spot_img
Latest Phone

Oppo Campus Ambassador, Siapkan Talenta Muda di Bidang Teknologi dan Digital

Telko.id – Oppo Indonesia memperkenalkan program terbaru Oppo Campus...

Huawei Watch D2, Bisa Pantau Tekanan Darah 24 Jam

Telko.id - Huawei resmi menghadirkan Huawei Watch D2 di...

Yuk Bikin Galaxy Z Flip6 Jadi Stand Out dengan Flipsuit Case

Telko.id - Huawei resmi memperkenalkan Huawei MatePad Pro 12.2-inch,...

Oppo Pad Air2

Tecno Spark 20

ARTIKEL TERKAIT

GFK: Penjualan Smartphone di Indonesia Melemah 0.3%

Telko.id – Saat ini, boleh dibilang hampir tidak ada lagi yang menjual future phone. Wajar saja, penjualan smartphone secara global juga meningkat. Namun, ternyata peningkatannya tidak terlalu tinggi. GFK, yang bergerak dibidang consumer research menyatakan bahwa penjualan smartphone global hingga akhir tahun 2016 akan terjadi peningkatan sebesar 5% saja. Dari US $ 400,7 miliar menjadi US $ 426 miliar.

Peningkatan tersebut disebabkan oleh penjualan yang sangat agresif di segmen mid to high. Terjadi perubahan tren sebelumnya yang agresif di segmen low-end.

GFK melakukan survei pasar berdasarkan Point of sales secara acak di lebih dari 90 pasar yang update secara mingguan dan bulanan. Selain itu, nilai yang diperoleh berdasarkan harga retail tanpa subsidi.

“Pertumbuhan volume smartphone lebih banyak datang dari negara berkembang. Terutama dari Cina yang kembali giat. Selain itu juga terlihat di Asia dan Afrika,” ujar Kevin Walsh, Director of Trends and Forecasting GfK menjelaskan, seperti dikutip dari IT Wire.

Kevin juga menambahkan bahwa trend permintaan tersebut dirangsang juga dari program retensi dan juga program komunikasi keluarga yang ditawarkan oleh operator.

Permintaan akan smartphone secara global ini akan sangat terlihat peningkatannya di kuartal terakhir tahun 2016 ini. Kevin menyebutkan bahwa kuartal terakhir ini biasanya para produsen meluncurkan produk utamanya. Hal ini akan memberikan dampak yang cukup tinggi dibandingkan dengan 2015 lalu. Terlebih, banyak juga konsumen yang sengaja menunggu peluncuran di akhir tahun ini sehingga sekarang masih belum melakukan pembelian smartphone baru untuk menggantikan yang lama.

GFK_SMARTPHONES-1

GFK juga merinci pergerakan penjualan smartphone dibeberapa wilayah di dunia. Seperti apa permintaan di kuartal 2 dan proyeksi nya hingga akhir 2016 mendatang?

Eropa

GFK menyatakan bahwa permintaan Smartphone di Eropa mencapai 30 juta di kuartal 2 2016 ini. Terjadi penurunan 1 % jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Jika dibandingkan kuartal yang sama di tahun 2015, juga terjadi penurunan 1%. Penurunan yang paling tajam terjadi di Spanyol. Di mana penurunannya bisa mencapai 11% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan tarif yang dilakukan tiga operator. Rata-rata peningkatannya mencapai 30 euro.

Di Inggris juga terjadi penurunan. Pada kuartal 2 tahun ini, yang bersamaan juga dengan keluarnya Inggris dari Uni Eropa, permintaan smartphone turun 2% dibandingkan dengan waktu yang sama pada tahun sebelumnya. Walaupun, GFK melihat bahwa penurunan ini bukan merupakan dampak langsung dari Brexit tersebut.

Berbeda dengan Perancis dan Jerman. Di kedua negara ini, terjadi penjualan smartphone yang meningkat. Memang tidak terlalu besar. Di Perancis terjadi pertumbuhan 3% dan di Jerman terjadi pertumbuhan 1%.

Jika dirinci lebih jauh lagi. Konsumen di Eropa ini sangat besar permintaannya pada smartphone dengan layar 5 inchi. Terjadi peningkatan dari 38% di kuartal 2 tahun 2015 menjadi 60% pada kuartal 2 tahun 2016 ini.

Sejalan dengan itu, permintaan terhadap smartphone high-end (lebih dari USD 500) terjadi peningkatan. Dari 31% pada 2Q15 menjadi 35% di 2Q16, dengan pertumbuhan unit 12% year-on-year. GFK juga menyatakan bahwa proyeksi permintaan smartphone di wilayah Eropa ini akan menurun hingga di akhir tahun 2016 hanya akan mencapai 134 juta unit saja. Terjadi penurunan satu persen year on year.

Eropa Tengah dan Timur

Permintaan Smartphone di wilayah Eropa Tengah dan Timur terjadi penurunan 1% di kuartal dia 2016 ini di bandingkan dengan kuartal yang sama di 2015. Penjualan hanya berada di angka17 juta unit saja. Tapi jika dilihat secara keseluruhan, terjadi peningkatan hingga 12%.

Hal ini terjadi karena di Rusia terjadi pertumbuhan yang cukup besar. Yakni 12% year-on-year, setelah lima kuartal penurunan . Di Ukraina juga terjadi hal yang sama. Di mana, permintaan di negara ini cukup kuat, hingga 35% year on year. Padahal, selama enam kuartal berturut-turut terjadi penurunan. Kedua negara ini menjadi ‘pendorong’ terbesar bagi pasar smartphone di Eropa Tengah dan Timur.

GfK memperkirakan bahwa permintaan smartphone di kawasan ini akan meningkat menjadi 77 juta unit pada tahun 2016, naik 8% year-on-year.

Amerika Latin

Permintaan di Amerika Latin di mencapai 23 juta unit di 2Q16, naik 5% jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Namun, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya di kuartal yang sama terjadi penurunan 8%.

Hal ini terjadi karena permintaan smartphone di Brasil cukup tinggi. Terjadi penurunan hingga 20% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Di sisi lain, terjadi pertumbuhan yang cukup tinggi di Argentina hingga mencapai 58% year-on-year. Hal ini merupakan dampak langsung dari penghapusan impor pada bulan Desember tahun lalu.

GfK memperkirakan bahwa permintaan di Amerika Latin ini akan turun menjadi 94 juta unit pada tahun 2016, turun 11% year-on-year.

Timur Tengah dan Afrika

Permintaan smartphone di Timur Tengah dan Afrika ini mencapai 41 juta unit pada kuartal dua 2016. Turun 2 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Hal yang sama juga terjadi ketika melihat dari year-on-year permintaan smartphone di wilayah ini. Terjadi perlambatan hingga 5%.

Arab Saudi memberikan sumbangan yang cukup besar atas penurunan ini. Pasalnya, di Arab Saudi ini, permintaan terhadap smartphone turun hingga 24%. Hal ini disebabkan oleh melemahnya marko ekonomi di negara tersebut.

Untung, pertumbuhan Mesir dan Afrika Selatan cukup besar sehingga angka penjualan di Timur Tengah dan Afrika tidak terlalu jatuh. Setidaknya, di Mesir terjadi pertumbuhan hingga 19% year-on-year dan di Afrika mencapai 15% year-on-year.

GfK memperkirakan bahwa permintaan smartphone di kawasan ini akan tumbuh menjadi 176 juta unit pada tahun 2016, naik 9% year-on-year.

Cina

Permintaan smartphone di Cina adalah yang terbesar di dunia. Pada kuartal dua 2016 ini saja mencapai 109,7 juta unit. Terjadi peningkatan 19% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Dan, pertumbuhan ini adalah yang tertinggi selama dua tahun belakangan ini. Jika dibandingkan dengan kuartal yang sama di tahun 2015, terjadi pertumbuh 24% .

