spot_img
Latest Phone

Strava Integrasikan Kacamata Oakley Meta Vanguard AI untuk Aktivitas

Telko.id - Strava, aplikasi pendukung gaya hidup aktif dengan...

Garmin Run Indonesia 2025 Sukses, 7.000 Peserta Dukung Keberlanjutan

Telko.id - Garmin Run Indonesia 2025 sukses digelar di...

Deretan Wearables Terbaru Apple, iPhone 17 Bukan Satu-Satunya

Telko.id – Selain iPhone 17 Series, pada perhelatan Apple...

Apple Rilis iPhone 17 Series, Ini Bocoran Harga dan Spesifikasinya

Telko.id – Apple akhirnya resmi meluncurkan iPhone 17 Series...

Garmin fēnix 8 Pro Resmi Hadirkan Teknologi MicroLED dan inReach

Telko.id - Garmin resmi meluncurkan seri fēnix 8 Pro,...
Beranda blog Halaman 1066

Huawei Mulai Kurangi Produksi Ponsel Baru?

Telko.id, Jakarta – Sebagai dampak perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China, Huawei kabarnya menurunkan jumlah produksi ponsel baru. Hal itu terungkap berkat informasi dari seorang sumber anonim.

Dikutip Telko.id dari 9to5google, Minggu (2/6/2019), sumber tersebut membeberkan bahwa Foxconn menangguhkan produksi untuk beberapa ponsel setelah perusahaan Huawei menurunkan jumlah pesanan.

Bocoran ini jelas merupakan sinyal bahwa Huawei benar-benar terpapar keputusan AS yang memasukkan Huawei dalam daftar hitam. Bisnis Huawei di luar China, khususnya AS dan Eropa, pun terancam ambruk.

{Baca juga: Dampak Embargo AS, Minat Pelanggan Huawei Menurun}

Beruntung, di tengah prahara yang menerpa, Huawei tetap mempertahankan posisi sebagai vendor ponsel terbesar kedua di dunia. Menurut laporan keuangan kuartal I-2019, Huawei masih menempel ketat Samsung.

Perusahaan riset pasar Gartner Inc melaporkan hasil pengiriman ponsel pada kuartal I-2019, di mana Samsung tetap di urutan pertama dengan 71,62 juta unit. Namun, angka itu turun 1,3 persen dibanding tahun lalu.

Di bawah Samsung, Huawei mencatat penjualan 58,4 juta unit. Pangsa pasar Huawei naik dari 10,5 persen pada kuartal I-2018 menjadi 15,7 persen pada perioda yang sama tahun ini. Huawei melejit di pasar negara Eropa.

{Baca juga: Lawan Embargo, Huawei Menentang Pasal NDAA Amerika Serikat}

Pengiriman ponsel Huawei meningkat 50 persen menjadi 59,1 juta unit pada kuartal I-2019 sehingga berhasil membenamkan Apple di peringkat ketiga. Apple sendiri mengalami penurunan penjualan menjadi 44,56 juta unit. [SN/HBS]

Sumber: 9to5google

Saat Ramadhan, Pengguna Waze Naik 44 Persen, Kemana saja?

0

Telko.id – Ternyata selama bulan puasa tidak menyusutkan aktivitas masyarakat Indonesia. Hal ini terlihat dari data yang dimiliki oleh Waze, aplikasi peta perjalanan. Bahkan terlihat pengguna aplikasi sapanjang ramadan ini naik 44% dibandingkan biasanya.

Tak hanya itu, pengguna Waze yang lebih dari 4 juta pengguna aktif di Indonesia pun, berdasarkan data yang ada menghabiskan waktu rata-rata 81 menit per hari di jalan.

Namun, untuk ramadhan lalu lintas diprediksi meningkat hingga 98%, dengan peningkatan sekitar 25% dari waktu biasanya.

Jam  sibuk  biasanya berlangsung  antara pukul 03.00 sore dan 08.00 malam di beberapa kota besar seperti Jakarta, Bekasi, Surabaya, Medan, Bandung, dan lainnya. Lalu lintas terpadat muncul pada pukul 05.00 sore, ketika orang mulai meninggalkan rumah atau kantor mereka dengan harapan mereka bisa  mempersingkat  waktu perjalanan hingga ke tujuan atau sekedar hadir tepat waktu untuk berbuka puasa.

Waze Indonesia Country Manager Marlin R Siahaan mengatakan Waze juga mengalami peningkatan jumlah pengguna hingga 26% selama musim Ramadhan. Ini berkaitan dengan kebiasaan masyarakat yang ingin segera sampai ke rumah atau tempat makan untuk mengejar waku berbuka.

“Mereka cenderung mencari rute alternatif menghindari kemacetan dan Waze adalah pilihan terbaik. Hal ini menjelaskan mengapa kami memiliki banyak Wazer baru selama Ramadan,” kata Marlin seperti dikutip dari keterangan resminya, Sabtu (1/6/2019).

Berdasarkan data ramadhan tahun lalu, Waze menemukan tiga destinasi utama yang dikunjungi orang Indonesia, yaitu toko serba ada yang menarik 4.1 juta navigasi, restoran dan outlet makanan siap saji dengan 1.5 juta navigasi, dan warung kopi dengan 391.000 navigasi.

Toko serba ada menjadi tujuan terbanyak, karena orang biasanya membeli makanan ringan atau minuman untuk mereka berbuka puasa saat mereka masih berada di jalan. Restoran siap saji dan warung kopi juga menjadi destinasi populer karena dengan banyaknya cabang dan outlet tersebar di seluruh kota mudah untuk didatangi. Selanjutnya, outlet dengan layanan drive-through terbukti lebih praktis bagi pengemudi.

Marlin juga memprediksi pengguna Waze akan kembali meningkat di momen jelang Idul Fitri karena banyak dimanfaatkan oleh para pemudik yang mencari rute tersingkat untuk sampai di kampung halamannya. Selain itu, banyak juga yang menggunakan Waze untuk mencapai lokasi wisata.

“Seperti tahun-tahun sebelumnya, navigasi pada aplikasi Waze umumnya meningkat selama Idul Fitri, dimana orang-orang mengambil manfaat pergi “mudik” atau berkendara ke tujuan wisata,” tambahMarlin.

Soal konsumsi bahan bakar pun meningkat akibat bertambahnya orang yang bepergian. Mendekati Hari Idul Fitri merupakan waktu tersibuk pom bensin yang disebabkan oleh budaya “mudik” di Indonesia, bahan bakar lebih banyak dibutuhkan untuk perjalanan jauh, banyak orang pulang kampung atau pergi liburan.

Berdasarkan data tahun lalu, terjadi pengingkatan navigasi hingga 87% di Medan, 62% di Semarang, 42% di Surabaya, 34% di Bandung, dan 20% di Jakarta. Angka tertinggi muncul di Medan diakibatkan oleh kurangnya infrastruktur transportasi umum di kota tersebut.

Sebaliknya, kilometer berkendara tertinggi  Wazer (para pengguna Waze)  terjadi di Semarang (148%), diikuti Surabaya (95%), Bandung (53%), Medan (48%), dan Jakarta (25%).  “Hal ini terjadi karena orang diharuskan mengemudi lebih jauh dari segi jarak di Semarang,” ucap Marlin. (Icha)

 

Spotify Bakal Bisa Dengarkan Musik Berbarengan

Telko.id, Jakarta Spotify bakal menghadirkan fitur baru yang bisa dipakai oleh para pengguna untuk mendengarkan musik secara bersama-sama. Fitur tersebut bernama Social Listening.

Keberadaan fitur Social Listening di Spotify diungkap oleh blogger kondang Jane Manchun Wong, Katanya, fitur itu belum dirilis dan sedang diuji kerentanan keamanannya secara internal.

Ia menyebut, Social Listening bisa diakses dengan cara memindai kode unik atau tautan. Dengan demikian, seperti dilansir TechRadar, para pengguna bisa mendengarkan musik berbarengan.

{Baca juga: Fitur Spotify Ini Cocok untuk yang Suka Ketiduran}

Manakala fitur Social Listening sudah aktif, bakal muncul daftar di menu Already Connected.  Kemudian, Now Playing UI akan menunjukkan erapa banyak teman yang mendengarkan musik.

Dikutip Telko.id, Minggu (2/6/2019), fitur Social Listening baru erfungsi untuk para teknisi Spotify. Kabar mengungkap bahwa fitur tersebut akan hadir perdana di beberapa negara tertentu.

Belum lama ini, Spotify untuk Android menghadirkan fitur Sleep Timer atau pengatur waktu tidur. Fitur itu cocok bagi pengguna yang suka tertidur sambil mendengarkan musik via Spotify.

{Baca juga: Spotify Uji Coba Fitur Storyline untuk Musisi, Seperti Apa?}

Fitur Sleep Timer di Spotify sebenarnya sudah cukup lama hadir di perangkat berbasis iOS. Entah kenapa fitur tersebut baru sekarang bisa tersedia untuk perangkat bersistem operasi Android.

Fitur Sleep Timer memungkinkan pengguna untuk menghentikan pemutaran musik setelah lima menit hingga satu jam setelahnya. Pengguna pun tak lagi perlu menggunakan aplikasi pihak ketiga. [SN/HBS]

Sumber: Techradar

Aplikasi “Peta Jelajah Nusantara” Permudah Pemudik Pulang Kampung

0

Telko.id – XL Axiata bekerjasama dengan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub) meluncurkan aplikasi navigasi digital “Peta Jelajah Nusantara”.  Aplikasi ini dibangun sebagai sarana pemandu bagi masyarakat yang melakukan perjalanan darat di wilayah Indonesia dengan sejumlah fitur yang memudahkan pengguna menemukan rute perjalanan dan berbagai informasi yang paling dibutuhkan.

“Peta navigasi digital sudah menjadi kebutuhan masyarakat pengguna jalan secara umum. Peta dalam lembaran tercetak sudah mulai ditinggalkan karena peta peta digital memang lebih fleksibel dalam penggunaannya, berbagai informasi juga bisa dimasukkan tanpa khawatir dengan ruang yang tersedia. Kementerian Perhubungan mengapresiasi kerjasama dengan XL Axiata dan instansi pemerintah lainnya untuk pembangunan aplikasi Peta Jelajah Nusantara ini. Semoga bisa bermanfaat bagi masyarakat luas,” ujar Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan saat peluncuran.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi menambahkan, aplikasi Peta Jelajah Nusantara sengaja diluncurkan bertepatan pada masa mudik lebaran untuk menambah referensi masyarakat yang membutuhkan sarana navigasi untuk pulang ke kampung halaman atau sekadar mengisi liburan panjang.

Yang membedakan aplikasi ini dengan aplikasi navigasi yang sudah ada adalah sejumlah informasi tambahan yang dibutuhkan selama perjalanan, seperti keberadaan dan info mengenai posko mudik, posko kesehatan, terminal hingga informasi mengenai area rawan kecelakaan dan jalur alternatif.

Pada kesempatan yang sama, Rudy Afandi, Chief Human Capital XL Axiata, menyebut bahwa aplikasi Peta Jelajah Nusantara merupakan hasil tindak lanjut dari kerjasama kedua pihak dalam digitalisasi informasi layanan Kemenhub kepada masyarakat.

Menurutnya, XL Axiata siap untuk mendukung upaya pengembangannya lebih lanjut. Masih perlu penyempurnaan untuk aplikasi ini agar lebih kaya dengan informasi dan data yang dibutuhkan pengguna jalan.

“Kami melihat banyak hal positif jika suatu aplikasi navigasi ini dibuat oleh pemerintah. Sebagai pengelola dan pembuat kebijakan atas layanan transportasi, maka tentunya banyak informasi yang bisa dituangkan dalam aplikasi Peta Jelajah Nusantara ini. Misalnya mengenai peraturan dan tata tertib berkendara, kondisi jalan, potensi gangguan yang terjadi karena misalnya ada perbaikan jalan, daerah rawan bencana, hingga jalur alternatif,” lanjut Rudy.

Informasi dan data yang tersaji di dalam aplilkasi Peta Jelajah Nusantara merupakan data resmi yang ter-update dari sejumlah instansi yang terkait dengan pelayanan transportasi (Kemenhub), Kesehatan (Kementerian Kesehatan), sarana dan prasarana jalan (Bina Marga, Kementrian PUPR), serta keamanan dan ketertiban (Korlantas Polri).

Untuk kebutuhan mudik Lebaran 2019, informasi yang tersaji di dalam aplikasi Peta Jelajah Nusantara adalah navigasi jalur mudik di semua wilayah tujuan mudik di seluruh Indonesia. Peta navigasi yang tersaji terhubung dengan aplikasi Google Map. Masyarakat luas bisa secara mudah mendapatkan aplikasi ini dari Google Play Store untuk smartphone Android.

Selanjutnya informasi keberadaan posko-posko di sepanjang jalur utama, termasuk posko informasi jalan, posko mudik, posko kesehatan, juga terminal bus. Selain letak posko, pengguna juga bisa mengetahui nama dan nomor kontak petugas di setiap posko.

Kemudian juga ada informasi pengaturan jalur lalu lintas, misalnya jalur satu arah, ganjil genap, dan jalur alternatif. Demi keamanan dan keselamatan pelanggan, aplikasi Peta Jelajah Nusantara juga dilengkapi dengan informasi mengenai letak titik-titik  rawan kecelakaan di jalur mudik. Dengan pengaturan, pengguna akan bisa mendapatkan notifikasi setiap mencapai daerah titik rawan kecelakaan sejak radius 2,5 km.

XL Axiata berkomitmen untuk terus membantu Kementerian Perhubungan dan sejumlah instansi pemerintah lainnya dalam memaksimalkan layanan penyampaikan informasi kepada masyarakat luas.  Kerjasama XL Axiata dengan Kemenhub sudah terjalin sejak Maret 2018 untuk berbagai program layanan kepada masyarakat. (Icha)

 

 

Seperti Inikah Ponsel Lipat Sony Bernama Xperia F?

0

Telko.id, Jakarta – Ada rumor yang menyebut bahwa saat ini Sony sedang menggarap ponsel layar lipat. Ponsel berlayar fleksibel buatan Sony kabarnya bakal hadir mengusung nama Xperia F.

Seperti dikutip Telko.id dari Ubergizmo, Minggu (2/6/2019), Sony kemungkinan besar baru akan merilis Xperia F pada 2020 mendatang. Spesifikasi ponsel tersebut telah bocor meski tak lengkap.

Ponsel layar lipat Sony dinamai Xperia F lantaran merujuk kepada istilah Foldable. Layar fleksibelnya OLED buatan Samsung. Layar itu kabarnya sama persis dengan yang dipakai di ponsel Galaxy Fold.

{Baca juga: 5 Smartphone Lipat yang Diperkenalkan Tahun Ini}

Sony juga disebut bakal tetap menggunakan kualitas layar yang tinggi. Rasio aspeknya 21:9, mirip Xperia 1. Menariknya, ponsel lipat buatan Sony bakal menawarkan koneksi internet jaringan 5G.

Awal 2019 lalu, Sony membuat terobosan baru lewat Xperia 1. Ponsel itu mengusung layar ukuran besar dengan aspek rasio 21:9, yang biasa digunakan dalam pembuatan film blockbuster.

Xperia 1 diperkenalkan Sony pada ajang Mobile World Congress (MWC) 2019 di Barcelona, Spanyol. Layarnya berjenis HDR OLED berukuran 6,5 inci dengan mengadopsi teknologi seri TV Sony Bravia.

{Baca juga: Selain Ponsel, Samsung Juga Bikin Laptop Layar Lipat}

Sony Xperia 1 juga andal menangkap foto dan rekam video 4K dalam rasio 21:9. Tiga kamera utamanya beresolusi 12MP lensa wide-angle, lena telephoto 52mm, dan lensa superwide 16mm. [SN/HBS]

Sumber: Ubergizmo

3 Indonesia Pastikan Kesiapan Jaringan untuk Mudik

0

Telko.id, Jakarta – 3 Indonesia siap iringi pelanggan mudik ke kampung halaman hingga ke pelosok Indonesia untuk merayakan Idul Fitri 1440 H. Hal ini ditandai dengan perluasan jangkauan jaringan  hingga ke lebih dari 10.000 desa dan kelurahan di lebih dari 300 kota dan kabupaten.

Optimalisasi juga telah dilakukan di jalur mudik dan kota-kota tujuan mudik sesuai anjuran dari Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, yaitu jalur kereta api Solo – Yogya – Semarang, rute Jakarta – Surabaya melalui kapal laut dan jalan tol, jalur perjalanan darat Jakarta – Merak – Palembang dan kota tujuan mudik Makassar, Medan, Banjarmasin, Balikpapan dan Padang.

“Kami siap mengiringi pelanggan dan memastikan layanan kami dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Semoga pelanggan kami tiba di kota tujuan dan kembali ke kota asal dengan selamat. Kami ucapkan selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin,” kata Desmond Cheung, Chief Technology Officer 3 Indonesia dalam keterangan resmi yang diterima Telko.id, Minggu (2/6/2019).

