spot_img
Latest Phone

Huawei Watch D2, Bisa Pantau Tekanan Darah 24 Jam

Telko.id - Huawei resmi menghadirkan Huawei Watch D2 di...

Yuk Bikin Galaxy Z Flip6 Jadi Stand Out dengan Flipsuit Case

Telko.id - Huawei resmi memperkenalkan Huawei MatePad Pro 12.2-inch,...

Oppo Pad Air2

Oppo Reno11 Pro (China)

Oppo Reno11 (China)

ARTIKEL TERKAIT

Pertumbuhan Pendapatan Indosat Tumbuh 10.5% Selama 9 Bulan di 2015

Kinerja Indosat selama 9 bulan di tahun 2015 ini dilaporkan bahwa perusahaan mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 10.5% terhadap periode yang sama pada tahun sebelumnya. Laporan tersebut disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia (SAK) kepada otoritas pasar modal terkait.

“Dengan hasil yang kami peroleh ini, Kami sudah berada di jalur yang tepat,” ujar Alexander Rusli, President Director and CEO Indosat menjelaskan.

Pendapatan konsolidasi Indosat sebesar Rp.19.6 Triliun untuk 9B 2015. EBITDA tumbuh 12,8% menjadi Rp8,6 triliun (9B 2014: Rp7,6 triliun), dengan marjin EBITDA sebesar 43,8%. Beban mengalami peningkatan sebesar 2,7% dalam periode ini dibanding tahun sebelumnya disebabkan oleh peningkatan beban jasa telekomunikasi, beban penyusutan & amortisasi, beban karyawan, beban pemasaran, serta beban administrasi dan umum. Pendapatan selular, data tetap (MIDI) dan telepon tetap masing-masing memberikan kontribusi sebesar 82%, 14%, dan 4% terhadap pendapatan konsolidasian Perusahaan.

Jika dipilah maka pendapatan Selular meningkat sebesar 11,9% pada 9B 2015, utamanya disebabkan peningkatan pendapatan Data, SMS, Telepon dan VAS yang diimbangi dengan penurunan dari pendapatan interkoneksi. Jumlah pelanggan selular pada akhir 9B 2015 mencapai 69,0 juta pelanggan.

Sedangkan, pendapatan Data Tetap (MIDI) meningkat sebesar 6,3% dibandingkan 9B 2014, utamanya disebabkan adanya peningkatan kapasitas fixed internet. Untuk pendapatan Telepon Tetap (Telekomunikasi Tetap) datar dibandingkan 9B 2014 yang terbantu oleh nilai tukar Dólar Amerika Serikat terhadap Rupiah.

Khusus untuk hutang, per tanggal 30 September 2015, total hutang Indosat naik sebesar 5,1% dibandingkan dengan tanggal 30 September 2014. Hal ini disebabkan oleh adanya penarikan pinjaman baru sebagai bagian dari program pelunasan dipercepat untuk obligasi Dolar Amerika Serikat.

Pembayaran yang dilakukan dalam periode tersebut adalah pembayaran cicilan Pinjaman SEK Tranche A, B dan C sebesar USD45,0 juta, cicilan Pinjaman HSBC Coface dan Sinosure sebesar USD20,1 juta, cicilan Pinjaman Komersial 9 tahun dari HSBC sebesar USD4,1 juta, pelunasan dipercepat Obligasi Dolar Guaranteed Notes – 2020 (GN 2020) sebesar USD650 juta, pelunasan Obligasi VI seri B sebesar Rp320,0 miliar, pelunasan Obligasi VII seri A sebesar Rp700,0 miliar, pelunasan Sukuk Ijarah Indosat IV sebesar Rp28,0 miliar, pembayaran fasilitas RCF BCA sebesar Rp500 miliar, pembayaran fasilitas RCF IIF/SMI sebesar Rp250 miliar, pembayaran fasilitas kredit investasi BCA sebesar Rp100,0 miliar serta pembayaran pinjaman dari kepentingan non-pengendali PT Artajasa Pembayaran Elektronis yang disebut juga sebagai APE, sebesar Rp1,57 miliar.

Penambahan hutang dalam periode yang sama adalah penarikan fasilitas RCF Mizuho sebesar Rp250,0 miliar, penarikan fasilitas RCF BNPP sebesar Rp350,0 miliar, pinjaman dari kepentingan non-pengendali APE sebesar Rp15,75 miliar, penerbitan Obligasi Berkelanjutan Indosat I Tahap I sebesar Rp2,31 triliun dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan Indosat I Tahap I sebesar Rp190,0 miliar serta penerbitan Obligasi Berkelanjutan Indosat I Tahap II sebesar Rp2,68 triliun dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan Indosat I Tahap II sebesar Rp416,0 miliar dan USD RCF BTMU sebesar USD50,0 juta, USD RCF Mizuho sebesar USD60,0 juta, USD RCF Citibank sebesar USD40,0 juta, USD RCF HSBC sebesar USD50,0 juta and USD RCF DBS sebesar USD50,0 juta. (Icha)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU