spot_img
Latest Phone

Strava Integrasikan Kacamata Oakley Meta Vanguard AI untuk Aktivitas

Telko.id - Strava, aplikasi pendukung gaya hidup aktif dengan...

Garmin Run Indonesia 2025 Sukses, 7.000 Peserta Dukung Keberlanjutan

Telko.id - Garmin Run Indonesia 2025 sukses digelar di...

Deretan Wearables Terbaru Apple, iPhone 17 Bukan Satu-Satunya

Telko.id – Selain iPhone 17 Series, pada perhelatan Apple...

Apple Rilis iPhone 17 Series, Ini Bocoran Harga dan Spesifikasinya

Telko.id – Apple akhirnya resmi meluncurkan iPhone 17 Series...

Garmin fēnix 8 Pro Resmi Hadirkan Teknologi MicroLED dan inReach

Telko.id - Garmin resmi meluncurkan seri fēnix 8 Pro,...

ARTIKEL TERKAIT

Unik! Game Online Ini Bisa Bikin Orang “Melek” Hoaks

Telko.id, Jakarta – Cambridge University, Inggris, menciptakan game online lain daripada yang lain. Game online buatan kampus tersebut diklaim efektif untuk meningkatkan kesadaran pengguna terhadap berita palsu alias hoaks.

Dikutip Telko.id dari Reuters, Selasa (25/6/2019), Cambridge University melakukan penelitian, melibatkan 15.000 gamers untuk memainkan Bad News sejak 2018. Bad News adalah nama game online karya Cambridge University.

Bad News diluncurkan oleh Cambridge Social Decision-Making Lab (CDSMLab). Kehadirannya pun bakal membawa dampak positif, yakni melatih masyarakat supaya bisa lebih baik dalam mengonsumsi sebuah berita atau propaganda.

{Baca juga: Twitter Ikut Perangi Berita Palsu Soal Anti Vaksin, Caranya?}

“Berita palsu menyebar lebih cepat daripada berita benar. Akibatnya, disinformasi mengaburkan fakta. Karenanya, kami hadirkan permainan yang mampu untuk mengatasinya secara efektif,” jelas Direktur CDSMLab, Sander van der Linden.

Dalam studi yang diterbitkan di jurnal Palgrave Communication, terungkap bahwa memainkan game online Bad News dalam waktu 15 menit akan membantu pengguna mengembangkan antibodi mental terhadap keberadaan hoaks.

Game online Bad News digadang mampu mengubah pola pikir para pemain agar tidak langsung memercayai berita palsu. Sayang, game itu baru tersedia dalam sembilan bahasa, antara lain, Jerman, Serbia, Polandia, dan Yunani.

{Baca juga: WhatsApp Web, Cara Pakai dan Trik Memaksimalkannya}

Saat ini, berita palsu memang marak terdapat di dunia maya, khususnya media sosial. Facebook, Twitter, dan Instagram telah melakukan berbagai upaya guna memberantasnya. Namun, upaya mereka belum 100 persen berhasil. [SN/HBS]

Sumber: Reuters

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU