Telko.id, Jakarta – Bukan rahasia lagi bahwa militer Amerika Serikat (AS) terus mengembangkan teknologi senjata laser bernama SHiELD atau Self-Protect High Energy Laser Demonstrator untuk meningkatkan kemampuan persenjataan. Teknologi yang digunakan Angkatan udara AS itu pun sepertinya menuai kesuksesan.
Baru-baru ini, angkatan udara AS mengklaim sukses menguji sistem SHiELD yang mampu menembak jatuh beberapa rudal. Sistem tersebut dipasang di pesawat sehingga dapat digunakan untuk melindungi jet tempur.
Menurut laporan Ubergizmo, seperti dikutip Telko.id, Senin (06/05/2019), uji coba senjata laser dilakukan di Range Rudal White Sands AS di New Mexico oleh Laboratorium Penelitian Angkatan Udara.
{Baca juga: AS Waswas dengan Teknologi Militer China, Kenapa?}
Sistem SHiELD berhasil menembak jatuh beberapa rudal udara yang diluncurkan ke langit. Keberhasilan itu merupakan lompatan besar terkait sistem energi terarah dan perlindungan terhadap ancaman.
Komandan laboratorium penelitian angkatan udara AS, Mayor Jenderal William Cooley menjelaskan, sistem senjata laser akan dipasang di semua jet sehingga dapat menembak jatuh rudal yang diluncurkan dari permukaan ke udara.
{Baca juga: Militer AS Siap Pakai Senjata AI untuk Kalahkan Musuh}
“Sistem laser di jet juga mampu melumpuhkan rudal yang ditembakkan dari udara. Kesuksesan uji coba kali ini membuktikan bahwa senjata yang kami miliki merupakan yang terkuat, khususnya untuk area udara,” tegasnya.
Sistem laser di jet membantu pilot membidik ulang untuk mencapai target dengan cukup cepat dan akurat. Namun demikian, belum ada keterangan resmi,kapan tepatnya sistem tersebut akan sah digunakan di pesawat tempur AS. (SN/FHP)
Telko.id, Jakarta – PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) mengawali tahun 2019 dengan kinerja yang positif. Dalam Laporan Keuangan Kuartal 1 (Q1) tahun 2019, pendapatan XL naik 9% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
Presiden Direktur XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan jika hasil kinerja ini mereka dapatkan karena mereka terus fokus dan konsisten untuk terus mendorong layanan data, serta pada eksekusi yang tepat sesuai dengan strategi dan agenda transformasi.
“Pencapaian ini menunjukan keberhasilan kami dalam meningkatkan penggunaan layanan data oleh pelanggan dan ditambah oleh monetisasi data yang terus berlangsung,” kata Dian.
Berdasarkan keterangan resmi yang diterima Tim Telko.id pada Senin (06/05/2019), EBITDA XL di Q1 juga naik 15% dan laba bersih naik sebesar 271% menjadi Rp 57 miliar dibandingkan Q1 tahun 2018.
XL sendiri terus memperluas infrastruktur jaringan data ke berbagai wilayah di Indonesia. Hingga akhir Maret 2019, XL memiliki total lebih dari 122 ribu BTS dengan lebih dari 52 ribu diantaranya adalah BTS 3G dan lebih dari 33 ribu BTS untuk jaringan 4G.
{Baca juga: Siapkan Capex Rp 7,5 Triliun, Ini Target XL Axiata}
XL juga berinvestasi untuk membangun transmisi, backhaul, modernisasi jaringan untuk mendukung peningkatan trafik data di seluruh jaringan, dan berinvestasi dalam fiberisasi untuk mengantisipasi ledakan pertumbuhan trafik data dan persiapan untuk menggelar 5G.
Total trafik penggunaan jaringan XL di kuartal pertama 2019 meningkat 70% dari periode sebelumnya. Peningkatan ini terutama ada di 4G yang kini menjadi mayoritas trafik data di jaringan XL. Pada periode ini pula tercatat jumlah pelanggan yang menggunakan data sebanyak 86% dari total pelanggan.
Jumlah pelanggan XL juga mengalami peningkatan di kuartal pertama 2019 ini menjadi 55.1 juta. Peningkatan ini didorong oleh keberhasilan perusahaan dalam menarik pelanggan smartphone serta terus tumbuhannya pelanggan di luar Jawa.
ARPU Blended bertahan stabil di Rp 33 ribu dibandingkan kuartal empat 2018, tetapi berhasil naik 10% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. [NM/HBS]
Telko.id, Jakarta – Pemerintah Republik Indonesia (RI) khususnya Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong perkembangan Internet of Things (IoT) di Indonesia. Pasalnya, melalui teknologi tersebut, Indonesia bakal bertransformasi menjadi ekosistem bisnis IoT bernilai Rp 444 triliun pada tahun 2022.
Menurut Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kemenperin, R. Janu Suryanto penguatan struktur teknologi digital diperlukan dalam upaya menuju, implementasi Revolusi Industri 4.0. Indonesia dikatakan memiliki peluang yang besar untuk menjadi ekosistem IoT.
“Potensi ini juga bisa dilihat dari jumlah pengguna internet di Tanah Air yang lebih dari 140 juta orang. Intinya, transformasi industri 4.0 adalah kunci sukses pembangunan Indonesia pada masa mendatang,” ujar Janu di Jakarta, Senin (06/05/2019).
Implementasi industri 4.0 juga dinilai akan mendorong peningkatan investasi oleh perusahaan, terutama yang terkait dengan penggunaan teknologi terkini seperti IoT. Langkah tersebut diyakini mendukung peningkatan pada produktivitas dan daya saing di sektor manufaktur serta dapat menciptakan ekosistem inovasi.
{Baca juga: Hadapi Revolusi Industri 4.0, Indosat Luncurkan Lab IoT}
“Oleh karena itu, Indonesia jangan hanya jadi pasar dari ekonomi digital, tetapi juga memanfaatkan pengembangan ekonomi digital tersebut sehingga industrinya semakin tumbuh dan berdaya saing,” ujarnya.
Adapun lima teknologi utama yang menopang pembangunan sistem industri 4.0, yaitu IoT, artificial intelligence (AI), human–machine interface, teknologi robotik dan sensor, serta teknologi 3D printing.
Janu menambahkan, penerapan industri 4.0 merupakan upaya untuk melakukan otomatisasi dan digitalisasi pada proses produksi, dengan ditandai meningkatnya konektivitas, interaksi, serta batas antara manusia, mesin, dan sumber daya lainnya yang semakin konvergen melalui teknologi informasi dan komunikasi.
{Baca juga: IoT Salah Satu Backbone Revolusi Industri 4.0}
“Digitalisasi di sektor industri akan membawa perubahan terhadap sistem manufaktur, dengan dipengaruhi oleh gelombang teknologi baru,” jelas Janu.
Guna memaksimalkan pemanfaatan teknologi terkini, perlu mengidentifikasi keterampilan baru yang dibutuhkan. Untuk itu, penting melakukan upaya peningkatan kemampuan sumber daya manusia (SDM) industri. “Pada era transformasi ini, pemerintah telah berusaha keras menyiapkan SDM yang mumpuni dalam menyongsong industri 4.0,” tutupnya. [NM/HBS]
Telko.id, Jakarta – Angkatan Udara Amerika Serikat terus mengembangkan senjata berteknologi tinggi. Baru-baru ini mereka sukses melakukan uji coba sistem senjata laser yang mampu menembak jatuh beberapa rudal.
Dilansir Telko.id dari Ubergizmo pada Senin (06/05/2019) senjata ini akan dipasang di pesawat sehingga dapat digunakan untuk melindungi jet tempur dari serangan.