Pertumbuhan yang sangat signifikan ini terjadi karena adanya dari subsidi yang diberikan oleh operator. Di mana, langkah ini dilakukan oleh operator sejak awal 2016 untuk mendorong penetrasi 4G. Terutama untuk di kota-kota kecil. Tentu, adanya program operator ini memberikan dampak yang positif bagi produsen smartphone merek lokal. Bahkan terjadi peningkatan share market oleh merek lokal menjadi 74% di kuartal dua 2015 menjadi 81% di kuartal dua 2016.

Di Cina juga terjadi pergeseran terhadap permintaan jenis smartphone. Di mana, kini smartphone dengan layar 5 inchi menjadi lebih favorite. Jenis ini mendominasi permintaan pasar hingga menguasai 83% permintaan di kuartal dua ini. Tumbuh cukup tinggi dibandingkan dengan kuartal 2 2015 yang hanya mencapai 63% saja.

GfK memperkirakan bahwa pertumbuhan permintaan smartphone di China akan moderat pada semester kedua tahun ini dan diakhir tahun akan mencapai 439 juta unit atau naik 14% year-on-year.

Developed APAC

Wilayah Developed Asia Pasific yang dimaksud oleh GfK ini adalah Australia, Hongkong, Jepang, Selandia Baru, Singapura, Korea Selatan dan Taiwan. Total permintaan smartphone di wilayah Develop Apac ini menjadi 17 juta unit di kuartal dia 2016 ini. Turun dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Dan dibandingkan dengan kuartal yang sama pada tahun 2015 pun juga terjadi penurunan 1%.

Hal ini dipengaruhi oleh penurunan year-on-year di Australia yang mencapai 9%. Walaupun di Jepang terjadi peningkatan sebesar 2% tetapi tidak cukup kuat untuk meningkatkan permintaan smartphone di wilayah ini.

GfK memperkirakan akan terjadi peningkatan di wilayah ini menjadi 72 juta unit hingga akhir 2016. Namun, jika dibandingkan dengan akhir tahun 2015 lalu, akan terjadi penurunan 1%.

Emerging APAC

Yang dimasukan dalam kelompok Emerging APAC oleh GfK ini adalah India, Indonesia, Kampuchea (Kamboja), Malaysia, Philipina, Thailand dan Vietnam. Yang pertumbuhannya sangat baik dari wilayah Emerging APAC ini adalah Philipina dan Vietnam. Philipina mencatat pertumbuhan 37% year-on-year dan Vietnam mencapai 11%. Secara global, regional ini terjadi peningkatan permintaan terhadap smartphone sebesar 3% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya dan 4% dibandingkan dengan kuartal 2 2015 dengan total 51 juta unit. Indonesia sendiri mengalami penurunan terhadap permintaan smartphone sebesar 0.3%.

GfK memperkirakan pada akhir 2016 mendatang, di wilayah ini akan mampu mencapai 213 juta unit yang terjual. Naik 5% dibandingkan tahun sebelumnya.

GFK_SMARTPHONES_-_2

Arndt Polifke, Global Director of Telecom Products GfK, menyimpulkan bahwa pasar smartphone belum tumbuh maksimal di kuartal dua 2016 ini. Hal ini disebabkan oleh beberapa gangguan di beberapa negara dan regional. Namun, sudah cukup terlihat beberapa kekuatan yang mendasar yang mampu menjadi pendorong pertumbuhan permintaan smartphone ke depannya.

Setidaknya, launching produk baru di tahun ini akan menjadi dorongan yang kuat akan permintaan smartphone oleh konsumen. Ke depannya, inovasi daya tahan baterai, desain smartphone yang inovasi akan menjadi pendukung pertumbuhan. Ditambah lagi, upgrade 5G yang semakin dekat. Hal ini akan menjadi dorongan kuat untuk permintaan smartphone di dunia. (Icha)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU