spot_img
Latest Phone

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

PC Global Melonjak 4,9% di Q1 2025, Tapi Tarif China Ancam Pasokan

Telko.id - Angka-angka terbaru dari IDC mengungkap fakta mengejutkan:...

Lenovo Yoga Slim 9i: Laptop Premium Pertama dengan Kamera di Bawah Layar

Telko.id - Bayangkan sebuah laptop yang tidak hanya memukau...
Beranda blog Halaman 1173

Pertumbuhan Negatif Industri Telekomunikasi Indonesia, Ini Sebabnya!

Telko.id – Kehadiran 4G membuat ekosistem DNA (device, network, application) semakin berkembang di Indonesia. Namun ditengah meningkatnya pengguna smartphone yang mendorong lonjakan konsumsi data, industri selular sesungguhnya terbilang rapuh.

Tengok saja, hingga semester pertama 2018,  kinerja operator terus melorot. Bahkan sudah mengalami “negative growth” baik dari sisi pendapatan (-12,3%) dan juga EBITDA (-24,3%).

Industri telekomunikasi Indonesia pun diproyeksi tumbuh negatif 6,4% pada 2018.

Penurunan ini sebenarnya terbilang cepat. Pasalnya, pada 2016, industri selular masih tumbuh sebesar 10%. Namun, rendahnya tarif data, tidak bisa mengimbangi turunnya layanan suara dan SMS. Layanan basic itu, semakin kurang diminati karena pelanggan beralih ke layanan OTT. Alhasil, pertumbuhan menciut menjadi 9% di akhir 2017.

Tumbuhnya konsumsi data masyarakat yang mengakses layanan OTT ini pun dianggap sebagai beban industri karena harga paket internet yang terlalu murah.

Rendahnya tarif  data yang dibarengi dengan dampak dari kebijakan registrasi pra bayar,  dan kondisi ekonomi makro yang tak kondusif, seperti kurs rupiah yang masih tertekan terhadap dollar pun membuat operator menutup 2018 dengan kinerja yang kurang menggembirakan.

Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI) mencatat, rata-rata penggunaan data pada 2014 hanya 0,3 giga byte (GB) per bulan. Angka itu tumbuh menjadi 3,5 GB per bulan pada 2018. Tahun ini, estimasi konsumsi data di Indonesia mencapai 4,8 GB dan meningkat terus menjadi 6 GB pada 2021.

“Harga layanan data Indonesia yang termurah di dunia. Hanya sedikit di atas India,” ujar Ketua ATSI Ririek Adriansyah dalam acara Selular Business Forum di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (17/1).

Padahal untuk memenuhi permintaan layanan data yang naik 3,5 kali lipat dalam lima tahun ke depan, dikatakan Ririk perlu tambahan modal.

“Kami perlu investasi untuk menambah kapasitas,” ujar Ririek.

Dalam kesempatan yang sama, Kristiono, Ketua Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) juga menyebutkan, bahwa harga layanan data di Indonesia justru menurun dari Rp 1 per kilobyte (kb) pada 2010 menjadi Rp 0,015 per kb pada 2018.

“Penurunan harga mencapai 40% per Mega Byte (MB) inilah yang jadi masalahnya,” jelas Kristiono.

Sementara, menurut Kristiono, murahnya tarif layanan data ini  justru menguntungkan perusahaan digital yang penggunaan produknya lebih banyak menggunakan kuota data.

“E-commerce tumbuh di tengah infrastrukturnya, yakni telekomunikasi yang menurun. Jadi seperti benalu saja,” katanya. (Icha)

 

 

Masuk Indonesia, Ini Harga Huawei Y7 Pro

0

Telko.id, Jakarta – Misteri terkait harga Huawei Y7 Pro terjawab sudah. Smartphone entry-level terbaru Huawei ini banderol dengan harga Rp 1.999.000 dan akan dipasarkan di Lazada pada akhir Januari 2019 nanti.

Menurut Advent Jose selaku Product Marketing Manager Huawei Indonesia, anak muda bisa mendapatkan smartphone Huawei Y7 Pro yang dilengkapi dengan fitur-fitur mumpuni tanpa perlu merogoh kocek yang dalam karena harga Huawei Y7 Pro yang terjangkau.

“Huawei Y7 Pro mulai dipasarkan tanggal 25 Januari 2019 jam 11.00 WIB secara eksklusif di Lazada dan dibandrol dengan harga mengejutkan yaitu Rp 1.999.000,” ujar Jose di Lazada Office Capital Place, Jakarta Kamis (17/01/2019)

Nantinya ada potongan voucher berupa Rp 50.000 bagi 2000 pembeli pertama.  Pada acara tersebut juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Huawei dan Lazada untuk memasarkan smartphone Huawei Y7 Pro secara eksklusif.

{Baca juga: Huawei Y7 Pro (2019) Diperkenalkan, Fitur Premium jadi Andalan}

Menurut Pierre Beckers selaku Chief bussiness Officer Lazada Indonesia pihaknya sangat senang dapat bekerja sama dengan Huawei karena Huawei Y7 Pro memiliki nilai kemampuan mumpuni dengan harga yang terjangkau.

“Menurut saya smartphone ini memiliki speck yang luar biasa dengan harga yang spesial. Saya cukup terkejut dengan harganya dan ini hanya ada di Lazada,” ucap Pierre.

Sedangkan menurut Monika Rudijono selaku Chief Marketing Officer Lazada Indonesia, pihaknya senang dapat menjadi mitra eksklusif Huawei untuk mendistribusikan smartphone terbaru Huawei tersebut.

{Baca juga: Hands-on Huawei Y7 Pro (2019): “Menu Pembuka” untuk Generasi Muda}

“Kami yakni Huawei dapat menciptakan smartphone yang sesuai untuk konsumen Indonesias. Penandatanganan MoU hari ini menjadi bentuk komitmen Lazada untuk selalu memberikan produk terbaik, berkualitas dan asli kepada konsumen Indonesia,” tambah Monika.

Perlu diketahui bahwa Huawei Y7 Pro diperkuat dengan dual camera berteknologi Artificial Intelligence (AI) 13MP + 2MP di belakang dan kamera depan 8 MP dengan aperture (bukaan lensa) kamera yang besar untuk menghasilkan efek bokeh yang menarik. [NM/HBS]

Trio Asus ZenBook Terbaru Resmi Melenggang

0

Telko.id, Jakarta – Mengawali tahun 2019, Asus memperkenalkan trio Asus ZenBook terbarunya di Indonesia. Asus ZenBook 13, Asus ZenBook 14, dan ZenBook 15 diluncurkan dengan sejumlah teknologi dan fitur baru, serta dikemas dengan desain premium ala Asus.

Ketiga seri ini punya beberapa pembeda, salah satunya adalah ukuran layarnya. ZenBook 13 mengusung layar berukuran 13,3 inci, sementara Asus ZenBook 14 mempunyai layar berukuran 14 inci, dan ZenBook 15 berukuran 15,4 inci. Semuanya beresolusi Full HD (1920 x 1080 piksel).

“ZenBook 13 lebih kecil daripada MacBook Air terbaru, bahkan 9% lebih kecil daripada kertas A4,” klaim Jimmy Lin, Region Director Asus Southeast Asia, di acara peluncuran ZenBook 13/14/15, di Jakarta, Kamis (17/01/2019).

“ZenBook selalu mengutamakan estetika desain, jadi gak cuma cantik, tapi powerful,” tambah PC Product Marketing Manager Asus Indonesia, Davina Larissa.

{Baca juga: Punya “Dua Layar”, Segini Harga ZenBook Pro 15 UX580}

Seperti beberapa seri ZenBook terbaru lainnya, ZenBook 13, 14, dan 15 pun mengusung konsep desain bernama ErgoLift, yang memungkinkan bagian bawah layar menjadi penyangganya, sekaligus untuk memaksimalkan kenyamanan pengguna ketika bekerja.

Asus pun memberikan fitur NumberPad untuk ZenBook terbarunya. Fitur ini mirip seperti ZenBook Pro 15 UX580 yang mempunyai fitur screenpad. Bedanya, fitur itu hanya menampilkan numpad pada touchpad, sehingga pengguna dapat dengan mudah memasukkan angka-angka apabila diperlukan, di touchpad ZenBook-nya.

Untuk spesifikasinya, Asus ZenBook 13 dan ZenBook 14 sama-sama ditenagai oleh prosesor Intel Core i5-8265U / Intel Core i7-8565U, GPU integrated Intel UHD Graphics 620 / discreet Nvidia GeForce MX150, RAM 8 GB/16 GB, dan ROM 256 GB/512 GB SSD.

{Baca juga: Hands-on Asus ZenBook S UX391UA: Nyaman dengan ErgoLift}

“Menggunakan Intel core generasi 8 Whisky Lake, lalu menggunakan Nvidia MX150 untuk ZenBook 13 dan 14 atau Nvidia GeForce GTX1050 Max Q untuk ZenBook 15,” jelas Jimmy.

Sementara versi tertingginya, ZenBook 15 disematkan dapur pacu “rata kanan”. Notebook ini ditenagai oleh prosesor up to Intel Core i7-8565U, GPU discrete Nvidia GeForce GTX1050 Max Q, RAM 16 GB DDR 4, dan ROM up to 512 GB SSD. (FHP)

Lebih Kecil dari Kertas A4, Ini Harga Trio ZenBook Terbaru

0

Telko.id, Jakarta – Trio Asus ZenBook terbaru, Asus ZenBook 13, ZenBook 14, dan ZenBook 15 resmi diluncurkan di Indonesia. Ketiganya diklaim sebagai notebook premium yang mempunyai ukuran lebih kecil dan ditopang oleh spesifikasi mumpuni, dibandingkan notebook lain di kelasnya. Lantas, berapa harga ZenBook 13, 14, dan 15?

Ukuran menjadi salah satu daya tarik yang ditawarkan oleh trio ZenBook terbaru. Menurut Jimmy Lin, Region Director Asus Southeast Asia, ZenBook 13 bahkan memiliki ukuran jauh lebih kecil daripada MacBook Air versi terbaru, dan lebih kecil dari kertas A4 yang biasa ditemui di toko alat-alat kantor.

“ZenBook 13 lebih kecil daripada MacBook Air terbaru, bahkan 9% lebih kecil daripada kertas,” klaimnya, di acara peluncuran ZenBook 13/14/15, di Jakarta, Kamis (17/01/2019).

{Baca juga: Trio Asus ZenBook “Seukuran Kertas” Resmi Melenggang}

Klaim Jimmy pun ditekankan kembali oleh Jonas Chen, Country Product Manager Asus Indonesia. Menurutnya, trio ZenBook terbaru dikemas dengan body yang lebih kecil dibandingkan notebook premium lain di kelas layar 13 inci, 14 inci, dan 15 inci.

Kecilnya ukuran trio ZenBook ini tak terlepas dari teknologi NanoEdge Display yang digunakannya. Dengan teknologi tersebut, layar 13,3 inci untuk ZenBook 13, 14 inci untuk ZenBook 14, dan 15,4 inci untuk ZenBook 15 dikelilingi oleh bezel yang tipis. Sehingga, aspek rasio layar terhadap body-nya mencapai 95%.

“Kami mendesainnya dengan serius. Bahkan, motherboard di seri ZenBook 13 pun seukuran dengan tiga kartu kredit saat ini,” katanya.

{Baca juga: Punya “Dua Layar”, Segini Harga ZenBook Pro 15 UX580}

Seperti beberapa seri ZenBook terbaru lainnya, ZenBook 13, ZenBook 14, dan ZenBook 15 mengusung konsep desain bernama ErgoLift. Sekadar informasi, ErgoLift merupakan mekanisme dimana bagian bawah layar menjadi penyangganya.

Desain ini juga memungkinkan keyboard untuk membentuk sudut 3 derajat, yang dinilai menjadi posisi nyaman bagi pengguna ketika sedang mengetik. Jadi, posisi keyboard tidak lagi flat atau datar, melainkan sedikit miring ke arah bawah.

“Desain ErgoLift jadi identitas dari ZenBook. Desain ini nyaman saat pengguna mengetik,” ucap PC Product Marketing Manager Asus Indonesia, Davina Larissa.

{Baca juga: Hands-on Asus ZenBook S UX391UA: Nyaman dengan ErgoLift}

Asus pun memberikan fitur NumberPad untuk ZenBook terbarunya. Fitur ini mirip seperti ZenBook Pro 15 UX580 yang mempunyai fitur screenpad. Bedanya, fitur itu hanya menampilkan numpad pada touchpad, sehingga pengguna dapat dengan mudah memasukkan angka-angka apabila diperlukan, di touchpad ZenBook-nya.

Untuk spesifikasinya, Asus ZenBook 13 dan ZenBook 14 sama-sama ditenagai oleh prosesor Intel Core i5-8265U / Intel Core i7-8565U, GPU integrated Intel UHD Graphics 620 / discrete Nvidia GeForce MX150, RAM 8 GB/16 GB, dan ROM 256 GB/512 GB SSD.

Sementara versi tertingginya, ZenBook 15 disematkan dapur pacu “rata kanan”. Notebook ini ditenagai oleh prosesor up to Intel Core i7-8565U, GPU discrete Nvidia GeForce GTX1050 Max Q, RAM 16 GB DDR 4, dan ROM up to 512 GB SSD.

Asus ZenBook 13 dan ZenBook 14, bakal dibanderol dengan harga mulai dari Rp 15,2 jutaan sampai Rp 22,9 jutaan. Jimmy menyatakan, keduanya memiliki harga yang sama karena Asus ingin memberikan opsi kepada pengguna, apakah ingin menggunakan notebook berukuran kecil, atau notebook berukuran kompak dengan spesifikasi yang sama. Sementara Asus ZenBook 15, dihargai Rp 26,9 jutaan. (FHP)

Trio Asus ZenBook Terbaru Resmi Melenggang di Indonesia

0

Telko.id, Jakarta – Mengawali tahun 2019, Asus memperkenalkan trio ZenBook terbarunya di Indonesia. Asus ZenBook 13, ZenBook 14, dan ZenBook 15 diluncurkan dengan sejumlah teknologi dan fitur baru, serta dikemas dengan desain premium ala Asus.

Ketiga seri ini punya beberapa pembeda, salah satunya adalah ukuran layarnya. ZenBook 13 mengusung layar berukuran 13,3 inci, sementara ZenBook 14 mempunyai layar berukuran 14 inci, dan ZenBook 15 berukuran 15,4 inci. Semuanya beresolusi Full HD (1920 x 1080 piksel).

“ZenBook 13 lebih kecil daripada MacBook Air terbaru, bahkan 9% lebih kecil daripada kertas A4,” klaim Jimmy Lin, Region Director Asus Southeast Asia, di acara peluncuran ZenBook 13/14/15, di Jakarta, Kamis (17/01/2019).

“ZenBook selalu mengutamakan estetika desain, jadi gak cuma cantik, tapi powerful,” tambah PC Product Marketing Manager Asus Indonesia, Davina Larissa.

{Baca juga: Punya “Dua Layar”, Segini Harga ZenBook Pro 15 UX580}

Seperti beberapa seri ZenBook terbaru lainnya, ZenBook 13, 14, dan 15 pun mengusung konsep desain bernama ErgoLift, yang memungkinkan bagian bawah layar menjadi penyangganya, sekaligus untuk memaksimalkan kenyamanan pengguna ketika bekerja.

Khusus untuk ZenBook 13 dan 14, Asus memberikan fitur NumberPad. Fitur ini mirip seperti ZenBook Pro 15 UX580 yang mempunyai fitur screenpad. Bedanya, fitur itu hanya menampilkan numpad pada touchpad, sehingga pengguna dapat dengan mudah memasukkan angka-angka apabila diperlukan, di touchpad ZenBook-nya.

Untuk spesifikasinya, Asus ZenBook 13 dan ZenBook 14 sama-sama ditenagai oleh prosesor Intel Core i5-8265U / Intel Core i7-8565U, GPU integrated Intel UHD Graphics 620 / discreet Nvidia GeForce MX150, RAM 8 GB/16 GB, dan ROM 256 GB/512 GB SSD.

{Baca juga: Hands-on Asus ZenBook S UX391UA: Nyaman dengan ErgoLift}

“Menggunakan Intel core generasi 8 Whisky Lake, lalu menggunakan Nvidia MX150 untuk ZenBook 13 dan 14 atau Nvidia GeForce GTX1050 Max Q untuk ZenBook 15,” jelas Jimmy.

Sementara versi tertingginya, ZenBook 15 disematkan dapur pacu “rata kanan”. Notebook ini ditenagai oleh prosesor up to Intel Core i7-8565U, GPU discrete Nvidia GeForce GTX1050 Max Q, RAM 16 GB DDR 4, dan ROM up to 512 GB SSD. (FHP)

Gara-gara iPhone, Apple Batasi Rekrutmen Pegawai

0

Telko.id, Jakarta – Apple dikabarkan akan mengambil kebijakan baru dalam rekrutmen pegawai. Informasi menyebut, Apple akan mengurangi jumlah perekrutan untuk beberapa divisi setelah penjualan iPhone lebih rendah dari perkiraan.

Menurut laporan Phone Arena, seorang sumber yang mengetahui masalah ini mengemukakan bahwa CEO Apple, Tim Cook, mengungkapkan hal tersebut kepada karyawan pada awal bulan ini dalam sebuah pertemuan.

Sehari sebelumnya, Cook menulis surat kepada para investor tentang perjuangan yang dihadapi perusahaan belakangan ini. Bahkan, di China, Apple menghadapi tantangan berat sebagai dampak perang dagang antara negara setempat dengan AS.

Cook belum menentukan divisi mana di dalam Apple yang akan terpengaruh. Namun, kabar mengatakan bahwa ia meyakinkan karyawan perusahaan bahwa tim kecerdasan buatan bakal tidak terpengaruh oleh kebijakan itu.

Baca juga: Pendapatan Turun, Foxconn Sebut iPhone X Jadi ‘Biang Kerok’

Menurutnya, peran tim kecerdasan buatan sangatlah penting bagi masa depan Apple. Strategi perekrutan baru tersebut juga tidak akan memengaruhi rencana pembangunan kampus Apple di Austin maupun perluasan proyek di Los Angeles.

Cook menekankan kepada karyawan mengenai arti penting bisnis layanan Apple. Ia juga mengatakan bahwa situasi tersebut memberi Apple sebuah peluang untuk belajar dan mengambil tindakan. Sayang, Cook belum berhasil dimintai konfirmasi.

Apple memang sedang mengalami penurunan performa bisnis. Bahkan, saat memasuki tahun baru, Raksasa dari Cupurtino itu terpaksa menurunkan proyeksi pendapatan. Meski demikian, ketika kondisi internal kurang positif, Apple justru menaikkan gaji karyawan.

{Baca juga: Penjualan iPhone di China Terancam Anjlok, Kenapa?}

Dari sekian ribu orang, karyawan Apple yang paling besar menerima kenaikan gaji adalah Cook. Secara total, ia mengantongi pemasukan USD 15,6 juta atau Rp 220 miliar sebagai gaji per bulan, plus insentif, dan kompensasi lain-lain.

Sebelumnya dikabarkan bahwa pabrik perakita iPhone, Foxconn mengatakan justru merugi gara-gara melayani produksi iPhone dari Apple. Kabarnya, pendapatan perusahaan pada Desember 2018 mengalami penurunan.

Menurut Reuters, dikutip Telko.id, pemasukan Foxconn pada akhir tahun lalu anjlok lantaran permintaan di kategori produk konsumen menyusut sangat signifikan. Pemasukan perusahaan pada Desember 2018 hanya USD 20,2 miliar. [BA/HBS]

Sumber: PhoneArena

 

Unik! Robot Ini Sambut Tamu Restoran dengan Tarian dan Nyanyian

0

Telko.id, Jakarta – Sebuah restoran di Mall Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), menggunakan jasa robot untuk menyambut kedatangan para pelanggan. Robot di restoran bernama Tanuki ini menyambut para tamu dengan cara yang tak biasa, yakni menari dan menyanyi.

Dengan cara tersebut, robot pun berhasil membuat para pengunjung restoran Tanuki merasa sangat terhibur. Bahkan, dikutip Telko.id dari The National, Kamis (17/1/2019), robot mampu meningkatkan jumlah pelanggan.

Penggunaan robot di tempat-tempat umum memang merupakan inovasi yang dilakukan di UEA. Tujuannya, tak lain untuk membuat restoran maupun mall berkembang di kota yang menggabungkan teknologi dalam layanan pelanggan.

{Baca juga: Bikin Masalah, Ratusan Robot Kena PHK di Jepang}

Selain menyanyi dan menari, robot juga menawarkan kupon makanan kepada anak-anak sebelum duduk. Laporan menyatakan bahwa robot pun bisa berinteraksi sekaligus menghibur pelanggan dengan lagu-lagu dan tarian unik.

Selain menawarkan pertunjukan robot, Tanuki yang menawarkan maskahan khas Jepang dan China, juga terkenal dengan menu sup tom yum, shinsei maki dengan kepiting, salmon, dan tobiko. Ada pula roti maki yang dihangatkan seperti Tanuki kogase.

{Baca juga: Militer AS Kembangkan Robot dengan Otak Serangga}

Para tamu juga dapat menikmati teras terbuka dengan pemandangan Burj Khalifa dan pertunjukan air mancur. Alexander Orlov, pencipta konsep dan pendiri Bulldozer Group, mengatakan, menu Tanuki diberkahi dengan banyak filosofi.

“Menu Tanuki diberkahi pula dengan ucapan, etika, dan kepercayaan. Makanan daging, nasi, makanan laut, buah-buahan, sayuran, dan rempah-rempah sangat penting untuk membuat seseorang menghargai kehidupan,” ujarnya. [SN/IF]

Sony Sebar Undangan, Xperia Baru Siap Meluncur di MWC 2019?

0

Telko.id, Jakarta –  Sony mulai menyebar undangan untuk acara konferensi pers yang akan digelar pada 25 Februari mendatang. Tepatnya di ajang Mobile World Congress (MWC) 2019. Namun, undangan itu tidak menampilkan informasi detail terkait perangkat yang akan dipamerkan.

Menurut rumor yang beredar, perangkat utama yang akan diumumkan Sony pada ajang tahunan yang digelar di Barcelona, Spanyol itu adalah ponsel unggulan terbaru, yakni Xperia XZ4. Ponsel tersebut kabarnya akan hadir dengan layar berukuran 6,5 inci dan berasio aspek 21:9.

Bodi perangkat dilaporkan akan didominasi oleh bahan kaca serta akan berbekal kamera belakang berjumlah tiga buah. Untuk dapur pacu, Sony Xperia ZX4 disebut akan didukung oleh chipset Qualcomm Snapdragon 855.

{Baca juga: Sony akan Luncurkan Ponsel Baru di MWC 2019?}

Menurut Trusted Reviews, ponsel Xperia XZ4 akan berbekal pula ruang penyimpanan berkapasitas 256GB, baterai 3.900 mAh, dan berbasiskan sistem operasi Android 9.0 Pie. Ponsel ini kemungkinan bakal diperkenalkan bareng ponsel lainnya, termasuk Xperia L3, Xperia XA3, dan Xperia XA3 Ultra.

Meski demikian, belum ada keterangan lebih lanjut dari Sony terkait kesemua perangkat ini. Satu hal yang pasti, undangan konferensi pers telah tersebar secara luas.

{Baca juga: Smartphone 5G Samsung Siap Melenggang di MWC 2019}

Sebelumnya, Sony dikabarkan bakal turut memeriahkan pergelaran MWC 2019 dengan meluncurkan sejumlah produk baru. Menurut Android Authority, produk baru yang diperkirakan bakal diluncurkan Sony  adalah Xperia XA3, XA3 Ultra, dan Xperia L3.

Peluncuran perangkat anyar tersebut merupakan langkah awal dari penerapan strategi baru Sony untuk memperoleh keuntungan. Kehadiran Sony pada ajang ini tentu bukanlah hal baru. Sebab, ajang serupa juga pernah dimanfaatkan Sony untuk mengumumkan Xperia XZ2 dan XZ2 Compact, Xperia XZ Premium, Xperia X, dan sejumlah perangkat kelas menengah maupun premium setiap tahun. [BA/IF]

Redmi Note 7 Pro Segera Dirilis, Ini Bocoran Spesifikasinya

0

Telko.id, Jakarta – Setelah sukses merilis Redmi Note 7 sebagai smartphone pertamanya setelah berpisah dari Xiaomi, kini Redmi sedang bersiap untuk meluncurkan smartphone keduanya di tahun ini, yakni Redmi Note 7 Pro.

Menurut informasi dari media sosial asal China, Weibo, Redmi Note 7 Pro diprediksi akan diperkenalkan pada Februari mendatang.

Dilansir Telko.id dari GSMArena, Kamis (17/01/2019), Redmi Note 7 Pro akan mengusung spesifikasi yang lebih unggul dan kencang dibanding Redmi Note 7 “versi standar”.

{Baca juga: Bos Xiaomi Ungkap “Fitur Terlupakan” Redmi Note 7, Apa Itu?}

Versi Pro akan ditenagai oleh prosesor Snapdragon 675, yang dinilai sedikit lebih kencang daripada Snapdragon 710.

Walaupun demikian, Qualcomm dan Redmi sepertinya sepakat untuk menurunkan performa GPU, dan ISP pada Snapdragon 675 agar dapat menekan harga Redmi Note 7 Pro. Snapdragon 675 sendiri merupakan prosesor dengan kerja yang efisien, karena dibangun berdasarkan proses fabrikasi 11nm.

Selain segi prosesor, versi Pro juga akan mengandalkan kamera utama 48MP. Tapi, berbeda dengan Note 7 yang menggunakan sensor Samsung ISOCELL Bright GM1, Redmi memilih sensor Sony IMX 586 untuk kamera utama Note 7 Pro.

Karena mengusung spesifikasi yang lebih baik, tentu saja Note 7 Pro akan dibanderol dengan harga sedikit lebih mahal. Meski demikian, harganya tetap ramah di kantong, karena harganya mencapai USD 220 atau Rp 3,1 jutaan untuk versi tertingginya.

{Baca juga: Andalkan Kamera 48MP, Harga Redmi Note 7 Cukup Mengejutkan}

Sekadar informasi, Redmi Note 7 “versi standar”, dilepas dengan harga Rp 2 jutaan untuk model 3/32 GB, Rp 2,4 jutaan untuk 4/4 GB, dan Rp 2,9 jutaan untuk 6/6 GB. (FHP)

Apple Rilis Casing Baterai Isi Ulang untuk iPhone

0

Telko.id, Jakarta – Apple kembali menghadirkan aksesoris baru untuk perangkatnya. Tepatnya pada 15 Januari lalu, raksasa teknologi ini merilis casing baterai isi ulang untuk ketiga iPhone barunya, yakni iPhone XS, XS Max, dan XR . Selain melindungi ponsel, casing ini juga diklaim dapat menambah masa pakai baterai ponsel selama beberapa jam.

Raksasa teknologi yang berbasis di Cupertino, California sebelumnya juga pernah menawarkan casing serupa untuk iPhone 6 dan iPhone 7 model lama.

Casing baru ini dapat meningkatkan waktu bicara dari 20 jam menjadi 33 jam di iPhone XS, 25 jam hingga 37 jam di XS Max, dan 25 jam hingga 39 jam di XR, menurut website Apple.

{Baca juga: Fast Charging iPhone 2018 Tak Bisa Pakai Aksesoris Asal-asalan}

Casing ini dijual USD129 atau sekitar Rp 1,8 juta. Ada dua pilihan warna yang disediakan, yakni putih atau hitam. Casing ini juga dapat diisi ulang dengan charger induktif.

Aksesoris ini cukup populer dan banyak digunakan pengguna iPhone. Casing ini berkontribusi pada segmen produk Apple lainnya, yang menghasilkan pendapatan USD 4,2 miliar atau sekitar Rp 59,4 triliun, pada kuartal keempat. Naik 31 persen dari tahun sebelumnya. [BA/IF]