spot_img
Latest Phone

OpenAI Siapkan Browser dengan AI, Saingan Google Chrome

Telko.id - OpenAI sebagai induk perusahaan dari ChatGPT sedang...

TECNO Luncurkan POVA 7 Series, Desain Futuristik dan Performa Gaming AI

Telko.id - TECNO resmi meluncurkan POVA 7 Series di...

Google Akhirnya Gabungkan Android dan ChromeOS, Apa Kelebihannya?

Telko.id - Google secara resmi mengonfirmasi rencana besar mereka...

Garmin Venu X1 Resmi Dirilis: Smartwatch Teringan dengan Layar 2 Inci

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan Venu X1,...

OPPO Reno14 Pro Berbekal MediaTek Dimensity 8450, Performa Lebih Cepat

Telko.id - OPPO resmi memperkenalkan Reno14 Pro sebagai smartphone...

ARTIKEL TERKAIT

Oracle: Cloud akan Dominasi Belanja IT Global di 2025

Telko.id – Selama dekade berikutnya, Oracle Corp memperkirakan akan terjadi penurunan tajam dalam belanja bisnis TI tradisional di seluruh dunia, membuka jalan untuk layanan cloud dan meninggalkan lebih banyak ruang untuk inovasi ketimbang perawatan hardware dan software.

Prediksi ini datang setelah Oracle Corp mengakuisisi start up milik dua teknisi India, Rohit Gupta dan Ganesh Kirti. Start up yang berbasis di AS ini bergerak di bidang keamanan cloud.

“Pada tahun 2025, 80 persen dari anggaran TI akan dihabiskan untuk cloud, dan bukan pada TI tradisional. Hampir semua aplikasi baru akan berada di aplikasi SaaS (Software as a Service) pada tahun 2025,” kata CEO Oracle Corp Mark V. Hurd, seperti dilansir ETTech, Kamis (22/9).

Ia menjelaskan, belanja infrastruktur cloud akan terus meningkat. Dan tidak akan lagi linear, melainkan geometris dalam hal kecepatan.

Perusahaan yang bermarkas di AS, yang mengklaim sebagai perusahaan cloud yang paling cepat berkembang ini melaporkan bahwa 82 persen pertumbuhan pendapatan SaaS-nya dan layanan terkait berada di angka US$ 815 juta untuk kuartal Juni-Agustus.

Ke depan, Oracle, yang memiliki total 20.000 pelanggan cloud, mengatakan bahwa akan semakin banyak perusahaan yang mengandalkan cloud. Apalagi mengingat tak ada lagi masalah keamanan di cloud, yang merupakan perhatian utama untuk masa depan.

“Aku merasa satu hal penting lainnya yang hampir semua orang sebutkan dalam konteks pengambilan keputusan saat akan pindah ke cloud adalah keamanan,” katanya.

Dengan pergeseran ke layanan cloud, Hurd menambahkan, jumlah pusat data milik perusahaan juga akan turun 80 persen pada tahun 2025.

“Dampak teknisnya, bukan hanya inovasi yang datang dengan itu, tetapi juga perubahan dalam model bisnis. Akan ada peningkatan geometris dalam jumlah kecepatan yang diadopsi bisnis,” pungkasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU