spot_img
Latest Phone

Garmin Instinct 3 Tactical Edition: Smartwatch Tangguh untuk Misi Ekstrem

Telko.id - Garmin baru saja menghadirkan Instinct 3 –...

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

PC Global Melonjak 4,9% di Q1 2025, Tapi Tarif China Ancam Pasokan

Telko.id - Angka-angka terbaru dari IDC mengungkap fakta mengejutkan:...

ARTIKEL TERKAIT

Jelang Pemilu India, WhatsApp Sediakan Fitur Pengecek Fakta

Telko.id, Jakarta WhatsApp memperkenalkan fitur pengecek fakta bagi para pengguna di India, menjelang Pemilu di negara tersebut. Fitur baru ini memanfaatkan teknologi AI (artificial intelligence).

Layanan itu dihadirkan untuk melawan disinformasi dan berita palsu yang menyebar lewat platform menjelang pemilihan umum di India yang akan dimulai pada 11 April 2019.

Dilansir Reuters, Rabu (3/4/2019), WhatsApp bekerja sama dengan startup alias perusahaan rintisan lokal bernama Proto.

Nantinya, mereka akan menilai dan melabeli pesan-pesan yang menyebar di WhatsApp sebagai benar, salah, menyesatkan, atau bahkan dibantah.

{Baca juga: AI WhatsApp Siap Berantas Hoaks Jelang Pemilu}

Pesan yang bisa mendapat label tersebut adalah yang telah diteruskan terlebih dahulu oleh pengguna kepada Checkpoint Tipline. Pesan-pesan itu kemudian digunakan untuk menjadi database untuk mempelajari dan memahami bagaimana disinformasi menyebar.

Seperti dikutip Telko.id, tidak hanya pesan teks yang bisa dicek faktanya, tapi juga yang berbentuk gambar dan video. Menariknya, layanan tersebut tak hanya mendukung bahasa Inggris, tetapi juga empat bahasa lokal seperti Hindi, Telugu, Bengali, dan Malayalam.

Ssayang, kala Reuters mencoba untuk melaporkan pesan yang mengandung disinformasi kepada Checkpoint Tipline, respons dari WhatsApp masih terbilang sangat lambat. Dua jam setelah pesan tersebut dikirim, Checkpoint Tipline masih menunggu klasifikasi dari WhatsApp.

Asal tahu saja, bukan kali pertama ini WhatsApp menghadapi ancaman disinformasi dan berita palsu di platform menjelang pemilihan umum. Tahun lalu, WhatsApp juga menghadapi tantangan yang sama menjelang pemilu di Amerika Selatan, tepatnya Brasil.

WhatsApp menyebut, layanan itu merupakan satu dari berbagai fitur baru yang hadir untuk menekan penyebaran hoaks. WhatsApp sebelumnya telah membatasi pesan hanya bisa diteruskan sebanyak lima kali serta memberi label kepada pesan yang diteruskan.

Sumber: Reuters

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU