spot_img
Latest Phone

Strava Integrasikan Kacamata Oakley Meta Vanguard AI untuk Aktivitas

Telko.id - Strava, aplikasi pendukung gaya hidup aktif dengan...

Garmin Run Indonesia 2025 Sukses, 7.000 Peserta Dukung Keberlanjutan

Telko.id - Garmin Run Indonesia 2025 sukses digelar di...

Deretan Wearables Terbaru Apple, iPhone 17 Bukan Satu-Satunya

Telko.id – Selain iPhone 17 Series, pada perhelatan Apple...

Apple Rilis iPhone 17 Series, Ini Bocoran Harga dan Spesifikasinya

Telko.id – Apple akhirnya resmi meluncurkan iPhone 17 Series...

Garmin fēnix 8 Pro Resmi Hadirkan Teknologi MicroLED dan inReach

Telko.id - Garmin resmi meluncurkan seri fēnix 8 Pro,...
Beranda blog Halaman 1065

Main PUBG Enam Jam Non Stop, Remaja 16 Tahun Tewas

Telko.id, Jakarta – Main game memang harus tahu waktu. Sebab, apabila terlalu lama main game, bahkan hingga berjam-jam tanpa henti, akan menyebabkan masalah serius hingga kematian. Baru-baru ini, remaja 16 tahun asal India meninggal dunia akibat terlalu lama main PUBG (PlayerUnknown’s Battlegrounds).

Remaja malang bernama Furkhan Qureshi dari Madhya Pradesh, India dilaporkan meninggal dunia setelah sebelumnya mengalami serangan jantung.

Penyebab utamanya, ia bermain PUBG Mobile selama enam jam tanpa henti. Dilaporkan My Metro, seperti dilansir Telko.id pada Senin (03/06/2019), Furkhan bermain game tersebut pada 28 Mei lalu.

Ia bermain tanpa henti, sampai akhirnya tidak sadarkan diri. Menurut Dr Ashok Jain, dokter jantung yang menangani kasus ini, saat Furkhan  dibawa masuk ke ruang perawatan, denyut nadinya sudah tidak ada.

“Kami mencoba menyadarkannya tetapi kami tidak bisa,” katanya.

Ia mengatakan, video game dapat membuat seseorang terlalu bersemangat, yang mungkin dapat memicu serangan jantung.

“Saya menghimbau kepada para remaja dan anak-anak muda untuk menghindari game seperti itu, karena bisa jadi menyebabkan serangan jantung,” jelasnya.

Dalam insiden lain, dilaporkan oleh Times of India, ada seorang remaja di Hyderabad bunuh diri saat ia dimarahi orang tuanya untuk berhenti main PUBG. Sang ibu meminta anaknya untuk berhenti, karena sudah memainkannya dalam waktu yang lama.

Merasa tak terima telah dimarahi, ia lantas masuk ke kamarnya, dan mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. (BA/FHP)

Sumber: My Metro

Drakor di Netflix Ini akan Diadaptasi jadi Game Mobile

Telko.id, Jakarta – Serial TV Korea yang tayang di Netflix, Kingdom kabarnya bakal diadaptasi menjadi game mobile. Drama Korea atau “Drakor” tentang gempuran zombie ini, menjadi inspirasi bagi Com2uS untuk mengembangkan game, bersama developer Day7.

Com2uS selaku publisher game di Korea Selatan, telah menandatangani kontrak properti intelektual dengan produser drama, AStory.

Dilansir Telko.id dari Pulsenews, Senin (03/06/2019), nantinya Day7 akan mengambil alih untuk mengadaptasi serial Korea tersebut menjadi sebuah game mobile.

{Baca juga: Yeay! Ada DJ Steve Aoki di Game Need for Speed: No Limits}

Diprediksi, game ini akan mendapatkan sentuhan tampilan dan cerita khas Day7. Asal tahu saja, developer ini telah merilis beberapa game di Adnroid, seperti Glam Diary, SECRET Fan Crush, dan lainnya.

Menurut rencana, game Kingdom akan dirilis secara global di platform mobile meski belum diketahui tanggap pastinya. Agar tidak penasaran, para gamers disarankan untuk melihat serial TV Kingdom terlebih dahulu, sebelum akhirnya menjajal game-nya ketika resmi dirilis nanti.

{Baca juga: Netflix Gabung Acara E3 2019, Mau Rilis Game?}

Beberapa waktu lalu, Netflix dikabarkan melihat kalau industri game “lebih sexy” ketimbang industri film maupun musik. Netflix pun ingin mengembangkan bisnis ke dunia game dengan adaptasi film.

