Telko.id – Setelah di setujui dalam RUPS lalu, tentang penjualan menara, akhirnya XL menentukan bahwa yang Protelindo yang menjadi pembeli 2500 menaranya. Total nilai pembelian itu sebesar Rp.3.568 Triliun. Pembayaran transaksi seluruhnya dalam bentuk tunai tanpa komponen lain, baik saham maupun pembayaran yang ditangguhkan.
Bersamaan dengan itu, ada penandatangan Perjanjian Induk Sewa Menara sebanyak 2.432 buah. Dimana dalam perjanjian tersebut akan di sewa sebanyak 10 tahun. Dengan harga Rp. 10 juta/tower/tahun. Untuk yang Rp.8 juta/tower/tahun dibayar secara fixed. Sedangkan yang Rp.2 juta/tower/tahun akan disesuaikan dengan inflasi dengan maksimal 7%.
Langkah penjualan menara ini akan menjadi penghematan bagi XL akan belanja modal dan biaya operasioal. Sisanya, tidak akan disewa balik karena memang XL tidak memiliki equipment di area tersebut. Sebagai tambahan informasi, di area tersebut adalah site menara milik Axis dulu. Harga sewa tersebut juga sudah termasuk biaya manage service yang akan dilakukan oleh Protelindo selama watu sewa.
Proses penjualan menara ini diawali dengan penyertaan bagi para peminatnya sebesar Rp. 1.2 miliar. Hal ini dilakukan agar dapat menjaring peminat serius. Terlebih lagi, setelah penyertaan tersebut, perusahaan yang berminat akan diberikan dokumen tentang informasi menara yang dimiliki oleh XL.
“Dengan transaksi ini, Protelindo dapat menggunakan kemampuan neraca keuangannya untuk melakukan pembelian menara. Dilain pihak, XL dapat memonetisasi towernya dengan harga lebih baik. Dengan penambahan 2500 menara ini maka jumlah menara kami meningkat menjadi 15.000 sementara kami tetap dapat menekan tingkat hutang pada level rendah,” ujar Aming Santoso, direktur Utama Protelindo menjelaskan.
Hasil penjualan tower ini akan digunakan oleh XL untuk pembayaran hutang. Termasuk juga hssil dari right issue. Di mana, tahun 2016 ini, total hutang jatuh tempo dari XL sebesar Rp.3.933 triliun, dari total hutang hingga tahun 2022 sebesar Rp.26.953 triliun.
Saat ini, XL masih memiliki 4000 menara lagi. Dan hingga saat ini masih belum ada rencana dijual. “Sisa tower yang kami miliki sebanyak 4000 menara itu, tidak akan kami jual, tetap akan menjadi aset XL,” ujar Mohamed Adlan bin Ahmad Tajudin, Direktur and Chief Finance XL menjelaskan (Icha)