Tes ini dilakukan di Range Rudal White Sands AS di New Mexico oleh Laboratorium Penelitian Angkatan Udara. Tes ini disebut Self-Protect High Energy Laser Demonstrator (SHiELD) dan pengujian dari darat. Tes ini berhasil menembak jatuh beberapa rudal udara yang diluncurkan dalam penerbangan.
Menurut kepala Laboratorium Penelitian Angkatan Udara AS Mayor Jenderal William Cooley, mengatakan bahwa uji coba ini merupakan prestasi untuk mengembangkan senjata pelindung dari ancaman musuh.
{Baca juga: Sinyal Wi-Fi Ternyata Bisa Deteksi Bom dan Senjata}
“Ini langkah besar ke depan untuk sistem energi terarah dan perlindungan terhadap ancaman permusuhan,” kata William Cooley.
Sistem SHiELD pada akhirnya akan dipasang pada jet sehingga dapat menembak jatuh rudal yang diluncurkan dari darat ke udara atau udara ke udara. Itu mungkin terbukti menjadi senjata pertahanan yang kuat untuk jet tempur angkatan udara.
Perlu diketahui melalui laser kemungkinan pilot dapat membidik ulang untuk mencapai target tambahan dengan lebih cepat, dibanding senjata konvensional. Sayangnya tidak ada yang mengatakan kapan tepatnya senjata ini akan digunakan.
{Baca juga: Ngeri! Rusia Bikin “Gun Drone” dengan Senapan AK-47}
Melakukan inovasi di bidang persenjataan, juga dilakukan oleh Rusia. Salah satu senjata buatan Rusia yang paling legendaris adalah Avtomat Kalashnikova 1947 atau lebih dikenal dengan sebutan AK-47.
Kini Rusia nampaknya ingin mengembangkan senjatanya itu dengan kemampuan yang lebih canggih dalam wujud “gun drone”. Hal itu diketahui setelah pabrik senjata asal Rusia, Almaz-Antey mengajukan desain paten berupa drone yang bersenjatakan senapan AK-47. [NM/HBS]
Telko.id, Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump pada Sabtu (04/05) waktu setempat berkicausoal teori konspirasi dan tokoh sayap kanan via Twitter. Ia melakukannya setelah Facebook melarang beberapa tokoh sayap kanan mempromosikan kekerasan dan kebencian.
Trump tak hanya mengecam Facebook, tetapi juga beberapa media seperti The New York Times, Washington Post, CNN, dan MSNBC. Ia menyebut bahwa media-media itu diizinkan nongol di Facebook maupun Twitter padahal kerap menyebar berita bohong alias hoaks di linimasa.
Trump memprotes pula tentang pelarangan aktor James Woods eksis di Twitter. Woods di-banned oleh Twitter karena mengunggah tagar #HangThemAll. Sementara Facebook, Kamis (03/05), melarang Infowars serta pendirinya, Alex Jones dan Paul Joseph Watson karena mendorong teori konspirasi.
{Baca juga: Ada Penampakan UFO di Foto Ini, Benarkah?}
Dikutip Telko.id dari CNBC, Senin (06/05/2019), Facebook juga melarang tokoh media sayap kanan, Milo Yiannopoulos dan Laura Loomer, serta Paul Nehlen yang mencalonkan diri sebagai anggota Kongres di Wisconsin dan secara massif menggaungkan tentang supremasi kulit putih.
“Kami selalu melarang individu atau organisasi yang mempromosikan atau terlibat dalam kekerasan dan kebencian. Proses untuk mengevaluasi pelanggar potensial penuh pertimbangan. Seperti inilah keputusan kami dalam menghapus akun meresahkan, ”kata Facebook dalam sebuah pernyataan.
{Baca juga: Mau Nyapres, Bos Foxconn “Berguru” ke Donald Trump}
Beberapa waktu lalu, Trump bertemu dengan CEO Twitter, Jack Dorsey. Dalam pertemuan tersebut, Trump bertanya kepada Dorsey kenapa semakin hari kehilangan banyak pengikut di Twitter. Dorsey pun menjawab langsung pertanyaan Trump kenapa ada banyak pengikutnya yang hilang.
Menurut Dorsey, seperti dilaporkan Reuters, hal tersebut terjadi karena Twitter berusaha menghapus akun-akun palsu atau spam. Alhasil, ia menyebut, banyak orang terkenal, termasuk Dorsey jadi kehilangan pengikut. Twitter tak ingin spam bergentayangan di platform mereka. (SN/FHP)
Telko.id, Jakarta – Peneliti dari University of Maryland mengklaim berhasil menggunakan drone untuk mengirim organ tubuh guna keperluan transplantasi ginjal. Ginjal tersebut akan dipakai oleh seorang perempuan berusia 44 tahun.
Setelah ginjal tiba di rumah sakit, perempuan itu langsung menjalani operasi transplantasi. Operasi berlangsung di University of Maryland Medical Center. Peneliti mengklaim, pengiriman organ tubuh menggunakan drone adalah hal pertama di dunia.
“Dalam banyak kasus, drone bisa mengantarkan organ tubuh secara lebih cepat, lebih aman, dan menjangkau wilayah lebih luas. Kami yakin upaya itu baru pertama di dunia,” kata peneliti dari University of Maryland.
Menurut New York Times, eksperimen tersebut merupakan hasil kolaborasi dokter di University of Maryland School of Medicine, teknisi ahli di University of Marlyland, serta University of Maryland Medical Center.
Peneliti menggunakan drone khusus yang dilengkapi delapan baling-baling. Drone itu memiliki baling-baling dan motor cadangan serta parasut guna mengantisipasi bilamana terjatuh ketika sedang terbang.
Seperti dikutip Telko.id, Senin (06/05/2019), drone berukuran besar itu juga dilengkapi sebuah alat khusus yang berfungsi untuk memastikan bahwa organ yang diantarkan masih dalam keadaan baik saat tiba di tujuan.
{Baca juga: Remaja Sakit Parah Karena Jual Ginjal Demi iPhone}
Peneliti menjelaskan, proses transportasi organ tubuh sangatlah kompleks. Selama ini, cara itu hanya dilakukan menggunakan pesawat khusus atau pesawat penerbangan komersil dengan biaya lumayan mahal.
Berkat jasa drone khusus tersebut, perempuan yang menjalani transplantasi ginjal bisa pulang dari rumah sakit dalam keadaan sehat. Sayang, pihak rumah sakit merahasiakan identitas perempuan yang dioperasi itu. (SN/FHP)
Telko.id – Mengambil foto bokeh, apalagi menggunakan kamera smartphone bisa dibilang “susah-susah, gampang”. Susah, karena ada beberapa kendala yang mungkin akan dihadapi ketika mengambil foto bokeh, seperti fokus yang tidak merata di objek utama, efek blur yang kurang rapi, dan lainnya.
Gampang, karena saat ini fitur bokeh atau portrait sudah tersedia di hampir semua smartphone yang beredar sekarang untuk membantu pengguna menangkap foto bokeh yang berkualitas.
Nah, sekarang tim Telko.id mau membagikan tips dan trik untuk mengambil foto bokeh berkualitas menggunakan kamera smartphone.
{Baca juga: Gak Perlu DSLR, Ini Trik Bikin Video Sinematik Pakai Smartphone}
Gak cuma berkualitas saja, tapi foto tersebut akan terlihat artistik hingga instagramable. Ada 5 tips yang akan kami bagikan, jadi simak dan ikuti terus ya!
Sesuaikan Jarak dengan Objek
Sebelum mengambil foto bokeh, sebaiknya Anda sesuaikan jarak kamera dengan objek utama. Maksudnya, jangan terlalu dekat dan juga jangan terlalu jauh dengan objek utama.
Jikapun tidak memungkinkan atau tidak tahu jarak yang pas, Anda bisa menggunakan lensa telephoto pada smartphone yang memiliki zoomoptical.
{Baca juga: 5 Tips Rekam Video Pakai Smartphone Ala Jay Subiakto}
Salah satu smartphone yang memiliki lensa telephoto dengan optical zoom yang bagus hingga 2x adalah Samsung Galaxy S10+. Smartphone ini punya lensa telephoto dengan sensor 12MP aperture f/2.4 equivalent dengan lensa 52mm.
Yang terpenting, kamera ini punya Optical Image Stabilization (OIS) yang membantu lensa untuk tetap stabil saat mengambil foto, khususnya bokeh meskipun telah diperbesar menggunakan optical-zoom atau digital-zoom.
Focus Point
Pilih titik fokus yang ingin Anda tonjolkan dalam foto bokeh. Sebab, mengambil foto bokeh dengan lingkungan yang luas terkadang sulit dilakukan, dan hasil foto bokeh khususnya efek blur akan “bocor” ke objek utama apabila tidak ditentukan titik fokusnya.
Beruntung bagi smartphone, karena sekarang ada fitur Live Focus yang mampu mengatur atau memperbaiki titik fokus dan blur ketika foto terlanjur telah diambil. Live Focus sangat berguna bagi pengguna yang ingin menangkap momen yang pas namun sulit mendapatkan titik fokus serta blur yang pas saat pengambilan foto.
Fitur ini terdapat di Galaxy S10+ yang memungkinkan Anda juga untuk mengatur kedalaman blur saat atau setelah pengambilan gambar, yang tentu saja membuat foto bokeh menjadi lebih berkualitas. Fitur Live Focus pun didukung oleh bagusnya lensa utama 12MP milik Galaxy S10+ yang punya Dual Aperture f/1.5 – 2.4.
Secara otomatis, apabila cahaya mencukupi, lensa akan menggunakan aperture yang lebih kecil f/2.4. Namun, apabila cahaya kurang mendukung, lensa akan menggunakan aperture lebih besar f/1.5 yang sensitif terhadap cahaya.
Titik Fokus Jelas = Blur Berkualitas
Titik fokus harus jelas, sehingga objek utama memiliki detail dan kontras yang tajam. Ketika titik fokus objek utama jelas, maka akan membuat area background yang akan di-blur menjadi lebih halus dan lembut.
Itu berarti, foto bokeh akan lebih terlihat dramatis, punya cerita, dan artistik yang membuat siapapun bisa terpaku saat melihatnya. Setelah sukses mengatur titik fokus pada foto, tugas selanjutnya adalah menyesuaikan kedalaman efek blur dan gaya dari blur tersebut.
{Baca juga: 5 Tips Mobile Photography Ala Tommy Siahaan, Nomor 2 Wajib Tahu!}
Di sini, fitur Live Focus memegang peranan penting. Sebab kedalaman efek blur beserta gaya dari efek blur itu bisa disesuaikan menggunakan fitur ini.
Ingat, foto bokeh itu tentang adalah tentang objek utama dan efek blur pada background yang saling melengkapi. Keduanya harus menciptakan foto yang membuat orang terkesima terhadap keindahan dan “cerita” dari objek utama yang didukung oleh efek blur cantik di bagian belakangnya.
Lokasi juga Menentukan
Kualitas pemilihan lokasi foto juga sangat menentukan hasil dari foto bokeh. Sebab, tiap lingkungan atau tempat foto pasti memiliki tone warna dan cahaya yang berbeda-beda yang akan berdampak pada kualitas foto.
Apabila lingkungan yang dipilih tidak memberikan cahaya yang merata, cobalah mengatur lensa smartphone ke mode Pro untuk menyesuaikan titik fokus secara manual. Kemudian, arahkan objek utama agar mendapatkan titik cahaya yang pas, dan fokuskan.
Tapi, apabila cahayanya merata, gunakan saja opsi mode Auto. Nah, untungnya Samsung Galaxy S10+ memiliki software kamera yang mumpuni, dan didukung oleh hardware kamera berkualitas yang membuatnya menjadi salah satu smartphone dengan kamera terbaik saat ini.
Ada banyak fitur laikamera di S10+ yang dikombinasikan dengan lensa utama 12MP dengan aperture f/1.5 – 2.4 equivalent 26mm. Lensa ini berjenis wide, dan dilengkapi oleh Dual Pixel PDAF serta OIS.
Lalu, lensa telephoto dengan sensor 12MP aperture f/2.4 equivalent 52mm. Lensa ini mendukung optical-zoom 2x dan OIS. Kemudian, lensa ultra-wide 16MP aperture f/2.2 equivalent 12mm.
Cahaya Harus Ideal
Pencahayaan yang ideal atau disebut juga sebagai Golden Hour adalah bagian terpenting untuk mendapatkan latar belakang bokeh yang baik. Ingat kembali, objek utama dan background foto dengan efek blur sangat berpengaruh.
Cobalah untuk memastikan objek utama adalah bagian dengan titik cahaya paling terang. Tapi, jangan terlalu terang juga, karena akan menghilangkan komposisi blur pada background.
Biar lebih cantik dan bagus, ubah style efek blur pada foto. Di fitur Live Focus pada Samsung Galaxy S10+, terdapat beberapa model blur yang bisa digunakan dan bisa diaplikasikan saat pengambilan foto atau setelah pengambilan foto.
Seperti Blur biasa, Spin, Zoom, dan Color Point. Nah, Anda juga dapat menyesuaikan kedalaman efek tersebut, dengan dipadu bersama titik cahaya yang pas agar lebih artistik, dramatis, dan berkualitas.
Bagaimana, mudah kan? Jadi, selamat mencobanya ya! (FHP)
Telko.id – Perlahan tapi pasti, performance XL Axiata, semakin terlihat tumbuh meyakinkan. Strategi untuk fokus melayani data semaki terlihat hasilnya. Terbukti pada awal tahun 2019 XL memiliki kinerja yang positif dan meyakinkan. Selain itu XL Axiata juga kembali berhasil mencetak profit.
Konsistensi dan ketepatan dalam menerapkan strategi agenda transformasi telah berhasil meningkatkan pendapatan sebesar 9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Prestasi XL Axiata ini semakin kuat karena peningkatan juga terjadi pada EBITDA sebesar 15% dan net income naik 271% menjadi Rp 57 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini, mengatakan, “Hasil kinerja XL Axiata yang kuat di triwulan pertama 2019 ini terutama ditentukan karena kami terus fokus dan konsisten untuk terus mendorong layanan data, serta pada eksekusi yang tepat sesuai dengan strategi dan agenda transformasi”.
Dian menambahkan, “Pendapatan perusahaan yang berhasil tumbuh signifikan saat ini terutama didorong oleh kenaikan pendapatan layanan sebesar 12% YoY. Pencapaian ini menunjukkan keberhasilan kami dalam meningkatkan penggunaan layanan data oleh pelanggan dan ditambah oleh monetisasi data yang terus berlangsung. Selain itu, EBITDA meningkat lebih cepat dari pendapatan yang kemudian mampu mendorong peningkatan EBITDA margin.”
XL Axiata juga terus konsisten melanjutkan perluasan infrastruktur jaringan data ke berbagai wilayah di Indonesia. Hingga akhir Maret 2019, XL Axiata memiliki total lebih dari 122 ribu BTS, dengan lebih dari 52 ribu di antaranya adalah BTS 3G dan lebih dari 33 ribu BTS 4G. Layanan 4G kini telah menjangkau di 405 kota/kabupaten di berbagai wilayah di Indonesia, sebagai hasil dari berfokusnya perluasan jaringan data berkualitas di luar Jawa.
Selain itu, XL juga investasi untuk membangun transmisi, backhaul, modernisasi jaringan untuk mendukung peningkatan trafik data di seluruh jaringan, serta untuk memberikan stabilitas, memperluas kapasitas jaringan, dan juga meningkatkan kualitas layanan data. Termasuk juga investasi dalam fiberisasi untuk mengantisipasi ledakan pertumbuhan trafik data dan terutama dalam persiapan untuk menggelar 5G.
Menurut Dian, investasi yang dilakukan dalam pembangunan jaringan dan penerapan strategi dual brand ini telah meningkatkan posisi XL Axiata sebagai operator yang mampu menarik lebih banyak pelanggan pengguna smartphone. Hasilnya, XL Axiata per akhir Maret 2019, memimpin di industri telekomunikasi Indonesia dengan 84% pelanggan telah menggunakan smartphone dan 86% pendapatan layanan berasal dari layanan data.
Pencapaian tersebut sekaligus menempatkan XL Axiata dalam posisi yang lebih kuat dalam menghadapi dampak penuruhan pendapatan dari layanan tradisional voice dan SMS.
Keberhasilan XL Axiata meraih kinerja yang kuat tahun ini juga karena penerapan strategi dual brand yang memanfaatkan merek “XL” dan “AXIS” untuk melayani segmen pasar yang berbeda. Untuk memenuhi kebutuhan segmen pelanggan yang menggunakan layanan XL, XL Axiata memulainya dengan meluncurkan paket XTRA Combo VIP yang menawarkan akses jaringan prioritas kepada pelanggan plus akses ke YouTube dan saluran film iflix.
Sementara itu untuk segmen anak-anak muda, AXIS memperluas layanan ke akses media sosial dan game. Kedua merek XL dan AXIS ini juga berhasil mencapai NPS tertinggi dalam satu tahun terakhir di masing-masing segmen.
Pada layanan pascabayar, XL Prioritas terus tumbuh terutama melalui penawaran bundling smartphone yang menarik dengan merek-merek populer seperti Samsung. Peningkatan penjualan berhasil membuat rata-rata pengeluaran oleh pelanggan pascabayar juga meningkat. Pada periode kuartal pertama 2019 ini, pelanggan pascabayar meningkat menjadi lebih dari 1 juta pelanggan.
Penetrasi smartphone meningkat 10 poin persentase menjadi 84% di akhir triwulan pertama 2019 ini. Pelanggan atau pengguna smartphone yang “lapar” data terus tertarik dengan berbagai penawaran dari XL Axiata yang didukung dengan jaringan data yang mumpuni. Hal ini berhasil meningkatkan jumlah pelanggan yang menggunakan smartphone menjadi 46,3 juta atau meningkat 15% dari pencapaian di periode yang sama tahun lalu.
Total trafik penggunaan jaringan XL Axiata di kuartal pertama 2019 meningkat 70% YoY. Peningkatan ini terutama ada di 4G yang kini menjadi mayoritas trafik data di jaringan XL Axiata. Pada periode ini pula tercatat jumlah pelanggan yang menggunakan data sebanyak 86% dari total pelanggan.
Jumlah pelanggan XL Axiata juga mengalami peningkatan di kuartal pertama 2019 ini menjadi 55.1 juta. Peningkatan ini didorong oleh keberhasilan perusahaan dalam menarik pelanggan smartphone serta terus tumbuhannya pelanggan di luar Jawa.
ARPU Blended bertahan stabil di Rp 33 ribu dibandingkan kuartal empat 2018, tetapi berhasil naik 10% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal ini tidak saja menunjukkan persaingan yang meningkat, namun di waktu yang sama XL Axiata berhasil memonetisasi dan meningkatkan basis pelanggannya.
Pada kuartal pertama 2019 ini, XL Axiata telah melakukan pembayaran pinjaman sebesar total Rp 300 miliar menggunakan dana internal. Per 31 Maret 2019, XL Axiata tidak memiliki pinjaman dalam mata USD. (Icha)
Telko.id, Jakarta – Sistem operasi Android Q menghadirkan mode Dark System-Wide. Fitur yang terdapat di dalamnya memungkinkan pengguna untuk menjadwalkan kapan Dark Mode atau mode gelap akan mati atau hidup.
Seperti dikutip Telko.id dari Ubergizmo, jika ingin digunakan pada malam hari, fitur tersebut secara otomatis aktif sesuai waktu yang dijadwalkan oleh pengguna. Artinya, mode gelap akan otomatis hidup pada malam hari.
Dengan kata lain, pengguna tidak perlu sibuk mengaktifkannya secara manual. Pengguna bisa mengaturnya, memilih untuk mengaktifkan atau mematikan fitur berdasarkan momen matahari terbit dan matahari terbenam.
{Baca juga: Smartphone Android Q Bakal Secanggih iPhone XS?}
Menariknya, model gelap ini bisa pula secara otomatis hidup jika level daya baterai perangkat mulai turun. Google menyebut bahwa Dark Mode memang hadir untuk menghemat daya tahan baterai perangkat.
Android Q segera hadir ke publik. Versi pengembang keluar bersamaan pembukaan pendaftaran laporan bug. Sistem operasi ini ditekankan ke keamanan privasi, termasuk notifikasi permintaan izin aplikasi.
Ponsel dengan sistem operasi ini pun diklaim akan memiliki kecanggihan seperti iPhone XS. Sebab, ponsel tersebut bakal memiliki sistem keamanan berbasis pengenalan wajah yang secanggih Face ID ala iPhone XS.
{Baca juga: Cara Mudah Download dan Install Android Q di Smartphone}
Bahkan, versi pra-rilis mengungkapkan bahwa tombol Back berpotensi dihapus untuk digantikan dengan gestur. Artinya, di perangkat Android Q, pengguna harus mengusap ikon mirip pil ke arah kiri untuk kembali. [SN/HBS]
Telko.id, Jakarta – Beberapa mahasiswa University of Wisconsin-Madison melakukan inovasi. Mereka membuat kaki palsu untuk seekor kucing betina menggunakan bantuan alat cetak atau printer 3D.
Wakil Presiden Komunitas Kucing, Sarah Close, mengaku pihaknya menemukan seekor kucing dengan kaki terinfeksi pada September 2019. Ia lalu menyerahkannya ke tempat penampungan Whitewater.
Seorang dokter hewan kemudian mengamputasi kaki bagian belakang kucing itu. Pengelola penampungan lantas mengupayakan bantuan untuk membantu si kucing supaya bisa berjalan lagi secara normal.
Baca juga: Ilmuwan Ciptakan Kornea Mata Pakai Printer 3D
Gayung pun bersambut. Dilansir New York Post, para mahasiswa membuat prosthetics menggunakan printer 3D dan tali tambahan. Kaki palsu akhirnya jadi dan dipasangkan ke kucing bernama Stubbs tersebut.
Seperti dikutip Telko.id, Minggu (5/5/2019), pemilik baru Stubbs, Adam Schofield, dari Oak Creek merasa sangat terkesan dengan prosthetics karya para mahasiswa. Ia berharap, Stubbs akan terbiasa menggunakannya.
Beberapa waktu lalu, para peneliti dari University of Toronto, Kanada, juga mengembangkan printer 3D kulit berukuran portabel. Perangkat tersebut bisa menempelkan kulit 3D di lengan atau bagian tubuh lain.
Para peneliti mengatakan bahwa alat itu adalah printer 3D pertama di dunia yang bisa membentuk kulit secara langsung di atas luka dalam waktu cuma kurang dari dua menit. Kinerjanya pun diklaim super cepat.
{Baca juga: Keren! Kubah Bahan Bakar Satelit Ini Dibuat dengan Printer 3D}
Teknologi yang diterapkan tersebut serupa dengan cangkok kulit. Bedanya, printer 3D buatan para ilmuwan dari University of Toronto tidak memerlukan kulit sehat dari donor untuk dicangkokkan.