spot_img
Latest Phone

Garmin quatix 8, Smartwatch Maritim dengan Fitur Canggih

Telko.id - Garmin Indonesia resmi meluncurkan quatix 8, smartwatch...

Moto g86 Power 5G: Spek Lengkap dengan Harga Terjangkau

Telko.id - Smartphone terbaru dari Motorola akan segera diluncurkan....

Apple Kembangkan Chatbot AI Sendiri, Saingan ChatGPT

Telko.id – Perusahaan teknologi besar Apple, mulai bergerak mengembangkan...

Pendapatan Apple Naik 10%, Penjualan iPhone Tembus 3 Miliar Unit

Telko.id - Apple mengumumkan hasil keuangan kuartal III 2025...

ASUS Zenbook S16 OLED, Tipis dengan Performa AI Terbaik

Telko.id - ASUS resmi meluncurkan Zenbook S16 OLED (UM5606WA)...

ARTIKEL TERKAIT

Unik! Game Online Ini Bisa Bikin Orang “Melek” Hoaks

Telko.id, Jakarta – Cambridge University, Inggris, menciptakan game online lain daripada yang lain. Game online buatan kampus tersebut diklaim efektif untuk meningkatkan kesadaran pengguna terhadap berita palsu alias hoaks.

Dikutip Telko.id dari Reuters, Selasa (25/6/2019), Cambridge University melakukan penelitian, melibatkan 15.000 gamers untuk memainkan Bad News sejak 2018. Bad News adalah nama game online karya Cambridge University.

Bad News diluncurkan oleh Cambridge Social Decision-Making Lab (CDSMLab). Kehadirannya pun bakal membawa dampak positif, yakni melatih masyarakat supaya bisa lebih baik dalam mengonsumsi sebuah berita atau propaganda.

{Baca juga: Twitter Ikut Perangi Berita Palsu Soal Anti Vaksin, Caranya?}

“Berita palsu menyebar lebih cepat daripada berita benar. Akibatnya, disinformasi mengaburkan fakta. Karenanya, kami hadirkan permainan yang mampu untuk mengatasinya secara efektif,” jelas Direktur CDSMLab, Sander van der Linden.

Dalam studi yang diterbitkan di jurnal Palgrave Communication, terungkap bahwa memainkan game online Bad News dalam waktu 15 menit akan membantu pengguna mengembangkan antibodi mental terhadap keberadaan hoaks.

Game online Bad News digadang mampu mengubah pola pikir para pemain agar tidak langsung memercayai berita palsu. Sayang, game itu baru tersedia dalam sembilan bahasa, antara lain, Jerman, Serbia, Polandia, dan Yunani.

{Baca juga: WhatsApp Web, Cara Pakai dan Trik Memaksimalkannya}

Saat ini, berita palsu memang marak terdapat di dunia maya, khususnya media sosial. Facebook, Twitter, dan Instagram telah melakukan berbagai upaya guna memberantasnya. Namun, upaya mereka belum 100 persen berhasil. [SN/HBS]

Sumber: Reuters

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU