bersama Moka,” tutur Haryanto.

Moka telah resmi meluncurkan integrasi pembayaran dengan OVO selaku e-payment platform yang telah memiliki 9,5 juta pengguna di Indonesia. Dengan kerja sama ini, seluruh merchant Moka dapat menerima pembayaran dengan OVO setelah mereka melakukan aktivasi.

“Kemitraan dengan Moka adalah kerja sama yang menguntungkan kedua belah pihak, di mana dapat membantu kami memperluas jangkauan layanan OVO di gerai fisik serta meningkatkan transaksi.” ujar Adrian Suherman, Presiden Direktur OVO.

Adrian menambahkan “Selain itu, kami juga memiliki tujuan untuk mendukung para pemilik bisnis dengan memberi akses akan pelanggan berkualitas dan memungkinkan pembayaran elektronik, loyalty points, dan penawaran eksklusif secara lebih mudah.”

Dalam waktu dekat, aplikasi point-of-sale Moka juga akan berintegrasi dengan pemain besar e-payment lainnya, yaitu TCASH, dengan akses ke lebih dari 20 juta pengguna di 34 provinsi di Indonesia, serta DANA, Dompet Digital Indonesia dengan infrastruktur open platform.

“Moka ingin mendorong transaksi non-tunai di toko-toko offline agar merchant beserta pelanggannya mendapatkan kenyamanan lebih dalam bertransaksi. Kedepannya, kami ingin bekerja sama dengan lebih banyak pelaku fintech untuk bersama-sama meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia.” jelas CTO and Co-Founder Grady Laksmono. (Icha)

 

 

 

Belanja Perangkat WiFi Bakal Mencapai $ 3,5 miliar Dari 2018 – 2022

Telko.di – Pasar peralatan WiFi setiap waktu nya tumbuh terus. Pada tahun 2017 lalu, permintaan ini didorong oleh kebutuhan akan akses broadband dan akan terus berlanjut karena akan memasuki era 5G.

Pada tahun 2017 lalu saja, pendapatan dari perangkat WiFi ini mencapai $ 626 juta, meningkat 1,3 persen dari tahun sebelumnya.

Pada tahun 2022, pasar diperkirakan mencapai $ 725 juta – ukuran kumulatif lebih dari $ 3,5 miliar dari 2018 hingga 2022 – berdasarkan dua segmen yang kuat: akses poin Wi-Fi mandiri (terutama dikerahkan oleh operator jalur tetap dan ISP nirkabel) dan mode ganda Wi-Fi / jalur akses seluler (digunakan oleh operator seluler).

“Kedatangan era 5G secara bertahap akan mengubah arsitektur jaringan, tetapi persyaratan untuk kepadatan jaringan berarti kebutuhan Wi-Fi akan terus memiliki peran sebagai pendukung yang kuat untuk pengguna akhir broadband seluler dan untuk aplikasi yang lebih baru seperti Internet of Things dan smart kota, ”kata Richard Webb, Director of Research and Analysis for Service Provider Technology at IHS Markit.

Richard menambahkan “Kami mengharapkan peningkatan dalam investasi operator Wi-Fi hingga 2020, selaras dengan pengembangan jaringan 5G.”

Semua wilayah di dunia terlihat miliki permintaan yang kuat untuk Wi-Fi operator. Hal ini menunjukkan bukti proliferasi di negara berkembang selain pasar yang berkembang di mana pertumbuhan data seluler didokumentasikan dengan baik.

Namun, skala permintaan untuk proposal (RFP) dari operator seluler di Asia Pasifik – khususnya Cina dan Indonesia saat ini, dengan kemungkinan India untuk menambah gelombang lebih dekat ke 2022 – berarti kawasan ini akan menjadi penggerak pertumbuhan terkuat, meskipun semua wilayah melihat pertumbuhan berkelanjutan selama periode ini.

Untuk pasar WiFi operator, ada beberapa peralatan yang diminati. Antara lain, peralatan 3G/WiFi dual mode yang pada tahun 2017 pendapatannya mencapai $ 17, mengalami menurunan sebesar 66,4% dari tahun sebelumnya.

Namun, untuk peralatan WiFi berbasis modul identitas pelanggan (SIM) mengalami pertumbuhan adopsi yang solid (naik 21,6 persen pada 2017 dari 2016).  Hal ini didorong oleh keinginan untuk memiliki integrasi yang lebih dekat antara Wi-Fi dan jaringan seluler.

Sedangkan peralatan Fungsi jaringan virtualisasi (NFV) memiliki potensi manfaat yang kuat untuk operator tetap dan seluler, seperti efisiensi opex dan capex, fleksibilitas dan kreasi layanan, penggunaan daya yang berkurang dan lingkungan layanan baru, termasuk analitik data dan layanan berbasis lokasi. (Icha)

Layanan Internet Cepat 4G LTE  Hadir di Ujung Pulau Seribu

0

Telko.id –  Komitmen Telkomsel dalam menghadirkan jaringan telekomunikasi untuk seluruh masyarakat Indonesia terus dilakukan, dimana kali ini jaringan Telkomsel telah hadir di Pulau Sebira, yang merupakan pulau paling utara dari gugus Kepulauan Seribu. Hadirnya jaringan Telkomsel diharapkan bisa membuka isolasi komunikasi dan meningkatkan produktivitas masyarakat dengan hadirnya layanan internet cepat 4G LTE.

“Hadirnya Jaringan Telkomsel di pulau Sebira ini merupakan wujud nyata Telkomsel dalam membangun dan melayani negeri. Kini masyarakat pulau Sebira sudah bisa berkomunikasi dengan masyarakat yang ada di daerah lain, bahkan mereka juga sudah bisa menikmati layanan internet cepat 4G LTE yang dapat digunakan untuk mengakses segala macam informasi yang positif dan edukatif sehingga semakin meningkatkan produktivitas masyarakat Pulau Sebira,” kata Ririn Widaryani Executive Vice President Area Jabotabek Jabar Telkomsel.

Didukung dengan jaringan 2G dan 4G LTE, kini layanan Telkomsel telah mengcover seluruh wilayah di pulau Sebira sejak Rabu 9 Mei 2018. Selain itu kehadiran jaringan Telkomsel juga mengakomodasi kebutuhan komunikasi penduduk di wilayah pulau Sebira yang jumlahnya mencapai lebih dari 500 jiwa yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan.

Sebagai Informasi Pulau Sebira yang memiliki luas 9.5 hektar ini merupakan pulau terluar dari gugus Kepulauan Seribu dan berjarak ±126 kilometer dari pantai utara Jakarta. Untuk menjangkau pulau ini akan memakan waktu sekitar 8 Jam perjalanan menggunakan kapal dari Pelabuhan Jakarta. Dengan adanya jaringan cepat ini diharapkan juga dapat meningkatkan produktivitas ekonomi dan pendidikan.

Hingga saat ini, lebih dari 35 BTS Telkomsel telah mengcover sekitar 95 % populasi penduduk diwilayah Kepulauan Seribu seperti Pulau Pramuka, Pulau Tidung, Pulau Pari, Pulau Lancang Besar, Pulau panggang, Pulau Kelapa Kecil, Pulau bidadari, Pulau Sebira dan beberapa pulau lainnya.

“Kehadiran Layanan Telkomsel di Pulau Sebira ini juga sebagai bentuk komitmen kuat kami dengan Pemprov DKI dimana hal ini adalah bagian dari tindak lanjut kami terhadap permintaan Wakil Gubernur DKI Jakarta , Sandiaga Uno pada saat audiensi beberapa waktu lalu. Semoga kehadiran layanan Telkomsel juga bisa meningkatkan pelayanan pemerintah Provinsi DKI Jakarta kepada masyarakat di pulau sebira, ”tandas Ririn.

“Hadirnya layanan komunikasi bagi masyarakat setempat ini diharapkan dapat mendorong pembangunan di daerah ujung, terpencil dan hingga ke perbatasan negara, di antaranya mempercepat pertumbuhan perekonomian dan kemasyarakatan, sekaligus mampu menjadi katalisator dalam mempromosikan potensi daerah, serta meningkatkan daya tarik investasi, peluang usaha, bahkan lapangan kerja baru. Dengan jaringan yang tersebar hingga ke pelosok negeri, Telkomsel menghubungkan Indonesia melalui layanan telekomunikasi yang membuka berbagai kesempatan baru dan mendorong dampak sosial ekonomi yang positif bagi masyarakat,” pungkas Ririn.

Kehadiran BTS daerah ujung dan di desa-desa tanpa sinyal ini semakin mempertegas komitmen Telkomsel dalam membangun dan memajukan seluruh negeri, tidak hanya di kota dan daerah yang menguntungkan secara bisnis. Dalam upaya membuka isolasi layanan komunikasi di Indonesia, selama tiga tahun terakhir, Telkomsel telah membangun 568 BTS di wilayah-wilayah perdesaan yang sebelumnya tidak memperoleh layanan komunikasi di Tanah Air. Dari 568 BTS tersebut, 47 di antaranya merupakan BTS 4G yang memungkinkan masyarakat memanfaatkan layanan data yang berkualitas untuk meningkatkan produktivitas. (Icha)

 

 

 

Triple Fast Charging System Lengkapi Kedatangan Acmic C10Pro

0

Telko.id, Jakarta – Pertengahan tahun 2018 dimanfaatkan sejumlah perusahaan untuk memperkenalkan produk barunya, tak terkecuali Acmic. Produsen power bank tanah air ini meluncurkan Acmic C10Pro, yang diklaim memiliki teknologi Triple Fast Charging System; 2,4A Fast Charge, Qualcomm Quick Charge 3.0 dan support USB PD (Power Delivery).

Menurut CEO PT Satu Pro Global Niaga selaku distributor tunggal Acmic di Indonesia, ketiga teknologi ini akan membuat C10Pro dapat melakukan pengisian daya ke hampir semua perangkat, termasuk Galaxy Note 8, Galaxy S9, iPhone 8, dan lain-lain. Pun demikian perangkat digital lainnya yang mendukung USB Type-C seperti Nintendo Switch, Apple iPad Pro, ataupun MacBook Pro generasi terbaru. Dengan kecepatan 4 kali lebih baik dari Power Bank Standar.

“Dengan semua teknologi yang dibenamkan di dalamnya, Acmic C10Pro diharapkan dapat menjadi power bank yang dapat diandalkan para pengguna gadget. Bukan cuma dari segi fungsi, tetapi juga gaya hidup,” kata Heri dalam keterangan resmi yang diterima tim Telko.id hari ini, Jumat (11/05).

Desain Premium C10Pro tampak dari material Polycarbonate dengan Carbon Fiber Sintetis yang digunakannya. Tak hanya kokoh, konon power bank ini juga sangat nyaman digenggam. Sementara bentuknya yang tipis memungkinkannya dibawa kemana-mana, termasuk diselipkan ke dalam saku.

Selain Triple Fast Charging System untuk daya keluarnya, power bank berkapasitas 10.000 mAh ini juga dilengkapi Dual Fast Charging System untuk daya masuknya, yaitu Qualcomm Quick Charge 3.0 & USB PD, yang akan menjadi standar global untuk teknologi fast charging di masa depan.

Itu belum termasuk 9 perlindungan pintar yang dibawanya demi mengantisipasi kesalahan-kesalahan yang mungkin dilakukan saat melakukan pengisian baterai, meliputi Smart Temperature Protection, Smart Over-Charge Protection, Smart Over-Discharge Protection, Smart Short-Circuit Protection, Smart Input Over-Voltage Protection, Smart Output Over-Voltage Protection, Smart Recovery Protection, Smart Output Over-Current Protection dan Smart PTC Cell Protection.

Acmic C10Pro akan tersedia secara eksklusif di Tokopedia dengan harga Rp399.900, dan akan mulai dijual secara Flash Sale pada 14 Mei hingga 3 Juni 2018, dengan penawaran spesial berupa potongan harga 50% menjadi Rp 199.000.

“Tren produk elektronik seperti gadget bergerak begitu dinamis. Kolaborasi eksklusif dengan Acmic merupakan bagian dari upaya Tokopedia dalam menghadirkan pengalaman berbelanja terbaik untuk Toppers, salah satunya dengan menyediakan pilihan terlengkap untuk segala kebutuhan elektronik. Ini sejalan dengan visi Tokopedia untuk menjadi platform di mana siapa pun bisa memulai dan menemukan apa pun,” jelas COO Tokopedia, Melissa Siska Juminto.

Untuk semakin meyakinkan konsumen akan kualitas produknya, Acmic juga memberikan garansi 18 Bulan Rusak Ganti Baru Tanpa Batas untuk para konsumen.

Indosat Merugi Akibat Registrasi Prabayar Tapi Optimis Tidak Akan Lama

0

Telko.id – Dengan adanya program registrasi, operator melakukan beberapa langkah untuk penyesuaian. Salah satunya adalah tidak lagi melakukan pre inject sejak Januari 2018 lalu. “Kami sudah stop 100%,” ujar Joy Wahyudi, Direktur Utama, usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), di Jakarta (9/4).

Padahal, langkah ini sudah lumrah dilakukan oleh operator sejak lama untuk menambah pelanggan. Di mana, simcard di inject dengan paket data dan di push ke outlet untuk menjualnya.

Tak heran, dengan tidak melakukan pre inject ini lagi, maka bisnis Indosat pun turun drastis karena tidak ada penambahan pelanggan.

Pelanggan seluler Indosat tercatat turun dari 110 juta pelanggan pada akhir 2017 menjadi 96,1 juta pelanggan pada kuartal satu 2018. Joy menjelaskan penurunan ini pun merupakan salah satu efek shifting perilaku pelanggan.

“Penurunan legacy bisnis dan peraturan mengubah push market menjadi consumer driven,” tungkapnya.

Penurunan bisnis Indosat ini terlihat dalam laporan keuangan kuartal I tahun 2018. Di mana, berdasarkan laporan keuangan Indosat, perusahaan itu merugi Rp505,7 miliar sepanjang kuartal satu 2018. Hasil ini berbanding terbalik dengan pencapaian pada kuartal satu tahun sebelumnya yang mencatatkan laba sebesar Rp173,9 miliar.

Sementara untuk pendapatan, Indosat mengantongi Rp5,7 triliun sepanjang kuartal satu 2018. Pendapatan ini turun 21,9 persen dari pendapatan periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp7,289 triliun.

Penurunan ini diikuti turunnya pendapatan seluler sebesar 27 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya, yakni dari Rp6 triliun menjadi Rp4,4 triliun.

“Potensi penurunan bisnis ini belum berhenti. Soalnya, kita belum mendelete nomor-nomor yang belum registrasi dari system,” ujar Joy.

Namun, Joy optimis bahwa kondisi ini tidak akan lama. Hanya saja, seberapa besar pengaruhnya, masih belum dapat dihitung. Diperkirakan pada kuartal dua mendatang baru akan terlihat

“Nanti pelan-pelan naik lagi. Demand kan pasti terus ada, tinggal kami cari migrasinya ke mana. Saya sih yakin kuartal II-2018 nggak akan drop lagi revenue kami,” ia menambahkan.

Hanya saja, Joy masih belum bisa memperhitungkan kira-kira akan seberapa besar pengaruh nya ke laporan keuangan. (Icha)

 

 

 

 

 

 

 

 

Gerakan Menuju 100 Smart City Tahap II Diikuti 50 Kota dan Kabupaten

0

Telko.id – Gerakan Menuju 100 Smart City Tahap I telah usai. Kini pemerintah melanjutkan dengan tahap II. Sebanyak 50 walikota dan bupati di Indonesia menandatangani Nota Kesepahaman mengikuti Gerakan Menuju 100 Smart City Tahap II.

Dengan adanya kesepahaman tersebut, diharapkan setiap kepala daerah dapat mendorong pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam menjawab permasalahan sekaligus meningkatkan kualitas layanan serta mendorong potensi masing-masing daerah.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan penerapan Smart City bukan hanya sekadar mengadopsi teknologi, tapi lebih pada upaya untuk meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat.

“Smart City itu bukan berarti membeli teknologi, komputer atau aplikasi,  melainkan melayani masyarakat dengan lebih baik. Fokusnya adalah bagaimana kita mengubah proses bisnis dan tata cara pemerintah daerah dalam melayani. Sedangkan jaringan, tekonologi, aplikasi itu hanya enabler atau pengungkit,” jelasnya dalam pengantar sebelum penandatanganan Gerakan Menuju 100 Smartcity Tahap II di Jakarta, Selasa (07/05/2018).

Lebih lanjut menurut Menteri Kominfo, pembangunan Smart City tidak bisa hanya dengan membuat program dalam waktu 5 atau 10 tahun.

“Karena Smart City sifatnya berkelanjutan dan ujungnya akan menjadi kota yang layak huni karena semua pelayanan masyarakat akan mengerucut,” tandasnya.

Secara khusus, Menteri Rudiantara mendorong pemerintah kabupaten dan kota melibatkan seluruh pemangku kepentingan untuk implementasi Program Smart City.

“Agar memperoleh hasil yang maksimal, Gerakan Menuju 100 Smart City ini juga melibatkan pelaku industri yang memiliki solusi terkait Smart City. Diharapkan para pelaku industri bisa memberi masukan terkait masterplan smart city yang disusun oleh kandidat daerah sehingga memiliki efek maksimal kepada masyarakat,” tambahnya.

Gerakan Menuju 100 Smart City diawali dengan proses seleksi untuk memilih kandidat  kota atau kabupaten di Indonesia. Selanjutnya kandidat menjalani proses assessment di Jakarta untuk mengukur kesiapan mengikuti setiap tahapan dalam gerakan ini.

Kandidat yang lolos akan mendapatkan pendampingan kalangan akademisi dari Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, STIE Perbanas, dan Badan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi (BBPT) serta sejumlah lembaga lain. Pendampingan termasuk menyiapkan masterplan yang mencakup Rencana Pembangunan Smart City di masing-masing kota atau kabupaten dalam 5-10 tahun ke depan.

Gerakan Menuju Smart City ini sudah digulirkan sejak tahun 2017 lalu yang diikuti 25 kota dan kabupaten. Dengan adanya 50 kota dan Kabupatan yang bergabung saat ini membuat total peserta berjumlah 75 kota dan Kabupaten.

Salah satu yang menjadi mitra pemerintah dalam Gerakan ini adalah BNI. Dimana, bank milik pemerintah ini akan mendukung penerapan smart city pada program Gerakan Menuju 100 Smart City melalui elektronifikasi transaksi keuangan yang dapat memberikan kemudahan bagi pemerintah kota/kabupaten dalam pengelolaan keuangan. Termasuk juga memberikan kemudahan layanan dan solusi transaksi non tunai (cashless), jaringan dan channel BNI yang luas, serta solusi pengelolaanuntuk belanja dan penerimaan pendapatan daerah.

Solusi yang dapat BNI berikan bagi pemerintah kota/kabupaten antara lain:  Solusi Pembayaran/Belanja Daerah (Internet Banking Corporate atau BNIDirect, SP2D Online, dan Virtual Account Debit), Solusi Penerimaan (e-PBB, e-PDAM, e-PAD, e-Samsat, dan e-Retribusi) serta BNI Market Place yang membantu pemerintah kota/kabupaten dalam mempromosikan pariwisata daerah dan produk-produk UMKM dan memasarkan secara online, dan penyediaan uang elektronik (BNI Tapcash & YAP) bagi masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan transaksi non tunai atau cashless society.

Dengan berbagai kemudahan yang disiapkan BNI melalui layanan BNI Smart City tersebut sinergi BNI dengan Kominfo dan Pemerintah Daerah akan memberikan banyak faedah bagi semua pihak dan masyarakat untuk bertransaksi dengan cara lebih cerdas. (Icha)

 

 

 

 

BRTI : Operator Jangan Tunda Hak Outlet Untuk Jadi Mitra Registrasi Prabayar

0

Telko.id – Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) kembali meminta operator seluler untuk tidak menunda-nunda pemberian hak kepada outlet untuk menjadi mitra pelaksana registrasi termasuk registrasi nomor pelanggan ke-4 dan seterusnya.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika selaku Ketua BRTI pun telah mengirimkan surat mengenai hal terkait kepada operator.

“Selaku Ketua BRTI, saya telah kirimkan surat ke operator seluler agar tidak menunda-nunda pemberian hak kepada outlet mitranya untuk meregistrasikan nomor ke-4, ke 5 dan seterusnya. Hal ini merupakan wujud dari komitmen pemerintah untuk menjaga keberlangsungan usaha mikro dan kecil yang menjadi salah satu penyokong industri telekomunikasi,” ujar Ahmad M. Ramli, Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika selaku Ketua BRTI.

Mengenai jumlah nomor yang dapat diregistrasikan, BRTI menegaskan tidak ada pembatasan selama registrasi dilakukan dengan NIK dan Nomor KK secara benar dan berhak. Selain itu, operator dan mitra juga diingatkan bahwa mereka wajib menjaga kerahasiaan data pribadi pelanggan.

Aktivasi Nomor yang Tidak Diregistrasikan Ulang

Seluruh nomor pelanggan yang telah diblokir karena tidak diregistrasikan ulang sampai dengan batas waktu, yakni 30 April 2018 jam 24.00, dapat diaktifkan kembali sesuai dengan mekanisme registrasi nomor pelanggan baru, sementara seluruh pulsa dan/atau kredit pulsa yang ada di dalamnya tetap menjadi hak pelanggan yang bersangkutan.

Kebijakan ini dibuat agar hak pelanggan terlindungi, terutama yang nomor prabayarnya menyimpan pulsa/kredit pulsa saat terblokir karena tidak diregistrasikan ulang. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kominfo terkait. “Dalam surat kami kepada operator seluler, kami meminta agar hak-hak konsumen tetap dijamin,” tegas Ramli.

Selanjutnya, Ramli juga mengingatkan seluruh pihak agar registrasi dilakukan secara benar dan berhak. Penyalahgunaan identitas untuk registrasi nomor prabayar akan diproses sesuai peraturan perundang-undangan. (Icha)