spot_img
Latest Phone

Huawei Watch D2, Bisa Pantau Tekanan Darah 24 Jam

Telko.id - Huawei resmi menghadirkan Huawei Watch D2 di...

Yuk Bikin Galaxy Z Flip6 Jadi Stand Out dengan Flipsuit Case

Telko.id - Huawei resmi memperkenalkan Huawei MatePad Pro 12.2-inch,...

Oppo Pad Air2

Oppo Reno11 Pro (China)

Tecno Spark 20

ARTIKEL TERKAIT

Pengguna Instagram Disadap Demi Iklan? Ini Faktanya

Telko.id, Jakarta – CEO Instagram, Adam Mosseri, mengeluarkan pernyataan koreksi terkait tudingan bahwa pengguna Instagram disadap. Ia menegaskan, Instagram tidak pernah menguping percakapan pengguna.

Ia menyatakan, hal itu sebagai pembelaan atas tudingan bahwa Instagram menyadap percakapan pengguna untuk memunculkan iklan di platform. Iklan tersebut sesuai dengan obrolan pengguna di dunia nyata.

“Pengguna memang kerap melihat iklan terkait produk yang tengah dibicarakan di dunia nyata. Padahal, iklan itu tidak pernah pengguna cari di internet. Semua hanya kebetulan,” ujarnya, seperti dilansir CNBC.

{Baca juga: Facebook akan Bayar Pengguna yang “Rela Disadap”, Mau?}

Dikutip Telko.id, Rabu (26/06/2019), Mosseri mengaku sering mendapat pertanyaan soal hal tersebut. Ia lantas mengemukakan dua alasan kenapa hal itu bisa terjadi. “Pertama adalah kebetulan,” ucapnya.

Kedua, ia menerangkan, mungkin pengguna sedang membahas suatu produk lantaran memang belum lama melihatnya. Secara tidak sengaja, produk tersebut kemudian dilihat oleh pengguna di Instagram.

Meski tidak menyadap percakapan melalui mikrofon smartphone, ia melanjutkan, Instagram tetap menampilkan iklan kepada target konsumen. Karenanya, pengguna akan melihat iklan berdasarkan ketertarikan.

{Baca juga: Mau Tahu Merek Paling Bernilai Sedunia 2019? Ini Daftarnya}

Biasanya, iklan tersebut didasarkan kepada akun yang pengguna ikuti, serta foto atau video yang disukai dan dikomentari. Instagram juga menggunakan data demografis dari perusahaan induknya, Facebook.

Data itu dipakai untuk menentukan apa yang akan menarik minat pengguna. Dengan begitu, Instagram bisa membagi para pengguna ke dalam 52.000 kategori. (SN/FHP)

Sumber: CNBC

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU