spot_img
Latest Phone

Strava Integrasikan Kacamata Oakley Meta Vanguard AI untuk Aktivitas

Telko.id - Strava, aplikasi pendukung gaya hidup aktif dengan...

Garmin Run Indonesia 2025 Sukses, 7.000 Peserta Dukung Keberlanjutan

Telko.id - Garmin Run Indonesia 2025 sukses digelar di...

Deretan Wearables Terbaru Apple, iPhone 17 Bukan Satu-Satunya

Telko.id – Selain iPhone 17 Series, pada perhelatan Apple...

Apple Rilis iPhone 17 Series, Ini Bocoran Harga dan Spesifikasinya

Telko.id – Apple akhirnya resmi meluncurkan iPhone 17 Series...

Garmin fēnix 8 Pro Resmi Hadirkan Teknologi MicroLED dan inReach

Telko.id - Garmin resmi meluncurkan seri fēnix 8 Pro,...
Beranda blog Halaman 1186

Tembak Jatuh Satelit, India jadi Kekuatan Luar Angkasa Baru

Telko.id, Jakarta – India tembak satelit di orbit rendah Bumi menggunakan misil anti-satelit pada Rabu (28/03) waktu setempat. Perdana Menteri India, Narenda Modi, pun mengklaim bahwa negaranya menjadi kekuatan luar angkasa baru di dunia.

Narenda Modi menyatakan bahwa India menjadi kekuatan luar angkasa keempat dunia setelah Amerika Serikat, Rusia, dan China.

“India telah mencetak rekor baru di bidang satelit luar angkasa,” tegasnya, seperti dikutip Telko.id dari Reuters, Kamis (28/03/2019).

{Baca juga: Gara-gara Pakaian, Astronot Perempuan Batal ke Luar Angkasa}

Sekadar informasi, para peneliti India berhasil menembak jatuh satelit milik sendiri yang sudah tidak berfungsi. Senjata anti-satelit itu melakukan tembakan sejauh 300 kilometer ke langit yang terletak di orbit rendah Bumi, Rabu lalu pada pukul 11.00 waktu setempat.

Demonstrasi penembakan satelit yang dilakukan oleh India menggunakan misil adalah sebuah pencapaian. Narenda Modi juga menekankan bahwa demonstrasi itu tidak diarahkan untuk melawan negara manapun. Ia menyebut, India dalam posisi netral.

“Saya meyakinkan kepada komunitas internasional bahwa kapabilitas kami menembak satelit tidak akan digunakan untuk melawan siapapun atau negara mana pun. Kami murni melakukannya hanya untuk upaya pertahanan diri dari segala ancaman,” paparnya.

{Baca juga: Negara-negara Arab Bikin Satelit 813, untuk Apa?}

Ajay Lele, seorang anggota senior institusi pemerintahan yang mempelajari dan menganalisa sistem pertahanan, mengatakan bahwa India sangat terpacu melakukan program anti-satelit melalui tes misil. Menurutnya, hal serupa pernah dilakukan oleh China.

Sebelum disetujui, proyek itu sempat menghadapi berbagi larangan karena risiko kecaman internasional. Pengumuman tersebut dilakukan Narenda Modi memasuki masa aktif kampanye pemilu India yang akan dilaksanakan 11 April hingga 19 Mei 2019. (SN/FHP)

YouTube Premium “Menyerah” Lawan Netflix

Telko.id, JakartaSerial orisinil merupakan konten utama yang diciptakan YouTube untuk menarik orang supaya berlangganan layanan YouTube Premium. Tapi, cara yang digunakan YouTube tampaknya tidak sesuai harapan.

Menurut laporan Ubergizmo, seperti dikutip Telko.id, Kamis (28/03/2019), YouTube membatalkan penggarapan dua serial orisinil terbesar, sekaligus tidak lagi menerima penggarapan serial baru.

