Latest Phone

Welcome to BESPOKE AI, Cara Samsung Pamer Teknologi AI Home

Telko.id - Welcome to BESPOKE AI merupakan cara Samsung...

Tecno Perkenalkan Robot Anjing Lucu di MWC Barcelona

Telko.id – Tecno kembali ikut meramaikan MWC Barcelona 2024...

Oppo Pad Air2

Misi NASA dan ESA Selamatkan Bumi dari Ancaman Asteroid Raksasa

Telko.id, Jakarta – Jika umat manusia ingin menghentikan asteroid raksasa yang akan menghantam planet Bumi, perlu kerjasama antar negara untuk dapat melakukannya. Untungnya, hal itu sudah dilakukan lewat kerjasama antara NASA dan ESA.

Tim Badan Antariksa Amerika Serikat atau National Aeronautics and Space Administration (NASA) dan Badan Antariksa Eropa alias European Space Agency (ESA) akan bertemu di Roma minggu depan untuk membahas kemajuan tentang Asteroid Impact Deflection Assessment (penilaian defleksi dampak asteroid).

{Baca juga: Meteorit yang Jatuh di Australia Mengandung Mineral Aneh}

Kedua lembaga antariksa ini akan melakukan misi penelitian bersama untuk mempelajari kemungkinan mengalihkan asteroid dengan cara menabrakkan pesawat ruang angkasa ke permukaan asteroid tersebut.

Tujuan utama dari proyek ini adalah untuk membelokkan orbit salah satu dari dua asteroid Didymos antara Bumi dan Mars. ESA akan membantu NASA dalam menerbangkan pesawat ruang angkasa dari misi Double Asteroid Redirection Test (DART).

Pesawat ini harus diluncurkan pada musim panas 2021 dan akan menabrak asteroid Didymos yang berukuran lebih kecil, sekitar 14.764MPH. Selanjutnya Cubesat Italia, LICIACube, akan mempelajari momen dampak dari tabrakan itu.

Setelah itu, ESA akan meluncurkan probe Hera pada Oktober 2024 untuk mempelajari asteroid yang menjadi target. Termasuk kawah yang muncul akibat tumbukan tersebut, massa, dan probe radar (yang pertama untuk asteroid).

Dibutuhkan waktu sekitar dua tahun bagi Hera untuk tiba di permukaan asteroid tersebut. Para ilmuwan memilih pasangan asteroid ini karena mudah untuk diuji.

Batu luar angkasa atau asteroid yang lebih kecil mengorbit cukup lambat, sehingga harus realistis untuk mengubah orbitnya dengan cara yang nyata.

Tentu saja, ada perbedaan besar antara tes seperti ini dan krisis atau ancaman yang sebenarnya. Sementara asteroid target bisa mengakibatkan kerusakan serius sekitar 525 kaki, dan ini masih terbilang kecil dan lambat.

{Baca juga: Ngeri! Asteroid Raksasa akan Tabrak Bumi, Apa Dampaknya?}

Sistem defleksi di masa depan mungkin harus dapat memukul asteroid yang jauh lebih besar dan lebih cepat agar keluar dari jalur tumbukan.

Ini adalah langkah penting menuju sistem pertahanan yang tepat, dan mungkin cukup untuk melindungi manusia dari banyak dampak potensial ancaman asteroid yang alam menabrak bumi. [BA/HBS]

Sumber: Engadget

Latest

Ramadan dan Lebaran, Akses Internet Smartfren Naik 28%

Telko.id - Selama Ramadan, musim mudik dan Hari Raya...

Kinerja XL Axiata Q1 2024 Melejit, Laba Bersih Naik 168%

Telko.id -  PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) berhasil...

Kemajuan AI Kini Mampu Analisa Kondisi Rambut yang Tepat

Telko.id – Kemajuan teknologi artificial intelligent atau AI pun...

3 Tips Pakai Galaxy AI Bahasa Indonesia, Hidup Pun Jadi Praktis

Telko.id - Setelah Galaxy AI Bahasa Indonesia hadir...

Rekomendasi

Kemajuan AI Kini Mampu Analisa Kondisi Rambut yang Tepat

Telko.id – Kemajuan teknologi artificial intelligent atau AI pun kini mampu menganalisis kondisi rambut dengan lebih tepat. Perfect Corp, penyedia teknologi kecantikan dan fashion AI...

Ini Dia Pemenang Program Sharp Lovers Day – Fiestapora

Telko.id - Kampanye penjualan besutan Sharp Indonesia bertajuk Sharp Lovers Day – Fiestapora telah berakhir akhir Maret 2024 lalu. Sukses dilaksanakan sejak tujuh tahun silam,...

Ini Tiga Kunci Transformasi Digital di Indonesia

Telko.id - Transformasi digital menjadi sangat penting saat ini agar bisnis dibidang apapun tidak terlibas oleh jaman yang sudah masuk ke era teknologi digital....

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini