Telko.id – Telkom membagikan dividen sebesar Rp16,64 triliun dengan payout ratio 80% dari perolehan laba bersih tahun buku 2020. Ini diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang dilaksanakan hari ini.
Sementara itu, sisa 20% labaatau Rp4,16 triliun dialokasikan sebagai laba ditahan. Nilai dividen Telkom tahun buku 2020 ini mengalami peningkatan sebesar 9% dibandingkan tahun lalu.
Baca juga : Kinerja Telkom 2020 di Tengah Pandemi, Laba Bersih Meningkat 11,5%
Adapun dividen yang akan diterima pemegang saham adalah sebesar Rp168,01 per lembar saham. Dengan harga saham pada penutupan Kamis (27/5) sebesar [Rp3.380] maka dividen yield TLKM adalah sebesar [4,97%].
Pembayaran dividen tahun buku 2020 tersebut akan dilakukan selambat-lambatnya pada tanggal 2 Juli 2021. Pemegang saham yang berhak menerima dividen adalah yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal 10 Juni 2021 sampai dengan pukul 16.15 WIB.
Dividen tersebut akan diberikan dua macam, yakni dividen tunai senilai Rp 12,48 triliun atau sebesar 60% dari laba bersih. Per sahamnya yang akan diterima oleh pemegang saham adalah senilai Rp 126,0075.
Kemudian Telkom juga memberikan dividen spesial untuk pemegang sahamnya sebesar 20% dari total laba bersih atau Rp 4,16 triliun. Besaran yang akan diterima pemegang saham adalah Rp 42,0025/saham.
Telkom membagikan dividen ini merupakan hasil putusan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2020 siang ini, tepatnya pukul 13.30 WIB. Rapat tahunan ini akan dilangsungkan di Auditorium Telkom Landmark Tower, Jakarta.
Sepanjang tahun lalu laba bersih Telkom naik 11,5% menjadi Rp 20,80 triliun di tahun lalu, dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019, Rp 18,66 triliun, sementara pendapatan juga naik 0,7% menjadi Rp 136,46 triliun dari sebelumnya Rp 135,57 triliun.
EBITDA Perseroan tahun 2020 tercatat Rp 72,08 triliun sebesar 11,2%. Manajemen mengungkapkan pencapaian ini memberikan sinyal optimisme bahwa digitalisasi mampu menjadi motor penggerak penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.
Dengan fokus pada tiga domain bisnis digital, Telkom mampu mencatat kinerja pendapatan yang tumbuh positif dengan tingkat profitabilitas yang cukup baik meski adanya pandemi Covid-19 serta persaingan bisnis yang ketat di industri telekomunikasi.
Adanya fenomena kebutuhan akses internet di rumah yang meningkat cukup besar di masa pandemi membuat Telkom berupaya untuk memenuhi permintaan masyarakat yang meningkat dengan melayani penambahan pelanggan IndiHome lebih dari 1,01 juta.
Sehingga pada akhir 2020 jumlah pelanggan IndiHome mencapai 8,02 juta pelanggan atau tumbuh 14,5% jika dibanding akhir 2019. Kondisi tersebut berdampak positif bagi Perseroan, layanan tripleplay IndiHome mencatat kenaikan pendapatan sebesar 21,2% menjadi Rp22,2 triliun dibanding tahun lalu dan memperkuat posisi IndiHome sebagai internetnya Indonesia dengan pangsa pasar terbesar.
Sementara itu dari segmen Mobile, Telkomsel selaku entitas anak usaha Telkom, mampu mempertahankan posisi sebagai operator seluler terbesar di Indonesia dengan cakupan nasional yang melayani 169,5 juta pelanggan, di mana 115,9 juta di antaranya merupakan pengguna mobile data.
Pendapatan digital business Telkomsel tumbuh cukup baik sebesar 7% YoY menjadi Rp62,34 triliun, yang didorong oleh semakin tingginya kebutuhan layanan data masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Dengan pendapatan data seluler yang cukup kuat, Perseroan mencatat total pendapatan Data, Internet dan IT Service sebesar Rp70,99 triliun atau tumbuh 8% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah mengatakan kinerja yang positif pada berbagai segmen tersebut semakin mengokohkan posisi Telkom sebagai pemimpin pasar dalam industri fixed broadband maupun selular di Indonesia. Diakui Ririek, pandemi Covid-19 telah berdampak pada masyarakat dan berbagai sektor dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Bagi TelkomGroup, berbagai hambatan yang terjadi akibat pandemi Covid-19 mendorong korporasi untuk mempercepat akselerasi digital dengan memberikan layanan dan solusi di bidang teknologi informasi dan komunikasi
“Sebagai bagian dari komponen bangsa, TelkomGroup memiliki spirit untuk membantu masyarakat dan Pemerintah Indonesia dalam menghadapi pandemi dan bangkit kembali menghadapi masa depan,” ujarnya. TelkomGroup menyediakan berbagai layanan dan solusi kepada seluruh pelanggan dan masyarakat dengan dukungan infrastruktur digital connectivity, digital platform, dan digital services.
Dalam kesempatan ini Ririek juga menyampaikan, meski pandemi Covid-19 masih terjadi, Perseroan tetap berkomitmen untuk berinvestasi di mana total belanja modal pada tahun 2020 tercatat sebesar Rp29,4 triliun atau 21,6% dari total pendapatan.
Belanja modal tersebut terutama digunakan untuk memperkuat jaringan dan infrastruktur lainnya dalam rangka meningkatkan kapabilitas digital, meliputi jaringan 4G LTE, jaringan akses serat optik ke rumah, jaringan backbone serat optik bawah laut, menara telekomunikasi serta data center. Telkom mencatat nilai besaran Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) secara mandiri sekitar 41,6% dari belanja CAPEX dan 92% dari belanja OPEX pada tahun 2020.
Apa itu dividen special?
Untuk diketahui, Telkom membagikan dividen dalam bentuk tunai dan bentuk dividen spesial. Di mana, deviden spesial ini merupakan media untuk memberikan keuntungan langsung ke pemegang saham. Atau dividen khusus yang diumumkan setelah hasil laba perusahaan yang sangat kuat sebagai cara untuk mendistribusikan keuntungan langsung kepada pemegang saham.
Dividen ini umumnya dibagikan ketika perusahaan tersebut mengalami peningkatan kinerja uang signifikan.
Baca juga : Abdi “Slank” Ditunjuk Menteri BUMN Jadi Komisaris Telkom
Selain mengumumkan pembagian deviden, pada acara yang sama, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir juga merombak susunan dewan direksi dan komisaris PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (Icha)