Telko.id – Gelombang urbanisasi terjadi hampir diseluruh dunia. Keinginan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik masih dipersepsikan dengan hidup di kota. Dengan adanya fenomena ini, Microsoft memiliki program Microsoft CityNext. Sebuah program yang bertujuan untuk mendorong kota-kota agar lebih berkelanjutan, sejahtera, dan berdaya saing tinggi secara ekonomi – dengan menggunakan pendekatan yang sederhana.
Harapannya adalah inisiatif ini dapat membantu kota-kota agar bisa jauh lebih berpotensi dengan memberikan layanan-layanan digital inovatif, yang mampu membawa penduduknya ke kehidupan yang lebih aman, sehat, dan berpendidikan.
Salah satu agendanya adalah melakukan survey yang bertajuk Microsoft City Next Asia Pacific Survey: Your City, Your Future. Survey ini dilakukan pada beberapa negara dan salah satunya adalah Jakarta. Survey ini meneliti respon lebih dari 200 penduduk di Jakarta terkait harapan dan prioritas mereka dalam sepuluh tahun ke depan di tengah meningkatnya tekanan urbanisasi.
Penduduk Jakarta sangat optimis dengan kualitas hidup mereka di masa mendatang, sebagaimana terlihat dari hasil survey yang menyatakan hampir 67 persen responden meyakini kehidupan mereka akan berubah menjadi lebih baik pada tahun-tahun mendatang. Hasil tersebut menempatkan Jakarta sebagai kota kedua paling optimistis setelah Mumbai. Pun demikian, responden menekankan perbaikan infrastruktur transportasi adalah faktor yang paling membutuhkan penanganan di kota ini (82 persen), diikuti oleh keamanan dan ketertiban umum (78 persen), lowongan pekerjaan (77 persen), dan pendidikan (74 persen).
Survey CityNext juga mengungkapkan bahwa penduduk Jakarta memandang teknologi memiliki peran penting dalam meningkatkan kondisi kehidupan di kota-kota. Sebanyak 93 persen responden menyetujui peran teknologi yang paling signifikan adalah dalam penyampaian informasi mengenai layanan-layanan kota kepada warganya. Sementara di posisi kedua, 90 persen responden sepakat peran teknologi adalah untuk menyediakan konektivitas yang lebih baik melalui jaringan Wi-Fi dan seluler, serta untuk meningkatkan komunikasi antara warga dan kotanya guna menciptakan kepedulian masyarakat yang lebih baik. Peran teknologi lainnya adalah untuk menciptakan peluang-peluang ekonomi baru (88 persen), dan untuk membantu perencanaan kota yang lebih baik dengan menggunakan analisis Big Data (85 persen).
“Mulai dari solusi layanan komputasi awan sampai aplikasi-aplikasi mobile dan Big Data, teknologi memiliki peran yang sangat signifikan dalam mengubah kota menjadi komunitas yang lebih aman, pintar, dan berkelanjutan. Bagi pemerintah Indonesia, teknologi memiliki potensi guna membantu para perancang kota dalam menangani permasalahan yang kerap mereka hadapi seperti transportasi dan ketertiban umum,” jelas Peter Sutiono, Director of Public Sector, Microsoft Indonesia.
“Sebagai contoh, pemakaian alat analisis bisa dimanfaatkan untuk mengobservasi kedatangan bus dan kereta api agar bisa tiba lebih tepat waktu dan terhindar dari kemacetan lalu lintas. Sedangkan lebih banyak kamera pengawas yang dipasang di tempat-tempat umum dapat membantu pihak berwenang untuk menekan angka kriminalitas seperti pencopetan sehingga Jakarta bisa menjadi kota yang lebih aman untuk ditinggali,” tambahnya.
Berkaitan dengan kota-kota lain di Asia Pasifik yang dikagumi, survei menunjukkan warga Jakarta lebih memilih untuk tinggal di Singapura karena kebersihan dan ketertibannya. Kota selanjutnya adalah Tokyo yang jauh lebih populer di kalangan responden yang berusia lebih muda karena citra kota ini yang menyenangkan. Sementara Sydney dan Melbourne masuk ke dalam daftar kota yang aman karena responden mengagumi pemerintahan Sydney yang stabil serta sistem transportasi Melbourne yang terjamin.
Di saat urbanisasi membuka gelombang tantangan baru, kota-kota di Asia Pasifik yang telah dan tengah berkembang menghadapi tekanan yang berat untuk memodernisasi infrastruktur yang sudah dimakan waktu. Mereka pun dituntut untuk menyediakan layanan yang lebih beragam kepada warganya sambil berhadapan dengan penghematan ekonomi dan berkurangnya sumber-sumber daya keuangan. Melalui partisipasi dengan sektor publik, Microsoft CityNext bertujuan untuk membantu kota-kota mengukur solusi dan pelayanan untuk melaksanakan ‘New with Less’. Pelayanan ini memungkinkan kota-kota tersebut bisa lebih bersaing di pasar global, meningkatkan keterlibatan penduduk kota, serta mendorong keberlanjutan ekonomi, sosial dan lingkungan hidup.
Survei Jakarta merupakan bagian dari studi regional yang melibatkan kota-kota lain, yaitu Bangkok, Beijing, Shanghai, Delhi, Mumbai, Manila, Seoul, Singapura, Sydney, Taipei, Tokyo, dan Osaka. (Icha)