Telko.id – Strava mulai 16 April 2025, resmi mendukung Bahasa Indonesia—langkah strategis yang menandai komitmen mereka terhadap pasar lokal.
Langkah ini diambil karena masyarakat Indonesia yang menggunakan terus meningkatkan dan jadi bentuk komitmen mereka terhadap pasar lokal.
NAMUN, bukan sekadar terjemahan, pembaruan ini adalah pintu gerbang bagi jutaan pengguna untuk menjelajahi fitur-fitur Strava dengan lebih intim dan personal.
Indonesia bukan pasar biasa bagi Strava. Dalam lima tahun terakhir, pengguna yang mengunggah aktivitas olahraga di platform ini melonjak 10 kali lipat.
Baca juga : Garmin Berikan Solusi Lengkap untuk Pegolf Pemula dan Profesional
Yang menarik, pertumbuhan itu didorong oleh dua demografi kunci: perempuan dan Generasi Z. Data Strava menunjukkan, partisipasi perempuan meningkat 20 kali lipat, sementara pengguna Gen Z bertambah hampir 3 kali lipat setiap tahun.
Angka-angka ini bukan sekadar statistik—mereka mencerminkan perubahan budaya olahraga yang lebih inklusif dan sosial.
Peluncuran Bahasa Indonesia bukan datang tiba-tiba. Ini adalah respons atas laporan Year in Sport: Trend Report 2024, yang pertama kali dirilis khusus untuk Indonesia.
Laporan itu mengungkap sesuatu yang unik: bagi orang Indonesia, lari bukan sekadar olahraga, melainkan medium bersosialisasi.
Buktinya? Partisipasi klub lari naik 83%, menjadikannya olahraga dengan pertumbuhan komunitas tercepat di negeri ini.
Lebih Dari Sekadar Terjemahan
Anita Butler, Chief Design Officer Strava, menegaskan bahwa adaptasi bahasa adalah bagian dari strategi besar.
“Kami terinspirasi oleh dinamika budaya Indonesia,” ujarnya. “Olahraga di sini memiliki warna sosial yang kuat. Bahasa Indonesia adalah kunci untuk membangun pengalaman yang lebih relevan,” kata Anita
Fitur-fitur Strava—seperti pelacakan target lari, analisis progres latihan, hingga integrasi komunitas—kini bisa diakses dalam Bahasa Indonesia. Ini memudahkan pengguna pemula maupun veteran untuk memaksimalkan platform. Misalnya, fitur “Klub” yang memungkinkan pengguna bergabung dengan kelompok lari lokal, atau “Tantangan” yang mendorong kompetisi sehat antarteman.
Mengapa Bahasa Begitu Penting?
Dalam dunia aplikasi kebugaran, bahasa sering menjadi penghalang psikologis. Studi dari Common Sense Advisory menunjukkan, 75% konsumen lebih memilih membeli produk dengan informasi dalam bahasa mereka. Strava memahami hal ini. Dengan antarmuka Bahasa Indonesia, hambatan teknis berkurang, sementara keterlibatan emosional meningkat.
Fenomena ini terlihat jelas di kalangan pengguna perempuan. “Banyak wanita Indonesia yang sebelumnya enggan menggunakan aplikasi berbahasa Inggris kini merasa lebih percaya diri,” kata Butler. Ini sejalan dengan tren global di mana perempuan mendominasi pertumbuhan pengguna aplikasi kebugaran.
Masa Depan Strava di Indonesia
Kehadiran Bahasa Indonesia hanyalah awal. Strava disebutkan sedang mempertimbangkan fitur-fitur lokal seperti integrasi dengan event lari nasional atau kolaborasi dengan merek olahraga Indonesia. “Kami ingin menjadi bagian dari ekosistem kebugaran di sini, bukan sekadar aplikasi impor,” tambah Butler.
Bagi Anda yang belum mencoba, kini adalah waktu terbaik. Strava tidak lagi sekadar aplikasi pelacak lari—ia telah bertransformasi menjadi platform gaya hidup aktif yang menyatukan komunitas, motivasi, dan teknologi. Dan dengan Bahasa Indonesia, semua itu terasa lebih dekat dari sebelumnya. (Icha)