spot_img
Latest Phone

Garmin Venu X1 Resmi Dirilis: Smartwatch Teringan dengan Layar 2 Inci

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan Venu X1,...

OPPO Reno14 Pro Berbekal MediaTek Dimensity 8450, Performa Lebih Cepat

Telko.id - OPPO resmi memperkenalkan Reno14 Pro sebagai smartphone...

Apple Siapkan iPhone Lipat Pertama, Rilis 2026

Telko.id - Apple dikabarkan sedang mempersiapkan peluncuran iPhone lipat...

Apple Rilis iOS 26 Beta 2 dengan Perbaikan Liquid Glass

Telko.id - Apple baru saja merilis iOS 26 beta...

ASUS ROG Luncurkan Jajaran Perangkat Gaming RTX 50 Series di Indonesia

Telko.id - ASUS Republic of Gamers (ROG) resmi memperkenalkan...

ARTIKEL TERKAIT

HiCore Siap Penuhi Aturan TKDN 30%

Telko.id – Masalah Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk produk seluler memang menjadi aturan yang ngeri-ngeri sedap. Bukan hanya bagi pemain lokal, bagi pemain atau merek global pun bukan persoalan mudah untuk bisa menerapkan kandungan lokal 30% pada awal 2017 mendatang jika ingin tetap memasarkan produk 4G LTE nya di Indonesia. Namun, dengan adanya Peraturan Menteri Perindustiran (Permenperin) Nomor 65 tahun 2016 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri Produk Telepon Seluler, Komputer Genggam (Handheld), dan Komputer Tablet, sekarang menjadi lebih jelas. Itu sebabnya, HiCore komitmen untuk mendukung aturan TKDN tersebut.

“Kami menyambut baik peraturan TKDN yang mewajibkan kandungan lokal hingga 30% dalam smartphone 4G. Kami juga yakin akan mampu memenuhi aturan tersebut pada awal 2017 mendatang,” ujar Herman Zhou, Presiden Direktur HiCore menyambut baik.

Dalam rangka pemenuhan kandungan lokal hingga 30% tersebut, HiCore sudah melakukannya penyesuaian secara bertahap dan menyesuaikan beberapa aspek yang dikembangkan agar sesuai. Mulai dari aspek manufaktur, pengembangan dan aspek aplikasi.

“Kami sudah siap memproduksi smartphone dengan teknologi 4G LTE. Untuk kapasitas produksi pabrik akan disesuaikan dengan perkembangan dan pertumbuhan permintaan smartphone HiCore di pasar,” kata Herman optimis.

Persiapan pembangunan pabrik ini sudah cukup lama dilakukan oleh HiCore. Bahkan sebelum meluncurkan produk perdananya. Bukan hanya lahan, gedung serta perangkat untuk produksi saja yang dipersiapkan. Karyawan pun menjadi perhatian bagi HiCore karena yang harus diproduksi oleh pabrik HiCore adalah produk yang berkualitas sehingga training terus menerus dilakukan secara berkesinambungan agar mampu menenuhi standar HiCore.

“Keberadaan pabrik ini tak hanya sekedar untuk memenuhi persyarataan TKDN saja, namun kami memang bertekad untuk mengurangi ketergantungan impor produk,” tegas Herman Zhou.

HiCore sangat yakin, pada akhirnya Indonesia akan mampu untuk memproduksi sendiri smartphone 4G. Tidak hanya 30% namun juga 100%. Baik dalam soal hardware maupun software. ”Asal semua berkomitmen. Baik dari pemerintah maupun pelaku industri. Semuanya harus bersinergi dengan baik. Dengan demikian, import smartphone dapat dikurangi,” tambah Herman.

Herman menambahkan juga bahwa “HiCore melihat ke depan, peraturan pemerintah sangat bagus karena akan merangsang tumbuhnya industri smartphone di Indonesia”.

Namun demikian HiCore berharap agar ekosistem industri di Indonesia dapat tumbuh juga dengan baik untuk mendukung produksi smartphone di Indonesia. Misalnya industri manufaktur dan juga aplikasi yang nantinya akan mengisi konten di smartphone dapat tumbuh dan berkembang juga. (Icha)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU