Sebuah sekolah dasar berselisih dengan Virgin Media setelah murid mereka secara tidak sengaja mengakses kata-kata umpatan yang mengandung unsur sexual dan konten dewasa online.
Dikutip dari Telegraph, Jo barton selaku Kepala Sekolah di Sekolah Dasar Pokesdown yang terletak di Bournemouth, Inggris mengatakan bahwa seorang murid mereka yang berusia sembilan tahun ini mengakses kata-kata yang tidak pantas tersebut pada dua kesempatan yakni “Kurikulum Berbahaya” dan “Pencarian terkait”.
Sementara itu, pihak Vrigin Media mengungkapkan sistem filter sudah tersedia di situs mereka, namun sayangnya hal tersebut tidak bekerja pada kejadian ini.
Barton menyebut, “Hal ini sangat mengecewakan dan membuat kami frustrasi karena layanan yang ditawarkan oleh Virgin Bisnis nampaknya tidak sesuai dengan standar keamanan internet yang diperlukan,” sebutnya.
Ia juga menambahkan bahwa seharusnya para anak-anak harus selalu diawasi ketika sedang negakses internet dan melakukan pencarian di dunia maya tersebut dan dilakukan pengawasan yang kuat sementara mereka selaku pengajar melakukan hal semaksimal mungkin untuk mencegah hal tersebut terjadi lagi.
Barton juga menyebut jikalau Virgin Media tidak bisa menyediakan solusi layanan internet yang aman untuk Sekolah Dasar, seharusnya mereka tidak perlu memberikan penawaran akan hal tersebut.
Sejatinya, kejadian tersebut bermula ketika anak-anak Sekolah Dasar di Pokesdown sedang meneliti sebuah puisi melalui internet, kemudian muncul gambar yang tidak pantas dan tulisan yang mengandung katra-kata makian yang mengandung unsur seksual.
Manager Bisnis Sekolah, Terry Jowwet menjelaskan, “Pernah suatu waktu Virgin Media memberi tahu kami bahwa mereka tidak dapat memblokir sebuah kata kecuali terdiri dari tujuh huruf, namun sayangnya kebanyakan dari kata yang ingin kami blokir memiliki kurang dari tujuh huruf,” tuturnya.
Ia menambahkan, “Kami baru saja mengubah penyedia layanan internet di sekolah, pilihan ini berdasarkan filter dan bukan harga, pada awalnya memang sangat sulit untuk benar-benar mendapatkan layanan internet disini, karena hampir tidak ada fitur filtering dan hal ini sebenarnya menjadi sebuah mimpi buruk bagi kami,”tuturnya.
Pusat keamanan Virgin Media telah menjalin kontak dengan pihak sekolah, namun mereka tidak dapat memblokir kata-kata yang diinginkan oleh sekolah. Hal inilah yang disesalkan oleh Pokesdown selaku konumen dari Virgin Media.
Sementara itu, Peter Kelly selaku Direktur Virgin Media mengatakan, “Kami membutuhkan aplikasi perlindungan anak yang sangat serius dan kami telah memiliki alat penyaringan untuk memblokir konten yang tidak pantas,”
Ia juga mengungkapkan permintaan maaf nya karena sistem yang digunakan oleh sekolah Pokesdown tidak memblokir semua konten yang diperlukan dan tengah mencari solusi atas permasalahan ini. (AK/Icha)