spot_img
Latest Phone

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...

Garmin Venu 4 Resmi Dirilis, Bawa Wellness Adaptif ke Indonesia

Telko.id - Garmin secara resmi meluncurkan Venu 4 di...

Strava Integrasikan Kacamata Oakley Meta Vanguard AI untuk Aktivitas

Telko.id - Strava, aplikasi pendukung gaya hidup aktif dengan...

ARTIKEL TERKAIT

Jelang Pemilu India, WhatsApp Sediakan Fitur Pengecek Fakta

Telko.id, Jakarta WhatsApp memperkenalkan fitur pengecek fakta bagi para pengguna di India, menjelang Pemilu di negara tersebut. Fitur baru ini memanfaatkan teknologi AI (artificial intelligence).

Layanan itu dihadirkan untuk melawan disinformasi dan berita palsu yang menyebar lewat platform menjelang pemilihan umum di India yang akan dimulai pada 11 April 2019.

Dilansir Reuters, Rabu (3/4/2019), WhatsApp bekerja sama dengan startup alias perusahaan rintisan lokal bernama Proto.

Nantinya, mereka akan menilai dan melabeli pesan-pesan yang menyebar di WhatsApp sebagai benar, salah, menyesatkan, atau bahkan dibantah.

{Baca juga: AI WhatsApp Siap Berantas Hoaks Jelang Pemilu}

Pesan yang bisa mendapat label tersebut adalah yang telah diteruskan terlebih dahulu oleh pengguna kepada Checkpoint Tipline. Pesan-pesan itu kemudian digunakan untuk menjadi database untuk mempelajari dan memahami bagaimana disinformasi menyebar.

Seperti dikutip Telko.id, tidak hanya pesan teks yang bisa dicek faktanya, tapi juga yang berbentuk gambar dan video. Menariknya, layanan tersebut tak hanya mendukung bahasa Inggris, tetapi juga empat bahasa lokal seperti Hindi, Telugu, Bengali, dan Malayalam.

Ssayang, kala Reuters mencoba untuk melaporkan pesan yang mengandung disinformasi kepada Checkpoint Tipline, respons dari WhatsApp masih terbilang sangat lambat. Dua jam setelah pesan tersebut dikirim, Checkpoint Tipline masih menunggu klasifikasi dari WhatsApp.

Asal tahu saja, bukan kali pertama ini WhatsApp menghadapi ancaman disinformasi dan berita palsu di platform menjelang pemilihan umum. Tahun lalu, WhatsApp juga menghadapi tantangan yang sama menjelang pemilu di Amerika Selatan, tepatnya Brasil.

WhatsApp menyebut, layanan itu merupakan satu dari berbagai fitur baru yang hadir untuk menekan penyebaran hoaks. WhatsApp sebelumnya telah membatasi pesan hanya bisa diteruskan sebanyak lima kali serta memberi label kepada pesan yang diteruskan.

Sumber: Reuters

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU