spot_img
Latest Phone

ASUS ROG Luncurkan Jajaran Perangkat Gaming RTX 50 Series di Indonesia

Telko.id - ASUS Republic of Gamers (ROG) resmi memperkenalkan...

Garmin Luncurkan Forerunner 570 & 970, Revolusi Smartwatch untuk Pelari

Telko.id - Garmin Indonesia resmi meluncurkan dua smartwatch GPS...

iPadOS 26 Resmi Dirilis: Multitasking Lebih Canggih dan Desain Baru

Telko.id - Para pengguna iPad merasakan perangkat nya masih...

Apple Intelligence Tambah Fitur Baru, Tapi Siri Masih Belum Cerdas

Telko.id - Dalam konferensi Worldwide Developers Conference (WWDC) 2025,...

iOS 26 Resmi Dirilis: Desain Liquid Glass dan Fitur AI Terbaru

Telko.id - Apple baru saja meluncurkan iOS 26, yang...
Beranda blog Halaman 1083

Monster Hunter Online “Mati” pada Akhir 2019, Kenapa?

Telko.id, Jakarta – Pasar yang begitu besar dan potensial membuat banyak developer dan publisher berjuang keras untuk masuk ke pasar China. Namun, kebijakan ketat di negara tersebut membuat mereka kerepotan.

Developer dan publisher pun mengambil banyak strategi. Satu yang paling sering mereka lakukan adalah dengan bekerja dengan perusahaan raksasa lokal untuk bertindak sebagai publisher.

Terkadang, developer juga melepas sebuah versi berbeda yang dirilis hanya untuk pasar China. Namun, dengan cara itu, game biasanya berakhir jadi game online dengan format free to play.

Salah satunya datang dari Capcom yang sempat menawarkan Monster Hunter Online di pasar China. Eksis sejak tahun 2015 dan tersedia hanya di pasar China, Monster Hunter Online dipastikan akan mati pada akhir tahun 2019.

{Baca juga: 16 April, Ubisoft Rilis Game Anno 1800, Ini Spesifikasinya

Menurut Massivelypo, setelah eksis selama empat tahun dengan animo yang cukup besar dari gamer lokal, game yang hadir dengan visualisasi lebih baik dari Monster Hunter Frontier ini akan resmi ditutup pada 31 Desember 2019 nanti.

Alasannya, kontrak antara Tencent dan Capcom dikabarkan sudah berakhir dan tidak diperpanjang. Tencent tidak memiliki opsi lain selain mematikannya. Monster Hunter Online pun diputuskan mati pada akhir tahun 2019.

{Baca juga: Gearbox Software Pamer Cuplikan Game Borderlands 3}

Mengingat kondisi ini, Tencent tidak lagi menerima registrasi pemain baru untuk Monster Hunter Online. Sayang, tidak ada informasi lebih mendetail apakah ini memang pemutusan hubungan kerja sama permanen atau persiapan untuk kemungkinan rilis Monster Hunter Online dengan versi lebih baru.

Sumber: Massivelyop

Sebaiknya Jangan Pesan Hotel secara Online

Telko.id, Jakarta – Bagi Anda yang senang traveling, wajib tahu informasi penting ini. Menurut hasil penelitian perusahaan software, Symantec Corp yang baru saja dirilis belum lama ini, sebaiknya jangan memesan hotel secara online.

Sebab, menurut hasil penelitian, dua dari tiga website hotel secara tidak sengaja membocorkan detail pemesanan tamu dan data pribadi kepada situs pihak ketiga.

Itu sudah termasuk pengiklan dan perusahaan analisis, menurut penelitian yang dirilis oleh Symantec Corp pada hari Rabu.

Penelitian ini mengamati lebih dari 1.500 website hotel di 54 negara mulai hotel bintang dua hingga bintang lima. Penelitian ini muncul beberapa bulan setelah Marriott International mengungkapkan salah satu pelanggaran data terburuk dalam sejarah.

{Baca juga: Hotel Futuristik Alibaba Gunakan Robot Layani Tamu}

Meski demikian, Symantec mengatakan Marriott tidak termasuk dalam penelitian mereka. Symantec mengatakan, informasi pribadi yang dikompromikam meliputi nama lengkap, alamat email, detail kartu kredit, dan nomor paspor tamu.

Informasi rahasia ini dapat digunakan penjahat cyber yang tertarik untuk mengamati pergerakan para pebisnis profesional yang berpengaruh dan juga pegawai pemerintah.

“Meski bukan rahasia lagi bahwa pengiklan melacak kebiasaan penelusuran pengguna, dalam hal ini, informasi yang dibagikan dapat memungkinkan layanan pihak ketiga ini masuk ke reservasi, melihat detail pribadi, dan bahkan membatalkan pemesanan,” kata Candid Wueest, peneliti utama dalam penelitian ini.

Penelitian menunjukkan, kompromi biasanya terjadi ketika website hotel mengirim email konfirmasi dengan tautan yang memiliki informasi pemesanan langsung. Kode referensi yang dilampirkan pada tautan dapat dibagikan ke lebih dari 30 penyedia layanan yang berbeda, termasuk jaringan sosial, mesin pencari, jasa periklanan dan analitik.

Wueest mengatakan, 25 persen petugas privasi data webiste hotel yang terkena dampak tidak membalas Symantec dalam waktu enam minggu setelag diberitahu tentang masalah ini. Sementara, mereka yang merasa membutuhkan rata-rata baru merespons 10 hari setelahnya.

{Baca juga: Di Masa Depan, Paket Amazon Dikirim Pakai “Robot Scout”}

“Beberapa mengakui bahwa mereka masih memperbarui sistem mereka agar sepenuhnya sesuai dengan GDPR,” kata Wueest.

Pentingnya keamanan informasi ini merujuk pada undang-undang privasi baru Eropa, atau Peraturan Perlindungan Data Umum, yang diberlakukan sekitar setahun yang lalu. Undang-undang atau peraturan ini mengatur secara ketat tentang bagaimana organisasi seharusnya mengatasi masalah kebocoran data.

Sumber: NY Post 

Lebih Relevan, Google Uji Coba Filter Tanggal Terbaru

Telko.id, Jakarta – Google selalu mengizinkan pengguna untuk menyaring hasil pencarian berdasarkan rentang waktu 1 jam sampai 1 tahun yang lalu. Namun agar lebih relevan, Google sedang menguji perintah filter tanggal terbaru di mesin pencariannya.

Dilansir Telko.id dari Ubergizmo pada Rabu (10/04/2019), fitur pencarian ini sebenarnya  telah tersedia melalui bagian “Alat” ketika Anda menggunakan antarmuka pengguna.

Tetapi jika Anda lebih suka mengetik perintah, maka filter baru ini mungkin layak untuk dipakai. Pengguna dapat mengetik dalam bilah pencarian untuk mencari informasi yang relevan.

Mereka bisa menuliskan detail informasi yang ingin diterima dengan  tambahan kata “before” dan “after” pada kata kunci yang diketik. Misalnya Anda ingin mencari konten “Avengers : Endgame” sebelum 2019, maka Anda bisa menuliskan kata “Before” dalam kata kunci untuk mendapatkan informasi yang relevan.

{Baca juga: Butuh 6 Tahun untuk Google “Tiru” Fitur Waze Ini}

Sedangkan jika Anda ingin mencari informasi tentang Avengers Endgame yang muncul setelah tanggal 1 April 2019, maka Anda dapat menyisipkan kata “After” dan detail tanggalnya. Menurut Google, ini adalah format penulisan yang bisa digunakan.

Sebelumnya, raksasa mesin pencarian ini juga memberikan informasi terkait pembaruannya. Kabarnya Google Assistant akan menampilkan iklan ketika Anda mengajukan pertanyaan kepadanya. Jenis iklan yang ditampilkan sendiri tak berbeda dengan yang ada di pencarian seperti biasa.

Dilansir Telko.id dari Ubergizmo pada Senin (08/04/2019), pihak perusahaan mengonfirmasi terkait  fitur-fitur baru dimana salah satunya ada terdapat dalam Assistant.

{Baca juga: Konten Iklan Resmi Masuk di Google Assistant}

Iklan di asisten digital ini sama dengan pencarian konvensional. Jadi jika Anda bertanya kepada Asisten tentang hotel terdekat, maka dia akan menampilkan iklan terkait situs pemesanan hotel yang relevan dengan pencarian Anda.

Kehadiran iklan dalam Assistant tampak telah diprediksi oleh pengguna sejak lama. Pasalnya Google tampaknya telah menguji fitur ini sejak bulan Februari saat pengguna merasakan ada yang berbeda dengan asisten pintar tersebut. [NM/HBS]

Sumber: Ubergizmo

Kecerdasan Buatan dan IoT Warnai Produk LG 2019

0

Telko.id, Jakarta – Beberapa tahun belakangan ini, LG Electronics Indonesia (LG) mengaku tengah fokus menggeber produk elektronik premium berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan Internet of Things (IoT).

Mengawali langkah di kuartal kedua tahun ini, LG mengumumkan jajaran produk terbarunya. Mulai dari perangkat elektronik rumah tangga dan pendukung hiburan dalam rumah, yang menjadikannya menarik, LG mengemukakan keberadaan seri LG ThinQ diantara koleksi produk premiumnya ini.

Keberadaan dukungan LG ThinQ menyiratkan pengembangan dengan dukungan Internet of Things (IoT) dan Artificial Intelligence (AI) yang bersanding dengan berbagai inovasi fitur di dalamnya.

{Baca juga : Canggih, LG Patenkan Teknologi “Layar Ponsel Speaker”}

Diperkenalkan perdana akhir tahun 2017, LG ThinQ merefleksikan upaya berkelanjutan perusahaan dalam pengembangan produk dengan dukungan Internet of Things (IoT) dan kecerdasan buatan (AI). Penyebutan yang bertautan dengan “think of you” membawa semangat yang mendasari perusahaan dalam pengembangan yang berfokus pada konsumen.

Di 2019 ini dukungan LG ThinQ pada koleksi terbaru LG  salah satunya perangkat TV. Wujud LG ThinQ pada seri premium TV LG ini hadir melalui pengembangan kecerdasan buatan (AI) dengan dukungan prosesor terbaru bernama α (Alpha) Gen 2. Letak kepintaran prosesor generasi kedua LG ini ada pada algoritma khusus dengan kemampuan belajar (deep learning) yang memberi dukungan peningkatan pada sisi visual dan audio untuk memberi pengalaman sinematik lebih menyeluruh.

“Kemampuan ini memastikan mata menangkap berbagai tayangan dengan nyaman pada kondisi pencahayaan yang berubah-ubah,” ujar Julius, Head of Product Marketing Home Entertainment LG Electronics Indonesia.

{Baca juga : LG akan Fokus Mengembangkan AI}

Sementara dukungan LG ThinQ di produk AC dimiliki pada model Deluxe  (P10RV3 & P13RV3) dan Smart Big Capacity (E13SIV4 & E19SIV4). Dukungan kepintaran ini membuat pengguna dapat mengendalikannya dari jarak jauh melalui keterhubungan dengan WiFi router. Melalui unduhan aplikasi pada smartphone, pengguna dapat memilih kendali seluruh AC di rumah dari satu smartphone ataupun sebaliknya.

Ruang cuci pun tak luput dari sentuhan LG ThinQ. Menaruh perhatian pada tingginya mobilitas berhadapan dengan aktivitas mencuci pakaian yang kerap menjadi beban karena menyita waktu, dukungan LG ThinQ didesain memungkinkan penggunanya lebih leluasa menggunakan waktu untuk kegiatan yang lebih berkualitas.

Hal ini karena keberadaan LG ThinQ mengambil alih mulai dari fungsi dasar hingga pada kebutuhan perbaikan.  Fungsi dasar dimaksud yaitu untuk mengaktifkan dan mengetahui proses pencucian selesai, dapat dilakukan melalui smartphone dengan keterhubungan WiFi. Selain itu, pengguna pun dapat memonitor penggunaan listrik mesin cuci.

Sementara di sisi lain, fitur Smart Diagnosis™ di dalam LG ThinQ yang diterapkan pada mesin cuci, membuat penggunanya dapat memperoleh bantuan cepat untuk beberapa masalah operasional mesin cuci tanpa perlu lagi menunggu jasa layanan perbaikan. Setelah mengaktifkan menu pada aplikasi, pengguna cukup mendekatkan smartphone pada bagian tubuh mesin cuci yang bertanda khusus.

Setelah beberapa saat, informasi mengenai diagnosis masalah dan solusi terpampang pada layar smartphone.

“Bahkan untuk permasalahan kecil, solusi yang diberikan memungkinkan pengguna untuk melakukan perbaikan mandiri. Mengurangi kemungkinan waktu mencuci yang tertunda sekaligus biaya yang harus keluar untuk memanggil layanan perbaikan,” ujar Rumbi Simanjuntak, Head of Product Marketing Home Appliance PT LG Electronics Indonesia.

{Baca juga : Terus Merugi, LG Belum Mau Tinggalkan Bisnis Ponsel}

Dan terakhir Dukungan LG ThinQ terdapat pada Kulkas seri premium dari LG Black Series ini. Salah satunya, membuat pengguna dapat melakukan pengaturan suhu dari perangkat smartphone. Di bagian lain, fitur unik Smart Diagnosis™ pun turut melengkapi keberadaan LG ThinQ. Alih-alih memanggil layanan purna jual dan perbaikan yang memerlukan waktu tunggu, fitur Smart Diagnosis™ akan membuat pengguna dapat mengenali penyebab gangguan pada kulkas LG Black Series miliknya. Malahan, fitur ini akan memberikan solusi perbaikan mandiri untuk beberapa gangguan ringan. (MS)

 

 

Viral, Kisah Sukses Bocah Beli BMW di Ultah ke-12

Telko.id, Jakarta – Jujur saja, berapa banyak orang yang mampu membeli sedan mewah BMW? Alih-alih beli mobil, sebagian besar dari kita masih harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tapi bocah ini cukup beruntung, karena mampu membeli mobil BMW, meski masih berusia belia.

Nasib remaja berusia 12 tahun bernama Natthanan ini memang beruntung, karena bisa sukses di usia yang tergolong sangat muda.

Natthanan menjadi perbincangan netizen, karena gadis asal Thailand ini sudah bisa membeli mobil BMW untuk kado ulangtahunnya yang ke-12.

Kisah kesuksesan Natthanan di usianya yang masih sangat belia ini telah menginspirasi para netizen. Dia kini telah menjadi penata rias profesional yang sukses di negaranya.

{Baca juga: Keren! Mobil Listrik BMW Bisa Isi Daya Tanpa Kabel}

Ia mulai mengikuti kursus makeup profesional pada usia tujuh tahun, dan beberapa tahun kemudian ia menjadi terkenal. Setelah menemukan hasratnya, ia membuat video tutorial makeup, dan mengunggahnya ke media sosial.

Natthanan akhirnya mendapat banyak pengikut dan menjadi viral, bahkan BBC juga mengulas kisah suksesnya pada tahun 2018 lalu. Dia menjadi semakin terkenal setelah terpilih menjadi salah satu penata rias yang bekerja di London Fashion Week 2018. Ajang bergengsi itu telah melambungkan namanya di dunia makeup profesional.

Saat ini, ia memiliki lebih dari 800.000 pengikut di halaman Facebook dan menjadi penata rias termuda yang benar-benar bekerja di London Fashion Week 2018.

Saat ini, Natthanan genap berusia 12 tanun. Dan perayaan ulang tahunnya kali ini terasa lebih spesial, karena ia memutuskan membeli sedan BMW sebagai hadiah ulang tahun untuk dirinya sendiri. Dia pun mengucapkan terima kasih buat para penggemarnya di Facebook.

“Selamat ulang tahun untukku. Saya akan berusia 12 tahun tahun ini. Saya sangat berterima kasih atas semua yang saya miliki sejauh ini dan saya berterima kasih kepada penggemar saya karena mendukung saya. Terima kasih untuk semua ucapan selamat, saya juga berharap semua orang merasakan hal yang sama,” tulis Natthanan di akun Facebook-nya.

Netizen kagum dengan capaian Natthanan. Banyak dari mereka mengatakan, mereka bahkan tidak mampu membeli mobil mewah walaupun mereka sudah berusia puluhan tahun.

{Baca juga: Seperti Pesawat, Mobil di Inggris Bakal Punya ‘Kotak Hitam’

Beberapa dari mereka juga menceritakan tentang kehidupan mereka ketika mereka berusia 12 tahun. Mereka mengatakan, saat seusia Natthanan mereka masih bermain dengan kelereng atau bermain dengan boneka. [BA/HBS]

Sumber: Worldofbuzz

Call of Duty Versi Mobile Siap Hadir di Asia Tenggara

Telko.id, Jakarta – Garena, perusahaan yang menghadirkan berbagai game seperti League of Legends, Free Fire, FIFA Online, dan Arena of Valor, kabarnya akan membuat sebuah kejutan. Apa itu?

Menurut laporan GamerBraves, Garena ingin menghadirkan versi mobile dari game yang merupakan kolaborasi Tencent Games dan Activision. Yakni Call of Duty Mobile, di kawasan Asia Tenggara.

Berdasarkan informasi yang beredar, Call of Duty versi mobile di bawah naungan Garena akan dirilis di negara-negara Asia Tenggara, meliputi Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, dan Filipina.

{Baca juga: Cara Download Call of Duty Mobile di Smartphone Android}

Game ini sendiri telah membuka masa pre-registrasi melalui situs resminya. Game tersebut diyakini akan memiliki grafis yang memukau dan menggunakan virtual joystick untuk memainkannya.

Bagi kalian yang sering memainkan game PUBG Mobile, tentu tidak akan kesulitan dalam memainkan game mengingat Call of Duty versi mobile juga dikembangkan oleh TiMi Studio.

Dari versi aslinya, tentunya para penggemar game tidak asing dengan map Nuketown, yang merupakan salah satu peta di game CoD Online. Sayang, tak ada informasi lebih lanjut menyoal kabar ini.

Sebelumnya, Activision mengumumkan kerja sama dengan penerbit game asal China, Tencent, untuk meluncurkan Call of Duty: Mobile. Kabar baiknya, game yang dibuat oleh Timi Studio milik Tencent ini bisa dimainkan secara gratis.

{Baca juga: Ubisoft Sudahi Game Free-to-Play, Ghost Recon

Peta, mode, senjata, dan karakter di game tersebut akan didasarkan franchise Call of Duty, termasuk Black Ops dan Modern Warfare. Game ini akan fokus pada fitur multiplayer kompetitif. Di sini, pengguna akan menemukan berbagai mode seperti Team Deathmatch, Search and Destroy, dan Free-For-All. [BA/HBS]

Sumber: Game Braves

Bos Samsung Yakin Pimpin Industri Smartphone 1 Dekade Lagi

Telko.id, Jakarta – Samsung menyatakan bahwa Huawei, dan para pesaingnya tidak akan menggeser posisi mereka sebagai pemimpin industri smartphone dunia. Hal ini ditegaskan langsung oleh bos Samsung Mobile, DJ Koh.

Menurutnya, Samsung akan terus memimpin industri smartphone dalam 10 tahun ke depan.

Pernyataan DJ Koh sendiri merupakan respon atas klaim pesaingnya, Huawei yang berulang kali ingin menggeser mereka dari posisi pertama.

{Baca juga: Bos Samsung Janji Galaxy F akan Dirilis Tiap Tahun}

Seperti dilansir dari GSMArena, Kamis (11/04/2019), Huawei memang sedang aktif untuk membuat beberapa langkah serius demi mengurangi gap atau jarak dengan Samsung.

Perusahaan yang baru saja merilis Huawei P30 Pro itu berkali-kali menyatakan komitmennya untuk menyalip Samsung untuk menjadi pemimpin di industri ini.

“Samsung selalu fokus pada inovasi dan meningkatkan produk-produknya yang akan terus menjadi fokus dalam dekade mendatang,” katanya.

Keyakinan Samsung ini memang dibarengi oleh sejumlah strategi yang mereka terapkan. Diungkapkan Koh, beberapa strategi telah dilakukan Samsung seperti merilis Samsung Galaxy Fold, sampai keinginan untuk memperluas seri smartphone lipatnya ke basis konsumen yang lebih besar.

Samsung sendiri baru saja merilis dua smartphone baru di lini seri Galaxy A, yaitu Samsung Galaxy A70 dan Samsung Galaxy A80 yang menjadi “bintang” di acara bertajuk A Galaxy Event yang digelar di bangkok, Thailand.

{Baca juga: Samsung Galaxy A80, Pertama dengan Tiga Kamera Depan dan 48MP}

Samsung Galaxy A80 membawa sejumlah hal baru yang bahkan tidak dimiliki trio Samsung Galaxy S10 sekalipun, salah satunya adalah kehadiran kamera berputar. Smartphone ini juga mengusung desain baru bernama “New Infinity Display”.

Samsung Galaxy A80 memiliki layar berukuran 6,7 inci berjenis Super AMOLED dengan resolusi Full HD+. Layar tersebut telah disematkan teknologi sensor sidik jari di dalamnya, yang mempunyai respon yang cukup cepat.

Membahas soal kameranya, ada tiga kamera utama yang bisa jadi kamera depan dan belakang. Masing-masing adalah 48MP lensa utama dengan aperture f/2.0, lensa ultra-wide 123° 8MP aperture f/2.2 dan lensa Tof atau (Time of Flight) 3D Depth. (FHP)

Sumber: GSMArena

Samsung Serius Ganti Galaxy J dengan Galaxy A?

0

Telko.id, Jakarta – Kabarnya Samsung tidak akan lagi memperbarui lini ponsel murah Galaxy J. Menurut informasi, Samsung menggantinya dengan seri Galaxy A yang bermunculan sejak awal tahun ini.

Phone Arena melaporkan, Samsung Malaysia sudah mempublikasikan video yang menyatakan bahwa Galaxy J berubah nama menjadi Galaxy A. Galaxy A berisi lebih banyak pilihan dan tersedia secara global.

Samsung juga memiliki lini yang mirip dengan segmen tersebut melalui seri Galaxy M. Galaxy M berisi ponsel kelas entry-level dan menengah ke bawah, diperuntukkan pasar India dan beberapa negara di Asia.

{Baca juga: Review Samsung Galaxy A50: Triple Kamera dengan Fingerprint di Layar}

Seperti dikutip Telko.id, Rabu (10/4/2019), Indonesia sudah mendapatkan Galaxy A dan Galaxy M sejak awal tahun ini. Sayang, tidak ada penjelasan kenapa Samsung mengganti Galaxy J dengan Galaxy A.

Kabarnya, Galaxy J mendapatkan banyak pesaing. Di lain sisi, Galaxy A mendapatkan respons lebih baik dari konsumen secara global. Galaxy A pun dirancang untuk kebutuhan siaran langsung lewat media sosial.

Fitur-fitur utama di Galaxy A cukup lengkap, antara lain, daya baterai yang tahan lama, pengisi daya cepat, kamera multilensa, dan pemindai sidik jari di dalam layar. Fitur tersebut biasanya ada di lini ponsel premium.

{Baca juga: Duo Samsung Galaxy M Siap Hadang Xiaomi di India}

Nantinya, Galaxy A akan berada di bawah ponsel andalan Samsung, yaitu seri Galaxy S dan Galaxy Note. Beruntung, meski akan diganti Galaxy A, tetap ada dukungan perangkat lunak untuk ponsel-ponsel Galaxy J.

https://www.phonearena.com/news/Samsung-Galaxy-J-series-replaced-Galaxy-A_id115145

Baru Dirilis, Oppo Reno Langsung “Ngegas” di AnTuTu Benchmark

0

Telko.id, Jakarta – Situs benchmark, AnTuTu Benchmark langsung memperbarui daftar smartphone Android terkencang sesaat setelah Oppo Reno melenggang secara resmi di China, Rabu (10/04). Berdasarkan Weibo, Reno menjadi salah satu smartphone terkencang dengan skor benchmark yang mengesankan.

Sekadar informasi, Oppo memperkenalkan seri Reno yang mengisi kekosongan antar seri Oppo F dan Oppo Find. Ada dua yang diperkenalkan, Oppo Reno versi standar dan Reno versi 10x Zoom.

Khusus Reno 10x Zoom, smartphone ini ditopang oleh dapur pacu berupa prosesor Snapdragon 855, konfigurasi RAM dan ROM 6 GB/128 GB, 6 GB/256 GB, dan 8 GB/256 GB, serta baterai berkapasitas 4,065 mAh.

{Baca juga: Usung Kamera 10X Zoom, Oppo Reno Resmi Meluncur}

Di situs AnTuTu, Reno mencatatkan skor 369.254 poin dan berhasil menjadi smartphone Android paling ngebut kedua setelah menggeser Samsung Galaxy S10+ (Snapdragon 855) ke posisi ketiga.

Smartphone ini hanya kalah dari jagoan Xiaomi, Mi 9 yang mencetak skor 372.006 poin di posisi pertama. Yang menarik, skor tersebut diperoleh bukan dari versi tertinggi Oppo Reno, melainkan versi menengahnya yang memiliki RAM 6GB dan ROM 256GB. Bisa jadi, apabila benchmark menggunakan versi RAM 8GB dan ROM 256GB, hasilnya akan lebih tinggi lagi.

Selain dapur pacu yang kencang, smartphone berlayar 6,6 inci ini merupakan seri dengan teknologi kamera yang mumpuni. Diklaim Vice President Oppo, Brian Shen, terdapat 1 kamera depan berdesain pivot rising camera dan 3 kamera belakang.

{Baca juga: Duo Oppo Reno Dipastikan akan Hadir di Indonesia}

Kamera depan beresolusi 16MP. Sedangkan kamera belakang memiliki konfigurasi 48MP lensa utama dengan sensor Sony IMX586 aperture f/1.7, lensa wide-angle 8MP, dan lensa telephoto 13MP dengan optical-zoom 10x.

Oppo Reno 10x Zoom sendiri dipastikan akan hadir ke Indonesia bersama dengan versi standarnya. Namun Oppo masih belum memberikan kapan tanggal pasti keduanya hadir ke Tanah Air. (FHP)

Sumber: Weibo

Pengguna Apple Watch Gugat Apple Gara-gara Baterai

Telko.id, Jakarta – Memasukkan baterai lithium-ion ke dalam benda sekecil jam tangan pintar sangatlah rumit dan berisiko. Bahkan, hal tersebut berpotensi memicu ledakan. Seperti halnya yang dialami seorang pengguna Apple Watch di Amerika Serikat.

Seorang pengguna asal New Jersey bernama Gina Priano-Keyer mengajukan gugatan kepada Apple terkait masalah baterai jam tangan pintar Apple Watch.

Dilansir Ubergizmo, seperti dikutip Telko.id, Rabu (10/4/2019), Gina menuding Apple melakukan praktik penipuan terhadap konsumen.

{Baca juga: Makin Lengkap, Apple Watch 2020 punya Pelacak Waktu Tidur}

Gina melaporkan baterai Apple Watch miliknya mengembung. Cacat di baterai Apple Watch tak hanya merusak layar, tetapi juga berpotensi melukai si pengguna.

Gina mengklaim, Apple tahu mengenai masalah itu, tetapi tetap menjual Apple Watch ke pasaran. Cacat tersebut kali pertama ia temukan saat sedang mengisi ulang baterai. Ia membawanya ke gerai resmi Apple di New Jersey.

Dasar sial, saat membawa Apple Watch ke Apple Store untuk diperbaiki, Gina malah harus membayar USD 229. Padahal, perangkat itu masih memiliki garansi servis. Gina pun berang dan menempuh jalur hukum.

{Baca juga: iPhone dan Apple Watch Bakal Bisa Deteksi Gas Beracun}

Pengalaman serupa kabarnya tak hanya dialami oleh Gina. Informasi menyebut, sejumlah pengguna Apple Watch melaporkan hal yang sama. Dan bukan kali pertama ini Apple Watch mengalami masalah terkait kondisi baterai.

Tahun lalu, ada pihak melakukan gugatan hukum serupa kepada Apple. Namun, gugatan berakhir menggantung karena karena hakim mengatakan belum ada informasi lebih detail mengenai penyebab masalah baterai kembung. [SN/HBS]

Sumber: Ubergizmo