Tak hanya itu, 3 Indonesia secara komersial telah menghadirkan infrastruktur internet cepat 4G/4.5GPro di seluruh stasiun Mass Rapid Transit (MRT) dan jalur MRT di dalam dan luar tunnel di Jakarta. Ketersediaan layanan 3 di jalur mudik dan wisata serta di salah satu moda transportasi publik di Jakarta ini merupakan wujud komitmen 3 untuk mendukung mobilitas pelanggan 3 dengan akses internet handal.

Jaringan 3 diperkuat oleh 65.000 unit BTS, hingga akhir Mei 3 Indonesia telah melakukan perluasan jangkauan di 364 kota dan kabupaten diantaranya kota mudik dan tujuan wisata untuk mengantisipasi lonjakan trafik di masa liburan hari raya.

Kota dan kabupaten yang telah diperluas jangkauannya diantaranya adalah Bireun, Serdang Bedagi, Aceh Utara di Sumatera, lalu Sulawesi di Konawe Selatan, Gowa, Toraja, Pnrang, Maros, Pangkajene dan Kepulauan, Wajo, Bulukumba, Luwu.

Di Kalimantan 3 Indonesia ada di Tarakan, Asahan, Kotawaringin Timur, Kutai Kertanegera, Kayong Utama, Samarinda, dan Mempawah. Sementara di Jawa meliputi Serang, Majalengka, Subang, Wonogiri, Magelang, Bojonegoro, Mojokerto, Nganjuk, Blitar, Tulung Agung, Lamongan, Malang, Kediri dan menyusul kota dan kabupaten lainnya yang akan bertambah.

3 Juga menempatkan sejumlah mobile BTS di titik-titik kepadatan trafik seperti rest area dan gerbang tol untuk optimalkan kapasitas layanan di jalan tol Merak – Sidoarjo. Sementara di MRT, 3 telah menempatkan sejumlah BTS 4G/4.5GPro di 6 underground station dan 7 elevated station yang mencakup seluruh area stasiun dan jalur MRT.

Pokemon Go Segera Akhiri “Hubungan” dengan Apple Watch

Telko.id, Jakarta – Niantic akan mengakhiri dukungan untuk Apple Watch setelah 1 Juli. Itu artinya, Anda yang terbiasa memainkan Pokemon Go melalui jam tangan pintar ini harus bersiap untuk mengubah kebiasaan.

Dilaporkan Engadget, Minggu (2/6/2019), Niantic konon ingin “fokus” menggunakan fitur pada satu perangkat alih-alih memecah perhatian antara ponsel dan jam tangan pintar.

“Pelatih tidak lagi harus membagi gameplay mereka antara 2 perangkat,” tulis Niantic seperti dikutip Theverge.

{Baca juga: Bakal Banyak Pokemon Baru di Android dan iOS}

Dihentikannya dukungan atas Apple Watch sendiri dilakukan perusahaan setelah memperkenalkan Adventure Sync tahun lalu – sebuah fitur yang melacak langkah pemain di latar belakang, sesuatu yang dilakukan aplikasi Watch.

Dukungan Apple Watch untuk Pokemon Go diumumkan perusahaan sekitar September 2016 lalu, sebelum akhirnya dirilis beberapa bulan kemudian. Disini, para pemain juga bukannya full memainkan game melalui jam tangan, melainkan terhubung ke ponsel.

Ini akan menunjukkan seberapa jauh mereka harus berjalan sebelum menetaskan telur, berapa banyak poin pengalaman yang telah diperoleh, dan akan memberi tahu pula ketika pokémon atau pokéstop ada di dekatnya.

{Baca juga: Ilmuwan Ungkap “Isi Otak” Orang yang Suka Main Pokemon}

Sebagai sebuah game, Pokemon Go bisa dibilang cukup lihai dalam mempertahankan eksistensinya. Meski sudah rilis ke pasaran sejak tiga tahun lalu, game berteknologi augmented reality (AR) ini tetap bertahan hingga saat ini. Bahkan kini akan menghadirkan lebih banyak Pokemon baru, terutama untuk perangkat Andoroid dan iOS.

Saat dirilis pada 2016 untuk perangkat iOS, pemain bisa menangkap hingga 150 spesies Pokemon. Lewat update secara rutin, jumlah spesies Pokemon di dalam game mencapai lebih dari 480 jenis.

Niantic pun akan menghadirkan sederet Pokemon baru untuk pengguna perangkat Android dan iOS. Mereka hadir dari Sinnoh region, meliputi Cherubi, Gible, Hippopotas, dan lain-lain.

Dalam 1 Jam, 200.000 Unit Redmi K20 Pro Terjual di China

0

Telko.id, Jakarta – Hanya satu minggu setelah peluncurannya, Redmi K20 Pro dikabarkan mencetak hasil yang memuaskan di penjualan pertamanya. Menurut perusahaan, sebanyak 200.000 unit smartphone terjual dalam 1 jam 45 menit di China, kemarin.

Diperkenalkan pertama kali pada 29 Mei lalu, K20 Pro membawa bentang layar 6,39 inci FHD + Super AMOLED, tanpa notch, dan diolesi MIUI 10 berbasis Android Pie out-of-the-box. Dibawahnya, ada Snapdragon 855 SoC yang dikombinasikan dengan RAM 6GB atau 8GB.

{Baca juga: Duo “Flagship Killer 2.0” ala Redmi Resmi Melenggang}

Untuk urusan fotografi, seperti dilaporkan GSMArena, Minggu (2/6/2019), K20 Pro memiliki pengaturan tiga kamera di bagian belakang yang merupakan kombinasi 48MP kamera utama, 13MP ultra-lebar, dan modul telefoto 8MP. Di bagian depan, ada kamera pop up dengan resolusi 20MP untuk selfie.

Dalam peluncurannya, General Manager Redmi, Lu Weibing mengklaim, kalau pihaknya telah menguji daya tahan kamera pop-up K20. Menurutnya, kamera tersebut bisa tahan 300.000 kali naik turun yang berarti bisa bertahan hingga lebih dari 8 tahun dengan asumsi 100 kali naik turun per hari.

{Baca juga: Jadi “Flagship Killer 2.0”, Segini Harga Duo Redmi K20}

Redmi K20 dan K20 Pro hadir dengan dua warna, yaitu Red dan Blue. Untuk harganya, K20 versi standar dibanderol dengan harga mulai dari CNY 2,499 atau setara Rp 5,1 jutaan untuk versi 6GB/64GB, dan CNY 2,599 atau Rp 5,3 jutaan untuk 6GB/128GB.

Redmi K20 Pro mengemas baterai 4.000 mAh dan datang dalam empat konfigurasi memori.

Pemohon Visa AS Kini Wajib Lampirkan Akun Media Sosial

Telko.id, Jakarta – Seperti yang diusulkan pada bulan Maret 2018 (dan sampai tingkat tertentu pada tahun 2015), AS kini mewajibkan semua pemohon visa untuk memberikan nama akun media sosial selama lima tahun terakhir.

Dilaporkan Engadget, Minggu (2/6/2019), selain akun media sosial, pelamar visa juga harus memberikan alamat email dan nomor telepon lamanya, disamping info non-komunikasi seperti status perjalanan mereka dan keterlibatan keluarga dalam terorisme. Beberapa diplomat dan pejabat dibebaskan dari persyaratan ini.

{Baca juga: Amerika Serikat Serukan “Anti Huawei” ke Negara Sekutu}

Meski mandat ini hanya mencakup daftar layanan yang dipilih, namun calon pengunjung dan penduduk juga dapat memberikan informasi secara sukarela jika mereka memiliki situs sosial yang tidak disebutkan dalam formulir.

Sebelumnya, AS hanya meminta rincian ini untuk orang-orang yang mengunjungi daerah-daerah yang dikuasai teroris. Meski tujuannya sama. AS berharap dapat memverifikasi identitas dan menemukan ekstrimis yang telah mendiskusikan ideologi mereka secara online, dan berpotensi mencegah insiden seperti penembakan massal di San Bernardino.

Langkah AS ini mau tidak mau akan memengaruhi jutaan pencari visa setiap tahunnya, meskipun efektif atau tidaknya belum jelas.

{Baca juga: UU Baru Bakal Batasi Peredaran Uber Dkk di Amerika Serikat}

Seorang pejabat Departemen Luar Negeri mengatakan kepada The Hill bahwa pelamar dapat menghadapi “konsekuensi imigrasi yang serius” jika mereka kedapatan berbohong, tetapi tidak yakin bahwa mereka akan ditemukan pada saat yang tepat. Pada dasarnya, kebijakan ini mengandalkan pelamar yang jujur.

Nah, buat Anda yan tidak ingin privasi terganggu lantaran harus membocorkan identitas online kepada staf pemerintah, sepertinya harus berpikir ulang untuk ke Amerika.

Ini Tiga Langkah Pemerintah Jaga Dunia Maya Indonesia Damai

Telko.id – Pemerintah berupaya mengurangi dampak hoaks dan ujaran kebencian yang disebarluaskan melalui platform media sosial dan percakapan instan. Upaya itu ditujukan untuk meminimalisasi dan menghindarkan konflik sebagai akibat tindakan kekerasan yang dipicu oleh informasi hoaks. Kementerian Komunikasi dan Informatika mengambil tiga langkah untuk menjaga media sosial dan dunia maya Indonesia agar tetap damai.

Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, hoaks yang tidak dikendalikan akan berpotensi memicu aksi massa dan kekerasan yang berdampak pada jatuhnya korban.

“Satu hoaks saja sudah cukup untuk memicu aksi massa yang berujung penghilangan nyawa, seperti salah satunya yang menimpa Mohammad Azam di India pada tahun 2018. Padahal, ada banyak hoaks sejenis itu lalu-lalang di Indonesia setiap hari, apalagi sekitar 22 Mei lalu,” ujar Menteri Rudiantara di Jakarta, Senin (27/05/2019).

Menteri Kominfo Rudiantara menyebut ada tiga langkah yang diambil pemerintah berdasarkan tingkat kegentingan peredaran konten hoaks. Langkah itu lazim dan kerap diambil oleh Pemerintah di negara lain untuk mencegah meluasnya kerusuhan.

Langkah pertama adalah menutup akses tautan konten atau akun yang terindikasi menyebarkan hoaks. Kedua, bekerja sama dengan penyedia platform digital untuk menutup akun. Dan ketiga, pembatasan akses terhadap sebagian fitur platform digital atau berbagi file.

“Pembatasan akses merupakan salah satu dari alternatif-alternatif terakhir yang ditempuh seiring dengan tingkat kegentingan. Pemerintah negara-negara lain di dunia telah membuktikan efektivitasnya untuk mencegah meluasnya kerusuhan,” jelas Rudiantara.

Menteri Kominfo menjelaskan bagaimana Srilanka menutup akses ke Facebook dan WhatsApp untuk meredam dampak serangan bom gereja dan serangan anti-muslim yang mengikutinya. Sementara, Iran pernah menutup akses Facebook pada tahun 2009 setelah pengumuman kemenangan Presiden Ahmadinejad. “Banyak negara lain melakukan pembatasan dan penutupan dengan berbagai pertimbangan,” tandas Rudiantara.

Tutup Akses 2184 Akun dan Website

Sebelum dan selama pembatasan akses sebagian fitur platform media sosial dan percakapan instan berupa fitur image dan video, Kementerian Komunikasi dan Informatika telah menutup ribuan akun media sosial dan situs web. Sebanyak 551 akun facebook telah diblokir.

Kemudian akun twitter 848 akun, Instagram 640 akun, Youtube 143 akun, serta masing-masing 1 untuk url website dan LinkedIn. Total ada 2184 akun dan website yang telah diblokir.

Kementerian Kominfo juga bekerja sama dengan penyedia platform digital. “Itu juga ditempuh. Misalnya, saya telah berkomunikasi dengan pimpinan WhatsApp, yang hanya dalam seminggu sebelum kerusuhan 22 Mei lalu telah menutup sekitar 61.000 akun aplikasi WhatsApp yang melanggar aturan,” jelas Rudiantara.

Menurut Menteri Kominfo semua itu perlu dilakukan agar sebaran konten hoaks, fitnah maupun provokasi dapat diminimalkan. Bahkan, Menteri Kominfo mengajak semua kalangan untuk memulai dari diri sendiri agar tidak menyebarkan konten yang melanggar aturan atau hukum.

“Jangan lelah untuk mengimbau agar masyarakat dan teman-teman di sekitar kita berhenti menyebarkan konten yang mengandung hoaks, fitnah, maupun provokasi untuk melanggar aturan atau hukum. Tentu saja harus kita mulai dari diri sendiri,” ucap Rudiantara. (Icha)