Telko.id – Hari ini tepat satu tahun berdirinya e-commerce keluarga dari naungan Lippo Group yakni Mataharimall.com. Berbagai program serta fitur menarik berhasil di hadirkan oleh startup ini guna menjadikan mereka sebagai platform e-commerce terbesar di Indonesia.
“Kami sangat berterima kasih atas antusiasme dan kepercayaan dari pelanggan, seller, dan partner atas sepak terjang mataharimall.com di tahun pertama,” ujar CEO Mataharimall.com, Hadi Wenas pada Jumpa Media di Jakarta (9/9).
Pada perayaan ulang tahun ini, Wenas juga membeberkan pencapaian mereka pada tahun pertama mereka. Beberapa pencapaian yang patut dibanggakan adalah total coverage dari platform e-commerce ini.
Tercatat, mataharimall.com telah menjangkau 483 kota di Indonesia dan 93% dari kabupaten yang ada di Indonesia.
Selain itu, hadirnya mataharimall.com juga berhasil merangsek pertumbuhan belanja online di berbagai kota kecil dan bukan hanya Jakarta saja. Hal ini terlihat dari jumlah pertumbuhan order pada bulan suci Ramadhan lalu yang ternyata di dominasi oleh kota-kota kecil, dengan Magelang memuncaki daftar pertumbuhan yang mencapai 1241%.
Salah satu ‘aktor utama’ dari pencapaian tersebut adalah hadirnya fitur O2O (Online To Offline) yang memungkinkan para pembeli yang membeli barang secara online di mataharimall.com dan mengambilnya di titik-titik O2O terdekat. Hal serupa juga berlaku pada para seller.
“Saat ini kami memiliki 649 titik O2O di Indonesia yang tersebar di berbagai tempat seperti kantor pos, stasiun kereta, gedung perkantoran, sekolah, apartment, perumahan dan pusat perbelanjaan. Kami juga menyediakan eKios yang menjadi sarana edukasi bagi pengunjung untuk mencoba berbelanja di mataharimall.com,” tambah Wenas.
Wenas menegaskan, Angka total market bisnis online di tahun 2025 akan mencapai USD200 miar dan USD80 miliar berada di Indonesia. Bisnis online ini sendiri dibagi tiga yakni e-commerce, pemesanan tiket, serta transportasi online. Dari ketiga kategori ini, e-commerce berada di posisi teratas. Ia juga mengatakan bahwa prospek e-commerce masih meningkat, karena e-commerce baru saja memulai eranya.
Hadapi Invasi Pemain Asing
Ketika disinggung mengenai kehadiran raksasa e-commerce asing seperti Alibaba group, Wenas mengaku tidak takut dan telah memiliki kunci untuk mengatasi hal tersebut.
“Kami akan tetap fokus ke konsumen, berfokus pada promo, behavior serta keinginan dari pelanggan Indonesia dan itulah yang menjadi cara kami menghadapi mereka,” ujarnya.
Wenas juga berujar, dengan masuknya pemain dari luar negeri maka semakin menegaskan bahwa pasar di Indonesia sangat besar.
“Melihat orang luar negeri masuk di pasar Indonesia mengindikiasikan bahwa mereka percaya market di Indonesia bagus. Kami juga semakin semangat untuk bersaing dengan raksasa luar negeri,”
Ia juga menegaskan tidak akan takut kehilangan para merchant mereka. Sebab jika para konsumen tetap setia dengan mereka, maka para merchant juga tidak akan pergi.