Telko.id – Menyambut Bulan Suci Ramadhan serta ‘musim’ mudik lebaran, Smartfren kembali mengadakan kegiatan Network Experience dengan menggunakan jalur darat yakni mode angkutan kereta api.
Pada uji jaringan kali ini, Smartfren mengambil rute Jakarta-Jogjakarta. Sebagai destinasi atau tujuan dari para pemudik, Jogjakarta sendiri diprediksi akan kedatangan banyak penduduk ketika libur lebaran nanti, dengan banyaknya tempat wisata yang tersedia disana, tentunya akan membuat para masyarakat untuk menghabiskan libur lebaran ke provinsi ini.
Tim Telko.id yang kembali diikutsertakan oleh rombongan tim Smartfren, menggunakan dua benchmark populer untuk menguji jaringan yakni Nperf serta Speedtest, kami juga dibekali dengan smartphone Andromax R2 sebagai handset untuk menerima jaringan 4G milik Smartfren.
Indramayu
Kami memulai pengujian jaringan 4G LTE Smartfren pada wilayah Indramayu, dengan tetap berada di dalam kereta yang melintas alias mobile, kami menemukan hasil yang beragam dari dua benchmark tadi.
Pada Aplikasi Speedtest, jaringan 4G milik Smartfren mampu menyediakan besaran bandwith maksimal untuk download pada angka 7.68 Mbps, sedangkan untuk uploadnya berada pada angka 5.99 Mbps.
Sementara untuk Nperf, jaringan 4G Smartfren hanya mampu memberikan kecepatan maksimal untuk download sebesar 1.72 Mbps, sedangkan untuk kecepatan maksimal upload berada di angka 4.87 Mbps dengan tingkat latency rata-rata berada pada 121 milisecond.
Cirebon
Pengujian kedua kami berada di stasiun Cirebon, stasiun ini akan menjadi stasiun yang cukup sibuk ketika musim mudik lebaran tiba dan sekaligus menjadi stasiun besar.
Pada titik pengujian ini, benchmark Speedtest merekam kecepatan maksimal untuk download yang disediakan oleh 4G Smartfren yakni hanya sebesar 0.33 Mbps dengan upload speed sebesar 5.83 Mbps.
Berbeda dengan Speedest yang mengalami penurunan, besaran bandwith yang terekam pada aplikasi Nperf justru mengalami peningkatan. Hal ini tergambar dari kecepatan maksimal untuk download mereka di 2.10 Mbps dan kecepatan upload maksimal di angka 8.08 Mbps dengan rata-rata latency mencapai 46 Milisecond.
Purwokerto
Selanjutnya, kami kembali melakukan pengujian di lokasi ketiga dan memilih pengujian di kawasan stasiun Purwokerto. Selain karena stasiun besar, stasiun Purwokerto juga menjadi tempat sibuk, terlihat dari banyaknya penumpang yang naik-turun di stasiun ini ketika kami sedang melakukan pengujian.
Pada aplikasi Speedtest, terlihat bahwa kecepatan 4G Smartfren berada di bawah ekspektasi kami. Dengan hanya memperoleh kecepatan maksimal untuk download sebesar 0.83 Mbps serta 1.61 Mbps untuk uploadnya. Sementara pada Nperf, Operator 4G ini hanya mampu menyajikan kecepatan maksimum untuk download diangka 2.76 Mbps, sedangkan untuk upload maksimum Smartfren mampu memberikan keceoatan sebesar 6.83 Mbps dengan tingkat latency rata-rata yang mencapai 79 milisecond.
Kebumen
Pengujian selanjutnya berada di kota Kebumen. Pada kota ini jaringan 4G Smartfren mengalami peningkatan jika melihat dari hasil speedtest sebelumnya. Di Kebumen, kecepatan maksimal untuk download berada diangka 4.66 Mbps, sedangkan Speedtest merekam kecepatan maksimum untuk upload sebesar 4.45 Mbps.
Lain halnya dengan Nperf, pada benchmark ini justru kecepatan maksimal untuk download yang disediakan Smartfren adalah 0.37 Mbps sedangkan untuk uploadnya sebesar 1.67 Mbps dengan rata-rata latency sebesar 125 milisecond.
Yogyakarta
Titik terakhir pengujian kami adalah pada stasiun Tugu, Yogyakarta. Pada lokasi ini, kualitas 4G Smartfren terlihat menguat dari sebelumnya, baik melalui Speedtest maupun Nperf. Pada Speedtest, kecepatan maksimum untuk download berada di angka 11.78 Mbps sedangkan untuk upload kecepatan maksimum mereka di angka 8.00 Mbps.
Sementara itu, Nperf merekam kecepatan maksimum untuk download berada pada angka 5.61 Mbps, sedangkan untuk kecepatan upload maksimum berada di angka 4.74 Mbps dengan tingkat latency sebesar 81 milisecond.
Sementara itu, pihak Smartfren sendiri yang juga melakukan testing pada waktu yang bersamaan mengakui adanya kondisi yang kurang baik di jaringan mereka, tepatnya di antara Cirebon hingga Purwokerto.
Munir S.P, VP Technology Relation & Special Project PT. Smartfren Telecom menyebutkan, ” di lokasi tersebut kondisinya memang kurang baik karena jarak antar BTS masih terlalu jauh, sebenarnya BTS kami sudah terpasang hanya saja belum on air. Harapan saya, dua minggu sebelum lebaran, semua BTS sudah on air dan bisa berjalan sesuai dengan ekspektasi,” tukasnya pada saat Drive Test Report (26/5).