spot_img
Latest Phone

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

PC Global Melonjak 4,9% di Q1 2025, Tapi Tarif China Ancam Pasokan

Telko.id - Angka-angka terbaru dari IDC mengungkap fakta mengejutkan:...

Lenovo Yoga Slim 9i: Laptop Premium Pertama dengan Kamera di Bawah Layar

Telko.id - Bayangkan sebuah laptop yang tidak hanya memukau...
Beranda blog Halaman 1174

Telset Editor’s Choice 2018: Smartphone of The Year

0

Telko.id – Meskipun dihimpit oleh berbagai brand khususnya brand smartphone asal China, Samsung tetap mengukuhkan dirinya sebagai merek yang konsisten menghasilkan smartphone terbaik dan berkualitas.

Bukti nyatanya adalah Samsung Galaxy Note 9, yang berhasil merengkuh gelar dari dua kategori dari tim redaksi Telko.id, yakni “Best Flagship Smartphone” dan “Best Innovative Smartphone”.

Tak hanya itu, kami pun menilai bahwa smartphone tersebut pantas untuk mendapatkan gelar ketiga sekaligus gelar yang prestisius, yakni “Smartphone of the Year” alias smartphone terbaik 2018.

Apa alasan Telko.id memilihnya sebagai smartphone terbaik? Ada beberapa alasannya, kenapa kami memilih Samsung Galaxy Note 9 sebagai smartphone terbaik di tahun 2018.

Pertama, anggapan “ada uang, ada kualitas” sangat berlaku bagi Samsung Galaxy Note 9. Di balik harganya yang berada di kisaran Rp 10 jutaan, smartphone ini terbilang worth to buy, karena ditanamkan beragam inovasi serta teknologi baru di dalamnya.

S Pen contohnya, di Galaxy Note 9, S Pen sudah pantas disebut sebagai pulpen pintar. Sebab, S Pen di smartphone tersebut telah didukung oleh teknologi Bluetooth Low Energy (BLE), yang memudahkan penggunanya untuk mengontrol smartphone dari jauh dengan jarak maksimal kurang lebih 10 meter.

{Baca juga: Telset Editor’s Choice 2018: Best Flagship Smartphone}

Mengontrol di sini dalam artian, pengguna dapat menjadikannya sebagai remote untuk mengontrol presentasi, video atau musik streaming di YouTube dan aplikasi lainnya, sampai membantu pengguna untuk mengambil gambar dari jarak jauh.

Memang, karena fungsinya itu, S Pen kini perlu diisi dayanya agar dapat berfungsi dengan baik. Tapi tenang, untuk mengisi baterai berjenis superkapasitor di dalamnya, tinggal masukkan saja pulpen pintar ini ke dalam Note 9.

Dengan “keajaiban” teknologi fast charging yang disematkan Samsung di dalamnya, maka pengisian daya selama 40 detik dapat membuat S Pen berfungsi selama 40 menit.

Masih alasan pertama nih. Inovasi lainnya adalah, integrasi langsung dengan Samsung Dex, tanpa bantuan Dex Station seperti Samsung Galaxy Note 8. Cukup gunakan kabel USB-C to HDMI, maka Galaxy Note 9 pun resmi menjadi perangkat desktop berbasis Android yang mumpuni yang bisa digunakan untuk bekerja, dan hal lainnya.

Alasan kedua, build quality yang terjamin. Bukan Samsung namanya apabila memberikan smartphone dengan body berkualitas “kaleng-kaleng”. Smartphone ini dikemas dengan body kokoh hasil perpaduan frame berbahan dasar metal, dan lapisan kaca di depan dan belakangnya dengan warna serta desain yang tampak premium, mewah, dan berkelas.

{Baca juga: Telset Editor’s Choice 2018: Best Innovative Smartphone}

Meski berukuran besar dengan ukuran layar mencapai 6,4 inci berjenis Super AMOLED beresolusi maksimal QHD+ (1.440 x 2.960), tapi Note 9 tetap nyaman untuk digenggam dan digunakan berkat layarnya yang melengkung mengikuti kontur body di sisi kiri dan kanannya.

Ketiga, tentu saja spesifikasi yang ditanamkan di dalamnya. Phablet ini ditenagai oleh prosesor octa-core 2.7 GHz Exynos 9810 atau octa-core 2.8 GHz Snapdragon 845, GPU Mali G72 MP18 atau Adreno 630, RAM 6 GB/8 GB, ROM 128 GB/512 GB dan baterai berkapasitas 4,000 mAh.

Note 9 juga menjadi salah satu smartphone pertama yang mendukung memori penyimpanan hingga 1 TB dengan bantuan slot microSD. Apabila Anda membeli smartphone dengan varian 512 GB, dan memiliki microSD sampai 512 GB, pasangkan saja keduanya. Otomatis, Samsung Galaxy Note 9 Anda langsung mempunyai memori penyimpanan sampai 1TB.

Alasan keempat sekaligus yang terakhir adalah, karena Galaxy Note 9 merupakan smartphone yang lengkap. Selain bisa diajak serius oleh para “pengguna eksekutif” yang ingin bekerja efisien lewat smartphone-nya, Note 9 juga sudah pantas disebut sebagai smartphone gaming, karena asyik dipakai untuk bermain game berat.

Galaxy Note 9 punya sistem pendingin bernama Water Carbon Cooling System. Jadi dengan teknologi tersebut, pengguna Note 9 bisa puas bermain game dan pekerjaan berat tanpa harus khawatir rasa panas mengganggu jalannya permainan.

{Baca juga: Hands-on Samsung Galaxy Note 9: Phablet Besar nan Powerful}

Lewat teknologi ini juga, kinerja Samsung Galaxy Note 9 bakal terbantu, apalagi dengan adanya teknologi Smart Performance Adjuster yang menyesuaikan performa smartphone secara otomatis.

Selamat bagi Samsung atas gelar juara smartphone terbaik di tahun 2018 yang direngkuh oleh Samsung Galaxy Note 9. Semoga dengan adanya predikat ini, Samsung terus mempersembahkan produk dengan inovasi dan teknologi baru, tidak hanya pada smartphone flagship-nya saja, tapi juga untuk segmen menengah sampai entry-level. (FHP)

Ini Bocoran Harga Motorola Razr Reborn

0

Telko.id, Jakarta – Sudah lama beredar kabar bahwa Motorola sedang mengembangkan smartphone lipat yang mungkin akan menjadi seri Motorola Razr versi reborn. Rumor ini akhirnya akan menjadi kenyataan, setelah Wall Street Journal melaporkan Motorola Razr terbaru akan diluncurkan tak lama lagi.

Dilaporkan, smartphone layar lipat ini bakal dirilis pada Februari mendatang, kemungkinan pada ajang Mobile World Congress (MWC) 2019, di Barcelona, Spanyol.

Motorola Razr versi reborn ini sebelumnya telah dipatenkan Motorola ke US Trademark Patent Office (USTPO).

{Baca juga: Paten Disetujui, Motorola Razr Reborn Segera Diluncurkan?}

Paten tersebut berkaitan dengan perangkat elektronik dengan engsel dan metode sistem yang dirancang oleh Motorola Mobility LLC dari Chicago, Amerika Serikat. Paten itu, pertama kali diserahkan ke USTPO pada tanggal 31 Mei.

Smartphone ini nantinya bakal mengusung layar touchscreen di bagian depan yang fleksibel atau dapat dilipat. Tepat di bagian tengah body-nya, terdapat engsel agar smartphone dapat dilipat dengan sempurna.

{Baca Juga: Setelah Nokia Pisang, Motorola Razr Juga akan Reborn}

Kemunculan Motorola Razr terbaru juga sudah diisyaratkan oleh CEO Lenovo, brand yang menaungi Motorola saat ini, Yang Yuanqing. Ia mengatakan, seri reborn dari Razr akan kembali diluncurkan dalam waktu dekat.

Dilansir Telko.id dari GSMArena, Kamis (17/01/2019), ketika diluncurkan nanti, harga Motorola Razr versi reborn akan mencapai USD 1.500 atau Rp 21,2 jutaan.

{Baca Juga: Menanti Hadirnya Reinkarnasi Motorola RAZR}

Sangat mahal memang, namun di kisaran harga tersebut, Razr akan bersaing dengan Royole FlexPai yang dihargai USD 1.300 atau Rp 18,3 jutaan dan Samsung Galaxy F dengan harga USD 1.800 atau Rp 25,4 jutaan. (FHP)

BAKTI Jadi BLU Terbesar Kedua Dengan Pendapatan Rp2,9 T

0

Telko.id – Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) tercatat sebagai Badan Layanan Umum (BLU) dengan pendapatan terbesar kedua pada tahun 2018. Dalam Nota Keuangan Tahun Anggaran 2019 yang dirilis oleh Kementerian Keuangan, selama tahun 2018, BAKTI membukukan pendapatan sebesar Rp2.989 Miliar.  

“Sektor telekomunikasi adalah salah satu sektor penyumbang PNBP terbesar buat Negara. Bahkan sebagian PNBP sektor telekomunikasi berupa PNBP Universal Service Obligation/USO, yang dipungut dari 1,25% pendapatan kotor dari operator telekomunikasi, dikelola langsung oleh BAKTI,” kata Direktur Utama BAKTI Anang Latif.  

BAKTI menempati posisi nomor 2 pendapatan BLU terbesar dari sekitar 224 BLU yang ada di Indonesia.  Tahun 2019, BAKTI diberi target pendapatan mencapai Rp3.168,7 Miliar atau meningkat 6,0 persen dibandingkan dengan outlook tahun 2018.

“Sebagai BLU peringkat 2 dari jumlah dana yang dikelola setiap tahunnya, BAKTI selalu mengutamakan bagaimana layanan telekomunikasi dan internet bisa secepatnya dinikmati oleh masyarakat yang belum pernah terima sinyal sebelumnya dengan kualitas yang memadai,” tutur Anang Latif.

Anang menjelaskan tugas utama BAKTI untuk mengatasi kesenjangan digital di Indonesia. Bahkan, BLU di bawah Kementerian Kominfo itu berupaya untuk menghadirkan layanan telekomunikasi di seluruh pelosok Indonesia. 

“Mengatasi bagaimana saudara-saudara kita yang ada di daerah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal) dan perbatasan merasakan menjadi bagian dari NKRI dan merasakan juga buah pembangunan pemerintah berupa infrastruktur telekomunikasi yaitu sinyal seluler dan internet,” jelasnya. 

Meski demikian, Anang menyatakan tantangan yang dihadapi oleh BAKTI sangat kompleks. Mulai dari lokasi yang sangat terpencil hingga sulit dijangkau karena akses jalan terkadang belum tersedia.

“Namun demikian hal tersebut tidak menyurutkan semangat BAKTI untuk menghadirkan sinyal untuk masyarakat,” tandasnya.

Menurut Anang, BAKTI akan terus berupaya menghadirkan layanan telekomunikasi di seluruh pelosok Indonesia. “BAKTI akan menghadirkan teknologi terkini untuk layanan internet cepat dengan meyiapkan jaringan Palapa Ring dan Satelit multifungsi demi pemerataan layanan,” ungkapnya. (Icha)

 

 

Telkomsel Gelar Kompetisi eSport Free Fire Khusus Buat Newbie

0

Telko.id – eSport saat ini memang sedang menjad hobi para millennials. Namun tidak semua bermain sebagai atlit professional. Dengan menggandeng Garena, Telkomsel Gelar Jakarta Survivor League 2019 yang ditujukan bagi para newbie.

Game yang dilombakan dalam kompetisi ini adalah Free Fire yang diikuti oleh 192 tim atau lebih dari 1150 peserta dari berbagai kalangan dan komunitas game di wilayah Jabotabek Jabar. Dalam kerjasama ini, Telkomsel dan Garena akan besama-sama mengembangkan para olahraga elektronik (eSport) di Indonesia dengan menggelar rutin kegiatan mobile game competition.

“Secara konsisten Telkomsel ingin mendukung hobby dan minat para millennials dalam bermain online games yang saat ini banyak digemari mereka. Melalui gelaran kompetisi online game Jakarta Survivor League 2019 ini, Telkomsel juga mengapresiasi para gamers yang selalu setia menggunakan produk dan layanan unggulan Telkomsel untuk bermain Games Online,” ujar Kurnia Hadhi, General Manager Digital Product Area Expansion Jabotabek Jabar Telkomsel.

Dengan dukungan jaringan internet cepat 4G LTE yang luas, Telkomsel menjamin para gamers dapat bermain game online dengan lancar.

Kompetisi yang digelar secara online ini khusus dihadirkan untuk para pemain game pemula (Newbie) dan digelar dari tanggal 15 Januari 2019 dengan total hadiah puluhan juta rupiah. Rencananya, Final Jakarta Survivor League 2019 ini juga akan digelar secara langsung di LOOP Station Mahakam, Jakarta pada tanggal 24 Februari 2019.

Kedepannya, mobile game competition ini akan diadakan kembali dibulan-bulan berikutnya. Melalui gelaran ini Telkomsel juga ingin memfasilitasi para pemain pemula untuk menjadi pemain professional. Untuk game Free Fire sendiri hingga saat ini telah dimainkan oleh lebih dari 3 juta pelanggan Telkomsel dan menjadi salah satu game favorite dikalangan millennials saat ini.

Lebih lanjut Hadhi menambahkan, Telkomsel juga akan memfasilitasi para mahasiswa yang tertarik mengembangkan bakatnya di industri game melalui program magang. Nantinya, para mahasiswa ini dapat terjun langsung bersama Telkomsel dalam mengembangkan layanan digital sekaligus mendapat experience dalam mengenal Gamers Engagement, Content Creator  dan Community Platform seputar games.

“Bersama Garena Telkomsel ingin terus mengembangkan industry dan komunitas game di Indonesia. Telkomsel juga telah menyediakan platform aplikasi khusus “Dunia Games” (Android/IoS) yang dapat diakses oleh para gamers untuk membeli item games seperti Diamond atau mendapat informasi terbaru seputar games hingga tips & trick. Kedepannya Telkomsel juga akan terus menghadirkan produk dan layanan terbaik lainnya yang dapat menunjang kebutuhan minat dan hobi para millennials lainnya,” ungkap Hadhi. (Icha)

 

 

 

XL Axiata Lanjutkan Pembangunan Jaringan Data di Sumatera

0

Telko.id – Sumatera, bagi XL Axiata menjadi wilayah yang mengalami pertumbuhan pengguna layanan data paling pesat di luar Jawa. Setidaknya, 16% dari total pelanggan XL berada di pulau ini dan lebih dari 80% merupakan pelanggan data. Hal ini yang membuat XL melanjutkan pembangunan jaringan datanya sampai ke remote area. Yang dibangun adalah jaringan 4G lTE.

“Peningkatan permintaan pelanggan dan masyarakat Sumatera atas layanan XL Axiata bisa dibilang cukup tinggi. Ini terjadi hampir merata di semua provinsi,” ujar Francky Rinaldo Pakpahan, Group Head West Region XL Axiata.

Analisanya, menurut Francky adalah masyarakat semakin memahami manfaat positif dari tersedianya layanan data dan internet cepat, terutama dari layanan XL Axiata yang memang menawarkan benefit lebih.

“Karena itu, kami juga tidak ragu untuk terus membangun jaringan data 4G LTE di hampir semua provinsi di Sumatera. Pembangunan tersebut akan terus berlanjut di tahun 2019 ini,” tambah Francky.

Lonjakan trafik yang sangat signifikan sepanjang libur panjang Natal dan Tahun Baru 2019 beberapa waktu lalu di berbagai area di Sumatera juga merupakan bukti tingginya kebutuhan pelanggan dan masyarakat atas layanan XL Axiata.

Selain itu, kenaikan trafik tersebut juga menunjukkan kualitas layanan dan jaringan XL Axiata hingga di kota-kota pelosok Sumatera. Saat itu, selama sekitar dua pekan penuh libur panjang, trafik meningkat pesat, namun hampir sama sekali tidak terjadi gangguan jaringan yang berarti.

Hingga akhir Oktober 2018, tercatat sebanyak lebih dari 5.500 BTS 4G telah melayani pelanggan di seluruh Sumatera dan kepulauan sekitarnya. Sepanjang 9 bulan di 2018 tersebut, XL Axiata telah membangun sebanyak lebih kurang 2.300 BTS 4G di seluruh Sumatera.

Jumlah sebanyak itu berarti sekitar 22% dari total BTS 4G yang dibangun XL Axiata di seluruh Indonesia, yaitu sebanyak lebih dari 10.000 BTS 4G. Provinsi dengan jumlah BTS 4G terbanyak adalah Sumatera Utara dengan sekitar 1.400 BTS 4G. Selanjutnya Lampung dengan hampir 800 BTS 4G. Pembangunan BTS 4G di suatu area ditentukan terutama oleh trafik atau permintaan di area tersebut.

Saat ini ada beberapa propinsi di wilayah Sumatera yang penggunaan layanan datanya terus mengalami peningkatan yang signifikan, diantaranya Sumatra Utara, Riau, Kepulauan Riau dan Lampung.. Sementara itu jika dilihat dari kota/kabupaten, penggunaan layanan data tertinggi terdapat di di kota Medan, Deli Serdang, Pekanbaru, Batam, dan Bandar Lampung.

Menurut Francky, meskipun pihaknya memprioritaskan area dengan permintaan tinggi, namun pembangun jaringan data 4G LTE juga tetap terus dilakukan di daerah-daerah yang belum tinggi permintaannya.

Dalam posisi ini, seiring dengan pembangunan jaringan data, XL Axiata juga mendorong penggunaan layanan data di kalangan masyarakat setempat. Untuk area-area seperti ini, XL Axiata memiliki program pendukung khusus, yaitu antara lain Double Kuota Lokal untuk pelanggan XL & AXIS.

Program –program yang XL Axiata jalankan untuk pemanfaatan data di daerah juga bersifat sosial dan edukatif. Termasuk dalam program ini adalah kelas-kelas Sisternet yang ditujukan pada peningkatan produktifitas kaum perempuan, donasi pemanfaatan akses internet untuk sekolah-sekolah melalui program Gerakan Donasi Kuota.

Selain itu juga ada pemanfaatan data untuk membantu peningkatan produktifitas nelayan melalui aplikasi Laut Nusantara.

Dalam melaksanakan pembangunan jaringan data berkualitas hingga ke pelosok daerah, XL Axiata juga menyesuaikan diri dengan visi pemerintah dalam menyediakan layanan data dan internet cepat agar bisa mendukung percepatan pembangunan.

Untuk itu, XL Axiata juga memperkuat jaringan data di kota/kabupaten di mana menjadi fokus program pemerintah, misalnya kawasan ekonomi khusus (KEK). Di wilayah Sumatera, ada beberapa KEK dengan fokus antara lain pengembanguan pariwisata dan industri. (Icha)

 

 

 

Telset Editor’s Choice 2018: Rookie Of The Year

0

Telko.id – Nama Realme mungkin masih terdengar asing di telinga sebagian orang. Tapi itu wajar. Merek smartphone ini usianya memang baru seumur jagung. Baru ada empat produk yang diluncurkan yaitu Realme C1, Realme 2, Realme 2 Pro dan Realme U1. Ke-empatnya meluncur dalam kurun waktu kurang dari 6 bulan.

Lalu apa menariknya? Apa alasan Telko.id memilihnya sebagai Rookie Of The Year atau brand pendatang baru terbaik? Well, setidaknya ada 3 alasan kenapa kami menilai Realme sebagai brand yang patut diperhitungkan di 2018 dan masa mendatang. Pertama, merek yang secara resmi “memisahkan” diri dari OPPO pada bulan Mei 2018 ini berkomitmen untuk menghadirkan smartphone yang memadukan performance dan stylish design tapi dengan harga yang lebih affordable. Dan itu telah dibuktikannya melalui kehadiran Realme C1, Realme 2, Realme 2 Pro, dan Realme U1. Ke-empatnya melangkah mulus di pasar Indonesia setelah mendapat respon positif dari konsumen tanah air. Kami bahkan menempatkan beberapa diantaranya sebagai nominasi produk terbaik di beberapa kategori penghargaan.

{Baca Juga : Hands-on Realme U1, Menggoda dengan Kamera 25MP dan Helio P70}

Alasan kedua, kami melihat Realme serius membangun jaringan distribusi dan purna jualnya. Walau tak bisa dipungkiri, Realme selaku sub-brand dari OPPO sangat diuntungkan oleh “kekuatan” jaringan OPPO di Indonesia. And last but not least, produk Realme punya time to deliver yang terbilang cepat. Baru diperkenalkan secara global, produknya sudah bisa dijumpai di Indonesia. Dan ini penting, dalam konteks untuk memastikan sebuah inovasi bisa “segera” dirasakan manfaatnya oleh pengguna.

Well, tahun 2019 tentu tidak akan mudah bagi Realme. Tapi setidaknya Realme punya pijakan yang bagus saat memulai “karir”-nya di Indonesia. Dan semoga Realme tidak berpuas diri menyandang predikat Brand Pendatang Baru Terbaik versi Telko.id. Kita lihat saja nanti!

Telset Editor’s Choice 2018: Best Design

0

Telko.id – Saat ini desain bisa dibilang menjadi salah satu fitur utama yang ditawarkan oleh sebuah smartphone. Begitu banyak brand yang berlomba-lomba merilis smartphone dengan desain kekinian, dan lebih berkarakter sebagai salah satu daya tarik utamanya. Lantas, siapa yang berhasil menyabet juara untuk kategori “Desain Terbaik”?

Tim Telko.id telah memiliki lima kandidat smartphone terpilih yang masuk ke kategori “Best Design”. Kelima kandidat tersebut adalah Oppo Find X, Vivo V11 Pro, Huawei P20 Pro, Oppo F9 (Diamond Version), dan Nokia 6.1 Plus.

Kelimanya sama-sama mengusung desain yang kekinian, dan memiliki kesan yang berbeda dibandingkan yang lain di kelasnya masing-masing. Jadi, siapakah pemenangnya? Kami memilih Oppo Find X sebagai juara sejati di kategori ini.

Alasannya, tentu saja karena Find X merupakan smartphone pertama yang sukses mengadopsi desain “real bezel-less”. Hampir seluruh bagian depannya adalah layar, dan tak ada lagi bezel cukup tebal di bagian atas dan bawahnya.

Apalagi notch atau poni yang “mengganggu” tampilan layar, tentu tidak ada. Dan, belum ada smartphone yang menyerupai desain Find X sampai sekarang.

Baca juga: Review Oppo Find X: Flagship Premium Penuh Inovasi

Smartphone cantik besutan Oppo ini mengusung layar berjenis OLED yang melengkung di sisi kiri dan kanannya. Ukurannya mencapai 6,42 inci dengan resolusi Full HD+ (1080 x 2340 piksel) dan aspek rasio 19,5 : 9.

Tapi yang membuatnya menarik dan pantas disebut sebagai smartphone dengan desain terbaik adalah, kemampuan Oppo dalam mengimplementasi teknologi mekanik yang “menyembunyikan” kamera depan, kamera belakang serta komponen lainnya, di dalam body smartphone.

Selain itu, smartphone ini juga dilapisi oleh warna gradasi yang memberikan kesan mewah dan flagship. Warnanya, memberikan efek berbeda ketika terkena cahaya matahari. Bisa terlihat gelap, bisa juga terlihat terang yang makin membuatnya tampak berbeda sekaligus mewah.

Di samping desainnya yang kekinian, dan berkarakter, Oppo juga menyematkan spesifikasi tinggi di dalamnya. Smartphone ini menggunakan prosesor octa-core 2,8GHz Snapdragon 845, RAM 8GB, ROM 256GB serta baterai berkapasitas 3,730 mAh yang mendukung teknologi VOOC Flash Charge.

Sementara untuk kameranya memiliki kamera ganda beresolusi 16MP dan 20MP di bagian belakang. Sedangkan bagian depannya, ada kamera beresolusi 25MP.

Meski demikian, bukan berarti empat kandidat lain punya desain yang jelek lho. Nokia 6.1 Plus misalnya, smartphone ini mengusung desain yang simple dengan build quality khas Nokia yang kokoh dan berkualitas tinggi.

Begitu juga dengan Oppo F9 dan Vivo V11 Pro, meski memang keduanya sama-sama mengadopsi desain layar memanjang plus poni berbentuk waterdrop.

{Baca juga: Hands-on Vivo V11 Pro: In-Display Fingerprint Pertama di Indonesia}

Akan tetapi, V11 Pro sukses menjadi smartphone pertama di Indonesia yang memilikisensor sidik jari di layar, sehingga membuatnya tampil “lebih berteknologi” dan berbeda, sementara Oppo F9 punya body belakang dengan warna eye-catching berkat efek gradasi yang ditambah dengan pola diamond.

Huawei P20 Pro, smartphone tersebut menjadi smartphone pertama dengan teknologi tiga kamera. Dan, desain frame tiga kameranya serta pewarnaan gradasinya telah menjadi “inspirasi” bagi brand lainnya ketika merilis smartphone andalannya.

So, selamat kepada Oppo Find X yang telah terpilih sebagai “Best Design 2018” versi tim redaksi Telko.id.

 

 

 

 

Telset Editor’s Choice 2018: Best Selfie Smartphone

0

Telko.id – Oppo benar-benar membuktikan diri sebagai brand yang punya kapabilitas dalam mengembangkan smartphone yang punya kemampuan kamera depan mumpuni. Sebagai buktinya, smartphone menengah mereka, yakni Oppo F9 sukses menjadi jawara dari kategori “Best Selfie Smartphone” dari tim Telko.id.

Smartphone tersebut mengalahkan lawan-lawan serius yang juga punya kemampuan lebih dalam urusan foto selfie, seperti Vivo V11 Pro, Honor 9i, dan Realme 2 Pro.

Kenapa kami memilih Oppo F9 sebagai juaranya? Alasan utamanya adalah karena adanya kamera depan beresolusi 25MP aperture f/2.0 dengan sensor Sony IMX578 yang didukung oleh teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI), bernama AI Beauty Technologi 2.1.

Seperti teknologi berbasis AI pada kamera depan di smartphone Oppo sebelumnya, teknologi ini bisa memindai dan mengenali titik spesifik pada wajah dan memberikan banyak kombinasi skema beautification.

Hasil foto selfie yang didapat terlihat natural, tanpa punya efek yang berlebihan seperti fitur Beautify pada umumnya. Kualitas detail dan komposisi warna pada foto selfie pun juga sangat baik, dan pantas dipamerkan ke berbagai media sosial, atau sekadar menjadi koleksi pribadi untuk mengenang momen-momen terbaik.

Oppo F9 sendiri mengusung layar dengan desain memanjang dan punya poni berbentuk waterdrop di bagian atasnya, sebagai tempat bagi kamera depan, earpiece, dan juga sejumlah sensor lainnya. Layarnya, berukuran 6,3 inci resolusi Full HD+ (2.340 x 1.080 piksel) dengan aspek rasio 19,5 : 9.

Secara spesifikasi, Oppo F9 sebenarnya ditenagai oleh dapur pacu yang mumpuni dan tidak boleh dianggap remeh. Smartphone ini ditopang oleh prosesor octa-core 2.0GHz Mediatek Helio P60, GPU Mali-G72 MP3, RAM 4GB, ROM 64GB, baterai berkapasitas 3,500 mAh yang didukung teknologi VOOC Flash Charge, dan sistem operasi Color OS 5.2 berbasis Android Oreo.

Sedangkan kamera belakangnya, Oppo F9 juga menjadi smartphone F Series pertama yang punya konfigurasi kamera ganda. Resolusinya masing-masing 16MP aperture f/1.85 dan 2MP aperture f/2.4 yang juga didukung teknologi berbasis AI yang bisa mendeteksi 16 skenario foto berbeda.

Well, selamat untuk Oppo F9 yang berhasil menjadi pemenang di kategori “Best Selfie Smartphone” versi tim redaksi Telko.id. Meski begitu, keempat kandidat lainnya tetap bagus dan berkualitas kok. Pilihan ini memang subjektif tim redaksi yang memberikan penilaian berdasarkan beberapa parameter yang telah ditentukan.

Telset Editor’s Choice 2018: Best Flagship Smartphone

0

Telko.id – Keberadaan smartphone flagship di Indonesia tidak sebanyak kehadiran smartphone menengah. Hanya beberapa brand saja yang berani merilis smartphone dengan spesifikasi tertingginya di Indonesia, sebut saja seperti Samsung, Apple, Huawei, Oppo sampai Asus.

Kelima brand tersebut pun telah memiliki wakilnya masing-masing untuk memperebutkan takhta juara di kategori “Best Flagship Smartphone” dari tim redaksi Telko.id.

Kelima smartphone ini adalah Samsung Galaxy Note 9, Oppo Find X, Apple iPhone XS Max, Asus ROG Phone, dan Huawei Mate 20 Pro. Lalu, siapa juaranya?

Selamat untuk Samsung Galaxy Note 9, karena smartphone tersebut telah menjadi smartphone flagship terbaik di tahun 2018. Ada beberapa alasan, mengapa smartphone ini kami pilih menjadi “Best Flagship Smartphone”.

Memang, kalau membahas soal desainnya, Note 9 masih mengusung desain yang hampir sama dengan pendahulunya, Galaxy Note 8. Tapi ada hal yang baru, yakni S Pen dengan kemampuan yang jauh lebih mumpuni.

S Pen di Note 9 kini didukung oleh konektivitas bluetooth, sehingga memungkinkan pengguna untuk mengontrol smartphone dari jarak jauh. Beberapa hal bisa dilakukan dari jarak jauh menggunakan S Pen, seperti mengambil foto, mengatur slide presentasi, dan lainnya.

{Baca juga: Hands-on Samsung Galaxy Note 9: Phablet Besar nan Powerful}

Selain itu, Note 9 pun telah terintegrasi langsung dengan Samsung Dex. Tidak seperti Note 8 yang perlu Dex Station, Galaxy Note 9 hanya butuh konektor USB-C to HDMI untuk mengubahnya dari smartphone menjadi PC berbasis Android yang mumpuni.

Kemudian, tentu saja spesifikasi yang ditanamkan di dalamnya. Note 9 bisa dibilang menjadi smartphone flagship terbesar yang pernah diperkenalkan Samsung, karena phablet ini mengusung layar berukuran 6,4 inci berjenis Super AMOLED dengan resolusi QHD+ (1.440 x 2.960).

Samsung Galaxy Note 9 memiliki mesin utama yang powerful. Smartphone tersebut ditenagai oleh prosesor octa-core 2.7 GHz Exynos 9810 atau octa-core 2.8 GHz Snapdragon 845, GPU Mali G72 MP18 atau Adreno 630, RAM 6 GB/8 GB, ROM 128 GB/512 GB dan baterai berkapasitas 4,000 mAh.

Dengan melihat spesifikasinya saja, kita langsung menyadari bahwa Samsung telah meningkatkan kemampuan Note 9 secara signifikan, dibandingkan Galaxy Note 8. Salah satu buktinya adalah memori penyimpanan yang mencapai 512 GB.

Meski memiliki memori penyimpanan besar, Note 9 masih mendukung slot memori eksternal dengan kapasitas maksimal 512 GB. Sehingga jika dikalkulasikan, Samsung Galaxy Note 9 mampu menyimpan berbagai data dengan maksimal 1TB.

{Baca juga: Galaxy Note 9 Jadi Smartphone dengan Layar Paling Inovatif}

Dari spesifikasi ini, ada yang menarik dari Galaxy Note 9, yakni Samsung mempersiapkan smartphone-nya menjadi smartphone yang mumpuni untuk diajak bermain game dengan grafis berat.

Galaxy Note 9 punya sistem pendingin bernama Water Carbon Cooling System. Jadi dengan teknologi tersebut, pengguna Note 9 bisa puas bermain game dan pekerjaan berat tanpa harus khawatir rasa panas mengganggu jalannya permainan.

Sementara untuk sektor kameranya, Galaxy Note 9 memiliki kamera ganda di bagian belakang dengan resolusi masing-masing 12MP lensa telephoto aperture f/2.4 dengan 2x optical-zoom dan 12MP lensa wide-angle dengan dual-aperture f/1.5 dan f/2.4. Sedangkan kamera depannya, beresolusi 8 MP aperture f/1.7.

So, selamat untuk Samsung Galaxy Note 9 yang berhasil menjadi juara di kategori ini. Meski begitu, keempat kandidat lainnya tetap bagus dan berkualitas,meski harus mengakui keunggulan Note 9. Pilihan ini memang subjektif tim redaksi yang memberikan penilaian berdasarkan beberapa parameter yang telah ditentukan. (FHP)

Telset Editor’s Choice 2018: Best Innovative Smartphone

0

Telko.id – Di tahun 2018 memang banyak sekali smartphone yang diluncurkan di berbagai segmen. Namun perlu diakui, dari kebanyakan smartphone yang dirilis, hanya beberapa saja yang jadi smartphone paling inovatif yang mempersembahkan sejumlah teknologi dan fitur baru kepada konsumennya.

Kami telah memilih lima kandidat untuk kategori “Best Innovative Smartphone”, yakni Samsung Galaxy Note 9, Vivo V11 Pro, Oppo Find X, Huawei Mate 20 Pro, dan Asus ROG Phone.

Jujur, ini adalah kategori yang cukup sulit untuk memilih siapa juaranya. Namun setelah melalui berbagai perdebatan, akhirnya kami sepakat untuk memilih Samsung Galaxy Note 9 sebagai juaranya.

Smartphone ini ditanamkan beragam inovasi di dalamnya oleh Samsung. Beberapa di antaranya, berhasil menarik perhatian kami, yakni S Pen, spesifikasi yang mumpuni, serta sistem pendingin khusus.

Mari kita bahas satu per satu. S Pen di Galaxy Note 9 telah didukung oleh konektivitas bluetooth, yang memungkinkan pengguna untuk mengontrol ponsel pintar dari jarak jauh dengan maksimal kurang lebih 10 meter.

{Baca juga: Hands-on Samsung Galaxy Note 9: Phablet Besar nan Powerful}

Ada beberapa hal baru yang bisa dilakukan oleh penggunanya, seperti mengambil foto dengan menjadikan tombol di S Pen sebagai shutter, sampai untuk mengatur slide presentasi ketika smartphone berada terhubung ke Samsung Dex.

Berbicara soal Samsung Dex, Note 9 juga telah terintegrasi langsung ke teknologi tersebut. Tidak seperti Note 8 yang perlu Dex Station, Galaxy Note 9 hanya butuh konektor USB-C to HDMI untuk mengubahnya dari smartphone menjadi PC berbasis Android yang mumpuni.

Kemudian spesifikasi yang ditanamkan di dalamnya. Note 9 menjadi salah satu smartphone pertama yang mendukung memori penyimpanan hingga 1 TB dengan bantuan slot microSD.

Ya, phablet ini disematkan RAM 128 GB/512 GB yang dapat diperluas menggunakan microSD sampai 512GB. Jika dikalkulasi, maka Samsung Galaxy Note 9 bisa mempunyai memori penyimpanan sampai 1TB.

{Baca juga: 3 Fitur Utama Galaxy Note 9, Ada Khusus Gaming!}

Meski ditujukan bagi pengguna eksekutif yang ingin bekerja efisien lewat smartphone-nya, namun Note 9 juga sangat mumpuni jika digunakan untuk bermain game berat.

Sebab, Galaxy Note 9 punya sistem pendingin bernama Water Carbon Cooling System. Jadi dengan teknologi tersebut, pengguna Note 9 bisa puas bermain game dan pekerjaan berat tanpa harus khawatir rasa panas mengganggu jalannya permainan.

Lewat teknologi ini juga, kinerja Samsung Galaxy Note 9 bakal terbantu, apalagi dengan adanya teknologi Smart Performance Adjuster yang menyesuaikan performa smartphone secara otomatis.

Samsung Galaxy Note 9 memang jadi juara di kategori “Best Innovative Smartphone” di tahun ini. Namun bukan berarti kandidat lainnya tidak berinovasi kok.

{Baca juga: 5 Fitur Keren di Samsung Galaxy Note 9}

Seperti Vivo V11 Pro misalnya, yang jadi smartphone pertama di Indonesia yang mengandalkan sensor sidik jari di layar. Kemudian Oppo Find X, yang sukses mengadopsi desain benar-benar bezel-less berkat penggunaan teknologi kamera mekanik, di dalam body-nya.

Huawei Mate 20 Pro, smartphone tersebut menjadi yang pertama dengan prosesor 7nm Kirin 980, dan mempunyai teknologi Reverse Wireless Charging alias powerbank wireless bagi smartphone yang mendukung wireless charging.

Lalu, Asus ROG Phone yang jadi smartphone gaming pertama di Indonesia dengan sejumlah fitur, teknologi, serta aksesoris khusus gaming lain yang didukungnya untuk memaksimalkan pengalaman gaming para gamers hardcore di Tanah Air. (FHP)