Netflix diberitakan siap berpartisipasi pada gelaran E3 2019 pada 12 Juni 2019 mendatang. Asal tahu saja, E3 2019 merupakan acara industri game terbesar dan termegah sejagat. (BA/FHP)

Sumber: Pulsenews

Fast Charging Galaxy Note 10 Lebih Cepat dari P30 Pro

0

Telko.id, Jakarta – Samsung akan menyematkan teknologi fast charging super cepat untuk phablet mereka yang akan datang, Samsung Galaxy Note 10. Suksesor Samsung Galaxy Note 9 itu akan mengusung teknologi fast charging 45W.

Kecepatannya bahkan 3 kali lipat dari Note 9 yang hanya mengadopsi fast charging 15W untuk mengisi daya baterainya yang berkapasitas 4,000 mAh.

Apabila dibandingkan dengan fast charging dari smartphone terbaru seperti Huawei P30 Pro, kecepatan Note 10 pun lebih cepat. Sebab, jagoan Huawei ini hanya mengusung teknologi 40W untuk mengisi baterainya yang berkapasitas 4,200 mAh.

Dilansir dari GSMArena, Senin (03/06/2019), kabar ini berasal dari leakster terkenal, Ice Universe yang mengunggah foto Leonardo da Vinci dengan adanya kode biner 101101.

{Baca juga: Bocoran 5 Warna Samsung Galaxy Note 10, Ada Red!}

Apabila diterjemahkan, kode itu adalah angka 45, dan foto Leonardo da Vinci menggambarkan nama kode dari Note 10, yaitu “Da Vinci”. Jadi mengingat itu, angka 45 yang diungkapkan Ice Universe bisa jadi kecepatan charging dari Note 10.

Sebelumnya dilaporkan, Galaxy Note 10 bisa jadi akan menggunakan fast charging 100W. Itu karena, Samsung bakal pamer kemampuan fast charging 100W dengan memperkenalkan sepasang kontroler Power Delivery (PD) Tipe-C baru, bernama SE8A dan MM101.

{Baca juga: Fast Charging 100W akan Hadir di Samsung Galaxy Note 10?}

Keduanya akan tertanam dengan fitur eFlash yang memungkinkan pembaruan firmware. Jika dihitung, keduanya mampu menyediakan daya hingga 100 watt (20V/5A).

MM101 saat ini masih dalam fase uji coba oleh Samsung. Sementara SE8A, sekarang dalam produksi massal, yang berarti teknologi ini akan tersedia untuk handset kelas atas Samsung yang segera rilis. (FHP)

Sumber: GSMArena

Lebih Cepat, Samsung Galaxy Note 10 Punya Fast Charging 45W

0

Telko.id, Jakarta – Samsung akan menyematkan teknologi fast charging super cepat untuk phablet mereka yang akan datang, Samsung Galaxy Note 10. Suksesor Samsung Galaxy Note 9 itu akan mengusung teknologi fast charging 45W.

Kecepatannya bahkan 3 kali lipat dari Note 9 yang hanya mengadopsi fast charging 15W untuk mengisi daya baterainya yang berkapasitas 4,000 mAh.

Dilansir dari GSMArena, Senin (03/06/2019), kabar ini berasal dari leakster terkenal, Ice Universe yang mengunggah foto Leonardo da Vinci dengan adanya kode biner 101101.

{Baca juga: Bocoran 5 Warna Samsung Galaxy Note 10, Ada Red!}

Apabila diterjemahkan, kode itu adalah angka 45, dan foto Leonardo da Vinci menggambarkan nama kode dari Note 10, yaitu “Da Vinci”. Jadi mengingat itu, angka 45 yang diungkapkan Ice Universe bisa jadi kecepatan charging dari Note 10.

Sebelumnya dilaporkan, Galaxy Note 10 bisa jadi akan menggunakan fast charging 100W. Itu karena, Samsung bakal pamer kemampuan fast charging 100W dengan memperkenalkan sepasang kontroler Power Delivery (PD) Tipe-C baru, bernama SE8A dan MM101.

{Baca juga: Fast Charging 100W akan Hadir di Samsung Galaxy Note 10?}

Keduanya akan tertanam dengan fitur eFlash yang memungkinkan pembaruan firmware. Jika dihitung, keduanya mampu menyediakan daya hingga 100 watt (20V/5A).

MM101 saat ini masih dalam fase uji coba oleh Samsung. Sementara SE8A, sekarang dalam produksi massal, yang berarti teknologi ini akan tersedia untuk handset kelas atas Samsung yang segera rilis. (FHP)

Sumber: GSMArena

Xiaomi Patenkan Teknologi “Kamera di Layar”

0

Telko.id, Jakarta – Saat ini sudah cukup banyak smartphone yang mengadopsi teknologi in-screen fingerprint atau sidik jari di dalam layar. Lalu, apa setelahnya? Rupanya, setelah sensor sidik jari, kini giliran kamera yang akan disematkan di dalam layar smartphone.

Adalah Xiaomi yang sedang merancang dan mengembangkan teknologi in-display camera atau kamera di dalam layar smartphone. Ini diketahui lewat paten Xiaomi terbaru.

Menurut Gizmochina, seperti dilansir pada Senin (03/06/2019), brand asal China mengajukan paten terkait pada November 2018 lalu.

{Baca juga: Unik! Powerbank Xiaomi Ini Bentuknya Mirip Alat Makeup}

Dalam patennya, Xiaomi merancang kamera yang ditempatkan di belakang layar. Dalam deskripsi paten Xiaomi tersebut, ada dua panel layar, layar utama di bagian atas dan layar sekunder di bawahnya.

Kemudian, ada juga sensor cahaya yang bekerja pada kedua panel layar tadi. Tugasnya, untuk “menyembunyikan” kamera di layar sekunder ketika tidak digunakan, dan memunculkannya saat kamera digunakan.

Tidak dijelaskan, apakah Xiaomi segera mengimplementasi teknologi tersebut di jajaran smartphone terbarunya di tahun ini atau tidak. Jikapun tidak tahun ini, bisa jadi brand ini akan menghadirkannya pada smartphone terbaru di tahun depan.

{Baca juga: Canggih, LG Patenkan Teknologi “Layar Ponsel Speaker”}

Sebelumnya, masih soal layar, LG mendaftarkan hak paten teknologi yang bisa membuat layar ponsel menjadi pengeras suara (speaker) dan penguat suara (amplifier). Teknologi itu awalnya bernama Crystal Sound OLED Technology, tetapi kemudian berubah menjadi LG Display Speaker.

Teknologi LG Display Speaker berfungsi memperkuat suara melalui getaran permukaan layar. Getaran tersebut menghasilkan suara dari seluruh layar OLED, dan dapat membantu meningkatkan kualitas suara di perangkat berbasis mobile. (FHP)

Sumber: Gizmochina

Spek Huawei Mate 30 Bocor, Tak Lagi Pakai Android?

0

Telko.id, Jakarta – Di akhir tahun ini, Huawei diprediksi akan merilis seri smartphone flagship terbaru mereka, yakni Huawei Mate 30 dan Huawei Mate 30 Pro. Kedua smartphone ini dilaporkan akan menggunakan sejumlah teknologi baru, termasuk sistem operasi pengganti Android.

Dikutip dari Gizmochina, Senin (03/06/2019), smartphone itu bakal berjalan di atas sistem operasi HongMeng OS. Sistem operasi pengganti Android itu dikhususkan Huawei untuk pasar China saja.

Asal tahu saja, ketika Google menghentikan dukungan Android untuk Huawei, CEO Bisnis Konsumen Huawei, Yu Chengdong langsung menegaskan bahwa mereka akan meluncurkan sistem operasi Hongmeng paling lambat Juni 2020 mendatang.

{Baca juga: Huawei Siapkan Sistem Operasi Pengganti Android, Ini Namanya}

Menurut Yu, Hongmeng akan kompatibel dengan semua smartphone, tablet, dan perangkat lainnya. Selain itu, Hongmeng juga kompatibel dengan semua aplikasi Android dan aplikasi web.

Huawei Mate 30 maupun Mate 30 Pro juga akan ditopang juga oleh prosesor terbaru, HiSilicon Kirin 985. Prosesor ini dibangun berdasarkan proses fabrikasi 7nm, yang juga diadopsi oleh Kirin 980.

Ada beberapa teknologi baru yang dibawa prosesor tersebut. Seperti teknologi Extreme Ultraviolet Lithography (EUV), dan juga modem onboard Balong 5000 5G.

Hingga kini, masih belum ada informasi detil soal Mate 30 Series. Tapi dikabarkan, smartphone ini akan diluncurkan pada 22 September mendatang.

{Baca juga: Smartphone Huawei Terancam Tidak Didukung Android Lagi}

Selain bocoran tadi, Mate 30 Series juga rumornya akan mengusung layar OLED berukuran 6,71 inci buatan BOE, yang juga didukung dengan adanya teknologi in-screen fingerprint di dalamnya.

Smartphone ini tetap mengadopsi frame kamera berbentuk persegi, yang menjadi tempat bagi empat kamera utamanya. Mate 30 Series juga akan ditopang oleh baterai berkapasitas 4,200 mAh dengan fast charging 55W. (FHP)

Sumber: Gizmochina

Spek Huawei Mate 30 Bocor, Tidak Pakai Android?

0

Telko.id, Jakarta – Di akhir tahun ini, Huawei diprediksi akan merilis seri smartphone flagship terbaru mereka, yakni Huawei Mate 30 dan Huawei Mate 30 Pro. Kedua smartphone ini dilaporkan akan menggunakan sejumlah teknologi baru, termasuk sistem operasi pengganti Android.

Dikutip dari Gizmochina, Senin (03/06/2019), smartphone itu bakal berjalan di atas sistem operasi HongMeng OS. Sistem operasi pengganti Android itu dikhususkan Huawei untuk pasar China saja.

Asal tahu saja, ketika Google menghentikan dukungan Android untuk Huawei, CEO Bisnis Konsumen Huawei, Yu Chengdong langsung menegaskan bahwa mereka akan meluncurkan sistem operasi Hongmeng paling lambat Juni 2020 mendatang.

{Baca juga: Huawei Siapkan Sistem Operasi Pengganti Android, Ini Namanya}

Menurut Yu, Hongmeng akan kompatibel dengan semua smartphone, tablet, dan perangkat lainnya. Selain itu, Hongmeng juga kompatibel dengan semua aplikasi Android dan aplikasi web.

Huawei Mate 30 maupun Mate 30 Pro juga akan ditopang juga oleh prosesor terbaru, HiSilicon Kirin 985. Prosesor ini dibangun berdasarkan proses fabrikasi 7nm, yang juga diadopsi oleh Kirin 980.

Ada beberapa teknologi baru yang dibawa prosesor tersebut. Seperti teknologi Extreme Ultraviolet Lithography (EUV), dan juga modem onboard Balong 5000 5G.

Hingga kini, masih belum ada informasi detil soal Mate 30 Series. Tapi dikabarkan, smartphone ini akan diluncurkan pada 22 September mendatang.

{Baca juga: Smartphone Huawei Terancam Tidak Didukung Android Lagi}

Selain bocoran tadi, Mate 30 Series juga rumornya akan mengusung layar OLED berukuran 6,71 inci buatan BOE, yang juga didukung dengan adanya teknologi in-screen fingerprint di dalamnya.

Smartphone ini tetap mengadopsi frame kamera berbentuk persegi, yang menjadi tempat bagi empat kamera utamanya. Mate 30 Series juga akan ditopang oleh baterai berkapasitas 4,200 mAh dengan fast charging 55W. (FHP)

Sumber: Gizmochina

Unik, Payung Ini Dilengkapi Kipas dan “Kabut Air”

Telko.id, Jakarta  – Pemanasan global atau global warming menyebabkan bumi semakin panas. Saat ini payung konvensional dianggap kurang efektif untuk menangkal teriknya panas matahari.

Kini ada sebuah payung canggih yang baru saja diluncurkan pada saat musim panas di Jepang. Payung ini mungkin akan menjadi payung masa depan, menggantikan payung konvensional.

Fanbrella diperkenalkan baru-baru ini di tengah musim panas di Jepang, ketika suhunya mencapai 40 derajat. Sekilas, perangkat keren ini tampak seperti payung konvensional, namun ternyata terdapat kipas yang tersembunyi di bawah tenda.

{Baca juga: Netizen Temukan Penampakan Aneh di Foto Ini, Coba Tebak!

Jika kipas masih tidak cukup untuk membuat anda tetap dingin, anda dapat menempelkan botol air ke nozzle untuk menggunakan fungsi semprotan kabut inbuilt di dalam kipas. Payung ini dapat menyemprotkan kabut air halus ke wajah anda.

Semprotan ini juga dioperasikan secara manual, jadi anda bisa memilih kapan dan di mana anda ingin menyemprotkan kabur air yang menyegarkan itu. Sayangnya, fanbrella belum dijual di Indonesia.

 

{Baca juga: Wow! Pria Ini Ciptakan ‘Senjata’ Mirip Jaring Spiderman

Payung canggih ini baru tersedia di Jepang, dan dibanderol dengan harga 5980 yen atau Rp 790 ribu. Untuk sementara, sebaiknya kita bisa mencari mall yang menyediakan AC secara gratis, untuk menghindari terik panas matahari. [BA/HBS]

Sumber: World of Buzz

Microsoft Siapkan Xbox Pass untuk Gamer PC  

Telko.id, Jakarta – Microsoft akan menyediakan layanan berlangganan game Xbox Pass untuk gamer PC.  Saat ini, semua game PC yang merupakan bagian dari Game Pass bisa dimainkan di Xbox dan PC Windows.

Sekarang, Microsoft meluncurkan layanan berlangganan game yang benar-benar baru untuk gamer Windows. Layanan tersebut akan memiliki lebih dari 100 game dari 75 developer. Sekitar 20 game bisa dimainkan di PC melalui Xbox Game Pass.

“Dua tahun lalu, kami meluncurkan Xbox Game Pass di Xbox One. Sejak saat itu, kami mengerti betapa pentingnya kumpulan game yang terkurasi untuk pemain dan developer,” kata Chief Xbox, Phil Spencer, seperti dilansir The Verge.

{Baca juga: Minecraft Mobile Raup Pendapatan Rp 1,5 Triliun}

“Kami meneliti apakah daftar game terkurasi juga sama pentingnya bagi pemain dan developer PC. Kami juga mempertimbangkan pentingnya membawa sesuatu yang baru ke ekosistem PC gaming dan kami bisa melakukannya,” imbuhnya.

Microsoft mendesain layanan sesuai kebutuhan pemain dan developer PC. Dinamai Xbox Game Pass, sama seperti layanan orisinal, tapi ini adalah pengalaman berbeda yang kami kembangkan bersama dengan komunitas PC.

Sayang,belum diketahui game apa saja yang akan tersedia atau berapa harga yang harus dibayar. Game Pass untuk pemain Xbox dihargai USD9.99 atau sekira Rp 140 ribu. Belum diketahui juga kapan Microsoft akan meluncurkan layanan ini.

{Baca juga: 3 Game Gameloft Ini Dapat Dukungan Xbox Live}

Microsoft akan mengumumkan Game Pass untuk PC pada awal tahun depan dalam ajang E3. Mereka telah bekerja sama dengan developer seperti SEGA, kreator Metro Exodus Deep Silver, studio Fallout dan Elder Scrolls Bethesda, dll. [BA/HBS]

Sumber: The Verge 

Apple Batasi Pelacakan Pihak Ketiga di Aplikasi Anak-anak

Telko.id, Jakarta Apple berencana mengumumkan pembatasan baru untuk pelacakan pihak ketiga di aplikasi anak-anak. Dilansir The Verge, informasi mengenai pembatasan ini akan diumumkan pada WWDC 2019.

Pelacakan iklan ini merupakan proses perusahaan pihak ketiga dalam mengumpulkan dan berbagi informasi mengenai kebiasaan penelusuran, telepon, dan lain-lain. Informasi bisa digunakan untuk menargetkan minat pengguna secara khusus.

{Baca juga: Pengguna iPhone Kini Bisa Unduh Aplikasi dan Game Ukuran Besar}

Menurut Joanna Stern dari The Wall Street Journal, aplikasi iOS anak-anak bernama Curious World mengirim informasi mengenai nama, usia, dan buku putranya ke Facebook. Perusahaan mengklaim itu adalah sebuah kesalahan.

Namun, Stern dan rekannya berhasil menemukan pelacak di 79 dari 80 aplikasi iPhone. Ada sejumlah laporan terbaru mengenai seberapa banyak data yang sebenarnya diteruskan dari iPhone ke pihak ketiga.

Geoffrey Fowler di The Washington Post menemukan bahwa aplikasi-aplikasi mengirimkan data ke perusahaan pemasaran pada malam hari saat mereka tidak aktif.

{Baca juga: Remaja Ini Bobol Sistem Apple Demi Lowongan Pekerjaan}

Pada April, Apple menimbulkan kekhawatiran di antara para orangtua dengan melarang aplikasi pemantau apa yang bisa dilakukan anak-anak mereka di telepon. Sekarang mungkin sudah waktunya bagi Apple memperhatikan masalah privasi.

Apple juga sempat memblokir Tumblr dari platform App Store. Hal ini dibenarkan langsung oleh Tumblr, yang menyatakan bahwa masalah tersebut menjadi sumber kenapa aplikasi mereka dihapus dari App Store beberapa saat lalu.