Telko.id – Sebuah penelitian yang dilakukan profesor Yasaimin Mostofi di UC Santa Barbara membuktikan bahwa sinyal nirkabel dapat melakukan lebih dari sekadar menyediakan akses Internet. Mereka telah menunjukkan bahwa sinyal WiFi dapat digunakan untuk menghitung jumlah orang dalam ruangan tertentu, yang mengarah ke beragam aplikasi, mulai dari efisiensi energi hingga pencarian dan keselamatan.
“Pendekatan kami dapat memperkirakan jumlah orang yang berjalan di suatu daerah, hanya berdasarkan pengukuran daya yang diterima dari link WiFi,” kata Mostofi, yang tak lain merupakan seorang profesor teknik listrik dan komputer. Ia menambahkan, pendekatan ini tidak memerlukan seseorang untuk membawa perangkat telekomunikasi dengan konektivitas WiFi untuk menghitungnya.
Untuk mencapai prestasi dalam menghitung orang ini, para peneliti menempatkan dua kartu WiFi di ujung-ujung daerah sasaran, sebuah ruang dengan luas sekitar 70 meter persegi. Dengan hanya menggunakan ukuran daya yang diterima dari hubungan antara dua kartu, pendekatan mereka dapat memperkirakan jumlah orang yang berjalan di daerah itu. Sejauh ini, mereka telah berhasil menguji dengan hingga sembilan orang di kedua pengaturan indoor dan outdoor.
“Ini adalah tentang menghitung orang yang berjalan, yang adalah sangat menantang,” kata Mostofi seperti dilaporkan Phys.org, Selasa (12/1). “Menghitung orang sebanyak ini di sebuah daerah kecil dengan hanya ukuran kekuatan WiFi dari satu link adalah masalah sulit, dan motivasi utama untuk pekerjaan ini.”
Metode menghitung orang ini, seperti ditambahkan para peneliti, bergantung sebagian besar pada perubahan sinyal nirkabel yang diterima. Kehadiran orang melemahkan sinyal dalam berhadapan langsung antara kartu WiFi jika seseorang melintasi garis pandang, dan tubuh manusia juga menyebarkan sinyal yang mengakibatkan fenomena yang disebut multi-path fading – ketika mereka tidak berada dalam jalur yang berhadapan langsung. Dengan mengembangkan kerangka matematika probabilistik berdasarkan dua fenomena kunci ini, para peneliti kemudian mengusulkan cara memperkirakan jumlah orang yang berjalan di ruang itu.
Dengan WiFi di sekitar di banyak pengaturan, temuan para peneliti memiliki potensi untuk beragam aplikasi. Misalnya, kemampuan untuk memperkirakan jumlah orang dalam ruang yang diberikan dapat digunakan di rumah-rumah dan bangunan pintar, sehingga AC dan pemanas dapat disesuaikan dengan tingkat hunian.
“Toko bisa mendapatkan keuntungan dari penghitungan jumlah pembeli untuk perencanaan bisnis yang lebih baik,” catat Mostofi lagi.
Keamanan dan operasi pencarian dan penyelamatan juga bisa mengambil keuntungan dari estimasi hunian. Sebelumnya, bekerja di laboratorium penelitian melibatkan pencitraan stasioner benda/manusia melalui dinding dengan sinyal WiFi, dan Mostofi berencana untuk akhirnya menyatukan dua proyek ini bersama-sama di masa depan.