Jakarta – Pada ajang Avaya Engages Jakarta, Avaya selaku penyedia solusi contact center membawa semua solusi terbaik dan terbaru mereka untuk mengatasi permasalahan contact center di Indonesia saat ini.
Solusi lengkap dari Avaya ini membantu menghadapi tantangan yang semakin besar yang berhubungan dengan upaya perusahaan dalam berinteraksi dengan konsumen dan para karyawan mereka sediri secara lebih baik lagi.
Endang Rachmawati, Country Director Avaya Indonesia mengungkapkan, dengan engagement yang lebih baik kepada para konsumen, akan lebih membantu perusahaan dalam menghadirkan nilai bisnis yang besar serta pendapatan dan profit yang meningkat bagi konsumen mereka.
Endang menambahkan, “Di Era Of Engagement ini, perusahaan dari segala skala harus membuat timnya lebih mampu lagi dan ‘mengikat’ konsumen mereka dengan passion dan tujuan agar konsumen mereka memiliki keinginan semakin besar untuk melakukan hal tersebut dengan fleksibilitas dan kecepatan yang dibutuhkan oleh pengguna yang semakin mobile dan memahami aplikasi,” tuturnya.
Menurut Network Agility Survey yang dilakukan Avaya pada 2014, 95 persen perusahaan yang disurvei pernah mengalami setidaknya beberapa kali gangguan jaringan disebabkan error pada perubahan jaringan inti, dengan 88% terindikasi menyebabkan hilangnya pendapatan tahunan. Komponen kunci untuk menjalankan solusi Team and Customer Engagement, yang disoroti di event tersebut, adalah dengan memiliki jaringan modern yang mendukung pemasangan aplikasi yang cepat, yang mudah dikelola dan cepat untuk diperbaiki jika ada masalah.
Avaya telah mendemonstrasikan kemampuannya dalam menyediakan dukungan untuk pemasangan aplikasi yang cepat dan menjawab masalah perbedaan dengan tangkas melalui solusi jaringan fabric perusahaan tersebut.
Untuk mengatasi hal tersbeut, Avaya mengadirkan solusi terbaik yaitu Fabric Network. Solusi Fabric Networking diyakini akan membuat keterkaitan antara konsumen dan tim semakin berkembang. Bukan hanya itu, Avaya juga baru-baru ini mengakuisisi perusahaan Kanada, Esna. Melalui akuisisi ini, akan sangat memunginkan pihak end user untuk dapat mengakses kemampuan komunikasi multivendor secara mudah, baik itu suara, video, pesan instan/presence, konferensi ataupun pengiriman pesan dari dalam aplikasi bisnis berbasis cloud dengan menggunakan perangkat pilihan mereka sendiri.
Endang juga menyebutkan, meskipun saat ini para konsumen sudah jarang berinteraksi dengan contact center melalui voice, namun sejatinya para end user tetap menghubungi contact center. Tentunya dengan media lain seperti media sosial atauppun email.
Peran contact center memang tetap ada, namun dengan implementasi yang berbeda. Solusi Fabric networking ini akan memberikan pengetahuan bagi para pengguna di contact center untuk mengetahui berbagai macam umpan balik dari para konsumen mereka melalui berbagai media yang ada. Petugas contact center juga akan mendapatkan berbgai macam insight para pengguna yang tentunya akan berguna untuk memberika penawaran khusu yang lebih tertarget kepada konsumen-konsumen merek sesuai dengan kecenderungan si konsumen tersebut.
Beberapa perusahaan yang telah menggunakan solusi ini (Fabric Connect) diantaranya berasal dari ranah perbangkan, service provider serta perusahaan bertaraf SMB atau Small Medium Bisnis. Dimana kebanyakan mengungkapkan – berdasarkan survei 2014 – bahwa waktu implementasinya 11 kali lebih cepat, waktu untuk melakukan troubleshooting dan konfigurasi berkurang tujuh kali, dan putusnya sambungan karena kesalahan manusia tak terjadi lagi.
Dengan mendengar semua keinginan dari para pengguna, Avaya juga mengumumkan arsitektur SDN FX yang mengambil pendekatan berbasis fabric untuk memberikan kemudahan lebih besar dan sebuah pendekatan yang ‘menghubungkan apa saja dimana saja. [AK/IF]