spot_img
Latest Phone

Garmin Run Indonesia 2025 Sukses, 7.000 Peserta Dukung Keberlanjutan

Telko.id - Garmin Run Indonesia 2025 sukses digelar di...

Deretan Wearables Terbaru Apple, iPhone 17 Bukan Satu-Satunya

Telko.id – Selain iPhone 17 Series, pada perhelatan Apple...

Apple Rilis iPhone 17 Series, Ini Bocoran Harga dan Spesifikasinya

Telko.id – Apple akhirnya resmi meluncurkan iPhone 17 Series...

Garmin fēnix 8 Pro Resmi Hadirkan Teknologi MicroLED dan inReach

Telko.id - Garmin resmi meluncurkan seri fēnix 8 Pro,...

Garmin Dorong Gaya Hidup Aktif di Hari Olahraga Nasional 2025

Telko.id - Garmin mendorong masyarakat Indonesia untuk menjalani gaya...
Beranda blog Halaman 1008

Ini Dia Keunggulan LinkAja Yang Harus Kamu Ketahui

0

Telko.id – LinkAja, layanan keuangan berbasis elektronik hasil sinergi beberapa BUMN ini baru saja resmi diluncurkan. Apa saja keunggulannya dibandingkan dengan layanan keuangan elektronik lainnya?

Menurut Danu Wicaksana, CEO LinkAja, layanan yang diberikan LinkAja ini menawarkan pembayaran digital yang berbeda dari produk lain yang sudah ada di pasar saat ini. “Kami fokus pada pemenuhan kebutuhan esensial masyarakat”.

Salah satunya adalah melalui program digitalisasi SPBU bersama Pertamina, pengenalan pembayaran nirsentuh di jalan tol dengan Jasa Marga, dan pembayaran digital di berbagai moda transportasi publik seperti kereta api, bis, LRT, MRT, pesawat dan lainnya.

“Perbedaan layanan LinkAja itu lah yang diharapkan dapat memperkaya offering yang ada di masyarakat, bukan menawarkan hal yang sama,” ujar Danu menambahkan.

Apalagi, LinkAja juga menghadirkan beragam fitur dan layanan transaksi pembayaran di lebih dari 150,000 merchant dan akan terus bertambah; pembayaran di lebih dari 400 tagihan dan produk digital seperti IndiHome, PLN, dan puluhan voucher game online; belanja online di lebih dari 20 e-commerce nasional seperti Tokopedia, Bukalapak dan Blanja; pembayaran pada berbagai moda transportasi publik seperti Bluebird, Railink, Damri; puluhan partner donasi digital seperti Rumah Zakat dan Baznas; layanan pengiriman uang; hingga fitur-fitur keuangan dan hiburan.

Selain itu, LinkAja memiliki titik CICO (Cash In Cash Out) untuk mengisi saldo dan menarik tunai di lebih dari 100,000 titik di seluruh Indonesia, termasuk di minimart (Indomaret, Alfamart, Alfamidi dll), Grapari Telkomsel, puluhan ribu ATM Link Himbara dan jaringan ATM Bersama, dan lebih dari 100 ribu jaringan outlet Mitra LinkAja (MiLA).

Fitur unggulan LinkAja yang baru adalah layanan tarik tunai tanpa kartu debit (hanya dengan menggunakan smartphone) di lebih dari 40 ribu ATM Link Himbara. Ini memungkinkan pengguna untuk melakukan penarikan uang instan tanpa harus membawa kartu. Selain itu, LinkAja juga menjadi satu-satunya uang elektronik di Indonesia yang melayani remitansi dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Singapura yang ingin mengirimkan uangnya ke keluarganya di tanah air secara mudah, murah, aman, dan cepat. (Icha)

Akhirnya, LinkAja Resmi Bisa Dipakai Masyarakat Indonesia

0

Telko.id – LinkAja, layanan keuangan berbasis elektronik hasil sinergi beberapa BUMN ini sudah beberapa bulan lalu diumumkan, tapi dengan berbagai masalah yang ada, cukup lama juga ditunda dan akhirnya baru diresmikan Minggu (30/6/2019) di Gelora Bung Karno, Jakarta.

Karena bentukan dari sinergi beberapa BUMN maka misi LinkAja juga mulia banget yakni memberikan akses layanan keuangan yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat Indonesia dalam rangka mendorong peningkatan inklusi keuangan dan suksesnya Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT).

Di Indonesia, transaksi tunai masih tinggi. Salah satu sebabnya adalah inklusi keuangannya tergolong rendah. Hingga tahun 2018, tercatat sekitar 76% transaksi di Indonesia masih didominasi oleh uang tunai sehingga perlu dilakukan pengenalan transaksi non-tunai yang dianggap mampu meningkatkan inklusi keuangan di masyarakat, yaitu dengan menggunakan uang elektronik sebagai instrumen pembayaran.

LinkAja sebagai uang elektronik yang dibentuk dari sinergi Telkomsel dan 7 BUMN dengan basis nasabah yang besar dan tersebar di seluruh Indonesia inilah yang diharapkan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

Menurut Danu Wicaksana, CEO LinkAja, ada dua tantangan utama dalam meningkatkan iklusi keuangan di Indonesia ini. “Pertama, kebiasaan masyarakat menggunakan uang tunai dan kedua adalah akses terhadap layanan keuangan yang masih terbatas.”

Kedua tantangan itulah yang menjadi pekerjaan rumah utama LinkAja untuk mencoba memberikan edukasi secara konsisten untuk mengubah kebiasaan masyarakat Indonesia yang menggunakan uang tunai menjadi non-tunai, serta optimalisasi jangkauan ke seluruh masyarakat Indonesia untuk memberikan layanan keuangan yang efisien.

Danu menambahkan, “Karenanya, kami berupaya untuk menyesuaikan strategi yang kami jalankan dengan kebutuhan dan preferensi masyarakat sehingga mau berpindah menggunakan layanan uang elektronik dalam bertransaksi sehari-hari. “

“Peran Telkomsel sebagai operator selular terbesar di Indonesia dan jangkauan luas Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dan Pertamina selaku pemegang saham sangat besar di sini dalam membantu misi besar kami. Harapan utama kami adalah LinkAja dapat menjadi agen pembangunan nasional dan membantu visi pemerintah untuk meningkatkan inklusi keuangan Indonesia menjadi 75% di akhir tahun ini,” tambah Danu.

Sebagai informasi, LinkAja merupakan uang elektronik nasional kebanggaan Indonesia berbasis server yang merupakan produk andalan dari PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) dan telah terdaftar di Bank Indonesia.

Berdasarkan Surat Izin Bank Indonesia Nomor 21/65/DKSP/Srt/B yang dikeluarkan pada tanggal 21 Februari 2019, Finarya secara resmi telah mendapat lisensi/izin dari Bank Indonesia sebagai Perusahaan Penerbit Uang Elektronik dan Penyelenggara Layanan Keuangan Digital Badan Hukum.

Finarya sendiri merupakan anak usaha yang dibentuk dari semangat sinergi nasional Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dan tujuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu Bank Rakyat Indonesia,  Bank Negara Indonesia, Bank Mandiri, Bank Tabungan Negara, PT Pertamina, Asuransi Jiwasraya dan Danareksa yang berdiri pada tanggal 21 Januari 2019.

Layanan LinkAja didukung oleh Telkomsel selaku operator selular terbesar di Indonesia dan jaringan besar Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dengan ratusan ribu titik akses transaksi keuangan, keberadaan Finarya sebagai platform sistem pembayaran produk-produk BUMN akan membantu mendorong ekosistem transaksi keuangan non-tunai dan inklusi keuangan yang holistik di Indonesia, dengan fokus pada kebutuhan pembayaran mendasar seluruh kalangan masyarakat Indonesia. (Icha)

Huawei Tetap Masuk Daftar Hitam

Telko.id, JakartaHuawei melewati beberapa minggu yang sulit setelah masuk daftar hitam pemerintah Amerika Serikat (AS). Atas kebijakan embargo Huaweibrand asal China ini juga mendapatkan boikot dari sekutu-sekutu Negeri Paman Sam.

Perusahaan AS harus meminta persetujuan administrasi sebelum melakukan bisnis dengan Huawei. Padahal, selama ini, Huawei sangat bergantung kepada perusahaan AS untuk mendapatkan komponen.

Sampai kemudian, Huawei bingung mencari pengganti sistem operasi Android untuk smartphone buatannya. Sebab, Google menerima titah dari Presiden Donald Trump untuk ikut embargo Huawei.

{Baca juga: Bertemu Presiden China, Trump Cabut Aturan Embargo Huawei}

Namun, problem besar Huawei itu telah berakhir.  Di sela KTT G20 di Jepang, Trump mengaku sudah mengizinkan Huawei untuk membeli lagi produk dari perusahaan AS. Semua berkat permintaan dari Google dkk.

“Banyak orang terkejut kami mengizinkan lagi produk kepada Huawei. Saya katakan tidak apa-apa. Kami akan terus menjual produk buatan AS kepada perusahaan tersebut,” tegas Trump kepada para wartawan.

{Baca juga: Spesifikasi dan Harga Hp Huawei Terbaru}

Tapi, penasihat ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow, kemudian mengklarifikasi komentar Trump. Ia menjelaskan bahwa Huawei akan tetap masuk daftar hitam. Akan tetapi, mereka menghadirkan kebijakan lain untuk mengatasi nasib Huawei.

“Departemen Perdagangan bakal memberi lebih banyak lisensi kepada perusahaan AS. Dengan demikian, mereka bisa menjual produk ke Huawei asalkan tidak mengancam keamanan nasional,” tegas Kudlow. (SN/FHP)

Sumber: Ubergizmo

Situs Ini Jual Murah Casing Transparan untuk iPhone, Mau?

0

Telko.id, Jakarta – Anda punya iPhone dan ingin tampilannya lebih menarik dan berbeda daripada iPhone lainnya? Sebaiknya, gunakan saja casing transparan untuk iPhone yang dirilis oleh iFixit.

Ya, tukang oprek serta bongkar-bongkar perangkat, merilis casing transparan iPhone. Pengguna pun bisa melihat jeroan iPhone tanpa ada penghalan apapun.

Menurut Ubergizmo, seperti dikutip Telko.id, Senin (01/07/2019), ada dua versi casing yang bisa dipilih oleh pengguna. Keduanya adalah versi reguler dan versi Plus/Max. Semuanya kompatibel untuk iPhone 6.

{Baca juga: Perginya Jony Ive jadi Tanda Era Apple akan Berakhir}

Bahkan, casing keluaran iFixit juga cocok dipasang di iPhone XS dan iPhone XR. Harganya masing-masing USD 9,99 atau sekitar Rp 140 ribu per buah.

Selama ini, iFixit memang kerap menjual aksesoris untuk perangkat keluaran Apple. Februari 2019 lalu, iFixit menjual baterai iPhone dengan harga promo alias lebih murah, yakni USD 29,99 atau Rp 422 ribuan plus bonus tambahan.

Konsumen akan mendapatkan baterai plus seperangkat alat untuk mengganti komponen perangkat keras secara manual. Panduannya pun tersedia di laman resmi iFixit sesuai dengan jenis iPhone yang konsumen gunakan.

Paket baterai dari iFixit tersedia mulai produk iPhone 4s hingga iPhone 8 Plus. Semuanya dibanderol dengan harga yang sama, kecuali untuk paket baterai iPhone 4s yang mendapatkan harga paling murah, yaitu USD 16,99 atau sekira Rp 230 ribuan.

Konsumen akan mendapatkan perlengkapan untuk melakukan prosedur ganti baterai secara personal. Ada obeng, penjepit, alat pembuka, kop kaca, karet pelindung berteknologi tahan air, serta baterai bergaransi setahun. (SN/FHP)

Sumber: Ubergizmo

Bandai Namco Garap Game Adaptasi Komik One Punch Man

Telko.id, Jakarta Bandai Namco menghadirkan game terbaru bernama One Punch Man: A Hero Nobody Knows. Game tersebut merupakan adaptasi dari komik dan anime Jepang berjudul One Punch Man.

Saat ini, game itu sedang dalam penggarapan oleh studio Spike Chinsoft. Nantinya, One Punch Man: A Hero Nobody Knows akan menampilkan gameplay fighting dengan pilihan karakter dari One Punch Man.

{Baca juga: Bandai Namco akan Rilis Game Baru “Rad”}

Menurut laporan Comic Book, narasi yang disuguhkan sama persis. Karakter Saitama punya daya tahan kuat melawan serangan musuh. Ia pun punya misi penting, yakni menghentikan niat jahat musuh.

Berdasarkan trailer, tampilan grafis One Punch Man: A Hero Nobody Knows mirip dengan Dragon Ball FigtherZ dan My Hero Academia. Game One Punch Man: A Hero Nobody Knows punya grafis dan efek 3D.

Bandai Namco menyebut, One Punch Man: A Hero Nobody Knows mengusung gameplay fighting 3 vs 3. Setiap pemain bisa menyusun kombinasi tim dengan gaya bertarung berbeda dan durasi permainan lebih panjang.

{Baca juga: Cara Download Call of Duty Mobile di Smartphone Android}

Sayang, belum ada informasi rilis game tersebut. One Punch Man: A Hero Nobody Knows masih digarap oleh studio game Spike Chunsoft yang juga mengerjakan game Jump Force dan One Piece: Burning Blood. [BA/HBS]

Sumber: Comic Book

Google Terapkan Aturan Baru untuk SwiftKey di Android

Telko.id, Jakarta – Perusahaan pengembang aplikasi pihak ketiga di ponsel harus mematuhi aturan dan kebijakan si pemilik ekosistem, baik Google maupun Apple. Kabar menyebut, Google menerapkan aturan baru untuk aplikasi SwiftKey.30

Dilaporkan Ubergizmo, seperti dikutip Telko.id, Minggu (30/6/2019), Google memberlakukan kebijakan anyar untuk aplikasi papan ketik atau keyboard milik pihak ketiga.  Aplikasi tersebut populer dikenal dengan nama SwiftKey.

{Baca juga: Swiftkey di Android Kini Punya Tombol Pencarian Langsung}

Menurut email yang dikirimkan kepada pengguna Gmail, aplikasi SwiftKey akan mengalami penurunan kualitas dan fungsionalitas karena beberapa perubahan kebijakan yang dibuat Google untuk membantu melindungi data pengguna.

Google telah memberi batas waktu kepada SwiftKey pada 15 Juli 2019. Sampai tanggal itu, SwiftKey wajib mematuhi kebijakan baru Google. Jika tidak, SwiftKey akan kehilangan akses ke data di akun Google para pengguna ponsel Android.

Akhir 2018 lalu, Microsoft memperkenalkan cara baru bagi pengguna untuk melakukan pencarian tanpa perlu meninggalkan aplikasi Swiftkey. Versi beta terbaru dari aplikasi untuk perangkat Android tersebut dibekali dengan tombol Bing khusus.

Tombol itu tidak hanya memungkinkan pengguna untuk melakukan pencarian secara langsung dari Swiftkey, tetapi juga memotret tampilan di layar, memotong, dan mengirimkan hasilnya, serta berbagi alamat situs atau URL.

{Baca juga: WhatsApp Web, Cara Pakai dan Trik Memaksimalkannya}

Ada pula kemampuan layout untuk bahasa Arab baru.  Tak cukup, ada pula kemampuan layout skrip Jawi untuk bahasa Melayu, layout 12 tombol huruf mandarin Piyin baru, serta kemampuan menulis dalam bahasa msa_MY atau Melayu (Jawi). [SN/HBS]

Sumber: Ubergizmo

Warga China Setor Foto Wajah demi Panci untuk Proyek AI

Telko.id, Jakarta – Ada-ada saja yang dilakukan oleh sebuah perusahaan di China. Demi memenuhi kebutuhan data untuk melatih teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), mereka menawarkan hadiah peralatan masak.

Panci, cangkir teh, atau ketel bisa didapatkan oleh warga yang bersedia menyetor foto wajah ke perusahaan tersebut. Ternyata, program itu mendapat respons sangat baik dari warga di sebuah desa kecil di Provinsi Henan, China.

Menurut laporan Reuters, warga rela mengantre dengan cara berjejer di pinggir jalan untuk menyetor data wajah ke perusahaan tersebut. Mereka tak mempermasalahkannya asalkan pulang membawa panci, cangkir teh, atau ketel.

{Baca juga: Stasiun Kereta Beijing Pakai Pemindai Wajah dan Tangan}

“Sebuah proyek AI terbesar telah melibatkan 10.000 orang. Mereka berasal dari warga sebuah desa di Provinsi Henan,” kata CEO Qianji Data, Liu Yangfeng, seperti dikutip Telko.id pada Minggu (30/6/2019).

Dari pengamatan Reuters, seorang perempuan tampak berdiri di depan kamera yang disangga tripod. Ia memegang foto diri yang menampilkan kepala, mata, dan hidung terpotong di depan wajah. Foto itu kemudian perlahan berputar.

Warga desa bergantian mengambil nomor antrean. Beberapa di antaranya mengaku sudah empat kali mengikuti proyek serupa Foto-foto warga akan digunakan untuk melatih perangkat lunak AI guna mengenali fitur wajah yang sebenarnya.

{Baca juga: Cegah Siswa Bolos, Sekolah di China Pasangkan “Seragam Pintar”}

“Kami membuat lebih banyak data untuk algoritma AI perusahaan. Dengan demikian, perusahaan bisa mengembangkan kecerdasan buatan di China,” kata Liu. Sayang, ia tidak bersedia mengungkap klien yang bekerja sama dengan Qianji Data. [SN/HBS]

Sumber: Reuters

Game Royale Battle Tetris Bakal Hadir di Ponsel

Telko.id, Jakarta –  Hanya beberapa minggu setelah ulang tahun ke-35, Tetris mendapatkan tampilan baru. Game royale battle Tetris akan hadir di ponsel.

N3TWORK dan The Tetris Company Inc. mengumumkan bahwa mereka telah bermitra untuk mengembangkan game Tetris yang dibuat untuk perangkat seluler di seluruh dunia.

Namun, game itu tidak akan tersedia di China. Yang jelas, game baru Tetris Royale akan menyertakan mode pertempuran ciri khas 100 pemain.

{Baca juga: Bocah 16 Tahun Menangi Kejuaraan Tetris Dunia}

Pemain akan bersaing untuk mendapatkan tempat teratas di papan peringkat setiap musim. Kedengarannya memang sangat mirip dengan Tetris 99 untuk Switch.

Menurut Engadget, Tetris Royale bisa menjangkau lebih banyak pemain karena Anda tidak memerlukan konsol khusus. Mode klasik di dalamnya memungkinkan pemain memperoleh hadiah.

Di sana adaopsi penyesuaian dan peningkatan daya. Game itu akan menawarkan kompetisi harian yang sangat besar dengan ribuan pemain, serta mode Marathon solo.

Pemain dapat menghabiskan waktu berjam-jam untuk mempersiapkan pertempuran. Kini, Tetris Royale saat ini dalam pengembangan untuk iPhone, iPad, dan Android.

{Baca juga: Begini Cara Main PUBG Mobile di PC Pakai Tencent Gaming Buddy}

Kabarnya, pengujian beta akan dimulai sekitar tahun ini. Namun, pemain harus menunggu hingga 2020 sampai secara resmi dirilis. Setelahnya, ada lagi pengembangan Tetris Royale. [BA/HBS]

Sumber: Engadget 

AS Tak Suka dengan Fitur End-to-End Encryption

Telko.id, Jakarta – Saat ini, end-to-end encryption telah menjadi fitur standar di semua aplikasi pengiriman pesan. Namun, pemerintah Amerika Serikat (AS) tidak terlalu senang dengan fitur tersebut. Kenapa?

