spot_img
Latest Phone

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

PC Global Melonjak 4,9% di Q1 2025, Tapi Tarif China Ancam Pasokan

Telko.id - Angka-angka terbaru dari IDC mengungkap fakta mengejutkan:...

Lenovo Yoga Slim 9i: Laptop Premium Pertama dengan Kamera di Bawah Layar

Telko.id - Bayangkan sebuah laptop yang tidak hanya memukau...
Beranda blog Halaman 1172

Sony Ingin Keluar dari Pasar Smartphone Asia Tenggara?

0

Telko.id, Jakarta – Sebuah rumor tidak sedap muncul dari markas Sony. Setelah memutuskan untuk mengurangi fokus pasar smartphone di Amerika, China dan India pada 2016 lalu, Sony kini dikabarkan ingin keluar dari pasar Asia Tenggara.

Dilansir Telko.id dari Ubergizmo pada Sabtu (19/01/2019), isu akan hengkangnya Sony dari pasar smartphone ASEAN tersebut diketahui pertama kali muncul dari laporan media asal Malaysia, Soya Cincau.

Laporan tersebut mengklaim bahwa pabrikan asal Jepang itu sebelumnya cukup cepat ketika meluncurkan ponsel baru di Pasar Malaysia, tetapi saat ini mereka belum meluncurkan satu pun produk baru di Negeri Jiran tersebut.

Menurut Standard and Industrial Research Institute of Malaysia (SIRIM) atau sejenis badan sertifikasi perangkat menyatakan bahwa belum ada smartphone Sony yang terdaftar sejak Juli 2018 lalu.

Adapun perangkat terakhir yang terdaftar adalah Xperia XZ2 Premium yang masih?”P dipromosikan di situs Sony Mobile Malaysia meskipun XZ3 telah diumumkan di IFA 2018 tahun lalu.

Ini tampaknya menjadi situasi yang sama untuk pasar lain di Asia Tenggara, seperti Singapura, Thailand, Vietnam, dan Indonesia di mana Xperia Z5 adalah model terakhir yang ditawarkan di negara ini.

{Baca juga: Sony Sebar Undangan, Xperia Baru Siap Meluncur di MWC 2019?}

Sony belum mengumumkan secara resmi apa pun, tetapi untuk alasan yang kami sebutkan di atas, kami kira tidak mengejutkan jika itu benar.

Disisi lain, raksasa elekronik Jepang itu mulai menyebar undangan untuk acara konferensi pers yang akan digelar pada 25 Februari mendatang. Tepatnya di ajang Mobile World Congress (MWC) 2019. Namun, undangan itu tidak menampilkan informasi detail terkait perangkat yang akan dipamerkan.

Menurut rumor yang beredar, perangkat utama yang akan diumumkan Sony pada ajang tahunan yang digelar di Barcelona, Spanyol itu adalah ponsel unggulan terbaru, yakni Xperia XZ4. Ponsel tersebut kabarnya akan hadir dengan layar berukuran 6,5 inci dan berasio aspek 21:9.

{Baca juga: Smartphone 5G Samsung Siap Melenggang di MWC 2019}

Bodi perangkat dilaporkan akan didominasi oleh bahan kaca serta akan berbekal kamera belakang berjumlah tiga buah. Untuk dapur pacu, Sony Xperia ZX4 disebut akan didukung oleh chipset Qualcomm Snapdragon 855. [NM/HBS]

Apple Watch Kembangkan Fitur Pendeteksi Stroke

0

Telko.id, Jakarta – Pihak Apple terus mengembangkan kemampuan jam tangan pintarnya, Apple Watch. Kabarnya, raksasa teknologi ini berencana untuk mengembangkan fitur pendeteksi penyakit stroke.

Dilansir Telko.id dari Ubergizmo pada Jumat (18/01/2019), Apple bekerja sama dengan Johnson & Johnson dalam studi pengembangan Apple Watch untuk membantu mengurangi risiko stroke.

Menurut Paul Stoffels, selaku wakil presiden eksekutif dan kepala ilmiah Johnson & Johnson, studi tersebut akan menggabungkan teknologi dan pengetahuan medis.

“Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi sejak awal ritme denyut abnormal yang terjadi di jantung atau AFib dan mencegah stroke dengan menggabungkan pengetahuan fisik dari Apple dan apa yang kita miliki dari pengetahuan medis dan ilmiah, ” ucap Paul.

{Baca juga: Suksesor Apple Watch Bisa Identifikasi Pengguna Lewat Kulit}

Sedangkan Chief Operating Officer Apple, Jeff Williams menambahkan bahwa pihaknya selama ini mendapat respon positif atas adanya fitur Atrial Fibrillation (AFib) yang selama ini memberi tahu pengguna jika mereka tiba-tiba mengalami detak jantung yang tinggi atau rendah secara tiba-tiba.

“Kami ingin pemahaman yang lebih dalam tentang hasil dan pencegahan yang terkait dengan deteksi dini. Kami sangat senang bekerja dengan Johnson & Johnson, yang memiliki sejarah panjang dan keahlian dalam penyakit kardiovaskular,” tulis Jeff.

Studi ini akan dimulai akhir tahun 2019 dan diharapkan akan berlangsung selama beberapa tahun. Sementara itu, fitur lain yang dapat dikerjakan Apple adalah cara pengukuran glukosa yang non-invasif.

{Baca juga: Pengguna Apple Watch Bakal Bisa Akses Spotify}

Sebelumnya Apple bakal membawa teknologi baru untuk suksesor Apple Watch di masa yang akan datang. Raksasa asal Cupertino, Amerika Serikat ini nantinya akan menyematkan sensor biometrik yang bisa identifikasi pengguna lewat tekstur kulit.

Berdasarkan laporan dari Patently Apple, seperti dikutip dari Ubergizmo pada Jumat (04/01/2018), Apple telah mengajukan paten untuk dapat menanamkan sensor biometrik ke dalam Apple Watch, agar dapat mendeteksi tekstur kulit penggunanya.

{Baca juga: Charger Magnetik Apple Watch Tersedia di Apple Store}

Perlu diketahui, selama ini smartwatch tersebut mengidentifikasi pengguna dan melakukan verifikasi Apple Pay melalui password. Sementara ketika sensor biometrik ini disematkan, tampaknya Apple Watch bisa dengan mudah mengidentifikasi pengguna yang memakainya, dan melakukan verifikasi. [NM/IF]

iPad Mini 5 dan iPad Versi Murah Rilis Awal 2019?

0

Telko.id, Jakarta – Tahun ini, Apple dikabarkan akan merilis iPad Mini 5 dan iPad versi murah. Menurut informasi yang beredar, jika tidak ada kendala, dua perangkat anyar tersebut bakal meluncur ke pasaran pada bulan-bulan awal 2019.

Rumor itu dilansir BGR, seperti dikutip Telko.id pada Jumat (18/1/2019). Kabar burung soal iPad Mini baru mencuat berdasarkan catatan pengiriman pemasok layar sentuh yang ditunjuk oleh Apple, yaitu General Interface Solution di Taiwan.

Sebelumnya, juga berkembang kabar tentang beberapa catatan seputar produk iPad Mini yang akan hadir dengan generasi baru pada 2019. Bahkan, sempat ada penjelasan mengenai desain bodi iPad Mini 5 yang bocor di dunia maya.

{Baca juga: Apple Dikabarkan Kembali Produksi iPad Mini}

Perangkat iPad Mini 5 diyakini mempunyai antena model seluler lebih minimalis serta desain kamera tegak seperti di iPad Pro. Namun, belum ada bocoran spesifikasi untuk iPad Mini 5 yang akan menjadi penerus iPad Mini 4.

Akhir tahun lalu, laporan baru dari China Times mengklaim mendapat informasi dari jaringan pemasok Apple. Versi baru iPad Mini,  yang belum diperbarui sejak 2015, dikabarkan akan tiba pada paruh pertama tahun 2019.

{Baca juga: Apple Tawarkan Dongle USB-C Pengganti Jack Headphone iPad Pro}

Menurut laporan tersebut, iPad Mini 5 akan menjadi perangkat berbiaya produksi rendah, yang berarti tidak akan ada peningkatan signifikan seperti di iPad Pro. Kabar itu pun memberi harapan bagi para penggemar iPad Mini.

Konon, iPad Mini versi terbaru akan hadir dengan bezel lebih kecil dan punya sensor pengenal wajah. Laporan tersebut sejalan dengan prediksi analis Apple terkemuka, Ming-Chi Kuo, terkait spesifikasi iPad Mini keluaran 2019. [SN/IF]

Ponsel Layar Lipat LG Bakal Nongol di MWC 2019

0

Telko.id, Jakarta – Tak mau kalah dengan produsen lain, LG akan memperkenalkan ponsel layar lipat pada ajang Mobile World Congress (MWC) 2019. Namun, ponsel tersebut tidak akan berbekal layar fleksibel serupa konsep yang diusung Samsung atau Huawei.

Menurut GSM Arena, ponsel layar lipat LG mengusung konsep serupa ZTE Axon M, tetapi memiliki bezel di sekeliling layar berukuran lebih tipis. Ukuran bezel tipis diyakini LG memberi kesan layar menyatu serupa layar berukuran besar.

Konsep itu tidak menggunakan panel fleksibel karena LG ingin memasarkan ponsel tersebut dengan harga terjangkau, di kisaran harga kurang dari USD 900 atau sekitar Rp 12,7 juta dan tidak mencapai USD 1.800 atau sekira Rp 25,5 juta.

Di sisi lain, pada ajang CES 2019, petinggi LG mengungkapkan bahwa perusahaan memilih lebih terfokus kepada perubahan dalam hal bentuk. Dengan demikian, pabrikan asal Korea Selatan itu tetap berada di ranah persaingan produsen ponsel dunia.

{Baca juga: Ponsel Layar Lipat LG Debut di CES 2019?}

Ponsel layar lipat ini dikabarkan akan berbekal input tanpa sentuhan, berkemampuan mengenali gestur tangan dari jarak 20 sentimeter hingga 30 sentimeter. Kemampuan itu diklaim memungkinkannya dioperasikan di berbagai situasi.

Selain itu, teknologi input tanpa sentuhan juga akan tersedia baik pada perangkat di seri G maupun seri V, serta ponsel lini Folder.

Seperti diketahui, ZTE coba menggebrak pasar lewat tren baru ponsel lipat dengan meluncurkan ZTE Axon M. Tidak seperti konsep smartphone lipat pada umumnya yang hanya memiliki satu layar fleksibel, smartphone lipat ini membawa dual display atau dua layar.

Kedua layar ZTE Axon M masing-masing berukuran 5,2 inch dengan resolusi Full HD yang bisa dilipat menggunakan bantuan engsel. Jika direntangkan, layar Axon M akan membesar ke ukuran 6,75 inch. Tapi sayangnya, bentangan layar tersebut tidak maksimal karena terdapat bezel atau engsel di bagian tengah layar.

{Baca juga: ZTE Axon M, Smartphone Lipat dengan Dua Layar}

Meski begitu, ZTE Axon M memiliki empat mode penggunaan dalam layarnya. Yang pertama adalah mode Dual yang mungkinkan penggunanya untuk jalankan aplikasi yang berbeda di dua layar tersebut.

Kemudian ada mode Extended yang membuat smartphone memiliki bentangan layar besar, mode Mirror yang buat kedua layar tampilkan proses yang sama, dan terakhir adalah mode Traditional yang membuat ZTE Axon M bekerja seperti smartphone pada umumnya atau hanya satu layar yang menyala.

ZTE Axon M sendiri diberikan mesin utama berupa prosesor Snapdragon 821, RAM 4GB, ROM 64GB, baterai berkapasitas 3,180 mAh dan sudah berjalan di atas Android 7.1.2 Nougat. [BA/HBS]

Sumber: GSMArena

 

Wujud Galaxy S10+ dengan Lubang Layar Berbentuk Pil

0

Telko.id, Jakarta – Samsung akan menggelar acara Galaxy Unpacked di San Fransisco, Amerika Serikat pada 20 Februari mendatang. Pada gelaran itu, Samsung kabarnya akan mengumumkan tiga smartphone baru, termasuk Samsung Galaxy S10+ dengan empat kamera belakang dan punya “layar berlubang” sebagai tempat untuk kamera depan ganda.

Menurut The Inquirer, dikutip Telko.id, Jumat (18/01/2019), Galaxy S10+ akan pula mengusung desain layar baru Infinity O. Dengan desain itu, kamera ganda bagian depan akan disematkan di sudut kanan atas layar berlubang.

Untuk bezel layar, Galaxy S10+ tampil lebih tipis dibanding Galaxy S9+. Hal ini terlihat dari bocoran gambar yang memperlihatkan unit Samsung Galaxy S10+ yang sedang digunakan oleh seseorang, jauh sebelum peluncuran smartphone tersebut dilakukan.

{Baca juga: Akhirnya, Undangan Peluncuran Trio Galaxy S10 Tersebar}

Jika dilihat secara lebih seksama, gambar tersebut kemungkinan dipotret di bus dari atau ke kampus Suwon di Korea Selatan, kantor pusat, maupun fasilitas utama Samsung Electronics. smartphone itu tampak masih dalam tahap preproduksi atau menunggu waktu peluncuran.

Galaxy S10+ dilaporkan berbobot lebih ringan ketimbang Galaxy Note 9 meski mengusung ukuran sama persis. Lubang di bagian atas cukup tersembunyi, namun pengguna diprediksi akan mengalami kesulitan dalam mencoba game atau menonton video karena keberadaan “lubang kamera” di layar.

Gambar tersebut pun menampilkan sensor pemindai sidik jari di bawah layar. Soal lubang kamera di sudut kanan atas, diyakini merupakan bentuk pendekatan berbeda Samsung dibanding Galaxy A8s dan Honor View 20. Untuk menyesuaikan tampilan, Samsung akan memadatkan seluruh ikon di bar status ke arah kiri.

{Baca juga: Juni, Samsung Galaxy S10 Versi 5G Meluncur di Amerika Serikat?}

Kendati demikian, masih tersedia ruang untuk jam, notifikasi, bluetooth, mode Silent, Wi-Fi, bar jaringan, persentase baterai, serta ikon bar status. Sayang, Samsung belum bisa dimintai konfirmasi mengenai bocoran tentang foto Galaxy S10+ yang beredar di internet. (FHP)

MAXstream Gandeng Astro Hadirkan Konten Original

Telko.id – Aplikasi video streaming Telkomsel, MAXstream melalui MAXstream Original kembali menghadirkan konten orisinal dalam upaya meningkatkan pengalaman penggunanya dalam menikmati berbagai konten video.

Kali ini MAXstream berkolaborasi bersama Astro memproduksi serial drama horror berjudul “Nawangsih”. Episode 1 dan 2 akan bisa dinikmati mulai tanggal 16 Januari 2019 dan 8 episode berikutnya akan dirilis setiap hari Kamis jam 20:00 di MAXstream.

Nawangsih berkisah tentang Arya (Mario Lawalata) dan istrinya, Kiran (Ririn Ekawati) bersama dua putri mereka Srimaya (Benaya Farah) dan Nawangsih (Gisellma & Chrissie) yang pindah ke sebuah rumah tua milik mendiang ayah Arya. Segalanya tampak baik-baik saja sampai suatu hari di sana Nawangsih kecil menemukan lampu yang sangat tua warisan dari ayah Arya. Sejak itu, Nawangsih memiliki hubungan yang tidak biasa dengan roh yang hidup di dalam lampu tersebut.

Jalan cerita Nawangsih merupakan hasil karya dari penyanyi dan penulis lagu kenamaan Indonesia yaitu Melly Goeslow. Dengan disutradarai oleh Hedy Suryawan, serial ini juga menjanjikan ketegangan yang intens dengan dukungan music score garapan musisi ternama Anto Hoed.

Head of Digital Lifestyle Telkomsel, Crispin Tristram mengatakan , ”Kami  sangat bangga bisa berkesempatan untuk kembali menghadirkan MAXstream Original. Sebagai layanan video streaming, MAXstream tidak hanya terus memberikan  konten video  digital yang berkualitas bagi para penggunanya,  tapi juga berupaya untuk mengasah bakat kreatif anak bangsa sekaligus dengan menggunakan platform kami  untuk menampilkan karya mereka ke hadapan publik yang lebih luas”.

Director of Content Astro, Agnes Rozario mengatakan, “Astro sangat senang dapat merilis Nawangsih, hasil co-production pertama kami dengan Telkomsel. Kami percaya pada kekuatan cerita, dan oleh karenanya kami berkomitmen untuk lebih banyak memberikan karya seperti ini bersama mitra dengan misi yang sama”.

Astro juga berharap dapat mengulang kesuksesan produksi lokal Indonesia sebelumnya, yaitu Gantung dan Dosa, dan telah menyusun konten IP (intellectual property) yang potensial untuk pengembangan di berbagai genre dan format film, baik itu serial hingga digital show dalam format pendek. Tentunya melalui Nawangsih,  hubungan Astro dan Telkomsel yang dinamis akan semakin kuat dan menjadi awal dari kolaborasi kami lainnya.

MAXstream sendiri sebelumnya telah menghadirkan serial MAXstream Original lainnya yaitu drama crime thriller berjudul “Brata” yang dibintangi oleh Oka Antara dan Laura Basuki. Sampai saat ini, Brata telah ditonton sebanyak lebih dari 1 juta kali sejak episode pertamanya diluncurkan di MAXstream pada bulan September 2018 yang lalu. Selain itu, MAXstream Original yang mendapatkan perhatian cukup tinggi dari pelanggan adalah Critical Eleven dan Pulang Pulang Ganteng.

Selain memproduksi serial orisinal  dengan cita rasa lokal, MAXstream juga menyediakan konten lain seperti film, TV show, olahraga (English Premier League, Italian Serie A, France Ligue 1, Spanish La Liga, dan lain-lain), maupun kartun dari berbagai saluran layanan video on demand dan TV internasional. Sejak diluncurkan di tahun 2018, MAXstream telah menjadi salah satu layanan video yang paling diminati masyarakat Indonesia dengan lebih dari 9 juta unduhan.

Crispin kemudian mengungkapkan bahwa seiring dengan meningkatnya minat masyarakat akan layanan video digital,  Telkomsel berkomitmen untuk terus menggarap segmen ini. Telkomsel sendiri mencatat bahwa dalam kurun waktu setahun terakhir, video payload di jaringan Telkomsel meningkat signifikan hingga 250%. Hal tersebut menggambarkan besarnya potensi bagi produser-produser konten lokal untuk berkreasi.

“Telkomsel akan terus serius menggarap layanan video ini untuk meningkatkan penetrasi film dan konten video lainnya di Indonesia. Dengan pertumbuhan ponsel pintar serta dukungan jaringan broadband, hal ini dapat dicapai melalui  melalui tontonan layanan mobile seperti MAXstream.

Tidak hanya itu, MAXstream juga akan terus berkembang menjadi sebuah marketplace yang dapat mewadahi berbagai konten-konten video lokal yang berkualitas dan menjadi bagian dari ekosistem konten Indonesia”, tegas Crispin. (Icha)

 

 

iPhone Lipat Dirilis Tahun 2020?

0

Telko.id, Jakarta – Gaung smartphone lipat membuat produsen berlomba-lomba untuk segera mengembangkan dan memproduksinya. Beredar kabar, bahwa Apple pun tidak ingin ketinggalan untuk mencoba peruntungan menggarap iPhone lipat.

Dilansir Telko.id dari BGR, Jumat (18/01/2019), smartphone lipat Apple itu akan mengusung pendekatan berbeda ketimbang perangkat karya produsen asal Korea Selatan, Samsung. Sebagai informasi, smartphone layar lipat Samsung Galaxy F akan hadir dengan desain lipat ke arah dalam.

Sementara untuk iPhone lipat, akan mengusung desain lipat ke arah luar. Rumor lain juga menyebut bahwa Apple bakal menawarkan smartphone masa depannya tersebut dengan harga lebih terjangkau dibanding milik Samsung.

{Baca juga: Ponsel Layar Lipat Samsung Unjuk Gigi di CES 2019}

Selain itu, perusahaan asal Cupertino, Amerika Serikat ini pun akan menawarkan kemudahan untuk melakukan berbagai hal, meski body iPhone lipat secara keseluruhan akan lebih tebal dan tampil kurang menarik. Rumor menyoal smartphone lipat Apple diindikasikan oleh Head of Design Innovation Center Samsung.

Petinggi Samsung tersebut menyebut bahwa Apple berpeluang untuk mencoba pendekatan layar lipat ke arah luar untuk produk barunya. Namun begtiu, ia mengaku optimis bahwa smartphone lipat karya Samsung akan menawarkan pengalaman lebih baik.

{Baca juga: Smartphone Lipat Xiaomi Lebih Canggih dari Samsung?}

iPhone lipat kabarnya akan diperkenalkan pada tahun 2020 mendatang. Sebelumnya, Apple telah menghadirkan casing dengan baterai ekstra untuk tiga iPhone terbarunya di situs Apple Store.

Casing tersebut dipasarkan seharga USD 129 atau Rp 1,8 juta dan hanya tersedia dalam pilihan warna hitam dan putih. Menurut Apple, tiga casing itu kompatibel dengan charger nirkabel bersertifikasi Qi. Artinya, baterai iPhone tetap terisi saat menggunakan casing. (BA/FHP)

Karyawan Telkomsel Turun Ke Desa Salem Ajarkan Digitalisasi

0

Telko.id – Selama dua hari, Telkomsel menurunkan 15 orang karyawannya untuk berpartisipasi dan berkontribusi dalam kerja sukarela melalui program Employee Volunteering di Desa Salem, Purwakarta.

Para relawan tersebut hadir untuk menularkan gerakan peduli lingkungan (green movement) serta memberikan edukasi kewirausahaan, literasi keuangan juga pemasaran digital, melalui pemanfaatan platform aplikasi digital yang diberi nama Baktiku Negeriku. Masyarakat pun didukung dengan pembangunan fasilitas digital center yang berisi perangkat komputer beserta akses internetnya.

Baktiku Negeriku merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) yang berkomitmen dalam melakukan pendampingan wilayah pedesaan Indonesia melalui penyediaan akses informasi dan pemberdayaan masyarakat berbasis digital. Program ini memiliki tujuan pengembangan 4 aspek utama, yaitu stakeholder relationship, community development, employee involvement serta industrial relationship dengan mengkolaborasikan Corporate Management melalui keterlibatan Serikat Pekerja Telkomsel (SEPAKAT).

“Telkomsel menyadari pentingnya edukasi dan sarana penunjang untuk mewujudkan Indonesia digital. Melalui program Baktiku Negeriku, kami hadir dalam membangun sinergi yang kuat antara masyarakat dan perangkat desa bersama mengangkat potensi desa di dunia digital. Kami ingin mendukung terciptanya ekosisitem digital desa, dimana masyarakat juga bisa ikut memanfaatkan kemajuan teklnologi digital yang ada untuk hal yang positif dan mengangkat kemajuan ekonomi desa,” kata Badar, General Manager Sales Regional Eastern Jabotabek Telkomsel.

Fase pertama dari program ini telah dituntaskan di delapan titik yang tersebar di seluruh Indonesia, pada tahun 2017 lalu. Gelaran fase kedua berlanjut lagi pada akhir tahun 2018 dimulai dari Desa Gambung Ciwidey, kemudian bergeser ke Lembang-Bandung pada awal tahun 2019 dan berlanjut ke wilayah agrowisata desa Salem di Purwakarta. Telkomsel menargetkan total 14 Desa di seluruh Indonesia yang akan dimaksimalkan potensi daerahnya melalui program ini.

Desa Salem memiliki potensi yang menarik untuk diangkat sebagai lokasi program Baktiku Negeriku. Antara lain di bidang pertanian seperti padi, sektor perkebunan seperti kebun durian dan sayur-sayuran, budidaya jamur serta potensi peternakan jangkrik.

Selain itu, desa ini juga punya potensi dibidang UMKM yang cukup besar khususnya dalam industri pengelolaan makanan dari hasil panen masyarakat setempat seperti pengolahan jahe dan kunyit bubuk, kripik bawang, dan sagon bakar serta pengelolaan makanan lainnya.

Kegiatan ini menyasar pada komunitas warga desa seperti Karang Taruna dan kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) serta para pelajar. Disini relawan karyawan Telkomsel ikut membaur berbagi ilmu agar masyarakat desa dapat memanfaatkan kemajuan teknologi digital secara efektif dan kreatif dalam memajukan ekonomi desa, sebagai bagian dari penerapan konsep smart people.

“Kami senang masyarakat desa Salem menyambut positif kegiatan Baktiku Negeriku ini. Kami harap melalui kegiatan ini dapat tercipta ekonomi desa yang lebih baik lagi, khsusnya melalui pemanfaatan teknologi digital yang ada. Telkomsel hadir tidak hanya memberikan produk dan layanan terbaik untuk masyarakat, tetapi juga memastikan layanan tersebut dapat dimanfaatkan dengan positif dan maksimal, khususnya untuk mengangkat sektor ekonomi dan agrowisata seperti di desa Salem ini”, pungkas Badar. (Icha)

 

3 Prediksi Tren Smartphone Tahun Ini Menurut Oppo, Apa Saja?

0

Telko.id, Jakarta – Tahun lalu, tren smartphone lebih ke memaksimalkan desain bezelless dengan memperkecil bingkai yang mengelilingi layarnya, ditambah dengan adanya notch atau poni di bagian atasnya. Selain itu peningkatan fitur kamera pun tak luput dari perhatian brand smartphone di tahun lalu. Lantas, seperti apa prediksi tren smartphone di tahun 2019?

Oppo memberikan pendapatnya soal prediksi tren smartphone tahun ini. Diungkapkan oleh PR Manager Oppo Indonesia, Aryo Meidianto, setidaknya ada tiga tren yang bakal diadopsikan pada smartphone yang dirilis di tahun 2019.

Tren pertama menurutnya adalah layar. Diprediksi di tahun ini, layar smartphone akan semakin tipis bezel-nya.

{Baca juga: Ini 4 Prediksi Tren Teknologi di 2019}

Ada dua model yang mungkin diaplikasikan, seperti model notch yang lebih kecil seperti Oppo R17 Pro, Oppo F9, dan smartphone sejenisnya. Lalu, smartphone tanpa notch sama sekali, dengan menggunakan teknik seperti Oppo Find X.

Foto: Muhammad Faisal/Telko.id

“Tren ke depan sudah kelihatan. Layar yang punya notch seperti R17 Pro atau tidak punya notch sama sekali dengan teknologi mekanik seperti Find X,” jelasnya saat ditemui usai First Sale Oppo R17 Pro, di Jakarta, Kamis (17/01/2019).

Tren kedua adalah desain dengan warna gradasi yang lebih bebas. Tahun lalu, warna gradasi pada smartphone terbatas hanya efek warna yang terbagi antara bagian atas dan bawah, atau kiri dan kanan yang ditambah dengan adanya pola cahaya.

{Baca juga: Oppo Ogah Ikutan Tren “Smartphone Empat Kamera”}

Tapi sekarang, warna gradasinya akan jauh lebih bebas. Sebab, tidak ada lagi batas atau garis tengah yang memisahkan perpaduan warna gradasi tersebut.

Foto: Muhammad Faisal/Telko.id

“Sekarang gradasi gak ada garis tengah, karena untuk memperlihatkan kebebasan,” ujarnya.

Terakhir adalah teknologi 5G. Namun sayang, Aryo mengatakan tren itu belum berlaku di Indonesia di tahun ini. Penyebabnya, aturan soal teknologi jaringan super cepat dengan latency yang rendah tersebut belum ada di Indonesia.

Meski demikian, Oppo sendiri telah siap soal teknologi 5G. Perusahaan asal China ini telah mempunyai dan memamerkan smartphone 5G-nya, yakni Oppo Find X.

“Di Indonesia belum ada, karena aturannya belum ada. Untuk device 5G, Oppo kan sudah punya,” papar Aryo.

{Baca juga: Oppo Kenalkan Prototipe Smartphone 5G Pertamanya}

Sekadar informasi, Oppo Find X 5G tersebut ditopang oleh prosesor Snapdragon 855 dan telah disematkan modem X50 5G dari Qualcomm.

OPPO, Qualcomm dan Keysight Technologies Inc., selaku perusahaan yang memproduksi peralatan dan perangkat uji serta pengukuran elektronik, telah mendemonstrasikan konektivitas data dan aplikasi 5G termasuk browsing, pemutaran video online, dan panggilan video menggunakan prototipe Find X 5G.

Kedepannya, seperti dijelaskan pihak Oppo, perusahaan akan terus memperdalam kolaborasinya dengan Qualcomm, produsen infrastruktur jaringan, penyedia layanan telekomunikasi dan mitra rantai pasokan lainnya dalam membangun ekosistem 5G.

Oppo kini sedang dalam pembicaraan dengan penyedia layanan telekomunikasi di Cina, Eropa, Australia dan pasar luar negeri lainnya, dengan rencana untuk meluncurkan produk 5G komersial tahun ini.

{Baca juga: Siapkah Indonesia Menyambut Teknologi 5G? Ini Kata Qualcomm}

Saat ini memang sudah ada beberapa negara yang menyatakan kesiapannya untuk menyambut teknologi 5G, seperti Amerika Serikat, Korea, China, Jepang, dan beberapa negara Eropa lainnya. Namun untuk Tanah Air, itu tergantung dengan pemerintah untuk menentukan kapan Indonesia siap mengadopsi teknologi 5G.

Hal ini dikatakan oleh Senior Manager Marketing Qualcomm Indonesia, Dominikus Susanto beberapa waktu lalu. Menurutnya, pemerintah harus benar-benar memastikan spektrum frekuensi yang akan digunakan untuk 5G ke depannya. Jika sudah, kemudian giliran operator Indonesia yang mempersiapkan teknologinya. (FHP)

XL Axiata Buatkan Paket Special Buat Mitra GOJEK

0

Telko.id – XL Axiata memperkuat kerja sama strategis dengan platform on-demand terkemuka di Indonesia, GOJEK, melalui peluncuran layanan XL paket “LEBIH UNTUNG”. Paket “LEBIH UNTUNG” ini dapat dinikmati oleh para mitra pengemudi GOJEK dan mitra penyedia jasa GO-LIFE.

Kerja sama XL Axiata dan GOJEK diawali dengan peluncuran paket “LEBIH UNTUNG” khusus mitra pengemudi GOJEK di Oktober 2018. Paket khusus dari XL Axiata ini mendapatkan respon yang  luar biasa dan telah digunakan oleh ribuan mitra pengemudi hingga saat ini.

Seiring dengan animo positif para mitra pengemudi, XL Axiata dan GOJEK kini memperluas kerja sama tersebut untuk para mitra penyedia layanan GO-LIFE. Sebagai platform gaya hidup on-demand — bagian dari GOJEK, GO-LIFE memberikan ragam pelayanan mulai dari layanan pijat profesional GO-MASSAGE, layanan kebersihan GO-CLEAN, layanan kecantikan GO-GLAM, layanan solusi otomotif GO-AUTO, layanan pesan-antar kebutuhan harian GO-DAILY dan layanan perbaikan GO-FIX,  layanan laundry GO-LAUNDRY dan layanan pesan-antar bahan bakar minyak GO-PERTAMINA.

Kerja sama yang dijalankan melalui XL Business Solutions ini memungkinkan para mitra pengemudi layanan GOJEK dan juga para penyedia jasa yang tergabung dalam GO-LIFE untuk  mendapatkan tarif spesial menggunakan layanan XL paket “LEBIH UNTUNG”.

Dengan paket “LEBIH UNTUNG”, para mitra GOJEK dan GO-LIFE akan mendapatkan beragam manfaat telekomunikasi yang lebih lengkap & terjangkau. Telekomunikasi sendiri  merupakan penopang utama mereka dalam bekerja mencari nafkah.

Kerja sama ini efektif berlangsung mulai Oktober 2018 yang lalu, yang kemudian diperluas bagi mitra GO-LIFE di bulan Januari 2019, dan ke depannya akan dikembangkan dengan menyediakan layanan khusus connected cars dan business connectivity, sehingga pada akhirnya bertujuan untuk memberikan “Total Solusi Bisnis” untuk GOJEK.

”Kami memperkuat kerjasama kemitraan dengan GOJEK melalui paket “LEBIH UNTUNG” ini sebagai salah satu wujud komitmen kami dalam mendukung pemerintah untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam beraktifitas termasuk para mitra pengemudi GOJEK dalam menjalankan pekerjaanya,” ujar Kirill Mankovski XL Axiata, Chief Enterprise & SME Officer XL Axiata.

Apalagi, GOJEK telah memiliki lebih dari satu juta mitra pengemudi mulai dari Sabang hingga Merauke. Jadi, kerjasama ini juga dipercaya mampu memberikan manfaat lebih kepada masyarakat karena sebagai pelopor penyedia layanan ride-hailing di Indonesia.

Sementara itu, VP Corporate Affairs GOJEK, Michael Say mengungkapkan, “Mitra pengemudi dan mitra GO-LIFE merupakan bagian penting dalam pertumbuhan ekosistem GOJEK dan kesejahteraan mitra merupakan fokus bagi kami. Kerja sama strategis dengan XL Axiata ini sejalan dengan program GOJEK SWADAYA di pilar ringankan, dimana kami ingin memberikan akses ke para mitra terhadap berbagai program yang membantu mereka dalam meringankan pengeluarannya dalam menjalankan order sehari-hari”.

Kedepannya GOJEK juga berharap makin banyak inovasi yang dapat dikembangkan dengan XL Axiata agar dapat memberikan dampak sebesar-besarnya bagi seluruh mitra kami di Indonesia.

Kirill Mankovski melanjutkan, dalam kerjasama ini XL Business Solution akan  menyediakan kartu perdana khusus dan paket “LEBIH UNTUNG” bagi seluruh mitra pengemudi GOJEK  dan penyedia jasa GO-LIFE. Dengan paket ini, para mitra pengemudi dan penyedia jasa GO-LIFE dapat dapat menikmati ragam manfaat dari kemudahan solusi komunikasi yang lengkap dan terjangkau.

Paket “LEBIH UNTUNG” saat ini tersedia dalam dua variasi harga yang sangat terjangkau, yaitu Paket mingguan Rp 20 ribu dengan kuota internet 2GB dan Paket bulanan Rp 50 ribu dengan kuota internet 7GB[SLM5].

Selain mendapatkan paket internet berkuota besar di jaringan 4.5G XL dengan harga sangat terjangkau, paket ini juga memberikan manfaat berupa telpon dan SMS gratis tanpa batas ke sesama XL dan AXIS, Gratis akses ke aplikasi GOJEK, GOLIFE dan WAZE dan Telpon ke operator lain

Di tahap awal, mitra pengemudi GOJEK dan penyedia jasa GO-LIFE bisa mendapatkan paket ini dengan membeli kartu perdana XL GOJEK yang akan didistribusikan oleh pihak manajemen GOJEK dan GO-LIFE di wilayah masing-masing. Bagi para mitra yang telah memiliki nomor XL dan sudah terdaftar di database GOJEK dan GO-LIFE dapat langsung mengaktifkan paket ini melalui UMB dengan menekan *123*455#.

GOJEK dan GO-LIFE saat ini memiliki lebih dari 1 juta mitra pengemudi dan 30.000 penyedia jasa layanan yang tersebar di 167 kota di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di luar Jawa. (Icha)