Beberapa sumber mengungkapkan bahwa YouTube membatalkan penggarapan serial fiksi ilmiah Origin dan Overthinking with Kat & June. Alasannya, layanan video milik Google tersebut berganti fokus untuk tidak lagi melawan Netflix.

{Baca juga: YouTube Music Hadir di Speaker Sonos}

YouTube “menyerah” untuk bersaing dengan layanan sejenis dalam penggarapan program orisinil. Asal tahu saja, tahun lalu muncul pemberitaan bahwa YouTube berencana mengubah strategi. Alasannya apa, YouTube hanya menjawab secara normatif.

Sebelum berganti menjadi YouTube Premiun, layanan berlangganan mereka bernama YouTube Red. Tapi kini, layanan tersebut ingin berganti strategi ke konten musik, bukan lagi serial orisinil.

{Baca juga: Facebook & YouTube Dituntut Terkait Penembakan Masjid di Christchurch}

Itu artinya, para pelanggan akan memperoleh fitur-fitur khusus musik, semisal Playback. YouTube juga berinvestasi menyeponsori para musisi baru. Mereka akan pula berinvestasi ke konten orisinil lain meski masih fokus di musik.

Baru-baru ini, YouTube juga menghadapi gugatan hukum. Penyebabnya, YouTube dianggap lalai soal video siaran langsung penembakan di dua masjid di Selandia Baru. Tak hanya YouTube, gugatan serupa juga melanda Facebook. (SN/FHP)

April Mop “Haram” untuk Karyawan Microsoft

Telko.id, Jakarta – Selama ini, beberapa perusahaan teknologi ikut dalam tren lelucon April Fools’ Day alias April Mop. Mereka beranggapan bahwa keisengan lucu tersebut sama sekali tidak merugikan. Namun anggapan itu sama sekali tidak berlaku untuk karyawan Microsoft.

April Mop memang dianggap sebagai keisengan atau candaan yang lucu. Tapi terkadang, aksi tersebut menimbulkan dampak yang tidak diinginkan. Karena itulah, Microsoft melarang secara tegas para pegawainya ikut tradisi tersebut.

Menurut The Verge, seperti dikutip Telko.id, Kamis (28/03/2019), ada memo internal perusahaan yang sudah terverifikasi terkait larangan para karyawan Microsoft mengikuti tradisi April Mop.

{Baca juga: Bill Gates: Tiga Keterampilan Ini Bakal Bikin Karirmu Sukses}

Kepala Pemasaran Microsoft, Chris Capossela memperingatkan semua pegawai supaya tidak terlibat dalam lelucon itu pada Senin (1/4) mendatang. Seperti apa peringatan darinya?

“Data mengungkapkan bahwa April Mop hanya memiliki sedikit dampak positif. Sebaliknya, keisengan April Mop akan memicu siklus berita yang tidak kita harapkan,” tulisnya di memo itu.

Chris juga mendesak seluruh tim di Microsoft untuk tidak ikut serta dalam lelucon seperti itu di tempat umum. Ia menyebut, Microsoft menganggap hal tersebut sama-sama tidak menguntungkan.

{Baca juga: Elon Musk Jual Minuman Keras Bermerek “Teslaquila”}

“Kami menghargai semua orang yang mendedikasikan waktu dan sumber daya untuk kegiatan-kegiatan seperti itu. Tapi, saya percaya kita lebih banyak rugi ketika mencoba menjadi lucu,” ujarnya.

Perusahaan seperti Google kerap ikut dalam April Mop. Namun, mereka kerap dipaksa untuk minta maaf oleh para pengguna yang marah atas ulah isengnya. Contohnya, mereka pernah mematikan fitur Thread di Gmail.

Akibat aksi tersebut, Google terpaksa minta maaf karena para pengguna Gmail marah setelah mengalami banyak masalah. Para pengguna pun berharap Google tak lagi melakukan aksi April Mop. (SN/FHP)

Klaim Terbaik, Huawei Bandingkan P30 Pro dengan iPhone Xs dan Galaxy 10+

0

Telko.id, Jakarta – Huawei baru saja mengumumkan smartphone flagship terbarunya Huawei P30 dan Huawei P30 Pro. Dan salah satu hal terbesar yang menjadi fokus Huawei adalah kualitas kameranya. Kedua smartphone ini diklaim Huawei sebagai smartphone dengan kamera terbaik.

Yang menarik, saat di acara peluncuran P30 dan P30 Pro, yang digelar di Paris, Perancis, Selasa (26/3) lalu, nama Samsung dan iPhone ikut disebut-sebut saat Huawei memamerkan kemampuan kamera Huawei P30 Pro.

Saat itu, Huawei membandingkan kamera P30 Pro dengan iPhone Xs Max dan Samsung Galaxy S10 Plus. Salah satu petinggi Huawei memamerkan kebolehan kamera P30 Pro. Ia menyebut flagship baru Huawei itu mengungguli kedua smartphone jagoan pesaingnya itu.

Tapi apakah memang kamera P30 Pro lebih unggul? Bagaimana sebenarnya komparasi spesifikasi ketiga flagship tersebut?

{Baca juga: Diluncurkan, Huawei P30 Pro Jagokan “Leica Quad Camera System”}

Seperti dilansir PetaPixel, terlihat dari foto yang dihasilkan memang sangat nyata kamera Huawei P30 dan P30 Pro behasil mengungguli kamera iPhone Xs Max dan Galaxy S10 Plus.

Akan tetapi dari parameter yang digunakan dilihat dari gambar sangat kurang berimbang. Di gambar telihat kalau iPhone Xs Max memang memiliki aperture f/1.8, tapi Shutter Speed yang digunakan hanya 1/4s dengan ISO 3200.

Begitu juga saat dibandingkan dengan Galaxy S10 Plus, Huawei menggunakan parameter yang tidak berimbang, karena S10 Plus menggunakan aperture f/1.5 dengan Shutter Speed 10s dan ISO 800.

{Baca juga: Diadu dengan Xiaomi Mi 9, Huawei P30 Pro “Kedodoran”}

Sedangkan Huawei P30 menggunakan aperture f/1.8 dengan Shutter Speed 30s dan ISO 3200. Sementara P30 Pro juga menggunakan aperture f/1.6 Shutter Speed 30s dan ISO 3200.

Dari situ terlihat sangat jelas komparasi yang dilakukan tidak berimbang. Hal pertama yang tidak berimbang tentunya Shutter Speed Huawei P30 dan P30 Pro menggunakan 30s (detik).

Secara fungsi jelas ketika Shutter Speed semakin lama, maka exposure time nya akan semakin lama dan sensor akan semakin banyak menyerap  cahaya, namun apabila semakin singkat exposure time-nya maka cahaya yang masuk semakin sedikit pula. Ini yang terjadi saat komperasi kamera dari keempat smartphone tersebut, sangat tidak berimbang.

{Baca juga: Performanya “Loyo”, Xiaomi Ejek “Softcase” Huawei P30 Pro}

Yang kedua soal masalah ISO, pada Galaxy S10 Plus hanya menggunakan ISO 800 sedangkan keduanya menggunakan ISO 3200.  Sementara secara fungsi, semakin besar nilai pada settingan ISO kamera, maka semakin sensitive dan besar cahaya yang didapat.

Secara konsep fotografi ketika ingin mendapatkan hasil maksimal tentunya segitiga exposure seperti ISO, Shutter Speed dan Aperture harus di atur sesuai dengan kondisi.

Nah, kalau lihat komparasi di atas, tentunya tidak memenuhi syarat karena parameternya yang digunakan tidak berimbang. Jadi wajar saja hasil foto yang ditampilkan duo Huawei P30 dan P30 Pro terlihat lebih unggul. Terkecuali jika Huawei hanya ingin menunjukkan bahwa P30 dan P30 Pro punya shutter speed dan range ISO yang lebih luas dibanding kedua kompetitornya tersebut. Selain tentu saja fakta bahwa untuk mode pro, dua kompetitornya tersebut hanya sanggup di setting maksimal untuk ISO dan shutter speed seperti yang disebutkan di atas.

Lantas, apakah Huawei P30 dan P30 Pro lebih unggul dari dua kompetitornya tersebut? Untuk parameter range ISO dan shutter speed, Yes. Tapi secara umum, perlu komparasi yang lebih komprehensif untuk mengatakan bahwa kamera Huawei P30 dan P30 Pro lebih unggul dari iPhone Xs Max dan Samsung Galaxy S10 Plus. (MS)

Bos Facebook Indonesia Mengundurkan Diri

Telko.id, Jakarta – Ada kabar mengejutkan dari Facebook Indonesia. Mereka mengonfirmasi bahwa Sri Widowati telah resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Country Director Facebook Indonesia.

Menurut keterangan resmi dari pihak Facebook Indonesia, perempuan yang akrab disapa Wido ini telah mengundurkan diri dan mengembangkan karirnya di tempat lain.

“Wido telah memutuskan untuk mengembangkan karirnya di luar Facebook,” kata Juru Bicara Facebook kepada Tim Telko.id pada Kamis (28/03/2019)

Diungkapkan bahwa perusahaan menerima keputusan Wido dan berterimakasih atas dedikasinya menjadi orang nomor 1 di Facebook Indonesia selama tiga tahun.

“Kami berterima kasih atas dampak positif yang telah Wido berikan selama tiga tahun terakhir dalam membantu menjalankan program-program Facebook di Indonesia dan kami berharap agar kesuksesan selalu menyertai langkah Wido ke depannya,” tambahnya.

{Baca juga: Tak Ada Data Pengguna Facebook Indonesia di Cambridge Analytica}

Hingga kini pihak Facebook mengaku belum menemukan pengganti Wido. Saat ini perusahaan masih mencari pengisi kursi kosong yang ditinggalkan Wido. “Belum, masih dalam proses saat ini,” kata Juru Bicara Facebook.

Sri Widowati ditunjuk sebagai bos Facebook Indonesia pada Maret tahun 2016 silam. Selama bekerja, Wido fokus mendorong dukungan untuk bisnis internasional maupun di Indonesia dalam beragam industri seperti e-commerce, consumer goods atau produk konsumen, layanan finansial dan teknologi atau telekomunikasi.

{Baca juga: Sudah Dapat SP II, Kiprah Facebook di Indonesia Masih Aman}

Selama beberapa tahun belakangan, perusahaan telah mengalami pertumbuhan mencapai dua digit di Indonesia. Sedangkan Instagram, yang juga dinaunginya, telah berkembang 100% dari tahun sebelumnya.

Ketika itu, Instagram sendiri baru saja mengumumkan bahwa komunitasnya di Indonesia telah mencapai 22 juta, atau tumbuh sebesar 100% dibanding tahun sebelumnya. [NM/HBS]

Epic Games “Didemo” Gamers China, Kok Bisa?

Telko.id, JakartaEpic Games Store belakangan ini dikabarkan mendapat protes keras dari para gamers di China. Menurut laporan Abacus, protes ini datang karena Epic Games Store tidak mau menjual game ke gamers China.

Para gamers menilai, tidak bisa mendapatkan sejumlah game yang mereka inginkan. Berbeda dengan Steam yang bisa diakses meski ilegal.

Gamers China juga tidak sepenuhnya dapat mengandalkan WeGames, platform milik Tencent. Sebab, layanan ini belum tentu memiliki game populer yang dirilis global di luar China.

{Baca juga: Gamers di India Cuma Bisa Main PUBG Enam Jam per Hari}

Pihak Epic Games Store akhirnya membeberkan alasan mengapa kejadian tersebut bisa dialami oleh gamers di Negeri Tirai Bambu. Menurut Head of epic Games Store, Steve Allison, pihaknya enggan berurusan dengan pemerintah China.

Ada kebijakan di China yang menyebutkan bahwa developer game asing dilarang menjual game secara langsung ke gamers di China, termasuk menyediakan akses game online.

Seperti yang diketahui, di China, konten game juga harus melewati pengawasan badan sensor pemerintah. Konten yang berseberangan dengan ideologi atau keinginan pemerintah negara tersebut tidak diperbolehkan beredar.

“Mereka (Steam) tidak memiliki kantor di China. Kami memiliki tim yang bekerja di sana, jadi status legal menjadi hal sensitif bagi kami. Kami ingin memastikan keamanan pekerja kami,” tutur Allison.

{Baca juga: Bandai Namco akan Rilis Game Baru “Rad”}

Penjelasan ini tidak meredakan emosi para gamers. Mereka tetap membandingkan Epic Games Store dengan para pesaing, seperti Valve (Steam), Ubisoft (Uplay), Electronic Arts (Origins), dan CD Projekt (GOG) yang tetap membuka akses layanan di China.

Bahkan beberapa di antara gamers ini mengambil kesimpulan bahwa Epic Games Store menolak beroperasi di China karena takut bersaing dengan WeGame milik Tencent. Memang, Tencent adalah pemegang 40 persen saham dari Epic Games.

“Tencent sama sekali tidak berkontribusi langsung dalam bisnis kami. Mereka tidak membahas Epic Games Store dengan kami. Mereka tidak membuat keuputusan untuk kami atau memberikan saran. Mereka juga tidak berada di kantor kami,” sanggah Allison. (BA/FHP)

Trio “Bapak AI” jadi Pemenang Turing Award 2018, Siapa Saja?

Telko.id, JakartaTuring Award 2018 atau Hadiah Nobel di Bidang Komputer jatuh kepada tiga peneliti yang disebut sebagai Bapak AI yang telah merancang fondasi AI untuk serangkaian teknologi berbasis Artificial Intelligence modern.

Mereka adalah Yoshua Bengio, Geoffrey Hinton, dan Yann LeCun. Ketiganya, memang acap dikenal sebagai Bapak AI, dan berhak menerima hadiah sebesar USD 1 juta atau lebih kurang Rp 14,3 miliar.

Hadiah tersebut merupakan bentuk apresiasi atas kerja keras mereka dalam pengembangan subdivisi AI yang disebut deep learning. Mereka mengembangkan teknik pada 1990-an dan 2000-an.

Pengembangan yang mereka lakukan mendorong kemunculan inovasi besar di bidang computer vision dan speech recognition, sekaligus dinilai merupakan fondasi dari teknologi AI.

{Baca juga: Seperti Pesawat, Mobil di Inggris Bakal Punya ‘Kotak Hitam’}

Menurut laporan The Verge, fondasi AI yang dimaksud meliputi mobil otonom hingga perangkat lunak untuk mendiagnosa penyakit, serta sistem pengenalan wajah di smartphone atau perangkat lain.

Sekarang, Yoshua Bengio, Geoffrey Hinton, dan Yann LeCun memegang posisi penting di perusahaan maupun universitas. Mereka juga masih rajin mengembangkan AI beserta teknik serta metodenya.

Geoffrey Hinton bekerja di Google dan University of Toronto. Kemudian, Yoshua Bengio merupakan seorang profesor di University of Montreal dan membuat perusahaan AI bernama Element AI.

{Baca juga: Banyak Akal! Programmer Langsung jadi Selebgram “Ngetop” Berkat AI}

Sementara Yann LeCun, dikutip Telko.id, Kamis (28/03/2019), menjabat Chief AI Scientist di Facebook serta mengajar di New York University. “Ini penghargaan terbaik. Saya semakin bersemangat,” ujar Yann LeCun.

Head of AI Google, Jeff Dean, memuji pencapaian Yoshua Bengio, Geoffrey Hinton, dan Yann LeCun. “Mereka tetap teguh untuk mengembangkan AI ketika prospeknya masih diragukan,” terangnya. (SN/FHP)

Ngeri! Rusia Bikin “Gun Drone” dengan Senapan AK-47

Telko.id, Jakarta – Salah satu senjata buatan Rusia yang paling legendaris adalah Avtomat Kalashnikova 1947 atau lebih dikenal dengan sebutan AK-47. Kini Rusia nampaknya ingin mengembangkan senjatanya itu dengan kemampuan yang lebih canggih dalam wujud “gun drone”.

Hal itu diketahui setelah pabrik senjata asal Rusia, Almaz-Antey mengajukan desain paten berupa drone yang bersenjatakan senapan AK-47.

Dilansir Telko.id dari The Sun pada Kamis (28/03/2019) paten tersebut telah diajukan sejak Februari 2018 lalu, dan konsepnya telah bocor di media sosial.

Dari gambar konsep paten yang beredar si media sosial, nampak drone tersebut sebenarnya lebih mirip AK-47 dengan tambahan sayap.

Drone memiliki 2 sayap dan 1 ekor yang tampaknya berfungsi sebagai pengatur atau stabilitator agar mudah dikendalikan arah terbangnya. Drone juga memiliki dua bola di dekat sayap yang tampaknya untuk mendukung sistem baling-baling. Sedangkan di bagian tengah, terdapat jaring logam untuk melindungi AK-47.

{Baca juga: China Ciptakan Drone Tenaga Surya, Bisa Gantikan Tugas Satelit}

Perlu diketahui bahwa senapan AK-47 merupakan salah satu senapan serbu yang paling mematikan. Pasalnya, senjata tersebut mampu menembakan 600 butir peluru dalam 1 menit dengan jangakuan target hingga 300 meter,

Jadi bisa dibayangkan, bagaimana ketika senjata tersebut diubah dalam bentuk drone. Betapa mematikannya drone bersenjata AK-47 milik Almaz-Antey saat berada di medan pertempuran.

 Here's what it looks like from above

Tentu saja drone membutuhkan pilot yang terampil, karena sang pilot tidak hanya menerbangkan tapi juga mengarahkan senjata supaya tepat sasaran.

Mungkin salah satu kelemahannya adalah, “gun drone” ini tidak memiliki cara untuk pengisian peluru secara otomatis. Sehingga jika sudah habis 30 peluru dimuntahkan, maka drone harus kembali ke pangkalan untuk mengisi amunisi.

Rusia sendiri memang semakin inovatif untuk mengembangkan peralatan perang mereka. Sebelumnya pemerintah Rusia diketahui menciptakan kacamata canggih malam atau night vision goggles (NVG) untuk pilot helikopter serang dan transportasi militer.

 You wouldn't want this flying straight for you

{Baca juga: Rusia Ciptakan Kacamata Canggih Pilot Helikopter Perang}

Kacamata tipe GEO-ONV1 tersebut dipasang di helm pilot helikopter Mi-8/17/24 dan Ka-52 di Suriah. Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, ilmuwan berhasil meningkatkan karakteristik konverter elektro-optik dan membuat perangkat generasi ketiga yang terbukti lebih unggul ketimbang milik Amerika Serikat. [NM/HBS]

Sumber: The Sun

Mitsubishi Bikin Robot Pemadam Kebakaran Spesialis Pabrik Kimia

Telko.id, Jakarta – Mitsubishi Heavy Industries memperkenalkan dua robot pemadam kebakaran baru bernama Water Cannon Robot dan Hose Extension Robot. Keduanya didesain untuk membantu para petugas pemadam kebakaran dalam memadamkan api yang dianggap terlalu berbahaya bagi manusia.

Kedua robot ini merupakan spesialis kebakaran di pabrik kimia. Menurut Slashgear, dikutip Telko.id, Kamis (28/03/2019), Mitsubishi Heavy Industries melakukan demonstrasi secara terbuka terhadap dua robot baru itu di Tokyo, Jepang pada minggu lalu.

Seperti namanya, Water Cannon Robot adalah sebuah mesin otonom yang dilengkapi sarana penyemprot air bertenaga kuat untuk memadamkan api besar.

{Baca juga: Peneliti Ciptakan Kulit Elektronik yang Bisa Sembuh Sendiri}

Bagaimana dengan Hose Extension Robot? Hose Extension Robot merupakan selang sepanjang 300 meter yang berfungsi menyuplai air ke Water Cannon Robot. Keduanya saling melengkapi.

Water Cannon Robot dan Hose Extension Robot bekerja sama dengan robot pengawas yang bisa dioperasikan di darat dan di udara. Ketiganya saling terhubung berkat sistem komando utama.

Saat dibutuhkan, mesin-mesin itu akan menjadi Firefighting Robot System. Informasi menyebut, Firefighting Robot System merupakan proyek Badan Manajemen Bencana dan Kebakaran Jepang.

Kabar terbaru menyatakan, Institut Penelitian Kebakaran dan Bencana Nasional Tokyo telah melakukan demonstrasi robot-robot buatan Mitsubishi Heavy Industries pada 22 Maret 2019 lalu.

{Baca juga: “Gak Pake Lama”, Robot Ini Bisa Masak Ribuan Makanan Jepang}

Ada berbagai teknologi yang ditanamkan di robot tersebut, termasuk sensor laser, GPS, dan penyemprot air. Water Cannon Robot juga bisa menyemburkan air bertekanan 1.0MPa per menit. (SN/FHP)

“Gak Pake Lama”, Robot Ini Bisa Masak Ribuan Makanan Jepang

Telko.id, Jakarta – Sekarang banyak robot canggih yang bisa melakukan apapun keinginan manusia. Termasuk robot bernama AUTEC, yang mampu membuat ribuan makanan Jepang, seperti sushi sampai nasi nigiri hanya dalam waktu satu jam.

Menurut DailyMail, AUTEC mampu membuat 200 sushi dan 2.400 bola nasi nigiri dalam waktu tak lebih dari 60 menit. AUTEC ini tidak butuh latihan atau belajar selama bertahun-tahun agar mahir membuat sushi.

Dikutip Telko.id, Kamis (28/03/2019), AUTEC diproduksi oleh perusahaan teknologi Monk Conveyors Inggris. AUTEC dirancang untuk membuat 200 sushi per jam serta ribuan bola nasi atau nigiri dalam waktu singkat.

{Baca juga: Di Negara Ini, Toko-toko Pakai CCTV AI Anti Maling}

Untuk membuat bola nasi nigiri, AUTEC punya wadah yang berputar. AUTEC bisa menambahkan bahan lain seperti sayuran, sashimori, hingga nori, sekalian membungkusnya dan memotongnya sebelum disajikan.

AUTEC bekerja secara berdampingan dengan chef di kafe atau restoran. Sayang, untuk sementara, AUTEC baru tersedia di Inggris. Namun, AUTEC bisa dikirim ke Jepang dalam waktu maksimal delapan minggu.

Monk Conveyors mengklaim bahwa sistem di robot tersebut bisa membantu para pengusaha restoran. Selain lebih praktis dan efisien, AUTEC membantu menghemat biaya dan mengurangi beban tenaga.

{Baca juga: Jepang Perkenalkan Robot Relawan di Olimpiade Tokyo 2020}

Inovasi robot memang dekat dengan makanan. Sebelumnya, para ilmuwan menciptakan robot berbentuk tangan. Robot itu dihadirkan untuk membantu orang makan secara otomatis hingga merasa kenyang. (SN/FHP)