Pemerintah AS punya alasan tersendiri kenapa tak menyukainya. Informasi menyebut, fitur end-to-end encryption akan mempersulit mereka untuk membobol perangkat demi tujuan keamanan nasional.

Menurut Ubergizmo, pemerintah AS akan melakukan sesuatu untuk melarang fitur end-to-end encryption. Bahkan, hal tersebut telah dibahas dalam rapat Dewan Keamanan Nasional AS, baru-baru ini.

{Baca Juga: AS Dukung Bantahan Apple Soal “Chip Mata-mata” China}

Dikutip Telko.id, Minggu (30/6/2019), sejauh ini lembaga penegak hukum AS telah berjuang keras supaya perusahaan teknologi bersedia memenuhi permintaan untuk membuka kunci end-to-end encryption.

Mereka sudah meminta kepada perusahaan AS seperti Apple untuk memasang “pintu belakang” di perangkat buatannya. Mereka juga meminta kepada perusahaan luar untuk membantu membuka kunci ponsel.

Agustus tahun lalu, Departemen Kehakiman AS juga merayu Facebook untuk memecahkan end-to-end encryption di Facebook Messenger. Namun, laporan menyebut, Facebook menolak permintaan mereka.

Menurut laporan, end-to-end encryption membuat obrolan, baik pesan maupun konten, hanya bisa dilihat oleh masing-masing pengguna. Facebook pun tak memiliki akses tersebut di Facebook Messenger.

{Baca juga: Awas! Data Tinder Anda Bisa Diintip Lewat WiFi}

Kasus pengawasan tersebut berada di bawah wewenang Califoria sehingga tak ada dokumen atau informasi yang bisa diakses publik. Namun, kabarnya Facebook masih enggan menuruti permintaan otoritas AS. [SN/HBS]

Sumber: Ubergizmo

Ratusan Pengendara Kesasar Gara-gara Google Maps

Telko.id, Jakarta Google Maps ternyata tak selalu membantu pengguna dalam meniti perjalanan. Buktinya, di Denver, Colorado, Amerika Serikat, 100 pengendara justru kesasar gara-gara berkendara menggunakan aplikasi peta itu.

Menurut laporan Phone Arena, awalnya para pengendara tersebut berupaya menghindari kemacetan. Gara-garanya, terjadi kecelakaan di ruas menuju bandara. Mereka pun memakai Google Maps untuk menemukan jalan alternatif.

Kejadian berlangsung pada Minggu (23/6/2019) lalu. Seperti dikutip Telko.id, Minggu (30/6/2019), para pengendara yang mengikuti saran dari aplikasi peta itu untuk memutar arah ke jalan lain menuju bandara. Waktu tempuhnya 23 menit.

{Baca juga: Ada Fitur Speedometer di Google Maps, Apa Fungsinya?}

Dengan menit sesingkat itu, para pengendara bisa menghemat waktu hampir separuh ketimbang melalui jalan utama. Sekitar 100 pengemudi tak pikir panjang untuk menuruti saran Google Maps. Selain terbebas macet, waktunya lebih singkat.

Di tengah perjalanan, mereka mulai curiga ketika diarahkan ke jalan belum dibeton. Bahkan, jalannya berlumpur dan licin akibat hujan deras. Beberapa kendaraan tergelincir, sebagian tersangkut di lumpur. Kendaraan tidak bergerak.

Beberapa mobil tidak bisa putar balik karena jalan tersebut hanya bisa dilewati oleh satu mobil. Para pengendara tak cuma mengeluh, tetapi juga marah- marah dan protes. Mereka merasa tertipu dengan saran yang diberikan oleh Google Maps.

{Baca juga: Terima Siswa Sesuai Zonasi, SMA Ini Pakai Google Maps}

Menanggapi kejadian itu, Google menyatakan bahwa jalan alternatif yang disarankan oleh Google Maps tidak ditandai sebagai jalur pribadi. “Kondisinya tidak dapat diprediksi. Apalagi, cuaca hujan sehingga membuat mobil terjebak,” kata Google. [SN/HBS]

Sumber: PhoneArena